
Saat kita marah, maka suara kita pun menjadi tinggi dan besar, bahkan seringkali diiringi dengan teriakan, padahal orang yang kita hadapi berada dekat dengan kita. Hal tersebut terjadi karena hati kita merasa bahwa orang itu jauh dengan saya, sehingga saya perlu berbicara keras dengannya.
Dengan memperhatikan berbagai akibat yang muncul, maka kita dapat menyadari bahwa marah itu seringkali tidak memiliki alasan yang masuk akal untuk kita lakukan. Karena itu marilah sebelum mengungkapkan nafsu marah, kita sejenak berpikir: “Apa akibatnya kalau saya marah dengan orang itu? Adakah tindakan yang lebih baik?”. Nah carilah tindakan yang lebih baik daripada kita marah, karena yang rugi adalah kita sendiri. Apalagi bila diri kita sendiri menderita penyakit jantung dan darah tinggi; mungkin kita yang tidak sadarkan diri saat itu. Jadi perlukah marah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar