Senin, 30 April 2012

Mengelola Uang berarti Mengelola Diri [SKDAG856]

Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk (P.T. Barnum, Anggota Pendiri Sirkus Barnum & Bailey).

Seringkali kita mempersalahkan uang atas kerugian, kegagalan, atau perubahan sifat seseorang. Misalnya pak Abdul sekarang menjadi orang yang sombong, sejak ia memenangkan lotere senilai 10 Miliar; apakah betul uang yang sudah mengubah pak Abdul sehingga ia menjadi sombong? Dalam kasus lain, John terpaksa menjadi perampok, karena membutuhkan uang untuk biaya hidup keluarganya. Ternyata bila kita tidak memiliki uang, maka kita pun dapat melakukan yang negatif.

Apakah untuk ke dua kasus di atas, uang yang salah? Tentu saja tidak, karena saat kita memiliki atau tidak memiliki uang, kita tetap dapat berbuat positif, tetapi kita juga dapat berbuat yang negatif. Semua tergantung pada manusianya, uangnya sendiri netral. Penyebab perilaku negatif dari kedua kasus di atas adalah nafsu manusia, yaitu 'cinta akan uang'. Jadi untuk mengelola uang dengan baik, kita perlu mengelola nafsu dalam diri kita sendiri.

Bila uang kita jadikan tuan, artinya menomor satukan uang, maka ia menjadi sesuatu yang berbahaya; ia menjadi tuan yang buruk. Jadikanlah uang itu sebagai hamba, kita sendiri yang menjadi tuannya; gunakan uang seperlunya untuk kebutuhan pribadi, dan juga berikan kepada orang-orang di sekeliling kita yang membutuhkan. Pada saat itu uang menjadi hamba atau alat yang baik dan berguna.

Sabtu, 28 April 2012

Jangan Mengandalkan Kemampuan Diri Sendiri! [SKDAG855]


Percayalah pada TUHAN dengan segenap hatimu. Janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri (Amsal)

Di dunia ini tidak ada orang yang serba bisa, sehingga dapat mengatasi semua masalah yang dihadapinya. Walaupun orang itu hebat, tetapi di sisi lain ia memiliki kekurangan atau kelemahan.Untuk itu kita perlu menyadari bahwa kita membutuhkan bantuan orang lain, dan kita tidak perlu malu untuk melakukannya. Di sisi lain, kita pun jangan segan-segan untuk selalu membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita.

Walaupun telah dibantu oleh banyak orang, tetapi seringkali masalah tetap belum dapat kita selelsaikan. Untuk itu marilah kita menyadari bahwa masih ada kekuatan lain di atas kemampuan manusia, yaitu Tuhan yang memiliki super kuasa. Dalam hal ini jelas bahwa pengertian dan kemampuan kita tidak cukup, kita perlu percaya pada rencana Tuhan yang pasti indah dan terjadi tepat pada waktunya. Pantaslah kita untuk merasa bodoh dan tidak mampu di hadapan Tuhan yang maha kuasa. Amin!

Kamis, 26 April 2012

Memberi dan Menerima [SKDAG854]


Bila kita memberi tanpa berpikir untuk menerima, maka kita "akan menerima banyak", berupa segala sesuatu yang tidak kita pikirkan, untuk dibagikan ke orang lain (Bambang Nur).


Salah satu prinsip yang baik adalah “lebih baik memberi dari pada menerima”, tetapi kenyataaannya lebih banyak orang yang hanya ingin menerima, setelah itu (mungkin) ia baru memberi. Setelah menerima pun, orang seringkali mempertimbangkan apa yang akan ia berikan, agar tidak melebihi nilai barang yang telah diterimanya.


Di sisi lain, marilah kita pikirkan berapa banyak yang telah kita terima dari Tuhan? Misalnya saja Oksigen yang telah kitahirup sejak lahir sampai saat ini, padahal harga satu tabung Oksigen di RS kan cukup mahal. Semua itu diberikan Tuhan kepada kita secara gratis. Sekarang apa yang telah kita berikan kepada Tuhan? Ternyata kita masih belum memberikan apa-apa, atau kalaupun ada masih jauh dari yang telah kita terima.

Karena itu marilah kita memberi kepada sesama dengan sukarela, sebagai balasan karena kita telah menerima banyak dari Tuhan. Bila kita memberi dengan tulus, maka percayalah Tuhan pun tidak tinggal diam, Ia akan memberikan kepada kita lebih banyak lagi, termasuk berbagai hal yang sebenarnya tidak pernah kita pikirkan. Dan kembali yang kita terima tersebut kita pergunakan dengan sebaik mungkin, termasuk membagikannya kepada mereka yang sangat membutuhkannya. Amin …

Selasa, 24 April 2012

Proses Lebih Baik daripada Hasil! [SKDAG853]



Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan, namun bagaimana bertanding dengan baik (Baron Pierre de Coubertin, Pendiri dan Presiden Pertama Komite Olimpiade International)

Banyak orang yang hanya ingin mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan, tanpa memperhatikan proses untuk mencapai hasil tersebut. Misalnya seorang mahasiswa atau pelajar yang menginginkan hasil ujian yang baik, bila tanpa memperhatikan proses belajar, maka ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai yang baik, misalnya dengan mencari soal yang akan diujikan, menyogok guru, dan lain-lain. Seseorang yang segera ingin kaya, maka untuk jalan pintas ia melakukan korupsi untuk segera menjadi orang yang kaya raya, tanpa perlu berusaha apa pun.

Padahal menurut Baron Pierre de Coubertin, pendiri dan presiden pertama Komite Olimpiade International, yang penting dalam suatu pertandingan bukanlah kemenangan tetapi bagaimana cara kita bertanding dengan baik, yang memperlihatkan semangat pantang menyerah, kejujuran, kesungguhan hati, dan lain-lain; hal inilah yang jauh lebih penting daripada hasil kemenangan yang diperoleh oleh seorang atlet.

Jadi bila kita ingin memperoleh hasil yang baik dan memuaskan, janganlah mengambil jalan pintas, tetapi kita memerlukan suatu proses yang baik. Dengan proses yang benar, maka pasti kita memperoleh hasil yang baik, walaupun belum tentu menjadi juara, tetapi kita memiliki kepuasan tersendiri karena apa pun hasilnya, kita telah berusaha dengan sungguh-sungguh sepenuh hati.

Kamis, 19 April 2012

Cara Berpikir untuk Memecahkan Masalah [SKDAG847]


Masalah yang timbul di dunia saat ini tidak dapat dipecahkan dengan cara berpikir yang sama ketika masalah itu diciptakan (Albert Einstein).

Setiap saat dunia ini mengalami perubahan dan perlu Anda ketahui bahwa satu-satunya hal yang tetap di dunia ini adalah perubahan itu sendiri, karena perubahan tetap terjadi setiap saat. Untuk itu kita perlu terus belajar agar siap menghadapi perubahan yang terjadi, karena bila tidak maka kita yang akan terlindas oleh perubahan itu sendiri.

Suatu masalah timbul bila pada saat itu kita tidak dapat menemukan solusi. Kita membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut, mungkin hanya butuh waktu beberapa menit tetapi dapat juga beberapa tahun. Artinya saat masalah terjadi cara berpikir kita belum memadai atau belum cukup, sehingga kita perlu belajar atau mengumpulkan data terlebih dahulu. Setelah kita melakukan hal tersebut maka kita dapat berpikir dengan cara baru yang berbeda dengan sebelumnya sehingga sekarang kita dapat memecahkan masalah tersebut.

Artinya kita jangan berpuas diri dengan kemampuan yang telah kita miliki saat ini, tetapi marilah terus kita meningkat diri dan jangan menjadi sombong. Steve Jobs, pendiri perusahaan Apple, mengatakan bahwa hendaknya kita tetap merasa lapar dan tetap merasa bodoh.

Senin, 16 April 2012

Kemampuan Mengampuni : Karakteristik Orang Kuat [SKDAG846]

Orang lemah tidak dapat mengampuni karena kemampuan mengampuni adalah milik orang kuat (Mahatma Gandhi).


Orang kuat secara fisik berarti mampu mengangkat beban yang tidak mampu diangkat oleh orang rata-rata. Demikian juga dengan orang kuat, dilihat dari karakteristik pribadinya, berarti memiliki kemampuan untuk mengampuni yang tidak dimiliki orang pada umumnya. Bila kita disakiti memang kita merasa sakit dan kecewa; orang lemah akan menyimpan rasa sakit ini dalam dirinya terus menerus, tetapi orang kuat memiliki kemampuan untuk menyembuhkan rasa sakit hatinya dan memberikan pengampunan kepada orang yang telah menyakitinya.

Pengampunan itu merupakan kemampuan yang diberikan Tuhan kepada kita, karena secara manusiawi kita sulit untuk mengampuni. Hal ini pun menunjukkan bahwa orang yang berani mengampuni adalah orang yang kuat secara spiritual karena ia memiliki hubungan baik dengan Tuhan.Apakah Anda sudah menjadi orang kuat? Semoga …

Kamis, 12 April 2012

Kebiasaanlah yang Membentuk Pribadi [SKDAG845]


Pertama Anda membentuk kebiasaan, lalu ia yang membentuk Anda. Taklukkan kebiasaan jelek Anda atau ia yang menaklukkan Anda (Dr. Rob Gilbert).

Segala sesuatu yang ada di pikiran kita, keluar menjadi perkataan yang kita ucapkan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan. Bila tindakan ini kita lakukan terus-menerus maka akan menghasilkan kebiasaan, dan kebiasaan ini lah, mau atau tidak mau, membentuk kepribadian kita.
Siapa yang menentukan hal tersebut menjadi suatu kebiasaan? Tidak lain dan tidak bukan, pastilah diri kita sendiri yang melakukannya secara terus menerus. Setelah kebiasaan itu mendarah-daging, masuk ke dalam otak bawah sadar, maka sekarang secara otomatis ia akan muncul dengan sendirinya tanpa perlu dikendalikan oleh otak atau pikiran kita lagi. Misalnya saat bayi kita belajar berjalan, yang dimulai dengan berdiri, lalu melangkah. Mula-mula memang tidak mudah, karena kita pun jatuh bangun berkali-kali. Tetapi sekarang kita dapat berjalan tanpa perlu berpikir lagi, karena semua telah berjalan secara otomatis, dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.
Hal yang sama terjadi untuk berbagai hal yang kita lakukan. Misalnya saat Amir korupsi pertama kali di kantornya, ia merasa resah dan sulit tidur pada malam harinya. Tetapi apa yang terjadi bila ia telah melakukannya berulang kali? Nah sekarang ia sudah tidak resah lagi, malah ia menjadi resah bila tidak korupsi lagi. Jadi sekarang ia telah dikendalikan oleh kebiasaan buruk yang ia bentuk sendiri. Marilah kita membentuk kebiasaan positif dan tinggalkan kebiasaan negatif!

Rabu, 11 April 2012

Cara Menikmati Hidup [SKDAG844]

Cara menikmati hidup yang singkat ini: berdamailah dengan masa lalu, maafkan setiap orang untuk segala perkara, dan jangan buang waktu untuk membenci orang lain.

Menurut orang dunia, hidup dapat dinikmati sejak usia dini sampai masa tua dengan prinsip “kecil bahagia, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga”. Apakah hal itu yang akan terjadi? Kita tidak tahu, karena mungkin saja saat berusia muda dan sedang foya-foya, kita dipanggil Tuhan; tentu saja hal ini tidak membawa kita masuk surga.

Sedangkan menurut orang spiritual atau rohani, hidup dapat dinikmati dengan bersekutu bersama Allah; tentu saja bukan dengan hanya berdoa dan membaca kitab suci. Persekutuan bersama Allah harus diwujudkan dalam bentuk mengasihi sesama, artinya kita perlu melayani sesama dan juga terlibat dalam persekutuan bersama orang di sekitar kita.

Hal nyata untuk menikmati hidup adalah jangan terpesona dengan masa lalu. Kegagalan masa lalu jangan membuat kita menjadi takut dan malu; lakukan refleksi untuk mengetahui penyebab kegagalan kita, lalu melangkah ke masa depan dengan tidak mengulangi kembali hal tersebut. Demikian juga dengan kesuksesan pada masa lalu, semua sudah berlalu; yang kita dapat lakukan hanyalah mengambil pengalaman dan mencari tahu penyebab keberhasilan. Lalu ulangi hal tersebut dengan berbagai perbaikan sehingga kita dapat mengulangi kembali kesuksesan tersebut.

Jadi marilah berdamai dengan masa lalu, terutama yang menyebabkan kepahitan, maafkan orang yang telah menyebabkan penderitaan kita. Jangan buang-buang waktu untuk membenci atau menghina orang tersebut, tetapi marilah kita mendoakan orang tersebuat agar ia mengalami perubahan. Kita pun terus meningkatkan diri untuk meraih masa depan yang cemerlang.

Senin, 09 April 2012

Bersama Tuhan, Kita Kuat [SKDAG843]

Jika kemarin kamu kuat, itu karena Tuhan mengasihimu.
Jika hari ini kamu masih kuat, itu karena Tuhan tidak meninggalkanmu.
Dan jika besok kamu tetap kuat, itu karena Tuhan selalu bersamamu...

Banyak masalah yang kita hadapi dalam hidup ini, tetapi ternyata kita dapat terus bertahan sampai saat ini. Mari kita lakukan evaluasi, ternyata banyak masalah pada masa lalu yang begitu berat, ternyata dapat kita atasi secara luar biasa. Mengapa kita sanggup? Itu semua bukan semata karena kekuatan kita, tetapi karena kuasa Tuhan yang bekerja untuk memampukan kita. Kita perlu bersyukur atas semua hal tersebut, karena Dia adalah Tuhan yang setia. Dia selalu beserta kita, tidak pernah kita ditinggalkannya.

Bila saat ini ada masalah yang kita hadapi, janganlah takut! Mari kita mohon bimbingan-Nya dan berusaha melakukan sesuai kehendak-Nya. Setelah itu berserahlah, karena Tuhan yang akan menyelesaikannya secara luar biasa. Yang perlu kita lakukan adalah jangan menyerah, karena Dia selalu menyertai kita sampai pada akhir jaman. Amin …

Minggu, 08 April 2012

Syarat Sukses : Pengendalian Diri [SKDAG842]

Ada dua hal yg mendefenisikan sukses dalam hidup: cara Anda mengelola saat tidak memiliki apa pun dan cara Anda berperilaku saat memiliki semuanya.

Syarat untuk sukses adalah kemampuan untuk mengendalikan diri, artinya kemampuan untuk tetap berpikir secara logis, tidak terpengaruh emosi, dan menerapkannya dalam tindakan. Pada saat tidak memiliki apa-apa, orang sukses tetap dapat mengelola semua sumber daya yang tersisa pada dirinya, terutama adalah semangat pantang menyerah yang ada pada dirinya. Ia selalu memiliki harapan untuk masa depan, dan terus berusaha untuk mewujudkannya dengan bekerja keras serta bekerja cerdas.

Tetapi setelah ia memiliki berbagai hal yang diinginkannya, orang sukses tidak menjadi lupa diri, ia tetap rendah hati dan selalu bersedia menolong orang lain. Perilaku orang sukses tidak berubah setelah ia mencapai suatu keberhasilan, karena keberhasilan itu bukan tujuan tetapi suatu proses yang berjalan terus menerus.

Orang sukses selalu ingat bahwa semua yang dimilikinya di dunia ini adalah milik Tuhan yang dititipkan kepada kita. Tugas kita hanyalah mengelola semuanya sebaik mungkin agar dapat digunakan untuk memuliakan-Nya; hal ini dapat diwujudkan dengan menolong sesama yang ada di sekeliling kita. Jadi tetaplah berserah dan selalu mohon bimbingan-Nya. Amin.

Rabu, 04 April 2012

Bangkitlah ! [SKDAG841]

Hidup akan menjatuhkan kita, tetapi kita selalu memiliki kesempatan untuk bangkit kembali; jadi bangkitlah! (Mr. Han, Karate Kid 2010).

Hidup ini penuh tantangan yang dapat membuat kita (sering) jatuh. Semua orang, termasuk para orang sukses pun, pasti pernah jatuh. Yang membedakan orang sukses dengan orang gagal adalah keberaniannya untuk bangkit kembali setelah jatuh.

Jatuh memang sakit, tetapi janganlah cepat menyerah karena hal tersebut. Kita semua dulu memiliki semangat pantang menyerah; buktinya waktu kita masih bayi, kita belajar berjalan dengan penuh keberanian dan pantang menyerah. Kita sering jatuh, merasa sakit dan menangis, tetapi setelah itu kita bangkit kembali dan belajar berjalan lagi. Hasilnya? Sekarang kita dapat berjalan dan berlari. Bayangkan bila kita menyerah untuk melanjutkan proses berjalan waktu itu? Mungkin sekarang kita menjadi orang lumpuh, yang tergantung pada kursi roda dan bantuan orang lain.

Nah … semangat seperti itulah yang perlu kita pertahankan dan tingkatkan sehingga saat kita jatuh, bahkan dari tempat yang lebih tinggi, dan merasa lebih sakit, kita tetap bangkit dan bangkit kembali. Kita pasti gagal bila tidak bangkit lagi, dengan bangkit maka ada peluang untuk meraih keberhasilan.

Selasa, 03 April 2012

Awali dengan Sikap Positif! [SKDAG840]

Bila Anda bangun pagi dan mengharapkan hari yang baik, namun Anda sering mengeluh dan bersikap negatif terhadap setiap keadaan, maka hari-hari buruk yg Anda dapatkan (Wayne Dyer dalam buku 'Anda akan Melihatnya Ketika Anda Mempercayainya').

Bunyi iklan deodorant : “kesan pertama menentukan, selanjutnya terserah Anda …” memang benar, karena kesuksesan suatu kegiatan pada umumnya ditentukan oleh langkah pertama yang dilakukan.

Kesuksesan hari ini ditentukan oleh pikiran, perasaan, dan tindakan kita pada saat bangun pagi. Semua kegiatan awal kita perlu diisi dengan berbagai hal positif, awalilah dengan doa untuk mengucap syukur karena kita telah diberikan-Nya hari baru. Kemudian lakukanlah visualisasi positif terhadap semua kegiatan yang akan kita lakukan; bayangkan semuanya berjalan dengan lancar dan baik sesuai harapan kita. Tetapi jangan lupa untuk selalu berserah kepada rencana Tuhan.

Bila kita mengawali kegiatan dengan niat yang positif, maka niscaya semua berjalan dengan baik dan lancar sehingga kita pun memperoleh hasil yang positif. Amin …

Senin, 02 April 2012

Bekerja Sama dan Bersikap Tegas [SKDAG839]

Jangan mau dikendalikan kepentingan pribadi, tetapi bekerja samalah.
Dengan bersikap tegas Anda akan mendapatkan kembali respek yang seharusnya Anda miliki (Les Parrott II.Ph.D, The control Freak - Menguasai penguasa).

Sebagai mahluk sosial,memang manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi membutuhkan orang lain untuk memenuhi semua kebutuhannya. Sikap egois, yang hanya mementingkan kepentingan pribadi, jelas merugikan diri kita sendiri, karena kita tidak mempedulikan kebutuhan orang lain; hal ini membuat hati kita menjadi tumpul, sehingga bersikap masa bodoh terhadap kebutuhan orang lain yang ada di sekitar kita.

Sebaliknya, kita perlu saling membantu dan bekerjasama; hal ini memupuk perasaan cinta kasih yang ada di dalam hati kita. Dalam hal ini kita perlu bertindak tegas kepada diri sendiri, jangan membiarkan diri untuk seenaknya melakukan hal yang tidak benar. Kedisiplinan dan konsistensi untuk mencapai tujuan sebagai mahluk sosial yang mau bekerjasama, perlu kita jadikan sebagai prinsip hidup kita. Bila kita menghormati dan mengasihi orang lain, maka kita pun akan dihormati, dikagumi, dan dikasihi juga oleh orang lain.