Selasa, 31 Januari 2012

Fokus pada Kemampuan dan Peluang [SKDAG810]

Fokuskan pikiran Anda sebanyak 70% pd KEKUATAN, 25% pd PELUANG dan hanya 5% pada kelemahan kita, bukan sebaliknya.


Fokus merupakan salah satu kunci keberhasilan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan; tentu saja fokus kita harus tertuju pada tujuan yang akan kita capai sehingga kita akan menggunakan seluruh sumber daya dan kemampuan kita untuk meraihnya.

Dalam analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) ada empat faktor yang perlu diperhatikan yaitu dua faktor eksternal yaitu opportunity (peluang) dan threat (ancaman), serta dua faktor internal, yaitu strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan). Keempat faktor tersebut perlu kita analisis, tetapi tentu saja janganlah terlalu memperhatikan hal-hal yang negatif, seperti ancaman dan kelemahan. Fokus utama kita adalah pada kekuatan yang kita miliki dan peluang yang ada di hadapan kita.

Artinya dalam hal ini, hendaknya kita berpikir untuk memanfaatkan kekuatan agar kita dapat meraih peluang yang ada; 95% fokus kita haruslah berada pada hal ini. Sedangkan sisanya barulah kita memikirkan bagaimana mengatasi kelemahan dan menghindari ancama yang ada di hadapan kita. Dengan perkenaan Tuhan dan fokus yang tepat, maka kiranya kita dapat mewujudkan seluruh keinganan dan tujuan hidup kita. Amin …

Senin, 30 Januari 2012

Menghadapi Kesulitan … [SKDAG809]

Pada saat menghadapi kesulitan beberapa orang tumbuh sayap, sedangkan yang lain mencari tongkat penyangga.

Masalah atau kesulitan merupakan bagian dari dinamika kehidupan yang kita alami. Kita dapat bersyukur bila perjalanan hidup kita berlangsung dengan lancar dan aman, tetapi hal ini seringkali membuat kita terlena dalama zona nyaman (comfort zone), sehingga kita tidak melakukan perubahan dan mencari inovasi lagi. Masalah atau kesulitan yang kita alami, sebenarnya merupakan suatu tantangan agar kita dapat melangkah ke arah yang lebih baik. Jadi bila ada masalah pun, hendaknya kita tetap bersyukur, karena Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk ‘naik kelas’ sehingga kita menjadi semakin kuat dan hebat. Artinya itulah saat bagi kita untuk menumbuhkan sayap agar kita dapat terbang lebih tinggi.

Tetapi sebagian besar manusia akan mengeluh saat menghadapi kesulitan; mereka tidak mau berusaha, terlalu cepat menyerah dan mengharapkan bantuan orang lain. Kesulitan hendaknya tidak membuat kita menjadi manusia yang lumpuh, yang mencari tongkat penjaga, tetapi jadikan kesulitan sebagai ujian dan latihan untuk meningkatkan kemampuan kita sehingga memiliki ‘sayap’ atau kemampuan yang baru.

Dalam menghadapi kesulitan janganlah cepat menyerah, tetapi kerahkan semua sumber daya yang kita miliki untuk menyelesaikannya, serta terus belajar dan belajar lagi. Tentu saja jangan lupa untuk berserah pada Tuhan dan mohon kekuatan dari-Nya agar kita dapat mengatasi kesulitan tersebut menurut kehendak-Nya.

Sabtu, 28 Januari 2012

Manfaatkan Tabunganmu … [SKDAG808]

Jika kamu tidak menggunakan senyumanmu, kamu seperti orang yang memiliki tabungan satu juta dollar, tetapi tidak mempunyai buku cek untuk mengambilnya (Les Giblin).

Apakah Anda mau berinvestasi yang memberikan hasil berlipat ganda? Tentu mau. Tetapi bagaimana bila investasi itu tidak dapat Anda ambil? Nah … tentu saja kita tidak mau, karena uang hasil investasi tersebut hanya ada di atas kertas saja tetapi tidak dapat kita manfaatkan, artinya investasi itu menjadi sia-sia saja.

Nah … ternyata kita pun memiliki banyak tabungan dalam diri kita, berupa bakat dan karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. Ada yang memiliki suara bagus tetapi tidak mau bernyanyi untuk menghibur sesama di tempat ibadat, ada yang diberi kelimpahan harta tetapi hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi saja dan tidak peduli terhadap sesama, lalu ada juga yang memiliki banyak waktu, tetapi ia membiarkan waktu itu pergi begitu saja karena tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyak tabungan kita tetapi tidak pernah kita manfaatkan, kalau begitu janganlah menyesal bila tabungan yang tidak berguna itu nanti akan diambil-Nya dan dialihkan ke orang lain yang dapat memanfaatkannya secara optimal.

Salah satu tabungan kita adalah kemampuan untuk tersenyum; manfaatkanlah senyum tersebut karena dengan hanya menggerakkan otot muka dan disekitar bibir, tetapi perlu disertai ketulusan hati, maka kita akan memberikan sukacita kepada sesama di sekitar kita. Mari gunakan senyum tersebut, karena hanya membutuhkan energi sedikit dan tidak membutuhkan biaya apa pun. Pikirkanlah saat kita tidak dapat tersenyum lagi saat sedang kesakitan atau saat kita menderita stroke sehingga mulut kita menjadi miring. Marilah kita tebarkan S1, yaitu senyum; malahan sebaiknya S2: senyum selalu, tetapi jangan S3: senyum selalu sendirian.

Kamis, 26 Januari 2012

Bersyukurlah … [SKDAG807]

Tanpa kepuasan, kita akan dirongrong kecemburuan, ketamakan, kekuatiran. Bukannya mengucap syukur, kita malah mengeluh.

Manusia seringkali mengeluh dan merasa tidak puas atas semua yang telah diperolehnya, misalnya bila hari ini kita makan dengan pecel, maka ada orang yang mengeluh “Mengapa cuma pecel?, mengapa bukan ayam goreng?”. Bila kita selalu merasa tidak puas, maka kita tidak akan damai; otak dan pikiran kita dipenuhi oleh iri hati, cemburu, ketamakan, dan juga kekuatiran.

Kita perlu bersyukur atas segala hal yang kita miliki dan kita alami, misalnya “Terimakasih Tuhan, saya boleh makan dengan pecal”, dan lihatlah ke sekeliling kita, ternyata masih banyak orang lain yang kelaparan dan belum makan sampai saat ini. Janganlah menganggap diri kita yang memiliki masalah terbesar atau yang paling menderita, karena di luar sana masih sangat banyak orang yang jauh lebih menderita atau memiliki masalah yang jauh lebih besar daripada yang kita alami.

Marilah kita melihat setiap kejadian dari sudut pandang positif, bukan dari kejelekan atau kesusahannya saja. Hal inilah yang membuat kita dapat mengucap syukur dalam segala hal yang kita alami. Misalnya saat penjualan perusahaan kita menurun, kita tidak perlu marah-marah dan mencari kambing hitam, tetapi marilah kita bersyukur “Tuhan dengan penjualan yang menurun ini, Engkau mengingatkan kepada kami untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada para pelanggan kami. Terimakasih Tuhan”.

Sudahkah Anda bersyukur atas semua berkat yang kita peroleh sepanjang hari ini?

Rabu, 25 Januari 2012

Fokus pada Tujuan [SKDAG806]

Raihlah bintang di langit meskipun untuk itu Anda harus berdiri di atas kaktus (Susan Longacre).

Sebelum melangkah hendaknya kita menentukan tujuan terlebih dahulu, karena tujuan merupakan sasaran akhir yang ingin kita wujudkan. Setelah tujuan kita tentukan, barulah kita membuat perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan tersebut. Bila semuanya telah siap, maka laksanakanlah perencanaan tersebut dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang kita miliki.

Bila ternyata kenyataan tidak sesuai dengan perencanaan yang kita buat, maka kita perlu fleksibel untuk melakukan perencanaan ulang dengan sasaran utama adalah mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Janganlah cepat menyerah atas setiap hambatan yang kita jumpai, tetapi tetaplah berusaha dengan sepenuh hati untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan.

Untuk mencapai tujuan, kita perlu mengorbankan sumber daya yang kita miliki, bahkan sampai menderita. Susan Longacre mengatakannya: “Untuk mencapai bintang di langit, bila perlu kita lakukan dengan berdiri di atas kaktus.”. Sanggup?

Bergeraklah! [SKDAG805]

Untuk keluar dari kesulitan, seseorang harus berjalan menembusnya. Jadi Ulah CIcing WAe (UCIWA) - jangan diam saja.

Kita tidak dapat mengubah diri dengan hanya berdiam diri; kita perlu untuk bergerak dan melakukan tindakan (action), jangan diam saja! Dengan berdiam, masalah tidak terselesaikan dan tujuan pun tidak akan tercapai.

Dalam melakukan tindakan, tentu saja kita tidak asal bergerak, karena melakukan tindakan tanpa persiapan tidak memberikan hasil yang optimal. Kita perlu menentukan tujuan, lalu membuat persiapan yang matang untuk mewujudkan tujuan tersebut; dalam persiapan kita perlu meningkatkan kualitas diri dan mengurangi kelemahan, yang dapat kita lakukan dengan terus belajar. Dan akhirnya barulah kita melakukan tindakan untuk mewujudkan rencana tersebut.

Pergerakan tidak dapat dilakukan hanya dengan bicara saja, jadi jangan NATO (No Action Talk Only) atau omdo (omong doang). Ada juga istilah lain yang mendorong kita untuk bergerak, yaitu UCIWA (Ulah Cicing WAe), yang berasal dari bahasa Sunda dan berarti “jangan diam saja”. Jadi marilah sekarang kita bergerak, take action now!

Minggu, 22 Januari 2012

Berbuatbaiklah Senantiasa! [SKDAG804]

Kerjakanlah semua hal baik yang dapat Anda lakukan, kepada semua orang yang dapat Anda jangkau, dengan segala milik Anda, pada setiap waktu dan tempat.

Dimana, kapan, dan kepada siapakah kita berbuat baik? Jawabannya adalah dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja; seperti iklan salah satu minuman cola yang sangat terkenal di seluruh dunia. Dalam berbuat baik hendaknya kita pun melakukannya secara total, dengan segala milik kita, baik tenaga, waktu, pikiran, maupun harta kita.

Memang tidak mudah untuk berbuat baik seperti demikian, tetapi mintalah bantuan Tuhan, maka Ia yang akan memampukan kita untuk melakukannya. Misalnya bila kita mau berbuat baik pada semua orang, maka bagaimana dengan musuh kita. Dalam hal ini pun kita perlu untuk berbuat baik kepadanya; marilah kita belajar untuk mengasihi musuh kita. Mana yang lebih penting musuh atau sahabat? Jelas sahabat, bahkan ada pepatah yang menyatakan bahwa “memiliki satu musuh pun sudah terlalu banyak”, jadi marilah kita ubah musuh menjadi sahabat dengan berbuat baik kepadanya.

Salah satu teladan dalam melakukan perbuatan baik adalah ibu Teresa. Sebagai orang Albania yang beragama Katolik, beliau melayani di India yang mayoritas beragama Hindu. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau melakukannya dengan tulus tanpa memandang suku bangsa, agama, dan juga bukan untuk mencari popularitas atau kekayaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Ibu Teresa mengibaratkan bahwa ia hanyalah sebatang pensil yang berada di tangan Tuhan, yang menuliskan surat cinta untuk umat-Nya.

Bila kita melihat hubungan kita dengan Tuhan, maka siapakah yang terlebih dulu berbuat baik, manusia atau Tuhan? Jelas Tuhan; Dia mengasihi kita selagi kita masih berdosa. Dia memberikan hujan kepada semua orang, orang baik maupun orang jahat; Dia juga memberikan matahari, Oksigen dan lain-lain kepada semua orang. Kita sudah menerima banyak kebaikan dari Tuhan, karena itu sekaranglah saatnya untuk membalas kebaikan-Nya dengan berbuat baik kepada sesama yang ada di sekeliling kita sebagai wujud dari rasa syukur dan terimakasih kita kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Kamis, 19 Januari 2012

Perkembangan Alami [SKDAG803]

Jika sebuah telur dipecahkan kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir, tetapi jika telur dipecahkan kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir.

Semua kejadian di dunia membutuhkan proses tertentu yang terjadi secara alami, dan semuanya berlangsung dalam waktu tertentu. Misalnya untuk melahirkan bayi, seorang ibu membutuhkan waktu selama sembilan bulan untuk mengandungnya; bila bayi itu lahir sebelum waktunya (prematur), maka dibutuhkan penanganan khusus. Jadi semua membutuhkan waktu tertentu, tidak dapat dipercepat atau diperlambat;biarkan semua berlangsung secara alami maka hasil terbaiklah yang kita dapatkan.

Ternyata banyak proses di dunia yang telah direkayasa manusia dengan menggunakan akal budinya agar mendapatkan hasil yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat. Dalam berbagai teknologi yang dikembangkan manusia memang perlu ditingkatkan sehingga menjadi lebih baik, tetapi proses alam yang diciptakan Tuhan telah sempurna, berlangsung dalam waktu yang tepat. Bila manusia merekayasa hal ini maka yang terjadi adalah bukan menjadi lebih baik tetapi menjadi lebih buruk, bahkan mungkin merusak keseimbangan alam yang terjadi. Misalnya saat manusia membunuhi atau menangkap ular maka tikus merajalela, karena tikus dapat berkembangbiak dengan cepat, sedangkan predatornya, ular, tidak banyak lagi.

Jadi marilah kita biarkan proses alami terjadi sesuai waktu dan rencana Tuhan, misalnya orang tua juga tidak perlu memaksa anak balitanya untuk segera dapat membaca, menulis, bahkan berhitung, padahal usia saat itu adalah saat bermain. Biarkanlah anak-anak pun berkembang secara alami sesuai dengan bakat dan karunia masing-masing; orang tua memang wajib mengarahkan tetapi bukan memaksakan kehendaknya.

Minggu, 15 Januari 2012

Nilai Manusia [SKDAG802]

Nilai manusia terletak pada apa yang diciptakannya, bukan pada jumlah milik yang dikumpulkannya (Kahlil Gibran).

Manusia tidak dinilai dari kekayaan yang dimilikinya; kekayaan hanyalah salah satu ukuran dunia dan kita perlu ingat juga bahwa kekayaan itu sebenarnya milik Tuhan yang dititipkan kepada kita, dan Dia dapat mengambilnya kembali. Memiliki kekayaan memang tidak salah, karena tanpa itu kita pun tidak dapat hidup dengan layak dan tidak dapat membantu sesama yang membutuhkan. Tetapi merupakan suatu kesalahan besar bila kita mengutamakan kekayaan di atas segalanya, karena bila demikian berarti kita : “Hidup untuk kaya”, artinya yang lain bukanlah prioritas hidup kita.

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Manusia mati meninggalkan apa? Kekayaan, bila digunakan untuk membantu sesama, merupakan sesuatu yang baik juga, tetapi akan lebih berarti lagi bila kita dapat meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan dikenang terus oleh masyarakat. Misalnya seluruh manusia mengenang jasa baik Thomas Alpha Edison yang telah menemukan lampu pijar, Wright bersaudara yang menemukan pesawat terbang, pak Mujair yang menemukan ikan Mujair, dan masih banyak yang lainnya.

Hidup manusia itu singkat, hanya sekitar 70 tahun dengan usia produktif sekitar 30 tahun, karena itu marilah manfaatkan hidup kita ini agar dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi anak cucu kita. Setuju? Ayo mari kita mulai berkarya sekarang, mulai dari keluarga kita sendiri baru kemudian melauas ke ruang lingkup yang lebih besar; jangan tunda lagi.

Rencanakan dan Lakukan [SKDAG801]

Berencana itu baik, memutuskan itu hebat, tetapi untuk menjadi luar biasa, lakukanlah!

Dalam melakukan setiap tindakan, kita perlu menentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuan inilah yang menentukan arah dari setiap hal yang kita lakukan; semua perencanaan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan membuat perencanaan yang baik akan meningkatkan kemungkinan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Perencanaan memang langkah yang sangat penting, seperti dikatakan dalam pernyataan berikut : “Orang tidak merencanakan gagal, tetapi banyak orang yang gagal membuat perencanaan”.

Walaupun perencanaan penting, tetapi ada satu hal lagi yang tidak kalah penting, yaitu tindakan atau action. Tanpa melakukan tindakan, maka perencanaan itu hanyalah sekedar konsep belaka, yang berada di atas kertas dan tidak akan mewujudkan apa pun. Jadi perencanaan tanpa tindakan sama dengan nol besar, tetapi tindakan tanpa perencanaan tidak menghasilkan apa pun juga.

Kita perlu mensinergikan keduanya, buat perencanaan yang baik dan lakukan tindakan yang efisien dan efektif, sehingga memberikan hasil optimal.

Rabu, 11 Januari 2012

Segera Lakukan yang Terbaik [SKDAG800]

Kita menilai diri dari yang kita pikir dapat kita lakukan padahal orang lain menilai kita dari yang sudah kita lakukan. So bila anda berpikir bisa melakukan yang terbaik segeralah lakukan.

Bila kita mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu, maka segeralah lakukan, karena kesempatan seperti itu mungkin tidak akan terulang dua kali. Agar kita dapat melakukannya memang kita perlu terus belajar dan meningkatkan diri, sehingga kita selalu siap pada saat ada kesempatan atau peluang tersebut.

Janganlah berpikir “Apakah saya dapat melakukannya?”, tetapi lakukanlah dengan segera dengan tujuan untuk memberikan yang terbaik. Orang lain menilai kita berdasarkan segala sesuatu yang telah kita lakukan; bila kita melakukan hal yang positif maka kita sangat berharga dan dinilai sebagai pahlawan, tetapi bila kita melakukan hal yang negatif maka kita akan dianggap sebagai penjahat.

Jadi … marilah kita lakukan yang positif sebaik mungkin dengan tujuan untuk memuaskan orang lain, dan kita dapat membina relasi dengan mereka. Jangan lupa untuk memohon bimbingan dan bantuan dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Minggu, 08 Januari 2012

Akar Masalah … [SKDAG799]

Matahari tidak akan terlihat bersinar bila tidak menyingkirkan payung yang Anda pakai. Lepaskanlah …

Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan :”Dok, kepala saya pusing …”, lalu dokter tersebut dengan tenang memberikan Bodrex, lalu menyuruh pasien itu pulang. Apakah pasien itu langsung sembuh? Mungkin pusingnya hilang selama beberapa jam, tetapi sesudah itu ia sakit kepala kembali. Mungkin pusing di kepalanya disebabkan oleh hal lain yang perlu diteliti lebih jauh; dokter yang teliti akan memeriksa tekanan darahnya atau meminta pasien melakukan pemeriksanaan laboratorium dengan tujuan untuk mendapatkan akar masalah atau penyebab dari pusing yang dideritanya. Dengan mengetahui akar masalah tersebut, maka dokter dapat memberikan diagnosa yang tepat, bukan asal saja.

Dalam kehidupan sehari-hari pun kita memiliki masalah tetapi penyelesaiannya tidak tepat; kita belum mengatasi akar masalahnya. Misalnya saat terjadi pertengkaran antara anak buah kita dalam satu kelompok, maka janganlah menyalahkan atau menghukum salah satu bila kita belum mengetahui. Kita perlu mencari dulu penyebab pertengkaran tersebut sampai ke akarnya dan barulah setelah itu mengambil keputusan yang tepat.

Salah satu cara untuk mendapatkan akar masalah adalah dengan bertanya “mengapa?” sebanyak lima kali; artinya kita bertanya seperti anak kecil “mengapa begini, mengapa begitu?”. Misalnya untuk menganalisis penjualan di sebuah perusahaan yang merugi, dapat ditanyakan “Mengapa perusahaan merugi?”. Bila jawabannya adalah “Karena penjualan menurun”, tanyakan lagi “Mengapa penjualan menurun?”, dan seterusnya sampai mendapatkan penyebab sebenarnya.

Jadi janganlah terburu nafsu untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan sebelum kita mengetahui masalah sebenarnya yang terjadi.

Sabtu, 07 Januari 2012

Waktu dan Uang [SKDAG798]


Time is money, tapi jangan tukarkan waktu dengan uang. Hargailah waktu kita agar menghasilkan yang positif/konstruktif.

Orang mengatakan bahwa waktu dan uang itu dapat dipertukarkan, misalnya dengan prinsip bahwa ‘time is money’. Buktinya kita bekerja selama 40 jam per minggu untuk menghasilkan uang, kan? Bahkan mungkin dengan macetnya jalanan, terutama di Jakarta, kita juga menambah investasi waktu antara dua sampai empat jam lagi per hari.

Padahal ada perbedaan yang jelas antara waktu dan uang; bila waktu hilang, kita tidak dapat mengembalikannya lagi, sedangkan bila uang hilang, maka kita masih dapat mencarinya lagi. Dengan waktu kita dapat menghasilkan uang, tetapi dengan uang berapa pun tidak dapat menghasilkan waktu. Waktu seolah tidak berharga tetapi ternyata memiliki nilai yang tak tergantikan. Jadi pilih yang mana: waktu atau uang? Kalau bisa ya … kita kelola keduanya dengan baik. Mari kita manfaatkan waktu agar tidak terbuang percuma; manfaatkanlah bukan hanya untuk menghasilkan uang, tetapi juga untuk pengembangan diri dan hubungan dengan sesama.

Sebagai seorang kepala rumah tangga, memang kita perlu meluangkan waktu untuk mencari uang, tetapi janganlah menghabiskan waktu seluruhnya hanya untuk uang. Sisihkan waktu yang berharga untuk keluarga, melakukan pendekatan dengan anak, bersosialisasi dengan teman, dan jangan dilupakan waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa.
Selamat memanfaatkan waktu secara optimal!

Jumat, 06 Januari 2012

Manajemen Pikiran [SKDAG797]

Ingatlah kebaikan-kebaikan kecil yang kita terima dan lupakanlah kesalahan-kesalahan kecil orang lain (Peribahasa Cina).

Kemampuan untuk berpikir merupakan salah satu kelebihan manusia, tetapi seringkali kita belum mengelolanya dengan baik dan benar. Kita sering memikirkan berbagai hal negatif, seperti kekuatiran atau ketakutan; padahal semua hal tersebut mempengaruhi tubuh dan tindakan yang kita lakukan. Jangan biarkan pikiran mengendalikan diri kita, tetapi marilah kita kendalikan pikiran dan juga perasaan kita. Bila kita tahu hal tersebut tidak menyenangkan hati kita, maka janganlah kita memikirkan dan mengingatnya lagi, tetapi alihkanlah pikiran kita ke berbagai hal yang positif, menyenangkan dan memberikan semangat.

Agar hidup menjadi menyenangkan marilah kita lupakan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan orang lain kepada kita, baik besar maupun kecil. Tidakada gunanya kita memikirkan hal tersebut terus menerus, karena tidak dapat untuk mengubah kejadian tersebut. Yang perlu kita lakukan adalah selalu mengingat berbagai kebaikan yang telah kita terima dari orang lain, sekecil apa pun hal tersebut, karena hal ini memberikan sukacita dalam diri kita.
So … be happy don’t worry …

Kamis, 05 Januari 2012

Kunci Utama: DUIT SEJUTA [SKDAG796]

Mau jadi umat Tuhan yang luar biasa? Kunci utamanya adalah DUIT SEJUTA, yaitu
D: Doa,
U: Usaha,
I: Iman,
T: Taat,

SE: Setia,
JU: Jujur,
TA: Takut akan Tuhan (Adi Boe)


Banyak orang mengatakan ingin mengikuti Tuhan dan menjadi umat-Nya yang setia, tetapi semua itu hanya ada di mulut tanpa pelaksanaan yang real untuk membuktikannya. Salah satu prinsip yang dapat kita laksanakan adalah DUIT SEJUTA, yang merupakan singkatan dari Doa, Usaha, Iman, Taat, lalu SEtia, JUjur, dan TAkut akan Allah.

Untuk menjadi umat Tuhan yang luar biasa, maka kita perlu selalu berkomunikasi dengan-Nya melalui Doa. Tetapi doa saja tidak cukup, ia perlu disertai dengan usaha untuk mewujudkan apa yang Tuhan inginkan dan yang kita perlukan. Iman kita butuhkan agar kita memiliki kemampuan untuk menyerahkan diri seutuhnya kepada rencana Tuhan, percaya sepenuhnya bahwa Tuhan memiliki kuasa atas diri kita, dan yakin 100% bahwa Tuhan memiliki rencana indah yang akan terjadi tepat pada waktunya. Ketaatan menunjukkan bahwa kita mau mematuhi semua perintah-Nya dengan sungguh-sungguh.

Selain itu kita pun diminta untuk memiliki kesetiaan kepada Tuhan yang mengatasi kesetiaan kepada hal-hal duniawi; kesetiaan pada Tuhan harus berada di atas segala-galanya. Kemudian kita pun perlu untuk selalu bertindak jujur kepada Tuhan dan juga kepada sesama; kejujuran yang kita lakukan akan memberikan kepercayaan dari pihak lain. Hal terakhir, tetapi paling penting, adalah ‘takut akan Tuhan; dengan memiliki prinsip ini maka kita termotivasi untuk melakukan seluruh kehendak-Nya. Tuhan memang tidak kelihatan tetapi Dia memiliki kuasa atas hidup kita, untuk itu kita perlu takut kepada-Nya. Takut dalam hal ini bukan untuk membuat kita tertekan tetapi takut yang membuat kita berusaha untuk mengendalikan diri agar selalu mentaati perintah-Nya.

Untuk memuaskan Tuhan memang tidak cukup dengan hanya uang sejuta (secara real), tetapi kita dapat memuaskan-Nya dengan ‘UANG SEJUTA’. Mari kita lakukan sekarang juga …

Rabu, 04 Januari 2012

Mimpi Membentuk Masa Depan [SKDAG795]

Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpi mereka (Eleanor Roosevelt).

Hidup dimulai dengan mimpi; tanpa mimpi maka tidak ada kehidupan bagi diri kita. Marilah kita bayangkan apa yang terjadi bila Wright bersaudara tidak memimpikan pesawat terbang, Thomas Alfa Edison tidak bermimpi tentang lampu pijar, atau Bung Karno yang tidak memimpikan kemerdekaan Indonesia? Pasti tidak ada kehidupan indah seperti yang kita alami sekarang.

Untuk diri kita pribadi pun, kita perlu memiliki mimpi, yaitu cita-cita yang ingin kita capai dan diuraikan menjadi sasaran atau tujuan yang dapat kita realisasikan. Tanpa tujuan maka hidup kita menjadi tidak jelas, karena dengan adanya tujuan maka kita dapat membuat berbagai rencana untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dalam setiap hal pun kita perlu menentukan tujuan, misalnya apa yang akan kita lakukan pada hari ini, apa yang akan saya beli di pasar.

Janganlah biarkan hidup kita mengalir apa adanya, karena kita akan terbawa arus menuju tempat yang belum tentu kita ingini. Bermimpilah, tetapi tidak cukup hanya mimpi, semua harus segera kita wujudkan dengan melakukan tindakan …. take action … now. Jangan tunggu atau tunda lagi, mulai dari sekarang ….

Saya kutipkan satu artikel yang saya dapaat dari salah satu milist yang menunjukkan pentingnya mimpi bagi hidup kita.

Jack Canfield, penulis "Chicken Soup for the soul", pernah bercerita bahwa ia pernah mengadakan sebuah pesta kostum. Aturan dress code dlm pesta itu cukup unik, yaitu tiap orang yg menghadiri pesta harus menggunakan pakaian seperti yang mereka inginkan terjadi dalam lima tahun mendatang. Misalnya bila ingin menjadi pengusaha, artis, seniman, lawyer, dokter atau apa saja, maka ia harus mengenakan kostum seperti yang ia inginkan. Acara berlangsung meriah, seru dan unik. Bertahun-tahun kemudian, Jack Canfield melihat kembali foto-foto masa mudanya, ia merasa kaget dan merinding karena ia sadar bahwa saat ini sebagian besar temannya menjadi sama persis dengan kostum yang mereka kenakan saat pesta dulu. Ceriti tersebut menunjukkan bahwa kita akan menjadi sama persis dengan apa yang kita impikan, harapkan dan yang kita perkatakan setiap harinya.