Minggu, 25 Mei 2008

The Power of Prayer


Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati. Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu" .
Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".
Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, "Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"
Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.
"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "

~~~

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yan terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain... Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya, tapi dari kekuatan hatinya.

(Sumber : milist PROFEC)

SKDAG105 Sampai Dengan SKDAG109


[SKDAG105]
Jangan terancam jika ada orang yang lebih pintar/berbakat, tetapi jangan juga merasa lebih hebat/unggul.
Yang penting buka diri dan belajarlah dari semua orang !


Setiap manusia diciptakan Tuhan secara unik, bahkan orang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan, baik fisik maupun sifatnya. Diri kita masing-masing memiliki keunggulan/keunikan yang tidak ada pada diri orang lain, karena itu kita perlu bangga terhadap hal tersebut. Tetapi tidak boleh berlebihan, karena menyebabkan kita merasa lebih hebat / unggul dibandingkan orang lain.

Bila ada orang lain yang memiliki kemampuan yang hebat dalam bidang tertentu; itulah keunggulan dia. Tidak perlu kita iri atau terancam atas hal tersebut, sebaliknya kita bersukur atas talenta yang ada pada diri kita.

Jadi kita perlu menghargai semua orang, dan belajar dari semua orang, karena setiap orang memiliki keunggulan dalam hal tertentu. Untuk itu kita perlu untuk membuka diri, dan bersedia menerima berbagai masukan yang pasti berguna bagi masa depan kita.


[SKDAG106]
Bosan dengan pekerjaan sekarang? Katakan pada dirimu bahwa kamu menyukai pekerjaanmu, maka pekerjaan tersebut akan menjadi menyenangkan, tidak lagi menjemukan. Ubahlah dirimu, maka pekerjaanmu akan tampak berbeda.


Menurut NLP : the map is not the territory, artinya kita sering berprilaku berdasarkan asumsi / paradigma yang ada dalam pikiran kita, bukan berdasarkan kenyataan yang ada.
Pekerjaan yang kita lakukan relatif tetap dari dulu sampai sekarang, tetapi pikiran kita yang menilai bahwa pekerjaan itu sekarang mulai membosankan bagi saya.

Mengapa ? Mungkin karena muncul jenis pekerjaan baru dalam pikiran kita yang lebih menyenangkan dan menghasilkan banyak uang. Bagaimana kalau kita mengubah pikiran kita menjadi : “Pekerjaan baru memang lebih menyenangkan, tetapi pekerjaanku saat ini pun sudah menyenangkan, dan aku menyukainya seperti biasa.”

Ubahlah pola pikir kita, maka segala sesuatu akan nampak berbeda. Kita tidak dapat mengubah lingkungan, tetapi kita dapat mengubah diri kita sendiri.


[SKDAG107]
Bila anda semakin dibutuhkan, dihargai dan posisinya makin tinggi, apakah anda akan semakin menyusahkan atau mempermudah orang lain ? Milikilah semangat pelayanan sejati!


Biasanya, orang dunia akan semakin sombong, bila dirinya merasa semakin bernilai. Ia merasa : ”Kini saya dibutuhkan oleh banyak orang, karena itu saya harus jual mahal diri saya”.

Janganlah membuat yang mudah menjadi sulit ! Baliklah pola pikir di atas. Darimanakah nilai yang saya peroleh tersebut? Semuanya berasal dari Tuhan yang maha pengasih dan Ia telah memberikannya kepada kita. Kalau semuanya telah kita peroleh gratis dari Tuhan, mengapa sekarang kita tidak mau menggunakannya bagi pertumbuhan sesama. Marilah kita miliki semangat untuk melayani orang lain !

Buatlah yang sulit menjadi mudah, misalnya dengan memangkas prosedur yang terlalu berbelit-belit. Misalnya bila anda seorang guru/dosen, buatlah materi pengajaran agar mahasiswa dapat dengan mudah menyerap materi yang sulit. Lihatlah sukacita di muka mereka, karena mampu mengerjakan soal yang sulit. Apakah anda tidak bangga melihat hal tersebut ?



[SKDAG108]
Tetaplah berbuat baik, meskipun ada orang lain menuduh anda mencari nama dan berpamrih.
Tetaplah berbuat baik, meskipun kebaikan yang anda lakukan, akan dilupakan orang.


Janganlah terpengaruh oleh lingkungan di sekitar kita. Bila anda sudah melakukan yang memang baik dan bernilai, maka janganlah kecewa dengan tindakan orang lain. Banyak tuduhan yang menganggap anda hanya mencari nama, mencari muka, atau sombong; terimalah hal tersebut, dan tunjukkan pada mereka bahwa anda tidak seperti yang mereka katakan. Untuk itu teruslah melakukan tindakan yang memang baik dan bernilai !
Rekan saya Robby Yonosewoyo, menyatakannya dengan kalimat yan indah :
Jangan kalah oleh kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebijaksanaan

Dalam berbuat baik, tujuan kita adalah bukan untuk menerima pujian atau penghormatan, tetapi hal ini kita lakukan sebagai wujud dari kasih kita kepada sesama.



[SKDAG109]
Membunuh nyamuk dengan bom merupakan pekerjaan yang efektif tetapi tidak efisien.
Efisien berarti menggunakan sumber daya dengan tepat.
Efektif berarti tepat sasaran atau sasaran tercapai.


Dengan menggunakan bom, memang benar semua nyamuk dalam rumah habis tuntas .... Hasilnya sangat efektif, tetapi apa juga yang kita dapat? Ternyata selain kita telah mengeluarkan biaya yang mahal untuk membeli bom, ternyata rumah kita juga hancur berantakan. Tentu saja hal ini tidak efisien.

Seringkali efisien diasosiasikan dengan penghematan. Sebenarnya hal ini tidak terlalu tepat. Penghematan itu hanya merupakan dampak dari suatu tindakan yang efisien. Bom bukan digunakan untuk membunuh nyamuk, karena itu penggunaannnya tidak tepat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa hal tersebut tidak efisien.

Marilah kita melakukan berbagai pekerjaan dengan efektif, artinya sasaran yang diinginkan tercapai dengan baik, tetapi secara efisien, artinya dengan menggunakan sumber daya yang tepat, sehingga tidak terjadi pemborosan.

Kamis, 22 Mei 2008

Menjadi Raksasa


Raksasa adalah manusia yang berukuran besar, tingginya mungkin lebih dari 2.5 meter dan beratnya sekitar 200 kg. Bila ada manusia yang sedemikian besar, maka yang muncul dalam bayangan kita adalah manusia yang demikian beratnya sehingga ia pun malas dan sulit untuk bergerak.

Apakah kita ingin menjadi ‘besar’ ? Setiap orang tentu menginginkannya. Anak kecil ingin badannya tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih tegap, karena ia ingin menjadi atlit. Anda juga ingin memiliki usaha yang semakin lama semakin besar sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan (kalau bisa cukup untuk tujuh keturunan yah ...). Tetapi marilah kita bayangkan apa yang terjadi bila tubuh kita menjadi ‘besar’. Karena pertumbuhan tinggi badang terbatas sampai usia tertentu, maka kalau tubuh semakin besar, maka yang paling mungkin hanya membesar ke samping. Perut menjadi semakin gemuk, lemak muncul dimana-mana. Hal ini menyebabkan kita menjadi malas dan sulit bergerak; lebih enak diam saja, tetapi akibatnya yah ... malah semakin gemuk, dan tentu saja tidak baik untuk kesehatan. Penyakit mulai datang menggerogoti tubuh kita, sehingga makin menjadi lemah, tidak berdaya, dan akhirnya meninggal.

Bagaimana bila perusahaan yang menjadi semakin besar? Pada umumnya gejala yang muncul pada tubuh manusia pun akan menghinggapi perusahaan. Perusahaan yang besar memiliki karyawan yang banyak, asset nya juga banyak, tetapi biaya juga besar, sehingga bila tidak dikelola dengan benar dapat berbahaya terhadap kelangsungan hidupnya.

Menjadi raksasa bukanlah hal yang buruk, tetapi semuanya harus dilakukan secara seimbang. Sebagai manusia kita harus tetap berolahraga, dan sebagai perusahaan, harus selalu aktif bergerak untuk melakukan inovasi, membuat berbagai terobosan : produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, mencari pasar yang baru, proses yang lebih efisien dan lain sebagainya. Dengan demikian maka kita menjadi raksasa yang sehat, tetap dapat bergerak bebas dan tetap gesit.

Partisipasi dalam Ulang Tahun Regina Pacis ke 60

”Keberadaan saya saat ini tidak terlepas dari hasil pendidikan yang saya terima dari sekolah Regina Pacis Bogor. Demikian juga dengan pendidikan anak-anak saya; kami mendapatkan pendidikan yang terbaik, dan berguna bagi masa depan kami.
Usia ke 60 merupakan usia yang cukup tua, karena itu sesuai dengan pepatah, maka hendaknya Regina Pacis pun menjadi tua-tua keladi, semakin tua semakin jadi. Kami mengharapkan Regina Pacis menjadi sekolah yang semakin berkualitas, tetapi jangan seperti raksasa yang karena begitu besar sehingga menjadi sulit bergerak. Regina Pacis harus tetap fleksibel dan gesit dalam mengahadapi perubahan. Di dunia tidak ada yang tetap, keculai perubahan.
Regina Pacis harus dapat mengikuti perkembangan teknologi, perkembangan masyarakat dan dunia pendidikan. Guru-gurunya pun harus fleksibel dalam mengahadapi murid-muridnya yang mengalami perubahan dari satu angkatan ke angkatan yang lain.
Saya bangga menjadi bagian dari sekolah Regina Pacis. Selamat ulang tahun ke 60 Regina Pacis ku !”

Itulah kata-kata (pasti tidak tepat, karena tidak memakai script) yang saya ucapkan waktu saya diminta untuk mengemukakan pendapat tentang RP, sebagai alumni dan orang tua siswa, yang langsung dilakukan di depan kamera. Peristiwa tersebut terjadi kemarin siang, hari Rabu, 21 Mei 2008, jam 13.15 di sekolah RP.

Awalnya pada hari Rabu pagi saya ditelpon oleh ibu Tuti, salah seorang pengurus yayasan RP, yang meminta kesediaan saya untuk di-shoot, yang nanti akan direkam dalam DVD dan menjadi profil sekolah RP. Sebelum saya menyetujui permintaan tersebut, terlintas dalam pikiran saya apakah saya pantas dan saya mampu melakukan hal tersebut. Akhirnya saya segera menyetujui permintaan tersebut, karena bagi saya ini adalah merupakan ucapan syukur dan terimakasih kepada sekolah yang telah membesarkan dan mendidik saya menjadi manusia seperti saat ini.

Masalah di depan kamera, memang perlu diulang dua kali. Waktu pertama, ternyata banyak kalimat yang diulang-ulang sehingga bermakna sama. Kamerawan nya mengatakan apakah saya mau mengulangi lagi, kalau tidak juga tidak apa-apa. Tetapi setelah saya melihat hasil rekaman yang diperlihatkannya, maka saya pun merasa tidak puas, karena itu diulang untuk rekaman ke dua. Hasilnya sang kamerawan tersebut mengatakan : ”Yang kedua jauh lebih baik dari yang pertama !”. Waktu saya lihat, memang saya terlihat lebih lancar dalam mengungkapkan perasaan saya terhadap sekolah Regina Pacis.

Terimakasih Tuhan atas kesempatan yang indah ini. Amin.

Senin, 19 Mei 2008

Tidak Disiplin

Disiplin berarti taat pada aturan yang telah ditentukan bersama, artinya ada kesepakatan antara pihak-pihak yang terkait untuk melaksanakan berbagai ketentuan yang telah diterima bersama. Di sekolah telah ada peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh murid dan juga guru. Bila ada murid yang datang terlambat berarti murid tersebut tidak disiplin, karena ia melanggar kesepakatan bersama / peraturan. Demikian juga halnya karyawan yang tidak disiplin berarti ia melanggar peraturan perusahaan.
Sekarang marilah kita lihat dari kacamata lain, yaitu hubungan kita dengan Tuhan. Dalam hubungan ini pun ternyata ada kesepakatan-kesepakatan yang mengatur hubungan kita dengan Tuhan. Tetapi marilah kita introspeksi diri kita, apakah kita sudah menjadi umat yang disiplin atau kita seringkali tidak disiplin.
Sadar atau tidak sadar, ternyata kita sering bertindak tidak disiplin terhadap kesepakatan yang telah kita setujui bersama Allah. Misalnya kalau kita lihat janji Baptis, atau janji perkawinan kita, maka seringkali ternyata kita melanggarnya. Karena itu marilah kita tinggalkan kedagingan, dan milikilah kerendahan hati, serta selalu berserah kepadaNya agar kita dapat meningkatkan tingkat disiplin kita di hadapan Allah.

Minggu, 18 Mei 2008

Kosong Tiga Bulan

Blog ini memang selama hampir tiga bulan belum saya up-date lagi. Hal ini karena berbagai alasan, antara lain karena selama ini saya mengikuti pelatihan selama 14 hari penuh, yang dilaksanakan dua minggu sekali setiap akhir pekan (Kamis sampai dengan Minggu, dari pagi sampai sore, bahkan kadang sampai malam). Sehingga jadwal mengajar saya pun terpaksa jadi agak sedikit berantakan, dan saya kerepotan untuk mengatur waktu penggantian kuliah. Tetapi sekarang semuanya sudah selesai, walaupun masih ada satu tugas yang harus dikumpulkan pada akhir Mei, dan ada tugas untuk tampil di hadapan umum pada akhir Agustus.

Selama 14 hari tersebut, saya mengikuti pelatihan Master NS/NLP Practitioner yang diselenggarakan oleh MetaMind, dengan instruktur ibu Mariani Ng. Peserta pelatihan berjumlah sembilan orang, lima orang dari Jabotabek, tetapi yang lainnya berasal dari Mataram, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Saya sunggul salut dengan teman-teman dari jauh ini, karena mereka biasanya tiba hari Kamis pagi, atau sehari sebelumnya, dan sebagian langsung pulang ke kota masing-masing pada hari Minggu malam, setelah selesai pelatihan.

Banyak hal yang kami dapat selama pelatihan tersebut, dan juga selama berinteraksi dengan seluruh peserta, serta pengajar tamu Pak Pras (Prasetya M. Brata). Semoga ilmu yang telah dipelajari dapat kita terapkan di bidang kita masing-masing. Amin.