Sabtu, 31 Juli 2010

Stress [SKDAG164]

Akar stress adalah fokus pada diri sendiri. Saat tertekan ia akan mengasihani diri sendiri.
Fokuslah pada Tuhan, sumber pengharapan kita. Bersukurlah dalam segala hal agar tidak stress.


Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan suatu tekanan (stress); dengan adanya stress maka kita termotivasi untuk melakukan hal tersebut walaupun motivasi tersebut memang berasal dari luar. Tanpa stress, banyak orang yang menjadi santai dan melupakan kewajibannya.

Tentu saja kita perlu menentukan tingkat stres terbaik yang membuat kita dapat bekerja secara optimal. Bila kita mengalami stress yang berlebihan, maka kita menjadi bingung karena tidak tahu harus mengerjakan yang mana lebih dahulu. Bila hal ini terjadi maka ia akan melupakan semuanya atau menjadi bingung, sehingga tidak ada yang dikerjakannya. Ia menjadi bersifat ’masa bodoh’, karena kebingungan.

Setiap orang pasti memiliki masalah; kita harus mampu mengelola berbagai masalah tersebut dengan baik, karena bila tidak maka kita menjadi stress. Untuk mengatasi stress yang berlebih, kita tidak boleh hanya mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, tetapi perlu berserah pada Tuhan. Bersukacitalah senantiasa, tetap berdoa, dan bersyukurlah dalam segala hal, maka kita dapat mengatasi stress tersebut. Semoga ...

Jumat, 30 Juli 2010

Jadilah Pelaku Kasih [SKDAG602]

Tidak dibutuhkan terlalu banyak ide, pemikiran, diskusi, dan konsep tentang kasih, tetapi yang sangat dibutuhkan adalah pelaku kasih.

Kasih dibutuhkan oleh setiap orang; tidak ada seorang pun yang tidak mau dikasihi orang lain, tetapi masih banyak orang yang tidak mau mengasihi orang lain. Untuk itu marilah kita menjadi orang yang dapat mengasihi orang lain, agar mereka semua memiliki sukacita dan berbahagia dalam hidupnya.

Kasih tidak cukup bila hanya dikatakan, dirasakan, dipikirkan, dan lain-lain, tetapi harus dilakukan. Percuma saja bila kita hanya mendiskusikan dan membangun konsep tentang kasih tanpa bertindak melakukan kasih.

Memang tidak mudah untuk menjadi pelaku kasih; pertama-tama kita tentu saja perlu mengasihi diri sendiri, tanpa ini maka kita pun sulit bahkan tidak mungkin mengasihi orang lain. Ucapan dan tingkah laku kita pun harus menggambarkan kasih yang akan kita bagikan; ucapan lebih bersifat mengajak daripada memerintah, tingkah laku kita diwujudkan dengan senyum dan muka yang cerah, bukan dengan muka mengkerut atau tegang. Setelah itu marilah kita bergerak untuk membantu orang lain dengan kesungguhan, artinya membantu bukan untuk kepentingan atau mencari nama, tetapi menolong orang lain dengan hati yang tulus. Mari kita lakukan …

Kamis, 29 Juli 2010

Tuhan Dalam Hidup Kita [SKDAG163]

Lihat masa lalu dan bersyukurlah pada Tuhan
Pandang masa depan dan percayalah pada Tuhan
Lihat sekeliling dan layanilah Tuhan
Lihat ke dalam diri sendiri dan temukanlah Tuhan


Tuhan selalu ada dalam kehidupan kita, baik pada masa lalu, sekarang, mau pun pada masa depan. Dia selalu menyertai kita dan kita pun perlu terus menjalani kehidupan ini bersama-Nya.

Marilah kita lihat kehidupan kita pada masa lalu, jelas ada kegagalan tetapi banyak juga kesuksesan yang telah kita raih. Semua hal tersebut membentuk diri kita sekarang, karena itu bersyukurlah kepada Tuhan dalam segala hal yang telah Dia lakukan pada kita.

Untuk masa sekarang, lihatlah ke sekeliling kita .... ternyata banyak orang yang membutuhkan pertolongan atau pelayanan kita. Untuk itu marilah kita melayani Tuhan dengan jalan melayani sesama yang ada di sekitar kita. Semua telah kita peroleh dari Tuhan dengan gratis, karena itu gunakanlah juga untuk menolong sesama.

Atas semua yang kita lakukan demi Tuhan saat ini, janganlah membuat kita kuatir akan masa depan kita, misalnya “Bagaimana kalah harta saya habis Tuhan?”. Percayalah kepada Tuhan, karena Dia memiliki rancangan sukacita dan kebahagiaan untuk kita!

Dan yang terpenting agar kita dapat melakukan semua itu, adalah kita perlu mencari Tuhan terus menerus dalam diri kita sendiri. Lakukan komunikasi dengan Tuhan melalui doa, kenali kasih dan perintah-Nya melalui Kitab Suci, serta menerapkan semua ajaran Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita. Jangan lupa untuk terus melakukan introspeksi secara kontinu sehingga kita dapat memperbaiki diri. Amin ...

Rabu, 28 Juli 2010

Hadiah Terbesar! [SKDAG601]

Lima hadiah terbesar:
Untuk teman “Kesetiaan”
Untuk musuh “Pengampunan”
Untuk orang tua “Pengabdian”
Untuk setiap orang “Kasih”
Untuk Tuhan “Hidupmu”.


Pada umumnya setiap manusia sangat senang bila mendapatkan hadiah, karena itu marilah kita membuat bahagia berbagai pihak yang sering kita temui dengan jalan memberi mereka suatu hadiah yang paling berkesan. Bagi seorang teman, hadiah yang dibutuhkannya adalah ‘kesetiaan”. Kesetiaan membuat seseorang dapat mempercayai temannya, sehingga ia dapat membuka semua rahasia dirinya.

Sedangkan bagi seorang musuh, hadiah yang diharapkan adalah “pengampunan”. Biarkanlah musuh anda selamat dan bersukacita dengan mengampuni dirinya. Setelah diampuni mungkin dia dapat menjadi teman sejati yang berguna bagi diri kita.

Sebagai seorang anak apakah yang telah kita berikan kepada orang tua kita? Apakah kita sudah mengabdi dan membahagiakan merekan. Itulah yang diinginkan mereka dari kita. Sedangkan bagi setiap orang, siapa pun dia, berikanlah “kasih” yang memang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Kasihilah semua orang, maka mereka pun penuh dengan suka cita.

Dan jangan lupa terhadap Tuhan, apa yang dapat kita berikan kepada-Nya? Dia telah memberikan segalanya untuk kita, karena itu kita pun perlu memberikan semuanya kepada Tuhan. Berikanlah seluruh “kehidupan” kita kepada-Nya. Lakukan seluruh kehendak-Nya; itulah yang membuat Dia berbahagia dan penuh sukacita.

Marilah kita lakukan sekarang juga untuk menjadi pemberi hadiah yang membahagiakan semua pihak.

Senin, 26 Juli 2010

Hati-hati dengan Pikiran! [SKDAG162]

Hati-hati dengan pikiran, karena akan menjadi perkataan dan terwujud dalam tindakan. Bila terus menerus akan menjadi kebiasaan yang membentuk karakter dan akan menentukan masa depanmu.

Masa depan kita ditentukan oleh pikiran kita saat ini dan masa sebelumnya. Semua yang ada dalam pikiran mempengaruhi perasaan, dan keluar dari mulut kita dalam bentuk perkataan. Pikiran yang positif akan menghasilkan perkataan yang positif dan baik, tetapi bila pikiran kita berisi berbagai hal yang negatif, maka perkataan yang keluar pun negatif.

Selanjutnya perkataan yang telah kita ucapkan menjadi nyata dalam tindakan yang kita lakukan. Dan bila hal ini terjadi terus menerus, maka perkataan dan tindakan yang kita lakukan menjadi suatu kebiasaan, yang secara otomatis akan keluar dari mulut kita dan kita lakukan, karena semuanya telah dikendalikan oleh otak bawah sadar.

Kebiasaan sehari-hari menentukan karakter pribadi kita. Dan jelas karakter ini memberikan pengaruh terhadap masa depan kita.

Untuk itu agar tidak menyesal, maka mulai saat ini marilah kita berpikir positif, berkata positif, dan bertindak positif. Latihlah semua hal tersebut sehingga menjadi kebiasaan yang membentuk kita, sehingga memiliki karakter positif. Bila semua terjadi maka yakinlah masa depan kita pun menjadi cerah, tentu saja dengan berserah juga kepada kehendak Tuhan. Percayalah ....

Simpati vs Empati [SKDAG600]

Simpati berarti saya TURUT merasakan emosi orang itu atau memberi emosi untuknya, sedangkan empati berarti saya berbagi emosi DENGAN orang itu.

Salah satu karakteristik orang yang memiliki Emotional Quotient (EQ) tinggi adalah mampu mengenali emosi orang lain, artinya kita mampu melihat apakah orang yang sedang kita hadapi sedang bahagia, bersedih, bermasalah atau yang lainnya. Nah … setelah mengenali emosi orang itu, kita dapat memberikan simpati atau ber-empati dengannya.

Misalnya pada teman yang sedang berduka karena salah satu anggota keluarganya meninggal, maka bila kita ber-simpati pada orang itu, kita hanya berkata “Saya turut berdukacita!”. Tetapi bila kita ber-empati, maka yang kita lakukan bukan hanya dengan kata-kata saja, tetapi kita memeluknya dengan segenap emosi, sehingga mungkin saja kita ikut menangis bersamanya.

Bila kita sungguh-sungguh berempati, maka teman kita pun pasti dapat merasakan ketulusan yang kita berikan. Semua yang kita lakukan pada saat teman kita sedang emosional akan diingatnya dalam jangka panjang, karena semua hal tersebut tersimpan pada otak kanannya, yang terkait dengan emosi. Hal inilah yang menyebabkan kita juga dapat dengan mudah mengingat berbagai peristiwa yang melibatkan emosi, misalnya saat kita mengalami jatuh cinta pertama, mendapatkan penghargaan, ataupun saat kehilangan orang yang kita kasihi.

Minggu, 25 Juli 2010

Kebiasaan . . . [SKDAG599]

Awalnya kita yang membentuk kebiasaan, tetapi lambat laun tanpa sadar, hidup kita yang diatur oleh kebiasaan itu (JW Marriot Jr).

Cobalah anda jawab pertanyaan saya terlebih dahulu! Waktu anda mandi tadi pagi, kemarin, atau kapan saja, dan memakai kemeja; tangan kanan atau tangan kiri yang anda masukkan terlebih dahulu? Ayo jawab dengan segera!

Nah, ternyata untuk menjawab hal tersebut kita harus berpikir dan membayangkan apa yang kita lakukan waktu memakai baju. Padahal waktu memakai baju itu sendiri kita sebenarnya sudah tidak berpikir lagi, semuanya sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan secara otomatis oleh pikiran bawah sadar.

Waktu kita masih kecil kita diajari cara memakai kemeja, misalnya dengan memasukkan tangan kanan lebih dahulu. Hal ini terjadi terus berulang-ulang sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan, sehingga untuk melakukannya kita seolah-olah tidak perlu berpikir lagi. Hal yang sama terjadi bila kita merokok; setelah kebiasaan merokok, maka kita pun sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Kini hidup kita malah yang dikendalikan oleh kebiasaan itu!

Untuk itu marilah kita latih berbagai hal positif terus menerus, misalnya bangun pagi-pagi, berdoa, belajar, dan lain-lain, sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang bermanfaat bagi kita semua.

Cara Mencapai Karya Besar [SKDAG161]

Untuk mencapai karya besar, kita tidak hanya perlu bertindak, tetapi juga bermimpi, tidak hanya merencanakan, tetapi juga percaya (Anatole France)

Untuk mewujudkan suatu karya besar, perlu dimulai dengan suatu mimpi, yaitu visi untuk mewujudkan karya tersebut. Kemudian kita harus percaya bahwa kita dapat mewujudkan visi tersebut dengan seluruh sumber daya yang kita miliki. Tanpa ada kepercayaan atau keyakinan, maka semuanya hanya tinggal mimpi saja, karena kita tidak dapat untuk mewujudkannya.Mimpi dan rasa percaya menjadi energizer kehidupan, sehingga kita memiliki motivasi dan semangat untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Langkah berikutnya adalah membuat perencanaan untuk mewujudkan visi tersebut. Tentukan target yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu, lalu kita mengatur berbagai sumber daya yang kita miliki dan mengelolanya secara efisien dan efektif untuk mencapai target tersebut.

Berikutnya adalah langkah terpenting, yaitu action, action, dan action. Tanpa action atau tindakan semuanya tidak akan tercapai, karena itu lakukan segera semua rencana yang telah dibuat, lalu lakukan fungsi manjemen yang lain, untuk mewujudkan mimpi kita.

Jumat, 23 Juli 2010

Bertobatlah! [SKDAG598]

Bertobatlah atas perbuatan salah, terutama yang telah direncanakan.
Ingat TAUBAT berarti Tidak Akan Ulangi perBuatan yg Terkutuk/Tercela, yang menunjukkan penyesalan (DAG)


Salah satu keuntungan kita sebagai manusia adalah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk melakukan pertobatan atas setiap kesalahan yang telah kita perbuat. Allah kita adalah Allah yang setia dan penuh kasih, Dia bersedia menerima kembali umat-Nya yang sudah kotor sekalipun. Bagi Dia walaupun diri kita penuh dosa sehingga berwarna merah seperti kain kesumba, dapat diubahNya menjadi suci dan putih kembali seperti bulu domba.

Pengampunan diberikan Allah kepada umat-Nya yang sungguh-sungguh menyesali kesalahaannya dan dari pihak manusia pun perlu adanya penyesalan dan tekad atau komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi, sehingga TAUBAT dapat dianggap sebagai singkatan dari Tidak Akan Ulangi perBuAtan yang Terkutuk/Tercela.

Kesalahan yang kita perbuat dapat dibedakan menjadi kesalahan yang tidak disengaja, terjadi karena kelemahan kita sebagai manusia yang tidak dapat mengatasi godaan, dan kesalahan yang telah kita rencanakan untuk kita lakukan. Misalnya bila kita karena ingin balas dendam, maka kita merencanakan untuk memukul orang itu, maka ini termasuk kesalahan yang direncanakan, sedangkan bila kita memukul karena adanya suatu ancaman merupakan dosa yang tidak kita sengaja, walaupun jelas memukul tetap merupakan suatu kesalahan.

Marilah kita bertobat atas segala kesalahan yang telah kita perbuat dan tidak merencanakan hal-hal yang jahat dalam pikiran kita. Amin.

Kamis, 22 Juli 2010

Menyikapi Rencana Tuhan [SKDAG160]

Saya memohon Kemakmuran .... dan Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.
Saya memohon Keteguhan hati ... dan Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi.
Selalu ada rencana indahNya dalam setiap kejadian.


Rencana Tuhan jelas jauh di atas rencana manusia, bila dianalogikan rencana-Nya setinggi langit, sedangkan rencana manusia hanya sebatas bumi. Rencana Tuhan jangka panjang, sedangkan rencana kita seringkali instant saja. Hal inilah yang sering membingungkan manusia yang tidak dapat memahami rencana Tuhan.

Misalnya ketika kita memohon kemakmuran, Tuhan tidak langsung memberikan kekayaan, tetapi Tuhan menginginkan kita untuk bekerja karena Dia sudah memberikan otak dan tenaga kepada kita. Bila kita lakukan dengan penuh iman, maka pasti kekayaan dapat kita peroleh sesuai dengan rencana-Nya. Sedangkan saat kita memohon keteguhan hati, ternyata Tuhan malah memberikan berbagai hal berbahaya yang kita alami. Hal ini sebenarnya merupakan ujian dari Tuhan agar kita dapat mengatasi semua itu dan memiliki keteguhan hati untuk tetap percaya kepada-Nya.

Setiap ujian atau cobaan yang kita alami dalam hidup ini tidak melebihi kekuatan kita; saat kita tidak sanggup lagi mengatasi hal tersebut, percayalah Tuhan tidak tinggal diam, karena Dia adalah Allah yang setia. Dia tidak akan membiarkan kita jatuh menderita, karena rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera dan kebahagiaan yang terwujud tepat pada waktunya dan memberikan hasil yang indah. Amin ...

Rabu, 21 Juli 2010

Hidup itu adalah … [SKDAG597]

Hidup itu tantangan, HADAPILAH.
Hidup itu anugrah, TERIMALAH
Hidup itu cita-cita, CAPAILAH
Hidup itu teka-teki, PECAHKANLAH
Hidup itu indah, BERSYUKURLAH.


Hidup itu sesuatu yang kompleks. Setiap manusia pada saat tertentu memiliki banyak definisi mengenai hidup. Ada yang menganggap hidup itu sebagai suatu tantangan yang harus terus dihadapi; kita tidak boleh menyerah terhadap berbagai tantangan yang kita alami dalam hidup ini.

Tetapi banyak juga yang melihat bahwa hidup itu adalah anugrah dari Allah yang harus kita terima dengan penuh syukur. Apa pun kehidupan yang kita alami saat ini, Allah memiliki rencana yang indah dan tepat pada waktunya bagi kita, karena itu terimalah semuanya.

Bila melihat sebagai suatu proses menuju masa depan, maka hidup itu merupakan suatu cita-cita yang harus kita capai. Tanpa memiliki cita-cita, maka kita menjalani kehidupan ini tanpa arah, sehingga kita mudah terpengaruh oleh pandangan atau prinsip orang lain.

Bagi yang sedang bingung dengan hidup ini, maka hidup itu bagi dia tidak lain adalah teka-teki yang harus dipecahkan terus menerus. Hidup itu memang misteri Ilahi yang tidak kita ketahui apa rencanaNya untuk kita; yang penting kita menjalaninya dengan penuh keyakinan dan iman. Dan hendaknya gunakan semua talenta yang kita miliki agar berguna bagi kepentingan orang banyak.

Terakhir bagi orang yang penuh syukur, hidup ini sungguh indah, karena setiap hari kita memiliki berbagai anugrah yang diberikan Tuhan kepada kita. Tuhan memberikan segalanya,mulai dari sinar matahari, Oksigen, kesehatan, daya pikir, dan lain-lain, karena itu marilah kita syukurilah kehidupan ini. Amin …

Selasa, 20 Juli 2010

Mulut dan Hati [SKDAG159]

Hati orang bodoh ada dalam mulutnya, tetapi mulut orang bijak ada dalam hatinya (Benyamin Franklin). Sudahkah kita memfungsikan hati dan mulut dengan benar?

Semua yang kita pikirkan (dalam otak) dan rasakan (dalam hati) akan terwujud menjadi kata-kata yang keluar dari mulut kita. Kata-kata ini pada saatnya diwujudkan menjadi tindakan, yang akhirnya memberikan hasil.

Bila kita sedang emosional, maka pikiran kita dipenuhi dengan berbagi hal yang negatif, dan semua itu terungkap pada ucapan-ucapan kotor yang keluar dari mulut kita. Hasil yang diperoleh pun pasti memberikan dampak yang negatif. Kondisi inilah yang dikatakan Benyamin Franklin sebagai “hati orang bodoh ada dalam mulutnya!”. Semua kekecewaan, kemarahan, dan sakit hatinya segera diungkapkan melalui mulutnya.

Sedangkan orang bijak sebelum mengeluarkan kata-kata, ia akan menggunakan pikiran dan perasaannya terlebih dahulu. Apakah dengan kata-kata yang akan saya ucapkan ada orang yang tersinggung dan menjadi sakit hati. Bila ada, maka saya akan mengubah kata-kata tersebut atau mungkin saya lebih baik diam daripada menyakitkan hati. Semua perkataan yang nyaris keluar dari mulutnya kini sudah dikembalikan dan disimpan dalam hatinya.

Marilah kita gunakan hati dan mulut kita secara benar. Rasakan dulu dampak dari perkataan kita kepada orang lain dan keluarkan dari mulut hanyalah hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi orang itu dan juga bagi kita. Amin!

Senin, 19 Juli 2010

Adil dan Benar! [SKDAG596]

Berlaku adil merupakan cermin adanya kasih di antara kita, namun menegakkan kebenaran sebagai kelengkapannya tidak kalah penting (Erich Watson).

Dalam membuat keputusan suatu perkara yang penting, salah satu faktor yang menjadi pertimbangan kita adalah keadilan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adil berarti sama berat, tidak berat sebelah, atau tidak memihak. Secara umum dengan berlaku adil berarti kita tidak pilih kasih terhadap semua pihak yang terkait; kita harus mengasihi mereka dengan sama rata.

Selain memperhatikan faktor keadilan, kita juga perlu menegakkan kebenaran, artinya tidak mengandung kesalahan. Bila keputusan yang kita buat tidak benar, maka jelas tidak mungkin adil. Selain itu kebenaran juga berarti sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, tidak ada yang disembunyikan dan tidak ada kebohongan.

Jadi marilah dalam setiap tindakan yang kita lakukan, kita tidak melupakan faktor keadilan dan kebenaran; keduanya saling melengkapi.

Minggu, 18 Juli 2010

Sebarkan Harum dan Sinar Allah! [SKDAG158]

Bunga tidak lengkap tanpa harumnya,
Matahari tidak lengkap tanpa sinarnya,
Hidup tidak lengkap tanpa kasih-Nya.
Biarlah harum dan sinar Allah nyata menyebar dari dalam hidup kita.


Kehebatan, kekayaan, kepintaran seorang manusia tidak ada artinya bila tidak menyertakan Allah, karena semuanya hal tersebut berasal dari-Nya dan semua adalah milik-Nya yang dititipkan untuk sementara waktu kepada kita. Syukurilah semua yang kita miliki dan gunakanlah hal tersebut demi kepentingan sesama.

Marilah kita menjadi saluran berkatnya dengan menyebarkan harum dan sinar Allah kepada orang-orang di sekitar kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan membantu orang-orang di sekitar kita tulus hati, misalnya dengan memberikan senyum yang tulus berarti kita telah menyebarkan keharuman Allah kepadanya. Dengan menolong orang yang sedang menderita kesusahan tanpa mengharapkan balasan, berarti kita telah menyebarkan sinar Allah kepadanya.

Marilah kita menjadi alat-Nya yang luar biasa dengan mewartakan Allah kepada orang-orang di sekitar kita dengan tulus, tanpa imbalan. Semua hal ini akan melengkapi dan menyempurnakan kehidupan yang kita jalani, seperti bunga yang tidak lengkap bila tidak ada harumnya dan matahari tidak lengkap bila ia tidak ada sinarnya.

Jumat, 16 Juli 2010

Tetaplah Cari Kesuksesan! [SKDAG157]

Jika kamu sukses, maka kamu akan dikelilingi teman palsu dan beberapa musuh sejati. Orang sering tidak logis dan ego, karena itu maafkanlah mereka dan tetaplah cari kesuksesan! (Ibu Teresa)

Saat kita sukses, memang banyak orang datang pada kita; sebagian dari mereka datang dengan maksud baik dan murni untuk menyatakan empati atau simpati atas keberhasilan kita. Tetapi sebagian besar lagi datang hanya untuk turut menikmati keberhasilan kita, sedangkan pada saat-saat kita membutuhkan, mereka tidak memperhatikan kita lagi. Mereka ini adalah teman palsu. Selain itu mungkin ada juga beberapa orang yang tidak menyenangi kesuksesan kita, mereka memang merupakan musuh-musuh sejati kita.

Memang cukup menyeramkan bila membayangkan bahwa di sekitar kita banyak teman palsu dan juga musuh sejati, tetapi tetaplah berpikir positif karena tetap ada sahabat sejati yang terus mendukung. Banyak manusia yang masih hidup di dalam daging, maksudnya hidup dengan mengikuti emosi, egois, hanya mengikuti kehendak yang ada pada dirinya sendiri, sehingga tindakannya seringkali tidak mengikuti logika umum dan prinsip manusia yang baik.

Dengan menyadari hal itu maka kita tidak boleh menyerah dengan keadaan lingkungan, lakukan tindakan terbaik. Maafkan mereka yang telah menyakiti kita dan biarkanlah Tuhan serta hukum berlaku yang memproses kesalahan mereka. Sedangkan kita sendiri terus maju dan tetap mencari kesuksesan, tentu saja dengan cara yang etis dan benar.

Kamis, 15 Juli 2010

Ubah Cara Pikir untuk Maju! [SKDAG595]

Kemajuan mustahil tanpa perubahan dan mereka yang tidak dapat mengubah pikirannya tidak dapat mengubah apa pun. Jadi untuk maju, ubahlah cara pikir lebih dahulu.

Segala sesuatu yang kita lakukan berasal dari pikiran kita. Bila kita berpikir positif, maka kata-kata yang keluar dari mulut kita positif, tindakan yang kita lakukan pun positif, dan hal ini diharapkan memberikan hasil yang positif. Demikian juga bila kita berpikir negatif, maka hasilnya pun negatif.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik atau kemajuan tentu saja kita perlu mengubah tindakan kita, artinya kita harus mengubah cara berpikir lebih dahulu. Di dunia ini yang tetap adalah perubahan, karena perubahan secara konstan terus berubah. Bila perubahan terus terjadi, maka kita pun tidak dapat tetap tinggal statis; kita harus dinamis dan berubah agar dapat mengikuti perkembangan atau perubahan yang ada di sekitar kita.

Tanpa perubahan dalam diri kita sendiri, maka tidak mungkin kita meraih kemajuan. Dan untuk mengubah diri sendiri, maka ingatlah kita perlu mengubah pola pikir atau mind set terlebih dahulu.

Rabu, 14 Juli 2010

Ikuti Rencana Tuhan! [SKDAG156]

Biarkanlah Tuhan menjadi jarum dan kita jadi benangNya.
Tuhan yang menentukan jalan dan kita mengikutiNya kemanapun Dia pergi.
Siapkah anda menjadi benangNya?


Tuhanlah yang sudah memberikan kehidupan kepada kita, dan kita percaya bahwa Dia menginginkan manusia ciptaanNya bahagia; tidak ada rancangan kecelakaan dan penderitaan bagi manusia. Manusia memang memiliki kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, tetapi seringkali hal inilah yang menyebabkan manusia menjadi salah jalan, karena mengutamakan keinginan daging dan tergoda oleh kehidupan dunia serta kuasa kegelapan.

Karena itu hendaknya kebebasan yang telah diberikan Tuhan kita sesuaikan dengan semua rencana Tuhan. Biarkanlah Tuhan yang menjadi pusat hidup kita, sehingga Dia yang mengendalikan semua kehidupan kita, ibaratnya kita menjadi benang yang mengikuti perjalanan jarum. Benang tidak dapat bergerak sendiri, ia tergantung pada jarum. Nah ... hendaknya kita pun mempercayakan seluruh hidup kita kepada Tuhan, karena Dia selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Jelas tidak mudah untuk menjadi benang Tuhan, karena seringkali kita menggunakan pikiran dan perasaan kita sendiri sehingga mengambil tindakan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Akibatnya? Ya, pada awalnya mungkin kita menikmati kebahagiaan (seringkali bahkan hanya kebahagiaan semu), tetapi setelah itu kita mengalami kekecewaan dan kegagalan. Nah pada saat inilah kita baru mengalami penyesalan, dan kembali mencari Tuhan. Karena itu marilah kita segera mencari Tuhan dan mengikuti kehendakNya sebelum kita mengalami penyesalan, yang mungkin dapat berakibat fatal.

Selasa, 13 Juli 2010

Lakukan yang Anda Yakini Benar! [SKDAG594]

Apapun pendapat orang terhadap Anda, entah mereka mengkritik

ataupun memuji, lakukanlah hal-hal yang Anda yakini benar (Phytagoras).

Banyak orang yang bersifat ekstrovert, yaitu yang tidak dapat menentukan atau membuat keputusan sendiri; ia lebih banyak tergantunga pada orang lain dan selalu meminta pendapat mereka. Sebaliknya orang introvert, memiliki keyakinan diri dan sangat tergantung pada diri sendiri. Ia melakukan yang dia ingini tanpa mempedulikan pendapat orang lain.

Manakah yang lebih baik ekstrovert atau introvert? Tentu saja bukan ke dua titik ekstrim tersebut, tetapi sangat baik bila ada keseimbangan antara keduanya. Bila ada orang lain yang mengkritik kita, artinya memberi masukan yang negatif, ataupun yang memuji, dalam arti memberikan hal yang positif, maka kita perlu berhati-hati dan harus mampu mengendalikan emosi. Janganlah marah bila ada yang mengkritik dan janganlah terlalu bahagia sehingga menjadi sombong bila ada yang memuji!

Kita perlu mengendalikan diri dan mengevaluasi kritikan atau pujian tersebut. Bila ada hal-hal yang benar marilah kita ambil untuk memperbaiki diri kita. Tetapi bila kita nilai kritikan atau pujian tersebut tidak ada manfaatnya, maka tetaplah kita melakukan hal-hal yang telah kita yakini benar. Jangan takut, majulah dengan keyakinan kita sendiri!

Minggu, 11 Juli 2010

Selalu Beri yang Terbaik! [SKDAG155]

Semua yang telah kita bangun, dapat dihancurkan orang dalam semalam. Walau begitu teruslah membangun. Walau tidak cukup, berikan milikmu yang terbaik pada dunia (Ibu Theresa).

Ibu Theresa memang suatu teladan yang luar biasa buat kita semua. Sebagai seorang biarawati Katolik yang lahir di Republik Kosovo, ia melayani di India, yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu. Ibu Theresa jelas melayani mereka bukan untuk mencari nama baik, pangkat, agama, apalagi kekayaan. Semua dia lakukan dengan kasih untuk membantu siapa saja dengan tindakan nyata untuk membebaskan mereka dari penderitaan, baik berupa penyakit, kemiskinan, penderitaan, dan lain-lain.

Dalam melakukan tugasnya jelas ia mendapat perlawanan dari berbagai pihak, tetapi ia tidak pernah patah semangat. Ia telah melakukan berbagai hal dengan seluruh usaha, air mata, bahkan mungkin juga darahnya, tetapi seringkali semua itu dihancurkan oleh berbagai pihak yang tidak menyukainya dalam sekejap mata. Yang menakjubkan, ia tidak pernah putus asa, tetapi bangkit kembali dan membangun kembali berbagai hal yang telah dihancurkan tersebut. Fokus ibu Teresa adalah memberikan yang terbaik pada dunia tanpa memandang bulu dan bukan untuk kepentingan pribadi, agama, atau pun suku bangsanya sendiri.

Semua yang telah kita bangun bertahun-tahun, baik berupa usaha, reputasi, dan lain-lain, mungkin dihancurkan seseorang dalam semalam. Walaupun begitu marilah kita ikuti teladan ibu Theresa, jangan berputus asa, bangkit kembali, dan tetap berkarya demi orang banyak.

Sabtu, 10 Juli 2010

Jangan Terpengaruh Lingkungan! [SKDAG593]

Jadilah orang yang tetap TEGUH pada saat yang lain RUNTUH, tetap TUNDUK pada saat yang lain ANGKUH, tetap SABAR pada saat yang lain INGKAR, tetap TEGAR pada saat yang lain MENYERAH, dan tetap penuh KOMITMEN pada saat yang lain KOMAT KAMIT.

Banyak orang yang tidak memiliki keteguhan hati, prinsipnya berubah sesuai-dengan prinsip teman-teman yang ada di sekelilingnya. Bila teman-teman kita orang hebat yang selalu berprinsip positif tentu saja tidak bermasalah, tetapi bila teman-teman kita memiliki prinsip yang kurang bagus, maka tentu saja hal ini memberi dampak kurang baik kepada dirinya.

Bila kita memiliki prinsip yang baik, maka jadikanlah hal tersebut sebagai prinsip dan pegangan hidup kita, sehingga kita tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain. Memang untuk melakukan hal ini tidak mudah, kita perlu memiliki kepercayaan diri yang tinggi, berani memegang prinsip, dan berani berkata ‘tidak’.

Saat orang lain runtuh karena pengaruh lingkungan, kita tetap berpegang teguh pada prinsip dan iman kita. Saat yang lain berubah menjadi angkuh dan suka ingkar janji, kita tetap rendah hati dan tetap sabar menghadapi lingkungan. Kita tetap tegar dan penuh semangat, walaupun orang lain mulai berputus asa dan menyerah. Kita tetap menjaga komitmen, saat yang lain sudah melupakannya dan hanya komat-kamit saja.

Dengan memegang prinsip yang teguh, maka orang-orang di sekitar kita pun pasti mengagumi keteguhan kita dan mereka pun pasti menghormati prinsip kita. Amin …

Kesehatan, Kekayaan, dan Kasih? [SKDAG154]

KESEHATAN membuat semuanya menjadi mungkin dan KEKAYAAN membuat semuanya dapat bekerja, tetapi KASIH membuat semuanya menjadi indah. Mau pilih yang mana?

Seorang teman waktu menerima sms saya di atas, mengatakan: ”Saya mau menjadi orang sehat,sehingga dapat bekerja dengan baik agar menjadi kaya dan memiliki hati yang penuh kasih sehingga dapat berbagi”. Jadi menurut dia kesehatan yang paling utama, karena dapat menjadikannya kaya dan memiliki kasih. Tentu saja saya tidak perlu menilai apakah pendapatnya benar atau salah.

Sekarang marilah kita melihat dua hal lebih dahulu: kesehatan dan kekayaan; apakah kita membutuhkan keduanya? Hampir semua orang pasti mengatakan ”jelas dong!”. Memang untuk melakukan aktivitas kita membutuhkan kesehatan dan juga kekayaan. Kita jelas tidak dapat melakukan apa-apa pada saat kita menderita sakit, demikian juga bila kita memiliki uang atau kekayaan. Betul sekali bila dikatakan bahwa kesehatan membuat semua menjadi mungkin dan kekayaan membuat semuanya dapat bekerja.

Keduanya kita butuhkan, tetapi keduanya bukan segala-galanya. Dalam kondisi tidak sehat dan tanpa memiliki kekayaan kita tetap dapat melakukan aktivitas, tentu saja dengan segala keterbatasannya. Yang penting kita tidak mendewa-dewakan kesehatan maupun kekayaan, karena keduanya dapat menjadi berhala dalam kehidupan kita. Janganlah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan dan kesehatan. Banyak orang mencari keduanya dengan mendatangi tempat-tempat kramat, bahkan bersedia menyediakn tumbal sebagai penggantinya.

Faktor ketiga, yaitu kasih, merupakan faktor terpenting, karena bila kita memiliki kasih maka semuanya menjadi indah. Bagaimanapun kondisi kita saat itu, bila kasih bekerja, maka kita pasti sanggup melakukan aktivitas dan pelayanan kita. Karena itu marilah kita miliki kasih dan menggunakannya agar semua menjadi indah.

Kamis, 08 Juli 2010

Ciri Sukses [SKDAG153]

Ada 8 ciri sukses: bahagia, sehat, cukup makmur, merasa aman, punya banyak teman, pikiran damai, hubungan keluarga baik, punya harapan bahwa semua akan pulih (Zig Ziglar).

Banyak orang yang menilai kesuksesan hanya dari kemakmuran atau harta yang dimilikinya. Tetapi bila kita memiliki banyak harta tetapi tidak ada waktu untuk menikmatinya, badan kita tidak sehat, pikiran tidak bahagia dan aman, maka apa yang akan terjadi? Harta tersebut pasti mubazir, tidak dapat kita nikmati dengan sepenuhnya.

Sukses juga bukan suatu tujuan, tetapi proses, karena itu nikmatilah kesuksesan yang anda peroleh setiap saat. Hal ini seperti kita sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung, jangan menunggu sampai ke Bandung baru kita menikmati pemandangan dan kuliner disana, tetapi nikmati juga perjalanan selama kita menuju ke Bandung; jadi nikmati pemandangan dan kuliner di Bogor, Puncak, dan Cianjur.

Zig Ziglar merumuskan ada delapan faktor yang menunjukkan ciri kesuksesan; yang utama adalah kebahagiaan yang kita rasakan. Bila hal yang kita peroleh tidak menimbulkan kebahagiaan, maka hal itu bukanlah kesuksesan. Yang kedua adalah kesehatan, yang sangat penting agar kita dapat menikmati kesuksesan yang telah kita raih. Kemakmuran merupakan ciri ke tiga, tetapi Ziglar merumuskannya sebagai “cukup makmur”. Perasaan aman merupakan ciri ke empat yang dibutuhkan untuk menikmati kesuksesan.

Relasi dengan teman merupakan ciri ke lima, kemudian pikiran yang damai sebagai ciri ke enam, lalu memiliki hubungan keluarga yang baik merupakan ciri ke tujuh. Jadi kesuksesan itu tidak bersifat pribadi tetapi perlu dinikmati bersama teman (ciri ke lima) dan keluarga (ciri ke tujuh). Ciri terakhir tidak kalah penting, yaitu selalu memiliki harapan atas setiap persoalan yang kita hadapi. Harapan inilah yang membuat kita menjadi tetap hidup, dan berusaha untuk bangkit dan pulih kembali. Sudahkan kita memiliki ciri-ciri kesuksesan tersebut?

Rabu, 07 Juli 2010

The Power of Hope [SKDAG591]

Harapan adalah hadiah yang kita berikan pada diri sendiri, yang akan tetap tinggal ketika semua yang lain telah sirna (Naomi Judd)

Bila hidup kita sudah tidak memiliki harapan, maka sia-sialah semuanya, atau dikenal dengan istilah ‘hopeless’. Misalnya bila seorang pasien kanker stadium empat divonnis dokter bahwa hidupnya paling lama tinggal satu bulan lagi dan ia mempercayai ucapan dokter tersebut, maka ia menjadi putus asa dan hopeless. Ia merasa tidak mungkin sembuh lagi, akibatnya tidak sampai satu bulan dia sudah meninggal. Tetapi bila ia merasa bahwa hidupnya masih satu bulan lagi, karena itu ia ingin memanfaatkannya agar berguna bagi orang lain. Ia tetap menjalani hidup dengan penuh semangat dan terus menolong serta membagikan kasih kepada orang-orang di sekitarnya, maka ternyata setelah satu bulan berlalu, ia tetap hidup dan malah menjadi semakin segar. Itulah yang dinamakan ‘the power of hope’.

Harapan itu berada dalam diri kita sendiri; ia merupakan hal terakhir yang tetap tinggal dalam diri kita, ketika berbagai hal lain seperti kesehatan, kekayaan, serta kebahagiaan telah hilang dari diri kita. Bila kita tetap dapat menjaganya agar tetap hidup dalam diri kita, maka hidup kita pun masih berarti. Tetapi bila kita sudah menghilangkan atau membuangnya, maka hidup kita pun menjadi hopeless¸tidak berarti lagi.

Selasa, 06 Juli 2010

Jangan Mudah Terbakar! [SKDAG152]

Korek api mempunyai kepala tetapi tidak ada otak sehingga mudah terbakar bila digesek.Manusia memiliki kepala dan otak, jadi tidak perlu terbakar bila ada gesekan. Kurangi emosi negatif dengan berpikir jernih.

Korek api yang bagus adalah korek api yang segera terbakar atau menyala saat mengalami gesekan. Memang batang korek api itu hanyalah benda yang tidak memiliki otak seperti manusia. Sedangkan manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang terbaik memiliki otak dan hati yang luar biasa.

Jadi bila kita mengalami gesekan, misalnya karena dimarahi, dicela, dikata-katai, atau dipukul orang lain, maka hendaknya kita jangan langsung terbakar sehingga menjadi panas hati dan emosional. Bila kita menjadi emosional, maka kita tidak dapat lagi berpikir dengan tenang karena hati kita telah terbakar; saat itu nalar kita sudah tidak terpakai lagi, yang ada dalam diri kita hanyalah nafsu untuk mengeluarkan rasa marah dan keinginan untuk membalas dendam.

Gunakan otak kita untuk mengurangi ketegangan, karena dengan berpikir jernih maka kita dapat mengurangi emosi negatif sehingga kita menjadi bebas masalah dan tidak melakukan perbuatan yang menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Gunakanlah empati dan cobalah rasakan bila kita berada pada posisi orang tersebut, rasakan perasaan dan pikiran orang itu. Sebelum bertindak marilah kita berpikir ”bagaimana nanti” bukan ”nanti bagaimana”. Dengan memiliki kemampuan untuk memikirkan akibat yang akan terjadi, maka kita menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan.

Syukurilah Talentamu! [SKDAG590]

Janganlah cemburu terhadap milik orang lain, tetapi bersyukurlah dengan apa yang sudah kita terima. Kenali talenta dan potensi yang kita miliki, lalu kembangkan sebaik-baiknya sehingga kita jadi manusia unggul. Otomatis rejeki yang akan mengejar kita.

Manusia itu dipenuhi oleh ketidakpuasan dan selalu membanding-bandingkan dengan milik atau kondisi orang lain. Banyak yang kita keluhkan, misalnya “Mengapa tinggi saya hanya 160 cm, sedangkan dia 190 cm, sehingga dapat menjadi pemain basket yang hebat?” atau “Mengapa saya lahir dari keluarga miskin, bukan dari keluarga Sultan Brunei?”, dan masih banyak lainnya.

Hal inilah yang menimbulkan pendapat bahwa rumput di rumah tetangga selalu lebih hijau daripada rumput di pekarangan kita sendiri. Padahal tetangga kita pun melihat rumput kita lebih hijau daripada rumput dia. Jadi siapa yang benar? Nah tidak usah dipermasalahkan siapa yang benar, tetapi marilah kita sadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada manusia yang sempurna 100%, tetapi tidak ada juga manusia yang tidak dapat apa-apa. Orang-orang yang cacat pun memiliki keahlian yang luar biasa, misalnya He Ah Lee, pianis autis yang hanya memiliki 4 jari tetapi dia dapat memainkan piano secara luar biasa.

Marilah kita lihat diri sendiri, periksalah apa kelebihan yang kita miliki: keunggulan fisik, emosi, bakat atau talenta yang kita miliki, sifat dan perilaku yang positif, dan masih banyak lainnya. Asahlah hal-hal yang positif ini agar menjadi keunggulan kita, kemudian atasi kelemahan-kelemahan yang kita miliki agar tidak lagi menjadi penghambat. Serta tentus saja tidak lupa untuk selalu mengucap syukur atas semua hal yang telah kita peroleh dari Tuhan. Semua hal inilah yang membuat kita menjadi manusia unggul, dan pasti rejeki menghampiri diri kita.

Senin, 05 Juli 2010

Empati [SKDAG151]

Empati berarti menempatkan diri pada posisi orang lain. Waktu terjadi konflik, ia akan mencari jalan keluar terbaik untuk ke dua belah pihak, tidak memaksakan pendapat atau kehendak sendiri.

Orang yang memiliki empati bukan saja seorang pendengar yang baik, tetapi juga dapat menempatkan diri pada posisi orang lain. Ia dapat memahami pikiran dan perasaan orang lain, sehingga mampu berkomunikasi atau melakukan tindakan yang tepat. Dengan memiliki rasa empati, maka kita pun dapat ber-tenggang rasa, dalam arti mau memahami tindakan seseorang. Misalnya seorang atasan yang baik dapat memahami alasan anak buahnya datang terlambat ke kantor karena pada pagi hari itu anaknya yang masih kecil menderita sakit. Sang atasan ini jelas memiliki empati, karena ia dapat memahami kepanikan orang tua bila anaknya menderita sakit.

Kemampuan berempati sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara ke dua belah pihak, karena dapat menyelesaikannya dengan prinsi ‘win – win’. Orang yang berempati tidak memaksakan pendapat atau kehendak sendiri, tetapi ia mau memahami pendapat atau kehendak dari pihak lain, sehingga proses negosiasi memberikan hasil yang efektif.

Bila kedua belah pihak dalam negosiasi saling mempertahankan pendapat sendiri, maka tidak ada keputusan yang akan diperoleh, dan jelas hal ini merugikan bagi kedua belah pihak. Untuk itu marilah kita belajar untuk mengembangkan kemampuan ber-empati dalam diri kita, agar kita menjadi manusia yang lebih bermakna. Amin.

Sabtu, 03 Juli 2010

Nilai Manusia [SKDAG589]

Ingat ‘siapa’ yang kita miliki itu lebih berharga daripada ‘apa’ yang kita punyai. Jadi perbanyaklah teman, kurangi musuh.

Manusia sebagai suatu ciptaan Tuhan yang terbaik, jelas lebih berharga dibandingkan dengan benda apa pun di dunia ini. Manusia memiliki otak luar biasa yang mampu untuk mengingat, menyelesaikan masalah, serta menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif. Selain itu manusia juga memiliki hati atau budi yang memungkinkan manusia untuk mengasihi, membedakan yang baik dengan yang buruk, serta menentukan yang benar di antara yang salah.

Otak dan hati ini merupakan dua kelebihan manusia yang tiada taranya, tidak ada mahluk lain di dunia ini yang memiliki keduanya seperti manusia. Otak, apalagi hati, tidak juga dapat dibandingkan dengan benda apapun. Jadi jelas manusia jauh lebih berharga dibandingkan dengan apa pun yang ada di dunia. Karena itu kasihilah manusia, yang sangat bernilai itu, dan milikilah mereka dengan cara menjadikan mereka sebagai teman kita.

Kita juga perlu menyadari bahwa manusia itu bersifat unik, tidak ada dua manusia yang sama di dunia ini, sekalipun ia kembar identik. Setiap individu memiliki keunggulan masing-masing. Karena itu kita perlu mencari teman sebanyak-banyaknya, sehingga kita dapat mengenali dan mempelajari berbagai keunggulan dari teman-teman kita. Dengan memiliki banyak teman, maka kita memiliki suatu jaringan yang sangat berguna bagi peningkatan kualitas diri kita. Di sisi lain, kita pun hendaknya tidak memiliki satu musuh pun, karena hal ini sangat merugikan dan juga membahayakan bagi perkembangan dan pertumbuhan diri kita.

Menjadi Dermawan Tidak Perlu Kaya! [SKDAG588]

Orang yang disebut kaya bukanlah yang berhasil mengumpulkan harta terbanyak, tetapi dia yang paling ‘sedikit’ memerlukan sehingga masih sanggup memberi kepada sesama.

Pengertian kaya yang umum adalah memiliki banyak harta. Tetapi bagaimana bila ia pun memiliki pengeluaran yang besar sehingga melebihi pemasukannya? Jelas lama-lama hartanya menjadi habis, karena terus berkurang. Jadi dalam pengertian yang lebih dinamis, kaya berarti bila kita memiliki selisih positif antara pemasukan dengan pengeluaran.

Selisih tersebut dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu meningkatkan pemasukan sehingga selalu di atas pengeluaran rutin kita atau menekan pengeluaran agar tetap ada selisih positif. Dengan cara yang pertama berarti kita harus mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk memenuhi pengeluaran yang mungkin juga terus meningkat. Jadi kekayaan digunakan untuk memenuhi nafsu dunia kita. Sedangkan cara kedua lebih fokus pada bagaimana cara kita menekan pengeluaran, agar selalu ada sisa positif yang dapat digunakan untuk berbagai hal yang bermanfaat.

Jadi melakukan pemberian atau derma itu sebenarnya tidak tergantung pada banyak harta yang kita miliki tetapi tergantung pada besar penghematan yang dapat kita lakukan. Dengan demikian berarti setiap orang, berapa pun penghasilannya, dapat memberikan bantuan pada orang lain yang memerlukan, asal dia mau mengurangi pengeluarannya. Dan tentu saja ada hal lain yang harus diperhatikan untuk menjadi dermawan, yaitu memberi dengan hati. Apakah Anda mau menjadi seorang dermawan?

Kamis, 01 Juli 2010

Berjiwa Besar [SKDAG150]

Berjiwa besar berarti tidak membiarkan diri dikuasai rasa benci dan permusuhan, mampu memaafkan dan tetap tegar dalam kesulitan. Mari besarkan jiwa dan rendahkan hati!

Kalau bertubuh besar, kita dapat melihat bentuknya secara nyata, tetapi bagaimana dengan berjiwa besar? Jiwa itu mencakup pikiran, perasaan, dan kehendak yang ada dalam diri kita. Semua hal inilah yang mengendalikan seluruh tubuh dan tindak tanduk kita. Dengan mampu mengendalikan jiwa maka kita pun akan menjadi manusia yang luar biasa dan disenangi orang lain.

Untuk memiliki jiwa yang besar, maka kita harus membuang pikiran negatif, perasaan negatif, dan kehendak negatif yang membuat kecil jiwa kita. Hilangkan rasa benci, iri, dengki, kuatir, serta permusuhan, dan isilah dengan rasa memaafkan, ucapan syukur, selalu bersukacita. Ketika menghadapi masa-masa sukar kita pun tetap tegar, tidak membiarkan diri kita hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Dengan memiliki jiwa besar, maka otomatis kita pun menjadi rendah hati, tidak sombong lagi. Dan jangan lupa juga untuk mengecilkan tubuh agar lebih sehat dan energik. Marilah kita miliki jiwa yang besar!