Sabtu, 30 Oktober 2010

Tanggapi Masa Lalu dengan Positif [SKDAG205]

Ubah SRESS menjadi SUKSES, dan belajarlah dari kegagalan masa lalu !
Ubah TRAGEDI menjadi KOMEDI, dan lupakan masa lalu yang pahit dan mari hadapi masa depan dengan penuh sukacita.


Kejadian yang telah lalu memang tidak dapat kita ubah lagi, tetapi kesan dan maknanya dapat kita ubah; jadi bila ada kesan atau makna yang negatif marilah kita ubah menjadi sesuatu yang positif. Mungkin ada pengalaman masa lalu kita yang tidak menggembirakan, misalnya saat kita tidak lulus ujian, dikhianati teman, kegagalan usaha, dan lain-lain. Bila kita memikirkan berbagai hal negatif tersebut, maka kita pun menjadi stress, karena menganggap semua sebagai suatu tragedi.

Marilah kita evaluasi mengapa hal tersebut dapat terjadi. Waktu tidak lulus ujian, apakah kita sudah belajar dengan baik atau belum? Waktu kita dikhianati teman, bagaimana cara kita memperlakukannya? Apakah kita salah membuat keputusan waktu mengalami kegagalan usaha? Belajarlah dari temuan yang kita peroleh atas hasil evaluasi tersebut, dan jadikan hal tersebut sebagai titik tolak untuk meraih sukses. Hindari berbagai hal negatif yang merugikan, dan ubah dengan melakukan berbagai hal yang positif.

Masa lalu yang kelam memang merupakan suatu tragedi, tetapi kita jangan fokus pada hal tersebut, tetapi alihkan fokus ke masa depan. Tanggapan kegagalan dengan santai, bukan tragedi tetap merupakan komedi, suatu cerita lucu yang terjadi karena kebodohan kita sendiri. Jadi janganlah berpikir ”why”, yang fokus pada kegagalan di masa lalu, tetapi marilah kita berpikir ”how” dan pikirkan bagaimana cara kita untuk meraih masa depan yang penuh harapan.

Kisah Nyata (lihat gambar) :

Pria dalam gambar di atas bernama Peng Shulin dari China. Pada tahun 1995 dia mengalami kecelakaan, ia terlindas truk sehingga tubuhnya terbelah menjadi 2 bagian. Akibatnya mulai bagian pinggang hingga kaki harus dibuang, sehingga dia harus hidup hanya dengan tubuh dari pinggang ke atas.

Lebih 20 orang dokter spesialis yang berjuang keras menyelamatkan hidupnya pada saat itu. Dan yang pasti, menurut mereka adalah sebuah keajaiban bila Peng Shulin bisa berhasil mempertahankan hidupnya. Bagian bawah tubuhnyapun harus ditambal dengan cara mengambil kulit di bagian tubuhnya yang lain.

Penderitaan baru saja dimulai ketika Peng harus mengalami tekanan mental dan fisik yang dihadapinya. Mengapa? karena meskipun dia bisa bertahan hidup, hari-harinya harus dilalui di tempat tidur, hal ini dilakukannya selama 12 tahun. Dia tidak memiliki organ tubuh bagian bawah untuk membantu menyangga tubuhnya saat hendak berjalan dengan kedua tangannya. Terapi kejiwaan harus dijalaninya dengan amat sangat sabar. Peng harus harus mempersiapkan hal terburuk yang harus dilalui untuk menjalani waktu di depannya.

Tetapi bukan Peng bila berputus asa. Senyumnya dan ketegaran hatinya yang luar biasa membuahkan hasil. Tim dokter yang selalu mengawasi perkembangannya, Pusat Penelitian Rehabilitasi China di Beijing selama ini berpikir bagaimana caranya agar Peng bisa beraktifitas seperti manusia pada umumnya. Dan hasilnya, sebuah alat bantu telah diciptakan seperti yang terlihat pada gambar.

Peng Shulin adalah orang yang sederhana; kini ia sangat gembira, selalu tersenyum dan bersyukur karena masih bisa hidup. Melalui terapi latihan otot-otot tangan yang diberikan dan latihan untuk belajar jalan, akhirnya alat tersebut mampu membantunya untuk berjalan. Dan tentunya masih banyak kesulitan yang harus dihadapinya di masa mendatang.

Mungkin kita akan kagum dan terharu melihat kisah dan kehebatan Peng Shulin dalam menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya. tetapi pertanyaannya adalah apakah kita bisa bertahan bila "kita" di posisi Peng Shulin? Pasti Anda sependapat dengan saya bahwa jawabannya sangat tidak mudah.

Dan itu pula yang salah satunya bisa menginspirasi kita. Ketika kita mengalami masa-masa tersulit, baik dalam hal pekerjaan, pribadi, ataupun keluarga, jangan putus asa. Cobalah untuk tidak menggerutu karena itu akan semakin menambah beban kita. Peng berhasil mengubah stress menjadi sukses, mengubah tragedi menjadi komedi. Bila Peng bisa tersenyum dan bersyukur dalam keadaannya sekarang, Anda dan saya juga pasti bisa. Tersenyumlah, bersyukurlah dan berpikirlah positif. Hidup harus terus berjalan. Jangan pernah menyerah!

Jumat, 29 Oktober 2010

Apa itu Sukses? [SKDAG642]

Sukses adalah seberapa tinggi Anda bangkit setelah Anda jatuh. - George S. Patton
Sukses bukanlah hal yang magis atau misterius. - Jim Rohn

Sukses tidak dicapai secara instant, tetapi merupakan proses yang memakan waktu lama, disertai dengan jatuh bangung, serta melibatkan berbagai perasaan seperti kecewa, rasa capai dan putus asa, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk mencapai suatu kesuksesan, kita perlu memiliki goal yang menjadi tujuan dari segala proses yang kita lakukan. Misalnya seorang atlet berhasil menjadi juara setelah ia bermandi keringat untuk latihan dengan keras, mengorbankan kesenangan dan hobinya yang lain; hal ini dilakukan karena ia memiliki goal untuk meraih medali emas dan menjadi juara.

Seringkali kita jatuh saat berusaha untuk meraih kesuksesan, tetapi ingatlah bahwa hal tersebut memang merupakan bagian dari proses pembentukan yang harus kita jalani. Bila kita berhenti saat kita jatuh, maka kesuksesan pasti tidak akan kita raih. Saat terjatuh, kita harus bangkit dengan semangat baru untuk melakukannya dengan lebih baik. Jatuh … lalu bangkit lagi, demikian tanpa henti hal ini perlu kita lakukan terus menerus. Prinsipnya jangan pernah berputus asa!

Sukses tidak dapat dicapai hanya dengan membayangkannya saja, tetapi kita perlu action atau usaha untuk mewujudkannya; tanpa itu semuanya hanya mimpi. Hal ini diungkapkan oleh Jim Rohn, yang mengatakan bahwa “sukses bukanlah hal yang magis atau misterius”. Bila kita lihat, banyak orang yang menginginkan sukses dengan cara memotong kompas, ada yang datang ke dukun atau tempat keramat, dan ada juga yang menghalalkan segala cara, misalnya dengan memberi suap atau sogokan. Semua cara tersebut hanya memberikan kesuksesan maya yang bersifat sementara; malah setelah itu kita harus membayar berbagai akibatnya. Untuk meraih kesuksesan dibutuhkan proses, dan tidak dapat terjadi dalam sesaat.

Kamis, 28 Oktober 2010

Menjadi Pemenang ... [SKDAG204]

Untuk menjadi PEMENANG, jangan lelah mencoba terus, mempunyai tekad yang stabil, terus bekerja, tidak berusaha menghindar, menggunakan panca indra untuk meraih kesempatan.

Pemenang itu tidak dilahirkan, tetapi merupakan hasil dari suatu proses. Tidak ada orang yang menjadi juara bila tidak ada kejuaraannya; dan untuk meraihnya dibutuhkan proses untuk berlatih, mengikuti lomba, mengalahkan pesaing, sehingga akhirnya dapat menjadi juara.

Untuk menjadi pemenang dibutuhkan berbagai pengorbanan dan kesiapan kita untuk meninggalkan comfort zone. Kita perlu berlatih dan mengembangkan diri terus menerus, tanpa mengenal lelah dan putus asa, agar kita menjadi pakar dalam bidang tersebut. Selain itu kita juga perlu memupuk dan memompa terus semangat untuk bekerja dan belajar.

Dan hal yang terpenting juga adalah tidak menyia-nyiakan setiap peluang atau kesempatan yang ada, karena seringkali kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. Jangan hindari kesempatan bila ia sudah berada dihadapan kita, raih dan gunakan segera. Tentu saja agar kesempatan itu menjadi peluang bagi kita untuk berkembang, maka kita harus siap setiap saat karena kita tidak mengetahui saat kedatangannya.

Jangan dilupakan juga untuk menjadi pemenang, kita tetap membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekeliling kita. Jadikan mereka pelatih dan pembimbing kita; belajar dari pengalaman yang telah mereka lakukan. Dan faktor terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah Tuhan yang memiliki rencana besar yang indah bagi setiap diri kita. Amin ...

Rabu, 27 Oktober 2010

Memelihara Kebahagiaan [SKDAG203]

Kebahagiaan seperti tanaman; perlu disiram setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi. Ia tumbuh saat kita membantu orang lain, dan akan layu bila kita tidak melakukannya.

Kebahagiaan itu bukan berasal dari luar, tetapi berasal dari dalam diri kita sendiri. Bila dalam hati kita terdapat cinta kasih, maka kebahagiaan pun segera terwujud; kebahagiaan perlu kita ciptakan sendiri, soalnya bila kita menunggunya dari luar maka kita tidak pernah lepas dari masalah selama hidup ini.

Kebahagiaan yang telah ada dalam diri kita pun tetap perlu kita pelihara agar tetap bertumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Pupuk kebahagiaan adalah cinta kasih, yang perlu kita taburkan setiap saat. Kebahagiaan bertumbuh bila kita pun menerapkannya dalam kehidupan; kebahagiaan itu bukan kata benda atau kata sifat tetapi mari kita jadikan dia kata kerja. Menolong orang lain dengan sepenuh hati, memberi tanpa mengharapkan balas jasa, atau yang lebih mudah memberikan senyum yang tulus, merupakan kata kerja dari kebahagiaan. Bila kita melakukan tindakan tersebut, maka orang yang menerimanya mengalami sukacita, dan hal ini pun terlontar balik kepada diri kita sendiri, sehingga setelah melakukannya kita pun penuh dengan sukacita dan kebahagiaan.

Pada saat diri kita dipenuhi kebahagiaan, maka semua yang kita lihat menjadi indah dan damai adanya. Jangan lupa faktor penguat pertumbuhan kebahagiaan adalah dengan selalu mengucap syukur terhadap segala hal yang kita alami. Pujilah Tuhan dan berterimakasihlah kepada-Nya, maka kita pun semakin dilimpahi kebahagiaan ...

Selasa, 26 Oktober 2010

Hidup itu Berusaha! [SKDAG641]

Jika anda terlahir dalam kemiskinan, itu bukanlah kesalahan anda, tetapi bila anda mati dalam kemiskinan, maka ini adalah kesalahan anda (Albert Einstein).

Apakah kesuksesan itu hanya milik orang kaya, orang pintar dengan IQ tinggi, orang berpendidikan? Ternyata tidak, orang miskin, orang bodoh, atau yang tidak berpendidikan pun dapat meraih kesuksesan. Semua tergantung pada usaha yang kita lakukan dalam hidup ini. Jadi kesuksesan itu bukan berasal dari berbagai faktor input yang ada pada diri kita, tetapi lebih pada proses yang telah kita lakukan untuk meningkatkan diri, belajar, rendah hati, dan berbagai hal positif lainnya.

Untuk itu janganlah mengeluh karena saya lahir dari keluarga miskin, karena tubuh saya cacat, atau karena lahir di negara atau dari suku tertentu. Semua itu adalah anugrah dari Tuhan yang tidak dapat kita ubah-ubah lagi; bila kita hanya memikirkan hal itu maka kita jelas tidak akan melangkah maju. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah melakukan hal terbaik untuk melakukan peningkatan diri.

Dengan berani melakukan perubahan dan bergerak maju, maka kita telah mulai melakukan suatu langkah positif. Teruslah berusaha mencari jalan keluar atas segala masalah yang kita hadapi, belajar dari pengalaman diri sendiri dan juga dari pengalaman orang lain, bertindak jujur dan tidak lupa untuk terus bersyukur atas segala anugrah Tuhan; berbagai hal inilah yang membimbing kita ke arah kemajuan, kesuksesan, dan kemakmuran.

Jadi janganlah sampai output atau hasil akhir dari perjalanan hidup kita berakhir dengan kegagalan, kemiskinan, atau kekecewaan. Bila semua hal ini terjadi, bukan orang lain yang melakukannya, tetapi diri kita sendiri yang mewujudkannya.

Senin, 25 Oktober 2010

S1, lalu S2, tetapi jangan S3 [SKDAG202]

Senyum merupakan bahasa universal, karena itu SENYUMlah (S1) pada setiap orang. Jadikan kebiasaan sehingga kita SELALU SENYUM (S2).
Tetapi jangan S3: SELALU SENYUM SENDIRIAN.

Judul di atas jelas tidak terkait dengan pendidikan, karena dalam bidang pendidikan kita selalu ingin meraih jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini jelas kita menyarankan kepada anak cucu kita untuk meraih gelar S1, lalu melanjutkan S2, dan sampai ke S3. Dengan pendidikan yang benar, maka kita pun dapat membangun negara kita sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Yang kita bahas dalam artikel ini adalah tentang senyum, yang merupakan bahasa universal yang dipahami oleh semua orang. Saat kita tersenyum, maka siapa pun yang menerima dan melihatnya pasti merasakan hal positif dalam hatinya, misalnya ”Orang itu ramah”, ”Dia orang baik”. Si penerima pun kemudian akan membalasnya dengan senyum lagi, dan terjalinlah komunikasi efektif dari hati ke hati.

Untuk itu marilah kita menyebarkan senyum pada setiap orang; inilah prinsip S1 (senyum). Bila hal ini kita lakukan terus menerus, maka sangat baik bila telah menjadi kebiasaan yang positif, artinya sekarang kita sudah menjalani prinsip S2 (selalu senyum) pada setiap orang. Hal ini tentu saja sangat positif untuk menciptakan sukacita dan damai sejahtera di lingkungan kita.

Tetapi janganlah sampai anda menjadi S3 (selalu senyum sendirian), karena bila hal ini terjadi maka orang-orang pun akan meninggalkan kita. Jadi tersenyum itu positif bila ada partner-nya; tanpa itu kita dapat dianggap orang yang sedikit ’kurang’.

Minggu, 24 Oktober 2010

Kebahagiaan adalah Dasar Segala Sesuatu [SKDAG201]

Sukses bukan dasar kebahagiaan, tetapi kebahagiaan adalah dasar dari sukses.
Jika kamu mencintai pekerjaanmu, maka kamu akan sukses. Do what you love and love what you do (Albert Schweitzer).

Setiap orang jelas ingin bahagia, tetapi banyak orang mencari kebahagiaan di tempat yang salah. Dimanakah sumber kebahagiaan itu? Apakah sukses merupakan dasar kebahagiaan? Ternyata sukses, yang tidak selalu terjadi sepanjang hidup kita, hanya memberikan kebahagiaan sementara, karena saat menghadapi kegagalan kita menjadi kecewa kembali. Hal yang sama juga terjadi dengan kesehatan, penghormatan dari orang lain, atau melupakan masalah; semua hal tersebut dapat membentuk kebahagiaan (sementara), tetapi kebahagiaan bukanlah kesehatan, penghormatan, atau bebas dari masalah.

Sumber kebahagiaan bukan di luar diri kita, tetapi ia ada di dalam hati kita. Untuk itu kita perlu menghadirkan cinta kasih dalam diri kita serta selalu bersyukur, karena saat kita melihat semua hal dengan cinta kasih, maka kesuksesan menjadi lebih mudah kita peroleh.

Demikian juga dengan pekerjaan, kita perlu mencintainya sehingga kita melakukannya dengan penuh sukacita, bukan dengan tekanan. Dalam kondisi seperti ini kesuksesan sudah di depan mata kita. Kerjakanlah yang kita cintai dan cintailah yang kita kerjakan, maka kita pun menjadi bahagia. Amin ...

Sabtu, 23 Oktober 2010

Pertobatan [SKDAG640]

Pertobatan artinya berbalik arah dari gelap ke terang. Bila kita selalu melihat ke terang maka segala yang negatif (gelap) ada di belakang dan perlu kita lupakan.

Taubat merupakan singkatan dari Tidak Akan Ulangi perBuAtan Terkutuk atau Tercela. Jadi dalam suatu pertobatan murni sudah terkandung janji untuk tidak mengulanginya lagi. Bertobat bukan berarti saat ini menyesali perbuatan tersebut tetapi esok lusa melakukannya lagi; hal ini bukan tobat tetapi tomat, yaitu tobat dan kumat lagi.

Pertobatan berarti kita berbalik arah dari gelap ke terang, artinya meninggalkan perbuatan yang tidak baik dan sekarang beralih melakukan berbagai hal yang sesuai dengan perintah Tuhan. Proses berbalik arah ini pun harus 180o, yaitu metanoia, bukan 90o atau berapa pun, apalagi 360 o. Bila Cuma berbalik arah 90o, artinya satu kaki masih di kehidupan lama, satu lagi di kehidupan baru, jadi belum bertobat total. Sedangkan bila berbalik arah 360 o, artinya kembali lagi ke kehidupan lama; percuma dong.

Setelah bertobat, maka sekarang kita menghadap ke terang, sehingga kita tidak akan melihat bayangan diri sendiri. Artinya sekarang kita tidak melihat kegelapan atau masa lalu yang negatif lagi; lupakan masa lalu yang kelam dan songsonglah masa depan yang penuh harapan.

Jumat, 22 Oktober 2010

Mari Hadirkan Surga! [SKDAG200]

Pada saat engkau menjadikan batinmu/hatimu tempat kediaman cinta, maka surgapun terasa dekat, karena di sana Allah hadir dan bertakhta.

Setelah melakukan kehidupan di dunia ini, maka kita akan menjalani kehidupan berikutnya yang semua ditentukan oleh ’nilai’ dari kehidupan kita di dunia. Harapannya tentu saja kita akan mengalami hidup kekal di Surga bersama Tuhan kita, sehingga kita perlu mempersiapkan kehidupan saat ini untuk meraih Surga sebagai tempat kita selanjutnya. Surga merupakan tempat abadi yang penuh dengan kekudusan, kebahagiaan, dan damai sejahtera; disana tidak ada dengki, iri hati, saling memusuhi dan berbagai hal negatif lainnya.

Pemikiran dan tekad untuk mencapai Surga merupakan suatu hal yang tentu saja sangat baik. Tetapi alangkah lebih baik lagi bila kita juga mewujudkan surga di muka bumi ini pada kehidupan saat ini, tanpa perlu menunggu kehidupan yang akan datang.

Marilah kita menciptakan suasana Surga yang penuh kekudusan, kebahagiaan, dan damai sejahtera di dunia ini. Ternyata untuk mewujudkannya kita cukup menghadirkan cinta kasih dalam diri kita; saat itu maka kita melihat lingkungan dari sudut pandang yang berbeda. Kita mau menolong orang di sekitar kita, membagi kasih dengan mereka; nah ... saat itu semua menjadi menyenangkan penuh sukacita dan damai sejahtera, tidak ada lagi pertengkaran dan dengki. Suasana seperti itu adalah suasana Surga yang kita inginkan, dimana Allah hadir dan meraja dalam seluruh aspek kehidupan kita. Untuk itu marilah kita wujudkan surga di tempat kita berada mulai saat ini juga. Amin ...

Kamis, 21 Oktober 2010

Tentang Keajaiban [SKDAG639]

Banyak orang menganggap berjalan di atas air atau di udara sebagai suatu keajaiban, tetapi bagi saya berjalan di atas bumi adalah keajaiban sesungguhnya (Thich Nhat Hanh, Master Zen)

Keajaiban adalah suatu kejadian yang berada di luar logika manusia, misalnya bila ada orang yang dapat berjalan di atas air seperti yang telah dilakukan oleh mentalist nomor satu Indonesia: Dedy Cobuzier dan sebelumnya oleh pesulap dunia eksentrik keturunan Indian: Criss Angel. Demikian juga dengan atraksi berjalan atau melayang di udara dari Criss Angel yang sangat mengagumkan dan membuat banyak orang yang terkagum-kagum karena hal tersebut tidak masuk akal. Saat itu hukum Fisika tentang gaya gravitasi bumi seolah-olah terpatahkan.

Tetapi berbagai hal lain yang terjadi di alam semesta ini dan juga di dalam tubuh kita sebenarnya juga merupakan suatu keajaiban. Bagaimana otak yang hanya seberat 1.5 kg dan berukuran dua kepalan tangan manusia, dapat mengatur seluruh tubuh kita? Bagaimana jantung dapat memompa darah secara non stop sepanjang hidup kita padahal pompa air bertenaga listrik yang berfungsi untuk menyedot air, yang lebih ringan dibandingkan darah, dari sumur ke permukaan saja biasanya rusak setelah beberapa tahun dipakai, padahal tidak non stop juga.

Jadi sebenarnya banyak keajaiban yang sudah kita alami, misalnya kemampuan kita untuk berjalan di atas bumi juga sebenarnya suatu keajaiban, karena orang-orang lumpuh tidak dapat melakukannya. Tubuh kita telah dirancang Tuhan secara sempurna sehingga dapat bekerja secara luar biasa, dan semuanya itu membuat pikiran kita terkagum-kagum. Bukankah semua hal tersebut merupakan keajaiban yang nyata? Dan sudahkah kita bersyukur mengalami semua itu karena kuasa kasih Tuhan yang luar biasa bagi kita semua?

Rabu, 20 Oktober 2010

Persiapan dan Kesempatan [SKDAG199]

Masa yang akan datang menjadi sulit bila kita belum SIAP ketika ia datang.
Keberuntungan terjadi bila persiapan bertemu dengan kesempatan.
So... bersiaplah selalu dan gunakan setiap kesempatan.

Banyak orang mengatakan bahwa kesempatan itu hanya datang sekali dan tidak akan terulang lagi, karena itu kita perlu mempersiapkan diri setiap saat sehingga siap saat kesempatan itu muncul. Bayangkan bagaimana perasaan kita semua bila kesempatan datang saat kita tidak atau belum siap. Tentu saja kita akan kecewa, karena kesempatan tersebut tidak dapat kita raih; kita hanya dapat gigit jari saja. Mungkin beberapa orang nekad untuk meraih kesempatan tersebut walaupun belum siap, tetapi hasilnya pasti tidak memuaskan sehingga walaupun telah nekad meraihnya tetapi tetap tidak ada gunanya, bahkan mungkin kita menderita kerugian yang lebih besar lagi.

Memang kita tidak tahu kapan kesempatan itu datang, tetapi yang perlu kita lakukan adalah terus melakukan persiapan tanpa kenal lelah. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja keras, bekerja cerdas, serta terus belajar dan belajar lagi. Dan saat kesempatan itu tiba, maka kita sudah siap untuk meraihnya dan menikmati keindahan dari hasil kerja keras kita semua.

Saat persiapan bertemu kesempatan, maka hasilnya adalah kesuksesan. Tetapi bila persiapan tidak memenuhi syarat kesempatan, hasilnya adalah kekecewaan. Mana pilihan anda?

Senin, 18 Oktober 2010

Memelihara Kedamaian [SKDAG638]

Kedamaian tidak dapat dipelihara dengan menggunakan kekerasan; ia hanya dapat dicapai dengan pemahaman (Albert Einstein).

Kedamaian adalah saat tidak ada pertentangan antara ke dua belah pihak, semua dapat menghilangkan perbedaan dan hanya melihat kesamaan yang ada. Agar suasana damai ini dapat terpelihara maka kita perlu menjaganya.

Banyak orang yang menggunakan kekerasan unuk menjaga kedamaian, misalnya ada orang tua yang menjaga agar anak-anaknya tidak saling berkelahi, dengan memberi ancaman, bahwa mereka akan dikurung di gudang bila berkelahi. Pada awalnya ke dua anak tersebut tidak berkelahi karena mereka takut. Tetapi saat mereka mulai kesal lagi, maka mereka akan berkelahi lagi, bahkan pertengkaran tetap terjadi pada saat mereka dikurung di gudang pun.

Cara terbaik untuk menjaga kedamaian adalah dengan melakukan pemahaman antar pihak yang terkait. Dengan saling memahami maka segala macam perselisihan dapat diselesaikan dengan mudah. Keinginan dari kedua belah pihak untuk saling memahami, mengampuni, dan melupakan kejadian pada masa lampau merupakan suatu langkah maju ke depan untuk terus memelihara perdamaian.

Belajar! [SKDAG197]

Belajarlah dari kesalahan yang pernah dilakukan.
Hiduplah untuk masa depan, bukan terus menerus melihat masa lalu.
Belajarlah bahwa kita hendaknya tidak berhenti belajar.


Banyak hal yang telah kita pelajari dari kehidupan ini. Keberadaan diri kita pada saat ini tidak terlepas dari berbagai hal yang telah kita alami dan pelajari pada masa lalu. Semuanya telah membentuk kita, baik kesalahan, kegagalan, maupun keberhasilan.

Kita perlu mempelajari faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dan juga hal-hal yang menyebabkan kegagalan. Faktor keberhasilan perlu kita kembangkan sedangkan faktor kegagalan jangan kita ulangi; semua hal tersebut menjadi pegangan untuk melangkah ke masa depan. Kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama, tetapi keberhasil yang telah diperoleh perlu terjadi kembali.

Banyak orang yang menyesali kegagalan atau kesalahan yang telah dilakukannya pada masa lalu, sehingga ia tidak atau enggan untuk melangkah ke masa depan dan melakukan hal baru. Janganlah berpikir ”why”, karena hal ini menyebabkan kita berkutat pada masa lalu; dan seringkali yang muncul adalah ’kambing hitam’. Kita perlu berpikir ”how” untuk melangkah terus ke masa depan dan meraih keberhasilan. Jadi untuk mengetahui ”how” tersebut, maka kita perlu terus belajar dan belajar. Mari kita lakukan sekarang juga ...

Banyak hal yang telah kita pelajari dari kehidupan ini. Keberadaan diri kita pada saat ini tidak terlepas dari berbagai hal yang telah kita alami dan pelajari pada masa lalu. Semuanya telah membentuk kita, baik kesalahan, kegagalan, maupun keberhasilan.

Kita perlu mempelajari faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dan juga hal-hal yang menyebabkan kegagalan. Faktor keberhasilan perlu kita kembangkan sedangkan faktor kegagalan jangan kita ulangi; semua hal tersebut menjadi pegangan untuk melangkah ke masa depan. Kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama, tetapi keberhasil yang telah diperoleh perlu terjadi kembali.

Banyak orang yang menyesali kegagalan atau kesalahan yang telah dilakukannya pada masa lalu, sehingga ia tidak atau enggan untuk melangkah ke masa depan dan melakukan hal baru. Janganlah berpikir ”why”, karena hal ini menyebabkan kita berkutat pada masa lalu; dan seringkali yang muncul adalah ’kambing hitam’. Kita perlu berpikir ”how” untuk melangkah terus ke masa depan dan meraih keberhasilan. Jadi untuk mengetahui ”how” tersebut, maka kita perlu terus belajar dan belajar. Mari kita lakukan sekarang juga ...

Jumat, 15 Oktober 2010

Baik dan Jahat [SKDAG637]

Tidak ada orang yang begitu baik sehingga tidak memiliki kekurangan dan tidak ada orang yang begitu jahat sehingga tidak memiliki sifat baik (Napoleon Hill).

Seringkali kita membedakan kejadian di dunia menjadi dua kutub, yaitu yang baik dan jahat, yang hitam dan putih. Padahal ternyata semua yang ada di dunia ini adalah abu-abu, tidak ada yang murni hitam atau pun murni putih. Semua abu-abu walaupun dengan tingkatan yang berbeda, ada yang abu-abu sangat muda sampai abu-abu yang pekat mendekati hitam.

Hal ini pun menunjukkan bahwa di dunia ini seringkali kita mencap bahwa seseorang itu jahat sekali sehingga tidak mungkin ia bertobat. Padahal walaupun ia tampaknya jahat, sebenarnya masih ada sisi-sisi yang baik pada orang itu; ia pasti mengasihi anak cucu dan keluarganya. Demikian juga pada orang yang tampaknya baik, karena nafsu kedagingan kadang-kadang ada hal-hal negatif yang juga dilakukannya. Karena karakteristik manusia inilah maka kita sering mendengar istilah seperti ‘rocker juga manusia’, ‘menteri juga manusia’, yang artinya tetap dapat berbuat salah.

Makna dari semua ini menunjukkan bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, karena itu kita pun perlu memakluminya. Bila ada orang yang kita nilai baik, berbuat salah, maka kita pun perlu membuka pintu maaf untuknya, demikian juga bila kita melihat orang jahat, maka kita perlu berpikir positif bahwa dalam dirinya pun tetap ada nilai positif. Artinya kita perlu bijaksana dalam menghadapi berbagai manusia dan berbagai hal di dunia ini …

Kamis, 14 Oktober 2010

Indah pada Waktunya [SKDAG198]

Habis gelap terbitlah terang. Ada berkat di balik masalah karena Tuhan ingin semua indah pada akhirnya. Dia memberi jawaban setiap doa sehingga tetesan air mata diakhiri senyum.

Tidak ada manusia yang terlepas dari masalah; setiap orang memiliki masalahnya masing-masing. Apakah masalah ini berasal dari Tuhan? Jelas tidak, karena Tuhan sungguh mencintai manusia, Dia tidak pernah membuat rancangan dukacita dan kecelakaan untuk kita semua. Rencana dan rancanganNya adalah rancangan yang indah dan terjadi tepat pada waktunya. Sebagai manusia, yang hanya dapat berpikir instant, kita seringkali tidak memahami rencana Tuhan. Seringkali kita merasa Tuhan tidak adil dan membenci kita, padahal setelah beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun, maka kita baru menyadari bahwa rencana Tuhan sungguh indah adanya.

Percayalah, bila kita menghadapi masalah, Tuhan selalu memberikan solusi terbaik. Tentu saja sebagai umat yang percaya, kita perlu mengajukan permohonan melalui doa-doa kita kepada-Nya. Tuhan pasti memberikan jawaban, sehingga tetesan air mata kita berubah menjadi senyuman yang indah.

Tugas kita hanyalah setia untuk tetap percaya kepada Tuhan, dan tentu saja bersabar karena kita tidak mengetahui waktu Tuhan untuk menyelesaikan masalah kita. Janganlah terjebak untuk mencari kuasa lain yang bersifat instant, misalnya dengan pergi ke dukun atau tempat-tempat keramat, karena hal ini jelas bertentangan dengan ajaran-Nya dan menyakitkan hati-Nya.

Rabu, 13 Oktober 2010

Hal Tidak Terbatas [SKDAG636]

Dua hal yang tidak terbatas adalah alam semesta dan kebodohan manusia, tetapi mengenai alam semesta, saya masih ragu-ragu (Albert Einstein)

Alam semesta memang luas sekali, bumi berada di galaksi Bima Sakti, yang ternyata mengandung milyaran bintang, dan di alam semesta terdapat milyaran galaksi lainnya. Jadi sungguh tidak dapat dibayangkan luasnya alam semesta ini. Walaupun de
mikian Einstein sendiri sebenarnya meragukan bahwa alam semesta itu tidak terbatas; menurutnya walaupun begitu luas pasti ada batasnya.

Hal lain yang tidak terbatas menurut Einstein adalah kebodohan manusia dan hal ini diyakininya memang tidak terbatas. Saat kita menerima hidup berkelimpahan hal yang positif, ternyata seringkali manusia tetap memilih yang negatif. Hal ini terjadi sejak manusia pertama, Adam dan Hawa, yang walaupun sudah hidup tanpa kekurangan di Taman Eden, tetapi ternyata mereka tetapi tertipu oleh si setan karena nafsu dan keserakahan yang ada dalam diri mereka. Hal yang sama pun sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari, karena nafsu dan emosi seringkali kita melakukan berbagai hal yang tidak benar. Dan hal itu jelas menunjukkan kebodohan manusia, yang memang sulit dihilangkan dan mungkin berulang kembali. Hal inilah yang menunjukkan bahwa kebodohan manusia itu memang tidak terbatas.

Nah sekarang marilah secara pribadi kita berubah agar menjadi manusia yang memiliki akal sehat sehingga tidak mengulangi kebodohan-kebodohan yang telah kita lakukan. Bersama Allah maka semuanya dapat terwujud, asalkan kita sendiri pun mau berubah. Amin …

Selasa, 12 Oktober 2010

Kepercayaan dan Tanggung Jawab Pribadi [SKDAG196]

Butuh waktu lama untuk membangun KEPERCAYAAN tetapi hanya butuh beberapa detik untuk mengHANCURkannya.
Lingkungan mempengaruhi pribadi kita tetapi kita harus bertanggung jawab atas semua tindakan kita.

Dalam dunia bisnis, untuk membangun brand image memang dibutuhkan waktu lama dan kita perlu mempertahankan reputasi, pelayanan, dan kepercayaan yang telah diberikan oleh para pelanggan. Bila ada kesalahan, sekecil apa pun, maka rusaklah brand image yang telah kita bangun dalam waktu lama tersebut.

Hal yang sama juga terjadi dalam hubungan antar pribadi dalam masyarakat. Kita membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain, misalnya atasan, orang tua, atau guru. Tetapi sekali saja kita ingkar janji, maka hilanglah semua kepercayaan yang telah kita bangun itu. Jadi kepercayaan itu memang berharga sangat mahal dan mudah rusak, karena itu kita harus menjaganya dengan sungguh-sungguh. Sebelum bertindak sebaiknya kita berpikir ”nanti bagaimana” atau ”apa yang terjadi akibat tindakan saya ini?”.

Semua hal tersebut dapat dan mau dilakukan bila kita sadar bahwa tindakan menjaga kepercayaan tersebut harus dimulai dari dalam diri sendiri karena kita yang bertanggungjawab atas segala tindakan kita, bukan pihak luar. Lingkungan mempengaruhi kita, tetapi keputusan untuk berubah atau tidak ada pada diri kita sendiri.

Senin, 11 Oktober 2010

Sakit Fisik, Jiwa dan Roh [SKDAG195]

Bakteri, kuman membuat sakit fisik.
Pikiran negatif, stres membuat sakit jiwa.
Kuasa lain membuat sakit roh.
Hanya Allah yg mampu membebaskan kita dari semuanya.

Sakit yang diderita manusia bukan hanya pada fisik saja, tetap juga dapat juga pada jiwa, bahkan roh. Sakit fisik atau tubuh kita terjadi karena berbagai hal, misalnya kecapaian, makanan, bakteri, atau kuman. Pada umumnya penyakit fisik dapat diatasi dengan beristirahat, minum obat, atau dalam kondisi tertentu dengan operasi.

Penyakit jiwa terjadi bila pikiran kita terganggu karena memikirkan terus suatu hal yang negatif atau stress. Agar tidak menderita sakit jiwa maka lepaskanlah pikiran kita dari berbagai beban, terutama hal-hal yang negatif. Tanggapilah segala masalah dengan senyum, bersyukurlah dalam segala hal, maka jiwa dan pikiran kita pun menjadi tenang. Untuk mengobati penyakit jiwa lebih banyak tergantung pada diri kita sendiri, obat-obatan atau nasehat dari psikolog hanyalah alat bantu.

Yang lebih parah, tetapi mungkin juga banyak dilakukan orang, adalah sakit roh. Hal ini terjadi bila roh kita tidak percaya atau menduakan Tuhan yang maha kuasa, misalnya dengan datang ke dukun, tempat keramat, misalnya Gunung Kawi dll. Saat itu kuasa setan bekerja mempengaruhi roh kita sehingga iman dan kepercayaan kepada Tuhan menjadi goyah. Jelas untuk mengobati penyakit roh lebih sulit daripada mengobati penyakit lainnya. Untuk itu kita perlu mengalami pertobatan dan datang kembali dengan sepenuh hati ke hadirat Tuhan, karena hanya Dia lah yang mampu mengatasi semuanya. Amin ...

Minggu, 10 Oktober 2010

Pikiran dan Parasut [SKDAG194]

Prinsip kerja pikiran seperti parasut. Ia berfungsi dengan sangat baik kalau terbuka (Thomas Dewar)

Parasut saat tidak terpakai harus terlipat dengan rapih, tetapi dalam kondisi seperti ini ia tidak berfungsi dengan baik karena ia tidak dapat menyelamatkan manusia yang loncat dari pesawat.
Parasut tersebut baru bermanfaat bila saat kita di udara, ia dapat terbuka dengan baik, sehingga dapat menahan kecepatan luncur kita dengan hambatan udara, sehingga kita dapat dengan selamat mendarat di bumi.

Demikian juga prinsip yang sama berlaku untuk pikiran kita. Saat pikiran tertutup, tidak mau menerima masukan dari luar baik berupa pendapat orang lain ataupun data baru, maka kita tidak dapat menggunakan pikiran secara optimal. Tetapi bila pikiran kita terbuka mau menerima berbagai masukan dan hal baru serta menanggapinya secara positif, maka pikiran kita mampu bekerja dengan baik untuk mengolah semuanya, sehingga kita pun mendapatkan manfaat yang luar biasa.

Marilah kita membuka hati untuk membiarkan pikiran kita pun terbuka, sehingga siap mengolah berbagai masukan baru yang bermanfaat. Janganlah membatasi pikiran, karena kita memiliki kapasitas otak yang luar biasa, dan kita baru memanfaatkannya hanya sekitar 10% saja. Manfaatkanlah otak kita secara optimal dan kita menjadi manusia yang luar biasa. Mau?

Jumat, 08 Oktober 2010

Kunci Kebahagiaan [SKDAG635]

Bahagia bukan berasal dari luar, tetapi merupakan respon diri kita sendiri.
Lapangkan hati, berpikir positif, dan selalu bersyukur adalah kunci kebahagiaan (DAG).

“Kapan Anda bahagia?”
“Saya bahagia kalau sudah memiliki rumah dengan kolam renang”
“Saya bahagia sebelum saya menderita kanker seperti saat ini”
Jawaban pertama menunjukkan bahwa orang itu bahagia bila syarat (memiliki rumah dengan kolam renang) sudah terpenuhi; artinya saat ini ia belum bahagia. Sedangkan jawaban kedua menunjukkan bahwa dia bahagia dahulu, sekarang tidak lagi. Nah, kondisi ini kan sangat berbaya, karena banyak orang seperti itu sering menunda kebahagiaan dan menyesali kondisi saat ini. Selain itu kita juga melihat bahwa kebahagiaan ditentukan oleh berbagai hal dari luar, padahal kebahagiaan itu ada di dalam diri kita sendiri. Diri kita yang dapat memberi respons terhadap berbagai keadaan yang kita alami. Ada orang yang bahagia, walaupun ia setiap hari hanya makan dengan tahu atau tempe, tetapi banyak orang yang tidak bahagia walau ia dapat makan macam-macam di rumah makan manapun juga.

Agar kita bahagia, maka minimal ada tiga hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:
1. Lapangkan hati; belajarlah untuk menerima berbagai kondisi yang mungkin kurang menyenangkan. Garam sesendok dapat membuat asin air segelas, tetapi garam satu kilogram tidak berarti apa-apa terhadap air di kolam. Marilah buka hati kita menjadi lebih luas sehingga pengalaman pahit itu tidak berarti lagi bagi hidup kita.
2. Berpikir positif; di balik setiap keadaan yang kurang menyenangkan marilah kita memetik manfaat dari hal tersebut. Bila anda tidak lulus ujian, artinya anda harus belajar lagi, sehingga menjadi lebih pintar dan lebih memahami materi tersebut. Yakinlah bahwa dalam setiap peristiwa yang kita alami, pasti ada hal positif di baliknya.
3. Selalu bersyukur; dengan memiliki kemampuan bersyukur, maka pikiran dan perasaan kita tidak dibebani dengan berbagai hal negatif. Cobalah cari hal positif yang bermakna bagi kita dalam setiap peristiwa (baik yang menyenangkan maupun yang tidak). Misalnya di contoh kejadian tidak lulus di atas, marilah kita bersyukur karena hal tersebut membuat kita lebih memahami materi tersebut dengan belajar lagi.

Marilah kita raih kebahagiaan sekarang ini, jangan menunda atau memberi syarat kepada diri sendiri. Ubahlah pikiran kita, sehingga perasaan kita pun berubah, dan menjadi bahagia. Amin …

Kamis, 07 Oktober 2010

Konsistensi Matahari [SKDAG193]

Matahari tidak akan berhenti bersinar walau mendung menghalangi ...
Matahari tidak pernah kecewa, karena itu kodratnya ...
Sudahkah kita seperti matahari ?

Matahari memang selalu bekerja konsisten dan tanpa henti; ia menyinari alam semesta tanpa kenal lelah, tanpa mempedulikan apa pun yang menghalanginya. Ia memberikan sinar kepada semua orang, tidak peduli apakah ia seorang pendoa atau pendosa. Baginya semua sama saja dan sudah menjadi kodratnya untuk bersinar terus; ia tidak pernah memperhatikan hasil dan tanggapan dari para penerimanya.

Nah sekarang marilah kita lihat sifat kita sebagai manusia yang memiliki akal budi dan perasaan. Ternyata kita seringkali tidak konsisten dengan tugas yang seharusnya kita jalankan. Kita sering terpengaruh perasaan akibat tanggapan dari pihak yang kita layani, misalnya atasan atau anggota keluarga. Bila atasan tidak menerima ide atau masukan yang kita lontarkan, maka seringkali kita menjadi kecewa dan tidak mau memberikan masukan lagi. Demikian juga bila maksud baik kita ternyata ditanggapi secara negatif oleh pasangan hidup atau pacar kita, maka kita pun seringkali menjadi putus asa dan kecewa.

Marilah kita meneladani matahari agar kita dapat terus melakukan yang terbaik bagi diri sendiri, lingkungan, alam semesta, dan tentu saja bagi Tuhan. Selama yang kita lakukan itu benar, maka janganlah pedulikan tanggapan dari orang lain; kita terus konsentrasi pada tugas kita dan lakukan terus menerus dengan semakin baik dan semakin sempurna. Sanggup? Jangan kuatir, kita pasti sanggup …

Rabu, 06 Oktober 2010

Syarat Maju! [SKDAG634]

Berani karena benar,
Mengasihi walau ada yang tidak benar.
Mengampuni bila ada yang salah,
Berubah walau ada yang tidak salah, demi kemajuan (D. Agus Goenawan).

Syarat untuk maju hanya satu, yaitu berani dalam melakukan berbagai hal. Prinsip yang harus dipegang tentu saja adalah “berani karena benar”. Bila yang kita lakukan salah, maka sebaiknya kita tidak usah melanjutkan karena hal itu bertentangan dengan prinsip kita sendiri, masyarakat, dan tentu saja dengan Tuhan.

Untuk maju, kita perlu ‘berani mengasihi’ kepada semua orang , termasuk kepada musuh yang sudah berbuat salah atau menyakiti kita. Bila ada yang tidak benar, maka sudah menjadi tugas kita untuk memperbaikinya dengan cara yang penuh kasih, bukan menyalahkan. Kemudian untuk berani mengasihi musuh, tentu saja kita pun harus ‘berani mengampuni’ semua kesalahan yang telah dilakukannya dan ‘berani melupakan’-nya serta tidak mengungkit-ungkit lagi peristiwa pada masa lalu.

Semua keberanian tersebut dapat kita lakukan bila kita ‘berani berubah’, karena tanpa perubahan kita tetap akan berjalan di tempat. Berubah berarti meninggalkan ‘comfort zone’, dan beralih ke daerah baru yang penuh tantangan, sehingga kita perlu belajar dan menyesuaikan diri lagi demi meraih kemajuan. Memang tidak mudah, tetapi memberikan hasil yang luar biasa.

Selasa, 05 Oktober 2010

Tentang Kasih [SKDAG192]

Kita dapat memberi tanpa kasih, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi.
Berikanlah yang terbaik dalam hidup karena Allah telah lebih dulu mengasihi kita.

Kasih adalah sumber dari segala kedamaian, kebahagiaan, dan sukacita, tetapi kita juga perlu mengingat bahwa kasih bukan hanya kata sifat, tetapi merupakan kata kerja. Artinya kita harus menerapkan kasih dalam setiap tindakan kita.

Banyak orang yang memberi sumbangan hanya untuk mencari popularitas; ia memberi tanpa kasih, mungkin hanya dengan perasaan kasihan. Tetapi sebaliknya bila kita mengasihi orang lain, maka kita pun tidak cukup hanya sampai disini. Kasih kita kepada orang lain perlu dilanjutkan dengan tindakan memberi; artinya untuk mengasihi secara nyata kita perlu memberikan bantuan, pertolongan dengan tenaga, pikiran, dan harta kita, atau minimal dengan memberikan senyuman.

Saat ini, saya yakin Anda semua telah menerima berkat dari Tuhan, baik berupa kesehatan, harta benda, keluarga, dan lain-lain. Semua itu diberikan oleh Tuhan kepada kita karena Dia mengasihi kita, tetapi kita pun harus ingat bahwa semua itu hanyalah titipan-Nya yang tidak dapat kita bawa saat kita meninggal nanti. Karena itu sudah menjadi tugas kita untuk membalas cinta kasih Tuhan tersebut dengan jalan mengasihi sesama; bila kita telah diberikan berbagai hal oleh Tuhan, maka sekaranglah saatnya bagi kita pun untuk berbagi dengan sesama. Banyak hal yang dapat kita bagikan, misalnya senyum, tenaga, pikiran, saran, harta, atau apa pun. Waktu berbagi pun janganlah memilah-milah bahwa saya kan sudah menyumbang tenaga, sehingga tidak perlu lagi menyumbang harta, tetapi berikanlah semua yang dapat kita berikan.

Marilah kita lakukan yang terbaik dalam hidup ini, baik bagi diri sendiri, sesama, dan tentu saja bagi Tuhan!

Senin, 04 Oktober 2010

Jadilah Manusia Super! [SKDAG633]

Memberi itu biasa, tetapi memberi saat kekurangan itu luar biasa.
Bersyukur itu biasa, tetapi bersyukur saat susah sangat luar biasa.
Jadilah orang yang luar biasa!

Banyak orang yang menginginkan dirinya menjadi manusia super, Anda juga pasti salah satu di antaranya kan? Waktu kita kecil mungkin kita membayangkan diri kita menjadi Superman yang dapat terbang ke angkasa, bertenaga luar biasa, dan menjadi penghancur kejahatan. Itulah bayangan kita sebagai manusia super …

Memang mustahil bagi kita untuk menjadi Superman, tetapi sangat mungkin sekali bagi kita untuk menjadi manusia super, manusia yang luar biasa. Tentu saja super bukan dalam arti bertenaga luar biasa, tetapi bersikap dan berkepribadian yang luar biasa. Memang tidak mudah tetapi mungkin kita lakukan, asal kita mau berubah menjadi manusia yang penuh kasih dan syukur.

Sebagian besar dari kita baru memberi saat miliknya sudah banyak, tetapi untuk menjadi manusia luar biasa, kita perlu memiliki kemampuan untuk memberi saat kita sendiri kekurangan. Kelihatannya memang mustahil, tetapi bila kita lihat cukup banyak orang-orang yang melakukan hal ini. Di beberapa acara di televisi kita sering melihat bahwa banyak orang yang secara fisik berkekurangan tetapi mereka rela memberikan bantuan kepada orang lain dengan tenaga, pikiran, bahkan juga dengan harta atau milik mereka yang terbatas. Orang seperti itulah manusia yang luar biasa …l

Banyak orang bersyukur saat sedang bahagia dan sukacita, tetapi sanggupkah kita bersyukur saat menderita sakit, perekonomian terpuruk, disakiti teman, dan lain-lain? Untuk menjadi manusia luar biasa, maka kita perlu memiliki kemampuan untuk bersyukur dalam segala hal. Mari kita menjadi manusia luar biasa …

Minggu, 03 Oktober 2010

Berubah agar Hasil Lebih Baik! [SKDAG191]

Jangan berharap kerja semakin ringan, tetapi berharaplah hasil yang semakin baik terus menerus. Jangan berharap hasil lebih baik, kalau cara kerja kita tidak berubah.

Dalam suatu proses, kita perlu memperhatikan tiga hal, yaitu input (masukan), proses dan output (hasil). Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, tentu saja proses harus lebih baik atau masukan, baik berupa bahan baku, tenaga kerja, atau waktu, yang perlu terus ditingkatkan.

Bila usaha kita dalam melakukan proses menjadi lebih ringan, memang menyenangkan bagi kita, tetapi tentu saja hal ini berpengaruh pada hasil yang diperoleh. Karena itu jangan bekerja dengan lebih santai, tetapi kita perlu berubah untuk mencari cara kerja baru yang lebih efisien tetapi tetap efektif. Jadi langkah pertama adalah kita perlu berubah lebih dahulu dalam melakukan proses. Memang cara baru membuat kita tidak nyaman dan perlu belajar lagi, tetapi bila hasilnya lebih baik, mengapa kita tidak mau melakukannya?

Tujuan proses adalah mendapatkan hasil yang lebih baik, dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Untuk itu kita perlu terus belajar, meningkatkan diri agar selalu mendapatkan cara kerja yang lebih baik lagi ...

Sabtu, 02 Oktober 2010

Belajar dari Kesalahan [SKDAG190]

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, asalkan ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya (Alexander Pope)

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan dan kelemahan, maka semua orang tentu pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Pada umumnya setelah melakukan kesalahan, kita tentu saja menyesalinya, dan menjadi malu, sehingga mungkin tidak berani bertemu dengan orang-orang yang terkait dengan kejadian tersebut.

Kita tahu bahwa berbuat salah merupakan suatu pengalaman yang mahal, karena telah menimbulkan berbagai kerugian, baik berupa waktu, uang, dan lain-lain. Untuk itu kita perlu belajar dari berbagai kesalahan yang telah kita lakukan, sehingga kita tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama. Ingat juga bahwa manusia itu bukan keledai yang dapat jatuh dua kali di tempat yang sama. Kesalahan perlu mengubah kita menjadi manusia yang lebih baik, artinya lebih dewasa dan lebih bijaksana.

Marilah kita menjadi manusia fleksibel yang tidak kaku, sehingga kita dapat terus belajar untuk memperbaiki diri. Prinsip yang harus kita pegang adalah ”Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok hari harus lebih baik dari sekarang”.

Jumat, 01 Oktober 2010

Enam Hal yang Perlu Kita Perhatikan [SKDAG632]

Yang terdekat dengan kita adalah kematian, yang terjauh adalah masa lalu.
Di dunia yang terbesar adalah nafsu, yang terberat adalah memegang amanah, yang teringan adalah meninggalkan ibadah, dan yang paling tajam adalah lidah manusia.

Banyak hal yang terjadi di dunia berada di luar kemampuan manusia, misalnya sebagai manusia kita tidak dapat menghindari kematian dan tidak dapat mengulangi masa lalu. Jadi kematian merupakan suatu hal yang terdekat dengan kita, karena dapat terjadi setiap saat; bukan kita tetapi Tuhanlah yang menentukan. Semua hal yang terjadi pada masa lalu, baik yang negatif maupun positif, tidak dapat kita ulangi karena semua berada di luar jangkauan manusia. Jadi masa lalu merupakan hal yang paling jauh karena sama sekali tidak dapat kita capai.

Kemudian manusia juga memiliki kelemahan, karena masih mengandalkan kedagingan, yaitu nafsu jelek yang berada dalam diri kita. Banyak manusia tidak dapat mengendalikan nafsunya, karena itu nafsu merupakan hal yang paling besar. Sedangkan yang terberat adalah memegang amanah, karena seringkali kita melalaikan amanah yang telah diberikan kepada kita.

Karena kelemahan juga banyak hal yang dilanggar manusia dengan mudah, meskipun hal tersebut merusak hubungan kita dengan Allah ataupun dengan sesama. Kita seringkali meninggalkan ibadah yang seharusnya kita lakukan dengan mencari berbagai alasan, misalnya sibuk dengan pekerjaan, capai, sakit, dan lain-lain. Waktu meninggalkan ibadah yang menjadi kewajiban, seringkali kita melakukannya tanpa beban dan tanpa perasaan bersalah. Kemudian dengan lidah kita pun sering menyakiti orang lain dengan jalan mengejek atau memarahinya secara berlebihan. Kita harus menyadari bahwa lidah kita merupakan organ yang tertajam karena dapat menyakiti bahkan membunuh orang lain.

Marilah kita perhatikan ke-enam hal tersebut, dan mengendalikan empat di antaranya yaitu nafsu, amanah yang telah diberikan, ibadah yang diwajibkan, dan kata-kata yang kita ucapkan. Dua hal lain memang berada di luar kendali kita, yaitu kematian dan masa lalu, tetapi agar kita tidak menyesal maka kita perlu memperhatikan tindakan kita mulai saat sekarang. Amin.