Sabtu, 23 Juni 2012

Cinta Seumur Hidup [SKDAG876]


Jatuh cinta itu mudah, butuh waktu hanya beberapa menit, tetapi membangun cinta tidak mudah, perlu pengertian, kesetiaan, pengorbanan, kasih yang tulus serta waktu seumur hidup.

Dari mana datangnya cinta? Kata sebuah lagu “dari mata langsung ke hati”, atau lebih umum “dari panca indra, masuk ke pikiran dan hati kita”. Jadi kalau begitu, memang jatuh cinta itu mudah sekali, karena dengan melihat yang cantik, mencium aroma yang harum, mengecap makanan yang enak, maka kita segera dapat mencintainya.

Saat saya mengecap satu mangkok sayur asam di salah satu rumah makan Sunda di Bandung, saya langsung jatuh hati terhadap sayur asam tersebut, karena rasanya enak sekali untuk lidah saya. Tetapi bagaimana bila saya tiga kali setiap hari makan dengan sayur asam tersebut? Wah … pasti tidak sanggup, bosan. Nah … jatuh hati atau jatuh cinta mudah, tetapi bagaimana cara memelihara cinta tersebut agar tidak pernah bosan?

Dalam kehidupan keluarga, untuk memelihara cinta tentu saja dibutuhkan banyak hal, misalnya pengertian, kesetiaan, dan pengorbanan secara terus menerus sepanjang hidup kita. Hal inilah yang dinamakan cinta sejati, yaitu cinta agape yang tidak mengharapkan imbalan; kita mencintai meskipun yang kita cintai itu tidak setia, selalu marah, dan lain sebagainya.

Marilah kita belajar mencintai, jangan hanya ingin dicintai. Kita perlu belajar untuk menerima orang lain apa adanya, artinya semua kelebihan dan kekurangan yang ada juga. Memang perlu pengorbanan untuk memelihara cinta.

Jumat, 22 Juni 2012

Jadilah Mujizat! [SKDAG875]

Jika engkau tidak memperoleh atau mengalami mujizat, jadilah mujizat itu sendiri! (Nick Vujicic).

Banyak orang di dunia ini mengharapkan terjadinya mujizat dalam kehidupannya, terutama pada saat ia mengalami hal-hal buruk, misalnya sakit, ekonomi terpuruk, kehilangan barang, dan lain-lain. Hal ini dapat dilakukan dengan benar, misalnya dengan berdoa kepada Tuhan untuk mengabulkan permohonannya, tetapi tidak sedikit juga yang melakukannya dengan tidak benar, misalnya melakukan permohonan di tempat keramat atau menyembah berhala. Mungkin keajaiban memang terjadi, tetapi dalam berbagai hal tidak terjadi perubahan apa puan. Apa pun hasilnya, bila kita melakukannya dengan benar, memohon kepada Tuhan, kita perlu mensyukurinya.

Tetapi ada cara yang lebih baik, yaitu seperti yang dikatakan Nick Vujicic, seorang motivator ulung yang tidak memiliki tangan dan kakinya pun sangat tidak normal, yaitu dengan menjadi mujizat itu sendiri. Itulah yang dilakukan oleh Nick, dengan tubuhnya yang cacat, ia tidak tinggal diam untuk menunggu mujizat, tetapi ia terus berkarya untuk melayani banyak orang. Dalam hal ini ia telah menjadi mujizat yang luar biasa: orang cacat menyemangati dan memotivasi banyak orang, termasuk orang-orang yang fisiknya tidak kurang suatu apa pun.

Oleh karena itu, marilah jangan tinggal berpangku tangan, tetapi berkaryalah bagi orang lain. Saat itu Anda sudah menjadi mujizat …. Amin.

Minggu, 17 Juni 2012

Cinta yang Sempurna [SKDAG874]


Mencintai dan mencari kesempurnaan itu baik, tetapi lebih baik bila kita dapt mencintai ketidaksempurnaan dengan cara yang sempurna (DAG).

Salah satu naluri manusia adalah kemampuan untuk mencintai, karena kita memiliki hati, yang merupakan salah satu keunggulan manusia. Bila melihat hal yang sempurna, baik, cantik atau ganteng, maka tidak sulit bagi kita untuk mencintai hal-hal yang demikian. Daripada membenci, tentu saja lebih baik kita mencintai, karena dengan cinta atau kasih kita dapat mewujudkan damai sejahtera dan sukacita.

Tetapi sanggupkah kita mencintai hal-hal yang tidak sempurna, seperti pasangan yang tidak sempurna, keinginan atau harapan yang gagal? Untuk hal-hal seperti ini banyak orang yang hanya pura-pura mencintai saja, alias ‘cinta palsu’.

Bila kita sanggup mencintai berbagai hal yang tidak sempurna tetapi secara sempurna, dalam arti sungguh-sungguh dan sepenuh hati, maka hal ini merupakan hal yang luar biasa. Inilah cinta yang sempurna, cinta agape, yaitu cinta yang tidak mengharapkan balasan. Cinta dunia berprinsip “asalkan”, misalnya ‘saya mencintai kamu, asalkan kamu mau menolong saya atau kamu baik terhadap saya’; cinta ini meminta timbal balik. Sedangkan prinsip cinta agape  adalah “walaupun”, misalnya ‘walaupun kamu menyakiti saya, saya tetap mencintai kamu’; inilah cinta tanpa syarat. Marilah kita belajar mencintai orang lain tanpa syarat apa pun …

Jumat, 15 Juni 2012

Kegagalan vs Kekeliruan [SKDAG873]


Kegagalan tidak selalu terjadi karena kekeliruan, tetapi kekeliruan pada umumnya berakhir pada kegagalan (DAG).

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kegagalan, misal karena Tuhan belum mengijinkan, kurang persiapan, dan lain-lain. Dalam hal ini kegagalan tersebut merupakan ‘kesuksesan yang tertunda’. Dengan membuat persiapaan yang lebih baik dan menyertakan Tuhan, maka kita dapat melakukannya kembali dengan penuh optimisme agar dapat meraih keberhasilan.

Tetapi kegagalan juga dapat disebabkan karena kekeliruan yang kita buat sendiri, misalnya pada saat kuliah, ia sering bolos, maka pastilah ia tidak akan lulus ujian. Ada dua hal penyebab kekeliruan, yaitu kesengajaan dan kebodohan dan biasanya ini terjadi karena seseorang mengutamakan kepentingan diri sendiri. Kesengajaan terjadi saat ia merasa hebat dan nomor satu, sehingga sengaja melakukan hal yang keliru. Kebodohan terjadi karena ia merasa dapat melakukannya sendiri, sehingga tidak perlu untuk mendapatkan bantuan dari orang lain, baik moriil maupun materi.

Selasa, 12 Juni 2012

Kesetiaan, Produktivitas, dan Loyalitas [SKDAG872]

Dalam bekerja, setia memang penting, produktivitas lebih penting, dan yang paling penting adalah loyalitas (DAG).

Apakah hal terpenting dalam bekerja? Sebenarnya banyak hal yang perlu kita perhatikan dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu. Tiga di antaranya adalah kesetiaan, produktivitas, dan loyalitas. Kesetiaan terhadap perusahaan tempat bekerja merupakan salah satu hal terpenting bagi para karyawannya, sehingga mereka tidak menghianati perusahaan yang telah membayar gajinya tersebut.

Walaupun karyawan memiliki kesetiaan, tetapi hal itu tidak terlalu berguna bila mereka tidak produktif. Tingkat produktivitas seorang karyawan menentukan kinerja perusahaan tersebut, karena itu faktor produktivitas menjadi sangat penting.

Loyal tidak hanya sekedar setia, tetapi memiliki kontribusi terhadap pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja. Setia belum tentu memiliki tanggung jawab, tetapi loyalitas menuntut adanya tanggung jawab. Loyalitas berarti bekerja dengan kontribusi 100%, misalnya memenuhi batas waktu yang telah ditentukan. Jadi jelas loyalitas merupakan faktor yang terpenting dalam melakukan pekerjaan.

Senin, 04 Juni 2012

Sungai Kehidupan [SKDAG871]


Kehidupan itu seperti sungai; singkirkanlah sampah, batu, dan lumpur yang menghambat aliran sungai kehidupan (DAG).

 
Hidup kita memang terus berjalan seperti aliran sungai, tetapi bedanya kita dapat mengendalikan arah alirannya, sehingga jangan biarkan mengalir ke tempat yang tidak kita hendaki dan kita pun dapat mengelola alirannya. Jangan biarkan sungai kehidupan kita menjadi kotor sehingga orang tidak mau menggunakan airnya, dan bersihkan berbagai penghambat aliran yang ada di dalam sungai sehingga airnya dapat mengalir deras tanpa ada hambatan.

Sungai menjadi kotor bila banyak sampah, batu dan lumpur; hal yang sama terjadi dalam sungai kehidupan kita. Kotoran dalam sungai kehidupan kita adalah rasa iri, sakit hati, dendam, trauma, dan masih banyak lainnya. Semua hal ini menghambat aliran kehidupan kita, sehingga kita sulit untuk mencapai tujuan hidup kita.

Apakah tujuan hidup kita? Tentu saja mencapai kehidupan kekal yang penuh kedamaian dan sukacita. Untuk itu marilah segera kita bersihkan sungai kehidupan kita, jangan tunda-tunda lagi, mulailah sekarang juga dan boleh dari yang kecil dulu, tetapi bila membersihkan kotoran yang besar, tentu saja lebih baik.

Minggu, 03 Juni 2012

Tidak Bangkrut karena Memberi [SKDAG870]


Berilah maka kau akan menerima.
Saat kita berbagi bejana kita, yang telah berkurang, akan diisi kembali.
Marilah kira menjadi saluran berkat d
engan memberi ilmu, harta atau apapun.

Sebagian besar orang lebih senang menerima daripada memberi; mereka takut kehilangan miliknya bila diberikan kepada orang lain. Padahal bila kita memberi dengan sukacita, maka kita tidak akan mungkin menjadi bangkrut, tetapi banyak sekali orang yang mengalami kebangkrutan karena tidak memiliki sedekah dalam hidupnya.

Orang yang tidak mau memberi cenderung memiliki sifat serakah, karena ia tidak puas dengansemua yang telah dimilikinya, sehingga ia berusah mencari harta lebih banyak lagi, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Akibatnya ia masuk penjara dan lama kelamaan habislah semua hartanya, dan ia pun bangkrut. Bila kita memberi dengan hati, maka Tuhan pun tahu, dan Ia tidak akan membiarkan bejana kita menjadi kosong. Karena itu ia selalu akan mengisinya kembali.

Tuhan
telah memberikan talenta yang khusus kepada kita masing-masing. Tentu saja hal ini ada maksudnya, yaitu agar kita mampu saling berbagi. Jadi marilah kita segera menjadi berkat dengan membagikan ilmu, harta atau apa pun juga, karena semua yang kita miliki di dunia ini hanya bersifat sementara dan semuanya adalah milik Tuhan yang dititipkan kepada kita.