Minggu, 30 September 2012


Fungsi Firman Allah [SKDAG908]

Firman Allah sama sekali bukanlah pesan tertulis dengan tinta emas di langit, tetapi merupakan rambu-rambu hidup kita di dunia yang penuh tantangan (Margaretha).

Semua agama memiliki Kitab Suci yang berisi tentang ajaran yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, umat ciptaan-Nya. Firman Allah dalam Kitab Suci tersebut berisi rambu-rambu agar kita dapat menjalankan kehidupan dengan baik, mampu mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan yang ada, serta memiliki harapan atas janji-janji Allah yang terdapat dalam Kitab Suci tersebut.

Firman Allah dalam Kitab Suci, bukan hanya untuk dibaca dan dihafalkan, karena semuanya tidak akan bermanfaat. Firman Allah tersebut perlu untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, dan menjadi pedoman bagi kita untuk berhubungan dengan Tuhan, serta juga berhubungan dengan sesama.

Jadi marilah kita menerapkan Firman Allah dalam seluruh kehidupan, untuk mewujudkan dunia yang damai sejahtera dan mempersiapkan kehidupan kekal pada masa mendatang. Amin

Sabtu, 29 September 2012

Fungsi Doa [SKDAG907]


Doa bukanlah "ban serap" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

Kapan kita berdoa? Seringkali orang mengatakan bahwa ia berdoa kepada Tuhan saat ia sedang menghadapi masalah. Karena membutuhkan bantuan Tuhan maka ia berdoa memohon pertolongan kepada-Nya. Hal ini tidak terlalu buruk, walaupun doa hanya merupakan ‘ban serep’ yang baru dipakai pada saat terjadi situasi darurat.
Alangkah indahnya bila saat kita menghadapai masalah kita berdoa, tetapi pada saat bersuka pun kita tidak melupakannya dan tetap berdoa. Dalam hal ini kita dapat bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada Tuhan, serta senantiasa memohon bimbingannya. Dalam hal ini, artinya doa bukan lagi menjadi ‘ban serep’ tetapi menjadi ‘kemudi’ yang menjaga kita agar selalu berada pada jalur yang tepat.
Dengan demikian, kapankah kita berdoa? Berdoalah setiap saat dalam segala kondisi, karena setiap waktu kita perlu terus untuk berkomunikasi dengan-Nya, baik padai saat suka maupun pada saat duka. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Ia adalah Allah yang setia dan selalu membimbing serta menuntun jalan kita. Amin.

Selasa, 25 September 2012

Kepribadian di Atas Segalanya [SKDAG906]


Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota (Amsal 16:32).

Banyak orang yang memiliki prestasi luar biasa, misalnya menjadi pahlawan yang telah memenangkan pertempuran, peneliti yang telah menemukan hasil luar biasa, pemimpin yang telah membawa anak buahnya meraih keberhasilan, dll. Semua prestasi tersebut memang akan dikenang oleh orang banyak, tetapi biasanya tidak lama, karena setelah itu mungkin ada prestasi orang lain yang lebih besar.

Prestasi memang penting, tetapi kepribadian jauh lebih penting. Orang akan lebih terkesan dengan kepribadian yang baik yang dimiliki seseorang dibandingkan dengan prestasi yang telah diraih orang tersebut, apalagi bila ia kemudian menjadi sombong dan memandang rendah orang lain. Orang yang sabar dan memiliki penguasaan diri akan lebih menyenangkan dibandingkan dengan orang hebat dengan prestasi selangit.

Apa yang dituliskan dalam Kitab Amsal tersebut ternyata memang terbukti. Penelitian Daniel Goleman menunjukkan bahwa orang yang memiliki EQ (kecerdasan emosi) tinggi, rata-rata memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang memiliki IQ (kecerdasan intelektual/logika) tinggi. 

Selasa, 18 September 2012

Manfaatkan Hidupmu! [SKDAG904]


Hiduplah seperti Anda akan meninggal besok. Belajarlah seperti Anda akan hidup selamanya (Mahatma Gandhi).

Akhir hidup setiap manusia tidak ada yang tahu; mungkin besok kita akan meninggal tetapi mungkin juga 10 atau 25 tahun lagi. Karena akhir kehidupan itu suatu misteri, maka hendaknya kehidupan dapat kita manfaatkan seoptimal mungkin. Hidup perlu diisi dengan berbagai kegiatan untukmeningkatkan kualitas diri agar berguna bagi lingkungan dan banyak orang.

Untuk meningkatkan kualitas diri kita perlu terus belajar dan belajar; artinya kita jangan berhenti belajar. Belajarlah terus seolah-seolah Anda akan hidup selamanya, sehingga yang kita pelajari akan terus berguna sepanjang hidup kita.

Hidup juga perlu bermanfaat bagi orang lain, karena itu marilah kita lakukan pelayanan sekarang juga, jangan menunggu waktu lagi, karena mungkin saja kita akan meninggal besok. Bila Anda memiliki musuh, marilah segera kita mengampuni dan berdamai dengannya sebelum terlambat, karena kita tidak tahu apakah hari esok kita masih dapat melihat matahari atau tidak. Jadi manfaatkanlah hidup kita seoptimal mungkin mulai dari sekarang, jangan menundanya lagi. Amin.





Menyerah itu Gagal! [SKDAG905]


Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses, saat mereka memutuskan untuk menyerah (Thomas Alfa Edison).

Suatu saat, ada seorang pencari harta karun menggali suatu tempat berpedoman pada sebuah peta kuno yang dimilikinya. Ia menggali terus selama berhari-hari, sampai akhirnya ia merasa lelah dan mengganggap bahwa peta kuno yang dimilikinya tersebut adalah pesta palsu. Karena itu lalu ia memutuskan untuk menyerah dan menghentikan penggaliannya. Dengan menyerah jelas penggali pertama ini telah gagal untuk mendapatkan harta karun tersebut.
Tidak berapa lama kemudiaan datanglah penggali kedua yang melanjutkan penggalian dari si penggali pertama. Ternyata baru satu hari ia menggali, ia sudah menemukan sekotak harta karun yang berisi penuh dengan emas permata. Mendengar hal tersebut, bagaimanakah perasaan penggali pertama? Pasti ia sangat kecewa dan menyesali perbuatannya untuk menghentikan penggalian; tetapi memang penyesalan selalu muncul terlambat.
Jadi agar tidak menyesal, maka hendaknya kita terus berusaha untuk mewujudkan impian atau tujuan kita, karena mungkin saja titik sukses sudah sangat dekat dengan kita. Saat kita ingin menyerah pun, kita perlu bertanya pada Tuhan apakah kehendak kita untuk menyerah itu sesuai dengan rencana-Nya?

Minggu, 09 September 2012


Mulai dari yang Perlu [SKDAG903]

Lakukanlah mulai dari yang perlu, lalu yang mungkin dan tiba-tiba Anda sudah dapat melakukan yang tidak mungkin (St. Fransiskus Asisi).

Manusia memiliki banyak keinginan dan cita-cita, tetapi bila semuanya ingin diraih, maka hasilnya tidak ada satu pun yang didapat, karena kita tidak fokus. Kerjakan yang satu sebentar, kemudian beralih ke pekerjaan yang kedua, akibatnya semuanya tidak memberikan hasil yang memuaskan.

St. Fransiskus Asisi mengajarkan kepada kita bagaimana kita perlu mengelola keinginan kita. Beliau mengatakan bahwa kita perlu konsentrasi melakukan hal-hal yang penting dan perlu kita lakukan, hindari pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu dan tidak memberikan hasil, misalnya chatting berlebihan dengan BB, FB atau Twitter. Setelah yang penting dan perlu dapat kita selesaikan, maka sekarang kita mulai beralih untuk melakukan tugas-tugas yang mungkin dan mampu kita lakukan. Kerjakan semuanya dengan baik dan sepenuh hati agar memberikan hasil yang memuaskan serta membuat kita pun menjadi terlatih.

Setelah terlatih, ternyata kita sendiri pun menikmati hasilnya, karena sekarang kemampuan dan ketrampilan kita meningkat. Saat itu pun kita sudah dapat melakukan tugas lainnya, yang pada awalnya kita nilai tidak mungkin dapat kita lakukan. Jadi marilah mulai melakukan yang perlu, lalu yang mampu dengan sepenuh hati, maka ternyata kita dapat melakukan tugas lain yang jauh lebih besar. Amin.

Rabu, 05 September 2012

Prinsip Bekerja [SKDAG902]


Dalam bekerja, temukanlah
1. kesederhanaan di tengah kerumitan
2. keselarasan di tengah perdebatan
3. kesempatan di tengah kesulitan
(Einstein)

Keberadaan kita di dunia ini hendaknya dapat memberi dampak positif atau masukan kepada orang lain atau lingkungan tempat kita berada. Demikian juga pada saat kita berfungsi sebagai kepala keluarga, karyawan, atau apa pun juga, hendaknya kita dapat menjadi terang di tengah kegelapan, menjadi air di tengah kekeringan, dan  lain-lain.

Einstein mengemukakan bahwa dalam bekerja hendaknya kita dapat menemukan kesederhanaan di tengah kerumitan, artinya kita dapat menyederhanakan berbagai proses yang terlalu rumit atau terlalu panjang, sehingga hal tersebut menjadi lebih efisien. Lalu kita juga dapat menemukan keselarasan di tengah perdebatan, artinya kita dapat menjadi pemersatu di antara berbagai ide atau alternatif solusi yang dikemukan oleh rekan-rekan sekerja kita, sehingga dapat memperoleh solusi yang efektif. Dan juga kita dapat menemukan kesempatan di tengah kesulitan yang kita temui dalam bekerja; kita dapat menjadi penyemangat agar rekan-rekan tetap mau berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Dalam berbagai hal hendaknya dalam bekerja kita dapat menjadi pusat dari perubahan yang memberikan dampak postif  bagi lingkungan kita. Marilah kita berusaha untuk mewujudkan hal tersebut dengan bantuan Tuhan yang maha kuasa. Amin…