Kita dapat mencela cara hidup dan kepribadian orang lain, menolak tawaran dan nasehatnya, menentang argumen-argumannya, tetapi kita tidak berdaya melawan doa-doanya (Margaretha).
Dalam hubungan antar manusia, seringkali terjadi hubungan yang kurang harmonis, karena terjadi perbedaan antara diri kita dengan diri orang tersebut. Mungkin saja kita tidak cocok dan tidak setuju dengan cara hidup dan kepribadian orang itu, sehingga kita sering mencela dan memarahinya. Atau dalam hubungan kerja, mungkin juga kita tidak dapat menerima tawaran, nasehat, dan argumen baik dari atasan maupun dari bawahan kita, karena kita merasa memiliki pendapat yang lebih baik.
Dalam hal tersebut memang kita dapat mencela dan menolak apa pun yang disodorkan orang lain kepada kita. Tetapi ada satu hal yang tidak dapat kita tolak, yaitu doa yang dilakukan orang tersebut. Tentu saja doa yang positif dan membawa kebaikan bagi penerimanya yang akan didengar dan dikabulkan oleh Tuhan. Jelas dalam hal ini kita tidak dapat menolak doa-doa yang diungkapkan oleh orang lain bagi pertumbuhan dan kebaikan kita. Lagi pula untuk apa ditolak? Jelas doa-doa itu berguna dan bermanfaat bagi diri kita.
Di sisi lain, marilah kita pun mendoakan orang-orang lain, baik yang kita kasihi, yaitu keluarga, sahabat, dan teman-teman kita, maupun orang-orang yang menolak kita. Dan ingat … bahwa doa yang tulus akan membawa kebaikan bagi orang yang memberi dan yang menerimanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar