Minggu, 14 Maret 2010

Membalas Perbuatan Orang Lain [SKDAG534]

Ketika kita disakiti, tuliskanlah namanya di pasir sehingga terhapus ombak. Tetapi bila seseorang berbuat baik, ukirlah namanya di batu, sehingga tidak terhapus.

Dalam hubungan antar manusia, kita sering mengalami hubungan yang manis, tetapi tidak sedikit juga terjadi hubungan yang tidak mengenakkan. Hal yang manis tentu saja perlu kita kenang, sedangkan hal yang tidak mengenakkan perlu segera kita lupakan.

Waktu kita mengalami hal yang menyakitkan dari seorang teman, janganlah dendam dengan orang tersebut. Lihatlah dari posisi orang tersebut, lalu analisis alasan ia melakukan perbuatan tersebut? Mungkin saja ternyata kita yang salah terhadap dia, atau ia melakukannya dengan tidak sengaja. Tetapi apa pun hasil analisis tersebut, kita tidak perlu dendam, lupakanlah kesan negatif yang menyakitkan tersebut; ingatlah perbuatan-perbuatan positif yang telah dilakukannya terhadap kita, ternyata tidak sedikit, kan?

Sebaliknya hargailah setiap perbuatan baik yang kita terima dari seseorang. Ingatlah orang tersebut dan ukir namanya dalam hati kita, sehingga mungkin suatu saat kita dapat membalas perbuatan baiknya. Bila tidak, jadikanlah perbuatan baik tersebut teladan untuk kita, dan tugas kitalah untuk melakukan perbuatan baik tersebut kepada orang lain yang juga membutuhkannya; inilah prinsip ’pay it forward’.

Hal lain yang perlu kita lakukan adalah mendoakan orang-orang tersebut, baik yang telah berbuat baik kepada kita, tetapi juga orang-orang yang telah menyakiti kita agar Tuhan-lah yang menyadarkan mereka.

Tidak ada komentar: