Rabu, 31 Oktober 2012

Manfaat Kegagalan [SKDAG918]


Saya gagal berkali-kali dalam hidup saya dan hal itulah yang membuat saya menjadi sukses (Michael Jordan)

Banyak orang menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya; hal inilah yang menyebabkan orang menjadi gampang menyerah, mudah putus asa, bahkan tidak sedikit yang bunuh diri atau jatuh ke dalam narkoba. Mereka mau melarikan diri dari kegagalan yang telah terjadi dengan jalan tidak mau melakukan lagi atau melarikan pikiran dari masalah tersebut.

Padahal bagi banyak orang sukses, kegagalan itu hanyalah kesuksesan yang tertunda. Thomas Alfa Edison, mengatakan bahwa ratusan kali pencobaan yang tidak berhasil bukanlah kegagalan, tetapi kesuksesan karena dia sekarang mengetahui ratusan cara yang salah untuk membuat lampu pijar. Demikian juga dengan Michael Jordan, bagi dia kegagalan itulah yang membuat dia memperoleh kesuksesan pada akhirnya.

Untuk meraih kesuksesan memang butuh perjuangan dan pengorbanan, salah satunya adalah kegagalan. Tidak ada seorang pun yang tidak pernah gagal dalam menjalani hidupnya di dunia ini, ada yang gagal dalam pendidikan, gagal dalam pergaulan, dan lain-lain. Kegagalan tersebut merupakan suatu kesempatan bagi kita untuk belajar dan memperbaiki diri, sehingga kita tidak mengulanginya lagi, dan mengambil jalan lain yang menuju kesuksesan.

Marilah kita tanamkan dalam pikiran kita, bahwa tidak ada kata “gagal”, yang ada hanya “berhasil” atau “belajar”. Ayo maju terus menuju keberhasilan …

Selasa, 30 Oktober 2012

Semangat untuk Menang [SKDAG917]


Saya bermain untuk menang selama latihan dan game sesungguhnya. Dan saya tidak akan membiarkan apa pun menghalangi antusiasme bersaing saya untuk menang (Michael Jordan).

Michael Jordan, sebagai salah seorang maha bintang liga basket NBA, memang memiliki semangat, pekerja keras, profesional, dan memiliki komitmen yang tinggi. Sebagai atlet dia melakukan kegiatannya dengan penuh antusiasme, bukan hanya dalam pertandingan, tetapi juga dalam latihan. Dia selalu berusaha untuk memenangkan persaingan; dalam latihan dengan sungguh-sungguh ia bermain agar tim-nya menang, apalagi dalam pertandingan sebenarnya yang ditonton oleh ribuan orang.

Dengan semangat untuk menang itu, maka Michael Jordan, yang dilahirkan di BrooklynNew YorkAmerika Serikat17 Februari 1963, telah enam kali merebut kejuaraan NBA bersama klub Chicago Bulls (1991-19931996-1998), dan juga lima kali terpilih sebagai pemain terbaik (MVP – Most Valuable Player) dalam pertandingan final, dan berbagai penghargaan lainnya yang luar biasa.

Kita sebenarnya telah lahir sebagai pemenang, karena diri kita dibentuk oleh spermatozoid unggulan, yang mengalahkan ribuan pesaing lainnya, sehingga dapat menembus indung telur ibu kita dan hasilnya adalah diri kita saat ini. Saat kita kecilpun kita tetap memiliki semangat untuk menang, misalnya saat kita belajar berjalan, kita pantang menyerah. Walaupun jatuh dan menangis kesakitan, kita tetap bangkit lagi, dan hasilnya … saat ini kita dapat berjalan dan berlari.

Tetapi mengapa setelah dewasa menjadi gampang cepat menyerah? Hal inilah yang perlu kita lawan, kita tetap perlu memiliki semangat untuk menang, sehingga dapat meraih kembali prestasi-prestasi yang luar biasa. Ayo maju terus …

Senin, 29 Oktober 2012

Tetaplah Merasa Kurang [SKDAG916]


Stay hungry and stay foolish (Steve Jobs).

Bila kita sudah merasa menjadi yang terbaik, atau sudah merasa memiliki segalanya, maka pada umumnya manusia menjadi puas diri, sehingga kehilangan motivasi untuk lebih lagi. Ia sudah berada pada zona nyaman (comfort zone), sehingga relatif tidak mau atau sulit untuk berubah atau mengembangkan diri lebih lanjut.Steve Jobs, salah seorang pendiri perusahaan komputer Apple, yang dikenal sebagai Thomas Alfa Edison abad ini, memberikan sambutan wisuda pada tahun 2005 di Stanford University, yang mengeluarkannya dari bangku kuliah beberapa puluh tahun sebelumnya. Dalam sambutannya kepada para wisudawan, Steve Jobs – yang telah meninggal pada tanggal 5 Oktober 2011 dengan usia 56 tahun,  mengatakan hendaknya kalian stay hungry and stay foolish (tetaplah merasa lapar dan merasa bodoh).
Hal ini dikatakannya agar kita semua tidak berpuas diri, pada saat kita lapar, maka kita terdorong untuk mencari makanan dengan lebih baik dan lebih sungguh-sungguh. Demikian juga bila kita merasa tetap bodoh, maka kita tidak menjadi sombong karena merasa pintar, tetapi terus mau belajar untuk meningkatkan diri. Jadi Steve Jobs meminta kita untuk selalu berubah, karena saat kita menjadi statis maka kita akan terlindas oleh kemajuan dan perubahan jaman.

Minggu, 28 Oktober 2012


Manfaat Harapan [SKDAG915]

Harapan adalah kekuatan untuk melihat yang tidak terbayang, dan menghormati semua kemungkinan dan mengupayakan pencapaian yang tidak mungkin (Bambang Nur).

Apa yang terjadi dengan diri Anda bila mengetahui bahwa besok Anda pasti akan meninggal, tidak ada cara apa pun untuk menghambat atau membatalkan kejadian tersebut? Tentu saja hal ini membuat Anda bingung, karena tidak ada jalan keluar untuk masalah tersebut. Anda tidak memiliki harapan lagi. Saat itu mungkin Anda stress, tidak tahu berbuat apa-apa; paling Anda hanya bisa berteriak …
Tetapi bagaimana bila tiba-tiba datang malaikat ke hadapan Anda, dan mengatakan bahwa Anda besok tetap dapat hidup, bila segera pergi ke puncak Gunung Pangrango. Walau Anda mungkin tahu bahwa naik gunung itu melelahkan, tetapi pasti Anda segera berkemas, mengajak beberapa teman-teman, dan segera berangkat untuk naik ke gunung tersebut. Dengan adanya harapan yang muncul, maka Anda berusaha untuk mewujudkannya; harapan membuat hidup Anda menjadi berseri kembali. Kelelahan akibat naik gunung, tidak Anda perhatikan lagi karena Anda melihat suatu harapan yang jauh lebih besar.
Satu hal yang tidak boleh kita lupakan, bila semua orang di dunia mengatakan sudah tidak ada harapan, tetapi percayalah bahwa masih ada harapan terbesar, yaitu berharaplah kepada Tuhan yang maha kuasa, karena bagi Dia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk itu marilah kita bangkitkan harapan dalam hidup kita; lihatlah masa depan yang terbuka dan penuh kemungkinan untuk kita isi dengan berbagai hal yang positif dan menggembirakan. Dengan harapan, maka semuanya menjadi ceria, indah, dan membuat kita menjadi bersemangat kembali. Ayo … bangkitkan terus harapan Anda!

Kamis, 25 Oktober 2012


Hidup Hanya Sementara[SKDAG914]

Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, dan jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena semua tidak akan bertahan lama.

Tidak ada yang tetap di dunia ini, kecuali perubahan yang terjadi terus menerus setiap saat. Hal ini menunjukkan bahwa di dunia tidak ada yang abadi atau kekal, semuanya hanya bersifat sementara. Demikian juga dengan semua yang kita miliki: keluarga, harta kekayaan, pangkat, ilmu, dll., bersifat tidak tetap. Semuanya hanyalah ciptaan Tuhan kepada kita; tugas kita adalah hanya untuk memelihara dan mengembangkannya. Dia dapat mengambil kembali milik-Nya sewaktu-waktu.
Pada saat Tuhan mengambil titipan-Nya, maka kita tidak dapat melakukan apa pun, apalagi untuk mencegahnya. Kita hanya melaksanakan perintah-Nya, dan serahkan semua penilaian dan keputusan kepada Tuhan. Syukurilah semua yang kita alami dan semua yang terjadi terhadap diri kita. Bila berlangsung baik, maka nikmatilah keberhasilan dan kebahagiaan yang terjadi, tetapi jangan berlebihan. Sedangkan bila berlangsung kurang / tidak baik, pasti ada makna di balik peristiwa tersebut, dan yakinlah bahwa Tuhan memiliki rancangan indah yang akan terjadi tepat pada waktunya.
Bila hari ini kita berada di atas, mungkin besok atau lusa kita berada di bawah, demikian juga sebaliknya. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur dalam segala hal yang terjadi dan tetap berserah kepada Tuhan, karena Dialah yang empunya semua. Amin.

Selasa, 23 Oktober 2012

Kepedulian Lebih Utama … [SKDAG913]



Kebesaran manusia tidak dilihat dari kegagahan fisik, reputasi, dan kedudukannya, tetapi dari kepeduliannya kepada orang lain.

Untuk menjadi manusia yang hebat, seringkali orang mengutamakan penampilan fisik, misalnya ketampanan / kecantikan, kegagahan fisik, atau juga dari prestasi yang diperolehnya, misalnya reputasi atau kedudukan / pangkatnya. Padahal semua faktor tersebut bersifat temporer, ketampanan/kecantikan akan hilang dengan bertambahnya usia, demikian juga dengan kegagahan fisik, dan reputasi atau kedudukan/pangkat juga tidak bersifat kekal. Bila ukurannya tidak kekal maka kehebatannya pun hanya bersifat sementara.

Di sisi lain kebesaran atau kehebatan manusi itu terlihat pada saat ia peduli terhadap orang lain, mau menolong atau membantu orang yang kesusahan, menghibur orang yang berduka. Orang seperti inilah yang akan dikenang sebagai orang yang telah berjasa, dan hal tersebut akan tetap dikenang walaupun sudah berlangsung lama. Jadi marilah kita bangun sifat peduli kepada orang lain di sekeliling kita, walaupun mungkin dia tidak kenal. Cara termudah adalah dengan menyebarkan senyum, karena hal ini memberikan sukacita pada orang yang melihatnya.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Karakter dan Kemampuan [SKDAG912]



Kemampuan/reputasi sehebat apapun tidak akan berarti apabila tanpa disertai karakter.
Karakter itu seperti pohon, sedangkan reputasi adalah bayangannya!

Di dunia ini banyak orang yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidangnya, misalnya Ronaldo dan Messi hebat dalam mengolah bola dengan kakinya, Mike Tyson hebat dengan kepalannya pada saat sedang berjaya, Einstein dengan teori relativitasnya, dan masih banyak yang lainnya. Tetapi apakah kehebatan itu bertahan selamanya? Ternyata tidak; Mike Tyson kini sudah tidak hebat lagi kepalannya, apalagi reputasinya pun hancur sejak ia menggigit telinga Evander Holyfield.

Jadi untuk menjadi manusia yang hebat, bukan kemampuan yang terutama dibutuhkan, masih ada hal lainnya yang lebih penting, yaitu karakter. Mahatma Gandhi dengan prinsip ‘tanpa kekerasan’-nya telah menjadi manusia hebat yang ditunjukkan dalam perjalanan hidupnya karena ia memiliki karakter yang luar biasa. Demikian juga dengan ibu Theresa yang melayani orang-orang Hindu di India dengan tulus tanpa pilih kasih, dia sudah menunjukkan karakternya yang luar biasa juga.


Karakter itu adalah pohon, yang menjadi sumber kehidupan, sedangkan kemampuan hanya merupakan bayangan, yang dapat hilang bila tidak ada sumber cahaya, tetapi pohon itu tetap berdiri tegak, dengan ataupun tanpa sumber cahaya. Untuk itu marilah kita membentuk karakter pribadi kita terlebih dahulu di atas pembentukan kemampuan kita dan anak-anak kita.

Rabu, 10 Oktober 2012

Memaknai Ketakutan [SKDAG911]


Setiap manusia normal memiliki rasa takut, cemas, gelisah dll, tetapi manusia efektif akan memaknainya secara positif (Kevin Wu).

Hari esok memang tidak ada yang tahu; kita tidak tahu: ”Apakah saya mendapatkan rejeki pada esok hari atau malahan mendapat kecelakaan?”. Karena itu manusia menjadi khawatir, takut, cemaas akan keadaan pada masa mendatang. Tetapi apakah sebenarnya masa depan sedemikian menakutkan atau kejam sehingga kita perlu menjadi takut, cemas, atau gelisah?

Bila kita tidak dapat mengendalikan perasaan negatif tersebut, maka ternyata hal itulah yang akan terjadi pada diri kita pada masa mendatang. Misalnya Tendi besok akan mempresentasikan proposalnya di hadapan dewan direksi; bila Tendi berpikir “Bagaimana kalau besok saya gugup dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari dewan direksi?”. Maka esok hari pada saat presentasi, ternyata memang benar Tendi menjadi gugup dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dewan direksi.

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sesungguhnya terjadi dua kali; yang pertama terjadi pada saat kita memikirkannya (baik hal yang negatif maupun positif), dan kedua saat kejadiannya sungguh-sungguh berlangsung. Jadi pada saat kita berpikir dan berperasaan takut, kuatir, atau gelisah, maka terimalah hal tersebut apa adanya dan kita beri makna yang positif. Anda takut, mungkin karena kurang siap, untuk itu marilah segera mempersiapkan diri sejak dini sebelum hal tersebut terjadi. Mungkin juga kita takut karena kekuatiran dalam pikiran saja; untuk itu bayangkanlah kita dapat melakukan hal tersebut secara positif, maka hal inilah yang akan terjadi pada waktunya. Dan jangan lupa untuk menyerahkan seluruh ketakutan dan kecemasan kita ke dalam tangan Tuhan.

Dengan memberi makna positif pada setiap ketakutan yang kita alami, maka kita akan menjadi manusia yang efektif, dan dapat mewujudkan sasaran hidup atau sasaran perusahaan dengan hasil yang maksimal.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Ketika Keinginan Diistimewakan [SKDAG910]


Ketidaktaatan terhadap Allah terjadi saat keinginan-keinginan manusia diutamakan dan didewa-dewakan (Warren Wiersbe).

Manusia memang memiliki banyak kebutuhan, dan hal inilah yang memang perlu kita kejar agar tersedia. Janganlah mengejar keinginan, karena memang tidak kita butuhkan saat ini; kita mengejarnya hanya untuk memenuhi hawa nafsu untuk memberi kepuasan pada diri sendiri. Jadi utamakanlah kebutuhan bukan keinginan.

Di sisi lain orang pemasaran berfungsi untuk membuat agar para pelanggannya tertarik untuk mengejar bukan hanya kebutuhan, tetapi juga keinginan, sehingga ia dapat menjual produknya dalam jumlah yang banyak. Karena itu marilah kita - terutama para wanita, untuk mampu menahan diri bila ditawarkan berbagai promosi yang menarik; tanyakanlah kepada diri sendiri: “Apakah barang ini sungguh saya butuhkan? Bila tidak ada apakah saya tidak dapat menyelesaikan suatu tugas tertentu?”. Bila jawabannya ‘ya’, silakan Anda membelinya, tetapi bila jawabannya ‘tidak’, berarti Anda tidak perlu membelinya saat ini.

Bila semua keinginan kita harus terpenuhi, maka manusia tidak pernah akan puas, karena keinginan itu akan selalu muncul. Saat kita memiliki A, kita menginginkan B; setelah B pun kita miliki ternyata kita menginginkan C, demikian seterusnya. Nah bila hal ini terjadi terus menerus, maka berarti kita mengutamakan nafsu yang ada dalam diri kita, hal ini membuat kita menjadi tidak taat kepada Allah. Beberapa dosa pokok pun terjadi karena nafsu seperti ini misalnya gelojoh (ingin makan terus), serakah (ingin memiliki lebih dan lebih lagi), serta sombong (ingin dipandang lebih tinggi).

Selasa, 02 Oktober 2012

Tetap Berlaku dan Bersikap Baik [SKDAG909]


Senantiasa berlaku dan bersikap baik walau diperlakukan tidak baik adalah pengalaman serta ujian iman (Stephen D Bryant).

Kehidupan kita tidak berjalan datar-datar saja, tetapi seperti roda berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Saat di atas mungkin tidak ada masalah bagi kita, tetapi saat sedang berada di bawah, maka sebagian besar dari kita merasa sedang menghadapi masalah atau beban yang berat. Saat itu mungkin kita merasa tidak diperhatikan Tuhan, marah terhadap penyebab masalah yang terjadi tersebut, putus asa dan lain-lain.

Walaupun kita sedang berada di bawah, hendaknya kita tetap bersyukur karena kita memiliki Tuhan yang maha adil, maha kasih, dan maha rahim. Ingatlah semua kebaikan yang telah kita terima dari-Nya, misalnya nafas kehidupan yang telah kita lakukan sejak lahir; bila kita bandingkan dengan harga 1 tabung Oksigen di rumah sakit, maka sungguh sangat besar nilai dari Oksigen yang telah gunakan untuk bernafas tersebut.

Karena Tuhaan sungguh mengasihi kita, maka hendaknya kita pun mengasihi sesama dengan sungguh-sungguh juga, termasuk juga mengasihi musuh yang telah memperlakukan kita dengan tidak baik. Hal ini memang tidak mudah, tetapi pada saat kita berserah kepada-Nya, maka semuanya menjadi mungkin. Untuk itu marilah kita senantiasa berlaku dan bersikap baik dalam setiap kondisi, pada saat suka maupun duka. Balaslah perbuatan tidak baik dengan perbuatan kasih yang sepenuh hati, pasti kita merasakan manfaat yang luar biasa. Amin