Rabu, 28 Desember 2011

Impossible dan I’m Possible [SKDAG793]

Kata “impossible (tidak mungkin)” hanya ditemukan pada kamus orang bodoh (Napoleon).

Untuk meraih sukses, kita harus membuang kata “impossible” (tidak mungkin), karena bila kita mengatakan “tidak mungkin”, maka hal tersebut masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita sehingga kita meyakini hal tersebut. Henry Ford merumuskannya sebagai berikut “Bila Anda berpikir bahwa Anda dapat melakukannya, Anda benar, tetapi bila Anda berpikir bahwa Anda tidak dapat melakukannya, Anda juga benar”. Jadi dapat atau tidak semua ditentukan oleh pikiran kita sendiri.
Untuk itu marilah kita ubah kata “impossible” menjadi “I’m possible” (saya dapat), yang jelas bermakna positif karena membuat pikiran kita menyatakan bahwa kita dapat melakukannya. Kata ini perlu kita tindaklanjuti dengan dua hal, yaitu (1) berusaha, karena tanpa usaha tidak ada hasil yang dapat kita wujudkan, dan (2) berdoa, agar kita mendapatkan bimbingan dan berkat dari Tuhan untuk mewujudkan semua rencana kita sesuai kehendak-Nya.
Percayalah dengan kehendak dan kuasa Tuhan, maka tidak ada yang mustahil bagi kita. Tugas kita adalah terus berusaha, melakukan action, serta bersemangat tanpa mengenal putus asa, dan biarlah Tuhan yang menentukan hasil terbaik bagi kita. Amin.

Selasa, 27 Desember 2011

Membuat Prioritas Hidup [SKDAG792]

Sekitar 10% yang terjadi dalam hidup, tidak mampu kita hindari, tetapi 90% hidup ditentukan bagaimana cara menyikapinya dan bereaksi terhadap yang 10% tersebut.

Memang dalam hidup terdapat berbagai kejadian yang tidak dapat kita hadiri, tetapi hal ini tidaklah perlu dipikirkan sehingga menjadi beban bagi kita,karena kejadian seperti itu hanyalah 10% dari semua kejadian yang kita alami dalam hidup ini. Daripada stress karena memikirkan yang 10%, maka lebih baik kita menentukan sikap dan reaksi terhadap hal tersebut.

Janganlah hidup kita terhenti akibat 10% hal yang tidak dapat kita hindari dalam hidup ini. Kejadian tersebut tidak dapat kita hindari, jadi kita tidak perlu menyalahkan diri sendiri dan jangan juga menyalahkan orang lain atau lingkungan. Bersyukurlah atas hal tersebut serta ambil makna positifnya, niscaya kita akan mendapatkan sesuatu yang berguna sebagai bekal bagi masa depan kita.

Kelolalah hidup kita sehingga 90% hal lain dapat memberikan hasil baik yang berguna bagi kita semua. Buat rencana yang matang, persiapkan diri, lalu laksanakan dengan konsentrasi penuh serta berserah kepada Tuhan, sehingga hasil terbaik yang akan kita peroleh.Hal inilah yang perlu menjadi prioritas dalam hidup, sedangkan yang 10% tadi perlu kita terima dengan ikhlas, penuh rasa syukur, serta ambil makna positifnya.

Selasa, 20 Desember 2011

Penggunaan Harta [SKDAG791]

Ada yang menyebar harta tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat diberi kelimpahan, siapa memberi minum akan diberi minum (Amsal).

Pepatah “hemat pangkal kaya” memang merupakan pedoman hidup yang baik dalam artian kita tidak boros, yaitu menggunakan uang dengan semena-mena, sehingga akhirnya kita tidak memiliki uang lagi untuk melanjutkan hidup. Dengan berhemat maka kita dapat membatasi pengeluaran untuk hal-hal yang dibutuhkan bukan yang diinginkan.

Tetapi ‘hemat ‘ menjadi tidak benar, bila untuk kebutuhan pun kita tidak mau mengeluarkan uang; kalau begini namanya bukan ‘hemat’ lagi tetapi ‘pelit / kikir’. Uang atau harta adalah titipan Tuhan agar kita dapat hidup dengan layak di dunia ini; bila kita tidak memiliki uang maka kita pun sulit untuk memuliakan Tuhan, karena fokus kita akan beralih dari Tuhan ke perut. Kita membutuhkan uang untuk hidup dan juga agar dapat melayaninya dengan baik.

Karena harta itu adalah titipan-Nya, maka hendaknya kita menggunakannya dengan baik; bukan disimpan terus, sehingga kebutuhan pun tidak terpenuhi, tetapi juga bukan untuk dihambur-hamburkan demi foya-foya. Gunakanlah harta tersebut untuk membantu mereka yang membutuhkan; ingat kita sudah menerimanya dari Tuhan dan sekarang saatnyalah untuk membalas kebaikan Tuhan dengan berbuat baik bagi sesama.

Marlah kita tengok ke sekeliling kita, apakah banyak yang kekurangan atau menderita? Sungguh sangat banyak yang kelaparan, sakit, dan menderita. Sekarang marilah lihat diri kita sendiri; ternyata kita sungguh berkelimpahan, memiliki pakaian dan sepatu yang bagus, telah mengecap pendidikan yang luar biasa, dan dikaruniai kesehatan. Memang kita pun tidak luput dari masalah, tetapi sekaranglah saatnya untuk melayani sesama dengan menggunakan semua kelebihan yang kita miliki. Mau?

Senin, 19 Desember 2011

Tetaplah Berpengharapan! [SKDAG790]

Penderitaan boleh datang tapi jangan pernah kehilangan pengharapan karena Allah pasti memberikan kekuatan untuk menghadapinya.

Tanpa pengharapan membuat kita tidak mau melangkah lagi; kita menjadi patah arang dan menjadi cepat putus asa. Dengan memiliki pengharapan, walaupun sedang menghadapi hambatan yang berat, kita tetap dapat melihat setitik cahaya pada masa depan.

Semua manusia pasti pernah menghadapi masalah, jadi janganlah pernah menganggap masalah yang kita hadapi adalah masalah terbesar, masih banyak orang lain yang memiliki masalah jauh lebih besar. Orang dapat melihat masalah itu sebagai suatu hambatan yang membuat kita tidak dapat melangkah maju, apalagi membuat kita menjadi marah terhadap Tuhan; semua ini adalah pandangan yang salah. Masalah perlu kita anggap sebagai ujian, yang membuat kita semakin pintar dan hebat; tanpa ujian kita tidak akan belajar hal yang baru,sehingga kita menjadi manusia statis yang tidak mengalami kemajuan.

Satu hal yang tidak dapat dilupakan juga adalah untuk bersyukur dalam segala hal, baik di saat suka maupun duka. Percayalah di balik masalah yang kita hadapi, pasti ada rencana Tuhan yang positif; Dia tidak tinggal diam, tetapi Dia akan memberi kita kekuatan untuk mengatasi semua masalah tersebut. Berserah dan percayalah kepada-Nya. Amin …

Minggu, 18 Desember 2011

Pengendalian Diri [SKDAG789]

Setiap manusia memiliki kehendak bebas, karena itu jangan biarkan orang lain menentukan sifat kita. Berikan respon positif walaupun kita mendapat perlakuan negatif (DAG).

Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya dan dalam ruang lingkup yang lebih kecil manusia bebas untuk merespon dari setiap kejadian yang dialaminya. Ada orang yang langsung marah, saat ada orang lain melihat dirinya terus menerus, tetapi ada juga orang yang tersenyum untuk mengatasi hal tersebut, karena ia menganggap orang itu sedang mengagumi pakaiannya. Manakah yang Anda pilih? Respon negatif atau positif? Berikanlah selalu respon positif atas setiap perlakuan yang kita terima, baik positif maupun negatif.

Respon yang kita berikan, ditentukan oleh diri sendiri; kalau begitu jelas kita perlu memilih respon yang positif kan, karena itu jangan biarkan orang lain atau suatu peristiwa yang menentukan sifat kita. Bila ada suatu kejadian, maka janganlah langsung memberikan respon, tetapi kendalikan diri dan pilih respon positif yang kita lakukan. Dalam memilih respon, kita perlu berpedoman pada prinsip “nanti bagaimana” bukan “bagaimana nanti”; artinya dalam hal ini kita perlu mempertimbangkan resiko yang terjadi atas setiap respon yang kita lakukan.

Jadi kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh hal di luar diri kita; kebahagiaan tidak ditentukan oleh berapa uang yang kita terima, tidak juga oleh pujian yang kita dapatkan. Kebahagiaan ditentukan oleh hati kita sendiri saat memberikan respon yang positif atas setiap peristiwa yang terjadi.

Jumat, 16 Desember 2011

Keberanian [SKDAG788]

Keberanian bukanlah tidak adanya ketakutan, tetapi adalah pertimbangan bahwa ada yang lebih penting daripada ketakutan (Ambrose Redmoon).

Terang merupakan lawan kata dari gelap; gelap juga berarti tidak adanya terang. Demikian juga dengan dingin yang berarti tidak adanya panas. Tetapi untuk berani dan takut agak sedikit berbeda. Lawan kata dari berani memang takut, tetapi keberanian bukan berarti tidak adanya ketakutan. Orang yang berani mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu bukan berarti ia tidak memiliki ketakutan. Ia juga memiliki ketakutan atau kekuatiran, tetapi saat itu ia perlu memilih mau berani atau takut. Bila ia memilih takut untuk melakukan sesuatu, berarti ia tidak melakukannya sehingga ia kehilangan kesempatan. Bila ia memilih berani melakukannya bukan berarti tidak ada ketakutan pada dirinya, tetapi saat itu ia merasa lebih penting dan lebih baik untuk memilih keberanian daripada ketakutan.

Pada setiap kesempatan, yang sering dikatakan tidak akan datang dua kali, kita perlu berani mempertimbangkan antara keberanian dan ketakutan yang muncul. Dalam hal ini, silakan kita bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan melalui doa kita. Bila memang keberanian lebih penting sehingga mampu mengatasi rasa takut, maka ambillah kesempatan tersebut.

Rabu, 14 Desember 2011

Menciptakan Damai! [SKDAG787]

Mungkin benar kita tidak dapat menciptakan perdamaian di dunia, tetapi kita dapat mendamaikan hati sendiri dengan jalan berdamai dan memaafkan orang lain (DAG).

Bila kita lihat dunia pada saat ini memang banyak kekecauan yang terjadi di banyak tempat; terjadi perang antar negara atau pemberontakan di suatu negara. Sebenarnya waktu menciptakan dunia dengan segala isinya, Tuhan ingin agar semuanya damai sejahtera, tetapi karena nafsu dan ego manusia, maka terjadilah kekacauan seperti sekarang ini.

Secara pribadi rasanya kita tidak dapat mengubah dunia dan menciptakan perdamaian dengan seketika. Hal ini memang benar, tetapi walaupun dampak yang kita lakukan secara pribadi memang tidak besar, tetapi bila dilakukan oleh banyak orang maka akan memberikan dampak yang relatif besar. Selain itu memang kita perlu berusaha untuk menciptakan perdamaian, karena hal ini jelas lebih baik daripada kita hanya diam saja.

Perdamaian yang dapat kita ciptakan adalah dengan membuat damai antara diri kita dengan orang-orang di sekeliling kita. Caranya adalah dengan menghentikan perselisihan dan memaafkan orang-orang yang telah menyakiti kita serta tidak lupa untuk minta maaf juga atas kesalahan yang telah kita perbuat. Bila kita sulit untuk memaafkan maka mintalah agar Tuhan yang memampukan kita. Dan cobalah salep Maafin yang terlihat pada gambar di samping; salep ini gratis, kita tinggal memintanya pada Tuhan.

Selasa, 13 Desember 2011

Memaknai Perubahan [SKDAG786]

Bersahabatlah dng perubahan, beranilah menghadapi tantangan baru dan bersyukurlah jika hari ini kita banyak pergumulan.

Apa yang terjadi bila setiap hari kita mengulangi kehidupan mulai bangun pagi sampai tidur malam dengan cara, kebiasaan, dan menghadapi persoalan sama serta berjumpa dengan orang-orang yang sama pada saat yang sama seperti hari-hari sebelumnya? Tentu hal ini sangat membosankan, walaupun kita memang dapat memperbaiki kinerja kita dari hari ke hari. Kita tentu tidak mau menghadapi kehidupan yang seperti ini; kita membutuhkan dinamika dan perubahan dalam hidup ini.

Kita memang membutuhkan perubahan, tetapi ternyata seringkali kita pun tidak siap menghadapinya. Seringkali kita tetap ingin berada di zona nyaman (comfort zone) dan tidak mau keluar untuk mencoba tantangan baru. Bila kita ingin maju maka kita perlu berani menghadapi perubahan; memang ada resiko, karena itu kita butuh persiapan dengan terus belajar dan mengembangkan diri.

Bersyukurlah untuk setiap perubahan yang terjadi dalam hidup kita, karena hal ini memberikan suatu dinamika. Walaupun perubahan yang terjadi tidak selalu menyenangkan tetapi kita perlu mengambil makna positif dari setiap peristiwa yang terjadi, karena percayalah pasti ada hal positif di baliknya. Siap atau tidak siap, perubahan selalu terjadi; manakah yang kita pilih: “mau ditelan perubahan atau siap menghadapi perubahan”?

Senin, 12 Desember 2011

Makna Positif dari Setiap Peristiwa [SKDAG785]

Ketika hatimu terluka, maka saat itu kamu sedang belajar ... memaafkan.
Ketika kamu lelah dan kesal, maka saat itu kamu sedang belajar ... kesungguhan.

Banyak peristiwa yang kita alami dalam hidup ini; ada yang memberikan sukacita, tetapi tidak sedikit yang membawa kita menjadi sulit dan susah. Tetapi di balik semua peristiwa tersebut kita imani pasti ada hal atau makna positif yang dapat kita peroleh, karena kita percaya bahwa Tuhan tidak pernah merencanakan suatu rancangan kecelakaan yang merugikan kita. Rancangan Tuhan selalu indah dan terjadi tepat pada waktunya.

Ketika kita dikecewakan orang lain, memang hati kita menjadi terluka dan marah, tetapi bila kita lihat makna positif di balik peristiwa tersebut adalah kita saat itu sedang ditempa Tuhan agar memiliki kemampuan untuk memaafkan. Ampuni dan maafkan orang yang telah mengecewakan diri kita tersebut. Demikian juga saat kita merasa lelah, bosan, dan kesal, maka sebenarnya Tuhan sedang mengajar kita agar mau berusaha dengan lebih sungguh lagi dan agar kita memiliki semangat pantang menyerah.

Nah… marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan segala sesuatu, hasilnya serahkan pada Tuhan, berhasil atau gagal, pasti ada rencana indah di balik semua hal tersebut. Syukuri semua hal yang terjadi, dan miliki semangat pantang menyerah untuk terus memperbaiki hasil yang telah kita peroleh, agar menjadi lebih baik lagi pada masa mendatang.

Sabtu, 10 Desember 2011

Salah Siapa? [SKDAG784]

Masalah merupakan bagian dari hidup; bila kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi, berarti kita belum lulus. Bila menyalahkan diri sendiri berarti sedang belajar, bila tidak menyalahkan siapa pun berarti telah lulus (James S. Hewett).

Masalah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup yang kita jalani; ia merupakan dinamika kehidupan. Walaupun demikian ternyata kita seringkali mencari penyebab masalah, padahal lebih baik mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Janganlah berpikir ‘why’ untuk mencari siapa atau apa penyebabnya, tetapi marilah kita berpikir ‘how’ untuk mencari solusi, sehingga setelah masalah selesai kita dapat melanjutkan hidup dengan penuh damai dan sukacita.

Pada saat kita berpikir ‘why’, maka kita mencari-cari alasan, misalnya dengan mencari tahu siapa penyebab perosalan tersebut. Bila kita menyalahkan orang lain berarti kita belum lulus, karena dalam hal ini mungkin saja kita yang melemparkan tanggung jawab kepada orang tersebut. Bila kita menyalahkan diri sendiri berarti kita masih belajar, tetapi jelas lebih baik daripada menyalahkan orang lain. Tetapi bila ingin lulus, marilah kita tidak menyalahkan siapa pun; masalah telah terjadi dan yang terpenting adalah menyelesaikannya agar tidak mengganggu lagi.

Kerahkanlah semua sumber daya yang kita miliki untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi jangan lupa untuk meminta petunjuk dari Tuhan dan berserah pada kehendak-Nya. Amin.

Jumat, 09 Desember 2011

Jadilah Berkat! [SKDAG356]

Indahnya hidup bukan seberapa banyak orang mengenal dirimu ... tetapi berapa banyak orang bahagia karena telah mengenal dirimu. Jadilah berkat di setiap tempat kita berada.

Setiap orang mendapat tugas untuk menjadi berkat bagi orang lain sebagai perwujudan kasih kepada sesama. Inilah saat yang tepat untuk memberi, karena sebelumnya kita telah banyak menerima berkat dan karunia dari Tuhan; Dia memberikannya secara gratis, tanpa pamrih apa pun.

Karena kita menerima dari Tuhan secara gratis, maka kini saatnyalah bagi kitapun untuk memberi dengan penuh sukacita kepada sesama yang membutuhkan di sekeliling kita. Inilah cara untuk membalas kebaikan kepada Tuhan, yang tidak dapat kita lihat, yaitu dengan memandang bahwa mereka yang membutuhkan adalah perwujudan dari Tuhan sendiri.

Dengan menjadi berkat, maka kita sudah dikenal dan dikenang banyak orang karena kita telah menjadi sumber sukacita bagi mereka. Hal ini pun jelas membangkitkan sukacita pada diri kita sendiri. Amin....

Selasa, 06 Desember 2011

Sumber Kebahagiaan [SKDAG783]

Kebahagiaan tidak tergantung pada apa pun yang terjadi di luar diri kita. Kebahagiaan datang dari sikap hati (Dale Carnegie).

Banyak orang yang mencari kebahagiaan di luar dirinya; mereka sering mengganggap bahwa mereka bahagia bila memiliki banyak uang, naik pangkat, sehat, dan lain-lain. Kebahagiaan seperti ini tidak bersifat kekal; waktu ada uang atau dalam kondisi sehat kita bahagia, tetapi bagaimana dalam kondisi tidak ada uang atau sakit?

Nah kebahagiaan sejati tidak terletak pada berbagai hal atau materi yang berada di luar kita, kebahagiaan itu berada di dalam diri kita, tepatnya di dalam hati kita sendiri. Kondisi apa pun yang terjadi di luar tidak perlu mempengaruhi kebahagiaan yang telah kita tentukan sendiri. Untuk mencapai hal ini memang tidak mudah, tetapi dapat kita lakukan bila kita mampu untuk mensyukuri segala sesuatu yang kita alami, baik menyenangkan maupun tidak. Dengan melihat berbagai hal positif dari dampak suatu peristiwa maka kita pasti dapat bersyukur, dan hal ini yang menimbulkan kebahagiaan dalam diri kita.

Masih ada satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu untuk selalu berserah kepada kehendak Tuhan. Marilah kita membangun sikap hati yang positif, sehingga kita dapat selalu bahagia dan menikmati hidup ini sepenuhnya.

Senin, 05 Desember 2011

Bagi Tuhan ... Tidak Ada yang Mustahil [SKDAG355]

Bukanlah seberapa besar masalah yang kita hadapi, tetapi siapa pendamping kita. Dengan hanya mengandalkan diri sendiri mungkin kita tidak mampu, tetapi bersama Tuhan tidak ada yang mustahil.

Dalam hidup setiap manusia, termasuk orang saleh dan orang bijak, pasti memiliki masalah, baik besar maupun kecil. Masalah jangan dihindari tetapi perlu kita selesaikan; bila dihindari maka masalah itu tetap menjadi beban, bahkan mungkin menjadi semakin besar dan berat. Seberapa besar masalah yang ada, kita perlu menyelesaikannya.

Memang seringkali, walaupun kita telah menggunakan seluruh sumber daya yang kita miliki, seperti pengetahuan, ketrampilan, pikiran, masalah tersebut tetap tidak terselesaikan. Saat itu kita sering mengatakan ”Saya memiliki masalah saya besar ...”.
Nah ... dalam hal ini kita membutuhkan kuasa lain yang jauh lebih besar dari kemampuan diri kita. Janganlah mengandalkan kemampuan diri sendiri, walaupun kita memang orang yang hebat, pintar atau berkuasa sekalipun. Percayalah bahwa kita memiliki ”Saya memiliki Allah yang maha besar, di hadapan-Nya tidak ada masalah yang besar!”

Jangan biarkan masalah mengganggu kehidupan kita tetapi jadikanlah ia sebagai bahan atau alat untuk meningkatkan pertumbuhan rohani kita. Dengan melihat kuasa-Nya yang bekerja untuk menyelesaikan seluruh masalah yang kita hadapi maka kita pun menyadari bahwa kita sungguh membutuhkan bantuan-Nya dan kita sangat tergantung kepada-Nya.

Minggu, 04 Desember 2011

Semangat Bertahan [SKDAG782]

Orang yang berhasil, selalu bertahan lebih lama, orang yang gagal, selalu berhenti lebih awal. Semangat yg membedakan mereka.

Salah satu karakteristik orang sukses adalah semangat untuk bertahan terus; ia berhasil karena pantang menyerah, tetap berusaha untuk melakukannya terus menerus dengan cara yang baru. Bila kita menyerah saat menghadapi masalah, maka jelas masalah tersebut tidak dapat kita selesaikan dan kita jelas menjadi orang yang gagal.

Daripada kita menyerah dan menjadi orang gagal, maka jelas lebih baik bila kita belajar lagi dan mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan cara baru ini memang tidak ada jaminan untuk berhasil, tetapi tetap ada peluang untuk berhasil dan menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam hal ini untuk bertahan jelas kita membutuhkan dua hal yaitu kesabaran dan kegigihan. Bila kita terburu-buru maka mungkin kita menjadi kurang teliti dan emosi menjadi naik; dengan bersabar maka kita lebih berhati-hati dan dapat mengendalikan emosi kita. Kegigihan diperlukan agar kita tetap bersemangat untuk mencari berbagai cara agar mampu menyelesaikan masalah tersebut.

Orang gagal, tidak memiliki semangat untuk bertahan; mereka mudah menyerah dan meninggalkan masalah tidak terselesaikan. Manakah yang Anda pilih: menjadi orang sukses atau orang gagal?

Kamis, 01 Desember 2011

Makna Sahabat [SKDAG781]

Sahabat memberikan lilin pada saat gelap, memberikan nasi pada saat lapar, memberikan air pada saat haus, dan memberikan penghiburan pada saat sedih.

Sahabat memiliki arti yang lebih mendalam daripada sekedar teman, bahkan seringkali sahabat sejati juga lebih berarti dibandingkan dengan seorang saudara. Sahabat sejati akan mengorbankan semua miliknya untuk membantu kita.

Marilah kita menjadi sahabat sejati bagi setiap orang di sekeliling kita. Berilah semua yang mereka butuhkan, karena semua yang ada pada kita adalah dari Tuhan, dan Dia memberikan kepada kita dengan gratis, untuk itu sudah selayaknya kita sekarang membalas-Nya dengan jalan menolong sesama.
Berikanlah lilin kepada teman-teman kita yang sedang kegelapan, karena mereka sedang kalut sehingga tidak melihat jalan yang ada di depannya. Berikan nasi pada mereka yang lapar dan berikan air pada mereka yang haus, artinya bukan sembarang memberi, tetapi memberi sesuai dengan yang mereka perlukan. Kepada mereka yang sedih, kita pun dapat memberikan penghiburan kepada mereka, sehingga mereka dapat bersyukur atas semua yang telah terjadi. Marilah kita menjadi terang dan menjadi garam bagi sesama, sehingga mereka dapat melihat sekelilingnya dan merasakan hal yang bermanfaat dalam dirinya.