Rabu, 29 Februari 2012

Dampak dari Kasih … [SKDAG817]

Merasa dikasihi sudah membuat kita senyum bahagia, tetapi dikasihi sesungguhnya membuat kita menangis bahagia, karena merasa berharga (DAG)


Kasih itu bukan kata benda, tetapi kata kerja yang harus kita wujudkan dalam tindakan sehari-hari. Marilah kita mengasihi orang-orang di sekitar kita, mulai dari keluarga terdekat, misalnya dengan memberi sapaan, senyuman, atau memberi bantuan kepada ybs.

Sekarang marilah kita balik posisinya, yaitu bayangkan saat kita sedang menghadapi masalah, misalnya sedang sakit. Kita membutuhkan penghiburan, tetapi bagaimana bila tidak ada orang yang memperhatikan, tidak ada orang yang berkunjung, bahkan sms pun tidak ada; tentu hal ini membuat kita menjadi sedih. Saat itu kita butuh perhatian dari teman dan saudara.

Saat ada sms yang berbunyi “Semoga cepat sembuh …”, atau dokter atau perawat yang menyapa ramah disertai senyuman, maka kitapun tersenyum bahagia karena ternyata ada orang yang memperhatikan kita. Apalagi bila ternyata kita dikunjungi dan didoakan oleh beberapa teman secara khusus, maka hal ini sungguh berharga dan dapat kita membuat menangis bahagia karena kita ternyata memiliki sahabat sejati yang sungguh mengasihi kita.

Jadi marilah kita sebarkan kasih kepada semua orang mulai saat ini juga. Hal ini pasti memberikan dampak yang luar biasa bagi kita semua.

Senin, 27 Februari 2012

Berani Menerima Kekurangan [SKDAG816]

Ingin selalu sempurna dalam segala hal merupakan penyebab stress dan pertengkaran. Kompromilah dengan ketidaksempurnaan sambil evaluasi dan fokus melakukan perbaikan (Bambang Nur).

Ingin menjadi sempurna, tentu baik dan bagus, karena hal ini mendorong kita untuk melakukan segala sesuatu dengan sebaik mungkin sejak awal. Tetapi bila kita ingin selalu sempurna, maka hal ini membuat kita menjadi beban, emosi meningkat, timbul pertengkaran dengan pihak lain, dan akhirnya menjadi stress. Misalnya Anda adalah seorang atasan yang hebat, mampu melakukan tugas dengan sempurna, tetapi Anda juga perlu melakukan pembinaan terhadap bawahan. Nah … saat Anda meminta bawahan untuk melakukan tugas yang biasa Anda lakukan, maka belum tentu hasil yang dilakukannya se-sempurna hasil Anda. Bila Anda kecewa dan marah-marah terhadap bawahan, maka sebenarnya Anda yang salah karena tidak berhasil membina bawahan. Dalam proses belajar tersebut, maka Anda perlu memiliki kemampuan untuk menerima ketidaksempurnaan, lalu lakukan terus pembinaan agar bawahan Anda menjadi lebih baik lagi.

Dalam berbagai keterbatasan yang kita miliki, kita pun tidak mungkin melakukan semua hal dengan sempurna pada setiap saat. Yang perlu kita lakukan adalah kita perlu menerima semua yang telah terjadi apa adanya, artinya kita perlu bersyukur dalam segala hal. Tetapi dalam hal ini kita bukan bersifat apatis, dan hanya menerima kekurangan yang terjadi. Sebaliknya dalam hal belum sempurna yang kita peroleh juga perlu menjadi dorongan dan motivasi untuk terus melakukan perbaikan agar kita menjadi lebih baik dan lebih sempurna pada masa mendatang.

Hal yang sama terjadi saat kita jatuh dalam dosa, maka memang kita perlu menerima kelemahan yang membuat kita jatuh. Tetapi kita pun perlu segera bangun lagi, datang kepada Tuhan untuk mohon ampun, dan segera melakukan perbaikan agar tidak jatuh dalam kesalahan atau dosa yang sama. Jadi disini kita perlu mengejar kesempurnaan pada saat kita tidak sempurna.

Sabtu, 25 Februari 2012

Potensi Perlu Diolah [SKDAG815]

Potensi saja tidak cukup; tugas terpenting kita adalah mengolah potensi menjadi hasil dng proses yang baik dan benar.

Bermimpi itu baik karena membangun tujuan yang ingin kita capai dan membangkitkan motivasi untuk mewujudkannya. Tetapi mimpi saja tidak cukup bila kita tidak bangun untuk bekerja untuk merealisasikan mimpi tersebut; artinya kita membutuhkan tindakan atau action.

Hal yang sama terjadi dengan potensi. Potensi itu merupakan sesuatu yang luar biasa, tetapi saat ini belum ada; jadi potensi saja tidak cukup. Misalnya ada seorang anak jenius dengan IQ 160; semua ini tidak ada artinya bila potensi tersebut tidak dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dan belajar banyak hal untuk menjadi orang yang berguna.

Tuhan memberikan berbagai potensi yang ada dalam diri setiap manusia. Manusia itu unik, sehingga kita tidak perlu mengeluh karena tidak memiliki bakat sepak bola seperti Lionel Messi, atau suara emas seperti Whitney Houston, karena di dalam diri kita ada potensi lain yang luar biasa. Tugas utama kita adalah mengenali potensi tersebut lalu mengolahnya melalui proses yang baik dan benar sehingga memberikan hasil yang luar biasa. Minta bantuan orang lain dan yang lebih utama adalah berdoa dan berserah pada Tuhan.

Jumat, 24 Februari 2012

Syukuri yang Kita Miliki [SKDAG814]

Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu sudah miliki saat ini. Bersyukurlah unt menerima apa adanya.

Bila saat ini Anda hanya memiliki motor, tetapi sebenarnya kita mengingini mobil agar tidak kehujanan, maka apakah Anda akan marah-marah setiap hari karena belum memiliki mobil? Bila Anda melakukan hal tersebut maka yang rugi adalah diri sendiri, karena hal itu membuat Anda tidak bahagia dan merasa memiliki masalah yang besar. Apalagi bila ketidakpuasa tersebut Anda lampiaskan dengan tidak mau mengurus motor Anda, maka Anda akan memiliki masalah yang lebih besar lagi.

Kita boleh menginginkan memiliki mobil, tetapi kita pun perlu terus bersyukur karena kita telah memiliki motor yang dapat membawa kita ke tempat tujuan dengan lebih cepat dan lebih murah. Pelihara motor tersebut sebaik mungkin, karena motor tersebut berguna bagi kita. Bersyukurlah karena kita memiliki motor itu; bagaimana bila motor tersebut hilang atau rusak?

Jadi marilah kita selalu mensyukuri semua yang telah kita miliki saat ini, jangan mengeluh atas kekurangan yang ada, tetapi pandanglah kelebihannya. Setelah itu memang kita perlu terus berusaha untuk mendapatkan yang lebih baik lagi, tentu saja sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Amin.

Kamis, 23 Februari 2012

Akibat Kehilangan Visi [SKDAG 813]

Orang buta bertanya: "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan/mata?". St. Anthonius menjawab : "Ya ada, kehilangan visimu!"

Visi merupakan tujuan akhir yang ingin kita capai atau mimpi yang ingin kita wujudkan. Dalam hidup pribadi pun kita perlu memiliki visi, karena dengan itu kita memiliki tujuan hidup yang jelas; kita memiliki motivasi dan dorongan untuk mewujudkannya. Bagaimana bila visi ini hilang atau tidak ada lagi? Jelas hal ini mematikan semuanya karena bila tidak ada tujuan atau harapan , maka tidak ada motivasi, dan hal ini membuat kita tidak bergairah untuk hidup lagi; kita tidak menjadi manusia yang memiliki hidup lagi tetapi hanya menjadi robot yang asal hidup.

Jadi bila kita kehilangan sesuatu, seperti mata atau harta, sebenarnya hal itu tidak ada artinya karena dengan visi kita tetap dapat memperoleh hidup yang membahagiakan. Harta hilang dapat dicari lagi, mata hilang tetap membuat kita dapat berkarya, waktu hilang memang tidak dapat diulang lagi, tetapi kita dapat memulai lagi walau terlambat, karena lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Jadi marilah kita tuliskan visi pribadi yang memuat semua keinginan atau mimpi kita semua. Visi tersebut perlu sungguh-sungguh berasal dari hati sehingga sangat bersifat pribadi, lalu jadikanlah visi tersebut sebagai sasaran hidup, sehingga semua tindakan yang kita lakukan selalu mengarah pada visi tersebut.

Rabu, 22 Februari 2012

Peluang, Bukan Penghalang [SKDAG812]

Masalah menjadi sesuatu yang berharga ketika kita melihatnya sebagai sebuah peluang dan bukan penghalang untuk menjadikan hidup kita lebih baik.

Pernahkan Anda membayangkan hidup yang berjalan tanpa masalah? Awalnya mungkin kita merasa nikmat dan senang dengan kehidupan seperti ini, tetapi lama-lama kita akan menjadi bosan karena kok hidup berjalan begitu-begitu saja, tidak ada tantangan. Nah … ternyata hidup membutuhkan tantangan, atau banyak orang menyebutnya sebagai masalah; masalah merupakan bagian dari dinamika kehidupan.

Masalah atau tantangan ini membuat kita berusaha untuk menyelesaikannya dengan tujuan untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Untuk menjadi lebih berkompetensi kita perlu menempuh ujian, misalnya untuk masuk SMP kita harus menempuh ujian SD. Jadi memang masalah merupakan peluang untuk kita naik kelas.

Tetapi banyak orang yang menganggap masalah itu sebagai penghalang yang menghambat dirinya untuk meningkat; pandangan negatif ini membuat kita menjadi apatis, menyerah atau menghalalkan segala cara untuk mengatasi masalah tersebut. Ubahlah pandangan negatif ini menjadi positif, dengan melihat bahwa masalah merupakan peluang agar kita terus belajar untuk meningkatkan diri dan meraih kehidupan yang lebih baik pada masa depan.

Selasa, 21 Februari 2012

Orang Luar Biasa [SKDAG852]

Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan (Confucius).

Kita tentu saja ingin menjadi orang yang luar biasa, artinya kita tidak sama dengan orang kebanyakan, tentu saja hal dalam hal positif. Hal ini tidak dapat kita lakukan hanya dengan ucapan, karena orang lain tidak melihat hasil nyata dari tindakan kita, malah mungkin kita akan ditertawai oleh mereka. Ucapan hanya membuat kita besar mulut tapi tindakan tidak ada, hanya ‘omdo (omong doang)’.

Untuk menjadi hebat, sebenarnya kita tidak perlu menjadi seorang Superman; yang kita perlukan hanyalah membuktikannya dengan menunjukkan hasil yang kita peroleh dari tindakan yang telah kita lakukan. Hasil ini membuar orang menjadi percaya dan kagum sehingga mereka mengakui keluarbiasaan kita.

Jadi untuk membuktikan Anda orang hebat, buktikanlah dengan hasil, tidak hanya dengan ucapan atau janji. Untuk memberikan hasil yang baik, maka kita perlu belajar dan belajar terus; artinya kita perlu terus mengembangkan diri agar memiliki kompetensi dalam berbagai bidang.

Marah Menimbulkan Malu [SKDAG851]

Semua yang dimulai dengan rasa marah akan berakhir dengan rasa malu (Benjamin Franklin).

Pada saat kita marah maka kita tidak dapat mengendalikan tindakan kita karena saat itu kita tidak menggunakan pikiran kita lagi, yang ada hanya emosi yang bekerja. Sehingga saat bertindak kita tidak memikirkan dampak yang akan terjadi. Pokoknya saat itu kita hanya melampiaskan emosi, prinsipnya “nanti bagaimana”. Setelah melakukan pekerjaan yang tidak terkendali maka kita pun menjadi puas, tetapi hanya untuk sementara waktu, setelah itu kita mungkin menjadi menyesal dan malu atas terjadinya peristiwa tersebut.

Hendaknya kita berpikir “bagaimana nanti” sebelum melakukan suatu tindakan. Hal ini membuat kita melakukan tindakan dengan hati-hati, karena bila merugikan untuk apa kita melakukan hal tersebut.

Jadi marilah kita belajar untuk mengendalikan emosi, termasuk rasa marah, agar kita tidak menyesal dan menjadi malu pada masa mendatang. Lakukanlah tindakan dengan penuh perhitungan, maka kita pun menjadi sukacita atas hasil yang kita peroleh.

Kekuatan Cinta [SKDAG850]

Cinta adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah seorang musuh menjadi seorang teman (Martin Luther King, Jr.)

Tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan, tetapi hal ini pun bermakna bagi manusia. Tidak ada yang mustahil bagi manusia, bila cinta yang menjadi landasannya. Dengan cinta kasih yang murni, maka permusuhan dapat diubah menjadi persahabatan, iri hati menjadi hilang, kebencian berubah menjadi cinta kasih.

Biasanya kita membalas kejahatan dengan kejahatan lagi, bahkan kadang-kadang dengan nilai yang lebih jahat lagi. Hukumnya “mata ganti mata, gigi ganti gigi”; tetapi bila hokum ini berlangsung terus menerus maka yang terjadi adalah saling balas dendam terus menerus sehingga tidak ada kedamaian di dunia ini.

Untuk menciptakan kedamaian di dunia kita perlu membalas kejahatan dengan kebaikan, kekerasan dengan kelemahlembutan. Semua ini dapat kita lakukan bila kita memiliki cinta atau kasih yang melandasi tindakan tersebut; ekstrimnya bila pipi kanan kita ditampar, janganlah membalas dengan menampar lagi, tetapi berilah pipi kiri Anda. Memang maksud hal tersebut tidak perlu dilakukan seperti apa adanya, tetapi dari budaya Yahudi, menampar pipi kanan hanya dapat dilakukan dengan telapak tangan bagian luar, sedangkan untuk menampar pipi kiri dilakukan dengan telapak tangan bagian dalam. Menampar dengan telapak tangan bagian luar menunjukkan bahwa kita memiliki tingkat yng lebih tinggi, tetapi menampar dengan bagian dalam menunjukkan bahwa kita berada di posisi yang lebih rendaah. Jadi dalam hal ini marilah kita membuat orang yang sudah menyakiti kita menjadi malu hati sehingga ia menghargai kita kembali.

Jadi bila ada orang yang menyakiti kita, maka carilah makna positif dari peristiwa tersebut, sehingga kita dapat bersyukurlah atas hal tersebut. Setelah itu siapkanlah hal positif lain untuk membalasnya, dan lakukan dengan penuh kasih. Niscaya … orang tersebut akan takluk di hadapan Anda.

Bersyukurlah Dalam Segala Hal [SKDAG849]

Beberapa orang menggerutu karena bunga mawar memiliki duri, tetapi saya berterimakasih karena duri memiliki bunga mawar (Alphonse Karr).

Manusia pada umumnya bersyukur pada saat mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, misalnya pada saat kita mendapatkan keuntungan bisnis, anak naik kelas, suami/istri terhindar dari bahaya dan lain-lain. Tetapi bagaimana saat kita menderita kerugian, anak tidak naik kelas, atau suami/istri menderita sakit parah? Nah … biasanya saat itu kita akan mengeluh dan marah kepada Tuhan; rasanya tidak mungkin bersyukur pada Tuhan atas kejadian tersebut.

Sebenarnya atas semua kejadian yang kita alami, sebenarnya Tuhan memiliki rencana indah yang akan terjadi tepat pada waktunya. Tuhan tidak pernah membuat rancangan kecelakaan bagi umat-Nya. Hanya kita saja yang tidak dapat memahami rencana-Nya tersebut. Tetapi kita pun dapat melihat hal atau makna positif dari setiap kejadian. Misalnya mawar yang berduri; bila kita melihat dari sudut pandang negative, maka kita merasa tidak bahagia karena mawar yang indah memiliki duri yang membahayakan. Tetapi bagaimna bila kita membaliknya bahwa di duri yang membahayakan tersebut, ternyata terdapat bunga yang sangat indah dan harum; hal inilah yang membuat kita dapat bersyukur.

Jadi saat kita sakit, janganlah mengeluh tetapi bersyukurlah, karena ternyata Tuhan memberikan saat istirahat bagi kita sehingga kita dapat memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan merenungkan kembali mengenai kasih Tuhan. Saat usaha kita menurun, kita pun dapat bersyukur karena hal tersebut merupakan peringatan agar kita meningkatkan kualitas produk atau meningkatkan pelayanan untuk memuaskan konsumen.
Jadi marilah kita bersyukur dalam segala hal karena Tuhan sunggu mengasihi kita. Amin.

Jumat, 10 Februari 2012

Kendalikan Emosi! [SKDAG811]

Orang bodoh lekas naik darah, tetapi orang bijaksana panjang sabar (Amsal)

Manusia, sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang terbaik, memiliki dua kelebihan, yaitu memiliki otak atau pikiran, yang dapat digunakan untuk menganalisis, memcahkan masalah, dan berpikir, dan hati atau budi, yang dapat digunakan untuk menentukan mana yang benar atau salah serta untuk mengasihi. Manakah yang lebih penting? Otak memang penting, tetapi hati jauh lebih penting. Jelas kita lebih menyukai anak yang baik hati walaupun otaknya biasa-biasa saja, dibandingkan dengan anak yang luar biasa genius tetapi tidak memiliki hati, misalnya anak anjing ia tendang atau anak ayam ia injak sampai mati.

Dengan otak, sebenarnya kita dapat berpikir dan melaksanakan berbagai hal yang baik, tetapi pada saat kita sedang emosi, misalnya marah, maka kita sudah tidak dapat menggunakan otak kita lagi; yang kita utamakan hanyalah luapan emosi dan hal inilah yang membuat manusia menjadi bodoh. Orang bodoh adalah orang yang lekas naik darah, artinya ia tidak dapat mengendalikan pikirannya sehingga mengedepankan emosi saja. Saat itu ia hanya berpikir “bagaimana nanti”, padahal seharusnya kita berpikir “nanti bagaimana”.

Nah … orang bijaklah yang selalu berpikir panjang; sebelum bertindak ia sudah memikirkan resiko yang akan terjadi, yaitu dengan berpikir “nanti bagaimana”. Karena ia sudah menggunakan pikirannya secara sehat, maka tindakannya pun tidak sembarangan. Hal inilah yang membuat ia menjadi orang bijak. Manakah yang Anda pilih: menjadi orang bijak atau orang bodoh?