Selasa, 29 Mei 2012

Ukuran Kesuksesan [SKDAG869]


Sukses tidak diukur dari kedudukan yang telah kita capai dalam hidup tetapi dari setiap kesulitan yang berhasil kita atasi.

Ukuran kesuksesan jangan dilihat dari hasil yang telah kita capai saat ini, tetapi sukses hendaknya diukur dari proses yang telah kita lalui selama ini. Kita dapat menjadi juara atau memiliki posisi yang tinggi saat ini, tetapi bila semuanya dicapai dengan tidak jujur atau main uang, maka semuanya itu hanya merupakan sukses yang semu. Lebih baik kita menjadi juara dua atau tiga, tetapi kita melakukannya secara jujur. Lebih baik kita memiliki posisi yang tidak terlalu tinggi, tetapi semua dicapai dengan seluruh kemampuan dan usaha yang jujur.

Proses yang kita lalui dengan jujur memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi perkembangan diri kita. Kegagalan atau kesulitan yang kita alami merupakan suatu pelajaran berharga yang membentuk diri kita, dan ini menjadi bekal untuk mencapai kesuksesan kita.

Minggu, 27 Mei 2012

Sarana Komunikasi paling Efektif [SKDAG868]


Kebaikan adalah bahasa hidup yang bisa didengar oleh orang tuli dan bisa dibaca oleh orang buta (Mark Twain).

Sarana manusia untuk berkomunikasi dengan pihak luar adalah melalui pancaindra yang kita miliki, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan, terutama tiga yang pertama. Bagaimana bila salah satu dari tiga pancaindra utama kita tidak berfungsi? Ternyata tidak masalah, orang buta, orang tuli, orang bisu tetap dapat berkomunikasi dengan baik. Bahkan Helen Keller, seorang wanita yang buta, bisu, dan tuli, tetap dapat berkomunikasi melalui alat perabanya, bahkan ia secara luar biasa dapat menyelesaikan studi tingkat sarjananya.

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik; dengan akal/pikiran dan hati/budi manusia dapat mengatasi sebagian besar masalah yang dihadapinya. Untuk masalah lain tentu  saja kita perlu bergantung dan minta bantuan kepada Tuhan. Bila indra yang satu tidak berfungsi, kita dapat menggunakan indra yang lainnya untuk berkomunikasi.

Tetapi ada satu hal yang luar biasa yaitu berkomunikasi dengan hati. Setiap tindakan atau perbuatan yang kita lakukan bila dilakukan dengan sungguh-sungguh murni, maka dapat dimengerti oleh semua orang, walaupun ia mengalami gangguan panca indranya. Kebaikan merupakan salah satu perbuatan yang dilakukan dengan hati; dengan melakukan kebaikan maka orang yang menerimanya dapat memahami maknanya. Untuk itu marilah kita tebarkan kebaikan agar semua orang mengenali bahasa kasih yang kita ungkapkan.

Sabtu, 26 Mei 2012

Kejar Kesempatan! [SKDAG867]


Kesempatan hanya muncul sekali jika Anda menunggu, namun akan muncul berkali-kali jika Anda terus mengejarnya (Darmadi Darmawangsa)

Hidup ini hanya sekali, karena itu perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin agar kita mendapatkan hasil yang terbaik. Banyak orang yang menyatakan hal yang sama dengan kesempatan: “kesempatan hanya datang sekali,karena itu manfaatkanlah sebaik mungkin”. Tetapi Darmadi Darmawangsa berpendapat lain; ia menyatakan bahwa kesempatan dapat muncul berkali-kali bila kita mengejarnya.

Menurutnya betul bahwa kesempatan hanya muncul sekali, yaitu bila kita bersikap pasif, hanya menunggunya saja. Agar kesempatan dapat muncul berkali-kali, maka kita perlu menjadi aktif, terus berusaha dan tidak tinggal diam saja, tetapi mengejar kesempatan itu agar terjadi lagi. Misalnya untuk mendapatkan pekerjaan, tentu saja kita tidak dapat hanya menunggu tawaran pekerjaan dari orang lain, tetapi kita yang perlu mencarinya dengan melamar pekerjaan dan bertanya kepada orang-orang lain.

Jadi jangan menyerahkan hidup kita pada nasib dan keberuntungan, tetapi hidup tergantung pada usaha kita sendiri. Untuk itu marilah kita terus belajar, agar saat kesempatan datang kita telah siap, lalu terus berusaha untuk mencari kesempatan agar muncul berkali-kali.

Rabu, 23 Mei 2012

Kelemahan Sejati [SKDAG866]


Kelemahan tubuh bukanlah kelemahan sejati. Kelemahan sejati adalah kelemahan jiwa (Mohandas K. Gandhi).

Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh atau daging kita memiliki banyak kelemahan, misalnya terserang demam bila hujan-hujanan, pegal dan linu bila kecapaian, sakit kepala bila terlalu lama di tengah terik matahari. Itu kelemahan fisik, yang relatif mudah diatasi, misalnya dengan jangan hujan-hujanan tetapi memakai payung, gunakan obat gosok atau dipijat untuk menghilangkan pegal dan linu, serta gunakan payung juga bila terpaksa berjalan di tengah terik matahari.

Lebih berbahaya adalah kelemahan jiwa; jiwa adalah pikiran, perasaan, dan kehendak yang ada dalam diri seseorang. Bila pikiran kita lemah, mungkin kita menjadi orang yang idiot, sedangkan bila kita tidak memiliki perasaan maka kita menjadi manusia yang dingin, tidak berprikemanusiaan, dan bila tidak ada kehendak, maka kita menjadi manusia yang apatis.
Jelas kelemahan jiwa lebih sulit diatasi dibandingkan dengan kelemahan fisik. Bila kelemahan fisik dapat diatasi dari luar (dengan menggunakan payung atau obat gosok), maka kelemahan jiwa perlu diatasi dari dalam, yaitu dari diri kita sendiri.

Bila kita tidak dapat atau tidak mau mengatasi kelemahan jiwa maka hal ini menjadi pusat kelemahan, dan kita tidak akan dapat meraih keberhasilan. Jadi kelemahan jiwa merupakan kelemahan sejati.

Jumat, 18 Mei 2012

Respect please… [SKDAG865]


Saat kita mulai sibuk membicarakan hal negatif tentang orang lain, berarti sedang terjadi kemunduran mental pada diri kita (Ursula Erna).

Hargailah orang lain, maka Andapun akan dihargai. Bila kita tidak menghargai orang lain, maka orang lain pun sulit untuk menghargai kita, dan bila kita membenci orang lain, maka bukan tidak mungkin banyak orang juga yang membenci kita.  Setiap perbuatan negatif yang kita lakukan memberikan dampak negatif dari luar (orang lain) kepada diri kita, tetapi yang lebih berbahaya adalah bahwa dari dalam diri kita pun sendiri ada efek negatifnya, misalnya kita menjadi suka meremehkan orang lain dan sombong.

Semua merupakan prinsip tanam – tuai atau hukum sebab akibat, semua yang kita tanam akan kita tuai. Daripada menanam yang negatif dan tidak berguna, marilah kita menanam yang positif dan bermanfaat, sehingga pada akhirnya kita mendapatkan dampak yang menyenangkan.

Saat kita mulai sibuk membicarakan berbagai hal negatif tentang orang lain, maka sebenarnya saat itu kita sedang mengalami kemunduran mental, karena kita sendiri menyia-nyiakan waktu dan potensi diri kita untuk hal yang berguna.; dampak hal negatif yang kita bahas membuat pikiran kita pun terpengaruh. Bukankah bila kita manfaatkan untuk hal yang positif, maka kita pasti mendapatkan kemajuan baik dari segi mental, maupun keberhasilan sesungguhnya yang akan kita raih.

Minggu, 13 Mei 2012

GALAU [SKDAG864]

Mengapa Anda risau dan galau karena Tuhan selalu mendengarkan dan memahami keadaan kita - GALAU: God Always Listening And Understanding (DAG) 

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah ‘galau’. Galau sebenarnya adalah sebuah perasaan tidak enak yang ada pada pikiran karena kita bingung, khawatir, bimbang, cemas, atau panik, dalam membuat keputusan untuk memilih sesuatu. Hal ini mungkin karena masalah cinta, pekerjaan, atau lainnya, sehingga emosi kita menjadi labil.

Kegalauan terjadi bila kita tidak percaya diri dan bingung dalam memutuskan sesuatu, artinya kita berada dalam keadaan serba salah, seperti makan buah simalakam, dimakan bapa mati, tidak dimakan ibu mati. Dalam kondisi seperti ini memang pikiran kita menjadi kacau sehingga kita menjadi tidak tahu harus berbuat apa.

Kuncinya adalah kita perlu percaya dan berani berserah kepada Tuhan, karena Tuhan itu GALAU, yaitu God always listening and understanding, artinya Tuhan selalu mendampingi umat-Nya, karena Dia selalu mendengarkan dan memahami kondisi kita. Berserah berarti kita percaya kepada rencana Tuhan yang indah dan terjadi tepat pada waktunya, tetapi di sisi lain kita pun tidak diam saja, tetapi tetap berusaha dan melakukan tindakan.