Rabu, 30 Juni 2010

Biarkan Rejeki Mengejar Kita [SKDAG587]

Mengejar rejeki adalah kesalahan, seharusnya kita menata diri agar layak dikucuri rejeki. Jadi jangan mengejar rejeki, tetapi biarlah rejeki yang mengejar kita.

Banyak orang yang bekerja mati-matian untuk mengumpulkan uang, karena menurutnya rejeki itu harus dikejar. Ia memaksa dirinya bekerja secara berlebihan, sehingga ia tidak dapat menikmati masa istirahat dan pada masa tuanya tubuhnya sudah ringkih, sehingga menjadi sakit-sakitan. Pada kondisi demikian maka semua uang dan harta yang telah dikumpulkannya sewaktu muda akan habis untuk mengobati penyakitnya. Jadi uang atau rejeki itu ternyata tidak kekal, ia hanya bersifat sementara; yang sudah kita kejar mati-matian ternyata pergi juga dalam waktu singkat.

Dengan terus menata diri dengan meningkatkan kualitas diri, baik melalui pembelajaran terus menerus, maupun dengan meningkatkan relasi dengan Tuhan, maka kita pasti dipenuhi berkat dan akan dicari orang yang membutuhkan ‘keahlian’ kita. Biarkan pasar yang mencari kita, dan kita mendapatkan kucuran rejeki dariNya. Dan setelah itu pun jangan lupa untuk selalu bersyukur padaNya atas semua yang telah kita alami dan dapatkan dariNya.

Dalam hal ini jangan lupa untuk terus berusaha karena berkatNya tidak tercurah begitu saja dari langit. Artinya pada saat ada orang yang membutuhkan ‘keahlian’ kita maka kita perlu bekerja untuk melayani kebutuhannya; dengan demikian rejeki akan datang. Tetapi kita juga jangan menjual mahal jasa yang kita berikan, sesuaikanlah dengan kondisi orang tersebut. Bila perlu malah mungkin kita melakukannya dengan gratis, karena semua yang kita miliki pun berasal dari Tuhan yang telah menyediakannya secara cuma-cuma.

Selasa, 29 Juni 2010

Tetaplah Ceria! [SKDAG149]

Kita harus CERIA, agar dapat menikmati hidup dengan gembira tanpa mengeluh. Orang ceria dapat mentertawakan situasi, orang lain dan juga diri sendiri. Wujudkanlah dengan senyuman!

Semua situasi dapat kita hadapi dengan cemberut atau ceria, semua tergantung pada diri kita sendiri. Misalnya saat kita mengendarai mobil, tiba-tiba ada mobil lain yang ngebut dan menyusul mobil kita dengan cara yang ‘kasar’. Bila emosi kita naik, maka kita berpikir ‘sialan, orang itu kurang ajar sekali!, saya akan menyusul dia lagi’. Kita menanggapi hal ini dengan sakit hati sambil cemberut. Tetapi bila kita berpikir ‘biarkan saja orang itu cepat-cepat, mungkin istrinya mau melahirkan atau dia sedang sakit perut.’, maka kita pun menanggapi peristiwa itu dengan santai dan penuh ceria. sJadi semua tergantung dari pikiran kita sendiri, karena itu kendalikanlah pikiran kita, maka kita dapat mengendalikan pikiran dan perbuatan kita.

Nah ... bila kita mau menghadapi hidup dengan santai dan bahagia, lakukanlah cara ke dua tadi. Kita dapat mentertawakan orang itu, dan dalam hal lain kita pun dapat mentertawakan situasi atau juga kebodohan yang dilakukan oleh kita sendiri. Hadapilah setiap peristiwa dengan santai, lontarkan senyum, dan jangan biarkan dahi berkerut. Semua hal inilah yang menyebabkan kita selalu bersukacita, dampaknya pun jelas membuat kita sehat dan terbebas dari beban pikiran. Manakah yang anda pilih: cemberut atau ceria?

Minggu, 27 Juni 2010

Tuhan Memberi yang Kita Perlu [SKDAG148]

Dalam hidup, Tuhan tidak memberi orang yang kita MAU, tetapi DIA memberi kita orang-orang yang kita PERLUkan ... untuk mengajar, mengasihi, melembutkan, termasuk juga menyakiti kita.

Dalam mengajukan permohonan kepada Tuhan dalam doa, kita sering meminta yang kita mau atau inginkan, bukan yang kita butuh atau perlukan. Di sisi lain, Tuhan memberikan semua yang kita butuh atau perlukan, sedangkan yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan keinginan atau kemauan Tuhan. Saat kita lapar, kita memerlukan makanan, tetapi saat kita mau makan enak, sebenarnya mungkin saja perut kita sudah kenyang.

Kita jelas tahu bahwa rencana Tuhan lebih baik dan lebih indah dibandingkan dengan rencana manusia. Pada saat kita membutuhkan orang, maka ia tidak memberi orang yang kita mau, tetapi orang yang kita perlukan. Misalnya saat kita membutuhkan orang yang dapat mengajarkan kesabaran, mungkin Tuhan dapat mengutus seseorang untuk menjadi teladan bagi kita dalam hal kesabaran, tetapi Tuhan juga dapat memberikan seseorang yang selalu bertindak mengesalkan kita. Orang itu dikirim kepada kita untuk melatih kesabaran kita saat menghadapi orang tersebut.

Jadi semua yang dikirim dan disediakan Tuhan, jelas orang itu berguna untuk menumbuhkan kepribadian kita. Sebagai manusia kita melihat bahwa Tuhan mengirim dua macam manusia, yaitu yang berguna bagi kita karena ia mengajar, mengasihi, serta melembutkan kita, dan tipe kedua adalah orang-orang yang tampaknya tidak berguna dan tidak kita butuhkan, misalnya orang yang mengesalkan, menghina, serta menyakiti kita. Kita perlu mengimani bahwa jenis manusia apa pun yang dikirimkan Tuhan, semuanya pasti memberikan manfaat bagi kita.

Jumat, 25 Juni 2010

Menjadi Subjek yang Fleksibel [SKDAG585]

Tetaplah seperti bola yang bundar, karena membuat Anda fleksibel untuk bergerak ke segala arah dan diburu banyak orang, tetapi jangan mau dijadikan objek (DAG)

Saat ini jutaan pasang mata tertuju ke Afrika Selatan yang sedang menyelenggarakan Piala Dunia. Semuanya menonton sebuah bola Jabulani yang dikejar-kejar oleh 22 orang pemain. Bola itu menjadi objek yang ditendang kesana kemari oleh para pemain tersebut.

Karena bola itu bundar, maka ia dapat bergerak ke segala arah dengan fleksibel, tetapi sayangnya ia bergerak karena ditendang, jadi hanya menjadi objek.

Marilah kita bayangkan bila kita dapat menjadi seperti bola yang fleksibel, sehingga kita dapat melakukan berbagai hal dengan baik, dan hal tersebut menyebabkan kita diburu oleh banyak orang yang ingin bersahabat dengan kita. Tetapi tentu saja dalam hal ini kita tidak menjadi objek, tetapi menjadi subjek yang dapat mengendalikan orang lain, sehingga mereka semua terpesona dan kagum kepada kita. Untuk itu marilah kita terus mengembangkan diri sehingga menjadi fleksibel dan tahan banting.

Procrastination (2) [SKDAG147]

Agar tidak kehabisan waktu, jangan tunda tugas yang dapat kamu lakukan sekarang. Karena akan membuat pekerjaan besok lebih sulit. Selesaikan pekerjaanmu sesuai jadwal.

Bila kita melakukan procrastanation (menunda pekerjaan), maka kita hanya memindahkan waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut ke hari mendatang. Padahal pekerjaan di hari-hari mendatang pun pasti ada juga, akibatnya kita akan mengalami penumpukan pekerjaan.

Karena itu marilah kita waktukan manajemen waktu dengan baik, tugas yang penting kita lakukan sebelum menjadi mendesak, tetapi lakukan saat ini juga. Misalnya kita harus membuat laporan untuk minggu depan, maka buatlah laporan tersebut mulai sekarang agar nanti sorea atau besok pagi sudah selesai.`Bayangkan bila kita menundanya sampai hari terakhir, maka tugas pembuatan laporan tersebut telah menjadi mendesak. Pekerjaan yang dilakukan saat kita terdesak, tidak memberikan hasil optimal karena keterbatasan waktu.

Jadi pilihlah tugas penting dan lakukan sekarang tanpa melakukan penundaan. Penundaan tidak menyelesaikan masalah tetapi hanya menggeser masalah dan menimbulkan penumpukan pekerjaan. Sebaliknya pekerjaan yang tidak penting, seperti bermain games, dapat kita tunda sampai semua pekerjaan selesai.

Kamis, 24 Juni 2010

Berserah dan Berusaha … [SKDAG584]

Percayailah Allah untuk menyingkirkan gunung persoalan Anda, namun jangan letih untuk tetap berusaha (Eliza Tabor)

Dalam menghadapi masalh, kita perlu terus untuk berusaha dengan segala cara untuk menyelesaikannya; kita tidak boleh gampang menyerah, tetapi perlu menggunakan seluruh tenaga, pikiran, dan upaya.

Tetapi seringkali saat kita telah berusaha mati-matian, ternyata usaha kita itu tidak berhasil. Hal ini menyebabkan beberapa orang menjadi frustasi dan marah kepada Tuhan karena menganggap Tuhan tidak mengasihi dirinya, bahkan menganggap Tuhan membencinya. Jelas hal ini tidak benar, karena Tuhan mengasihi semua umat manusia. Dia tidak memiliki suku bangsa, agama, atau pribadi favorite yang menjadi kesukaannya, dan ia juga tidak memiliki suku bangsa, agama, atau pribadi yang tidak disukai-Nya. Semua manusia sama di mata Tuhan, memang Dia menciptakan manusia unik dan memberikan talenta yang berbeda-beda pada setiap orang.

Saat semua usaha kita membentur tembok, itulah saatnya untuk berserah kepada Tuhan, artinya kita menerima kehendakNya dan tidak mengutamakan keinginan kita pribadi. Kita harus percaya bahwa rencana Tuhan itu selalu indah dan tepat pada waktunya; rencanaNya jelas jauh lebih baik daripada seluruh rencana kita.

Sebagai umatNya yang setia, maka kita perlu berserah kepada kehendakNya, tetapi jelas hal ini bukan menyerah. Kita tetap berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan masalah dan mewujudkan cita-cita, tetapi kita harus menyesuaikannya dengan kehendak Tuhan. Amin …

Selasa, 22 Juni 2010

Beri Kepercayaan ... [SKDAG146]

Janganlah berpikir bahwa kamu adalah Atlas yang memanggul bumi di pundakmu. Bumi tetap berputar tanpa kamu, karena itu jangan anggap dirimu terlalu penting.

Salah satu faktor yang menyebabkan kita kekurangan waktu adalah karena kita tidak memberikan kepercayaan kepada orang lain, terutama anak buah kita, untuk melakukan berbagai hal yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan. Seorang pemimpin yang baik tidak harus mengerjakan segala sesuatu sendiri; ia memiliki anak buah yang dapat diberi tanggung jawab dan kepercayaan untuk melakukan tugas tersebut.

Memang betul waktu pertama kali melakukannya, hasil pekerjaan anak buah kita tidak sempurna. Tetapi percayalah dengan berjalannya waktu maka ia pun akan menjadi semakin mahir, sehingga suatu saat ia dapat melakukannya dengan sempurna. Bila kita tidak pernah memberi kesempatan, maka ia pasti tidak berkembang dan tidak dapat melakukan hal itu dan hal lain yang lebih penting adalah kita menjadi terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang tidak terlalu penting.

Seorang pemimpin yang baik hendaknya jangan berpikir bahwa organisasi tidak dapat berjalan tanpa dirinya sehingga ia yang melakukan semuanya. Hal ini merupakan suatu kesalahan besar yang dilakukan oleh orang yang tidak mengerti manajemen dan tidak mau memberdayakan anak buahnya. Karena itu janganlah menganggap diri kita terlalu penting, tetapi berilah kepercayaan kepada anak buah kita.

Nikmatilah hal tersebut dan lihatlah hasil pekerjaan anak buah anda yang ternyata tidak kalah dengan pekerjaan yang kita lakukan sendiri. Gunakan waktu yang dapat kita sisihkan untuk melakukan hal lain yang lebih berguna dan lebih bermanfaat.

Senin, 21 Juni 2010

Information is Power [SKDAG583]

Untuk menyerang dan merebut daerah musuh, seranglah di tempat mereka tidak bertahan. Untuk bertahan dan pasti tetap teguh, bertahanlah dimana mereka pasti menyerang (Sun Tzu).

Untuk memenangi pertempuran maka ada dua hal minimal yang perlu kita perhatikan, yaitu (1) menyerang musuh di sisi lemahnya, yaitu di tempat mereka tidak memiliki pertahanan dan (2) perkuat pertahanan di tempat musuh pasti menyerang. Untuk mengetahui ke dua hal tersebut tentu saja dibutuhkan informasi yang sungguh akurat dan tepat.

Tanpa ada informasi yang berguna, maka sulit bagi kita untuk mengalahkan musuh dan memenangkan persaingan. Karena itu carilah kelemahan musuh atau pesaing, dan kita gunakan semua sumber daya untuk mengalahkan mereka di sisi tersebut. Kemudian carilah bahwa musuh akan menyerang ke posisi yang mana; nah kita perlu memperkuat posisi tersebut agar ketika musuh menyerang, maka kita telah siap untuk menghadapinya.

Tentara atau sumber daya yang kuat saja tidak cukup untuk memenangkan pertempuran atau persaingan bisnis saat ini. Kita perlu informasi, agar sumber daya yang kita miliki dapat dimanfaatkan secara tepat. Apalagi pada saat era informasi dan komunikasi saat ini maka kita dapat menggunakan berbagai perelatan dan teknologi untuk membantu menghasilkan informasi.

Sabtu, 19 Juni 2010

Procrastination [SKDAG145]

Salah satu sifat buruk kita adalah PROCRASTINATION (menunda-nunda pekerjaan). Perbaikilah segera. Jangan sampai kamu menunda pertobatan, karena kamu tidak akan mendapat kehidupan kekal.

Procrastination itu adalah menunda-nunda pekerjaan, yang jelas merupakan suatu kebiasaan buruk. Semua manusia memiliki waktu yang sama, yaitu sebanyak 24 jam.Tetapi mengapa ada orang yang merasa kekurangan waktu walaupun ternyata ia tidak banyak melakukan hal yang berguna, sebaliknya ada orang lain yang mampu membagi waktu di antara kegiatannya yang beragam. Kuncinya jelas adalah bagaimana kita mengelola waktu secara efektif.

Salah satu hal yang harus kita buang adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, yang merupakan salah satu wujud dari kemalasan. Bila kita sudah tahu ada tugas penting yang harus diselesaikan pada beberapa hari mendatang, maka usahakanlah kita menyelesaikannya sesegera mungkin selagi kita memiliki waktu saat ini. Bila ditunda, mungkin menjadi masalah, karena kita tidak tahu ada kegiatan penting apa yang perlu kita lakukan besok atau lusa. Akibatnya tumpukan pekerjaan yang tertunda akan semakin menumpuk, dan kita sendiri yang menjadi stress menghadapinya. Ingat bahwa kerja keras memberikan dampak pada masa mendatang, sedangkan dampak dari kemalasan kita rasakan saat ini juga.

Janganlah berandai-andai bahwa besok juga kita memiliki banyak waktu sehingga tugas tersebut dapat diselesaikan nanti saja, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Fokus kita adalah segera melakukan tugas yang penting saat ini juga, jangan ditunda lagi.

Di sisi lain, janganlah menunda untuk melakukan perbaikan diri, terutama dalam melakukan pertobatan atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita buat. Bila sebelum bertobat kita meninggal dunia, maka tempat kita tentu saja bukan di Surga ... Karena itu lakukan segera semua hal, terutama yang baik, sekarang juga agar tidak menyesal di kemudian hari. Amin ...

Pembusukan … [SKDAG582]

Pembusukan diawali ketika pertumbuhan terhenti, maka jangan pernah terlena dan teruslah bertumbuh menjalar ke sekitar agar mampu mempengaruhi (Julie Ackerman Link)

Selama pohon terus bertumbuh berarti suplai makanan selalu tersedia sehingga ia dapat tumbuh menjadi semakin tinggi dan semakin besar. Tetapi saat ia berhenti bertumbuh karena tidak ada lagi suplai makanan, maka ia menjadi ‘mandeg’ dan setelah itu malah terjadi pembusukan.

Hal yang sama terjadi dalam kehidupan kita, bila kita berhenti belajar dan mencari sesuatu yang baru, maka kita menjadi ‘mandeg’ dan kemudian mengalami pembusukan. Kita menjadi ketinggalan jaman, karena semua yang ada di sekitar kita berubah, dan bila kita tidak mengikuti perubahan maka kita pun mati.

Agar kita dapat terus bertumbuh, maka kita perlu makanan, udara, berolah raga, dan terus belajar. Dengan demikian kita dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, dan bila perlu kita yang memberi pengaruh terhadap lingkungan, yaitu dengan membagikan pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki kepada orang-orang lain. Marilah kita menjadi aktor perubahan (agent of change), bukan kurban perubahan.

Jumat, 18 Juni 2010

Mujisat Terjadi Setiap Saat [SKDAG144]

Sering kita mohon terjadi mujizat untuk mengatasi masalah yang sedang kita hadapi. Tetapi sadarkah kita bahwa mujisat selalu terjadi, misal badan yang sehat, matahari yang bersinar hangat dll.

Seringkali kita mengharapkan yang tidak ada dan kurang menghargai hal-hal luar biasa yang ada di depan mata kita; hal seperti inilah yang membuat kita sulit bersyukur. Tuhan banyak memberikan mujisat untuk kita, misalnya Oksigen yang disediakan-Nya secara gratis untuk kita hirup setiap saat. Hal ini biasanya kita tidak anggap, sampai suatu saat kita masuk rumah sakit karena sesak nafas; saat itulah kita baru tahu bahwa ternyata Oksigen di rumah sakit tidak murah, padahal Tuhan menyediakannya secara gratis bagi kita sejak lahir.

Badan kita yang sehat dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri secar otomatis merupakan keajaiban lain yang diberikan Tuhan. Matahari yang selalu bersinar tanpa kenal lelah dan menyinari bumi sehingga seluruh isinya dapat bertumbuh merupakan mujisat lainnya. Kalau kita lihat ke sekeliling kita, maka banyak keajaiban dan mujisat lain yang kita lihat.

Belum lagi segala kemampuan, bakat, insting, dan feeling, semuanya juga merupakan mujisat yang Tuhan berikan kepada diri pribadi kita masing-masing. Sebagai manusia, kita seringkali tidak puas dengan segala hal tersebut dan mengharapkan banyak hal lain yang tidak atau belum kita miliki. Seharusnya kita selalu bersyukur atas semua anugrah-Nya yang luar biasa, yang telah diberikan-Nya secara gratis kepada kita.

Rabu, 16 Juni 2010

Kenali Semuanya … [SKDAG581]

Kenalilah musuhmu, kenali diri sendiri, maka kamu akan dapat memenangkan 100 pertempuran. Kenali bumi dan kenali langit, maka kemenanganmu menjadi lengkap (Sun Tzu)

Kalimat “Kalau kenal, maka akan sayang, dan bila sudah sayang maka tidak akan lupa lagi” merupakan kalimat yang sering kita dengar dan menunjukkan betapa bergunanya untuk mengenali seseorang atau sesuatu. Nah prinsip ini sudah diterapkan oleh Sun Tzu, seorang ahli strategi perang dari China sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Salah satu strategi perang Sun Tzu adalah perlunya kita untuk mengenali musuh dan mengenali diri sendiri agar kita dapat memenangkan pertempuran tanpa pernah kalah. Maksudnya adalah kita perlu mengetahui kelemahan dan kekuatan dari musuh serta mengetahui keunggulan dan kekurangan diri sendiri. Dengan mengetahui kedua kombinasi ini maka kita dapat memanfaatkan keunggulan diri sendiri untuk menyerang kelemahan musuh, mengatasi kekurangan diri sendiri serta menghindari dan mengatasi kekuatan musuh.

Selain itu juga Sun Tzu menekankan pengenalan akan bumi dan langit agar kita memperoleh kemenangan yang sempurna; yang dimaksud dengan langit tidak lain adalah Tuhan atau alam, dan yang dimaksud dengan bumi adalah lingkungan tempat terjadinya pertempuran itu. Maksudnya dengan mengetahui situasi tempat terjadinya pertempuran dan kondisi alam atau musim saat itu, maka kita dapat melakukan persiapan yang tepat sehingga dapat memenangkan pertempuran dengan mudah.

Nah marilah kita lakukan prinsip ini dalam situasi kehidupan sehari-hari, berkaitan dengan hubungan antar manusia, agar kita dapat menciptakan hubungan harmonis dengan sesama.

Perhatian, bukan Kejahilan [SKDAG143]

Kejahilan tidak pernah menjadi jembatan yang dapat mempererat persahabatan. Tetapi perhatian adalah pelangi persahabatan.

Persahabatan terjadi antara dua manusia, bila di antara mereka ada suatu kedekatan secara emosional. Hal ini hanya dapat terjadi bila di antara mereka terdapat hati dan emosi yang membuat mereka saling memperhatikan sahabatnya. Perhatian merupakan jembatan pembentuk persahabatan; hal inilah yang membentuk kedekatan antara dua manusia.

Sebaliknya kejahilan bukan merupakan alat untuk membentuk persahabatan, malahan kejahilan menyebabkan retaknya persahabatan, walaupun sebenarnya persahabatan sejati seharusnya tidak hancur hanya karena adanya kejahilan.

Kejahilan seseorang membuat orang yang dijahili menjadi tidak nyaman; bila terjadi sekali saja mungkin masih dapat dimaklumi, tetapi bila terjadi terus menerus, maka hal ini dapat membuat emosinya naik. Bila terjadi kemarahan, maka persahabatan antara mereka dapat menimbulkan keretakan dan perpecahan persahabatannya. Kita perlu hati-hati dengan kejahilan, karena dapat menyebabkan pertengkaran dan kejahatan.

Marilah kita memperhatikan orang-orang di sekitar kita, agar mereka dapat menjadi sahabat kita, dan janganlah melakukan kejahilan pada siapa pun ...

Selasa, 15 Juni 2010

Sedikit yang Bermurah Hati [SKDAG580]

Banyak orang melakukan hal-hal bijak, lebih banyak lagi yang melakukan hal-hal licik, tetapi hanya beberapa yang dapat bermurah hati (Alexander Pope)

Bila kita lihat di sekeliling kita, banyak sekali orang pandai, atau minimal orang yang merasa pandai, sehingga mereka dapat mengeluarkan pendapat dengan lantang. Menilai video porno bintang terkenal dari berbagai sisi, padahal mungkin mereka juga seperti itu (mudah-mudahan tidak ya …). Janganlah hendaknya kita menghakimi suatu peristiwa hanya dari satu sudut pandang, apa lagi yang sesuai dan menyenangkan diri kita sendiri, karena hal ini menyebabkan penilaian kita tidak objektif. Cobalah lihat suatu masalah secara sistemik, dari berbagai sudut pandang dan pendapat orang lain, sehingga kita dapat mengambil keputusan atau memberi penilaian secara lebih bijak.

Memang banyak orang yang melakukan berbagai hal bijak di dunia ini, walaupun memang masih lebih banyak melakukan hal-hal yang licik untuk keuntungan diri sendiri saja. Nah … daripada menjadi orang licik, marilah kita menjadi orang bijak. Tetapi bijak saja belum cukup, kita harus mewujudkannya dalam tindakan.

Tidak cukup kita menilai perbuatan si A salah, tetapi bagaimana kita juga melakukan tindakan untuk membantu si A memperbaiki kesalahannya. Bila kita mau melakukan hal tersebut, maka kita termasuk orang yang bermurah hati, artinya mau menolong orang lain, baik dengan memberikan bantuan material maupun moriel. Marilah kita menjadi orang bijak yang murah hati, sehingga dunia pun mengalami perubahan …

Senin, 14 Juni 2010

Tuhan yang Besar! [SKDAG142]

Jangan katakan "Tuhan, aku punya masalah besar!", tetapi katakan "Hai masalah, aku punya Tuhan yang besar. Enyahlah kau !" (lagu Jeffrey Tjandra).

Janganlah kita kalah dengan masalah yang sedang kita hadapi. Seringkali kita mengeluh bahwa masalah yang kita hadapi begitu besar, sehingga kita tidak dapat mengatasinya. Bahkan sebagian dari kita pun karena masalah yang dihadapi, malah marah dan meninggalkan Tuhan serta lari ke dukun atau kuasa kegelapan lainnya. Misalnya seorang yang sakit keras, dan tidak sembuh walaupun telah ke dokter dan berdoa pada Tuhan, mungkin akan mencari dukun ‘andalan’ dimanapun dia berada.

Janganlah kalah dengan masalah yang kita hadapi, dan juga jangan kalah dengan siapa kita bermasalah. Percayalah bahwa bersama Tuhan tidak ada yang mustahil, semua masalah dapat diselesaikan-Nya, tentu saja sesuai dengan kehendak-Nya, bukan kehendak manusia. Tentu saja hal ini terjadi bila kita berada di pihak yang benar dan sesuai dengan jalan Tuhan.

Masalah yang kita hadapi itu tidak melebihi kekuatan yang kita miliki, dan Tuhan juga tidak pernah meninggalkan kita saat kita menghadapi masalah tersebut. Jadi janganlah kalah dengan masalah, karena kita memiliki Tuhan yang maha besar, dan baginya tidak ada masalah, kecil maupun besar.

Minggu, 13 Juni 2010

Cara Tuhan Mengabulkan Permohonan [SKDAG141]

Saya mohon kekuatan dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat. Saya mohon kebijakan dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Bila kita mengajukan permohonan kepada Tuhan, maka kita ingin agar permohonan kita tersebut dapat segera terwujud sesuai dengan keinginan kita, padahal Tuhan memiliki rencana lain terhadap kita. Misalnya saat kita membutuhkan uang untuk membayar kontrakan rumah, maka kita berharap agar hari ini atau besok kita menerima uang sejumlah yang kita butuhkan. Tuhan memiliki rencana yang ajaib untuk memenuhi permohonan kita, tetapi tentu saja sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Mungkin Dia mengutus seseorang untuk memberikan uang kepada kita, dapat hari ini atau juga minggu depan atau bulan depan. Tetapi mungkin juga Dia menginginkan kita untuk berusaha lebih dulu mencari uang, dengan mencari pekerjaan atau menjadi perantara.

Pada intinya semua permohonan kita dikabulkan oleh Tuhan dengan tiga cara yaitu : (1) Ya, permohonan kita segera terwujud, (2) permohonan ditunda sesuai dengan rencana Tuhan, atau (3) Tuhan menggantikan permohonan kita dengan yang lebih baik. Seringkali kita tidak dapat menerima, bila Tuhan menggunakan cara ke 2 atau ke 3, sehingga kita marah kepada-Nya.

Demikian juga bila kita mohon kekuatan, maka Tuhan memberikan berbagai kesulitan sebagai latihan agar kita menjadi kuat. Dan bila kita memohon kebijakan, maka Tuhan memberikan berbagai persoalan untuk melatih kita agar menjadi lebih bijak.

Memang Tuhan tidak menjanjikan kemudahan dalam hidup kita, tetapi Dia berjanji untuk tetap setia bersama kita dalam menghadapi setiap kesulitan yang ada. Karena itu marilah kita pun setia kepada-Nya.

Sabtu, 12 Juni 2010

Mengendalikan Emosi [SKDAG579]

Ketidakmampuan mengendalikan emosi, seperti marah, memahitkan hati dan menimbulkan penyesalan; untuk memulihkannya, kita butuh perubahan dan pertobatan.

Kapan orang pintar, suci, terhormat menjadi bodoh? Mereka menjadi bodoh saat tidak dapat mengendalikan emosi, misalnya pada saat marah, maka dari mulutnya keluar ucapan mengenai kebun binatang: “Anjing”, “Monyet”, dan lain-lain. Orang yang mendapatkan ucapan seperti itu tentu saja dapat menjadi marah juga, sehingga seringkali menimbulkan pertengkaran di antara keduanya.

Orang yang tidak dapat mengendalikan emosinya pun tidak berbeda dengan binatang itu sendiri. Kita manusia, sebagai ciptaan Tuhan terbaik, memiliki pikiran (otak) dan budi (hati nurani), tetapi binatang tidak memiliki keduanya. Bila anjing ingin kawin, maka ia dapat melakukannya dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Hal ini jelas tidak akan dilakukan oleh manusia yang sehat jasmani dan rohani.

Bila kita melakukan sesuatu karena emosi, maka hasilnya tidak memuaskan bahkan mengecewakan, sehingga yang timbul kemudian adalah penyesalan dan kepahitan hati. Untuk memulihkan semua hal tersebut, maka kita membutuhkan perubahan, atau bahkan pertobataan, agar kita dapat pulih kembali seperti semula.

Nah … daripada menyesal kemudian, marilah sebelum bertindak kita hening sejenak, dan memikirkan apa dampak dari tindakan yang kita lakukan. Jangan lakukan bila dampaknya negatif dan merugikan kita serta orang lain, tetapi silahkan lakukan bila tindakan tersebut memberikan manfaat positif.

Selasa, 08 Juni 2010

Manfaat Kekuasaan [SKDAG578]

Tanpa kekuasaan kita menjadi tidak berdaya, tetapi bila kekuasaan digunakan berlebihan membuat mata kita tertutup dan tidak mau mendengar pendapat orang lain (DAG)

Banyak orang mengatakan bahwa power atau kekuasaan itu bersifat negatif. Saya tidak setuju dengan pendapat tersebut, karena menurut saya kekuasaan itu bersifat netral. Tanpa kekuasaan, kita tidak dapat berbuat apa-apa; semuanya tetap merupakan ide, karena kita tidak memiliki kekuasaan atau otoritas untuk melaksanakan ide tersebut. Dengan memiliki kekuasaan, maka kita dapat memerintahkan orang lain untuk mewujudkan ide kita secara kreatif untuk kepentingan orang banyak.

Di sisi lain, bila kekuasaan itu digunakan secara berlebihan, maka hal ini memang tidak baik, karena kekuasaan ini dapat dimanfaatkan oleh si penguasa untuk bertindak semena-mena tanpa memikirkan kebutuhan orang lain. Jadi bila kekuasaan digunakan hanya untuk memuaskan diri sendiri, maka kekuasaan ini menjadi tidak berarti lagi; kita menjadi buta dan tuli, karena dengan kekuasaan kita tidak mau mendengar pendapat orang lain. Jelas hal ini sangat berbahaya bagi penguasa, karena dalam hal ini ia hanya mementingkan egonya, tetapi tidak mau peduli terhadap kebutuhan orang lain, terutama anak buahnya sendiri.

Jadi kekuasaan itu kita butuhkan, tetapi setelah memilikinya, perlu diseimbangkan dengan kedewasaan mental dan kematangan rohani, sehingga kita dapat menggunakan semua hal tersebut secara bijaksana demi kepentingan orang banyak. Amin!

Senin, 07 Juni 2010

Cukup [SKDAG577]

“Cukup” menggambarkan kepuasan hati, diucapkan oleh orang yang dapat bersyukur. “Cukup” membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.

Pada saaat Anda diberi sesuatu, apakah Anda berkata “Ya, terus berikan saya lagi” atau “Terimakasih, semua sudah cukup!”? Bila kita mengucapkan yang pertama berarti kita tipe orang yang serakah dan tidak pernah puas, sehingga setelah diberi pun tetap merasa masih kurang dan meminta terus.

Sedangkan bila kita mengucapkan kalimat yang kedua, berarti kita berterimakasih atas semua pemberian yang telah kita terima. Pada saat kita berkata “cukup”, berarti kita telah melihat semua yang kita terima dan menilainya dapat memenuhi semua kebutuhan kita. Atas semua hal tersebut maka kita dapat bersyukur dan berterimakasih.

Dalam hal ini kita perlu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang kita perlukan dan saat ini kita masih kekurangan atas hal tersebut. Tetapi keinginan lebih menggambarkan hawa nafsu untuk memenuhi kepuasan diri sendiri; mungkin hal itu tidak kita butuhkan tetapi kita cuma menginginkannya karena kita belum memilikinya.

Bila kita lapar, maka berarti kita membutuhkan makanan, tetapi bila perut kita kenyang tetapi tetap membeli makanan lain, berarti sebenarnya kita tidak membutuhkan makanan itu, cuma kita memiliki keinginan untuk mencoba atau merasakannya. Jadi carilah kebutuhan, tetapi bukan keinginan.

Minggu, 06 Juni 2010

Mimpi, Keyakinan, dan Perhatian [SKDAG140]

Tanpa mimpi, HIDUP akan berakhir.
Tanpa keyakinan, HARAPAN akan hilang.
Tanpa perhatian, tidak akan ada KASIH.
Jadi tetaplah berMIMPI dan miliki keyakinan serta perhatian.


Agar kita dapat menjalani hidup dengan baik, maka ada tiga hal yang perlu kita miliki, yaitu mimpi, keyakinan, dan perhatian. Mimpi perlu kita miliki, karena hal ini menentukan tujuan dari hidup kita, sehiingga kita memiliki motivasi untuk mewujudkannya.

Tetapi mimpi itu tetap hanya menjadi mimpi bila kita tidak memiliki keyakinan untuk mewujudkannya. Keyakinan lah yang membuat kita memiliki kepercayaan bahwa mimpi tersebut dapat kita wujudkan dan harapan kita tetap terpelihara.

Kemudian hal lain yang tidak kalah penting adalah perhatian; dengan memberikan perhatian kepada orang lain yang ada di sekitar kita maka berarti kita pun menyebarkan kasih kepada mereka . Kasih ini merupakan pupuk dan penyemangat bagi setiap orang terutama mereka yang sedang menghadapi masalah dan beban dalam hidupnya.

Karena itu kita perlu tetap memiliki mimpi yang dapat kita wujudkan dengan penuh keyakinan, serta tidak lupa untuk terus memberikan perhatian kepada semua orang.

Sabtu, 05 Juni 2010

Menuju Kesempurnaan [SKDAG139]

Tuhan tidak memberi pasangan sempurna, karena kamu pun tidak sempurna.
Tuhan memberi pasangan yang membuatmu bertumbuh dan belajar bersama menuju kesempurnaan.


Seringkali kita lebih banyak menuntut orang lain, padahal kita pun memiliki banyak kekurangan. Untuk itu hal yang terbaik adalah saling mengoreksi diri, belajar bersama, dan tumbuh menjadi lebih baik untuk kita semua.

Sebagai mahluk sosial, tentu saja kita tidak boleh egois, tetapi mau saling membantu dengan orang lain, terutama dengan pasangan hidup kita sendiri. Ingat manusia tidak ada yang sempurna, sehingga kita tidak dapat menuntut orang lain menjadi sempurna padahal diri kita sendiri pun tidak sempurna.

Di sisi lain kita tidak dapat menuntut terlalu banyak pada orang lain, tetapi tunjukkanlah bahwa diri kita sendiri dapat terus menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Tuhan memberikan pasangan yang tidak sempurna bukan untuk diperbudak, tetapi untuk dijadikan sebagai rekan untuk bertumbuh dan belajar bersama. Amin ...

Jumat, 04 Juni 2010

Kemampuan Meningkat = Mengatasi Masalah [SKDAG576]

Masalah yang terjadi berulang-ulang menunjukkan bahwa kita berhenti bertumbuh, kemampuan kita tidak meningkat (Bambang Nur)

Manusia memiliki otak, yang dapat digunakan untuk berpikir, menganalisis, memecahkan masalah, dan lain-lain. Jadi saat kita menghadapi suatu masalah, maka pikiran kita akan digunakan untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Bila masalah tersebut telah dapat diselesaikan berarti kita telah memiliki pengalaman dan pengetahuan baru untuk memecahkan masalah yang seperti itu; artinya kita pun mengalami pertumbuhan dari segi keterampilan dan pengetahuan.

Tetapi bila ada orang yang tidak dapat menyelesaikan masalah sama yang berulang-ulang terus muncul dalam kehidupannya, maka berarti ia tidak pernah belajar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan orang itu tidak meningkat, ia telah berhenti bertumbuh, artinya ia telah puas dengan kondisi seperti sekarang ini.

Untuk itu sebagai manusia kita tidak boleh cepat berpuas diri, tetapi mau terus belajar dan belajar lagi, serta tentu saja tidak lupa untuk berserah diri kepada Tuhan. Kita harus menyadari bahwa lingkungan di sekitar kita terus mengalami perubahan, sehingga bila kita tidak berubah maka kita yang akan terlindas oleh kemajuan jaman tersebut.

Rabu, 02 Juni 2010

Tidak ada yang Mustahil [SKDAG138]

Ketika Tuhan membawamu ke tepi jurang, percayalah padaNya.
Yang akan terjadi: Dia akan menangkapmu sebelum kamu sampai di tanah atau Dia akan mengajarmu terbang.


Saat kita menghadapi beban yang berat, entah tentang perekonomian, kesehatan, atau pun yang lainnya, maka seringkali kita merasa bahwa kita sudah berada di ujung jalan dan tidak ada harapan lagi. Dalam kondisi seperti ini, saat kita sudah menyerah atau mengangkat tangan, maka Tuhan tidak akan tinggal diam; Dia pasti segera turun tangan untuk mengatasi masalah yang sedang kita hadapi tersebut.

Sebagai umat beriman, kita harus percaya kepada kasih dan kuasa-Nya yang tidak terbatas, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dengan cara-Nya yang ajaib, Dia menyelesaikan masalah yang kita hadapi sampai tuntas.

Walau pun kita memiliki Tuhan yang luar biasa, ternyata banyak orang yang tetap mencari sumber-sumber lain untuk menyelesaikan masalahnya. Ada yang pergi ke dukun, tempat keramat, untuk menyembuhkan penyakitnya atau pun menyelesaikan masalahnya. Tentu saja hal ini tidak benar, karena Tuhan kita tidak mau di-duakan; Dia tidak mau umat-Nya itu suam-suam kuku, tetapi Dia mau kita hanya mengandalkan-Nya. Percayalah bersama Tuhan semua dapat diselesaikan, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Amin.

Selasa, 01 Juni 2010

Makna Peringatan [SKDAG575]

Peringatan adalah cara untuk mengingatkan kembali hal-hal yang sudah kita ketahui agar kita menjadi sadar dan memiliki cara pandang yang baru (Bambang Nur)

Sebagai manusia seringkali kita menjadi terlalu asyik dengan pekerjaan, hobi, dan kegiatan sehari-hari, sehingga semuanya menjadi rutinitas, atau bahkan mulai mengarah menjadi sesuatu yang negatif. Misalnya mula-mula kita senang dengan situs pertemanan FaceBook karena dapat bertemu kembali dengan teman-teman lama, banyak game yang menarik, dll. Tetapi bila kita menghabiskan waktu berjam-jama hanya untuk FB, maka banyak tugas dan pekerjaan lain yang menjadi terbengkalai.

Nah … saat kita sedang keasyikan seperti itu, perlu ada orang lain atau sistem yang memberi peringatan kepada kita. Hal ini perlu untuk menyadarkan kita agar tidak terlarut semakin dalam pada hal yang kurang baik tersebut. Peringatan juga merupakan bentuk kasih dari teman atau komunitas kepada diri kita, sehingga kita menjadi sadar atau bahkan membuat kita memiliki sudut pandang yang baru.

Dengan memiliki kepekaan khusus, maka kita pun dapat mengetahui peringatan yang datang dari Tuhan, karena Dia tidak menginginkan umatNya tersesat. Dengarkan suara Tuhan dalam doa yang kita lakukan, sehingga kita mengetahui apa kehendakNya. Amin ..