Jumat, 26 Juli 2013

Tinggalkan Sejarah! [SKDAG972]

Hiduplah dng damai, penuh kasih dan sukacita. Ciptakan prestasi luar biasa dan miliki kepribadian yang sejati, maka Anda akan menjadi sejarah (DAG).

Harimau dikenal akan belang kulitnya, gajah dikenal karena gadingnya, dengan apakah manusia akan dikenang? Jelas dengan perbuatan dan tindakan yang dilakukannya selama hidup. Bila ia seorang yang pemarah dan galak, maka keluarga akan mengingat hal tersebut, tetapi bila ia seorang yang murah hati, selalu menolong, motivator bagi orang lain, maka hal itulah yang membuatnya dikenang.

Sebagai apa Anda akan dikenang, semua keputusan ada di tangan Anda sendiri. Anda yang memutuskan peran apa yang akan kita lakukan dalam hidup ini: mau menjadi orang baik atau orang jahat? Peran tersebut akan menentukan kesan yang Anda tinggalkan kepada anak cucu Anda. Itulah sejarah yang Anda tinggalkan …

Orang dikenang karena kepribadian dan perilakunya yang positif, serta tentu saja atas prestasinya yang luar biasa dan berbeda dengan orang lain. Semua dapat terjadi bila hidup kita penuh dengan damai sejahtera, kasih, dan sukacita. Jadi marilah kita membuat sejarah hidup yang baik dan positif ….

Rabu, 24 Juli 2013

Evaluasi Diri Lebih Dahulu! [SKDAG971]

Mereka yang melempari orang lain dengan kotoran akan mengotori dirinya sendiri (Anonim).


Memang tidak ada manusia yang sempurna; setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Percayalah tidak ada manusia yang memiliki semua kelebihan, sehingga ia menjadi manusia yang sempurna. Dan tidak ada juga manusia yang ada pada dirinya hanyalah kekurangan saja, sehingga ia menjadi manusia yang paling rendah di dunia ini.


Untuk itu hendaknya sesama manusia saling tolong menolong dan saling mengasihi. Janganlah kita menyakiti hati orang lain, karena kita pun belum / tidak sempurna. Sebelum melakukan tindakan berupa penghakiman kepada orang lain, hendaknya kita melakukan evaluasi diri terlebih dahulu. Apakah saya lebih baik dari dia? Apakah saya memang pantas untuk menghukumnya? Apakah saya tidak pernah melakukan hal yang sama dengan orang tersebut? Dan lain-lain.


Kalau kita melempari orang lain dengan kotoran, sebenarnya kita terlebih dahulu telah mengotori diri kita sendiri, karena untuk melemparkan kotoran tersebut, sebelumnya kita telah memegangnya. Jadi sebelum orang lain menjadi kotor, ternyata kita yang telah terlebih dahulu menjadi kotor dan tidak layak. Untuk itu hendaknya marilah kita saling merendahkan hati dan saling membantu. Amin ….

Minggu, 21 Juli 2013

Mahluk Sosial [SKDAG970]

Anda membohongi diri bila mengira dapat hidup tanpa orang lain.
Lebih keliru lagi bila Anda mengira orang lain tidak dapat hidup tanpa Anda (La Rochefoucauld).

Pepatah “No man in an island” menunjukkan bahwa manusia itu adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri saja dalam satu pulau. Tanpa teman atau manusia lain, maka ia segera akan punah. Orang yang sendirian akan mengalami kebingungan karena tidak ada teman untuk menyalurkan perasaannya, tidak ada lawan bicara yang ditemuinya. Bila hal ini terus terjadi maka gangguan jiwalah yang akan diterimanya. Tidak mungkin ada orang yang mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan orang lain, karena manusia yang satu membutuhkan manusia lain.
Tetapi di sisi lain kita juga tidak dapat mengatakan bahwa saya manusia yang paling dibutuhkan, sehingga orang lain tidak dapat hidup tanpa saya. Hal ini merupakan suatu kesombongan dan keegoisan kita. Fungsi keberadaan seorang manusia, baik saya maupun Anda, dapat digantikan oleh manusia lainnya.

Jadi marilah kita saling menolong karena kita memang saling membutuhkan tetapi tidak perlu juga kita merasa menjadi orang yang paling hebat atau paling dibutuhkan. Janganlah sombong, tetapi jadilah manusia yang penuh kerendahan hati dan mau terus belajar untuk menjadi lebih baik.

Tetaplah Berusaha [SKDAG969]

Bahkan seandainya saya mengetahui bahwa esok dunia akan runtuh, saya akan tetap menanam pohon apel saya hari ini (Martin Luther King, Jr)

Apa yang akan terjadi pada hari esok, tidak ada seorang pun yang tahu. Karena itu tetaplah kita melakukan tugas rutin kita pada hari ini. Hal tersebut merupakan kewajiban yang perlu kita lakukan secara kontinu; biarlah tugas hari ini kita selesaikan dengan sebaik-baiknya pada hari ini, tidak tergantung masa lalu dan masa mendatang.

Janganlah menunda pekerjaan karena masa depan yang sebenarnya tidak dapat kita ketahui dengan pasti dan janganlah membuat pekerjaan kita ditentukan oleh masa lalu. Nikmatilah semua kegiatan hari ini secara optimal, bersukacitalah dan selalu bersyukur atas semua hal tersebut.


Masa lalu tidak dapat kita ubah lagi dan masa depan tidak ada yang tahu; tanggung jawab kita terletak pada masa sekarang. Martin Luther King malah menyatakan bahwa seandainya hari esok tidak ada lagi, ia tetap melakukan tugasnya pada hari ini dengan seoptimal mungkin.

Minggu, 30 Juni 2013

Jangan Berlebihan! [SKDAG968]

Sedang benar jangan terlalu bangga, berjalanlah dengan sedikit menunduk.
Sedang salah jangan terlalu risau, berjalanlah dengan sedikit tegak (DAG).

Semua yang kita lakukan dalam hidup ini hendaknya seimbang. Apa yang terjadi bila waktu sekolah kita terlalu banyak main? Mungkin tidak naik kelas. Tetapi apa yang terjadi bila kita terlalu banyak belajar? Mungkin menjadi anak yang kurang gaul dan tidak menikmati masa kanak-kanak sepenuhnya.

Apakah makanan yang paling Anda sukai? Misalnya nasi goreng. Bila saat ini Anda diberi sepiring nasi goreng, pasti Anda melahapnya sampai habis dan mengatakan “enak …”. Bila untuk makan selanjutnya tersedia nasi goreng lagi, mungkin Anda dapat menghabiskannya kembali. Tetapi bila kemudian selama beberapa hari kemudian Anda makan nasi goreng terus, apa yang terjadi? Anda merasa bosan dan nasi goreng itu sekarang menjadi tidak enak lagi.
Jadi jelas kita butuh variasi dalam hidup ini, tidak boleh melebih-lebihkan sesuatu yang kita senangi saat ini, karena kita tetap membutuhkan berbagai hal yang lain.

Demikian juga saat kita bahagia, janganlah kita merayakannya secara berlebihan dan janganlah membuat kita menjadi sombong. Saat kita sedih pun, janganlah terus menerus berduka tanpa henti, karena percayalah bahwa habis gelap akan terbit terang. Kehidupan kita berjalan seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah.

Yang penting bagi kita adalah menjaga keseimbangan dalam hidup ini, yang menyangkut berbagai hal, baik kegiatan, pergaulan, hobi yang kita lakukan, dan lain-lain. Dengan adanya keseimbangan maka kita dapat menikmati hidup dengan penuh sukacita dan ucapan syukur. Amin …

Penyelesaian Masalah [SKDAG967]

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati tenang dan sikap ramah lah yang dapat menyelesaikan masalah (anonim).

Bila kekerasan dilawan dengan kekerasan, maka yang ada adalah kehancuran, karena terjadi benturan atau perpecahan. Tetapi bila kekerasan dilawan dengan kelembutan, maka kekerasan itu menjadi tidak berdaya, karena dibungkus dan diliputi dengan kelemah-lembutan. Agar masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan dengan baik, maka janganlah menggunakan kekerasan, tetapi gunakanlah ketenangan hati, ketenangan kepala, dan keramahtamahan untuk mengatasinya.

Masalah tidak akan selesai, bila kita sedang gugup, tidak dapat berpikir dengan tenang; dalam kondisi seperti ini mungkin saja masalah tersebut malah menjadi semakin besar dan semakin rumit. Kita perlu tenang, karena hal inilah yang membuat otak kita dapat bekerja dengan baik untuk mencari jalan keluar yang benar.


Selain itu kita juga perlu berpikir positif, pertama yakinkan diri bahwa masalah tersebut bukan masalah terbesar sehingga tidak ada jalan keluarnya, kedua percayalah bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam dan membiarkan umat-Nya kebingungan. Tuhan pasti akan turun tangan untuk membantu kita, asalkan kita percaya dan mau menyerahkan masalah tersebut ke tangan-Nya.

Selasa, 25 Juni 2013

Menjadi Manusia Sejati [SKDAG966]

Manusia sejati selalu tersenyum ketika menghadapi masalah, menghimpun kekuatan dalam kesedihan dan mengasah keberanian dengan refleksi diri (Thomas Paine).

Memang tidak ada manusia yang sempurna, karena setiap manusia memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Walaupun demikian marilah kita lihat karakteristik manusia sejati yang diungkapkan oleh Thomas Paine.

Menurut dia, karakteristik pertama manusia sejati adalah “selalu tersenyum ketika menghadapi masalah”. Masalah memang merupakan bagian dari kehidupan; ada yang memandangnya sebagai suatu masalah yang membendung harapannya, tetapi ada juga yang menganggapnya sebagai suatu tantangan atau ujian yang harus dilewati. Manusia sejati tentu menganggap masalah sebagai suatu tantangan, dan ia menghadapinya dengan penuh senyum, karena ia memiliki optimisme, hasil persiapan diri sebelumnya dengan terus belajar dan belajar.

Karakteristik kedua adalah “menghimpun kekuatan dalam kesedihan”. Bila ia menghadapi kegagalan, maka hal itu berarti ia perlu belajar lagi. Dia selalu belajar dari pengalaman yang dihadapinya, agar saat menghadapi hal sama ia dapat mengatasinya dengan tegar.

Karakteristik ketiga adalah “mengasah keberanian dengan refleksi diri”. Manusia sejati bukan orang nekad yang tidak memiliki perhitunga, tetapi ia selalu merefleksikan dirinya, membuat perencanaan matang, dan memperhitungkan resiko untuk setiap langkah yang akan dilakukannya.

Untuk itu marilah kita belajar menjadi manusia sejati, karena sebenarnya kita telah memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut. Tugas kita sekarang adalah belajar dan terus mengasah diri untuk menjadi manusia yang lebih baik menuju manusia sejati. Amin …

Selasa, 11 Juni 2013

Mengatasi Niat dan Prilaku Negatif [SKDAG965]

Kembangkanlah kasih sayang setiap hari agar niat negatif tidak timbul. Lakukanlah kebajikan setiap hari agar prilaku negatif tidak muncul (Anonim).

Salah satu kelemahan manusia adalah kedagingan, yaitu semua nafsu jelek, negatif, atau jahat yang ada dalam diri kita. Kita cepat menjadi marah saat kendaraan kita disusul orang lain, kita menjadi kecewa dan sakit hati, saat dinasehati orang lain, dan banyak contoh yang lainnya.

Tentu saja hal ini perlu kita lawan atau atasi agar tidak mengganggu masa depan dan menjadi penghambat keberhasilan kita. Hal ini kita lakukan dengan dua cara, yaitu (1) berserah dan memohon kepada Tuhan untuk membantu kita dan (2) melatih prilaku kita untuk melawan nafsu kedagingan tersebut.

Langkah pertama kita lakukan dengan selalu memohon bimbingan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita. Biarkan Tuhan bekerja untuk membimbing langkah-langkah yang akan kita lakukan. Langkah kedua kita lakukan dengan terus mengembangkan kasih sayang dan melakukan kebajikan kepada sesama; hal inilah yang akan mencegah agar niat atau perilaku negatif tidak muncul.


Untuk itu marilah kita terus melatih diri terus menerus agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik, dikasihi sesama dan terlebih lagi dikasihi Tuhan. Amin. 

Kamis, 06 Juni 2013

Utamakan yang Penting [SKDAG964]

Banyak dari kita menghabiskan waktu terlalu banyak pada hal-hal yang mendesak hingga melupakan hal yang penting (Stephen Covey).

Dalam melakukan pengelolaan waktu, banyak orang yang terjebak pada hal-hal yang mendesak (urgent), bukan pada hal-hal yang penting (important) lagi. Hal ini terjadi karena kita sebenarnya tidak memiliki pola pengelolaan waktu yang baik.

Covey mengatakan bahwa kita perlu memusatkan perhatian kita pada hal yang penting sebelum ia menjadi mendesak, artinya kita perlu menyelesaikan masalah penting sedini mungkin, sebelum menjadi mendesak. Kenyataannya sekarang kita mengutamakan untuk menyelesaikan hal-hal penting yang sudah mendesak, sehingga karena keterbatasan waktu jelas hasil yang kita peroleh dari penyelesaian hal tersebut menjadi tidak optimal.

Sedangkan waktu kita yang dipakai untuk menyelesaikan hal-hal tidak penting, baik mendesak maupun tidak, perlu kita kurangi. Contoh kegiatan yang termasuk kategori ini adalah menerima sms atau bbm yang masuk padahal saat itu kita sedang rapat, bermaing games terus menerus, memikirkan hal-hal lain yang tidak produktif, dan lain-lain.

Jadi yang perlu kita lakukan adalah selesaikan seluruh tugas penting sebelum menjadi mendesak, sehingga kita memperoleh hasil yang optimal. Selain itu kita juga perlu untuk meninggalkan hal-hal yang tidak penting.

Rabu, 05 Juni 2013

Cahaya Tuhan … [SKDAG963]

Cahaya Tuhan tidak pernah berhenti menerpa kita, tetapi kitalah yang sering menutup jendela (Teddy Prasetya).

Tuhan selalu dan pasti memperhatikan seluruh tindakan kita. Dia mengetahui saat kita sedang menghadapi masalah, dan Dia tentu saja tidak tinggal diam, tetapi memberikan berkat dan karunia yang kita butuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kasih dan kebaikan-Nya selalu bersinar ke arah kita; itu semua adalah cahaya Tuhan bagi kita. Tetapi yang sering terjadi adalah kita yang menutup diri dari cahaya-Nya. Kita tidak mau tahu akan rencana Tuhan karena kita terfokus pada rencana diri sendiri.


Seringkali kita hanya berpikir jangka pendek dan ingin agar semua keinginan kita terjadi secara instant, padahal Tuhan yang maha segalanya telah mengetahui semua yang kita butuhkan. Dia akan memberikan semuanya, tentu saja sesuai kehendak-Nya bukan menurut kehendak kita, tepat pada waktunya dan indah pada akhirnya. Percayalah Tuhan tidak pernah membuat rancangan kecelakaan, tetapi semua rencananya adalah rancangan sukacita yang penuh dengan kebahagian. Sekarang tinggal bagaimana cara kita menanggapi semua hal tersebut?

Jumat, 31 Mei 2013

Lihat ke Depan … [SKDAG962]



Tidak apa bila saya tidak mengenal siapa kakek saya; yang lebih penting saya ingin tahu akan menjadi apa cucunya (Abraham Lincoln).

Masa lalu telah lewat dan tidak dapat kita ubah lagi. Jadi janganlah kita terpaku pada kesedihan ataupun keberhasilan di masa lalu; semuanya tinggal menjadi kenangan yang sudah berlalu. Yang penting bagi kita saat ini adalah melihat ke masa depan, yang masih terbuka dengan berbagai kemungkinan.

Kehidupan kita saat ini memang hasil dari perbuatan kita pada masa lalu, dan kehidupan mendatang ditentukan oleh tindakan kita pada masa sekarang. Jadi masa depan jelas lebih penting dan lebih berharga bagi kita karena kita masih memiliki kesempatan untuk membentuk dan mewujudkan cita-cita kita.

Karena itu pendapat Abraham Lincoln memang benar; tidak mengenal kakeknya bukan persoalan penting, karena yang lebih penting adalah mempersiapkan masa depan agar cucunya menjadi manusia yang berguna. Jadi marilah kita mempersiapkan masa depan kita mulai saat ini dengan menggunakan waktu dan tenaga untuk melakukan tindakan yang efektif.


Ungkapkan Keinginan Anda! [SKDAG961]



Banyak orang takut mengungkapkan keinginannya. Itu sebabnya mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan (Madonna).

Bila kita memiliki keinginan, maka janganlah kita menyimpannya di dalam hati kita. Tetapi kita perlu menyatakan keinginan tersebut kepada orang lain, mungkin bukan ke semua orang karena hal ini akan membingungkan mereka bahkan mungkin menyangka kita sebagai orang yang aneh. Kita perlu menyampaikannya kepada beberapa orang yang dekat dengan kita, sehingga orang tersebut dapat menjadi kontrol bagi tindakan kita.

Bila kita belum mewujudkan keinginan yang telah kita katakan, maka ia akan mengingatkan kita, dan tentu saja hal ini membuat kita bermotivasi kembali untuk mewujudkan keinginan tersebut. Sedangkan bila kita telah mewujudkannya maka ia akan memberikan selamat kepada kita; tentu saja hal ini juga memberikan dorongan untuk mewujudkan hal selanjutnya yang lebih baik lagi.

Selain itu jangan lupa juga untuk memberitahukan keinginan kita kepada Tuhan, karena Dia lah yang maha kuasa dan pemilik segala sesuatu di dunia ini. Ia akan memberikan keinginan tersebut kepada kita bila sesuai dengan kehendak-Nya. Nyatakanlah keinginan kita tersebut dalam doa kita, dan biarkan Tuhan yang menentukan waktunya, karena kita percaya bahwa rencana Tuhan akan terwujud tepat pada waktunya dan indah pada akhirnya. Amin.

Senin, 27 Mei 2013

Kecerdasan Emosi [SKDAG960]



Luangkanlah sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh dengan pendapat diri sendiri (anonim).

Salah satu faktor penentu kesuksesan seseorang adalah pengendalian emosi; hal inilah yang dikemukan oleh Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence. Orang yang memiliki IQ tinggi ternyata dalam dunia nyata tidak selalu memperoleh keberhasilan dalam pekerjaannya; yang lebih berhasil adalah orang yang memiliki EQ (Emotional Quotient) tinggi. Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk mengenal emosi diri sendiri, mengenal emosi orang lain sehingga dapat mengelola emosi pribadi, memotivasi diri sendiri, membangun empati, dan menyelesaikan konflik dengan orang lain (Golleman, 1999).
Kemampuan orang yang ber-EQ tinggi adalah mampu mengendalikan perasaan (marah, cemas, dll.), mampu membaca dan memahami perasaan orang lain, mampu menunda kepuasan demi hasil yang lebih baik, dapat mengatasi emosi orang lain dengan baik sehingga dapat mengatasi konflik. Hal ini antara lain dapat dibuktikan dengan keberhasilan dalam karir, perkawinan dan juga menjadi orang tua yang baik. Ia tidak kukuh dengan pendapat diri sendiri atau tidak bersikap egois, tetapi mau menerima pendapat orang lain. Ia mau merendahkan diri untuk menerima pendapat orang lain dan juga pendapat dari diri sendiri, yaitu dengan cara melihat suatu masalah dari sudut pandang lain.
Marilah kita melatih emosi kita agar dapat menjadi manusia yang lebih baik. Amin.

Sabtu, 11 Mei 2013

Kemiskinan dan Kekayaan [SKDAG959]


Kemiskinan dan kekayaan bukanlah kejahatan, tetapi kemiskinan mudah menjadi biang kejahatan dan kekayaan dapat menjadi akar kesombongan (DAG).


Akar dari segala kejahatan bukanlah uang; uang dapat menimbulkan kekayaan daan pada saat tidak ada uang, kita menikmati kemiskinan. Uang itu, seperti pisau, cuma alat yang bersifat netral, ia dapat menjadi baik tetapi dapat juga menjadi berbahaya.

Bila kita tidak memiliki uang, sedang menderita kemiskinan, maka kita mungkin akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, karena kita membutuhkan makanan dan kebutuhan fisik lainnya. Tetapi pada saat kita memiliki banyak uang, sedang penuh dengan kekayaan, maka kita pun dapat jatuh dalam dosa, karena kita menjadi sombong, foya-foya, dan menghalalkan segala cara dengan uang yang kita miliki untuk mewujudkan kehendak kita.
Tetapi dengan kekayaan pun kita dapat melakukan berbagai hal baik yang bermanfaat bagi orang lain, misalnya membantu orang lain yang membutuhkan, dan lain-lain.

Jadi kemiskinan atau pun kekayaan dapat membuat kita jatuh dalam dosa. Yang menjadi pokok dari kejahatan bukan uang, kemiskinan atau pun kekayaan, tetapi cinta akan uang lah yang menjadi akar dari segala masalah tersebut.