Jumat, 26 Februari 2010

Mengendalikan Hidup [SKDAG97]

Lidah memang ringan dan kecil tetapi tidak banyak orang mampu mengendalikannya. Kalau kita bisa mengendalikannya, maka hidup kita juga pasti bisa terkendali.

Lidah memang ringan dan kecil, tetapi ternyata ia memiliki kemampuan dan kuasa yang luar biasa, karena lidah dapat menimbulkan peperangan dan pembunuhan. Karena bentuknya yang kecil dan lembut, maka lidah sulit dikendalikan. Tetapi marilah kita lihat ada apa di balik lidah?

Sebenarnya yang keluar dari mulut dan lidah kita ditentukan oleh pikiran kita. Nah ... pikiranlah yang harus kita kendalikan. Bila pikiran kita penuh dengan berbagai hal yang negatif, maka perkataan yang keluar dari mulut dan lidah kita pun negatif, akibatnya tindakan kita pun negatif. Untuk mengendalikan pikiran marilah kita berpikir positif, melihat berbagai hal dari sisi manfaat, sehingga kita dapat mensyukuri hal tersebut.

Pikiran itu sangat dekat sekali dengan emosi; bila kita berpikir hal-hal yang negatif, maka emosi kita pun segera akan naik. Misalnya saat ada orang memandangi kita terus menerus dan kita mulai berpikir bahwa orang tersebut menantang saya, maka kita pun menjadi marah. Padahal orang itu memandangi kita mungkin karena kagum dengan pakaian kita, atau akan memberi tahu bahwa di baju kita ada ulat yang melekat. Untuk itu marilah kita jernihkan pikiran kita sebelum berkata dan bertindak.

Kamis, 25 Februari 2010

Pegangan Hidup [SKDAG528]

Pegangan hidup saya adalah berjagalah untuk hal terburuk, berharaplah akan hal yang terbaik, dan terimalah apa pun yang datang (Robert E. Speer).

Dalam kehidupan banyak hal menyenangkan, tetapi tidak sedikit juga yang kurang membahagiakan; semua hal tersebut pasti kita temui silih berganti selama kita mengarungi kehidupan di dunia. Apakah karena itu emosi kita harus terus berganti-ganti antara sukacita dan sedih? Tidak perlu! Kita harus bersyukur dalam segala hal, sehingga kita dapat bersukacita senantiasa.

Memang tidak ada orang yang tahu mengenai masa depannya, mungkin saja besok kita menghadapi hari yang penuh sukacita tetapi mungkin juga hari yang buruk. Apa pun yang terjadi pada hari esok, bukalah hati dan pikiran kita untuk menerimanya. Bersyukurlah atas semua hal yang kita terima, entah itu hal yang menyenangkan atau hal yang membuat kita kecewa. Jangan biarkan emosi menguasai diri kita; tugas kita adalah mengendalikan emosi tersebut. Bila kita dapat mensyukuri hal yang kurang menyenangkan, maka tidak ada lagi emosi negatif di dalam diri kita.

Terlepas dari apa pun yang kita alami, kita tetap harus berusaha. Untuk itu Robert E. Speer mengemukakan tiga hal yang perlu dijadikan pegangan hidup. Yang pertama adalah “berjagalah untuk terburuk”, artinya kita harus mempersiapkan diri menghadapi berbagai hal negatif yang mungkin terjadi pada hari esok; gunakanlah akal dan pikiran kita untuk mengantisipasinya. Hal kedua adalah “berharap akan hal terbaik”, artinya kita perlu terus mengusahakan untuk mendapatkan hasil terbaik; hal ini tentu saja tidak terlepas dari usaha kita sekarang. Jadi berusahalah secara maksimal agar kita mendapatkan hasil terbaik. Dan prinsip ketiga adalah “terimalah apa pun yang datang”, artinya syukurilah apa pun yang kita hadapi, baik yang terburuk maupun yang terbaik.

Rabu, 24 Februari 2010

Dicintai dan Mencintai [SKDAG527]

Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai, oleh karena itu marilah kita membagikan cinta bagi orang lain (Victor Hugo).

Salah satu hal yang paling menyakitkan dalam hidup ini adalah tidak diperhatikan oleh orang lain, artinya kita diabaikan dan keberadaan kita diabaikan, sehingga kita mungkin dianggap bukan manusia lagi, tetapi hanya sebuah benda. Daripada diabaikan dan tidak diperhatikan, manusia lebih baik dimarahi atau ditegur, karena hal ini tetap menunjukkan adanya perhatian dari orang tersebut kepada kita. Atasan atau orang tua menegur bawahan atau anaknya bukan karena benci, tetapi terlebih karena rasa sayang agar bawahan atau si anak tadi dapat menjadi lebih baik setelah mengetahui kesalahannya.

Tetapi daripada dimarahi atau ditegur, tentu saja orang akan merasa lebih bahagia bila dikasihi dan diberi perhatian. Hal ini pun membangkitkan motivasi, harga diri, dan juga rasa percaya diri dari orang yang dicintai tersebut. Setelah menerima cinta kasih, maka kita pun kini dapat membagikannya kepada orang lain yang juga membutuhkannya.

Seandainya semua orang di dunia ini tidak ada yang mengasihi kita, tetaplah percaya masih ada satu pribadi yang secara konsisten terus mengasihi kita, yaitu Tuhan yang Maha Kuasa. Dia adalah sumber cinta kasih, misalnya dia memberikan udara, hujan, dan panas matahari bagi semua orang tanpa ada perbedaan, baik orang baik maupun orang jahat.

Nah … bila kita telah menerima cinta dariNya yang sungguh luar biasa, maka sekarang telah menjadi tugas dan kewajiban kita untuk mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh, karena di sekitar kita banyak orang yang membutuhkan cinta. Marilah kita membagikan cinta …!

Selasa, 23 Februari 2010

Manfaatkan Hidup! [SKDAG96]

Gunakan kesempatan dengan bijak, kita tidak tahu kapan dipanggil Tuhan.
Saat masih dapat menolong orang lain, lakukanlah dengan TULUS, sebelum kita sendiri perlu ditolong.


Untuk apakah kita hidup? Untuk bersenang-senang dan menikmati dunia atau untuk bekerja keras agar menjadi kaya? Atau anda tidak tahu tujuan hidup sendiri? Bila kita tidak tahu tujuan hidup, maka hidup kita menjadi kacau dan tidak baik karena tidak ada prioritas yang harus kita lakukan.

Hidup di dunia ini relatif hanya sementara, karena itu hendaknya kita memanfaatkannya secara maksimal dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan kekal bersama Allah di surga. Syukurilah semua yang terjadi atas diri kita, berpikir, berkata, dan bertindak lah secara positip.

Semua yang kita miliki: tubuh, kekayaan, anak, ilmu pengetahuan dan lain-lain, merupakan anugrah dari Tuhan, karena hendaklah semua anugrah tersebut kita pakai untuk kemulianNya, yaitu dengan jalan melayani dan menolong orang lain dengan hati yang tulus. Lakukanlah semua ini sekarang juga, sebelum terlambat, karena kita tidak tahu kapan saatnya kita meninggalkan dunia yang fana ini untuk bersatu dengan Allah yang kekal di surga.

Senin, 22 Februari 2010

Prinsip Hidup [SKDAG526]

Tetaplah ASIN di tempat yang tawar,
Tetaplah TERANG di tempat yang gelap,
Tetaplah KECIL di tempat yang besar,
Tetaplah mengandalkan TUHAN dalam segala perkara.


Seringkali dalam menjalani hidup ini, semangat kita turun naik. Naik pada saat bahagia karena perjalanan hidup mulus dan mendapatkan banyak berkat, tetapi turus saat menghadapi masalah yang tidak kunjung selesai, sehingga mungkin kita pun cenderung menjadi putus asa.

Saat kita sedang terpuruk, ingatlah akan Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Serahkan semua permasalahan yang sedang kita hadapi dan mohonlah agar Tuhan mau turut campur tangan untuk menyelesaikannya. Yakinlah Dia pasti mengulurkan tanganNya untuk menolong kita tepat pada waktunya.

Dengan adanya Tuhan yang menggendong kita saat terpuruk, maka janganlah berputus asa; tugas kita adalah tetap terus berkarya untuk memuliakanNya. Tetaplah menjadi asin untuk memberikan rasa dan semangat kepada orang-orang yang mulai tawar hati dan patah semangat. Tetaplah menjadi terang bagi orang-orang yang sedang kegelapan karena menghadapi masalah. Tetapi ingatlah bila semua itu telah berhasil anda lakukan, jangan lah menjadi sombong, karena semua itu tidak terlepas dari peran serta Tuhan sendiri. Jadi kita tetap harus menjadi kecil walaupun sudah menyelesaikan berbagai tugas besar. Amin!

Sabtu, 20 Februari 2010

Jadilah Nomor Satu! [SKDAG95]

Jadilah selalu nomor satu. Hanya juara pertama yang dikenal dan dikenang orang. Juara dua relatif tidak diingat. Karena itu lakukanlah segala sesuatu dengan usaha terbaik.

Semua merk kecap selalu mengaku nomor satu, tidak ada kecap yang nomor dua. Bila kecap saja maunya menjadi nomor satu, mengapa manusia banyak yang mengatakan “Saya cukup menjadi nomor dua, tiga, atau ... urutan terakhir”. Siapakah manusia ke dua yang menginjakkan kakinya di bulan? Sebagian besar dari kita mungkin mengingatnya lagi, karena yang kita ingat hanyalah Neil Armstrong sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan.

Menjadi normor dua tidak diingat orang karena itu marilah kita mengejar prestasi semaksimal mungkin untuk menjadi nomor satu. Lakukan semua dengan usaha terbaik untuk memperoleh hasil yang optimal.

Tetapi jangan salah kaprah, dalam hal ini kita perlu mengutamakan proses bukan hanya hasil. Banyak orang tua yang menginginkan anaknya menjadi juara satu; hal ini tentu bagus, tetapi banyak di antaranya yang akhirnya memaksa anaknya untuk mengambil berbagai pelajaran tambahan agar nilai si anak bagus. Tetapi bagaimana dengan perkembangan jiwa si anak yang terus dipaksa untuk belajar? Lebih parah lagi bila si orang tua menghalalkan segala cara termasuk menyogok guru agar anaknya menjadi juara satu.

Menjadi nomor satu harus dilakukan dengan proses yang baik dan mendukung hasil yang diharapkan. Bila tidak lebih baik melakukan proses yang baik dengan hasil yang memadai, walaupun belum menjadi nomor satu.

Jumat, 19 Februari 2010

Deteksi dan Lakukan Pencegahan! [SKDAG524]

Deteksilah gejala yang akan terjadi dan lakukanlah tindakan sebelum menjadi masalah. Bila kita diam saja maka semua terlambat, karena hal itu sudah menjadi besar (DAG).

Kita sudah mengetahui bahwa mencegah lebih baik daripada memperbaiki, tetapi yang kita lakukan seringkali membiarkan suatu hal terjadi tanpa ada usaha untuk mencegahnya. Akhirnya hal tersebut terlanjur menjadi besar dan kronis, sehingga sulit untuk mengatasi atau memperbaikinya. Hal ini dapat terjadi di rumah tangga, hubungan dengan sesama, dan juga dalam bisnis atau organisasi.

Tugas kita adalah melakukan pengamatan dan pengumpulan data terhadap perkembangan yang ada di sekitar kita. Bila ada hal-hal yang tidak biasa, maka kita perlu cepat tanggap untuk segera mengantisipasinya. Contoh sederhana: bila kita melihat nafsu makan anak balita kita menurun, maka kita perlu segera memeriksa suhu badannya dan bila perlu segera membawanya ke dokter, karena mungkin ia menderita suatu penyakit tertentu.

Dengan melakukan tindakan deteksi dini, kita dapat mencegah terjadinya suatu masalah atau hal yang tidak diinginkan. Jadi lakukan pendeteksian, dan segera ambil tindakan; jangan diam saja!

Kamis, 18 Februari 2010

Orang Sukses vs Orang Bahagia [SKDAG523]

Banyak memberi dan banyak berharap menerima, merupakan ciri orang sukses.
Tetapi orang bahagia, banyak memberi dan tidak berharap untuk menerima kembali.


Manusia menginginkan kesuksesan dalam hidupnya, walaupun umumnya masih dalam pengertian sukses duniawi, misalnya sukses dikaitkan dengan kekayaan, jabatan, gelar, dan lain-lain. Orang sukses mungkin dapat banyak memberi, tetapi ia memiliki tujuan agar dapat menerima dengan lebih banyak lagi. Jadi ia memberi karena memiliki harapan di balik semua itu; ia melakukannya tidak dengan tulus. Saat ia memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, ia berharap agar tindakannya ini dapat diketahui orang banyak, atau juga agar Tuhan mengetahui dan mencatat jasanya, sehingga ia dapat masuk Surga.

Selain itu tujuannya adalah agar lebih sukses, yang ditandai dengan memperoleh lebih dan lebih lagi. Hal ini pun menunjukkan terdapat ketidakpuasan terhadap yang telah diperolehnya. Bila kita ngotot terus mengejar sesuatu, maka kita tidak pernah menghargai yang telah kita peroleh atau miliki, sehingga jelas orang seperti ini tidak pernah bersyukur, tentu saja juga tidak bahagia.

Seperti apakah orang bahagia? Orang bahagia adalah orang yang mensyukuri segala hal yang dialaminya, dimilikinya, dan yang telah diperolehnya. Walaupun mengharapkan sesuatu, orang bahagia tetap bersyukur pada saat harapannya tidak tercapai, karena ia selalu berserah kepada kehendak Tuhan. Pada saat memberi, orang bahagia melakukannya dengan ikhlas dan tulus; ia tidak mengharapkan untuk menerima kembali. Saat ia memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, maka ia merasa hal tersebut merupakan kewajibannya karena ia memiliki kelebihan, padahal semuanya itu hanyalah titipan Tuhan.

Marilah Berubah! [SKDAG94]

Yang tetap di dunia adalah ... PERUBAHAN.
Berubah tidak sama dengan berpindah posisi/pekerjaan.
Berubah berarti membuat diri menjadi lebih baik, lebih setia, lebih sabar dan lain-lain.


Semua yang ada di dunia ini selalu mengalami perubahan; usia kita bertambah, rambut kita tumbuh makin panjang, pikiran kita berubah terus setiap saat. Tetapi ada satu yang tetap di dunia ini, yaitu perubahan itu sendiri yang selalu setia berubah terus.

Karena semuanya berubah, maka diri kita sendiri pun harus berubah menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, perubahan jaman, selera konsumen, dan lain-lain. Bila kita tidak mau berubah, sedangkan yang lainnya berubah, maka yang akan hancur adalah diri kita sendiri. Dalam dunia bisnis bila produk kita tidak berkembang, maka akan ditinggalkan pelanggan. Bila ada karyawan yang tidak terus meningkatkan diri dari sisi pengetahuan dan ketrampilan, maka ia akan tergeser oleh karyawan-karyawan lain yang lebih baru.

Perubahan diri kita harus dilihat secara lebih mendalam, bukan hanya perubahan fisik, tetapi lebih ke arah perubahan emosional. Bila anda mengalami kenaikan jabatan, memiliki tambahan gelar, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini barulah perubahan fisik. Marilah kita berubah menjadi manusia yang lebih matang, mampu menguasai diri, menjadi lebih setia, menjadi lebih sabar, rajin melayani, dan lain-lain, sehingga kita bukan hanya menjadi lebih baik di mata sesama, tetapi juga di mata Tuhan. Amin!

Selasa, 16 Februari 2010

Teman vs Musuh [SKDAG93]

Tidak cukup memiliki sejuta orang teman.
Tetapi memiliki musuh satu saja sudah terlaluuuu banyak.
Bukalah hati untuk menerima orang lain apa adanya.


Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan sesama dalam menjalani hidup ini. Bila kita hidup sendiri, mungkin kita menjadi stress karena tidak ada teman untuk berbagi dan ‘curhat’. Jadi jelas manusia perlu memiliki teman atau sahabat.

Sahabat atau teman dekat mungkin tidak terlalu banyak, cukup beberapa orang, tetapi kita perlu memiliki teman sebanyak-banyaknya. Hal ini pun terjadi di dunia maya, jejaring sosial Facebook diminati orang untuk mencari teman, baik teman lama maupun teman baru, sehingga kita dapat berbagi.

Bila teman membuat kita tenang, bahagia, dan bersukacita, maka lawan atau musuh membuat kita takut, kuatir, dan pusing tujuh keliling. Musuh membuat hidup kita tidak tenang; misalnya bila kita tahu musuh kita akan datang ke suatu acara, maka mungkin kita tidak akan hadir ke acara itu karena perasaan kita menjadi tidak enak dengan kehadirannya. Siapa yang salah? Ya ... diri kita sendiri , yang menyimpan dendam dan tidak mau memaafkannya.

Permusuhan atau perselisihan, biasanya terjadi karena ke dua belah pihak tidak mau mengalah dan saling mempertahankan pendapat masing-masing. Untuk menghindarinya marilah kita lebih membuka hati untuk menghargai pendapat orang lain serta mau menerima orang lain apa adanya, dengan kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya.

Senin, 15 Februari 2010

Tugas Guru dan Orang Tua [SKDAG522]

Tujuan seorang guru atau orang tua bukan untuk membentuk murid atau anak sesuai keinginannya, tetapi mengembangkannya sehingga mereka dapat mewujudkan keinginannya sendiri.

Banyak orang tua atau guru yang terlalu keras dalam mendidik anak atau muridnya, karena mereka memiliki pandangan sendiri, sehingga memaksakan hal tersebut. Bila kita lihat dari si anak atau murid tersebut, mungkin ia sangat stress karena melakukan hal yang tidak dia sukai, akibatnya ia tidak mengalami kebahagiaan. Misalnya ada seorang anak yang kuliah di Fakultas Kedokteran karena dorongan dari orang tuanya, padahal si anak tersebut ingin kuliah di Fakultas Sastra yang sesuai dengan kemampuan dan panggilan hidupnya sendiri. Tetapi karena ia tidak berdaya akhirnya ia mengikuti kehendak orang tuanya kuliah di Fakultas Kedokteran. Apa yang terjadi? Waktu memasuki tahun ke dua, si anak ini mengalami depressi; ia tidak memiliki kepercayaan diri lagi, sehingga terpaksa berhenti kuliah dan perlu pemulihan kembali selama hampir satu tahu. Nah … jelas yang rugi dan menderita bukan hanya si anak, tetapi orang tuanya pun kecewa dan menderita juga.

Untuk itu marilah kita menyadari bahwa yang menurut kita baik belum tentu cocok untuk orang lain, termasuk pasangan hidup dan anak-anak kita. Bagi seorang guru, jelas murid itu adalah titipan dari orang tua, dan bagi orang tua kita juga harus menyadari bahwa anak adalah titipan Tuhan yang perlu kita pelihara dan fasilitasi agar ia dapat bertumbuh dan berkembang secara positif sesuai dengan keinginannya.

Ingatlah bahwa setiap anak itu unik, mereka memiliki bakat dan minat masing-masing, karena itu para orang tua atau guru hendaknya memposisikan diri cukup sebagai fasilitator dalam mendidik anak atau murid, dan tidak memaksakan kehendak kita sendiri.

Minggu, 14 Februari 2010

Sikap Kita Terhadap Waktu [SKDAG521]

Waktu adalah kemurahan Tuhan.
Waktu adalah perjalanan hidup,
Waktu adalah perubahan,
Setiap waktu adalah saat Tuhan.
Jangan menyesali masa lalu dan jangan takut terhadap masa depan.


Semua manusia menerima waktu yang sama banyaknya, yaitu 24 jam untuk satu hari. Tidak ada yang menerima lebih dan tidak ada yang kurang. Hal ini jelas menunjukkan bahwa waktu merupakan kemurahan dari Tuhan yang maha adil.

Waktu berjalan terus, tidak pernah berhenti. Di saat kita bekerja, makan, bahkan saat istirahat pun, waktu terus bekerja tanpa mengenal lelah. Waktu menunjukkan perjalanan kehidupan kita dari suatu waktu tertentu ke waktu lainnya. Waktu juga menunjukkan perubahan, karena semua yang ada di dunia ini berubah dengan berjalannya waktu.

Marilah kita manfaatkan waktu yang kita miliki seoptimal mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari, karena bila terlambat maka kita kehilangan kesempatan dan tidak dapat mengulanginya lagi. Jadi mari kita hargai waktu, karena waktu itu adalah saat Tuhan yang selalu hadir dalam kehidupan kita.

Waktu terus berjalan, jadi mari lupakan masa lalu; bila ada kegagalan pada masa lalu, kita tidak perlu untuk terus menerus menyesalinya. Dan waktu terus berjalan ke masa depan, dan kita pun tidak perlu takut untuk menghadapinya, karena mulai sekarang kita telah memanfaatkan waktu secara optimal demi perkembangan diri kita sendiri.

Sabtu, 13 Februari 2010

Rencana Indah Tuhan [SKDAG92]

Bila kau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku, berhenti dan diamlah ... lihat ke atas.. Tuhan sedang melukis pelangi untukmu. RencanaNya selalu indah.

Mungkin kita pernah merasa bosan dan kecewa dengan hidup ini karena rasanya membosankan dan penuh dengan masalah yang tiada henti. Kepedihan, kekuatiran, ketakutan, dan penderitaan datang silih berganti tanpa mengenal lelah; akibatnya diri kita yang menjadi lelah dan putus asa.

Bila saat seperti itu menghampiri diri kita, maka marilah kita berhenti dan diam, siapkan waktu untuk menghadap Tuhan; bila masih ada beban yang berat, silahkan ‘berteriak’ kepada Tuhan. Ungkapkan semua perasaan dan kekecewaan kita kepadaNya, dan setelah itu heninglah di hadapan Tuhan. Dengarkan ‘suara’Nya dan pikirkanlah manfaat positif dari semua hal yang telah menimpa kita. Apakah benar semua itu terjadi karena Tuhan tidak mencintai kita?, atau karena dosa dan kebodohan kita sendiri?, atau karena hal lain yang tidak kita ketahui?

Jawaban pertanyaan pertama jelas tidak benar, karena Allah mencintai semua umat manusia; Dia tetap memberikan kasih dan pertolongan walaupun kita telah berdosa dan menyakitiNya. Jawaban dari pertanyaan kedua mungkin ada benarnya, semua peristiwa tersebut terjadi sebenarnya karena ulah kita sendiri pada masa lalu. Jawaban dari pertanyaan ketiga pasti benar, karena kita tidak dapat menyelami dan mengetahui rencana Tuhan; seringkali kita hanya berpikir untuk jangka pendek dan menginginkan berbagai hal secara instant. Padahal di balik semua peristiwa yang kita nilai ‘negatif’ terdapat suatu rencana indah dari Tuhan bagi kita. Dia sedang melukis sebuah pelangi bagi kita. Yakinlah bahwa rencananya pasti indah dan terjadi tepat pada waktunya.

Jumat, 12 Februari 2010

Konsistensi [SKDAG091]

Dipukul 100 batu, batu tidak retak sedikit pun. Pada pukulan ke101, batu itu pecah dua. Bukan pukulan terakhir yang membelah batu, tetapi semua pukulan yang sudah dilakukan (Jacob Riis).

Untuk menyelesaikan suatu pekerjaaan dibutuhkan semangat pantang menyerah. Bila usaha pertama kita gagal, cobalah yang ke dua, ke tiga, dan seterusnya sampai usaha tersebut berhasil. Usaha-usaha yang telah kita lakukan walaupun belum berhasil pasti memberikan makna tersendiri terhadap hasil yang kita inginkan. Dengan telah berusaha walaupun belum berhasil berarti kita telah mengetahui cara yang salah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal tersebut merupakan suatu pengalaman berharga bagi kita semua.

Dengan bekerja secara konsisten, maka kita dapat mencapai keberhasilan karena kita telah dibentuk selama proses; kita belajar banyak dari kegagalan yang terjadi dan memperbaikinya sehingga kita dapat mencapai keberhasilan tersebut. Contoh tetesan air yang terus menerus menempa sebuah batu dapat membuat lubang di batu itu setelah berpuluh-puluh tahun.

Jadi bekerja dan berusahalah terus secara konsisten dan jangan cepat menyerah. Misalnya bila anda menyerah pada usaha ke 25, mungkin saja usaha ke 26 yang memberikan hasil. Dengan menyerah pasti anda tidak akan berhasil tetapi dengan mencoba kita masih memiliki peluang untuk mencapai keberhasilan.

Kamis, 11 Februari 2010

Senyum akan Mengusir Duka! [SKDAG520]

Senyumlah walau hatimu sedang sakit dan hancur.
Jika kamu tersenyum di atas ketakutan dan kesedihan, maka anda akan menemukan bahwa hidup itu berharga, dan segera anda akan melihat matahari bersinar kembali (Charlie Chaplin).


Tidak ada manusia yang bahagia dan sukses terus menerus setiap saat tetapi tidak ada juga manusia yang menderita selamanya. Bahagia dan penderitaan, sukses dan gagal itu datang silih berganti dalam kehidupan kita. Tetapi hendaknya hidup ini tetap kita jalani dengan penuh semangat, bebas dari perasaan yang melanda diri kita.

Karena itu saat anda sedang berada dalam mood yang negatif, maka janganlah biarkan diri kita pun menjadi hancur berantakan. Ingatlah kita tetap harus menjalankan hidup ini pada kondisi perasaan apa pun. Jadi janganlah larut dalam kesedihan atau kehancuran, tetapi tetaplah tersenyum. Dengan mengeluarkan senyum, maka dalam tubuh kita pun tersebar energi positif yang dapat menghapus energi negatif yang kita alami.

Tersenyumlah dalam setiap kondisi, karena hal ini dapat mengusir ketakutan, kesedihan, kesakitan, bahkan kehancuran. Tersenyumlah dan hadirkan sukacita di tempat kita berada!

Rabu, 10 Februari 2010

Belajar dari Kesalahan [SKDAG90]

Orang sukses akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya dan akan mencoba kembali untuk melakukannya dengan cara berbeda.

Tidak ada orang yang luput dari kesalahan dan tidak ada orang yang selalu berhasil dalam setiap kegiatannya. Kalau kita lihat dan bertanya kepada orang-orang sukses: ”Apakah anda tidak pernah gagal?”. Maka jawabannya pasti “Saya pernah, bahkan sering gagal, tetapi saya belajar dari kegagalan sehingga memperoleh keberhasilan saat ini!”.

Jadi bila kita melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan, memang kita sedih, tetapi janganlah terpuruk dalam kesedihan terus menerus karena hal ini jelas merugikan diri sendiri. Lihatlah kesalahan dan kegagalan dari sudut yang berbeda dan marilah beri arti yang positif.

Kegagalan merupakan suatu proses pembelajaran, karena hal ini membuat kita mengetahui cara yang salah untuk meraih sukses, yang tentu saja tidak akan kita ulangi lagi. Berusahalah lagi tetapi jelas jangan menggunakan cara yang sama, tetapi gunakan cara baru yang berbeda! Jadi kegagalan sebenarnya adalah pintu untuk menuju sukses.

Berbuat salah itu biasa dan manusiawi, tetapi memiliki semangat untuk bangkit dan memperbaikinya, memubuat kita menjadi manusia yang luar biasa!

Selasa, 09 Februari 2010

Sukses Membutuhkan Usaha! [SKDAG519]

Sukses harus didahului oleh usaha. Satu-satunya kata ‘sukses’ ada di depan ‘usaha’ hanya di dalam kamus.


Setiap orang tentu saja ingin sukses, tetapi banyak yang ingin memperolehnya secara instant. Padahal sebenarnya sukses itu merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus; sukses bukan suatu tujuan, karena setelah suatu tujuan tercapai kita melanjutkan usaha untuk mencapai tujuan berikutnya.

Sukses tidak dapat diperoleh hanya dengan bermimpi, tetapi perlu ditindaklanjuti dengan suatu action, berupa suatu usaha yang membutuhkan pengorbanan tenaga, waktu, harta, dan lain-lain. Dengan berusaha, maka kita akan mendapatkan sukses yang sesuai dengan usaha tersebut.

Sukses harus selalu didahului dengan usaha. Satu-satunya usaha didahului oleh sukses hanyalah di dalam kamus, tepatnya Kamus Bahasa Indonesia. Marilah kita berusaha dan setelah itu nikmatilah sukses yang terjadi!

Senin, 08 Februari 2010

Jagalah Hati Kita! [SKDAG89]

Jika hati seperti air, jangan biarkan ia keruh.
Jika hati seperti awan, jangan biarkan ia mendung.
Jika hati seperti pelangi, hiasi ia dengan iman.
Jaga dan bersihkanlah hati senantiasa!


Tuhan memberikan hati atau budi kepada manusia agar kita dapat mengasihi, membedakan yang baik dengan yang jahat, yang benar dengan yang salah. Karena itu hati, sebagai salah satu perangkat terpenting, perlu kita jaga dan murnikan selalu.
Jangan biarkan hati kita menjadi keruh, kotor, dan terkontaminasi oleh berbagai hal yang tidak benar.

Bila hati kita kotor, maka penilaian yang terjadi pun menjadi tidak benar lagi. Misalnya saat seseorang pertama kali melakukan korupsi, pasti ia gelisah, tidak bisa tidur, serta merasa sangat berdosa. Tetapi bila ia sudah sering melakukan korupsi, maka perasaan bersalah itu sudah tidak ada lagi, malah mungkin terganti dengan prinsip “kalau saya belum korupsi, maka ada yang belum tuntas ...”’.

Mari kita lembutkan hati yang keras agar dapat mendatangkan sahabat, bukan lawan. Mari kita bersihkan hati yang licik dan kotor agar menjauhkan kita dari masalah dan mendapatkan berkat dari Tuhan. Marilah kita selalu memiliki hati yang gembira, karena hal ini merupakan obat yang manjur.

Selain itu kita juga perlu memiliki iman, karena iman berfungsi sebagai pupuk, yang menjaga agar hati kita tetap bersih dan indah. Amin!

Minggu, 07 Februari 2010

Virus Gembira! [SKDAG518]

Sebarkanlah TAWA, kau akan CERIA
Sebarkanlah CINTA, kau akan BAHAGIA
Dengan memberi, kau akan menerima
Segala duka kan berganti tawa (Rm. Blasius, Pr.).


Hati yang gembira adalah obat! Pernyataan tersebut tepat sekali, karena dengan memiliki kebahagiaan atau hati yang gembira, maka pikiran kita dipenuhi berbagai hal yang positip. Hati yang gembira dan pikiran yang positip ini merupakan obat, karena menurut penelitian sekitar 80% penyakit yang kita diderita disebabkan karena pikiran. Kita semua tentunya ingin sehat …., karena itu marilah buat hati kita gembira dan buang kekuatiran, ketakutan dari pikiran kita.

Setelah kita berbahagia, maka kita pun harus menularkan dan menyebarkannya ke orang lain. Bila kita tersenyum serta tertawa dengan tulus, dan menunjukkan cinta terhadap orang lain, maka bukan hanya orang itu yang menjadi senang dan bahagia, tetapi diri kita pun turut menjadi ceria dan bahagia.

Dengan memberi - baik senyuman, cinta, uang, pelayanan, dan lain-lain – maka ada pihak lain yang menerima dengan penuh suka cita. Berilah dengan sukacita, maka kita pun akan menerima kembali dengan berlimpah, tetapi lakukanlah semua dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Marilah kita sebarkan virus gembira untuk mengubah duka menjadi sukacita!

Sabtu, 06 Februari 2010

Menjadi Keajaiban [SKDAG517]

Diri kita adalah KEAJAIBAN, percayalah bahwa kita dapat membuat KEAJAIBAN dengan berpikir, berdoa, percaya, bekerja dan membantu orang lain (Tetty Wijaya).

Kita tahu bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik dan memiliki dua kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya, yaitu otak / akal dan hati / budi. Akal digunakan untuk menyelesaikan masalah dan budi digunakan untuk mengasihi, menentukan mana yang benar atau salah. Jadi jelas manusia itu adalah mahluk yang ajaib.

Dengan dua karunia ini, percayalah bahwa manusia dapat melakukan keajaiban. Manusia dapat membuat pesawat terbang, datang ke bulan, menemukan komputer, handphone, dan lain-lain. Disisi lain manusia pun dapat membantu orang lain untuk mengatasi berbagai keterbatasan yang ada pada dirinya. Misalnya hal ini dilakukan oleh ibu guru Johanna (Anne) Mansfeld Sullivan Macy yang berhasil mengajarkan Helen Keller, seorang buta yang juga tuli, sehingga dapat membaca dengan huruf Braille; bahkan lulus perguruan tinggi dengan predikat magna cum laude, dan juga pengarang buku yang terkenal.

Untuk itu marilah kita menciptakan keajaiban dengan cara berpikir untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, berdoa untuk memohon kekuatan dan bimbingan dari Tuhan, percaya – yaitu beriman kepada Tuhan, serta diwujudkan dalam bentuk tindakan, bekerja dan membantu orang lain. Mari kita wujudkan sekarang juga!

Jumat, 05 Februari 2010

Rajutan Kehidupan [SKDAG88]

Kehidupan seperti membuat kabel; tiap hari kita merajut kawatnya satu per satu sehingga akhirnya kita tidak dapat menghancurkannya. Bangunlah kebiasaan positip agar hidup kita kuat.

Kondisi kehidupan yang kita alami saat ini, tidak terjadi seketika, tetapi merupakan hasil dari perbuatan kita pada hari-hari sebelumnya. Semua yang kita lakukan pada masa lalu memberikan pengaruh pada kondisi kita hari ini. Bila masa lalu anda pernah menolong orang lain, maka mungkin saja pada saat anda mengalami kesusahan, eh ... tahu-tahu saat itu orang yang pernah anda tolong hadir untuk membantu anda. Sebaliknya bila anda pernah menghina seseorang, maka mungkin saja saat ini orang lain juga menghina anda seperti yang telah anda lakukan.

Percuma saja bila anda menyesali perbuatan anda masa lalu pada saat ini; ingat bahwa semua penyesalan itu terjadinya terlambat. Untuk itu sebelum menyesal, marilah kita memperbaiki kelakuan dan tindakan kita pada saat ini; mari kita bangun kebiasaan yang positip karena hal ini lah yang membuat hidup kita menjadi kuat. Jangan biarkan kehidupan kita dirajut dengan kekacauan dan berbagai hal negatif, sehingga menjadi semakin kusut pada masa mendatang.

Tentukan tujuan hidup yang ingin kita capai, kemudian siapkan berbagai rencana positif untuk mewujudkannya. Lalu lakukan rencana tersebut dengan penuh semangat, jujur, dan mendahulukan kepentingan bersama, maka niscaya kita mencapai tujuan hidup yang telah kita tentukan tersebut.

Kamis, 04 Februari 2010

Pengendalian Diri [SKDAG516]

Salah satu kelemahan mendasar manusia adalah ketidakmampuannya dalam mengendalikan diri. Tanpa pengendalian diri, semua yang direncanakan menjadi hancur.

Kapan orang pintar (yang berpendidikan tinggi) menjadi bodoh?
Ya mereka menjadi bodoh saat tidak dapat mengendalikan diri lagi, emosinya keluar meluap-luap; pada saat marah, mulutnya menjadi kebun binatang yang mengeluarkan berbagai umpatan dengan nama-nama binatang : “Anjing, Babi, dan lain-lain”; pada saat sedih, ia akan menangis meraung-raung secara berlebihan.

Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelligence (1995), mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki EQ (Emotional Quotient) lebih tinggi akan lebih sukses di masyarakat. Jadi EQ lebih menentukan kesuksesan dibandingkan dengan IQ (Intelligence Quotient). Dulu kita menganggap orang dengan IQ tinggi akan lebih sukses di masyarakat atau di tempat kerjanya. Kenyataannya ternyata tidak demikian; hal ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut. Bila ada seorang karyawan yang jenius, tetapi tidak dapat menghargai pendapat orang lain, tidak mampu mengendalikan emosi (sering marah-marah di kantor), maka apa yang terjadi dengan dia ? Jelas dia tidak disenangi oleh atasan, maupun rekan sekerja dan anak buahnya. Karena tidak dapat mengendalikan diri maka prestasinya di kantor pun menjadi terhambat, karena hubungan dengan rekan sekerja merupakan salah satu faktor yang menentukan prestasi kerja seseorang karyawan.

Pengendalian diri memang merupakan kelemahan mendasar manusia yang dapat menghancurkan segalanya. Saat kita kuatir karena belum pernah tampil presentasi di depan banyak orang, maka bila ia terus tidak dapat mengendalikan diri untuk mengatasi kekuatirannya, maka ia pasti gagal dalam presentasi tersebut.

Marilah kita belajar untuk mengendalikan diri. Saat kita hendak marah, cobalah tunda dengan menarik napas atau meluapkan amarah tersebut dengan cara lain, misalnya melompat-lompat, memukul air, berteriak di tempat tertutup, dan lain-lain. Dan janganlah lupa untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan, nyatakan dalam doa untuk mohon bantuanNya agar kita dapat mengendalikan emosi dengan baik. Percayalah … dan niscaya semuanya terjadi. Amin ….

Rabu, 03 Februari 2010

Tujuan Hidup [SKDAG87]

SESUNGGUHNYA tidak penting berapa lama kita hidup, 1 hari atau 100 tahun. Yang terpenting adalah apa yang telah kita lakukan selama hidup yang bermanfaat bagi orang lain.

Untuk hidup kita membutuhkan makanan, oksigen, kesehatan, dan lain-lain. Tetapi untuk apa kita hidup? Apakah untuk kebahagiaan diri sendiri, sehingga kita lebih mementingkan kedagingan dan ego saja? Atau ada yang lainnya?

Jika hidup hanya untuk hidup, maka hidup itu tidak akan berarti, karena kita tidak mempunyai tujuan akhir, sehingga kita hanya membiarkan diri kita mengalir menurut arus dunia dan lingkungan yang ada di sekitar kita. Bila orang-orang di sekitar kita adalah orang yang baik, beriman, dan taat terhadap agamanya, maka kita pun ikut seperti mereka, tetapi apa yang terjadi bila orang-orang di sekitar kita adalah orang-orang yang jahat dan hanya mementingkan diri sendiri ? Pastilah kita pun menjadi seperti mereka.

Agar hidup kita berarti, maka tentukanlah tujuan hidup kita ! Bila tujuan hidup kita adalah “Agar hidup saya bermanfaat bagi semua orang.”, maka jelas dalam kehidupan sehari-hari kita bersedia untuk membantu orang dalam berbagai hal tanpa melihat perbedaan yang ada dengan diri kita sendiri.

Hidup kita menjadi bermakna bukan karena lamanya kita hidup, tetapi apakah kehidupan kita telah memberi makna dan bermanfaat bagi orang lain? Marilah tentukan tujuan hidup kita dari sekarang dan segera laksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk mewujudkannya !

Selasa, 02 Februari 2010

Keanehan Waktu …[SKDAG515]

Waktu memang aneh, bila ditunggu lama jalannya, bila diabaikan ia berlalu dengan cepat. Ia tidak dapat dihentikan, semua orang mendapat yang sama. Gunakanlah waktu secara optimal !

Setiap orang mendapatkan waktu yang sama dari Tuhan, yaitu 24 jam dalam sehari; tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Nah … sekarang Tuhan menyerahkan kepada kita masing-masing untuk memanfaatkan waktu tersebut; apakah waktu itu ingin kita gunakan secara optimal atau kita sia-siakan tanpa melakukan hal-hal yang berguna. Orang yang memiliki manajemen waktu yang baik dialah yang akan meraih keberhasilan.

Waktu itu memang aneh, saat kita menunggu sesuatu atau seseorang, maka kita merasakan bahwa waktu berjalan dengan sangat lambat. Tetapi saat kita sedang asik dengan sesuatu, misalnya asik ber FB atau asik nonton TV, eh … ternyata tidak terasa waktu telah berjalan dengan sangat cepat. Artinya waktu itu relatif, tergantung pada konsentrasi kita; saat konsentrasi kita ke waktu maka ia terlihat lama sekali jalannya, tetapi saat konsenrasi kita melakukan sesuatu tanpa memperhatikan waktu, maka ternyata ia berjalan cepat.

Tidak ada yang dapat menghentikan waktu, karena itu kita akan menyesal bila tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Peluang yang telah lewat tidak dapat kita kembalikan lagi dengan memutar kembali waktu kehidupan kita. Bila kita kehilangan uang maka kita masih dapat mencarinya lagi, tetapi bila kita kehilangan waktu, misalnya usia yang bertambah tetapi belum menghasilkan apa-apa, maka tidak ada cara untuk meraihnya kembali.

Jadi marilah kita menggunakan waktu secara optimal. Ada waktu untuk bekerja, bermain, dan beristirahat; gunakanlah secara seimbang, jangan berlebihan di salah satu bidang tertentu !

Senin, 01 Februari 2010

Orang Hebat itu … Terus Belajar [SKDAG514]

Orang hebat tidak mengagungkan kehebatan tetapi mereka terus belajar untuk memperbaiki kekurangan setahap demi setahap secara terus menerus setiap saat.

Kehebatan seseorang itu ditentukan oleh orang lain, bukan oleh diri sendiri. Bila ada seseorang yang mengatakan bahwa dirinya hebat, maka orang-orang belum percaya kepadanya sampai mereka membutktikan bahwa orang itu memang hebat. Jadi orang hebat itu tidak sombong, tidak mengagungkan diri dan kehebatannya sendiri, tetapi dia hanya melakukan yang terbaik dan membiarkan orang lain menilainya.

Kemudian orang hebat juga tidak pernah berpuas diri, ia selalu belajar terus dan memperbaiki kekurangannya terus menerus. Prinsipnya adalah continuous improvement untuk terus meningkatkan kualitas diri sehingga ia menjadi semakin baik dan semakin berguna bagi orang lain di sekitarnya, misalnya keluarga, kantor, lingkungan, dan negaranya.

Dengan terus belajar juga, orang hebat menunjukkan sifatnya yang pantang menyerah dan bila menghadapi kegagalan maka ia akan bangun dan berusaha lagi serta mencari cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maukah anda menjadi orang hebat?