Selasa, 31 Agustus 2010

Sukses itu Berani [SKDAG179]

Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi (Jawarhalal Nehru).

Untuk meraih kesuksesan, kita tidak cukup hanya merenung dan berpikir, tetapi kita perlu bertindak, bertindak, dan bertindak. Semua konsep dan planning yang telah kita susun perlu dilaksanakan dengan kesungguhan dalam berbagai tindakan. Tanpa tindakan, semua yang kita inginkan hanya mimpi, dan tidak akan terwujud.

Memang untuk bertindak dibutuhkan keberanian untuk mengambil resiko, karena tindakan yang kita lakukan mungkin tidak berhasil. Ingat ... bila kita tidak bertindak, maka sudah pasti kita gagal, sedangkan bila kita berani bertindak, maka masih ada peluang untuk berhasil. Nah ... pilih yang mana?

Jadi untuk berhasil, pertama kita harus membuat persiapan yang matang dan penuh perencanaaan, lalu kedua melaksanakannya dengan penuh perhitungan, dan ketiga, bila belum berhasil berarti kita harus belajar dan lakukan kembali dengan berbagai alternatif lain. Langkah terakhir, tetapi perlu dilakukan dari awal adalah tetap berserah kepada Tuhan dan selalu mohon bimbingan-Nya.

Senin, 30 Agustus 2010

Utamakan Orang Lain [SKDAG618]

Pikiran yang selalu mengutamakan orang lain akan mengusir iri hati dan menyingkirkan silang sengketa (Leo Tolstoy).

Pikiran merupakan organ yang mengendalikan seluruh tindakan kita. Bila pikiran kita negatif, maka perkataan yang keluar dari mulut kita dan tindakan kita pun negatif. Karena itu marilah kita mulai dengan selalu berpikir positif.

Salah satu pikiran positif yang perlu ada dalam benak kita adalah “mengutamakan orang lain’; hal ini membuat kita berusaha untuk menyenangkan orang-orang yang ada di sekitar kita, sehingga kita pun siap turun tangan untuk membantu mereka. Buanglah pikiran yang mengutamakan diri sendiri, memelihara egoisme, karena hal ini merupakan salah satu sumber pertikaian kita dengan orang lain, dan juga membuat kita menderita iri hati, karena selalu berpikir “kok diri saya tidak seperti dia, ya …”.

Bersyukurlah atas segala hal yang telah kita terima dan kita miliki, karena masih banyak orang lain yang belum tentu memilikinya. Nikmatilah semua hal tersebut, sehingga pikiran dan perasaan kita tidak terbebani oleh berbagai hal negatif yang memang tidak kita perlukan. Kemudian gunakan semua hal itu secara optimal untuk pengembangan diri kita sendiri dan juga tentu saja untuk membantu orang lain. Rasakan kepuasan tersendiri yang ada dalam diri kita, bila kita berhasil membantu orang lain; semua hal ini lah yang menyebabkan kita dapat menikmati hidup …

Minggu, 29 Agustus 2010

Kemandirian dan Mahluk Sosial [SKDAG178]

Hidup TERHORMAT adalah MANDIRI, tidak membebani orang lain, tidak minta dilayani. Bila terpaksa butuh bantuan, lakukan sesuatu untuk mengimbanginya dalam bentuk lain.

Sebagai mahluk sosial, memang manusia tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling tergantung satu sama lain; kita membutuhkan orang lain untuk berinteraksi, saling menolong, dan lain-lain. Tetapi hendaknya hal ini tidak menjadi alasan bagi kita untuk terus menggantungkan diri pada orang lain, apalagi bila kita hanya menjadi parasit.

Di sisi lain, setiap manusia juga perlu memiliki sifat mandiri, yang memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai hal (tentu saja tidak semu ...) tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini membuat hidup kita menjadi terhormat, karena kita memiliki kemampuan dalam hal tertentu, sehingga tidak membebani orang lain dan tidak perlu selalu dilayani.

Saat kita membutuhkan dan menerima bantuan dari orang lain, janganlah merasa segan atau merasa gengsi. Terimalah bantuan tersebut, kemudian kita pun siap untuk membantu orang tersebut pada saat dia membutuhkannya. Tetapi lebih baik lagi bila kita telah menerima kebaikan dari orang lain, maka kita pun melakukan hal yang sama kepada orang yang lain lagi, bukan hanya kepada orang yang telah berbuat baik pada kita.

Jadi dalam hal ini perlu ada keseimbangan antara kemandirian dan sifat sosial kita sebagai manusia. Dan tentu saja jangan lupa untuk juga selalu memohon bantuan dari Tuhan yang Maha Kuasa ...

Sabtu, 28 Agustus 2010

Percaya dan Bersyukur Selalu [SKDAG617]

Saat aku tidak paham maksud Tuhan, aku tetap percaya.
Saat aku tertekan kekecewaan, aku tetap bersukur.
Saat hidupku berantakan, aku tetap berserah.
Saat aku putus asa, aku tetap maju.

Jatuh bangun dalam kehidupan memang merupakan hal yang biasa, bukan hanya saya yang mengalami, tetapi semua orang pun mengalami hal yang sama. Kuncinya terletak pada diri kita, bagaimana mengatasi masalah yang terjadi pada saat kita jatuh.

Ada orang yang hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, karena ia merasa kuat, pandai, atau pandai. Tetapi sebenarnya perlu kita sadari bahwa kemampuan manusia itu sangat terbatas; banyak hal yang tidak dapat kita lakukan atau berada di luar kemampuan kita. Hal inilah yang menyebabkan kita kecewa, putus asa, tidak ada motivasi hidup, dan lain-lain.

Sebenarnya perlu kita sadari bahwa di atas kemampuan manusia, masih ada kuasa Allah yang sungguh luar biasa; bagi Dia tidak ada yang mustahil. Karena itu saat kita sedang terpuruk dan tidak memiliki kemampuan lagi, janganlah hanya mengandalkan kemampuan manusia, tetapi berserahlah kepada kehendakNya, dan biarkan Dia yang menyelesaikan semuanya untuk kita. Dalam hal ini tentu saja bukan berarti kita menyerah dan tidak berusaha lagi, tetapi tetap berusaha sambil berserah. Artinya kita perlu berserah tetapi tidak menyerah.

Hanya dengan percaya dan mengandalkan Allah, maka kita dapat berserah. Semua rencana-Nya adalah rencana yang indah dan terjadi tepat pada waktunya. Tugas kita hanyalah terus percaya dan bersyukur atas segala hal yang telah kita alami. Amin …

Jumat, 27 Agustus 2010

Penyakit Kronis [SKDAG176 dan SKDAG177]

Saat ini ada beberapa penyakit kronis yang harus kita berantas:
- kuman (kurang beriman).
- kudis (kurang disiplin)
- kurap (kurang rapi)
- kutil (kurang teliti)

Kekacauan yang kita hadapi saat ini, pasti disebabkan karena ada sesuatu yang tidak ’beres’ yang telah kita lakukan pada masa lalu. Hal yang sama terjadi dengan perusahaan atau organisasi, bahkan juga dalam pengelolaan suatu negara.

Semua penyakit kronis yang membuat kita menderita tersebut, tentu perlu kita berantas dengan segera sebelum dampak atau efeknya meluas dan semakin merugikan kita. Penyakit tersebut adalah kuman (kurang beriman), tanpa iman atau iman yang buta, membuat kekacauan dimana-mana; banyak terjadi pembunuhan atau pemboman yang dilakukan hanya untuk memuaskan suatu kelompok ’ekstrem’ tertentu. Lalu kudis (kurang disiplin); tanpa disiplin semua menjadi kacau, misalnya kemacetan terjadi karena banyak pengemudi yang tidak disiplin untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Semua ini pun terjadi karena para petugas sendiri juga tidak disiplin dan bertindak tegas untuk menghukum segala pelanggaran yang terjadi.

Penyakit berikutnya adalah kurap (kurang rapi) dan kutil (kurang teliti), yang membuat hasil dari proses yang kita lakukan menjadi tidak maksimal, sehingga perlu dilakukan pengerjaan ulang atau malah menjadi produk gagal.

Manakah penyakit yang telah menyerang kita secara pribadi? Kita perlu mengevaluasi diri dan memberantas semua hal negatif tersebut. Karena selain penyakit tersebut masih ada beberapa penyakit lain, yaitu kupret (kurang prestasi), kuras (kurang sabar), kurma (kurang kerja sama), dan kursi (kurang sakti, artinya kurang belajar). Basmilah semua dengan selalu berpikir, berkata, dan bertindak positif, serta tentu saja dengan berserah pada Tuhan! Amin ...

Kamis, 26 Agustus 2010

Pengaruh Hati … [SKDAG616]

Hati yang gembira adalah obat yang manjur,
Hati yang lembut mendatangkan sahabat,
Hati yang bersih menjauhkan masalah
Tetapi hati yang keras menemui jalan buntu.

Pikiran (otak) dan perasaan (hati) merupakan dua hal yang menjadi hakekat manusia; keduanya menjadi pusat pengendali tindakan yang akan kita lakukan. Saat pikiran kita sedang kalut dan perasaan yang tidak karuan, maka pastilah saat itu kita tidak dapat melakukan tugas dengan baik, yang ada hanya keinginan untuk melepaskan emosi (kekesalan, kemarahan, kekecewaan dll.) kepada setiap orang yang kita temui.

Seringkali saat kita sedang emosi, maka akal sehat tidak berfungsi lagi; saat inilah kita menjadi bodoh, karena kita hanya bertindak secara spontan, tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi. Setelah kita lakukan barulah kita menyesal, mengapa saat itu kita melakukan tindakan bodoh seperti itu. Tetapi semua itu sudah terlambat dan tidak dapat diulang lagi, yang tersisa hanyalah penyesalan …

Marilah kita kendalikan hati dan pikiran kita, sehingga sebelum bertindak kita dapat berpikir “bagaimana nanti”, bukan “nanti bagaimana”. Untuk itu kita perlu memiliki hati yang bergembira dan penuh suka cita, karena bila kita tidak memiliki beban yang perlu dipikirkan maka kita pun memperoleh kesembuhan. Miliki juga hati yang lemah lembut, karena menghasilkan kesabaran, dan hal ini tentu saja disukai oleh orang lain, sehingga mereka pun mau menjadi sahabat kita.

Janganlah mengeraskan hati, karena hal ini membuat kita tidak mau menerima pendapat orang lain; akibatnya masalah yang sedang kita hadapi tidak terselesaikan dan kita menemui jalan buntu. Tetapi milikilah hati yang bersih, tanpa curiga dan terbuka terhadap masukan dari orang lain, karena hal ini membuat kita dapat menjauhkan kita dari masalah.

Rabu, 25 Agustus 2010

Sumber Penghiburan [SKDAG175]

Penyebab KUTUK bukan Kekayaan, tetapi fasilitas-fasilitas penghiburan yang digantungkan pada kekayaan. Penghiburan dari Tuhan akan diterima dan dialami orang-orang yang rendah hati.

Manusia di dunia banyak mencari berbagai sarana penyegaran (refreshing) sebagai sarana penghiburan untuk menyegarkan pikirannya yang telah lelah menyelesaikan berbagai tugas dan pekerjaan di kantor. Penghiburan dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan berolah raga, memancing, bermain games, pergi ke bioskop, dan lain-lain. Bahkan ada juga mencoba untuk melakukan penghiburan dengan tujuan melupakan beban yang sedang dihadapinya. Hal ini dilakukan dengan melakukan dugem, menggunakan narkoba, atau pergi ke dukun, dan berbagai hal lainnya negatif.

Fasilitas-fasilitas penghiburan tersebut dapat dimanfaatkan bila kita memiliki harta yang cukup untuk membiayai semua kebutuhan tersebut. Kekayaan atau uang sendiri tidak salah, tetapi yang salah adalah cinta akan uang dengan tujuan untuk dimanfaatkan bagi berbagai hal yang negatif.

Bila kita memiliki masalah atau beban yang berat, janganlah menyerah dan mencari sumber penghiburan yang lain. Kita memiliki sumber penghiburan yaitu Tuhan sendiri. Dia yang empunya semua, sehingga bila kita mau merendahkan hati dan merendahkan diri di hadapanNya maka Dia pasti turun tangan untuk memberikan penghiburan kepada kita semua. Karena itu marilah datang kepada-Nya dan jangan sia-siakan kebaikan-Nya ...

Selasa, 24 Agustus 2010

Taklukkan Diri Sendiri! [SKDAG615]

Kemenangan terbesar bukanlah keberhasilan menaklukkan gunung-gunung, melainkan menaklukkan diri kita sendiri.
(Sir Edmund Hillary, orang pertama yang mencapai puncak gunung Himalaya)

Hambatan yang kita hadapi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hambatan internal yang berasal dari dalam diri kita dan hambatan eksternal yang berasal dari luar. Bentuk hambatan internal itu misalnya rasa malu, kuatir yang berlebihan, kurang percaya diri, dan lain-lain, sedangkan hambatan dari luar adalah penolakan dari keluarga atau atasan, lingkungan yang kurang kondusif, tidak ada kesempatan, pekerjaan yang terlalu banyak, dan lain sebagainya.

Munurut Sir Edmund Hillary, yaitu orang pertama yang berhasil menaklukkan puncak gunung Himalaya, hambatan terbesar berada di dalam diri kita sendiri. Bila kita dapat mengatasi hal ini maka hambatan dari luar dapat juga kita atasi. Misalnya saat mendaki gunung, bila di dalam hati kita sendiri sudah muncul pikiran bahwa ‘saya sudah lelah atau tidak mungkin sampai ke puncak’, maka pikiran inilah yang akan terwujud, karena saat itu juga motivasi kita menurun drastis, dan akhirnya terwujud dalam tindakan nyata: turun lagi saja, agar dapat sampai ke rumah secepatnya, dan kembali ke zona nyaman (comfort zone) kita.

Bila kita memiliki motivasi tinggi, rasa percaya diri, pantang menyerah, dan mau terus berusaha, maka berbagai hambatan dari luar itu merupakan suatu tantangan yang perlu terus kita selesaikan. Kita pasti mencari berbagai cara dan upaya untuk menyelesaikan berbagai hambatan eksternal tersebut.

Jadi marilah kita menaklukkan diri kita sendiri dan berani untuk melakukan perubahan, yaitu mengatasi berbagai kelemahan dan sifat negatif yang ada dalam diri kita. Untuk itu kita perlu terus mengembangkan diri dengan belajar dan belajar terus, serta tentu saja tetap berserah kepada Tuhan. Amin …

Minggu, 22 Agustus 2010

Berserah pada Kehendak Tuhan [SKDAG174]

Gunakan talenta dari Tuhan dalam semua karyamu. Bila sudah kerja keras tetapi cita-cita tidak tercapai, percayalah Tuhan menunjukkan bahwa cita-cita tersebut tidak cocok dengan talentamu.

Untuk memungkinkan kita melaksanakan tugas dan pekerjaan di dunia ini, Tuhan telah memberikan berbagai talenta kepada kita. Tetapi tidak semua dari kita memanfaatkan talenta tersebut secara optimal, misalnya ada anak yang pandai dan jenius, tetapi ia senang bermalas-malasan, sehingga kemampuan otaknya yang luar biasa tersebut tidak digunakannya secara optimal.

Gunakanlah semua talenta tersebut secara optimal untuk mewujudkan semua cita-cita kita. Tetapi kita juga perlu berserah pada Tuhan, karena tidak semua rencana atau cita-cita yang kita inginkan itu sesuai dengan rencana Tuhan, yang jelas luar biasa.

Pada suatu saat pasti kita pernah mengalami, bahwa untuk mewujudkan suatu rencana, rasanya kita sudah membuat persiapan secara optimal dan juga sudah bekerja keras, tetapi tetap saja rencana tersebut tidak pernah terwujud. Nah ... dalam hal ini kita perlu memiliki kepekaan, bahwa rencana kita tidak sesuai dengan rencana Tuhan. Untuk itu kita pun perlu memiliki fleksibilitas untuk mengubah semua rencana tersebut dan sesuaikan dengan keinginan Tuhan. Ini semua menunjukkan bahwa kita berserah pada kehendak Tuhan ...
Hadiah dari Tuhan [SKDAG614]

Tuhan selalu menyediakan hadiah untukmu:
Cahaya untuk kegelapan,
Jalan keluar untuk setiap masalah,
Rencana untuk hari esok,
Kebahagiaan untuk kesedihan
.

Serahkanlah semua kekuatiran dan masalahmu kepada Tuhan, karena Ia pasti menyediakan seluruh kebutuhan, menyelesaikan semua masalah yang kita hadapi, dan memberikan yang terbaik kepada kita, tentu saja semua itu terjadi menurut kehendak-Nya bukan menurut kehendak kita. Tetapi yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah memberikan rancangan kecelakaan kepada kita, tetapi Dia akan memberikan rancangan sukacita yang terjadi tepat pada waktunya.

Kunci untuk semua itu adalah keyakinan dan iman kita kepada Tuhan, sehingga kita mampu berserah sepenuhnya kepada kuasa-Nya. Percayalah bila kita sedang menghadapi kegelapan, Tuhan selalu memberikan cahaya untuk mengatasi kegelapan tersebut; cahaya adalah jalan keluar untuk setiap masalah yang kita hadapi.

Tuhan juga selalu memberikan rencana terbaik untuk hari esok, dan tugas kita adalah melaksanakan kehendakNya itu dengan konsisten. Dan Tuhan juga pasti selalu membantu kita untuk mengatasi kesedihan; Dia sudah menyiapkan kebahagiaan atau sukacita sebagai ganti kesedihan tersebut.

Jumat, 20 Agustus 2010

Otak : Ciptaan Tuhan yang Luar Biasa [SKDAG173]

Volume otak manusia sekitar dua genggaman tangan dan beratnya sekitar 1.5 kg (1.5% berat tubuh) tetapi mengendalikan seluruh tubuh. Sungguh ciptaan Tuhan yg luar biasa !

Seluruh aktivitas yang kita lakukan dikendalikan oleh otak. Otak yang membuat kita dapat berpikir, menganalisis masalah serta mencari solusi, melakukan berbagai hal baru secara kreatif dan masih banyak lainnya. Otak yang mengendalikan seluruh komponen tubuh kita, mengolah semua masukan yang diterima melalui panca indera, mengatur prinsip kerja jantung, paru-paru, dll. secara otomatis.

Bila otak kita tidak berfungsi lagi, maka sebenarnya manusia itu sudah mati, karena pusat pengendali kehidupannya sudah tidak ada lagi. Ternyata otak yang luar biasa ini, volume dan beratnya relatif kecil; volumenya hanya sekitar dua genggaman tangan dan beratnya hanya sekitar 1.5 kg.

Otak merupakan salah satu karunia Tuhan yang luar biasa bagi kita, selain tentu saja hati atau nurani. Otak dan hati ini lah yang membedakan manusia dengan mahluk ciptaan Tuhan lainnya; kedua hal inilah yang menjadikan manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang terbaik. Untuk itu marilah kita selalu bersyukur karena memiliki Tuhan yang sungguh luar biasa ...

Kamis, 19 Agustus 2010

Visi Hidup [SKDAG172]

Hidup bukan untuk makan, tetapi makan dibutuhkan untuk hidup.
Hidup untuk (melaksanakan) Firman Tuhan dan Firman Tuhan sangat kita butuhkan untuk hidup agar tidak tersesat.


Manakah pernyataan yang benar: ”hidup untuk makan” atau ”makan untuk hidup”? Pernyataan pertama ”hidup untuk makan” berarti dalam hidup ini yang terutama dan terpenting adalah makan, sehingga setiap saat orang ini kerjanya hanya makan saja. Akibatnya jelas bobot badannya meningkat sehingga kesehatannya pun mengalami gangguan.

Prinsip yang benar adalah pernyataan kedua ”makan untuk hidup”. Hidup bukan hanya untuk makan, tetapi kita membutuhkan makanan agar menjadi energi sehingga kita dapat menjalani kehidupan secara optimal.

Banyak kegiatan lain yang perlu kita lakukan dalam hidup ini, selain makan, yaitu tidur, bekerja, beristirahat, dan lain-lain. Tetapi dalam seluruh kehidupan tentu saja, kita perlu melaksanakan Firman Tuhan, karena hal ini merupakan pedoman terpenting dalam hidup kita agar kita tersesat dalam menjalani kehidupan ini.

Untuk itu marilah kita tentukan visi kehidupan kita; apakah tujuan utama dari kehidupan kita. Silahkan anda renungkan dan tuliskanlah sekarang juga!

Visi hidup saya adalah :
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

Rabu, 18 Agustus 2010

Penyebab Kepahitan Hidup [SKDAG612]

Ada tiga penyebab kepahitan hidup, yaitu hati yang mudah luka, tidak mau mengampuni, dan lamanya waktu memendam luka.

Apakah hidup ini manis, pahit, atau hambar? Semua kan tergantung dari sudut pandang kita masing-masing. Tetapi ada tiga hal yang menyebabkan hidup ini menjadi pahit, yaitu:

1. Hati yang mudah luka. Orang seperti ini sangat sensitif, ia mudah tersinggung; akibatnya karena perasaan sendiri maka ia tidak dapat menikmati hidup ini. Kasihan kan?

2. Tidak mau mengampuni. Semua orang sudah berbuat salah …, dan Tuhan saja selalu mengampuni kita yang berbuat salah berulang-ulang, bahkan seringkali sangat menyakitkan-Nya. Mengapa kita tidak belajar dari sifat Tuhan? Marilah kita mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita; lihatlah dari sudut pandang berbeda dan tempatkan diri kita pada posisi orang tersebut, maka kita dapat memahami mengapa ia menyakiti kita waktu itu. Memang untuk melakukan ini tidak mudah, tetapi dengan bersandar pada Tuhan, maka tidak ada yang mustahil.

3. Memendam luka dalam waktu lama. Bila kita tidak dapat mengampuni, maka yang menjadi susah adalah diri kita sendiri; kita yang menanggung beban,yaitu dendam tersebut, dalam hati kita. Hal ini malah mungkin membuat kita menjadi sakit pikiran, yang akibatnya akan membuat kita juga menjadi sakit fisik. Marilah kita menjadi manusia yang murah hati, mudah mengampuni, dan bukan seorang pendendam.

Kita tentu saja tidak mau merasakan hidup ini penuh kepahitan. Bentuklah rasa manis dalam hidup ini dengan selalu bersyukur, penuh dengan sukacita, dan marilah kita mulai dengan membagikan senyum kepada sesama …

Selasa, 17 Agustus 2010

Hambatan dan Kesempatan [SKDAG171]

Beda antara hambatan dan kesempatan terletak pada sikap kita memandangnya.
Selalu ada hambatan dalam tiap kesempatan dan selalu ada kesempatan dalam tiap hambatan (Baxter)


Setiap orang pasti memiliki masalah atau persoalan dalam hidupnya. Masalah memang merupakan aroma dalam kehidupan ini; bila tanpa masalah mungkin hidup kita menjadi hambar-hambar saja. Masalah tersebut sebenarnya dapat kita lihat sebagai suatu kesempatan, tetapi banyak juga yang menganggapnya sebagai suatu hambatan; dua-duanya benar karena tergantung dari cara kita memandangnya.

Misalnya seorang anak yang perlu belajar keras karena sebentar lagi akan menghadapai ujian. Ada anak yang merasa proses belajar ini sebagai suatu hambatan, karena ia terganggu dalam melakukan hobinya. Tetapi ada anak lain yang melihat hal ini sebagai suatu kesempatan, karena bila ia lulus ujian maka ia akan naik ke tingkat atau kelas yang lebih tinggi. Memang tidak mudah untuk meraih kesempatan tersebut, karena dalam setiap kesempatan pasti ada hambatan. Demikian juga sebaliknya dalam setiap hambatan, bila kita lakukan berbagai usaha untuk mengatasinya, maka kita pun akan melihat kesempatan di balik semua itu.

Jadi bila kita ingin maju, maka kita harus terus belajar. Anggaplah semua persoalan yang kita hadapi sebagai suatu ujian yang akan membuat kita naik tingkat, sehingga menjadi lebih pandai, lebih hebat, lebih sabar, dan lain-lain. Janganlah melihatnya sebagai suatu hambatan tetapi lihatlah sebagai suatu kesempatan atau suatu tantangan bagi kita untuk maju.

Senin, 16 Agustus 2010

Kesulitan dan Kemudahaan [SKDAG611]

Apapun yang anda ingin nikmati dengan mudah selalu mengharuskan anda untuk bekerja keras mengatasi kesulitan. Mengatasi kesulitan adalah syarat pencapaian kemudahan.

Dalam menjalani kehidupan ini, kita pasti tidak terlepas dari berbagai masalah yang harus kita hadapi, misalnya pekerjaan yang menumpuk, anggota keluarga yang sakit, masalah perekonomian, dan lain-lain. Tidak ada seorang pun yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya, karena itu yang penting sekarang adalah bagaimana kita mengelola masalah tersebut. Masalah adalah bagian dari hidup kita, ia dapat menjadi ancaman tetapi juga dapat menjadi peluang, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.

Waktu kita sekolah, kita harus menghadapi ulangan atau ujian. Bila ujian ini kita anggap sebagai ancaman yang merugikan, maka mungkin kita menghindarinya sehingga kita tidak mau masuk sekolah atau tidak mau belajar, tetapi akibatnya … ya .. kita yang rugi sendiri. Tetapi bila ujian ini kita anggap sebagai suatu tantangan dan kesempatan untuk maju, maka kita akan belajar dengan semangat untuk mendapatkan nilai yang baik, dengan tujuan agar kita lulus ujian. Dengan belajar dengan keras, maka sekarang kita menikmati kemudahan untuk naik kelas ke tingkat yang lebih tinggi.

Hal yang sama terjadi dalam kehidupan kita; bila kita santai-santai saja menghadapi kehidupan, maka pada masa depan banyak kesulitan yang menghadang kita. Tetapi bila saat ini kita bersedia untuk bekerja keras, dan juga bekerja cerdas, maka kemudahan yang akan kita peroleh pada masa depan. Jadi marilah kita terus melatih diri untuk mengatasi berbagai kesulitan dengan tujuan agar kita menjadi terlatih, sehingga saat menghadapi masalah yang sama maka kita dapat menyelesaikannya dengan mudah. Hal ini semua sesuai dengan pribahasa “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Dicintai atau Mencintai? [SKDAG610]

Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai, karenaitu marilah kita membagikan cinta bagi orang lain (Victor Hugo)

Yang dimaksud dengan cinta disini bukan cinta eros, yang berdasarkan perasaan suka seseorang kepada lawan jenisnya, tetapi cinta agape, yaitu cinta yang tulus, terlepas dari nafsu dan tidak mengharapkan apa pun.

Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami suatu perasaan yang berbunga-bunga, yaitu saat kita mencintai seseorang. Bagaimana perasaan kita saat dicintai oleh seseorang? Seharusnya perasaan kita saat itu lebih berbunga-bunga, karena ada orang yang sungguh sangat menghargai diri kita. Tetapi ada juga orang yang merasa risih dan tidak enak saat dicintai karena kita tidak mencintai orang itu.

Padahal seharusnya kan … kita mencintai dan mengasihi semua orang tanpa pandang bulu. Dengan memberikan cinta pada orang lain, maka kita pun akan menerima cinta dari mereka; ingatlah bahwa dengan memberi maka kita akan menerima. Jadi janganlah menolak cinta dari orang lain kepada kita, malah kita seharusnya mencintai dia juga.

Tentang Dosa [SKDAG609]

Tidak ada istilah 'setengah benar', 'dosa putih', 'bohong jujur'. Tuhan menginginkan konsistensi dalam semua perbuatan kita (DAG)

Dosa berarti perbuatan kita, baik yang telah dilakukan maupuan yang baru dipikirkan, yang tidak sesuai dengan perintah Allah sehingga jelas menyakiti hati-Nya. Dosa tetap dosa, tidak ada yang besar atau pun kecil, tidak ada juga dosa yang “setengah benar”, “dosa putih”, atau “bohong yang jujur”.

Dalam dilema kehidupan yang kita alami, memang seringkali kita berbuat dosa untuk menutupi masalah yang lebih besar. Misalnya ada orang yang mengatakan bahwa ia berbohong kepada istrinya, padahal ia memiliki seorang WIL (wanita idaman lain), agar tidak ada keributan dalam keluarga. Menurutnya hal ini sah dan oke-oke saja agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar. Dari sudut pandang dirinya mungkin benar, tetapi jelas hal tersebut bertentangan dengan perintah Allah dan menyakiti istri serta keluarganya sendiri.

Di sisi lain ada juga tentara yang terpaksa menembak musuh sehingga ia menderita, bahkan mungkin meninggal; hal ini ia lakukan karena merupakan tugas dari atasan, bahkan merupakan tugas dari negara. Apakah ia tidak berdosa? Di mata Tuhan jelas ia tetap berdosa karena telah menghilangkan nyawa sesamanya. Hal tersebut memang suatu dilema yang sangat rumit; ia bisa membantah, bahwa “kalau saya tidak membunuhnya, maka saya yang akan dibunuh”. Tidak mudah untuk mencari jalan keluarnya, semua terserah dari hati masing-masing; salah satu jalan keluar adalah jangan jadi tentara, bila suara hati kita memang tidak berkenaan dengan hal tersebut.

Di hadapan Allah, kita perlu menjadi manusia yang konsisten dan taat sepenuhnya, tidak dapat hanya taat setengah-setengah. Amin …

Kasih itu Memberi [SKDAG170]

Kasih itu bukan mengenai apa yang dapat anda peroleh melainkan apa yang dapat anda berikan. Kasih selalu tersedia ... jika anda benar-benar menginginkannya.

Dalam tingkat persaingan yang semakin tinggi, maka saat ini sebagian besar manusia menekankan pada sifat egoisme-nya sendiri. Ia tidak mementingkan kebutuhan dan keperluan orang lain, tetapi lebih mementingkan semua kebutuhan dan keperluannya sendiri terlebih dahulu. Cinta kasih cuma merupakan slogan saja dalam diri kita, tetapi tidak kita lakukan dalam praktek kehidupan.

Janganlah hanya fokus pada perolehan yang kita akan dapatkan, karena hal ini membuat kita menjadi berjiwa pengemis, yang hanya bisa menantikan pemberian dan belas kasihan dari pihak lain. Kasih yang ada pada diri kita itu seharusnya merupakan suatu ’kata kerja’ yang membuat kita melakukan kasih. Hal ini dapat kita lakukan dengan jalan memberikan kasih kepada sesama.

Kita juga tidak perlu takut akan kehabisan kasih; semakin banyak kita memberi maka semakin banyak juga kita akan menerimanya. Kasih itu selalu tersedia di sekitar kita; semua tergantung pada diri kita sendiri, apakah kita sungguh-sungguh menginginkannya untuk kita gunakan atau memang kita mau mengabaikannya saja.

Rabu, 11 Agustus 2010

Resep Persabatan [SKDAG169]

Persahabatan terdiri dari:
1 sendok kesabaran
1 potong pemahaman
1 pasang telinga yang mau mendengar
1 sendok pujian
1 gelas dukungan
1 sendok kata-kata bijak dan kasih tak berhingga.


Memiliki sahabat sangat menyenangkan, tetapi dalam membina suatu persahabatan seringkali kita menemui hambatan, misalnya karena kita yang berbuat kesalahan sehingga menyakiti hatinya atau kita kecewa karena sahabat kita ternyata tidak sesuai dengan harapan atau keinginan kita.

Untuk membina persahabatan dibutuhkan beberapa syarat di antara ke dua belah pihak terkait, marilah kita mulai dari diri kita sendiri. Agar persahabatan dapat berjalan dengan langgeng, maka dibutuhkan kesabaran dan pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan sahabat kita. Dan dari kita pun dibutuhkan kemampuan untuk mendengarkan pendapat atau keluhannya, kemudian kita pun perlu memberikan pujian saat ia membuat prestasi, dukungan saat ia sedang terpuruk, berbagai perkataan bijak untuk terus mendukungnya.

Semua hal yang kita lakukan adalah wujud dari kasih yang terwujud dalam setiap tindakan kita kepada sahabat kita. Marilah kita mengasihi sahabat kita dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, dan tidak lupa juga untuk mengasihi semua orang, karena dengan membagikan kasih maka kita pun akan menerima kasih. Dan ingat bahwa kita pun telah terlebih dahulu dikasihi oleh Allah yang maha pengasih.

Selasa, 10 Agustus 2010

Jangan Pernah Menyerah! [SKDAG608]

Saat terjepit masalah sehingga kita merasa tidak mampu lagi bertahan, jangan menyerah satu menit pun sebab kita tidak tahu saat air pasang akan surut (Harriet Beecher Stowe).

Ada seorang pencari harta karun, yang telah melakukan penggalian di sekitar tempat perkiraan harta karun itu berada. Selama berbulan-bulan ia telah menggali di sekitar daerah tersebut, tetapi belum memperoleh harta karun yang diidam-idamkannya, sehingga akhirnya karena put, us asa, ia menyerah dan menghentikan proses penggaliannya.

Tidak lama kemudian datang orang lain yang meneruskan penggalian tersebut, dan ternyata hanya berjarak 1 meter dari titik penggalian terakhir, ia menemukan harta karun yang dicari. Jelas penggali pertama pasti menyesali keputusannya untuk menghentikan penggalian karena ternyata jaraknya hanya satu meter saja. Ia berpikir: “Seandainya saya meneruskan penggalian, maka saya pasti menjadi kaya raya!”, tetapi kini semua itu hanya impian karena tidak dapat dia ulangi lagi.

Hal yang sama terjadi saat kita dalam keadaan terjepit, rasanya tidak ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Tetapi ingat … “jangan pernah menyerah”, karena kita tidak tahu rencana Allah. Mungkin dengan melakukan satu atau dua langkah lagi, maka masalah kita dapat selesai.

Yang kita perlu lakukan adalah berserah, yaitu menyerahkan semuanya pada kehendak Allah, dan kita sebagai manusia terus berusaha, pantang menyerah. Dalam hal ini, tentu saja kita perlu dekat dengan-Nya, artinya kita perlu terus berkomunikasi melalui doa, membaca pesan-pesanNya dalam Kitab Suci, sehingga kita memiliki kepekaan untuk mengetahui kehendak-Nya.

Senin, 09 Agustus 2010

Musuh Paling Berbahaya dan Teman Paling Setia[SKDAG168]

Musuh yang paling berbahaya di dunia ini adalah rasa takut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.


Selain Tuhan yang maha kuasa, maka yang paling mempengaruhi manusia adalah dirinya sendiri, bukan lingkungan atau orang lain. Setiap orang dapat sukses walaupun mungkin ia tidak kaya, pendidikannya tidak tinggi, atau belum berpengalaman. Sebaliknya orang dapat gagal walaupun ia memiliki banyak uang, berpendidikan tinggi atau sudah banyak pengalaman. Jadi jelas yang menentukan keberhasilan adalah semangat, kepribadian, dan perilaku orang itu sendiri.

Rasa takut dan bimbang seringkali menjadi penghambat kita untuk maju; untuk melakukan suatu tindakan, kita perlu memiliki keyakinan dan keberanian. Lawanlah rasa takut dan bimbang tersebut, karena mereka adalah musuh paling berbahaya, yang dapat menguburkan semua cita-cita dan keinginan kita. Pupuklah keberanian dan keyakinan, karena merekalah sahabat paling setia yang akan mendukung keberhasilan kita.

Dengan mengetahui musuh paling berbahaya dan teman paling setia, maka kita sudah memiliki bekal dasar untuk maju. Setelah itu latihlah diri dengan penuh semangat, tanpa mengenal putus asa, dan jangan lupa untuk terus berserah pada kehendak Tuhan.

Sabtu, 07 Agustus 2010

Kawan atau Musuh? [SKDAG607]

Kawan memukul dengan cinta, tetapi musuh merangkul dengan bisa. Pilih yang mana?

Kawan sejati tidak selalu memuji kita, tetapi dia juga siap mengritik, bahkan memukul kita, tetapi semua dilakukannya dengan cinta, karena dia sebenarnya menginginkan kita untuk maju dan berkembang. Kawan sejati memberi masukan atas segala kelemahan kita, marah saat kita membuat kesalahan, memukul kita pada saat kita malas dan melalaikan kewajiban.

Di sisi lain ada juga orang-orang yang seolah-olah mengasihi kita, dia seakan-akan siap membantu dan menolong kita; semua dilakukannya karena mereka ingin menikmati keberhasilan, kekayaan, kepandaian yang kita miliki. Tetapi bila kemauannya tidak terpenuhi, maka ia segera berbalik arah dan memusuhi kita bahkan memiliki rencana untuk menghancurkan kita.

Karena itu hati-hatilah terhadap orang-orang di sekitar kita. Jangan segera percaya bila ada orang-orang yang berbaik hati untuk menolong kita, dan jangan cepat-cepat marah bila ada orang yang mengkritik atau memarahi kita. Amatilah apa yang ada dibalik semua tindakan mereka tersebut sehingga kita dapat mengenali maksud mereka yang sebenarnya.

Lakukanlah Sekarang Juga! [SKDAG167]

Ingat nasehat sebelum gagal tiba
Ingat doa sebelum ada kesulitan
Untuk melayani jangan tunggu ada waktu


Ingat dan lakukanlah berbagai hal positif sebagai tindakan pencegahan, karena umumnya pencegahan lebih baik daripada perbaikan. Misalnya ingatlah untuk berolahraga sebelum kita menjadi sakit.

Dalam kehidupan sehari-hari pun banyak hal yang perlu segera kita lakukan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Agar kita tidak mengalami kegagalan, maka kita perlu mengingat dan melaksanakan berbagai nasehat dan prinsip yang dapat kita pelajari dari para ahli. Kemudian jangan lupa untuk berdoa secara rutin; jangan menunggu sampai ada kesulitan baru kita mencari Tuhan. Berdoalah setiap saat agar kita dapat bertegur sapa, mengucap syukur, dan meminta ampun kepada Tuhan.

Seringkali bila diajak untuk melakukan hal yang positif, misalnya pelayanan, maka kita mencari berbagai alasan, misalnya tunggu sampai ada waktu, sampai anak dewasa, atau sampai bisnis berjalan normal; pada umumnya alasan tersebut hanya dicari-cari. Marilah kita satukan tekad dan hati untuk melakukan hal positif karena bermanfaat untuk orang lain; jangan mencari-cari alasan yang tidak masuk akal. Berserahlah kepada Tuhan ....

Jumat, 06 Agustus 2010

Penanganan Masalah [SKDAG606]

Masalah tidak untuk disimpan tetapi untuk dibagikan,
masalah bukan tanda kelemahan tetapi kekuatan,
masalah tidak untuk disesali tetapi disyukuri,
masalah tidak untuk dihindari tetapi dihadapi.


Setiap kejadian yang kita hadapi selalu dapat dilihat dari sisi positif atau pun dari sisi negatif. Misalnya kita dapat melihat ular, misalnya ular sawah, ular sanca, sebagai binatang yang berbahaya, dapat melilit dan menelan anak-anak, tetapi marilah kita lihat dari sisi positif, ular diciptakan Tuhan untuk memberikan keseimbangan di dunia, yaitu membatasi pertumbuhan tikus. Apa yang terjadi bila semua ular dibunuh atau ditangkap? Pastilah jumlah tikus merajalela, mereka akan memakan padi yang menjelang panen dan merajalela dimana-mana.

Demikian juga dengan masalah yang kita hadapi. Marilah kita lihat masalah tersebut dari sisi positifnya; apa manfaat masalah tersebut bagi perkembangan diri kita pada masa mendatang? Masalah yang telah kita alami, janganlah disimpan saja, tetapi marilah kita sharingkan kepada orang lain, agar mereka pun dapat mengatasi bila menghadapi masalah yang sama. Lalu janganlah melihat masalah tersebut sebagai suatu kelemahan, tetapi merupakan ujian untuk diatasi, sehingga kita menjadi kuat dalam bidang tersebut. Semua yang terjadi, termasuk masalah, tidak perlu kita sesali karena sudah terjadi. Marilah kita syukuri semuanya karena pasti ada makna positif dibalik semua hal tersebut

Sebagian orang takut bila menghadapi masalah, tetapi bila kita mau maju maka kita perlu menghadapi masalah tersebut. Anggap semua sebagai ujian yang mau tidak mau perlu kita hadapi bila kita mau naik ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi mari hadapi masalah, jangan menghindarinya!

Kamis, 05 Agustus 2010

Mulailah Tanpa Syarat! [SKDAG166]

Untuk berbuat baik jangan tunggu senyuman
Untuk mencintai jangan tunggu dicintai
Untuk bekerja sungguh jangan tunggu pekerjaan terbaik
Untuk berbagi jangan tunggu dapat banyak
Untuk meminta maaf janganlah menunggu sampai ada yang terluka.


Seringkali orang menggunakan prinsip ”Saya akan ... seandainya ...”, misalnya ”Saya akan bahagia bila memiliki uang satu milyard”, artinya saat ini dan seterusnya selama saya belum memiliki uang satu milyard, maka saya tidak pernah bahagia. Mengapa kita harus menunggu hal
lain, bila sebenarnya semua dapat ditentukan oleh diri kita sendiri? Bahagia bisa kita rasakan sekarang dan setiap saat bila kita memiliki kerendahan hati dan hati yang penuh syukur.

Janganlah tunda keinginan untuk melakukan hal yang berguna, baik dan positif hanya dengan menambahkan syarat atau menunggu hal tertentu. Lakukanlah sekarang juga, karena mungkin saja tidak ada kesempatan kedua untuk melakukan hal tersebut.

Untuk berbuat baik pada orang lain, tidaklah perlu menunggu senyuman dari orang tersebut. Berbuat baiklah pada setiap orang, termasuk juga bagi musuh kita. Untuk mencintai janganlah menunggu kita dicintai lebih dahulu, tetapi bagikanlah cinta kita dengan tulus, maka nanti kita pun akan dicintai mereka. Demikian juga untuk bekerja, lakukanlah sekarang juga semua tugas yang sudah menjadi kewajiban kita, jangan menunggu sampai ada pekerjaan terbaik. Untuk berbagi jangan menunggu sampai kita memiliki banyak dulu, tetapi berikanlah yang kita miliki, maka kita pun akan menerima kembali secara berlebih. Untuk meminta maaf pun, lakukanlah sekarang juga, jangan menunggu sampai ada yang terluka, karena nanti kita menyesal bila semua sudah terlambat.

Untuk itu selagi ada kesempatan marilah segera berbuat baik tanpa syarat apa pun juga, karena kesempatan tidak akan terulang untuk kedua kalinya.

Rabu, 04 Agustus 2010

Cinta Melindungi Usia [SKDAG605]

Usia tidak menghalangi Anda dari cinta, tetapi cinta melindungi Anda dari usia.

Orang mengatakan bahwa “cinta itu buta”; memang betul demikian … karena orang yang jatuh cinta melupakan segalanya dan tidak memperhatikan apa pun, yang penting adalah mewujudkan cintanya. Orang yang jatuh cinta tidak memperhatikan tingkat pendidikan, derajat kehidupan, suku bangsa, dan apa pun juga, termasuk usia. Saya memiliki teman laki-laki yang seusia saya, dan dia menikah dengan seorang wanita yang seusia dengan ibunya. Walaupun tidak memiliki anak, mereka hidup dengan rukun selama bertahun-tahun; yang unik teman saya itu memiliki tiga anak tiri yang usianya hampir sama dengannya. Dan masih banyak contoh lain yang menunjukkan bahwa usia tidak dapat menghalangi kita dari cinta.

Di sisi lain, cinta juga membuat kita bersemangat dan memiliki motivasi hidup yang tinggi, sehingga usia tidak lagi menjadi halangan, artinya cinta melindungi kita dari usia. Sebagai contoh ada seseorang yang telah divonnis dokter bahwa usianya paling hanya sekitar tiga bulan lagi. Mendengar hal tersebut, maka si pasien berjanji untuk memanfaatkan hidupnya untuk menolong dan mencintai orang lain; hal ini dilakukannya dengan menghibur pasien-pasien lain di rumah sakit. Ternyata setelah tiga bulan ia belum meninggal, malahan semangat hidupnya semakin tinggi dan ia dapat mengatasi penderitaan akibat penyakitnya sendiri.

Jadi bila kita ingin awet muda, maka marilah kita bagikan cinta kepada orang-orang di sekitar kita. Bantu mereka dengan tenaga, harta, pikiran, dan apa pun yang ada pada diri kita. Bila kita tidak memiliki apa-apa, maka marilah kita berikan senyum dan sukacita yang tulus kepada semua orang. Rasakan akibatnya bila mereka membalas senyum kepada kita. So … tunggu apa lagi? Mari lakukan segera!

Selasa, 03 Agustus 2010

Mengendalikan Nafsu [SKDAG165]

Nafsu tidak terkendali merupakan sumber petaka. Perang terbesar adalah perang melawan hawa nafsu. Lawanlah dengan puasa, karena puasa melatih kita mengendalikan nafsu.

Musuh terbesar manusia adalah hawa nafsu. Bila kita dikendalikan oleh hawa nafsu, maka kita menjadi manusia yang bodoh, karena kelakuan kita tidak mencerminkan diri kita lagi, tetapi tindakan yang kita lakukan hanyalah luapan dari nafsu tidak terkendali yang ada dalam diri kita. Saat kita dilanda nafsu marah, maka keinginan kita hanyalah berteriak, memaki, membentak orang lain, serta mengeluarkan kata-kata kotor. Saat itu kedudukan dan pendidikan kita tidak berpengaruh lagi; tindakan kita menjadi sama dengan tindakan orang bodoh yang tidak berpendidikan.

Saat manusia sedang terangsang berahinya, maka ia lupa akan akal sehat, keluarga, dan ajaran agamanya. Saat itu ia mengabaikan berbagai resiko dan akibat yang akan terjadi, pokoknya ia hanya mengejar kenikmatan yang berlangsung selama beberapa menit itu. Dalam kesedihan yang berlebihan pun, manusia tidak dapat berpikir dengan akal sehatnya.

Tindakan kita saat dilanda nafsu atau dalam kondisi emosi yang tidak stabil, jelas tidak memberikan manfaat positif bagi diri kita, karena mengandung resiko atau akibat yang akan membuat kita kecewa pada masa depan. Karena itu sebelu berbuat sebaiknya kita berpikir : ”nanti bagaimana”, jangan nekad dengan berprinsip ”bagaimana nanti”.

Cara lain tentu saja dengan berserah pada Tuhan dan juga melakukan penyangkalan diri, misalnya dengan melakukan puasa secara teratur. Dengan berpuasa kita mengendalikan nafsu makan, nafsu marah, nafsu berahi, dan lain-lain. Marilah kita kendalikan nafsu yang ada dalam diri kita ....

Minggu, 01 Agustus 2010

Jadilah Manusia Bernilai [SKDAG604]

Janganlah menjadi manusia yang dihormati karena kesuksesan, tetapi jadilah manusia yang dihormati karena memiliki nilai (Albert Einstein).

Biasanya ukuran kesuksesan bagi manusia pada umumnya terletak pada kekayaan, ketenaran, kepintaran, gelar pendidikan, kebahagiaan, dan lain-lain. Pemilik semua atau salah satu dari hal tersebut, akan dihormati oleh orang lain.

Tetapi Albert Einstein memiliki penilaian yang berbeda; menurutnya manusia yang dihormati adalah manusia yang memiliki nilai atau value. Nilai tidak terletak pada milik seorang manusia, tetapi lebih pada karakter dan sikap yang telah terbentuk dalam dirinya sejak ia masih bayi, mungkin sejak dalam kandungan. Nilai-nilai seorang manusia adalah penuh kasih, selalu bergembira, penuh damai, sabar, murah hati (suka menolong orang lain), baik, setia, lemah lembut, dan mampu menguasai diri.

Dengan nilai-nilai yang dimiliki tersebut, maka orang itu tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada disekitarnya, malahan ia dapat memberikan dampak perubahan yang positif. Ia dapat menjadi teladan, sehingga ia pun pasti dihormati bagi orang-orang di sekitarnya .

Semakin diri kita dekat dengan Allah, maka semakin besar nilai yang kita miliki. Jadi marilah kita menjadi manusia yang bernilai, sebelum semuanya terlambat.

Mari Buka Hati! [SKDAG603]

Ketika kita membuka mata, maka terlihat dunia yang indah.
Ketika kita membuka hati, maka terlihat dunia yang begitu luar biasa.


Dengan panca indra, kita dapat mengagumi berbagai ciptaan Allah. Saat kita menggunakan mata maka kita dapat melihat alam, binatang, tumbuhan, dan lain-lain yang sungguh luar biasa. Cobalah anda lihat pohon-pohon di sekitar kita, ternyata warna hijau daunnya sungguh beragam, boleh dibilang tidak ada yang sama. Bila kita melihat ke angkasa, warna langit dan susunan awan pun sungguh indah sekali. Pohon kering dan gurun pasir pun memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Sungguh alam menyajikan berbagai hal yang sangat indah.

Sekarang mari gunakan indra kita yang lain, dengan penciuman kita dapat mengenali berbagai aroma bunga, buah, dan lain-lain. Ketika kita mengecap sesuatu, berbagai rasa dapat kita nikmati; apalagi dengan pendengaran yang memampukan kita untuk menangkap berbagai suara, seperti kicauan burung dan gemercik air. Kemudian perabaan dan perasaan yang membuat kita dapat merasakan kehalusan dan sensasinya pada tubuh kita.

Semua adalah anugrah Allah yang luar biasa bagi kita, tetapi seringkali kita lupa bersyukur atas semua hal tersebut. Bahkan seringkali kita meremehkan dan melecehkannya terutama saat perasaan kita sedang tidak baik dan pikiran kita dipenuhi oleh masalah.

Untuk itu marilah kita membuka hati, bukan hanya panca indra, agar semua yang ada di dunia ini dapat kita lihat secara luar biasa. Jangan biarkan perasaan dan pikiran mempengaruhi penilaian kita terhadap karya Allah!