Jumat, 30 September 2011

Melakukan Perbaikan Diri [SKDAG344]

Kesuksesan adalah optimalisasi suatu kelebihan, kegagalan adalah akumulasi dari segala kekurangan. Jadi optimalkan kelebihan dan atasi kekurangan Anda.

Memang tidak ada manusia yang sempurna; setiap manusia memiliki kelebihan di satu sisi tetapi ia juga memiliki kekurangan di sisi yang lain. Karena hal inilah, maka kita sebagai mahluk sosial perlu saling membantu dan saling melengkapi, sehingga kekurangan seseorang dapat diatasi oleh orang lain. Dengan saling melengkapi maka masalah yang kita hadapi dapat kita selesaikan dengan baik.

Tetapi sebagai pribadi tentu saja kita perlu terus melakukan improvement atau perbaikan diri; hal ini dapat kita lakukan dengan terus memelihara dan mengoptimalkan kelebihan, serta tentu saja dengan juga mengatasi kekurangan atau kelemahan diri kita. Tentu saja kita membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan hal ini; kita perlu terus belajar dan berlatih secara kontinu. Setelah sekian waktu maka kita mencapai suatu kesuksesan karena telah dapat mengoptimalkan kelebihan serta meminimalisir kekurangan yang kita miliki

Bila kekurangan kita biarkan sehingga menjadi semakin terakumulasi, maka kegagalan lah yang kita hadapi, karena kita tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang muncul dalam hidup ini. Manakah yang akan Anda pilih: mengoptimalkan kelebihan atau mengakumulasikan kekurangan?

Selasa, 27 September 2011

Tidak Ada yang Tersembunyi [SKDAG771]

Meskipun kamu menyembunyikan pikiran buruk dalam hati, tetap akan terpancar kekuatan kelam. Pikirkanlah cinta, maka dunia pun terasa lebih terang (Ella W Wilcox).

Bagi Tuhan yang maha tahu memang tidak ada yang tidak diketahuinya dari dalam diri kita; tidak ada yang dapat kita sembunyikan dari-Nya. Tetapi sebenarnya hati dan pikiran kita pun tidak dapat menyembunyikan sesuatu. Semua yang ada dalam diri kita, baik yang baik maupun buruk, akan terpancar keluar dari dalam diri kita, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada saat kita sedang dalam kekalutan, ada pikiran buruk atau ketakutan dalam hati kita, maka saat kita sedang bekerja atau belajar, hal itu membuat kita tidak dapat berkonsentrasi; akibatnya pun jelas hasil yang kita peroleh tidak akan memenuhi standar seperti yang kita inginkan. Jadi memang pikiran dan hati kita tidak dapat menyembunyikan yang terjadi dalam diri kita.

Untuk itu marilah kita memikirkan hal-hal yang berbahagia, positif, dan berguna, atau dengan kata lain marilah kita memikirkan cinta, maka yang keluar dari diri kita pun pasti hal-hal yang bermanfaat baik bagi diri kita sendiri, maupun bagi orang lain dan alam di sekitar kita. Dengan memikirkan cinta, maka kita pasti akan memancarkan terang.

Allah yang Maha Tahu [SKDAG343]

Allah itu MAHA TAHU.
Ia mendengar lebih dari yang kita katakan.
Ia menjawab lebih dari yang kita tanyakan, dan
Ia memberi lebih dari yang kita inginkan.


Allah kita adalah Allah yang Maha Besar; bagi Dia tidak ada yang mustahil dan tidak ada yang tidak Dia ketahui. Semua yang telah kita lakukan, diketahuinya sampai ke perkara yang terkecil; tidak ada yang dapat kita sembunyikan dari-Nya. Dia adalah Allah yang maha tahu.

Semua yang kita katakan, bukan hanya yang melalui mulut, tetapi juga yang ada di dalam hati dan pikiran kita, telah diketahuinya. Waktu kita menanyakan sesuatu, Dia memberikan jawaban yang luar biasa, lebih dari yang sekedar kita ingin ketahui. Waktu kita meminta kepada-Nya, Dia sudah mengetahui dan Dia memberikan yang terbaik untuk kita melebihi keinginan kita. Percayalah bahwa rencana-Nya adalah rencana yang indah dan terjadi tepat pada waktunya.

Karena Allah maha tahu, maka marilah kita serahkan apa pun yang kita hadapi dalam hidup ini, melalui doa, hanya kepada-Nya. Bagi Dia tidak ada yang tidak mungkin, semua dapat dilakukan sesuai dengan kehendak-Nya dan percayalah bahwa Dia memberikan rencana terbaik untuk kita. Jadi marilah kita berserah kepada-Nya dengan sepenuh hati dan pikiran. Amin ...

Rabu, 21 September 2011

Keajaiban [SKDAG770]

Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita: pertama adalah seolah tidak ada keajaiban dan kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban (Einstein).

Hidup dapat dijalani dengan dua cara yaitu:
1. Dengan menganggap tidak ada keajaiban dalam hidup ini. Artinya semua yang terjadi dalam hidup telah dapat diperkirakan atau diprediksi dengan tepat; yang dibutuhkan untuk menjalani hidup ini adalah kerja keras dan kerja cerdas. Yang tidak berusaha pasti akan mati dengan sendirinya.
2. Dengan menganggap bahwa segala sesuatu adalah keajaiban atau mujizat. Dalam hal ini manusia cenderung menjadi malas dan pasif, karena ia hanya berdoa dan menanti

Manakah yang akan kita pilih dari ke dua cara di atas? Tentu saja kita perlu mengombinasikannya. Kita perlu membuat perencanaan dalam menjalani hidup ini, lalu memohon doa agar Tuhan turut serta untuk menyelesaikannya secara ajaib, lalu kita pun bekerja secara keras dan cerdas untuk mewujudkannya.

Satu hal penting yang tidak boleh kita lupakan adalah selalu berserah kepada Tuhan dan terus merendahkan hati untuk menerima berbagai masukan dan saran dari sesama di sekitar kita. Amin …

Senin, 19 September 2011

Belajar dari Berbagai Sumber [SKDAG342]

Dari api kita belajar semangat,
Dari air kita belajar ketenangan,
Dari tanah kita belajar arti hidup,
Dari pohon kita belajar kelenturan,
Dari batu karang kita belajar ketegaran.


Bila seseorang diberi ikan, maka ia tidak dapat hidup mandiri. Agar dapat berkembang dan hidup tidak tergantung pada orang lain lagi, maka ia perlu untuk belajar bagaimana cara memancing. Dengan belajar maka ia memperoleh bekal untuk menjalani hidup ini. Dunia juga terus dan selalu berubah, untuk itu kita perlu juga berubah, karena tanpa mengikuti perubahan, maka kita akan mati dan tertelan oleh perubahan tersebut. Untuk berubah kita perlu terus belajar dan belajar lagi. Dari mana atau dari siapa kita belajar? Kita belajar dari berbagai sumber, dari orang lain – termasuk anak kecil, dari binatang dan alam, dan lain-lain; ambil semua yang bermanfaat dan lupakan yang tidak bermanfaat.

Kita sudah banyak belajar dari sesama, baik dalam pendidikan formal di sekolah, maupun yang tidak formal di keluarga atau masyarakat. Selain itu kita perlu juga belajar dari alam yang juga merupakan ciptaan Tuhan; setiap unsur di alam memiliki karakteristik yang menghasilkan keunggulan masing-masing.

Marilah kita lihat api yang selalu bersemangat untuk menghabisi yang ada di depannya; ia begitu bergelora. Tetapi selain itu kita juga perlu belajar ketenangan dari air, makna kehidupan dari tanah, kelenturan dari pohon, ketegaran dari batu karang, dan masih banyak hal lain yang dapat kita pelajari.

Mari rendahkan hati dan buka diri untuk mau menerima berbagai hal baru yang bermanfaat bagi kita. Kita perlu keluar dari zona nyaman (comfort zone) dan berubah dengan memulai sesuatu agar menjadi lebih baik.

Sabtu, 17 September 2011

Kasih Mengatasi Kebencian [SKDAG769]

Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan, hanya terang yang dapat melakukannya. Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya kasih yang dapat melakukannya (Martin Luther King Jr).

Secara umum manusia lebih mudah dipengaruhi oleh hal negatif dibandingkan dengan hal yang positif. Walaupun demikian kita tetap membutuhkan hal-hal yang positif untuk mengikis berbagai hal yang negatif. Tanpa ada hal yang positif, maka hal negatif akan terus merajalela. Hal yang sama dapat dianalogikan dengan kegelapan; untuk mengatasi kegelapan kita membutuhkan terang sekecil apa pun, bukannya kegelapan yang lebih besar.

Kekerasan merupakan ciri khas dunia yang perlu kita lawan dengan menggunakan kelembutan. Bila kekerasan dilawan dengan kekerasan maka keduanya menjadi hancur; untuk itu kita perlu melawan kekerasan dengan kelembutan.

Hal inilah yang akan kita terapkan untuk mengatasi kebencian. Bila kebencian kita lawan dengan kebencian, maka hasil akhirnya bukan kedamaian, tetapi permusuhan yang semakin besar, dan akan terjadi balas dendam terus menerus. Untuk mengatasi kebencian, kita perlu melawannya dengan cinta kasih. Kelembutan dari cinta kasih lah yang sanggup mengatasi berbagai hal negatif, termasuk kebencian. Untuk itu marilah kita kembangkan kasih di dalam diri kita dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sahabat Sejati [SKDAG341]

Sahabat terbaikpun pernah MENINGGALKAN dan MENGECEWAKAN kita.
Tetapi TUHAN yang tidak pernah MENINGGALKAN kita di masa lalu, tidak akan MENGECEWAKAN kita di masa mendatang.


Ada satu sobatku yang setia ...
Tak pernah Dia tinggalkan diriku ...
Di saat aku susah, di saat aku senang ...
Dia selalu menemani diriku ...

Siapakah sahabat yang seperti itu? Yang dapat melakukan semuanya untuk menjadi sahabat sejati kita hanyalah .... Tuhan. Manusia tidak dapat melakukannya, karena setiap manusia masih memiliki perasaan ego, mudah tersinggung / marah, emosional, dll.; semua hal inilah yang dapat merusak persahabatan yang mungkin telah dibina selama bertahun-tahun.

Untuk menjadi sahabat sejati, maka kita perlu untuk:
1. Mampu mengendalikan diri, artinya tidak mudah tersinggung.
2. Mau memaafkan atas segala kesalahan yang telah dilakukan oleh sahabat kita.
3. Selalu bersyukur untuk menerima kekurangan dan kelebihan yang ada pada sahabat kita.
Dalam hal ini kita perlu menyadari bahwa setiap manusia itu unik, ada kelebihan tetapi pasti juga ada kekurangannya.
4. Berorientasi pada masa depan dan hasil positif yang ingin diperoleh. Lupakan kejadian masa lalu (kesalahan, perselisihan, dll.), dan bina persahabatan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
5. Memiliki empati, artinya kita selalu dapat menempatkan diri pada posisi sahabat kita, sehingga kita dapat memahami tindakan atau perbuatan yang telah dilakukannya.
6. Kasih yang menjadi dasar persahabatan, bukan harta/materi, kedudukan/ kekuasaan, atau yang lainnya. Tanpa kasih maka persahabatan yang telah kita bina, menjadi mudah hancur dan berantakan.
7. Selalu berserah kepada Tuhan untuk setiap masalah atau tantangan yang terjadi dalam hubungan persahabatan kita.

Marilah kita belajar menerapkan ke tujuh prinsip di atas (silakan ditambahkan prinsip-prinsip lainnya). Amin ...

Rabu, 14 September 2011

Ketidakpedulian [SKDAG768]

Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tetapi karena orang-orangnya tak perduli (Einstein).

Orang-orang yang ada di dunia memang beragam, ada yang jahat, tetapi ada juga yang baik. Orang jahat memiliki niat tidak baik di dalam dirinya dan bertujuan untuk menyakiti, menipu, atau mengganggu orang lain. Biasanya bila ada orang yang berniat jahat, maka kita pun dapat berjaga-jaga untuk menghadapinya, artinya kita dapat mengantisipasi dan segera mempersiapkan diri.

Orang yang tidak peduli lebih berbahaya dibandingkan dengan orang yang jahat, karena ketidakpeduliaan tidak muncul di permukaan dan tidak terlihat jelas. Ketidakpedulian membuat manusia menjadi egois, tidak memiliki tenggang rasa; yang penting adalah diri saya sendiri. Misalnya untuk naik jabatan mungkin ia akan menyundul atasan, menginjak bawahan, dan menyikut rekan sekerja; bagi dia yang penting adalah “aku menang”, “aku berhasil”, “aku juara”, sedangkan orang lain ia tidak pedulikan.

Orang yang tidak peduli ini dapat menjadi orang yang paling berbahaya bagi diri kita; ia dapat merupakan musuh dalam selimut, yang akan menghancurkan siapa pun. Pada saat kita membutuhkan bantuan atau pertolongannya, mungkin saat itu malahan ia menjatuhkan atau menghancurkan kita.

Merekalah yang membuat dunia ini menjadi sangat berbahaya. Ketidakpedulian membuat kita menjadi manusia yang egois dan tidak mau memperhatikan atau menolong sesama. Untuk itu marilah kita jadikan dunia ini indah dan damai, dengan jalan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, alam, dan terutama terhadap Tuhan sendiri.

Selasa, 13 September 2011

Memaknai Kehidupan [SKDAG340]

Setiap pagi, sambutlah hari baru yang akan kita jalani dan percayalah Tuhan pasti menyertai. Pada malam hari, bersyukurlah atas penyertaanNya dan mohon ampun atas kesalahan yang telah kita perbuat.

Setiap hari relatif kita melakukan aktivitas yang hampir sama dari dulu sampai sekarang. Pagi hari kita bangun tidur, mandi, sarapan, lalu berangkat ke tempat kerja atau sekolah. Sore pulang ke rumah, dan malam kembali tidur lagi. Kalau aktivitas tersebut menjadi rutinitas saja, maka hidup yang kita jalani ini menjadi tidak atau kurang bermakna.

Untuk itu marilah kita maknai hidup ini sehingga kita menjalaninya dengan penuh motivasi karena memiliki harapan yang besar dan indah dalam hidup ini. Pada saat pagi hari, bersyukurlah atas hari yang penuh kesempatan dan tantangan yang telah diberikan Tuhan. Semua merupakan sarana untuk bertumbuh agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dan maju setiap hari. Jangan lupa untuk berdoa dan mohon bimbingan Tuhan untuk selalu menyertai langkah kita sepanjang hari ini.

Pada malam hari, marilah kita kembali bersyukur atas semua yang telah kita alami sepanjang hari ini dan juga atas penyertaan Tuhan sehingga kita dapat melalui hari ini dengan baik. Jangan lupa untuk mohon ampun atas segala kesalahan yang telah kita lakukan baik yang disengaja maupun yang tidak. Dengan selalu bersandar kepada kuasa dan kasih-Nya, maka percayalah kita dapat melakukan seluruh aktivitas setiap hari dengan baik.

Minggu, 11 September 2011

Harapan [SKDAG767]

Setiap malam kita tidur, kita tidak yakin bahwa kita masih hidup esok hari, tetapi kita masih mempunyai rencana untuk besok. "Itulah harapan!"

Bila manusia tidak lagi memiliki harapan, maka ia tidak lagi memiliki motivasi untuk melangkah menuju hari esok. Orang yang ‘hopeless’ berarti sudah putus asa, menyerah saja, dan tidak mau melakukan apa-apa lagi. Semua yang kita miliki menjadi tidak ada artinya bila kita tidak lagi memiliki harapan.

Dalam hidup memang banyak hal yang tidak pasti dan tidak kita ketahui tentang masa depan. Walaupun demikian tetaplah kita perlu memiliki harapan karena hal ini merupakan kunci untuk menghadapi ketidakpastian tersebut. Dengan harapan maka kita terus berusaha mengatasi berbagai kesulitan yang kita alami tersebut.

Jadi harapan itu sangat penting bagi kita karena harapan ini menimbulkan motivasi untuk terus melanjutkan langkah. Tanpa harapan maka kita akan mati.

Jumat, 09 September 2011

Dampak Kemarahan [SKDAG339]

Jangan ambil keputusan saat marah, karena Anda akan menyesal. Amarah menutupi kebenaran dan akal sehat, sehingga kita tidak dapat berpikir jernih, yang ada hanya emosi.

Amarah merupakan peluapan dari emosi negatif yang ada di dalam diri kita; saat itu kita tidak menggunakan logika atau pikiran kita lagi, yang ada hanyalah pelampiasan emosi. Karena tidak menggunakan logika, maka keputusan yang kita buat atau tindakan yang kita lakukan bukan merupakan keputusan atau tindakan yang benar. Jadi saat marah sebaiknya kita tidak membuat keputusan penting, karena akan membuat kita menyesal.

Kemarahan terjadi karena kita tidak dapat menguasai diri lagi atau lepas kontrol; hal ini tentu membuat orang lain menjadi heran, bingung, dan juga sakit hati. Untuk mengatasinya tentu saja kita perlu dekat dengan Tuhan yang maha kuasa, sering bersekutu dengan-Nya melalui doa, membaca Kitab Suci, dan jangan lupa untuk terus bersosialisasi dengan sesama dengan melakukan pelayanan dan berkomunitas.

Petunjuk lain mengatakan bahwa saat kita (ingin) marah, maka tundalah kemarahan tersebut untuk beberapa saat. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menarik nafas yang dalam beberapa kali, berdoa, masuk ke kamar mandi untuk berteriak melepaskan emosi, lompat-lompat, atau memukul air (jangan memukul benda keras ...) sehingga airnya mengenai muka dan memberi kesadaran kepada kita.

Rabu, 07 September 2011

Diri Sendiri yang Utama [SKDAG766]

Anda tidak bisa menarik perhatian orang lain jika Anda tidak bisa menarik perhatian Anda sendiri (Clarence Day).

Semua yang kita lakukan pada diri sendiri akan tercermin pada tindakan kita ke orang lain. Orang yang tidak mengasihi atau menghargai diri sendiri, maka ia pun tidak mungkin dapat mengasihi atau menghargai orang lain. Jadi sebelum fokus pada orang lain, maka sebaiknya marilah kita fokus pada diri sendiri.

Marilah kita buat diri kita menjadi baik dan positif; hal ini perlu menjadi prioritas utama kita. Inilah yang dikatakan oleh Clarence Day bahwa kita harus dapat menarik perhatian kita sendiri. Jika kita fokus untuk mengubah diri sendiri menjadi lebih baik, maka kita pun menjadi magnet bagi orang lain. Orang lain akan memperhatikan kita, mereka ingin mengetahui apa penyebabnya atau bahkan ingin menirunya juga.

Hormatilah diri Anda sendiri, maka orang lain pun akan turut menghormatinya.
Hargailah diri Anda sendiri, maka orang lain pun akan turut menghargainya.
Cintailah diri Anda sendiri, maka orang lain pun akan turut mencintainya.

Selasa, 06 September 2011

Mengatasi Masalah [SKDAG338]

Metode ABC digunakan untuk mengatasi masalah :
A = Attitude, sikap positif
B = Believe / percaya bahwa Tuhan akan memberikan solusi
C = Courage / berani menghadapi masalah dan mencari solusi.

Masalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita; ia selalu hadir mendampingi keberhasilan atau sukacita yang ada. Masalah tidak dapat dibiarkan; salah bila kita berasumsi bahwa masalah itu akan terselesaikan dengan sendirinya. Masalah yang dibiarkan mungkin malah menjadi membesar seperti bola es, dan semakin lama menjadi semakin berbahaya sehingga suatu saat dapat menghancurkan segalanya.

Untuk mengatasi masalah yang muncul, kita membutuhkan metode ABC, yang menyangkut tiga hal. Hal pertama adalah Attitude, yaitu suatu sikap positif untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Masalah terjadi bukan untuk menghancurkan kita tetapi merupakan suatu ujian untuk membuat kita menjadi makin hebat dan makin kuat.

Hal kedua yang kita butuhkan adalah Believe, yaitu suatu kepercayaan atau keyakinan bahwa Tuhan tidak membiarkan kita berjuang sendiri; Dia pasti membantu dan memberikan solusi terbaik bagi kita.

Faktor ketiga yang kita butuhkan adalah courage, yaitu keberanian untuk menghadapi tantangan atau masalah dan berani untuk mencari solusi. Janganlah takut gagal atau kuatir kita tidak mampu menyelesaikannya.

Senin, 05 September 2011

Pengaruh Sikap Positif [SKDAG765]

Sikap positif mungkin tidak menyelesaikan semua masalah kita, tetapi ia mempengaruhi banyak orang untuk menghargai usaha yang telah dilakukannya (Herm Albright).

Untuk menjadi manusia yang baik kita harus menjadi manusia positif, artinya kita berpikir positif, berkata positif, dan bertindak positif. Dalam hal ini artinya kita memiliki sikap dan kepribadian yang positif; tinggalkan berbagai hal yang negatif.

Apakah setelah kita bersikap positif, semua masalah kita terselesaikan? Tentu saja tidak, karena selama kita hidup kita selalu mengalami tantangan atau pencobaan. Ada orang yang mengatakan bahwa kita kadang di atas (mengalami kebaikan, penuh sukacita), tetapi kadang di bawah (menghadapi tantangan, menderita). Tetapi Rick Warren, penulis buku best seller Purpose Driven Life, mengatakan bahwa hidup ini lebih seperti dua jalur kereta sejajar yang menuju ke satu titik. Dalam hal ini pada saat kita mengalami kebaikan, mungkin saat itu juga kita menghadapi tantangan; sepanjang waktu kita akan menjumpai hal baik dan juga hal buruk. Pada masa yg sama, Rick Warren mengalami dua hal yang bertolak belakang; ia sukses besar karena bukunya tercetak hingga 15 juta eksemplar, namun saat itu juga, hatinya merasa berat karena istrinya, Kay, diserang kanker.

Walaupun demikian bila kita bersikap positif pasti memberikan manfaat, karena mempengaruhi orang lain yang sudah melihatnya. Mungkin orang-orang itu pun berubah mengikuti teladan kita atau ia tersentuh oleh sikap positif yang kita lakukan. Jadi marilah kita bersikap positif …

Minggu, 04 September 2011

Tuhan dalam Hidup Kita [SKDAG337]

Pada saat senang, PUJI TUHAN
Pada saat sulit, CARI TUHAN
Pada saat tenang, SEMBAH TUHAN
Pada saat menyakitkan, PERCAYAI TUHAN
Setiap saat, BERSYUKUR-lah pada TUHAN.

Tuhan selalu hadir di dalam hidup kita; pada saat kita bahagia dan penuh sukacita, Dia turut bersuka bersama kita sedangkan saat kita menderita atau berdukacita, Dia pun tidak meninggalkan kita, tetapi selalu mendampingi kita. Sebaliknya apakah kita selalu mengingat Tuhan setiap saat? Banyak orang yang mengingat Tuhan hanya pada saat sulita, karena ia membutuhkan bantuan dan pertolongan-Nya. Ada juga yang ingat pada Tuhan hanya pada saat senang, karena ia berterimakasih atas kebahagiaannya tersebut.

Sertakanlah Tuhan selalu dalam hidup kita, tanpa mempedulikan kondisi dan keadaan kita. Pada saat senang, marilah kita memuji Tuhan, demikian juga pada saat sulit carilah Tuhan, karena kita akan ’curhat’ dengan-Nya dan mendengaran bimbingan-Nya.

Pada saat tenang, marilah kita memuji dan menyembah Tuhan, sedangkan pada saat-saat menghadapi kesulitan percayalah sepenuhnya pada Tuhan, karena Dia selalu mendampingi dan memberikan jalan keluar pada kita. Intinya kita perlu untuk selalu bersyukur pada Tuhan dalam segala hal.

Sabtu, 03 September 2011

Fungsi Eksperimen [SKDAG764]

Tidak ada eksperimen yang bisa membuktikan aku benar, namun sebaliknya sebuah eksperimen saja bisa membuktikan aku salah (Einstein).

Untuk mencari sesuatu yang baru, para ilmuwan melakukan berbagai eksperimen atau percobaan. Namanya juga percobaan, maka tidak ada jaminan untuk berhasil dan tidak mudah untuk membuktikan keberhasilan dari percobaan tersebut, karena perlu dilihat kondisi saat itu. Untuk setiap eksperimen yang telah kita lakukan, baik berhasil maupun tidak, kita perlu untuk meneliti dan menganalisis hasilnya. Semua perlu dilakukan untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan pada eksperimen berikutnya. Tetapi untuk eskperimen yang memberikan hasil yang tidak diinginkan, jelas menunjukkan ada sesuatu yang salah.

Menjalani hidup pun tidak berbeda dengan melakukan eksperimen. Kita tidak tahu apa yang terjadi esok hari; semua yang kita lakukan hari ini tidak memberikan jaminan hasil sesuai dengan cita-cita atau impian yang kita harapkan. Jalankan semuanya sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai, walaupun semuanya tidak menjamin kita untuk mencapai tujuan tersebut.
Tetapi saat kita terperosok dalam hidup, yaitu melakukan tindakan yang salah, tentu saja ada resiko yang kita alami. Seperti melakukan eskperimen, kita tidak boleh menyerah, tetapi mengevaluasi hasil yang terjadi, lalu menyusun rencana kembali untuk menjalani hidup ini dengan lebih baik lagi.

Jadi apa pun yang terjadi dalam hidup ini, jangan pernah menyerah, tetapi bangkit dan lakukan lagi dengan cara yang lebih baik dan lebih cerdas. Gunakan pengalaman hidup sebelumnya untuk mengarah ke kehidupan masa depan yang lebih baik.

Jumat, 02 September 2011

Sambutlah Masa Depan [SKDAG336]

Biarlah semua kesusahan dan penderitaan telah kita tinggalkan pada masa lalu. Semoga keberuntungan dan kesehatan selalu bersama kita pada masa mendatang. Persiapkan diri sekarang dan tataplah masa depan dengan penuh harapan.

Banyak orang yang masih menjadi manusia masa lalu, karena ia terus berkutat dengan masa lalunya, baik berupa kesuksesan maupun kegagalan. Ada orang masa lalu yang masih bermimpi bahwa dulu ia adalah pejabat yang dihormati banyak orang, sehingga sekarang pun tetap ingin dihormati, padahal saat ini ia sudah menjadi pensiunan yang tidak memiliki kegiatan lagi. Selain itu juga mungkin ada orang juga yang masih teringat dengan trauma yang menyakitkan pada masa lalu, sehingga ia sekarang tidak dapat atau takut melangkah ke masa depan.

Janganlah takut menghadapi masa depan, yang penting kita perlu untuk memiliki harapan atau mimpi yang indah untuk masa depan. Tentu saja tidak cukup hanya menggantungkan harapan bahwa “saya akan hidup bahagia, sehat, dan makmur pada masa depan”, tetapi kita perlu untuk mempersiapkan diri meraih harapan tersebut dengan melakukan usaha sejak sekarang. Persiapkan diri kita dengan terus belajar, bertindak, dan terus mengevaluasi hasilnya agar harapan tersebut dapat kita segera wujudkan.

Satu hal yang perlu kita yakini bahwa Tuhan selalu ada dan menyertai langkah dan usaha kita selama sesuai dengan kehendak-Nya, karena itu marilah kita berserah kepada-Nya dan mohon petunjuk agar rencana yang kita jalankan sesuai dengan rencana-Nya. Amin ...

Kamis, 01 September 2011

Kesabaran vs Kemarahan [SKDAG763]

Orang yang sabar, besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan (Amsal)

Salah satu kepribadian yang sangat kita butuhkan adalah pengendalian atau penguasaan diri. Dengan mampu mengendalikan diri, maka pasti kita tidak menjadi orang yang emosional, misalnya pemarah, mudah sakit hati, iri; ia menjadi orang yang sabar dan selalu dapat bersyukur atas semua hal yang terjadi pada dirinya. Orang yang sabar mampu melihat setiap persoalan dari sisi yang berbeda, artinya ia memiliki pengertian yang luas.

Sebaliknya apa yang terjadi dengan orang yang pemarah? Ia mengutamakan emosi di atas logikanya; saat marah, ia tidak berpikir lagi, pokoknya ledakkan saja emosi marah tersebut. Yang dipikirkan hanyalah ‘bagaimana nanti’, bukan ‘nanti bagaimana’. Orang pemarah tidak memperhatikan resiko yang terjadi akibat tindakannya waktu marah; hal ini menunjukkan suatu kebodohan.

Janganlah menjadi bodoh dengan menunjukkan kemarahan, tetapi perluaslah pengertian dengan selalu bersyukur dan menjadi orang yang sabar.