Selasa, 25 November 2008

The Power of ”Syukur”

Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai,
Oleh karena itu aku selalu menyukai apa pun yang aku dapatkan ...

Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan ....
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ...

Sumber: Unknown

Jangan Menikah Karena ...

1. Jangan menikah karena harta

Tidak ada gunanya hidup bergelimangan harta tanpa cinta. Harta dapat datang dan pergi setiap saat. "Cinta" yang sesat dan sesaat dapat diperoleh setiap saat, tapi cinta yang sejati tidak dapat dibeli dengan harta.  

2. Jangan menikah karena perasaan asmara
Rasa tertarik, simpati, naksir, yang merupakan asmara yang sering disalahartikan sebagai cinta. Asmara itu bukan cinta. Asmara dapat cepat berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan. Asmara itu buta, tidak tahan lama dan tidak tahan uji. Cinta perlu diuji dalam suka dan duka dengan mata terbuka.  

3. Jangan menikah karena rupa saja
Kecantikan yang diluar memang indah, tapi dapat luntur termakan umur.
Utamakanlah kecantikan yang di dalam.  

4. Jangan menikah karena iba
Iba (rasa kasihan) memang baik dan harus ada dalam hidup kita, tapi tidak boleh menjadi dasar pernikahan. Kasihan dapat habis,tapi kasih tidak berkesudahan. Dasar pemikahan adalah kasih, bukan kasihan

5. Jangan menikah untuk kepuasan sex saja
Memang sex suci dan penting dalam hubungan suami-istri, namun tidak boleh menjadi tujuan utama dari pemikahan. Sex hanyalah salah satu bagian dari pernikahan. Orang yang hanya mengejar kenikmatan sex akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang diciptakannya sendiri.

6. Jangan menikah karena paksaan keluarga
Seorang anak harus berbakti kepada keluarga, namun tidak boleh menyerah dalam hal nikah, kalau mereka memang salah dan anda benar. Berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada mereka, jangan dengan kekerasan.

7. Jangan menikah karena desakan usia
Bila semakin bertambahnya usia dan rekan-rekan sudah berpasangan, orang akan mulai gelisah (terutama pada wanita). Banyak orang akhimya asal tabrak dan sikat." Hindarilah tindakan tersebut. Sabarlah dan yakinilah bahwa Tuhan sudah menyediakan yang terbaik untuk anda. Jangan takut kehabisan jatah dan kadaluarsa.  

8. Jangan menikah untuk membalas jasa
Orang yang telah berbuat baik perlu dibalas, tapi jangan dengan pernikahan.  

Salah satu hal lain yang tidak boleh dilupakan, dan merupakan yang terpenting adalah jangan menikah tanpa pengertian dan persiapan, tetapi menikahlah menurut pola Rencana Allah. Daripada salah dan mengundang derita, lebih baik tidak menikah dulu. Allah yang menciptakan manusia sepasang-sepasang. Tanpa persetujuan Allah, tidak mungkin manusia dapat bersatu !

Sumber : unknown

SKDAG299 Sampai Dengan SKDAG303

Berpikir Realistis (SKDAG299)

Tugas besar kita bukanlah melihat yang samar-sama di kejauhan, tetapi mengerjakan yang sudah di depan mata (Thomas Carlyle).
Jangan tunggu tugas besar, lakukan yang kecil sekarang juga (DAG)


Untuk memulai sesuatu, lakukanlah sekarang juga entah besar atau kecil. Bila anda menundanya maka tidak akan ada hasil yang akan anda peroleh, tetapi bila memulainya sekarang, maka kita akan mendapatkan hasil sedikit demi sedikit (mungkin juga banyak yah ...).

Berpikirlah realistis dan jangan terlalu mengharapkan yang belum ada, tetapi pelihara dan tekuni yang sudah ada. Semua adalah karunia Tuhan yang terbaik bagi kita. Sekarang tergantung kita, mau diapakan karunia tersebut : disimpan saja atau dikembangkan sehingga bermanfaat bagi orang lain?


UANG dan CINTA AKAN UANG [SKDAG300]

Saya hanya takut akan satu hal, yaitu UANG ! Ketamakan – CINTA AKAN UANG – itulah yang mendorong seorang murid untuk menjual Tuannya (Ibu Teresa).


Tidak ada yang salah dengan uang. Uang bersifat netral; ia akan menjadi baik bila digunakan untuk menolong sesama, untuk mengembangkan diri dll., tetapi akan menjadi jahat bila digunakan sebagai pemuas nafsu, alat kuasa dll.

Yang menjadi sumber masalah sebenarnya adalah manusia yang menggunakan uang tersebut. Bila ia menganggap uang itu segalanya, maka ia menjadi CINTA AKAN UANG, sehingga ia menjadi orang yang tamak dan menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan uang. Bagi orang seperti ini : HIDUP UNTUK UANG !

Yang benar adalah UANG UNTUK HIDUP ! Kita butuh uang untuk menjalani kehidupan ini, dan gunakanlah secara baik ! Amin !


SESUATU dan TUHAN (SKDAG301)

Tinggalkan SESUATU untuk TUHAN, tetapi jangan pernah meninggalkan Tuhan karena SESUATU.
SESUATU setiap saat dapat meninggalkanmu, tetapi TUHAN selamanya pasti mendampingimu.



Kita semua tahu, bahwa Tuhanlah yang menciptakan manusia; Dialah penguasa atas alam semesta ini. Seharusnya Dialah yang menjadi nomor satu dalam kehidupan manusia, tetapi ternyata kita sering menomor-duakan Tuhan.

Karena kepentingan perut kita melakukan korupsi, bahkan membunuh orang lain, tanpa memperhatikan perintah Tuhan. Karena tergila-gila pada seseorang, kita rela meninggalkan Tuhan, tetapi ternyata kemudian kitalah yang ditinggalkan oleh wanita / pria tersebut. Setelah itu yang adalah sesal; walaupun demikian Tuhan tetap membuka tangannya untuk menerima kembali anaknya yang telah berdosa, asal kita mau bertobat. Jadi utamakanlah Tuhan di atas segala-galanya.


Kelembutan, Kecermatan, dan Kerendahan Hati [SKDAG302]

Ada 3 hal berharga: kelembutan, kecermatan, dan kerendahan hati yang menjagamu untuk tidak menempatkan diri di atas orang lain. Bersikaplah lembut dan kamu akan menjadi orang hebat, jadilah cermat sehingga kamu jadi orang liberal, jangan merasa diri paling hebat dan kamu akan jadi pemimpin (Lao Tzu).

Ajaran Lao Tzu tersebut sangat mendalam. Kamu diminta bersikap lembut untuk menjadi orang hebat. Orang hebat bukan dibentuk dengan kekerasan, karena kekerasan akan kalah dengan kelembutan. Bila kamu mampu menaklukkan orang yang keras, maka memang kamu adalah orang hebat.

Dengan bersikap cermat, maka kamu dapat bersikap tenang dan dapat memperhatikan berbagai situasi dengan seksama; dan menerimanya dengan pikiran terbuka. Itulah sifat orang liberal.

Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu perlu memiliki sifat rendah hati, tidak sombong, mau menerima pendapat orang lain. Dengan demikian anak buahmu akan hormat dan bangga memiliki pemimpin seperti kamu.


Jadilah Berarti (SKDAG303)

Jika hari ini lebih baik dari kemarin, maka kita beruntung.
Jika hari ini sama dengan kemarin, maka kita merugi.
Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, maka kita tergolong orang celaka.

Memang hidup ini bukan untung rugi, tetapi bila kita menyadari bahwa hidup kita sangat berharga maka kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin demi pertumbuhan diri kita sendiri, orang lain, serta membangun relasi kita dengan orang lain, dan terutama relasi kita dengan Tuhan.

Hidup ini terbatas, jadi kalau disia-siakan maka kita memang akan rugi, bahkan akan celaka bila semuanya disia-siakan. Marilah jadikan hidup kita BERARTI.

Selasa, 11 November 2008

SKDAG294 Sampai Dengan SKDAG298

Jangan Takut untuk Mencoba (SKDAG294)

Yang membuat kita gagal, bukanlah jatuh, melainkan tidak melakukan apa-apa. Bila kita sudah mencoba, maka kita belajar sesuatu, tetapi bila diam saja, tidak ada hasil.

Dengan berbagai pertimbangan, antara lain takut salah, malu dll., maka kita cenderung untuk tidak mau mencoba hal baru. Kita semua senang berada dalam ’comfort zone’ sehingga enggan mencoba. Padahal bila kita mencoba, ada kemungkinan untuk berhasil. Jadi masih ada probabilitas untuk berhasil.

Dan walaupun gagal, setidaknya kita telah belajar sesuatu yang salah, sehingga tidak akan mengulanginya lagi. Thomas Alfa Edison menyatakan ”Saya tidak gagal, tetapi menemukan cara yang salah untuk membuat lampu pijar !”. Dari proses belajar tersebut akhirnya ia berhasil.

Tetapi bila karena ketakutan, rasa malu, kita tidak mau mencoba, maka yang terjadi kita tidak memperoleh hasil apa-apa. Secara statistik probabilitasnya sama dengan nol.
So ... marilah kita berani mencoba hal baru, tentu saja dengan penuh perhitungan.

Komentar Fanny : Setuju kalau kita harus selalu berusaha untuk tidak menyerah sebelum mencoba segala hal.


Lihatlah ke Tempat Terang (SKDAG295)

Hadapkan wajahmu ke cahaya matahari, maka bayangan gelap jatuh di belakangmu (M. Gandhi).
Lihat masa depan yang terang, maka kamu tidak melihat masa lalu yang kelam.

Siapa yang tidak pernah gagal? Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan, kekecewaan pada masa lalu. Biarlah semua yang telah lalu tersebut menjadi bahan introspeksi bagi kita, tetapi tidak membebani perjalanan hidup kita sekarang.

Jalani kehidupan sekarang dengan penuh harapan dan sukacita. Lihatlah selalu ke tempat terang, sumber rahmat, kebaikan, pengharapan, kesehatan, dan lain-lain. Dengan demikian maka kita dapat meninggalkan kekelaman kehidupan masa lalu.

Majulah terus ke depan, jangan terhambat oleh kekelaman masa lalu !

Menurut Fanny : Masa lalu yang kelam kadang akan menguatkan kita, tetapi masa depan yang cerah harus selalu kita perjuangkan tentunya. Masa lalu yang menyenangkan akan menjadi memori yang indah.


Lakukan Dulu untuk Orang Lain (SKDAG296)

Jika ingin bahagia, usahakan agar orang-orang lain bahagia juga (Russel).
Jika ingin dicintai seseorang, cintailah dia dan bersikaplah agar layak dicintai (Benjamin Franklin).

Kita tidak dapat mengubah orang lain, tetapi dapat mengubah diri sendiri. Karena itu marilah kita mulai dari diri sendiri; bila kita ingin bahagia, maka tugas kita untuk membahagiakan orang lain. Rasakanlah bagaimana perasaan anda setelah berhasil membuat orang tersenyum bahagia ! Ternyata kita mengalami kepuasan dan kebahagiaan juga.

Demikian juga bila kita ingin dicintai dan dihargai orang lain, maka mulai dari diri kita sendiri untuk mencintai dan menghargai orang tersebut. Dan jangan lupa untuk bersikap dan bertindak bahwa diri kita memalang layak untuk dicintai dan dihargai. Jadi perilaku dan kepribadian dalam diri kita sangatlah menentukan pandangan orang lain.

Stephen Covey menyatakan hal ini dalam kebiasaan ke lima dari manusia yang sangat efektif : ”Berusahalah mengerti lebih dahulu, baru dimengerti (seek first to understand…then to be understood)”. Hal ini pun merupakan penerapan hukum cinta kasih yang kedua : ”Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri !”, seperti yang diajarkan Yesus Kristus.


Marilah Melayani Sesama [SKDAG297]

Allah hadir tidak hanya di dalam kita, tetapi juga di antara kita (Nguyen van Thuan).
Hidup ini pendek dan waktu cepat berlalu, jadi janganlah menunda berbuat baik (NN).

Manusia diciptakan bukan hanya untuk diri sendiri, dan juga bukan hanya untuk Allah. Manusia diminta untuk menjadi wakilNya di dunia yang turut berkarya untuk membantu umat yang membutuhkan pertolongan mulai saat ini juga. Jangan ditunda, karena nanti akan terlambat.

Allah sudah memberikan segalanya kepada saya dan anda, jadi kini giliran kita untuk juga memberikan titipan Allah tersebut kepada orang lain. Selamat berkarya, melayani sesama !


Jadilah yang Terbaik (SKDAG298)

Menjadi BAIK tidak cukup. Agar diingat orang dan dapat memenangkan persaingan kita perlu menjadi yang TERBAIK. Karena kecap saja selalu mau menjadi nomor satu, maka kita juga PERLU menjadi nomor satu.

Siapa juara Eropa 2008 ? Penggemar sepakbola segera akan menjawab SPANYOL, tetapi bila ditanya siapa juara duanya, banyak yang mikir dulu, bahkan sebagian besar sudah lupa bahwa Spanyol mengalahkan Rusia di final. Betul tidak ? Salah tuh, yang dikalahkan Spanyol adalah Jerman.

Memang manusia hanya mengingat yang terbaik (nomor satu); jadi janganlah berharap cukup untuk menjadi nomor 2 atau 3. Mungkin hal tersebut sudah baik, tetapi anda akan segera dilupakan dan tetap kalah bersaing dengan si nomor satu.

Bangkitkan semangat bersaing untuk menjadi pemenang dalam segala hal. Berusahalah untuk menjadi nomor satu, tetapi bila anda belum berhasil, jangan kecewa. Tetaplah bersukur karena kita telah berusaha, dan pasti kita pun telah menikmati hasil dari perjuangan yang telah kita lakukan.

Berusaha menang, tetapi juga siap kalah, merupakan suatu sikap yang luar biasa. Contohlah Mc Cain yang mengaku kalah dan mengucapkan selamat bagi Obama. Hal ini berlawanan dengan kandidat yang kalah dalam berbagai pilkada di Indonesia; mana mau mereka mengaku kalah … malah yang terjadi … mau menggasak sang pemenang.

Good is not enough, we must be the great (Jim Collins, Good to Great).

Minggu, 09 November 2008

Hidup Memaafkan

Cerita yang cukup panjang ini merupakan kisah nyata yang sangat mengharukan. Saya dapatkan kembali dalam email saya yang sudah lama ... Semoga bermanfaat !

Martha (35) adalah wanita yang menjadi pembicaraan semua orang. Ia dan suaminya, Peterson, adalah warga kulit putih, tetapi di antara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian warga di sekitarnya. Tapi, Martha hanya tersenyum dan berkata bahwa neneknya berkulit hitam dan kakeknya berkulit putih. Perkataan Martha itu membuat anaknya, Monika, mendapat kemungkinan seperti itu, berkulit hitam. Dan begitulah, meski banyak warga yang tak puas, tapi mereka seperti menemukan jawaban atas kasus Martha.

Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus mengalami demam tinggi. Terakhir, Dr Adely memvonis Monika menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari pendonor sumsum tulang belakang yang paling cocok untuknya. Dokter menjelaskan, di antara mereka yang ada hubungan darah dengan Monika merupakan pedonor tercocok. Ia lalu meminta seluruh anggota keluarga Martha berkumpul untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang.

Raut wajah Martha berubah. Tapi tetap saja seluruh keluarga menjalani pemeriksaan. Hasilnya tak satu pun yang cocok. Dokter memberi tahu, dalam kasus seperti Monika ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu cara yang paling manjur, Martha dan suaminya harus "membuat" anak lagi, dan mendonorkan darah anak itu untuk Monika.

Mendengar usul ini Martha tiba-tiba menjadi panik, dan berkata tanpa suara, "Tuhan... kenapa menjadi begini?" Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan dan putus asa. Peterson mengerutkan keningnya, berpikir. Dr Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat itu banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa para penderita leukemia. Lagi pula, cara itu tidak berpengaruh sama sekali terhadap bayi pendonor. Tapi, bukan itu yang dipikirkan Martha. Akhirnya, masih dengan nada bingung, dia memandang Dr Adely, " Biarkan kami memikirkannya dahulu."

Malam kedua, Dr Adely tengah bergiliran tugas, ketika pintu ruangannya di dorong, dan dia melihat pasangan suami-istri tersebut. Martha menggigit bibirnya keras,suaminya Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada Adely, "Kami ingin memberitahumu sesuatu, Tapi harap Anda berjanji untuk menjaga rahasia ini, rahasia kami suami-istri selama beberapa tahun ini." Dokter Adely yang membaca betapa tegangnya pasangan itu, segera mengangguk.
Peterson bercerita. "Sepuluh tahun lalu, Mei 1992. Waktu itu anak kami yang pertama, Eleana, telah berusia 2 tahun. Martha bekerja di sebuah restoran fast food. Setiap hari pukul 10 malam baru ia pulang kerja. Malam itu, turun hujan lebat. Seluruh jalanan telah tiada orang satu pun. Saat melalui suatu parkiran yang tak terpakai lagi, Martha mendengar suara langkah kaki, mengikutinya. Dengan ketakutan, Martha memutar kepala untuk melihat, seorang remaja berkulit hitam tengah berdiri di belakang tubuhnya. Orang
tersebut menggunakan sepotong kayu, memukulnya hingga pingsan, dan memperkosanya.
"Saat tersadar, Martha segera berlari, pulang. Malam telah pukul 1 malam. Waktu itu aku bagaikan gila, ke luar rumah mencari orang hitam itu untuk membuat perhitungan. Tapi telah tak ada bayangan orang satu pun. Malam itu kami hanya dapat memeluk kepala masing-masing, menangis menahan kepedihan.

Peterson mengisak, dan ia melanjutkan ceritanya dengan tersendat. "Tak lama
kemudian Martha mendapati dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila anak yang dia kandung merupakan milik orang hitam tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang dikandungnya adalah bayi kami, cinta kami. Begitulah, kami ketakutan menunggu beberapa bulan. "Maret 1993, Martha melahirkan bayi perempuan, dan ia berkulit hitam. Kami begitu putus asa, pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan.
Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak tega. Terlebih lagi, bagaimanapun Martha telah mengandungnya, ia juga merupakan sebuah nyawa. Apalagi, aku dan Martha merupakan seorang beragama yang taat. Pada akhirnya kami memutuskan untuk memeliharanya, dan memberinya nama Monika."

Mata Dr Adely juga basah. Pada akhirnya ia memahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan. Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala, berkata, "Jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekali pun akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk Monika!"

Ia terdiam, memandangai Martha. "Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika. Barangkali sumsum tulangnya, atau sumsum tulang belakang anaknya ada yang cocok untuk Monika. Tetapi, apakah kalian bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan kalian?"
"Demi anak ini, aku bersedia berlapang dada memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya. Aku tak akan memperkarakannya," kata Martha.
Dr Adely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu.

******

November 2002. Di koran Wayeli termuat berita pencarian seperti ini: 17 Mei
1992, di parkiran mobil ke-5 Wayeli, seorang wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak lama kemudian, sang wanita melahirkan seorang bayi perempuan berkulit hitam. Ia dan suaminya tiba-tiba saja harus "dibebani" untuk memelihara anak ini. Sayangnya, sang bayi kini menderita leukemia . Dan ia memerlukan transfer sumsum tulang belakang segera. Ayah kandungnya merupakan satu-satunya penyambung harapan hidupnya. Kami berharap, jika si ayah kandung membaca berita ini, semoga ia bersedia
menghubungi Dr. Adely di RS Elisabeth."

Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu menggemparkan. Kotak surat dan telepon Dr Adely bagaikan meledak, kebanjiran surat masuk dan telepon, orang-orang terus bertanya siapakah wanita ini. Mereka ingin bertemu dengannya, berharap dapat memberikan bantuan.
Tetapi Martha menolak semua perhatian mereka, ia tak ingin mengungkapkan identitas sebenarnya, lebih tak ingin lagi identitas Monika sebagai anak hasil pemerkosaan terungkap. Saat itu juga seluruh media penuh dengan diskusi tentang bagaimana cerita ini berakhir. "Jika orang hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat kita sekarang menilainya? Akankah menggunakan hukum yang berlaku untuk menghakiminya? Haruskah ia menerima hukuman dan cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima pujian karena keberaniannya hari ini?"

Berita pencarian ini mengharukan banyak orang. Tak sedikit orang yang bersukarela untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakah dirinya memenuhi kriteria. Para sukarelawan semakin lama semakin bertambah, di Wayeli timbullah wabah untuk mendonorkan sumsum tulang belakang. Hal yang mengejutkan adalah kesediaan para sukarelawan ini menyelamatkan banyak penderita leukimia lainnya. Sayang, Monika tidak termasuk penderita yang beruntung.

Martha dan Peterson menantikan dengan panik kemunculan si kulit hitam. Akhirnya dua bulan telah lewat, orang ini tak muncul-muncul juga. Dengan tidak tenang, mereka mulai berpikir, mungkin orang hitam itu telah meninggal dunia. Mungkin ia telah meninggalkan jauh-jauh kampung halamannya. Sudah sejak lama tak berada di Itali. Mungkin ia tak bersedia merusak kehidupannya sendiri, tak ingin muncul. Tapi tak peduli bagaimanapun, asalkan Monika hidup sehari lagi, mereka tak rela untuk melepaskan harapan untuk mencari orang hitam itu.

******

Saat itu berita pencarian juga muncul di Napulese, memporak porandakan perasaan seorang pengelola toko minuman keras berusia 30 tahun. Ia seorang kulit hitam, bernama Ajili.

17 Mei 1992 waktu itu, ia memiliki lembaran tergelam, merupakan mimpi terburuknya di malam berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini. Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu, pernah bekerja sebagai pencuci piring panggilan. Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak ia masih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan, terpaksa bekerja sejak dini. Ia yang begitu pandai dan cekatan, bekerja dengan giat demi mendapatkan sedikit uang dan penghargaan dari
orang lain. Tapi sialnya, bosnya merupakan seorang rasialis, yang selalu mendiskriminasikannya. Tak peduli segiat apa pun dirinya, selalu memukul dan memakinya.

17 Mei 1992, merupakan ulang tahunnya ke 20, ia berencana untuk pulang kerja lebih awal, merayakan hari ulang tahunnya. Siapa menyangka, di tengah kesibukan ia memecahkan sebuah piring. Sang bos menahan kepalanya, memaksanya untuk menelan pecahan piring. Ajili begitu marah dan memukul sang bos, lalu berlari keluar meninggalkan restoran.

Di tengah kemarahannya ia bertekad untuk membalas dendam pada si kulit putih. Malam berhujan lebat, tiada seorang pun lewat, dan di parkiran ia bertemu Martha. Untuk membalaskan dendamnya akibat pendiskriminasian, ia pun memperkosa sang wanita yang tak berdosa ini. Tapi selesai melakukannya, Ajili mulai panik dan ketakutan. Malam itu juga ia menggunakan uang ulang tahunnya untuk membeli tiket KA menuju Napulese, meninggalkan kota ini.

Di Napulese, ia bertemu keberuntungannya. Ajili mendapatkan pekerjaan dengan lancar di restoran milik orang Amerika. Kedua pasangan Amerika ini sangatlah mengagumi kemampuannya, dan menikahkannya dengan anak perempuan mereka, Lina, dan pada akhirnya juga mempercayainya untuk mengelola toko mereka. Beberapa tahun ini, ia yang begitu tangkas, tak hanya memajukan bisnis toko minuman keras ini, ia juga memiliki 3 anak yang lucu. Di mata pekerja lainnya dan seluruh anggota keluarga, Ajili merupakan bos yang baik, suami yang baik, ayah yang baik.

Tapi hati nuraninya tetap membuatnya tak melupakan dosa yang pernah dia perbuat. Ia selalu memohon ampun pada Tuhan dan berharap Tuhan melindungi wanita yang pernah dia perkosa, berharap ia selalu hidup damai dan tentram. Tapi ia menyimpan rahasianya rapat-rapat, tak memberitahu seorang pun.

Pagi hari itu, Ajili berkali-kali membolak-balik koran, ia terus mempertimbangkan kemungkinan dirinyalah pelaku yang dimaksud. Sedikit pun ia tak pernah membayangkan bahwa wanita malang itu mengandung anaknya, bahkan beranggung jawab untuk memelihara dan menjaga anak yang awalnya bukanlah miliknya. Hari itu, Ajili beberapa kali mencoba menghubungi nomor telepon Dr Adely. Tapi setiap kali, belum sempat menekan habis tombol telepon, ia telah menutupnya kembali. Hatinya terus bertentangan, bila ia bersedia mengakui semuanya, setiap orang kelak akan mengetahui sisi terburuknya ini, anak-anaknya tak akan lagi mencintainya, ia akan kehilangan keluarganya yang bahagia dan istrinya yang cantik. Juga akan kehilangan penghormatan masyarakat disekitarnya. Semua yang ia dapatkan dengan ditukar kerja kerasnya bertahun-tahun.

Malam itu, saat makan bersama, seluruh keluarga mendiskusikan kasus Martha. Sang istri, Lina, berkata, "Aku sangat mengagumi Martha. Bila aku di posisinya, aku tak akan memiliki keberanian untuk memelihara anak hasil perkosaan hingga dewasa. Aku lebih mengagumi lagi suami Martha, ia sungguh pria yang patut dihormati, tak disangka ia dapat menerima anak yang demikian."

Ajili termenung mendengarkan pendapat istrinya, dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan, "Kalau begitu, bagaimana kau memandang pelaku pemerkosaan itu?"
"Sedikitpun aku tak akan memaafkannya! Waktu itu ia sudah membuat kesalahan, kali ini juga hanya dapat meringkuk menyelingkupi dirinya sendiri, ia benar-benar begitu rendah, begitu egois, begitu pengecut! Ia benar-benar seorang pengecut!"

Malam itu, Ajili tak dapat terlelap, merasa dirinya bagaikan terbakar dalam neraka. Di matanya selalu terbayang kejadian malam berhujan deras itu, dan bayangan sang wanita. Ia sepertinya dapat mendengarkan jerit tangis wanita itu. Tak henti-hentinya ia bertanya pada dirinya sendiri: "Aku ini sebenarnya orang baik, atau orang jahat?" Mendengar bunyi napas istrinya yang teratur, ia pun kehilangan seluruh keberaniannya untuk berdiri.

Hari kedua, ia hampir tak tahan lagi rasanya. Istrinya mulai merasakan adanya ketidakberesan pada dirinya, memberikan perhatian padanya dengan menanyakan apakah ada masalah. Dan ia mencari alasan tak enak badan untuk meloloskan dirinya. Pagi hari di jam kerja, sang karyawan menyapanya ramah.
"Selamat pagi, manager!" Mendengar itu, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat pasi, dalam hati dipenuhi perasaan tak menentu dan rasa malu. Ia merasa dirinya hampir menjadi gila. Setelah berhari-hari memeriksa hati nuraninya, Ajili tak dapat terus diam , ia pun menelepon Dr Adely. Ia berusaha sekuat tenaga menjaga suaranya supaya tetap tenang, "Aku ingin mengetahui keadaan anak malang itu."

Dr Adely memberitahunya, keadaan sang anak sangat parah. Dr Adely menambahkan kalimat terakhirnya, "Entah apa ia dapat menunggu hari kemunculan ayah kandungnya."
Kalimat terakhir ini menyentuh hati Ajili yang paling dalam, suatu perasaan hangat sebagai ayah mengalir keluar, bagaimanapun anak itu juga merupakan darah dagingnya sendiri! Ia pun membulatkan tekad untuk menolong Monika.

Ia telah melakukan kesalahan sekali, tak boleh kembali membiarkan dirinya meneruskan kesalahan ini. Malam hari itu juga, ia pun mengobarkan keberaniannya sendiri untuk memberitahu sang istri tentang segala rahasianya. Terakhir ia berkata, "Sangatlah mungkin bahwa aku adalah ayah Monika! Aku harus menyelamatkannya!"
Lina sangat terkejut, marah dan terluka, mendengar semuanya, ia berteriak marah, "Kau PEMBOHONG!"
Malam itu juga ia membawa ketiga anak mereka, dan lari pulang ke rumah ayah
ibunya. Ketika ia memberitahu mereka tentang kisah Ajili, kemarahan keduasuami-istri tersebut dengan segera mereda. Mereka adalah dua orang tua yang penuh pengalaman hidup, mereka menasehatinya, "Memang benar, kita patut marah terhadap segala tingkah
laku Ajili di masa lalu. Tapi pernahkah kamu memikirkan, ia dapat mengulurkan dirinya untuk muncul, perlu berapa banyak keberanian besar. Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya terkubur.
"Apakah kau mengharapkan seorang suami yang pernah melakukan kesalahan tapi
kini bersedia memperbaiki dirinya? Ataukah seorang suami yang selamanya menyimpan kebusukan ini didalamnya?"

Mendengar ini Lina terpekur beberapa lama. Pagi di hari kedua, ia langsung kembali ke sisi Ajili, menatap mata sang suami yang dipenuhi penderitaan. Lina menetapkan hatinya, "Ajili, pergilah menemui Dr Adely! Aku akan menemanimu!"

******

3 Februari 2003, suami istri Ajili, menghubungi Dr Adely. 8 Februari, pasangan tersebut tiba di RS Elisabeth, demi untuk pemeriksaan DNA Ajili. Hasilnya Ajili benar-benar adalah ayah Monika.

Ketika Martha mengetahui bahwa orang hitam pemerkosanya itu pada akhirnya berani memunculkan dirinya, ia pun tak dapat menahan air matanya. Sepuluh tahun ini ia terus memendam dendam kesumat terhadap Ajili, namun saat ini ia hanya dipenuhi perasaan terharu. Segalanya berlangsung dalam keheningan. Demi untuk melindungi pasangan
Ajili dan pasangan Martha, pihak RS tidak mengungkapkan dengan jelas identitas mereka semua pada media, dan juga tak bersedia mengungkapkan keadaan sebenarnya, mereka hanya memberitahu media bahwa ayah kandung Monika telah ditemukan.

10 Februari, kedua pasangan Martha dan suami memohon untuk dapat bertemu muka langsung dengan Ajili. Awalnya Ajili tak berani untuk menemui mereka, namun pada permohonan ketiga Martha, ia pun menyetujui hal ini.

18 Februari, dalam ruang tertutup dan dirahasiakan di RS, Martha bertemu langsung dengan Ajili. Saat ia melihat Martha, langkah kakinya terasa sangatlah berat, raut wajahnya memucat. Martha dan suaminya melangkah maju, dan mereka bersama-sama saling menjabat tangan masing-masing, sesaat ketiga orang tersebut diam, tanpa suara menahan kepedihan, sebelum akhirnya air mata mereka bersama-sama mengalir. Lalu, dengan suara serak Ajili sesenggukkan, "Maaf... mohon maafkan aku! Kalimat ini telah terpendam dalam hatiku selama 10 tahun. Hari ini akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengatakannya langsung kepadamu."

"Terima kasih, kau dapat muncul. Semoga Tuhan memberkati, sehingga sumsum
tulang belakangmu dapat menolong putriku?"

19 Februari, dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang Ajili. Untungnya, sumsum tulang belakangnya sangat cocok bagi Monika! Sang dokter berkata dengan antusias, "Ini suatu keajaiban!"

22 Februari 2003, setelah sekian lama, harapan masyarakat luas akhirnya terkabulkan. Monika menerima sumsum tulang belakang Ajili, dan pada akhirnya Monika telah melewati masa kritis. Satu minggu kemudian, Monika boleh keluar RS dengan sehat walafiat.

Martha dan suami memaafkan Ajili sepenuhnya, dan secara khusus mengundang Ajili dan Dr Adely datang ke rumah mereka untuk merayakannya. Tapi hari itu Ajili tidak hadir, ia memohon Dr Adely membawa suratnya bagi mereka. Dalam suratnya ia menyatakan penyesalan dan rasa malunya. "Aku tak ingin kembali mengganggu kehidupan tenang kalian. Aku berharap Monika berbahagia selalu hidup dan tumbuh dewasa bersama kalian. Bila kalian menghadapi kesulitan bagaimanapun, harap hubungi aku. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kalian! Saat ini juga, aku sangat berterima kasih pada Monika, dari dalam lubuk hatiku terdalam, dialah yang memberiku kesempatan untuk menebus dosa. Dialah yang membuatku dapat memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia di saparuh usiaku selanjutnya. Ini adalah hadiah yang
ia berikan padaku!"

sumber: Suara Merdeka

Rabu, 05 November 2008

SKDAG289 sd SKDAG293

Masa Depan Tidak Ditentukan Masa Lalu (SKDAG289)

SKDAG289:
Tiap hari adalah hari yang baru, jangan cegah masa depan luar biasa yang Tuhan sediakan bagimu dengan tinggal dalam rasa sakit masa lalu. Jangan biarkan masa lalu menentukan masa depanmu.


Masa lalu yang telah kita lalui, meninggalkan berbagai kenangan, baik yang manis maupun yang pahit. Janganlah kita terpesona oleh hal tersebut, semuanya sudah berlalu. Biarlah semua itu menjadi pengalaman dan bahan refleksi bagi kita untuk terus melangkah ke masa depan.

Seperti kita menyetir mobil, maka pandangan kita tertuju ke depan, sesekali memang kita perlu melihat spion untuk melihat ke masa lalu. Apa yang terjadi bila kita terus melihat ke spion sambil mengendarai mobil? Tentu saja kita akan mengalami kecelakaan, karena tidak konsentrasi ke arah depan. Hal yang sama terjadi dengan kehidupan kita.

Tuhan juga sudah secara adil, menempatkan mata kita di depan, bukan di belakang. Artinya Ia memang menginginkan kita untuk terus menatap (melihat) masa depan, bukan ke masa lalu (belakang).
Selamat menempuh masa depan yang penuh harapan dan sukacita. Optimis selalu ...


Percayalah, Kamu Sudah Menerimanya (SKDAG290)

Cara Tuhan memang luar biasa. Ketika saya memohon diberikan kasih sayang, maka Ia memberikanku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat berbagi dengan mereka.


Karunia yang diberikan Tuhan hendaknya digunakan untuk melayani sesama, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Contoh yang menarik bila kita memohon kasih sayang, maka Tuhan langsung menyiapkan orang-orang yang membutuhkan kasih sayang. Dan kita diminta untuk membagikan kasih sayang tersebut kepada mereka.

Hal lain yang didapat adalah bahwa bila kita meminta kepada Tuhan, maka kita juga harus yakin dan percaya bahwa kita telah memperolehnya, sehingga siap untuk dipakai.
Untuk teman-teman yang beragama Kristen, dapat melihatnya dalam Mrk 11:24 : Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Mungkin di Kitab Suci agama lainpun ada ayat pendukung yang sama, mohon masukan dari rekan-rekan ...).

Gunakan Titipan Tuhan secara Optimal (SKDAG291)

Kualitas diri manusia tidak ditentukan oleh apa yang dimilikinya, tetapi oleh apa yang telah dilakukannya bagi orang lain, bagi negara, bagi keluarga dan juga bagi dirinya sendiri.

Semua yang telah kita miliki (keluarga, kekayaan, kepandaian, kejujuran, sukacita dll.) merupakan karunia Tuhan, bukan karena prestasi dan kehebatan kita. Semua itu milik Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dikelola dengan baik.

Kembangkan dan gunakanlah semua milik Tuhan tersebut untuk membangun Kerajaan Nya, bukan kerajaanku. Boleh digunakan untuk pengembangan diri, tetapi juga digunakan untuk pengembangan orang lain, baik keluarga dan sahabat, maupun orang lain dan juta buat negara kita tercinta, Indonesia.


Bersyukurlah, maka akan DitambahkanNya (SKDAG292)

Makin banyak anda mengenali dan mengucap syukur untuk hal-hal yang anda miliki, maka semakin banyak hal yang anda miliki yang dapat anda ucapkan syukur (Zig Ziglar)

Bersyukurlah atas semua milikmu (harta, keluarga, kesehatan dll.), karena semua adalah pemberian dari Allah yang dititipkan kepadamu untuk dikelola dengan baik.

Bila anda mengenali milikmu, mengelolanya dengan baik dan menggunakannya demi orang lain, maka anda akan dititipi lebih banyak lagi oleh Nya, karena Dia sudah mempercayai anda.


Iman, Kesetiaan, Syukur, dan Doa (SKDAG293)

Harta yang paling berharga adalah iman.
Kesetiaan adalah kasih yang terbesar.
Bahasa yang paling indah adalah syukur.
Kekuatan yang paling istimewa adalah doa.


Kehidupan dan seluruh isinya berasal dari Tuhan, karena itu segalanya pun kita serahkan kepadaNya. Hubungan dengan sesama harus kita lakukan seperti hubungan kita dengan Tuhan. Beberapa kata kunci yang penting untuk diperhatikan dalam hubungan dengan Tuhan adalah IMAN, SETIA, SYUKUR, dan DOA.

Minggu, 02 November 2008

Pesta Kawin dan Reuni

Beberapa minggu yang lalu (bulan Oktober 2008), salah seorang teman SMP / SMA saya (Amin dan Iing) menikahkan putra ke duanya. Walaupun beberapa saat sebelumnya hujan angin melanda Bogor, tetapi pesta tersebut berlangsung meriah, bahkan ada Barong dan Liong juga.

Pesta ini juga sekaligus menjadi sarana reuni, bagi teman-teman SMP Kesatuan dan SMA Regina Pacis. Di tengah ratusan tamu, kami dapat berkumpul beberapa orang. Dari SMP Kesatuan ada Abun, Harsono, Erwin, Rohim, Yap, Tatam, Lian Siu, Indri, Cong Kie, Jojo, Bun Coan dll.

Sedangkan ex SMA RP ada Helly dan Robby, serta Santi dari Bandung, Erwin, Leman dan Ingrid, TKW, Robert, Rohim, Wina, Tiong Seng dari Serang, Fanny dll.

Memang kita sering kali bertemu teman-teman lama pada saat ada keramaian, entah perkawinan atau pun pada saat yang meninggal. Disinilah kita saling berbagi kenangan dan kasih.

Tetapi dengan adanya fasilitas milist, kita pun dapat bertemu setiap saat yah ....

Seminar The Power of Words

Saya menjadi salah satu pembicara pada seminar The Power of Words bersama dengan 4 orang teman alumni NS/NLP Mast Practitioner dari Meta Mind, yang diselenggarakan pada hari Sabtu 11 Oktober 2008 di Jakarta Design Center.

Pembicara pertama adalah Pak Mulyawan, seorang praktisi HRD dari Semarang, yang aktif juga di Marriage Encounter Semarang. Beliau membawakan topik "The Power of Words in Family".

Pembicara kedua adalah MG Yulistin,  instruktur dari BRI. Topik yang dibawakannya adalah "Effective Communication to Children", yang masih berkaitan dengan topik pertama.

Setelah makan siang, saya tampil sebagai pembicara ketiga dengan tema "The Powerful Presentation". Setelah itu dilanjutkan oleh Wahyudi Akbar dengan teman "Positive Words".

Pembicara terakhir adalah Pak Zainal, dengan Tema "Become A Great Teacher". 

Inti dari seminar ini adalah kita harus berhati-hati dengan kata-kata yang kita ucapkan, karena hal tersebut akan meresap ke dalam benak lawan bicara kita, terutama untuk anak-anak dalam keluarga. Sedangkan dalam dunia bisnis, kata-kata akan berperan dalam melakukan pendekatan dengan orang lain, sehingga komunikasi yang terjadi menjadi lebih efektif.

Setelah itu acara diakhiri dengan upacara wisuda, berupa penyerahan sertifikat NS/NLP Mast Practitioner oleh pimpinan Meta Mind, yaitu ibu Mariani Ng. Walaupun beliau harusnya masih bed rest di rumah sakit, tetapi karena acara ini sangat penting, maka beliau meluangkan waktu untuk hadir. 

Terimakasih untuk Ibu Mariani, yang telah menjadi guru kami. Demikian juga untuk teman-teman yang telah mau hadir untuk memenuhi undangan saya, yaitu Adrianto, Maryati, Lucya, Indah, Mimi, Rena dan Pak Nur, serta istri saya Erna. 

Selasa, 14 Oktober 2008

My Beloved

My Beloved adalah sebuah judul film Taiwan yang sangat menggugah hati kita. Film ini menceritakan kasih ibu yang sejati. Marilah kita ikuti cerita film tersebut, yang saya dapat dari salah satu milist yang saya ikuti.


Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota tersebut. Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati. Kelebihan inilah yang membuat sang pria jatuh hati, sehingga si wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya menikah, dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tsb. Sebagai orang yang terpandang di kota tsb, latar belakang wanita tsb akan merusak reputasi keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh yang sepadan untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang tuanya, bahwa ia sudah menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia.

Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria menyakinkan wanita tsb bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus berargumen dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan orangtuanya, sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama hidupnya (di zaman dulu, umumnya seorang anak sangat tunduk pada orang tuanya).

Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang tuanya agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena gagal membujuk anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tsb, yang menurut mereka akan sangat merugikan masa depannya. 
Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia memutuskan untuk mening-galkan semuanya demi sang kekasih. Waktu keberangkatan pun ditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang tua sang pria. Maka ketika saatnya tiba, sang ortu mengunci anaknya di dalam kamar dan dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar.

Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah ditentukan sepasang kekasih tsb untuk melarikan diri. Sang wanita sangat terkejut dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria... Mereka kemudian memohon pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak mereka satu-satunya. Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat besar, perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh penduduk kota, reputasi anaknya akan tercemar, orang2 tidak akan menghormatinya lagi.
Akibatnya, bisnis yang akan diwariskan kepada anak mereka akan bangkrut secara perlahan2.

Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan agar wanita tsb meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan anaknya lagi, dan menggugurkan kandungannya. Uang tsb dapat digunakan untuk membiayai hidupnya di tempat lain.

Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan banyak kesulitan bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk meninggalkan kota ini, tetapi menolak untuk menerima uang tsb. Ia mencintai sang pria, bukan uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar, jalan hidupnya ke depan akan sangat sulit?.

Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tsb untuk meninggalkan sepucuk surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih berpisah dengan sang pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari kekasihnya, dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. 'Walaupun ia kelak bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya sebagai seseorang yang berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua', kata sang ibu.

Dengan berat hati, sang wanita menulis surat . Ia menjelaskan bahwa ia sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar bahwa keberadaannya hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah melanggar janji setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu bersama dalam menghadapi penolakan2 akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak kuat lagi menahan penderitaan ini, dan memutuskan untuk berpisah. Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat tersebut. Sang wanita yang malang tsb tampak tidak punya pilihan lain. Ia terjebak antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan kota itu, sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil. Disana, ia bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.

==========

Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah menjadi seorang ibu. Anaknya seorang laki2. Sang ibu bekerja keras siang dan malam, untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia bekerja di sebuah industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2 tetangga dan menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan. Keba-nyakan ia melakukan semua pekerjaan ini sambil menggendong anak di punggungnya.

Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa pekerjaan lain tidak memungkin-kan, karena ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya. ..

Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba2 sakit keras. Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tsb harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan telah menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini, dan itupun belum cukup. Ibu tsb akhirnya juga meminjam ke sana-sini, kepada siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman.

Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tsb terdiri dari obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi sang ibu hanya mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak punya uang sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak
mungkin, karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan belum terbayar.

Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak permintaannya, untuk bayar di akhir bulan saat gajian. Diantara tangisannya, ia tiba2 mendapatkan ide. Ia mencari alkohol yang ada di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain. Setelah pisau dapur dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil sekerat daging dari pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur, ia mengikat mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan. Sang ibu tengah berjuang mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha tidak mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat?..

Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan kesakitan sang ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh anaknya sendiri. Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang sedang dilakukan oleh sang ibu ............ .

==========

Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang tampan, cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang ibunya... Di hari minggu, mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain bersama, dan bersama2 menyanyikan lagu 'Shi Sang Chi You Mama Hau' (terjemahannya 'Di Dunia ini, hanya ibu seorang yang baik').
Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebagai penjaga toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari.

Hari2 mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang anak terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam hari. Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas.

Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya selama ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak setelah pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana, tidak terlalu mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain yang perlu dibiayai.

Sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari rumahnya. Ia meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan tsb, karena ia akan membelinya bulan depan. 'Apakah kamu punya uang?' tanya sang pemilik toko. 'Tidak sekarang, nanti saya akan punya', kata sang anak dengan serius.
Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli jam tangan tsb. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2. Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya 'Dari mana kamu mendapatkan uang itu? Bukan mencuri kan ?'. 'Saya tidak mencuri, kakek.

Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak pulang pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki saat pulang dari sekolah ke rumah, uang jajan dan uang becaknya saya simpan untuk beli jam ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan beritahu ibuku tentang hal ini. Ia akan marah' kata sang anak. Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tsb.

Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam tangan tsb. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam tangan ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2 tersadar, dari mana uang untuk membeli jam tsb. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab. 'Apakah kamu mencuri, Nak?' Sang anak diam seribu bahasa, ia tidak ingin ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut.

Setelah ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya telah mencuri. 'Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?' kata sang ibu. Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu sayang pada anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus melakukannya, demi kebaikan anaknya.

Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke rumah tsb heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui kejadiannya. 'Ia sebenarnya anak yang baik', kata salah satu tetangganya. Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu tetangganya yang merupakan familinya. Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu. Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk menjelaskan. Tetapi tiba2 sang anak berlari ke arah pemilik toko, memohon
agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya. 'Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya'. Sang anak mengikuti nasehat kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak
tiba2 muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam tangan tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya. Ia juga menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk mengumpulkan uang membeli jam tangan kesukaan ibunya.

Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal tsb, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak kesayangannya, keduanya menangis dengan tersedu-sedu. 'Maafkan saya, Nak.'. 'Tidak Bu, saya yang bersalah'... ......... .. ..

===========

Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah, tetapi istrinya mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih akan hal ini, karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak. Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota, dalam sebuah kesempatan, mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah baru menyadari bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya sendiri. Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami bisa hidup dengan baik tanpa bantuanmu.

Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria. Mereka begitu ingin melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan.

===========

Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter mengatakan bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang konsisten. Kalau kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya. Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya. Tetapi biaya medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya.

Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan solusi yang tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya kepada sang ayah, karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya.

Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya berkeliling kota, bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira sekali, menyanyikan lagu 'Shi Sang Chi You Mama Hau', lagu kesayangan mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya, ia hanyut dalam kegembiraan bersama sang anak.

Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak. Sang anak menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya ingin dengan ibu. 'Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak' kata ibu. 'Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak uang untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu bekerja lagi, Bu', kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung ke rumah sang ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat.

Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya sangat senang melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang, sang anak meronta2 ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama ibunya, sang anak menolak. 'Saya ingin Ibu, saya tidak mau mainan itu', teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih dan menangis, sang ibu berkata 'Nak, kamu harus dengar nasehat ibu. Tinggallah di sini. Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu.' 'Tidak, aku tidak mau mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu juga sayang saya? Ibu sekarang tidak mau saya lagi', sang anak mulai menangis.

Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tsb tidak didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2 'Kalau ibu sayang padaku, bawalah saya pergi, Bu'. Sampai pada akhirnya, ibunya memaksa dengan mengatakan 'Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah disini', ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tsb. Tampak anaknya meronta2 dengan ledakan tangis yang memilukan.

Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu menyayat hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak diperbolehkan menjenguk anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan baik. Diantara isak tangisnya, ia tidak menemu-kan arti hidup ini lagi. Ia telah kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya tercinta.

Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk memotong urat nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya mungkin tidak akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera, niat bunuh diri itu dibatalkan, demi anaknya juga........ .. ..

============ 

Setahun berlalu. Sang ibu telah pindah ke tempat lain, mendapatkan kerja yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat, walaupun tetap menjalani perawatan medis secara rutin setiap bulan.

Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun ibunya. Uang pun dapat ia peroleh dengan mudah, tanpa perlu bersusah payah mengumpulkannya. Maka, pada hari tsb, sepulang dari sekolah, ia tidak pulang ke rumah, ia segera naik bus menuju ke desa tempat tinggal ibunya, yang memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah mempersiap-kan setangkai bunga, sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari merindukan ibu, sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun, dan nilai ujian yang sangat bagus. Ia akan memberikan semuanya untuk ibu.

Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil menuju rumahnya. Tetapi ketika sampai di rumah, ia mendapati rumah ini telah kosong. Tetangga mengatakan ibunya telah pindah, dan tidak ada yang tahu kemana ibunya pergi. Sang anak tidak tahu harus berbuat apa, ia duduk di depan rumah tsb, menangis 'Ibu benar2 tidak menginginkan saya lagi.'

Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas, ketika sang anak sudah
terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Guru sekolah mengatakan
semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari, tetapi tidak ada kabar.

Mereka panik. Sang ayah menelpon ibunya, yang juga sangat terkejut. Polisi
pun dihubungi untuk melaporkan anak hilang.

Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba2 ia teringat sesuatu. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai melupakannya. Anaknya mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang ibu segera naik mobil menuju rumah tsb. Sayangnya, mereka hanya menemukan kartu ulang tahun, setangkai bunga, nilai ujian yang bagus, dan sepucuk surat anaknya. Sang ibu tidak mampu menahan tangisannya, saat membaca tulisan2 imut anaknya dalam surat itu.

Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tsb, tanpa mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah. Kemudian sang ibu membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im, sambil menangis ia memohon agar bisa menemukan anaknya.

Seperti mendapat petunjuk, sang ibu tiba2 ingat bahwa ia dan anaknya pernah pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tsb. Ibunya pernah berkata, bahwa bila kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi Kuan Im yang welas asih. Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu, jika niat kamu baik. Ibunya memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil tsb untuk memohon agar bisa bertemu dengan dirinya.

Benar saja, ternyata sang anak berada di sana. Tetapi ia pingsan, demamnya tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya untuk dilarikan ke rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh dari tangga, dan berguling2 jatuh ke bawah....... ... ..

============ 

Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini sang anak sudah memasuki bangku kuliah. Ia sering beradu mulut dengan ayah, mengenai persoalan ibunya. Sejak jatuh dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak telah banyak menghabiskan uang untuk mencari ibunya kemana2, tetapi hasilnya nihil.

Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan bersama dengan teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan mobil, di persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua yang sedang mengemis. Ibu tsb terlihat kumuh, dan tampak memakai tongkat. Ia tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya kumal, dan ia tampak berkomat-kamit.

Di dorong rasa ingin tahu, ia menghentikan mobilnya, dan turun bersama pacar untuk menghampiri pengemis tua itu. Ternyata sang pengemis tua sambil mengacungkan kaleng kosong untuk minta sedekah, ia berucap dengan lemah 'Dimanakah anakku? Apakah kalian melihat anakku?'

Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari, ia segera menyanyikan lagu 'Shi Sang Ci You Mama Hau' dengan suara perlahan, tak disangka sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara lemah. Mereka berdua menyanyi bersama. Ia segera mengenal suara ibunya yang selalu menyanyikan lagu tsb saat ia kecil, sang anak segera memeluk pengemis tua itu dan berteriak dengan haru 'Ibu? Ini saya ibu'.

Sang pengemis tua itu terkejut, ia meraba2 muka sang anak, lalu bertanya, 'Apakah kamu ??..(nama anak itu)?' 'Benar bu, saya adalah anak ibu?'.
Keduanya pun berpelukan dengan erat, air mata keduanya berbaur membasahi bumi ............ ... .

Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya menjadi hilang ingatan, tetapi ia setiap hari selama sepuluh tahun terus mencari anaknya, tanpa peduli dengan keadaaan dirinya. Sebagian orang menganggapnya sebagai orang gila.

============ 

Perenungkan untuk kita renungkan bersama-sama:

Dalam kondisi kritis, Ibu kita akan melakukan apa saja demi kita. Ibu bahkan rela mengorbankan nyawanya. Simaklah penggalan doa keputusasaan berikut ini, di saat Ibu masih muda, ataupun disaat Ibu sudah tua :

1. Anakku masih kecil, masa depannya masih panjang. Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya.

2. Aku sudah tua, Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya.

Diantara orang2 disekeliling Anda, yang Anda kenal, Saudara/I kandung Anda, diantara lebih dari 6 Milyar manusia, siapakah yang rela mengorbankan nyawanya untuk Anda, kapan pun, dimana pun, dengan cara apapun ...........

Tidak diragukan lagi 'Ibu kita adalah Orang Yang Paling Mulia di dunia ini'

Ingin bergabung dalam sebuah MISI MULIA ? Ada 2 tindakan yang dapat Anda
lakukan :

1. Bila Anda beruntung (Ibu Anda masih ada di dunia ini), ajaklah ia untuk keluar makan atau jalan2 MALAM INI JUGA. Jangan ditunda2. Bila Ibu Anda tinggal di tempat yang terpisah jauh dengan Anda, telponlah dia malam ini juga, just to say 'hello'. Catatlah hari ulang tahunnya, rayakan, dan bahagiakanlah dia semampu Anda... Hidangkan makanan favoritnya, dst.

2. Ajaklah teman anda sebanyak-banyaknya untuk membaca kisah ini.

Mom, my beloved. I love you Mom forever in my deep heart. I always
missing you Momâ

Kamis, 09 Oktober 2008

Milist Alumni SMA

Saya adalah alumni SMP Kesatuan, tetapi tidak melanjutkan ke SMA Kesatuan, melainkan pindah ke SMA RP. Waktu itu memang ada belasan siswa yang pindah dari Kesatuan ke RP. Beberapa alasan adalah karena di RP sekolah pagi, sedangkan Kesatuan siang. Ke dua di RP boleh gondrong, sedang waktu SMP di Kesatuan, kita sering dikejar-kejar untuk diguntingi rambutnya oleh guru.

Dengan alumni SMA RP angkatan 1977, kita memiliki milist yaitu RP77@yahoogroups.com, dan saya sudah menjadi member sejak masa awal milist tsb dibentuk. Komunikasi dengan rekan-rekan SMA berjalan lancar, sehingga seringkali kita mengadakan reuni. Padahal sebelumnya hampir 30 tahun tidak pernah ada reuni.

Sejak ada milist, maka banyak informasi yang didapat. Bila ada teman dari luar negeri yang kembali ke Indonesia, maka biasanya kita berkumpul (walaupun cuma sekitar 20 orang) untuk menyambutnya. Demikian juga kita mengumpulkan dana untuk membantu guru, atau teman yang mengalami kesulitan, tetapi juga digunakan untuk membantu rakyat kecil yang membutuhkan. Semua ini diatur oleh bendahara milis yaitu Wina.

Beberapa bulan lalu saya diajak untuk gabung dengan milist SMA Kesatuan. Selama beberapa bulan saya hanya menjadi pengamat milist tersebut (kesatuan-1977@yahoogroups.com), tetapi belum memberikan komentar, walaupun ada beberapa teman yang meminta saya segera menulis di milist tsb.

Hari ini saya baru join ke milist tsb, dan ternyata mendapat respon menarik dari teman-teman alumni SMA Kesatuan, walaupun mungkin beberapa tidak mengenal saya, karena mereka masuk Kesatuan sejak SMA, padahal saat itu saya keluar dan pindah ke RP.

Ada juga foto waktu TK di Kesatuan, dengan ibu gurunya Eva. Beberapa wajah teman waktu TK tersebut masih dapat dikenali, dan terlintas berbagai memori waktu kecil bersama dia, TK, SD, SMP, bahkan ada yang masih berhubungan sampai sekarang.

Memang masa lalu memberikan kenangan yang indah, walaupun mungkin ada beberapa kenangan yang kurang enak. Tetapi bagaimanapun juga, kita tidak boleh hanya terpaku pada kenangan masa lalu, karena kehidupan dan masa depan kita harus terus kita jalani. Marilah tetap kita melihat ke depan, dan biarkan masa lalu sebagai refleksi untuk memperbaiki diri.

Rabu, 08 Oktober 2008

Kasih Melalui Musik

Cerita yang menyentuh ini mungkin sudah pernah anda baca, karena memang sudah beredar di berbagai milist sejak beberapa tahun lalu. Tetapi tetap akan menyentuh bila anda membaca ulang.

Saya seorang mantan guru sekolah musik dari Des Moines, Iowa. Saya mendapat nafkah dengan mengajar piano selama lebih dari 30 tahun. Selama itu, saya menyadari tiap anak punya kemampuan musik yang berbeda. Tapi saya tidak pernah merasa telah menolong walaupun saya telah mengajar beberapa murid berbakat.

Walaupun begitu, saya ingin bercerita tentang murid yang "tertantang secara musik".
Contohnya adalah Robby. Robby berumur 11 tahun, ketika ibunya memasukkan dia dalam les untuk pertama kalinya. Saya lebih senang kalau murid (khususnya laki-laki) mulai ketika
lebih muda, saya jelaskan; itu pada Robby. Tapi Robby berkata, ibunya selalu ingin mendengar dia bermain piano. Jadi saya jadikan dia murid.Robby memulai les pianonya dan dari awal saya pikir dia tidak ada harapan. Robby mencoba, tapi dia tak mempunyai perasaan nada maupun irama dasar yang perlu dipelajari.

Tapi dia mempelajari benar-benar tangga nada dan beberapa pelajaran awal yang saya wajibkan untuk dipelajari semua murid. Selama beberapa bulan, dia mencoba terus dan saya mendengarnya dengan ngeri dan terus mencoba menyemangatinya. Setiap akhir pelajaran mingguannya, dia berkata, "Ibu saya akan mendengar saya bermain pada suatu hari."

Tapi rasanya sia-sia saja. Dia memang tak berkemampuan sejak lahir. Saya hanya mengetahui ibunya dari jauh ketika menurunkan Robby atau menjemput Robby. Dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan tapi tidak pernah turun.

Pada suatu hari, Robby tidak datang lagi ke les kami. Saya berpikir untuk menghubunginya, tapi karena ketidakmampuannya, mungkin dia mau les yang lain saja maka saya tidak jadi menghubunginya. Saya juga senang dia tidak datang lagi. Dia menjadi iklan yang buruk untuk pengajaran saya!

Beberapa minggu sesudahnya, saya mengirimkan brosur ke tiap murid, mengenai pertunjukan yang akan dilaksanakan. Yang mengagetkan saya, Robby (yang juga menerima brosur) menanyakan saya apakah dia bisa ikut pertunjukan itu.
Saya katakan kepadanya, pertunjukan itu untuk murid yang ada sekarang dan karena dia telah keluar, tentu dia tak bisa ikut. Dia katakan bahwa ibunya sakit sehingga tak bisa mengantarnya ke les, tapi dia tetap terus berlatih."Bu Hondrof... saya mau main!" dia memaksa.

Saya tidak tahu apa yang membuat saya akhirnya membolehkan dia main dipertunjukan itu. Mungkin karena kegigihannya atau mungkin ada sesuatu yang berkata dalam hati saya bahwa dia akan baik-baik saja.

Malam pertunjukan datang. Aula itu dipenuhi dengan orang tua, teman, dan relasi. Saya menaruh Robby pada urutan terakhir sebelum saya ke depan untuk berterima kasih dan memainkan bagian terakhir. Saya rasa kesalahan yang dia buat akan terjadi pada akhir acara dan saya bisa menutupinya dengan permainan dari saya.

Pertunjukan itu berlangsung tanpa masalah. Murid-murid telah berlatih dan hasilnya bagus. Lalu Robby naik ke panggung. Bajunya kusut dan rambutnya bagaikan baru dikocok. "Kenapa dia tak berpakaian seperti murid lainnya?" pikir saya. "Kenapa ibunya tidak menyisir rambutnya setidaknya untuk malam ini?"

Robby menarik kursi piano dan mulai. Saya terkejut ketika dia menyatakan bahwa dia telah memilih Mozart's Concerto #21 in C Major. Saya tidak dapat bersiap untuk mendengarnya.
Tetapi.... jarinya ringan di tuts nada, bahkan menari dengan gesit. Dia berpindah dari pianossimo ke fortissimo.. . dari allegro ke virtuoso. Akord tergantungnya yang diinginkan Mozart sangat mengagumkan!

Saya tak pernah mendengar lagu Mozart dimainkan orang seumur dia sebagus itu! Setelah enam setengah menit, dia mengakhirinya dengan crescendo besar dan semua terpaku disana dengan tepuk tangan yang meriah. Dalam air mata, saya naik ke panggung dan memeluk Robby dengan sukacita.

"Saya belum pernah mendengar kau bermain seperti itu, Robby! Bagaimana kau melakukannya? "
Melalui pengeras suara Robby menjawab, "Bu Hondorf... ingat saya berkata bahwa ibu saya sakit? Ya... Sebenarnya dia sakit kanker dan dia telah kembali ke surga pagi ini. Dan
sebenarnya.. . dia tuli sejak lahir jadi hari inilah dia pertama kali mendengar saya bermain. Saya ingin bermain secara khusus."

Tidak ada satu pun mata yang kering malam itu.Ketika orang-orang dari Layanan sosial membawa Robby dari panggung ke rumah duka, saya menyadari meskipun mata mereka merah dan bengkak, betapa hidup saya jauh lebih berarti karena mengambil Robby sebagai murid saya.

Tidak, saya tidak pernah menjadi penolong, tapi malam itu saya menjadi orang yang ditolong Robby. Dialah gurunya dan sayalah muridnya. Karena dialah yang mengajarkan saya arti ketekunan, kasih, percaya pada dirimu sendiri, dan bahkan mau memberi kesempatan pada seseorang yang tak anda ketahui mengapa. 

Peristiwa ini semakin berarti ketika, setelah bermain di Desert Storm, Robby terbunuh oleh pengeboman yang tak masuk akal oleh Alfred P. Murrah Federal Building di Oklahoma pada April 1995, ketika dilaporkan.. . dia sedang main piano.


Dan sekarang, tambahan cerita ini. Jika anda mau meneruskan cerita ini, mungkin anda berpikir, orang mana di daftar alamat yang "cocok" untuk menerima pesan ini. Orang yang mengirim e-mail ini yakin bahwa kita dapat membuat perubahan. Kita semua mempunyai ribuan kesempatan tiap hari untuk menyadari rencana Tuhan.

Banyak sekali interaksi antara dua orang memberi kita suatu pilihan: Seseorang yang mengalikan kesenangan dan membagi kesedihan.

Jumat, 03 Oktober 2008

SKDAG206 sampai dengan SKDAG210

[SKDAG206]
KENDALIKAN nafsu dalam dirimu, KEMBANGKAN talenta yg TUHAN berikan.
Hal ini akan membentuk dan menghasilkan anda yg luar biasa pada masa mendatang.


Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terbaik, karena memiliki akal / pikiran dan budi / hati nurani. Karena itu marilah kita gunakan akal dan hati kita, serta bakat / talenta yang telah Tuhan sediakan untuk mengembangkan diri agar menjadi manusia tangguh yang berguna bagi orang lain. Dengan hati juga, marilah kita mengendalikan diri untuk menghindari nafsu untuk berbuat buruk yang akan merugikan dan menutup masa depan kita. 

Mari wujudkanlah diri kita menjadi manusia luar biasa yang memiliki pikiran dan kecerdasan cemerlang serta hati yang terbuka untuk menerima kekurangan dan masukan dari berbagai pihak.


[SKDAG207]
Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudra tenang. Ia dilahirkan dari samudera yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan. Semua menjadikannya tangguh.


Semua kepahitan, kegagalan, pengalaman yang menyakitkan pada masa lalu, merupakan ujian untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Bila kita berhasil melewati semua itu, maka kita menjadi manusia yang lebih arif, tangguh, dan penuh pengalaman. 

Janganlah kecewa dengan pengalaman pahit masa lalu, karena semua itulah yang membentuk diri anda sekarang. Bersyukurlah atas semua hal yang telah kita alami selama ini.


[SKDAG208]
Kualitas individu direfleksikan oleh standar yang diterapkan bagi dirinya sendiri dalam kehidupan (Ray Kroc). 
Jadi tentukanlah standar hidup yang sesuai dengan cita-citamu.


Masa depan ada di tangan kita sendiri. Mau jadi pemenang atau pecundang, semua kita yang menentukan, bukan orang lain. Bila kita mau jadi pemenang, maka mulai sekarang siapkanlah segala sesuatu yang anda perlukan untuk mewujudkannya.

Jalan yang termudah adalah dengan menuliskan goal anda secara spesifik, terukur, dan dapat diwujudkan dengan kerja keras. Setelah itu anda visualisasikan secara jelas dalam pikiran anda. Dengan demikian anda akan mengetahui apa yang anda butuhkan untuk menjadi ‘orang’ yang seperti itu.


[SKDAG209]
Tua bukan ditentukn usia; tua berarti orang yang tidak mau belajar lagi.
Hal terbesar dalam hidup ini adalah menjaga agar otak/pikiran kita tetap muda (Henry Ford).

Secara fisik, memang manusia ditentukan oleh faktor usia, tetapi secara non-fisik marilah kita tetap menjadi manusia ’muda’ yang selalu haus akan berbagai hal baru. Janganlah merasa pintar, tetapi tetaplah bodoh, sehingga kita akan terus belajar.

Bila kita sudah berpuas diri, maka kita sudah menjadi manusia ’tua’ yang tidak memiliki harapan dan keinginan lagi. Kita menjadi statis dan malah mungkin menjadi sombong, karena merasa sudah hebat. Jadi gunakan terus pikiran kita untuk menghasilkan berbagai hal baru yang berguna bagi sesama.


[SKDAG210]
Kebohongan tetap merupakan kebohongan walau jutaan orang menganggap itu suatu kebenaran. Perlu tekad yang kuat untuk menyatakan suatu kebenaran (Buddha).

Sepandai-pandainya manusia menutupi kebohongan, maka akhirnya akan terbongkar juga. Biasanya untuk menutupi kebohongan, orang akan membuat kebohongan baru terus menerus. Akhirnya orang lain akan melihat bahwa yang dia ungkapkan memiliki hal yang tidak masuk akal, dan akhirnya kebohongannya pun terungkap.

Seorang oknum kejaksaan agung yang menerima uang milyaran rupiah, pada awalnya mengatakan bahwa uang itu bukan suap, tetapi uang bisnis permata. Beberapa bulan kemudian saya baca di koran bahwa yang bersangkutan telah mencaput hasil BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang sebelumnya telah ditandatanganinya.

Bila dalam ’bicara’ saja ia sudah tidak konsisten (plin-plan), maka tentu saja kita meragukan kualitas diri dan pekerjaan yang telah dilakukannya selama ini. Memang dibutuhkan keberanian dan tekad yang luar biasa untuk mengungkapkan suatu fakta. Aa Gym berani mengungkapkan bahwa ia berpoligami. Itulah kejujuran yang telah diungkapkan Aa Gym, dan ia siap menanggung segala akibatnya. Aa Gym bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukannya. Bila ia berbohong dan menutupi kehidupan poligaminya, maka yang terjadi tentu saja akan lebih parah lagi. Beranikah kita mengungkapkan kejujuran atas tindakan diri sendiri atau atas tindakan sesama yang tidak benar ? Semoga Tuhan yang memampukan kita !

SKDAG201 sampai dengan SKDAG205

[SKDAG201]
Sukses bukan dasar kebahagiaan. Kebahagiaan dasar dari sukses.
Jika kamu mencintai pekerjaanmu, maka kamu akan sukses. Do what you love and love what you do (Albert Schweitzer).

Sukses bukanlah suatu tujuan akhir, tetapi suatu perjalanan yang terus berlanjut. Bila kita telah mencapai ‘sesuatu’ sebenarnya itu bukan sukses, tetapi suatu prestasi. Bila sukses dianggap sebagai dasar kebahagiaan, maka kita segera berpuas diri dengan prestasi yang telah dicapai.

Janganlah berpuas dengan prestasi yang telah dicapai, dan selalu bersukur atas semua hal tersebut. Tetapi setelah itu bersiaplah untuk meraih sukses / prestasi yang baru, karena bila kita diam saja, maka kita segera akan tertinggal dibandingkan dengan orang lain di sekitar kita, dan kita akan terlindas oleh perubahan yang selalu terjadi setiap saat.

Dengan selalu bersukur, maka hati kita penuh sukacita dan damai sejahtera, sehingga kita memiliki semangat untuk selalu berprestasi dan mengejar sukses / prestasi selanjutnya.
Jadi kebahagiaan adalah dasar dari sukses.

Bila dilihat dengan pekerjaan yang kita lakukan, maka memang jelas kita harus mencintai pekerjaan kita. Tanpa mencintai pekerjaan rutin sehari-hari, maka kita akan bekerja dengan penuh tekanan dan tidak bahagia. Pilihlah pekerjaan yang benar-benar anda cintai, dan berprestasilah secara optimal. 


[SKDAG202]
Senyum merupakan bahasa universal, karena itu SENYUM-lah (S1) pada setiap orang.
Jadikan kebiasaan sehingga kita SELALU SENYUM (S2).
Tapi jangan S3: SELALU SENYUM SENDIRIAN.


Istilah S1, S2, dan S3 ini sering saya kemukakan di kelas, terutama waktu mengajar para mahasiswa S2 sebagai guyonan, tetapi tentu saja saya beri keterangan agar mereka tetap meraih S3 setelah selesai S2.

Senyum memang sesuatu yang istimewa, murah meriah tetapi hasilnya luar biasa. Asalkan kita mau bermurah hati untuk membagikan senyum kepada sesama, maka hati pun akan menjadi tentram dan bahagia, karena orang lain pun pasti akan membalas senyum kita. Karena itu marilah kita budayakan senyum, kan bangsa Indonesia sudah dikenal sebagai bangsa yang ramah (walau sering bertengkar dengan sesama yah).

 

[SKDAG203]
Kebahagiaan seperti tanaman; perlu disiram tiap hari dengan sikap dan tindakan memberi. Ia tumbuh saat kita membantu orang lain, dan akan layu bila kita tidak melakukannya.


Pada tingkat pertama, memang kita merasa bahagia bila kita dapat mencapai suatu prestasi, mewujudkan cita-cita, atau meraih impian. Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi, kita pun merasa bahagia bila telah berhasil membantu orang lain untuk mewujudkan prestasi, cita-cita atau impiannya.

Agar kita terus berbahagia, maka marilah terus kita membantu orang lain, siapa pun dia, tanpa memandang suku, agama, bangsa, atau apa pun juga. Semua manusia sama di hadapan Tuhan.

Rekan saya, Fanny berkomentar, bahwa memang kebahagiaan harus kita ciptakan sendiri, jangan menunggu dari orang lain, karena bila demikian maka kita selalu memiliki ketergantungan.


[SKDAG204]
Untuk jadi PEMENANG, jangan lelah mencoba terus, punya tekad yang stabil, terus bekerja, tidak berusaha menghindar, menggunakan panca indra untuk meraih kesempatan.

Mau jadi pemenang atau pecundang, memang itu adalah pilihan kita. Tetapi bila anda ingin jadi pemenang, maka milikilah syarat-syarat tersebut di atas. Kita harus punya motivasi untuk terus maju, pantang menyerah. Bila ada ’penghambat’ maka jangan menghindar, tetapi marilah kita hadapi dengan cerdik, dan jangan sia-siakan seluruh kesempatan yang ada di depan mata, karena kesempatan tersebut mungkin tidak akan datang untuk kedua kalinya.

Rekan saya, Fanny mengingatkan juga bahwa untuk jadi pemenang, kita tetap membutuhkan dukungan orang sekeliling. Jadi milikilah hubungan baik dengan semua orang, karena mereka yang akan menyemangati dan mendoakan kita.

Satu hal lagi juga yang tidak boleh dilupakan adalah selalu berserah dan memohon kepadaNya, karena Dia lah yang empunya semua.


[SKDAG205]
Ubah STRESS menjadi SUKSES ! Belajarlah dari kegagalan masa lalu !
Ubah TRAGEDI menjadi KOMEDI ! Lupakan masa lalu yang pahit dan mari hadapi masa depan dengan penuh sukacita.


Tuhan menciptakan mata kita di depan, artinya kita harus selalu memandang ke masa depan, jangan terus menerus melihat ke masa lalu. Hal ini dapat diibaratkan kalau kita mengendarai mobil, maka mata kita tetap melihat ke depan, tidak terus menerus melihat ke belakang melalui kaca spion.

Pengalaman masa lalu, baik kegagalan maupun keberhasilan, memang menjadi bahan introspeksi bagi kita. Bila dulu kita pernah gagal, maka sekarang saatnya kita belajar lagi untuk meraih sukses.

Kegagalan masa lalu, sudah berlalu dan tidak usah dipermasahkan terus menerus. Masa depan masih panjang menanti peran serta kita bagi sesama dan dunia, maka marilah kita menyongsong masa depan dengan penuh harapan dan suka cita !

Minggu, 25 Mei 2008

The Power of Prayer


Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati. Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu" .
Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".
Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, "Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"
Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.
"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "

~~~

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yan terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain... Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya, tapi dari kekuatan hatinya.

(Sumber : milist PROFEC)

SKDAG105 Sampai Dengan SKDAG109


[SKDAG105]
Jangan terancam jika ada orang yang lebih pintar/berbakat, tetapi jangan juga merasa lebih hebat/unggul.
Yang penting buka diri dan belajarlah dari semua orang !


Setiap manusia diciptakan Tuhan secara unik, bahkan orang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan, baik fisik maupun sifatnya. Diri kita masing-masing memiliki keunggulan/keunikan yang tidak ada pada diri orang lain, karena itu kita perlu bangga terhadap hal tersebut. Tetapi tidak boleh berlebihan, karena menyebabkan kita merasa lebih hebat / unggul dibandingkan orang lain.

Bila ada orang lain yang memiliki kemampuan yang hebat dalam bidang tertentu; itulah keunggulan dia. Tidak perlu kita iri atau terancam atas hal tersebut, sebaliknya kita bersukur atas talenta yang ada pada diri kita.

Jadi kita perlu menghargai semua orang, dan belajar dari semua orang, karena setiap orang memiliki keunggulan dalam hal tertentu. Untuk itu kita perlu untuk membuka diri, dan bersedia menerima berbagai masukan yang pasti berguna bagi masa depan kita.


[SKDAG106]
Bosan dengan pekerjaan sekarang? Katakan pada dirimu bahwa kamu menyukai pekerjaanmu, maka pekerjaan tersebut akan menjadi menyenangkan, tidak lagi menjemukan. Ubahlah dirimu, maka pekerjaanmu akan tampak berbeda.


Menurut NLP : the map is not the territory, artinya kita sering berprilaku berdasarkan asumsi / paradigma yang ada dalam pikiran kita, bukan berdasarkan kenyataan yang ada.
Pekerjaan yang kita lakukan relatif tetap dari dulu sampai sekarang, tetapi pikiran kita yang menilai bahwa pekerjaan itu sekarang mulai membosankan bagi saya.

Mengapa ? Mungkin karena muncul jenis pekerjaan baru dalam pikiran kita yang lebih menyenangkan dan menghasilkan banyak uang. Bagaimana kalau kita mengubah pikiran kita menjadi : “Pekerjaan baru memang lebih menyenangkan, tetapi pekerjaanku saat ini pun sudah menyenangkan, dan aku menyukainya seperti biasa.”

Ubahlah pola pikir kita, maka segala sesuatu akan nampak berbeda. Kita tidak dapat mengubah lingkungan, tetapi kita dapat mengubah diri kita sendiri.


[SKDAG107]
Bila anda semakin dibutuhkan, dihargai dan posisinya makin tinggi, apakah anda akan semakin menyusahkan atau mempermudah orang lain ? Milikilah semangat pelayanan sejati!


Biasanya, orang dunia akan semakin sombong, bila dirinya merasa semakin bernilai. Ia merasa : ”Kini saya dibutuhkan oleh banyak orang, karena itu saya harus jual mahal diri saya”.

Janganlah membuat yang mudah menjadi sulit ! Baliklah pola pikir di atas. Darimanakah nilai yang saya peroleh tersebut? Semuanya berasal dari Tuhan yang maha pengasih dan Ia telah memberikannya kepada kita. Kalau semuanya telah kita peroleh gratis dari Tuhan, mengapa sekarang kita tidak mau menggunakannya bagi pertumbuhan sesama. Marilah kita miliki semangat untuk melayani orang lain !

Buatlah yang sulit menjadi mudah, misalnya dengan memangkas prosedur yang terlalu berbelit-belit. Misalnya bila anda seorang guru/dosen, buatlah materi pengajaran agar mahasiswa dapat dengan mudah menyerap materi yang sulit. Lihatlah sukacita di muka mereka, karena mampu mengerjakan soal yang sulit. Apakah anda tidak bangga melihat hal tersebut ?



[SKDAG108]
Tetaplah berbuat baik, meskipun ada orang lain menuduh anda mencari nama dan berpamrih.
Tetaplah berbuat baik, meskipun kebaikan yang anda lakukan, akan dilupakan orang.


Janganlah terpengaruh oleh lingkungan di sekitar kita. Bila anda sudah melakukan yang memang baik dan bernilai, maka janganlah kecewa dengan tindakan orang lain. Banyak tuduhan yang menganggap anda hanya mencari nama, mencari muka, atau sombong; terimalah hal tersebut, dan tunjukkan pada mereka bahwa anda tidak seperti yang mereka katakan. Untuk itu teruslah melakukan tindakan yang memang baik dan bernilai !
Rekan saya Robby Yonosewoyo, menyatakannya dengan kalimat yan indah :
Jangan kalah oleh kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebijaksanaan

Dalam berbuat baik, tujuan kita adalah bukan untuk menerima pujian atau penghormatan, tetapi hal ini kita lakukan sebagai wujud dari kasih kita kepada sesama.



[SKDAG109]
Membunuh nyamuk dengan bom merupakan pekerjaan yang efektif tetapi tidak efisien.
Efisien berarti menggunakan sumber daya dengan tepat.
Efektif berarti tepat sasaran atau sasaran tercapai.


Dengan menggunakan bom, memang benar semua nyamuk dalam rumah habis tuntas .... Hasilnya sangat efektif, tetapi apa juga yang kita dapat? Ternyata selain kita telah mengeluarkan biaya yang mahal untuk membeli bom, ternyata rumah kita juga hancur berantakan. Tentu saja hal ini tidak efisien.

Seringkali efisien diasosiasikan dengan penghematan. Sebenarnya hal ini tidak terlalu tepat. Penghematan itu hanya merupakan dampak dari suatu tindakan yang efisien. Bom bukan digunakan untuk membunuh nyamuk, karena itu penggunaannnya tidak tepat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa hal tersebut tidak efisien.

Marilah kita melakukan berbagai pekerjaan dengan efektif, artinya sasaran yang diinginkan tercapai dengan baik, tetapi secara efisien, artinya dengan menggunakan sumber daya yang tepat, sehingga tidak terjadi pemborosan.

Kamis, 22 Mei 2008

Menjadi Raksasa


Raksasa adalah manusia yang berukuran besar, tingginya mungkin lebih dari 2.5 meter dan beratnya sekitar 200 kg. Bila ada manusia yang sedemikian besar, maka yang muncul dalam bayangan kita adalah manusia yang demikian beratnya sehingga ia pun malas dan sulit untuk bergerak.

Apakah kita ingin menjadi ‘besar’ ? Setiap orang tentu menginginkannya. Anak kecil ingin badannya tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih tegap, karena ia ingin menjadi atlit. Anda juga ingin memiliki usaha yang semakin lama semakin besar sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan (kalau bisa cukup untuk tujuh keturunan yah ...). Tetapi marilah kita bayangkan apa yang terjadi bila tubuh kita menjadi ‘besar’. Karena pertumbuhan tinggi badang terbatas sampai usia tertentu, maka kalau tubuh semakin besar, maka yang paling mungkin hanya membesar ke samping. Perut menjadi semakin gemuk, lemak muncul dimana-mana. Hal ini menyebabkan kita menjadi malas dan sulit bergerak; lebih enak diam saja, tetapi akibatnya yah ... malah semakin gemuk, dan tentu saja tidak baik untuk kesehatan. Penyakit mulai datang menggerogoti tubuh kita, sehingga makin menjadi lemah, tidak berdaya, dan akhirnya meninggal.

Bagaimana bila perusahaan yang menjadi semakin besar? Pada umumnya gejala yang muncul pada tubuh manusia pun akan menghinggapi perusahaan. Perusahaan yang besar memiliki karyawan yang banyak, asset nya juga banyak, tetapi biaya juga besar, sehingga bila tidak dikelola dengan benar dapat berbahaya terhadap kelangsungan hidupnya.

Menjadi raksasa bukanlah hal yang buruk, tetapi semuanya harus dilakukan secara seimbang. Sebagai manusia kita harus tetap berolahraga, dan sebagai perusahaan, harus selalu aktif bergerak untuk melakukan inovasi, membuat berbagai terobosan : produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, mencari pasar yang baru, proses yang lebih efisien dan lain sebagainya. Dengan demikian maka kita menjadi raksasa yang sehat, tetap dapat bergerak bebas dan tetap gesit.

Partisipasi dalam Ulang Tahun Regina Pacis ke 60

”Keberadaan saya saat ini tidak terlepas dari hasil pendidikan yang saya terima dari sekolah Regina Pacis Bogor. Demikian juga dengan pendidikan anak-anak saya; kami mendapatkan pendidikan yang terbaik, dan berguna bagi masa depan kami.
Usia ke 60 merupakan usia yang cukup tua, karena itu sesuai dengan pepatah, maka hendaknya Regina Pacis pun menjadi tua-tua keladi, semakin tua semakin jadi. Kami mengharapkan Regina Pacis menjadi sekolah yang semakin berkualitas, tetapi jangan seperti raksasa yang karena begitu besar sehingga menjadi sulit bergerak. Regina Pacis harus tetap fleksibel dan gesit dalam mengahadapi perubahan. Di dunia tidak ada yang tetap, keculai perubahan.
Regina Pacis harus dapat mengikuti perkembangan teknologi, perkembangan masyarakat dan dunia pendidikan. Guru-gurunya pun harus fleksibel dalam mengahadapi murid-muridnya yang mengalami perubahan dari satu angkatan ke angkatan yang lain.
Saya bangga menjadi bagian dari sekolah Regina Pacis. Selamat ulang tahun ke 60 Regina Pacis ku !”

Itulah kata-kata (pasti tidak tepat, karena tidak memakai script) yang saya ucapkan waktu saya diminta untuk mengemukakan pendapat tentang RP, sebagai alumni dan orang tua siswa, yang langsung dilakukan di depan kamera. Peristiwa tersebut terjadi kemarin siang, hari Rabu, 21 Mei 2008, jam 13.15 di sekolah RP.

Awalnya pada hari Rabu pagi saya ditelpon oleh ibu Tuti, salah seorang pengurus yayasan RP, yang meminta kesediaan saya untuk di-shoot, yang nanti akan direkam dalam DVD dan menjadi profil sekolah RP. Sebelum saya menyetujui permintaan tersebut, terlintas dalam pikiran saya apakah saya pantas dan saya mampu melakukan hal tersebut. Akhirnya saya segera menyetujui permintaan tersebut, karena bagi saya ini adalah merupakan ucapan syukur dan terimakasih kepada sekolah yang telah membesarkan dan mendidik saya menjadi manusia seperti saat ini.

Masalah di depan kamera, memang perlu diulang dua kali. Waktu pertama, ternyata banyak kalimat yang diulang-ulang sehingga bermakna sama. Kamerawan nya mengatakan apakah saya mau mengulangi lagi, kalau tidak juga tidak apa-apa. Tetapi setelah saya melihat hasil rekaman yang diperlihatkannya, maka saya pun merasa tidak puas, karena itu diulang untuk rekaman ke dua. Hasilnya sang kamerawan tersebut mengatakan : ”Yang kedua jauh lebih baik dari yang pertama !”. Waktu saya lihat, memang saya terlihat lebih lancar dalam mengungkapkan perasaan saya terhadap sekolah Regina Pacis.

Terimakasih Tuhan atas kesempatan yang indah ini. Amin.

Senin, 19 Mei 2008

Tidak Disiplin

Disiplin berarti taat pada aturan yang telah ditentukan bersama, artinya ada kesepakatan antara pihak-pihak yang terkait untuk melaksanakan berbagai ketentuan yang telah diterima bersama. Di sekolah telah ada peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh murid dan juga guru. Bila ada murid yang datang terlambat berarti murid tersebut tidak disiplin, karena ia melanggar kesepakatan bersama / peraturan. Demikian juga halnya karyawan yang tidak disiplin berarti ia melanggar peraturan perusahaan.
Sekarang marilah kita lihat dari kacamata lain, yaitu hubungan kita dengan Tuhan. Dalam hubungan ini pun ternyata ada kesepakatan-kesepakatan yang mengatur hubungan kita dengan Tuhan. Tetapi marilah kita introspeksi diri kita, apakah kita sudah menjadi umat yang disiplin atau kita seringkali tidak disiplin.
Sadar atau tidak sadar, ternyata kita sering bertindak tidak disiplin terhadap kesepakatan yang telah kita setujui bersama Allah. Misalnya kalau kita lihat janji Baptis, atau janji perkawinan kita, maka seringkali ternyata kita melanggarnya. Karena itu marilah kita tinggalkan kedagingan, dan milikilah kerendahan hati, serta selalu berserah kepadaNya agar kita dapat meningkatkan tingkat disiplin kita di hadapan Allah.

Minggu, 18 Mei 2008

Kosong Tiga Bulan

Blog ini memang selama hampir tiga bulan belum saya up-date lagi. Hal ini karena berbagai alasan, antara lain karena selama ini saya mengikuti pelatihan selama 14 hari penuh, yang dilaksanakan dua minggu sekali setiap akhir pekan (Kamis sampai dengan Minggu, dari pagi sampai sore, bahkan kadang sampai malam). Sehingga jadwal mengajar saya pun terpaksa jadi agak sedikit berantakan, dan saya kerepotan untuk mengatur waktu penggantian kuliah. Tetapi sekarang semuanya sudah selesai, walaupun masih ada satu tugas yang harus dikumpulkan pada akhir Mei, dan ada tugas untuk tampil di hadapan umum pada akhir Agustus.

Selama 14 hari tersebut, saya mengikuti pelatihan Master NS/NLP Practitioner yang diselenggarakan oleh MetaMind, dengan instruktur ibu Mariani Ng. Peserta pelatihan berjumlah sembilan orang, lima orang dari Jabotabek, tetapi yang lainnya berasal dari Mataram, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. Saya sunggul salut dengan teman-teman dari jauh ini, karena mereka biasanya tiba hari Kamis pagi, atau sehari sebelumnya, dan sebagian langsung pulang ke kota masing-masing pada hari Minggu malam, setelah selesai pelatihan.

Banyak hal yang kami dapat selama pelatihan tersebut, dan juga selama berinteraksi dengan seluruh peserta, serta pengajar tamu Pak Pras (Prasetya M. Brata). Semoga ilmu yang telah dipelajari dapat kita terapkan di bidang kita masing-masing. Amin.