Jumat, 30 April 2010

Terkenal dan Benar [SKDAG560]

Menjadi benar tidak selalu membuat kita menjadi terkenal, dan menjadi terkenal tidak selalu membuat anda benar (Dr. Edwin L. Cole).


Tuhan memberikan kebebasan kepada setiap manusia, sehingga dalam menjalankan kehidupan ini sebenarnya kita bebas memilih di antara banyak pilihan yang ada. Kita dapat memilih apakah mau jadi terkenal atau tidak, mau jadi benar atau tidak, mau jadi orang baik atau jahat, dan banyak lagi yang lain.

Khusus tentang ‘terkenal’ dan ‘benar’, Dr Edwin L. Cole menyatakan silahkan kita memilih, mau menjadi benar atau mau menjadi terkenal. Beliau mengatakan bila kita terkenal, ternyata hal tersebut tidak membuat diri kita menjadi benar. Demikian juga sebaliknya bila kita menjadi benar, maka kita belum tentu menjadi terkenal. Manakah yang anda pilih?

Jelas kita memilih untuk menjadi orang yang ‘benar’ di hadapan Tuhan, walaupun karena itu kita menjadi tidak terkenal, karena banyak orang yang menjauhkan, meledek, dan menghina kita. Percayalah Tuhan dan seluruh isi Surga berbahagia dan bersukacita atas pilihan yang telah kita lakukan. Amin!

Kamis, 29 April 2010

Keajaiban Tubuh Manusia [SKDAG123]

Panjang saluran saraf di tubuh kita lebih dari 75 km dan informasi ditransfer dengan kecepatan lebih dari kecepatan Formula Satu. Luar biasa memang Allah kita. Pujilah Dia !


Tahukah anda sebenarnya tubuh kita sangat luar biasa dan mengandung banyak sekali keajaiban? Pertama mari kita lihat kekuatan rambut di kepala kita yang ternyata lebih kuat dari baja. Tidak percaya? Sehelai rambut manusia bisa menahan beban hingga 100 gram, sedangkan rata-rata kepala ditumbuhi 140.000 helai rambut. Jadi rambut di kepala kita dapat menahan beban sampai sebesar 14.000.000 gram atau 14 ton. Wow …. luar biasa sekali, yang tidak tahan malah tubuh dan kepala kita untuk menahan beban sebesar itu.


Kemudian otak sebagai salah satu kelebihan manusia itu, terdiri dari 1 triliun sel dengan 100 miliar sel aktif. Sel-sel otak kita saling terhubung dengan seluruh anggota tubuh dengan saluran saraf, yang bila semuanya disusun berjajar, ternyata panjangnya lebih dari 75 km. Kemudian semua informasi dari tubuh kita, misal tangan kita yang sedang memegang es, maka rasa dingin itu segera disampaikan ke otak dengan kecepatan yang luar biasa, yang lebih cepat dari mobil balap Formula Satu. Dengan segera otak memrosesnya dan memberikan respon kepada tangan untuk mengambil tindakan yang tepat.

Masih banyak keajaiban dalam tubuh kita, jantung yang tidak berhenti memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh kita non stop selama puluhan tahun. Padahal pompa air di rumah kita saja yang bekerja tidak 24 jam per hari, hanya mampu berfungsi antara tiga sampai lima tahun.

Jadi kekuatan organ tubuh kita sungguh luar biasa, tetapi kita pun perlu menjaganya dan memberikan keseimbangan antara kebutuhan gizi, air, udara, dan istirahat. Siapa yang menciptakan semua itu? Tentu saja Allah kita yang luar biasa; sudahkan kita bersyukur dan memuji-Nya atas seluruh hal tersebut?

Rabu, 28 April 2010

Menjadi Besar [SKDAG559]

Kita tidak besar ketika kita mulai tetapi kita harus mulai jika kita ingin menjadi besar (Dr. Edwin L. Cole).

Keberhasilan pada umumnya tidak diperoleh secara instant, tetapi membutuhkan proses. Malahan banyak keberhasilan yang dimulai dari kegagalan terlebih dahulu. Tetapi ada satu hal yang harus dilakukan agar kita berhasil, yaitu bertindak / action. Tanpa ada tindakan untuk memulai, maka keberhasilan itu hanya ada di dalam mimpi dan tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Jadi untuk mencapai keberhasilan jangan hanya menanti-nanti hingga kondisi benar-benar tepat, baru mulai bekerja, tetapi harus berani memulainya. Misalnya untuk berwirausaha, kita harus segera memulainya jangan menanti sampai dapat partner yang cocok, modal yang cukup, atau harus punya kantor dulu. Semua hambatan untuk memulai itu berasal dari pikiran kita sendiri; untuk itu kita perlu terlebih dahulu mengatasi hambatan-hambatan pikiran yang muncul.

Waktu memulai, mungkin kita masih kecil dan sering gagal, tetapi dengan memulai kita melakukan perubahan agar yang kecil menjadi besar dan yang besar menjadi semakin besar. Biasanya memang langkah pertama itu sulit dilakukan, tetapi bila sudah kita lakukan maka langkah-langkah berikutnya menjadi lebih mudah.

Selasa, 27 April 2010

Ubah Diri Sendiri ... [SKDAG122]

Kita tidak dapat mengubah orang lain. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengubah diri sendiri. Jangan perhatikan orang lain, tetapi konsentrasilah pada diri sendiri.

Seringkali orang mengatakan, “Saya sulit berhubungan dengan dia, kalau dia tidak mau mengubah dirinya.”. Yang dapat kita lakukan paling hanya memberikan saran untuk kebaikan orang tersebut, tetapi biasanya kita menjadi kecewa lagi karena orang itu tetap tidak mau berubah. Kalau kita menjadi atasannya mungkin kita dapat memaksa agar orang itu berubah, tetapi perubahan itu pun hanya bersifat sementara dan tidak menetap.

Yang dapat kita lakukan hanyalah mengubah diri sendiri. Bila kita kecewa terhadap seseorang, maka yang kita ubah adalah sudut pandang kita kepada orang tersebut. Misalnya ketika atasan tidak mau menerima pendapat kita, kita tetap melakukan yang terbaik bagi dia dan perusahaan; yakinlah suatu saat dia melihat ketulusan dan komitmen kita, sehingga akhirnya mau menerima pendapat kita.

Jadi konsentrasilah pada diri sendiri, ubah diri kita menjadi semakin baik, semakin bijak, dan semakin ‘berisi’. Hal inilah yang akan membuat orang lain memiliki sudut pandang berbeda terhadap kita.

Senin, 26 April 2010

Menanam dan Menuai [SKDAG558]

Jika anda ingin melihat masa lalu lihat keadaan anda sekarang.
Jika anda mengetahui masa depan lihat tindakan anda sekarang.


Bila kita menanam mangga, maka hasilnya adalah buah mangga, tidak mungkin menghasilkan durian. Semua yang kita tanam akan kita tuai, artinya kondisi kita sekarang merupakan hasil atau buah dari perbuatan kita pada masa lalu, dan yang kita lakukan sekarang akan menentukan hasil yang kita tuai pada masa depan.

Jadi kita harus hati-hati dalam melakukan sesuatu, karena bila tindakan atau perbuatan kita tersebut bersifat negatif, misalnya menyakitkan, membahayakan, atau merugikan orang lain, maka suatu saat kita pasti merasa menyesal atas perbuatan pada masa lalu itu. Bahkan mungkin saja kita pun perlu bersiap untuk menerima hal yang negatif juga.

Sedangkan bila kita melakukan hal yang positif, maka kita pun memetik hasil yang positif, karena ingat bila kita memberi maka kita pun segera akan menerima. Jadi bila kita telah menolong orang yang sedang mengalami kesusahan, maka saat kita sedang menghadapi masalah, ternyata ada orang yang siap membantu dan menolong kita.

Untuk itu marilah kita menabung perbuatan baik dan positif mulai saat ini agar kita dapat segera menuainya dan menikmati hasilnya pada masa mendatang. Tetapi ada satu hal yang perlu kita ingat, semua itu merupakan rencana Tuhan, jadi kita perlu untuk selalu berserah dan berdoa kepadaNya, agar kita siap untuk menghadapi keadaan apa pun.

Sabtu, 24 April 2010

Segera, Lakukan Kebaikan! [SKDAG121]

Bila kamu LIHAT, kamu DENGAR dan TAHU banyak kebaikan, maka mengapa kamu tidak LAKUKAN sekarang? Lakukan segera sebelum terlambat.

Tugas semua manusia di dunia ini antara lain adalah untuk berbuat baik kepada orang lain sebagai wujud dari pernyataan kasih, baik kepada Tuhan maupun kepada manusia. Bagaimanakah cara untuk mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan? Tentu saja dengan berdoa, membaca perintahNya melalui Kitab Suci, dan dengan cara mengasihi sesama yang ada di sekitar kita.

Untuk mengasihi sesama, maka kita harus membantu dan melakukan kebaikan kepada semua orang. Dalam melakukan kebaikan tersebut janganlah ada ‘embel-embel’, maksudnya janganlah mengharapkan suatu imbalan untuk setiap perbuatan baik yang kita lakukan. Lakukanlah semuanya dengan penuh kasih, karena ingat kita pun sudah menerima semua yang ada pada kita secara gratis dari Tuhan. Cobalah anda tarik nafas yang dalam ... nah Oksigen tersebut gratis dari Tuhan. Air hujan dan sinar matahari pun diberikan Tuhan secara gratis kepada semua orang, baik yang baik maupun yang jahat.

Bila banyak hal telah kita terima dari Tuhan, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk berbuat baik dan membagikan kasih bagi sesama kita. Mari, segera kita lakukan sekarang juga, agar tidak terlambat!

Jumat, 23 April 2010

Peduli dan Peka [SKDAG557]

Mengasihi itu adalah peduli dan peka terhadap derita siapa pun, peduli berarti berbuat sesuatu tanpa berpikir untung ruginya (JW Marriot Jr.).

Banyak orang yang mengatakan bahwa “Saya mengasihi orang lain”. Bila orang itu mengasihi berarti ia juga harus memiliki rasa peduli dan kepekaan terhadap penderitaan orang lain. Bila tidak, berarti ia bukan mengasihi tetapi mengasihani saja.

Mengasihani cukup dengan perasaan saja, sedangkan mengasihi itu merupakan suatu kata kerja, sehingga harus ditindaklanjuti dengan suatu tindakan (action) dan tidak cukup bila hanya dirasakan saja. Saat kita mengasihi, maka kita melakukannya dengan sepenuh hati, artinya kita sudah tidak berpikir untung atau rugi lagi; yang terutama adalah saya membantu atau menolong orang itu.

Agar kita dapat mengasihi, maka sebelumnya kita harus memiliki kepekaan terhadap kondisi di sekeliling kita. Kita harus peka terhadap penderitaan dari orang-orang yang ada di sekelilling kita, yang diperlakukan tidak adil, yang mengalami penderitaan dan lain-lain.

Dengan mengasihi berarti kita memberikan kegembiraan dan sukacita pada orang lain, dan saat itu juga kita pun mengalami dan menerima kegembiraan dan sukacita yang sama. Sudahkah anda merasakannya?

Kamis, 22 April 2010

Jaminan Konsistensi [SKDAG120]

Tetaplah beri yang terbaik, karena hal ini akan menjadikanmu yang terdepan.
Tetaplah jujur dan setia, karena hal ini menjamin masa depanmu.


Untuk mewujudkan keberhasilan, dibutuhkan suatu konsistensi penerapan nilai dan pelaksanaannya. Beberapa nilai yang perlu tetap dipertahankan adalah kejujuran, kesetiaan, dan upaya untuk menjadi yang terbaik.

Bila kita selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, maka hal ini menunjukkan bahwa kita melaksanakan tugas dengan sepenuh hati, bukan asal-asalan. Pelanggan percaya bahwa mereka mendapatkan yang terbaik dari hasil yang dipesan atau dibelinya dari kita. Dengan menjadi ‘the best’ maka kita pasti menjadi nomor satu dan menjadi yang terdepan, karena orang hanya mengingat juara satu, bukan juara dua atau tiga.

Untuk menjadi juara bukan hanya hasil, tetapi dibutuhkan juga proses yang baik. Dalam hal ini dibutuhkan kejujuran dan kesetiaan kita di mata para pelanggan. Kejujuran membuat kita dipercaya oleh berbagai pihak yang berhubungan dengan kita; mereka percaya dan yakin untuk bekerja sama dan memberikan kepercayaan kepada kita. Demikian juga dengan kesetiaan, yang menunjukkan bahwa kita adalah orang yang konsisten dan tidak mudah tergoda.

Kejujuran dan kesetiaan ini merupakan jaminan bagi masa depan kita. Misalnya saat kita mengalami kehancuran atau kebangkrutan, orang-orang yang pernah berhubungan dengan kita pasti bersedia membantu kita karena mereka melihat bahwa kita adalah orang yang memiliki kejujuran dan kesetiaan.

Rabu, 21 April 2010

Yang penting … JUJUR [SKDAG556]


Kalah secara jujur LEBIH DIHARGAI orang daripada menang dengan curang atau menang karena keberuntungan (Claire Hess).



Banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemenangan atau hasil yang diharapkan. Misalnya untuk lulus Ujian Negara banyak siswa/i, bahkan guru-gurunya juga, yang mencari soal dan mendistribusikan jawabannya, dengan tujuan ‘saya lulus’ atau ‘tingkat kelulusan di sekolah saya tinggi”. Untuk diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil, banyak orang yang mencoba menyogok agar dapat diterima. Juga di pertandingan sepak bola yang katanya dapat dibeli, dengan memberi sogokan kepada wasit. Bila banyak hal (di Indonesia) yang dilakukan tidak dengan jujur, maka “APA KATA DUNIA?”.



Alangkah indahnya bila kejujuran ada dimana-mana. Apa yang akan anda lakukan bila anda menemukan sejumlah besar uang dalam amplop, dan tidak ada identitas apa pun di dalamnya? Alternatif pertama ambil saja, karena tidak jelas uang ini punya siapa; anggap saja anugrah dari Tuhan. Alternatif kedua, lapor kepada yang berwajib, walau dengan keraguan karena jangan-jangan nanti mereka yang ambil. Atau mungkin ada alternatif lain dengan membagi-bagikannya ke orang miskin atau diserahkan ke panti asuhan? Situasi ini sangat sulit, kan?



Bila kita lakukan alternatif pertama, maka kita memang punya banyak uang, tetapi kita tidak jujur, karena itu uang orang lain, yang mungkin juga sedang membutuhkannya. Demikian juga bila kita lakukan alternatif ke tiga, karena uang itu bukan uang kita pribadi, kok berani-beraninya dibagi-bagi ke orang lain. Alternatif kedua yang terbaik, walau memang ada keraguan, tetapi waktu menyerahkannya kita berusaha hal ini diketahui oleh banyak orang, termasuk atasannya, dan juga kita minta tanda terima, atau lebih baik lagi bila ada wartawan yang mau memuatnya di koran, dan kita juga menyebarkannya di berbagai milist dan jaringan sosial. Biarlah yang berwajib nanti menentukan uang itu siapa yang punya.



Apakah dalam hal ini kita menjadi kalah? Tidak! Memang kita tidak jadi memiliki banyak uang, tetapi uang bukan segala-galanya (walau segala-galanya butuh uang), karena sekarang kita memiliki hati yang berkemenangan. Amin!

Selasa, 20 April 2010

Kesetiaan [SKDAG119]

Kini KESETIAAN sudah menjadi barang langka dan mahal. Orang yang setia dapat dipercaya dan diandalkan. Carilah kesetiaan sehingga boleh menjadi harta yang anda miliki !

Bila kita lihat di sekeliling kita saat ini banyak terjadi berbagai hal yang melanggar kesetiaan. Banyak perselingkuhan keluarga terjadi di kalangan para selebritis, tetapi pasti lebih banyak juga di masyarakat umum. Ternyata sekarang bukan hanya kaum pria yang meninggalkan kesetiaan, tetapi kaum perempuan pun banyak yang telah kehilangan kesetiaan.

Dalam pekerjaan pun, banyak karyawan yang tidak setia lagi terhadap pekerjaan atau perusahaannya; ada perwira tinggi kepolisian yang menentang dan melawan corps-nya, ada juga karyawan pajak yang memanfaatkan fasilitas yang dimilikinya untuk memperkaya diri sendiri. Apa pun alasan yang digunakan untuk melawan perusahaan atau instansi yang mempekerjakan kita, hal itu jelas menunjukkan suatu ke-TIDAK SETIA-an.

Setia itu dapat dianggap sebagai akronim dari “SELALU TETAP INTIM DAN AKRAB”, jadi bila tidak setia berarti tidak ada lagi hubungan yang intim dan akrab, artinya tidak ada lagi kepercayaan di antara ke dua belah pihak yang terlibat. Bila kita mau diandalkan di keluarga, perusahaan, organisasi tempat kita berada, maka kita perlu memiliki KESETIAAN, karena hal ini merupakan suatu modal dan harta yang kita miliki.

Senin, 19 April 2010

Kepemimpinan dan Ketulusan [SKDAG555]

Kalau kepemimpinan ibarat permadani mewah, benang warna-warni yang dipakai merajutnya adalah KETULUSAN dalam berpikir, berucap, dan bertindak (JC Bowling).

Kepemimpinan merupakan pendekatan untuk membuat anak buah dapat dan mau bergerak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam melakukan hal ini jelas banyak hal, baik ketrampilan maupun pengetahuan, yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, misalnya kemampuan berkomunikasi, membentuk team work, memotivasi, dan lain-lain.

Salah satu hal yang sangat dihargai anak buah adalah ketulusan dari seorang pemimpin. Ketulusan ini yang membuat anak buah mau bergerak dengan sepenuh hati untuk mewujudkan sasaran yang telah ditentukan pemimpin. Mereka mau bergerak setelah melihat bahwa pemimpinnya pun memiliki ketulusan, yang terwujud dalam proses berpikir, ucapan, dan tindakannya.

Pemimpin yang baik menentukan sasaran berdasarkan pedoman dari perusahaan yang selaras dengan hati nuraninya; ia tidak mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan anak buahnya. Ketidaktulusan seorang pemimpin segera akan diketahui anak buahnya; hal ini jelas membuat mereka tidak percaya lagi kepada pemimpin tersebut, dan mereka pun akan meninggalkannya.

Jadi marilah kita belajar menjadi pemimpin yang tulus, terutama sebagai pemimpin di keluarga masing-masing. Hal ini merupakan salah satu hal yang membentuk kita menjadi pemimpin yang efektif.

Minggu, 18 April 2010

Tetaplah pada Tujuan [SKDAG118]

Tetaplah membangun, walau yang kamu bangun bertahun-tahun dapat hancur dalam semalam.
Tetaplah meraih sukses, walau ketika kamu sukses banyak teman palsu mengelilingimu.


Dalam setiap hal yang kita lakukan ada dua hal yang menentukan keberhasilannya, yaitu proses dan hasil yang telah dicapai. Bila hasil yang telah dicapai sama dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka berarti hal tersebut telah mencapai sasaran atau efektif. Dalam mencapai hasil tersebut, tentu saja kita harus menggunakan proses yang tepat dan benar, bukan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Jadi proses pun merupakan hal penting untuk menilai keberhasilan suatu hal.

Setelah tujuan tercapai, akan ada dampak lainnya. Memang dampak ini belum muncul saat kita melakukan proses, tetapi lebih baik bila proses yang kita lakukan dapat meredam dampak tersebut. Jangan karena dampak yang belum terjadi tersebut, kita menentukan proses.

Jangan biarkan berbagai hal mengganggu proses yang kita lakukan, kita harus tetap fokus pada tujuan yang akan dicapai. Jadi kita tetap harus membangun, walaupun mungkin yang telah kita bangun dapat hancur dalam sekejap. Kita harus tetap meraih sukses, walaupun saat kita sukses banyak orang akan datang ke kita demi kepentingan pribadinya sendiri. Percayalah bahwa bila kita melakukan hal yang baik dan positif serta bermanfaat bagi orang banyak, maka Tuhan pasti melindungi, menolong, dan memberkati kita yang melakukannya.

Sabtu, 17 April 2010

Memberi dan Menerima (2) [SKDAG554]

Pada saat kita memberi, sebenarnya otomatis kita sedang menerima. Saat kita menyenangkan orang lain (memberi energi positif), saat itu juga kita mengisi energi sendiri.

Prinsip “give and receive”, lebih baik dari prinsip “give and take” atau “take and give”. Yang diutamakan adalah tindakan memberi (to give), bukan tindakan mengambil (to take) atau menerima (to receive). Beri dulu maka kita akan menerima secara otomatis.

Memang bila kita memberi uang kepada orang lain, kita tidak menerimanya kembali secara langsung, tetapi percayalah perbuatan baik yang kita lakukan pada orang lain akan membuat kita menerima berkat yang berlimpah dari Tuhan.

Hal yang jelas terjadi adalah bila kita telah membantu atau menghibur orang lain, sehingga orang itu berbahagia dan menerima energi yang positif, maka pada saat itu juga kita pun menjadi berbahagia juga, artinya kita pun saat itu menerima dan mengisi energi positif untuk diri kita sendiri. Jadi jelas dengan memberi maka kita pun menerimanya.

Jumat, 16 April 2010

Memberi dan Menerima [SKDAG117]

Tuhan memberi kita dua tangan, untuk menerima dan memberi.
Kita bukan waduk penimbunan tetapi saluran untuk berbagi.
Jadi berilah maka kau akan menerima.


Pada umumnya orang bila ditanya “Mana yang anda pilih : memberi atau menerima?”, akan menjawab :”Ya menerima dong ...”, karena dengan menerima tidak ada resiko untuk kehilangan apa-apa. Tetapi bila dilihat pada kondisi saat itu, sebenarnya orang yang dapat memberi berarti ia memiliki kelimpahan, sedangkan bila ia hanya dapat menerima, artinya ia tidak memiliki apa-apa, sehingga hanya dapat menunggu pemberian orang lain.

Nah sekarang silahkan anda pilih: mau jadi orang yang dapat memberi atau yang hanya menerima? Jadi sebenarnya orang yang dapat memberi itu berbahagia, karena ia memiliki kelimpahan dan dapat membantu orang lain agar juga menjadi bahagia. Orang yang memberi lebih beruntung daripada orang yang hanya menerima.

Tetapi tentu saja membaginya harus dengan tulus hati dan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Jangan pakai syarat berikut :”Tuhan saya memberi orang lain sejuta, tetapi Engkau nanti beri saya kelimpahan sepuluh atau seratus kali lipat, ya ...”. Kalau pakai syarat berarti kita memberi tidak dengan tulus.

Walaupun saat ini kita tidak hidup berlimpahan, atau malah kekurangan; itu bukan berarti kita tidak dapat memberi; ingat dengan memberi kita merasa berkelimpahan, dan hal ini membuat kita mampu mengucap syukur dan berbahagia selalu. Hal ini menunjukkan bahwa kita bermental kaya, dengan selalu berpikir “saya kaya”, maka dengan perkenaan Tuhan, tidak lama lagi kita pun menjadi kaya. Sebaliknya kita hidup berkecukupan, tetapi hanya mengharapkan pemberian dari orang lain dan tidak mau memberi, maka hal ini berarti kita bermental miskin.

Kamis, 15 April 2010

Berpikir, Berkata, dan Bertindak [SKDAG553]

Pikir dulu sebelum bertindak, jangan melakukan sesuatu yang anda tidak inginkan agar orang lain melakukannya pada anda. Janganlah memukul bila anda dapat membelai.

Gerak refleks, yang dilakukan secara otomatis tanpa memerlukan proses di otak, memang merupakan kelebihan manusia untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak biasa. Misalnya saat kulit kita terkena api, maka gerak refleks membuat kita otomatis menarik tangan dari sumber panas tersebut. Tetapi dalam berhubungan dengan orang lain, kita perlu melakukan hal yang sebaliknya : berpikir dulu sebelum berkata dan bertindak!

Latihlah agar kita selalu berpikir dengan otak (dan juga merasa dengan hati) untuk melakukan yang terbaik bagi orang lain dan tidak menyakitinya. Bila kita dapat melakukan atau memberi 100, maka janganlah hanya melakukan atau memberi sebanyak 50. Bila anda dapat membelai, mengapa harus memukul?

Kebiasaan ke lima untuk menjadi orang yang efektif menurut Stephen Covey adalah “seek first to understand, then to be understood”. Nah kebiasaan ini pun dapat kita terapkan dalam tindakan kita sehari-hari, yaitu “lakukanlah pada orang lain, hal yang anda harapkan orang lain melakukannya pada kita”. Prinsip inilah yang harus kita cermati dengan pikiran dan hati sebelum kita berkata dan bertindak. Amin …

Rabu, 14 April 2010

Sahabat: Tanpa Basa Basi [SKDAG552]

Wujud nyata kesediaan bersanding sebagai sahabat adalah dengan menanggalkan selubung basa-basi (Christian A. Baseler).

Seorang sahabat menunjukkan dirinya sesuai dengan kondisi sebenarnya, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Sahabat menyenangkan temannya dengan sungguh-sungguh, bukan dengan memakai topeng untuk berpura-pura. Bila melihat temannya melakukan perbuatan yang tidak benar, maka sahabat sejati tidak mendukung temannya, tetapi menasehati, bahkan bila perlu memarahinya.

Sahabat sejati bukan hanya menyenangkan temannya di sisi luar saja, tetapi agar temannya bahagia dan berada di jalan yang benar. Jadi sahabat sejati itu harus polos, tidak memakai selubung basa-basi; sahabat selalu berempati dengan temannya. Bila temannya sukacita, maka ia pun bersukacita, tetapi bila temannya sedang kesusahan, maka ia bersedia membantu dengan sepenuh hati.

Jadi sahabat sejati itu perlu sehidup semati dengan temannya. Bila temannya berbuat salah, maka ia pun turut bertanggung jawab. Di sisi lain banyak orang yang berpura-pura menjadi sahabat; saat temannya populer dan kaya raya maka ia selalu berada di dekatnya, tetapi saat temannya menderita, maka ia pun turut meninggalkannya. Ingatlah … sahabat sejati itu tanpa basa-basi, tidak ada kepura-puraan di antara ke dua belah pihak. Sudahkah kita menjadi seorang sahabat sejati?

Senin, 12 April 2010

Pengaruh Harta dan Cinta [SKDAG116]

Bukan harta, tetapi diri anda yang akan menjadikan hidup ini bermanfaat.
Tugas membuat kita melakukan sesuatu dengan baik, tetapi cinta membuat kita melakukan sesuatu dengan indah.


Nilai hidup kita ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan oleh harta atau kesehatan yang menentukan. Harta dan kekayaan itu hanya bersifat sementara dan tidak kekal, tetapi hidup kita akan bermanfaat atau tidak ditentukan oleh diri kita sendiri, maksudnya bagaimana sikap kita dalam melaksanakan hidup ini; apakah dengan penuh keluh kesah atau dengan penuh ucapan syukur?

Ada orang kaya yang tidak dapat memanfaatkan hidup ini karena ia hidup dalam ketakutan, sehingga semuanya menjadi tidak nikmat. Di sisi lain, mungkin ada orang miskin yang seharian telah bekerja keras, tetapi setiap hari ia mensyukuri rejeki yang diterimanya setiap hari; hal ini membuat hidupnya berbahagia.

Dalam melaksanakan tugas lakukanlah semuanya sampai tuntas dengan baik; tetapi ternyata hal ini belumlah cukup karena kita dapat membuat hasil yang indah dari tugas tersebut bila kita melakukannya dengan cinta. Gunakanlah prinsip “do what you love and love what you do”, maka hidup kita menjadi bahagia; karena tugas itu bukan beban lagi yang dapat menimbulkan stress, tetapi merupakan suatu ungkapan rasa cinta kita sendiri.

Mempengaruhi Orang Lain [SKDAG551]

Mereka bertahan untuk tetap mengatakan tidak tetapi anda harus bertahan lebih lama untuk membuat mereka mengatakan “YA”. Itulah kunci keberhasilan.

Salah satu kunci keberhasilan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, sehingga bila kita mengatakan “tidak”, mereka pun setuju, dan bila kita mengatakan “ya”, mereka pun setuju juga.

Untuk membuat orang tidak setuju dengan pendapat kita, biasanya tidak terlalu sulit, tetapi untuk membuat agar pendapat kita dapat diterima orang lain, kita perlu mengeluarkan berbagai argumentasi agar orang itu dapat dan mau menerimanya. Berbagai alasan ilmiah yang terkait dengan hal tersebut perlu diungkapkan agar mereka menjadi percaya dan setuju dengan pendapat kita.

Tetapi berbagai ilmu dan pengetahuan tersebut masih belum cukup bila tidak didukung dengan berbagai soft skill yang harus kita miliki, seperti komunikasi, kepemimpinan, team work, dan lain-lain. Salah satu kunci agar orang mau mendengarkan pendapat kita dan mudah menjadi percaya adalah dengan membina keakraban; bila sudah menjadi dekat atau akrab, maka komunikasi menjadi lebih mudah.

Keakraban dapat dibangun dengan membuka pembicaraan yang sesuai dengan minat orang tersebut, sehingga timbul antusiasmenya. Jangan lupa untuk selalu membentuk ‘kesamaan’ dengan orang tersebut; tunjukkan rasa setuju kita pada hal-hal yang memiliki kesamaan pada pokok pembicaraan yang diungkapkannya, gunakan kata-kata yang sama, misalnya bila dia menggunakan kata ‘petang’, maka kita tidak menggunakan kata ‘sore’.
Samakan juga kecepatan dan volume ucapan kita dengan dia, jadi bila kita berbicara dengan orang Tapanuli – yang biasanya berbicara dengan cepat dan keras, tentu saja berbeda dengan cara bicara orang Yogyakarta, yang pelan dan halus.

Jadi bentuk keakraban dengan persamaan, lalu lakukan komunikasi yang baik, serta tidak lupa berdoa untuk meminta bimbingan Tuhan, maka niscaya lawan bicara kita dapat menyetujui pendapat yang kita ungkapkan.

Minggu, 11 April 2010

Action dan Belajar dari Kesalahan [SKDAG115]

Tak ada yang dapat mendaki gunung dengan hanya memandanginya.
Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan apa-apa pasti tidak pernah melakukan sesuatu yg hebat.



Kata kunci pertama untuk berhasil adalah “action”! Tanpa action semuanya hanya merupakan mimpi; anda ingin menjadi sarjana, tetapi tidak pernah belajar waktu kuliah, ya ... jelas anda tidak akan lulus menjadi sarjana. Anda ingin mendaki gunung, tetapi cuma melamun dan memandanginya saja, ya ... pasti anda tidak pernah sampai ke puncak gunung tersebut.


Kata kunci kedua untuk berhasil adalah “belajar dari kesalahan”. Banyak orang merasa takut untuk berbuat salah, karena nanti menjadi malu, mengecewakan diri sendiri dan orang lain, takut dipersalahkan, dan lain-lain. Semua ketakutan ini membuat kita tidak pernah melakukan action!.


Kita perlu melakukan action dengan persiapan sebaik-baiknya; bila gagal, maka kita perlu mengevaluasinya dan kita belajar dari kegagalan tersebut. Dengan melakukan kesalahan maka kita mengetahui cara yang salah menuju keberhasilan. Jadi kita perlu untuk terus belajar tanpa henti - belajar hal-hal baru dan belajar dari kesalahan -, karena hal inilah yang membuat kita berhasil untuk melakukan sesuatu yang luar biasa.

Sabtu, 10 April 2010

Mengasihi serta Memberi [SKDAG550]

Anda dapat MEMBERI TANPA MENGASIHI, tetapi tidak mungkin MENGASIHI TANPA PERNAH MEMBERI (Christian A. Baseler).

Saat kita memberi sesuatu kepada orang lain, banyak alasan di balik tindakan tersebut. Mungkin kita memberi karena terpaksa¸ atau agar mendapat penghargaan dan dihargai orang lain, atau memberi tanpa maksud apa-apa, hanya otomatis (robot kali ya?). Ternyata memang banyak orang memberi sumbangan, memberi ilmu dengan alasan-alasan di atas, bukan memberi dengan hati, tetapi memberi dengan pikiran. Kita mau memberi bila hal itu menguntungkan diri sendiri; membuat kita mendapatkan sesuatu, mengangkat nama baik, atau menguntungkan kita.

Memang kita dapat memberi dengan berbagai alasan, bahkan dapat memberi tanpa perasaan mengasihi, tetapi bila kita mengasihi, maka kita tidak dapat melakukannya tanpa pernah memberi. Bila kita mengasihi seseorang, maka kita berusaha semaksimal mungkin untuk memberi yang dibutuhkannya. Seorang ibu yang mengasihi anaknya akan memberi apa pun kepada anaknya; tidak apa-apa ia tidak mendapat bagian, asalkan anaknya dapat hidup sehat dan berbahagia.

Jadi marilah kita mengasihi Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati, lalu memberi dengan sepenuh hati untuk membahagiakan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Sudahkah? Bila belum, mari lakukan segera!

Jumat, 09 April 2010

Selentur Aliran Air … [SKDAG549]

Langkah bijak mengatasi kesulitan hidup adalah dengan bersikap dan bertindak selentur aliran air yang selalu berhasil melewati berbagai hadangan (Gde Prama).

Bila sesuatu yang keras dilawan dengan keras, maka salah satu di antaranya atau keduanya akan mengalami kerusakan, bahkan kehancuran. Tetapi bila yang keras dilawan dengan kelembutan, maka kekerasan itu seringkali dapat ditundukkan.

Karena itu untuk mengatasi berbagai kesulitan hidup yang relatif keras, maka bila kita melawan dengan kekerasan hati, maka kita akan hancur; akibatnya kita menjadi putus asa karena tidak ada lagi harapan. Tetapi marilah kesulitan hidup itu kita lawan dengan kelembutan, misalnya dengan selalu bersyukur.

Kejadian yang telah terjadi tidak dapat diubah lagi, karena itu kita tidak perlu menyesalinya terus menerus, sehingga kita tidak mau berusaha mencoba lagi. Bersyukurlah, karena Tuhan tidak pernah membuat rancangan dukacita dan kecelakaan untuk umatNya. Dia pasti memiliki rancangan kebahagiaan yang akan diberikannya kepada kita tepat pada waktuNya. Dengan bersyukur, maka kita dapat melihat kejadian yang mengecewakan tersebut dari sisi lain, yang mungkin ternyata memberikan manfaat kepada kita.

Gde Prama pun menganjurkan kita agar bertindak selentur aliran air pada saat kita menghadapi berbagai hadangan dalam kehidupan ini. Air tidak berusaha untuk menghancurkan batu yang menghalanginya, tetapi secara fleksibel ia mencari jalan lain untuk melewati batu tersebut, dan ternyata …. batu berhasil dilewatinya.

Jadi marilah kita bersyukur dan bersifat fleksibel saat menghadapi kesulitan atau hadangan hidup, karena dengan demikian maka kita dengan perkenaan Tuhan dapat mengatasi semua hal tersebut. Amin!

Kamis, 08 April 2010

Kekuatan Pikiran [SKDAG114]

Milikilah sikap mental yang tepat. Pikirkan pekerjaan itu sukar, maka kamu membuatnya menjadi sukar. Pikirkan pekerjaan itu mudah, maka pekerjaan itu cenderung menjadi mudah.


Istilah “segala sesuatu yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan!” apakah benar atau tidak? Bila kita memikirkan besok akan mendapatkan uang satu miliar, padahal pendapatan kita rata-rata satu bulan hanya sekitar dua juta rupiah, maka rasanya kalimat tersebut mustahil untuk terwujud, apalagi bila kita tidak melakukan tindakan yang luar biasa.

Tetapi istilah tersebut juga dapat menjadi benar, misalnya saat kita pertama kali tampil untuk berbicara di depan orang banyak. Bila kita berpikir “Bagaimana kalau saya gugup dan lupa materi yang akan disampaikan?”, maka yang terjadi adalah apa yang kita pikirkan itu, saat tampil kita menjadi gugup, lupa dan blank.

Tentu saja kita tidak menginginkan hal tersebut terjadi, kan? Untuk mengatasinya kita perlu memiliki sikap mental yang positif dan selalu berpikir positif; saat kita akan tampil berbicara di muka umum, maka pikirkan dan bayangkan bahwa kita berhasil melakukan presentasi dengan baik dan lancar, serta lihat muka-muka peserta yang sangat antusias untuk mendengarkan topik yang kita bicarakan tersebut.

Dengan membayangkan hal-hal positif, maka diri kita pun mengalami peristiwa tersebut dan menjadikannya sebagai pengalaman pertama. Artinya sekarang kita pernah tampil di depan orang banyak (walaupun hanya dalam pikiran), karena otak kita tidak dapat membedakan peristiwa yang real dengan yang imaginer; semuanya memberikan dampak yang sama.

Henry Ford menyatakan hal ini dengan kalimat “Bila anda berpikir bisa atau berpikir tidak bisa, maka anda benar!”, karena semuanya ditentukan oleh pikiran kita.

Rabu, 07 April 2010

Kebiasaan Membentuk Keunggulan [SKDAG548]

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan kebiasaan (Steven Covey).


Jarang sekali kita melakukan sesuatu, dan langsung berhasil. Pada umumnya untuk memperoleh keberhasilan kita harus melakukannya berulang-ulang, bahkan kadang-kadang dengan prinsip trial and error, seperti yang dilakukan oleh Thomas Alfa Edison. Ia melakukan ratusan kali percobaan sebelum berhasil membuat lampu pijar. Dari sini kita dapat belajar sifat pantang menyerah dan tidak pernah putus asa dari Edison.


Menurut Steven Covey, kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang; kebiasaan inilah yang menciptakan keunggulan. Hal ini tentu saja sesuai dengan pepatah ‘manusia bisa karena biasa’. Manusia memang mahluk yang fleksibel, artinya dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi. Walaupun tentu saja untuk menyesuaikan dengan suatu kondisi baru, maka kita harus melakukannya berulang-ulang agar menjadi biasa.


Untuk dapat berenang, kita perlu belajar cara menggerakkan kaki dan tangan dengan benar; hal ini pun perlu dilakukan terus berulang-ulang sehingga kita menjadi otomatis, karena pergerakan tersebut sekarang sudah dikendalikan oleh otak bawah sadar. Demikian juga proses menyetir mobil, pertama kita perlu belajar dimana letak kopling, rem, dan gas. Sehingga waktu kita baru bisa menyetir, maka mobil yang kita kendarai tidak berjalan dengan mulus, tetapi setelah kita melakukannya berulang-ulang, maka hal itu telah menjadi kebiasaan dan telah dikendalikan otak bawah sadar, sehingga untuk menyetir mobil kita tidak perlu berpikir lagi, karena secara otomatis kaki kita bergerak untuk menginjak kopling, rem, atau gas pada saat yang tepat, sesuai kebutuhan.

Selasa, 06 April 2010

Action! [SKDAG113]

Kamu tidak harus memulai secara besar-besaran, tetapi kamu harus memulai untuk menjadi besar (Joe Sabah).
Mulailah dari yang kecil, dari diri sendiri dan sejak sekarang (AA Gym).


Untuk memulai sesuatu yang sudah kita rencanakan dan perhitungkan matang-matang, maka yang dibutuhkan hanya satu yaitu action! Tanpa action, maka semua rencana kita hanya berada di atas kertas dan tidak pernah terwujud secara nyata.

Janganlah menunda-nunda tindakan kita, tetapi lakukan saat ini juga! Tidak usah menunggu ada orang yang meminta kita melakukannya, tetapi lakukanlah mulai dari diri sendiri. Jangan menunggu suatu langkah raksasa, tetapi mulailah dengan mumbuat suatu langkah kecil, yang nanti akan kita tindaklanjuti dengan langkah-langkah berikutnya yang tentu saja akan semakin besar dan semakin besar lagi. Hal yang kami sebutkan di atas merupakan prinsip yang dikemukakan oleh AA Gymn.

Untuk memulai action, Joe Sabah menyatakan bahwa kita tidak perlu memulai suatu action secara besar-besaran, tetapi segera mulai agar dapat menjadi besar. Jadi bukalah hati dan lakukan action segera tanpa syarat apa pun!

Senin, 05 April 2010

Jatuh Ke Dalam Dosa [SKDAG547]



Jatuh ke dalam dosa tidak seperti diceburkan ke kolam, tetapi seperti berdiri di perahu bocor yang tanpa disadari, pelan tetapi pasti, tenggelam (Erich Watson).

Bila seseorang diceburkan ke dalam kolam, maka saat itu juga ia langsung menjadi basah kuyup, merasa kedinginan, dan menjadi tidak nyaman. Dalam kondisi seperti ini ia segera keluar dari kolam dan berusaha untuk membuat dirinya menjadi normal kembali. Peristiwa jatuh ke dalam dosa pada umumnya tidak seperti ini; karena bila demikian maka manusia segera bertobat dan tidak mau mengulanginya lagi.

Orang dunia mengatakan bahwa “dosa itu nikmat”, suatu pernyataan yang tepat sekali untuk menggambarkan mengenai dosa. Kenikmatan dosa inilah yang membuat manusia terbius, sehingga tanpa sadar ia perlahan-lahan menjadi semakin parah, dan akhirnya sulit untuk selamat.

Waktu seseorang mencoba narkoba, biasanya temannya yang membujuk agar ia mencoba satu kali saja. Ternyata setelah satu kali, ia diberi untuk ke dua kali, demikian seterusnya. Akhirnya ia memiliki ketergantungan terhadap benda haram tersebut dan sulit untuk melepaskannya. Bahkan narkoba tersebut kini menjadi kebutuhannya, bila tidak ada maka ia menjadi sangat menderita dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Jerat dosa itu sulit dilepaskan bila hanya mengandalkan usaha dan kekuatan manusia. Kita membutuhkan kasih Allah dan kekuatan daripadaNya untuk membebaskan kita dari cengkraman dosa, karena bagi Allah tidak ada yang mustahil! Amin ….

Minggu, 04 April 2010

The Power of Planning [SKDAG112]

Rencanakan pekerjaanmu dan kerjakan rencanamu.
Tanpa sistem kamu akan tertimbun pekerjaan.
Jangan coba melakukan semua pekerjaan serentak, karena waktu terentang untukmu.


Untuk memulai suatu pekerjaan kita harus menentukan target terlebih dahulu, yang dapat diperoleh melalui hasil forecast (peramalan). Berdasarkan target yang sudah ada barulah kita membuat perencanaan (planning), karena tanpa perencanaan, pekerjaan yang kita lakukan menjadi tidak terarah. Jadi langkah awal yang harus dilakukan adalah “rencanakan pekerjaanmu!”.

Tetapi langkah awal tersebut masih di atas kertas, kita harus mewujudkannya dengan melakukan action; tanpa itu semuanya tidak akan pernah terwujud. Jadi langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah “kerjakan rencanamu!”.

Dalam melaksanakan pekerjaan kita pun membutuhkan suatu sistem atau prosedur yang membuat kita dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut tanpa tergantung pada satu orang tertentu. Bila orang tersebut tidak masuk atau berhalangan hadir, pekerjaan di tempat kita tetap dapat terlaksana tanpa masalah apa pun.

Pekerjaan akan terselesaikan dengan baik bila kita fokus pada hal tersebut; janganlah terpecah dua dengan pekerjaan lain pada saat yang sama. Misalnya pada saat makan bersama keluarga, hendaknya tidak ada yang membawa koran atau buku untuk dibaca, atau sambil menonton televisi, karena makanan yang ada tidak dapat kita nikmati sepenuhnya dan komunikasi di meja makan pun tidak berlangsung dengan baik. Dengan fokus, maka hasil pekerjaan menjadi lebih baik dibandingkan dengan melakukan dua pekerjaan atau lebih pada saat yang sama. Kuncinya adalah bagaimana kita menggunakan waktu secara efisien dan efektif. Amin!

Sabtu, 03 April 2010

Reaksi Manusia Terhadap Kehilangan [SKDAG546]

Manusia sering bereaksi BERLEBIHAN saat kehilangan harta, anggota keluarga, dan daya tarik, tetapi saat kehilangan Allah karena dosa manusia sering tidak bereaksi sama sekali (Christian AB)

Kehilangan sesuatu yang kita senangi atau yang kita harapkan memang merupakan hal yang kurang menyenangkan, dan pada umumnya reaksi kita pun negatif dan seringkali berlebihan, misalnya menjadi marah, frustasi, jengkel, dan lain-lain.

Coba bayangkan bagaimana reaksi kita pada saat perusahaan kita hancur, rumah terbakar, atau ladang yang sudah menguning terendam banjir? Bagaimana reaksi kita saat kita kehilangan anak yang paling dikasihi atau saat orang tua yang kita cintai menderita sakit parah? Apa yang kita lakukan saat rambut kita mulai rontok, kulit mulai keriput, atau dada yang bidang mulai mengempes? Mudah-mudahan kita semua dapat bereaksi yang tidak berlebihan, misalnya dengan menjadi marah kepada Tuhan dan sesama, atau memikirkannya terus sehingga kita menjadi gila.

Tetapi manusia itu aneh, kadang-kadang bila kehilangan sesuatu yang paling berharga, ia malahan tidak bereaksi negatif sama sekali. Hal itu terjadi saat kita berbuat dosa sehingga kehilangan kemuliaan Allah; bukan Allah yang meninggalkan kita, tetapi kita yang meninggalkan atau membuangNya. Kehilangan kemuliaan Allah merupakan suatu hal yang paling bernilai dan sangat kita harapkan agar dapat memiliki kehidupan kekal, tetapi banyak orang yang rela menukarnya dengan kenikmatan daging, dunia, atau dengan nikmatnya godaan setan. Hal ini merupakan suatu yang aneh kan?

Jumat, 02 April 2010

The Power of ‘Doa dan Syukur’ [SKDAG111]

Awali harimu dengan doa dan ucapan syukur bagi seluruh berkat yang berasal dariNya. Dengan itu, kamu akan menemukan gagasan-gagasan terbaikmu sepanjang hari.

Bila pada awal hari kita sudah mulai terganggu dengan pikiran-pikiran yang negatif: kekuatiran atau ketakutan mengenai suatu hal, rasa benci atau tidak senang terhadap seseorang, atau pun menyimpan suatu dosa, maka sepanjang hari itu dapat dipastikan kita tidak dapat bekerja dengan baik. Ada saja gangguan yang menghambat, tidak ada gagasan yang muncul untuk menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi, kreativitas tidak muncul, atau berbagai masalah emosional – seperti rasa marah - yang mengganggu kita terus menerus.

Agar hari yang kita lalui memberikan makna positif, maka awalilah kegiatan setiap hari dengan doa dan ucapan syukur. Doa berarti kita sebagai manusia melakukan komunikasi dua arah dengan Allah. Kita berbicara mengenai ucapan syukur atau terimakasih atas berbagai berkat yang telah kita terima; kita memuji dan menyembahNya, kita meninggikan dan membesarkanNya.

Percayalah sepanjang hari itu kita akan mengalami dan memperoleh berbagai kemudahan, karena Tuhan selalu menyertai kegiatan kita. Selain itu setelah berkomunikasi dengan Allah, maka kita pun menjadi optimis, karena Allah telah membantu dan menyelesaikan masalah aku. Jadi jangan lupa untuk bersyukur dalam segalah hal.

Kamis, 01 April 2010

Manfaatkan Masa Lalu [SKDAG545]

Manfaatkanlah masa lalumu sebagai papan loncat atau papan seluncur, bukan sofa yang membuatmu mendengkur (H. Wayne Huizenga).

Semua yang terjadi pada masa lalu hanyalah kenangan, kita tidak mengubah atau mengulanginya lagi. Jadi janganlah terus memikirkan kegagalan pada masa lalu, tetapi jadikanlah itu sebagai pelajaran atau pengalaman, agar kita tidak mengulanginya lagi pada masa medatang. Hal yang sama perlu kita lakukan terhadap keberhasilan masa lalu; janganlah kita terus terpesona dan hidup dalam bayang-bayang tersebut. Keberhasilan tersebut telal berlalu, yang perlu kita lakukan adalah mengambil pelajaran dari keberhasilan tersebut, dan mari kita ulangi lagi- tentu saja dengan berbagai penyesuaian – agar kita pun dapat memetik kembali keberhasilan yang serupa.

Pengalaman masa lalu cukup dijadikan sebagai bahan refleksi bagi kita secara pribadi; lakukan evaluasi mengenai peristiwa tersebut, lalu ambil hikmah positifnya. Kemudian gunakan hal positif tersebut untuk terus memperbaiki diri dan persiapan bagi masa depan kita.

Jangan lupa juga untuk menggunakan semua potensi pada diri kita yang merupakan akumulasi dari proses belajar sepanjang hidup sejak kita lahir. Gunakan keterampilan dan pengetahuan yang kita miliki, kebijakan yang kita peroleh dari pengalaman, dan berbagai hal lainnya yang positif untuk meraih masa depan yang gemilang.