Senin, 28 Februari 2011

Terus Berkembang! [SKDAG261]

Pergilah sejauh anda dapat melihatnya, dan ketika anda sampai disana maka anda dapat melihat lebih jauh lagi. Artinya pergilah lagi ke tempat tersebut.

Si Jojon, dalam usia hampir setengah abad, selalu membanggakan diri kepada para keponakannya dengan mengatakan :”Eh, tahukan kamu, bahwa saya ini seorang Sarjana Teknik, yang telah lulus 20 tahun lalu.”. Ia membanggakan statusnya sebagai seorang Sarjana Teknik. Tetapi bila kita berpikir bahwa ia telah lulus 20 tahun lalu, sedangkan teknologi telah berkembang sedemikian pesatnya, sehingga ilmu yang telah dipelajari Jojon sebenarnya saat ini sudah tidak digunakan lagi. Jadi ia hanya membanggakan sesuatu yang saat ini mungkin sudah tidak artinya lagi.

Seharusnya, setelah Jojon lulus sebagai Sarjana Teknik sejak 20 tahun lalu, saat itu juga ia terus belajar dan mengembangkan diri dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya dan memperdalam ilmu keteknikannya. Dengan demikian sampai saat ini pun, teknologi yang dikuasai Jojon tetap dapat bermanfaat dengan baik.

Jadi sebagai manusia kita perlu terus berkembang. Janganlah puas dengan kesuksesan yang telah kita raih, tetapi teruslah berkembang, untuk mencari tantangan baru yang lebih bermanfaat. Kesuksesan itu bukan tujuan tetapi suatu proses, sehingga setelah mencapai suatu target, maka kita pun perlu mencari target baru, dan terus berusaha lagi untuk mewujudkan target tersebut. Kita tidak boleh statis, tetapi perlu terus berkembang ...

Minggu, 27 Februari 2011

Hidup Baik dan Benar [SKDAG694]

Bila hidup tidak diisi kebaikan maka keburukan yang akan memenuhinya. Lakukan yang harus dilakukan, jangan lakukan yang tidak boleh karena akan membuat susah.


Hidup ini sebenarnya pilihan; kita bebas mau memilih yang baik atau yang buruk, tetapi tentu saja resiko dan akibatnya merupakan tanggungjawab kita masing-masing. Nah daripada beresiko nanti, mengapa kita tidak memilih hidup baik dan benar dari sekarang.

Bila kita tidak memilih untuk mengisi kehidupan dengan kebaikan, maka secara otomatis hidup kita dipenuhi dengan berbagai hal yang tidak benar; keburukan memenuhi hidup kita. Bila iman kita tidak kuat, maka kita sulit bekerja dengan jujur dan bersih di kantor, akibatnya kita mudah terpengaruh lingkungan yang mungkin berbudaya korupsi.

Jadi bila kita ingin memiliki hati yang damai, maka marilah kita melakukan tindakan yang benar, sesuai dengan ketentuan masyarakat dan ajaran agama kita. Janganlah melakukan pelanggaran terhadap berbagai peraturan yang ada karena semua itu membuat susah diri kita sendiri. Marilah kita hidup yang baik dan benar, artinya berkenaan di mata Tuhan. Amin.

Sabtu, 26 Februari 2011

Satu KEPALA yang baik lebih baik daripada seratus TANGAN yang kuat (Thomas Fuller).Bekerja cerdas (work smart) lebih baik daripada bekerja keras (work hard).

Banyak orang yang bekerja dengan mengandalkan tenaga atau otot. Selama ia bekerja keras maka ia dapat menghasilkan uang, semakin keras bekerja maka semakin banyak uang yang dihasilkannya. Tetapi ada hal lain yang lebih baik yaitu bekerja dengan otak, atau bekerja dengan cerdas. Bekerja cerdas berarti berpikir dengan menggunakan otak untuk mencari solusi yang lebih baik; biasanya hasil pemikiran tersebut menghasilkan ide yang luar biasa sehingga dapat menghasilkan uang dalam jumlah yang lebih besar.

Dengan mengandalkan otot, kemampuan kita terbatas, karena suatu saat badan kita pasti akan letih dan capai. Dengan mengandalkan otak, kemampuan kita tidak terbatas, banyak hal yang dapat diselesaikan secara luar biasa. Kapasitas otak manusia itu sungguh luar biasa, tetapi manusia baru memanfaatkannya sekitar 10% saja, jadi masih banyak kapasitas otak kita yang menganggur.

Untuk membandingkan kerja keras dan kerja cerdas, ada cerita yang saya adaptasi dari buku “The Seven Habits of Highly Effective People” dari Stephen R. Covey. Ada dua orang penebang pohon yang bekerja untuk menebang pohon di hutan. Pada hari pertama keduanya berhasil menebang 10 batang pohon, keesokan harinya salah seorang di antaranya, misalnya si Otot, bekerja lebih keras, ia mulai menebang pohon 1 jam lebih awal. Ternyata sampai sore hari, ia hanya dapat menebang 9 pohon, sedangkan temannya yang sering istirahat, berhenti bekerja, ternyat tetap dapat menebang 10 pohoh. Si Otot merasa penasaran, karena itu esok pagi ia bekerja lebih awal 2 jam dibandingkan temannya, si Otak, tetapi ternyata pada sore hari ia hanya dapat menebang 8 pohon, sedangkan si Otak tetap dapat menebang 10 pohon, padahal ia terlihat sering beristirahat dan tidak bekerja sekeras si Otot.

Otot semakin penasaran, esoknya ia bekerja 3 jam lebih awal, dan ternyata pada sore hari ia hanya dapat menebang 7 pohon. Akhirnya ia menyerah, dan berkata pada si Otak :”Hai kawan, kamu saya lihat sering beristirahat, sedangkan saya terus bekerja dengan keras, tetapi mengapa pohon yang kamu tebang lebih banyak daripada hasil saya?”. Si Otak dengan santai menjawab “Teman, kapan kamu terakhir mengasah kapakmu?”. “Saya tidak sempat mengasah kapak, karena hal itu hanya membuang-buang waktu saja, saya gunakan waktu untuk menebang pohon”, demikian sanggah si Otot.

Nah, jelas bahwa kerja keras si Otot tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kerja cerdas seperti yang telah dilakukan oleh si Otak. Nah marilah kita terus bekerja, terutama bekerja cerdas, tanpa melupakan juga kerja keras.

Jumat, 25 Februari 2011

Penyertaan Tuhan [SKDAG693]

Jika Tuhan mengijinkan kita untuk menapaki sebuah perjalanan berat, Dia juga akan memberikan sepatu yang kuat untuk kita (Corrie Ten Boom)

Tuhan kita adalah Tuhan yang adil, Dia selalu memberikan perlindungan terhadap umat-Nya yang setia. Pada saat kita sedang menghadapi masalah yang berat, maka Dia pun tidak tinggal diam; Dia selalu memberikan perlindungan bagi seluruh tindakan yang kita lakukan.

Percayalah, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Bila kita setia pada Tuhan, maka Tuhan pasti lebih setia lagi, dan hal itu telah dilakukannya sejak awal penciptaan manusia. Yang sering terjadi malah hal sebaliknya, saat kita menghadapi masalah yang berat, maka kita yang kecewa pada Tuhan, dan banyak di antaranya yang lari untuk meninggalkan Tuhan.

Tuhan kita selalu setia. Saat aku dekat dengan-Nya, maka Dia pun dekat dengan kita, tetapi saat aku jauh dari-Nya, Dia tetap mendekat kepada kita. Karena itu janganlah pernah meninggalkan-Nya, tetaplah setia kepada-Nya, maka Dia pasti selalu melindungi kita. Amin …

Kamis, 24 Februari 2011

Belajar dan Coba Lagi! [SKDAG259]

Saya tidak gagal, tetapi saya sudah menemukan 1000 cara yang tidak dapat dilakukn untuk membuat lampu pijar (Thomas Edison, 1846-1931).
Bila belum berhasil, maka kita perlu belajar dan mencoba lagi.

Apakah Thomas Alfa Edison langsung menemukan lampu pijar pada percobaan pertama yang dilakukannya? Tentu saja tidak; ia melakukannya sekitar 1000 kali dan lampu pijar belum berfungsi dengan baik. Tetapi Thomas Edison tidak putus asa; baginya bukan kegagalan yang terjadi, tetapi ia mengetahui cara yang salah untuk membuat lampu pijar dan hal itu jelas tidak akan diulanginya lagi.

Setelah mengetahui cara yang salah, ia belajar dan mencoba lagi dengan cara lain untuk mendapatkan cara yang benar. Dengan niat tinggi dan semangat pantang menyerah, kita tahu bahwa akhirnya Thomas Edison berhasil menemukan lampu pijar.

Semangat inilah yang perlu kita teladani; jangan putus asa dan cepat menyerah, dan jangan menganggap ketidakberhasilan itu sebagai kegagalan, tetapi jadikan sebagai batu loncatan untuk belajar lagi. Setelah itu lanjutkan kembali percobaan kita, tentu saja dengan cara yang berbeda.

Rabu, 23 Februari 2011

Membentuk Kasih, Pengharapan, dan Iman [SKDAG692]

Kasih dibentuk bukan saat kita mendapat perhatian, tetapi saat mengalami penolakan.
Pengharapan dibentuk bukan saat kita dalam kepastian, tetapi dalam keraguan.
Iman dibentuk bukan saat kita dalam kenyamanan, tetapi dalam penderitaan.


Saat kita berada dalam kondisi yang penuh kepastian, kenyamanan, dan mendapat berbagai perhatian, maka kita seringkali hanya memperhatikan diri sendiri, melupakan berbagai hal lainnya, termasuk tentang kasih, pengharapan, dan iman.

Kepada orang yang membuat kita bahagia, dengan mudah kita dapat mengasihinya, tetapi sanggupkah kita mengasihi orang yang sudah menolak atau menyakiti kita? Inilah yang menjadi tantangan bagi kita; untuk menumbuhkan kasih kita tidak perlu menengok ke peristiwa masa lalu yang negatif, tetapi ingatlah hal positif yang telah terjadi. Misalnya orang itu memang sekarang menipu saya, tetapi dulu dia yang mendorong kesuksesan saya.; jadi mengapa saya tidak terus mengasihi dia?

Saat hidup dalam kepastian, harapan ada di tangan kita, semua dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi saat kita dilanda keraguan dan kekuatiran, apakah kita tetap memiliki harapan? Tanpa harapan, kita tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan; janganlah pernah menyerah, karena selalu ada harapan dalam setiap langkah yang kita lakukan.

Iman kita bertumbuh saat kita dalam kenyamanan, karena merasa bahwa Tuhan itu sungguh baik terhadap kita. Tetapi apa yang terjadi saat kita menderita, misalnya sakit atau perekonomian terpuruk, apakah kita tetap memiliki iman? Banyak orang malah menjadi marah, dan lari dari Tuhan, karena merasa kecewa dan menganggap Tuhan itu ‘jahat’ kepada dirinya. Nah … ini adalah iman yang ‘munafik’; iman yang teguh berarti kita tetap percaya kepada-Nya dalam segala kondisi, karena kita percaya bahwa Tuhan kita itu setia dan adil.

Begitulah cara Tuhan membentuk manusia yang dikasihi-Nya, karena dalam kelemahan kita lah maka kuasa Tuhan menjadi sempurna. Itulah yang perlu kita pahami dalam proses untuk meningkatkan kasih, pengharapan, dan iman.

Selasa, 22 Februari 2011

Berjuang untuk Sukses! [SKDAG258]

KESUKSESAN bukanlah segala-galanya, tetapi perjuangan untuk sukseslah yang merupakan segala-galanya (Vince Lombardi)

Banyak orang menganggap bahwa sukses itu merupakan suatu tujuan, tetapi sebenarnya sukses itu merupakan suatu proses. Bila kita telah mencapai suatu tujuan, maka kita perlu melakukan proses lanjutan untuk menuju tujuan baru yang lebih baik lagi.

Apa yang terjadi bila seseorang setelah mencapai kesuksesan, misalnya lulus menjadi sarjana, dan setelah itu ia merasa puas dan tidak melakukan apa-apa lagi? Tentu saja ia menjadi orang yang statis, tidak mengalami kemajuan lagi, bahkan jelas mengalami kemunduruan. Orang lain terus belajar, sedangkan ia hanya puas dengan selembar ijasahnya dan tidak mau berubah. Jelas kesuksesan seperti ini hanya sementara saja, dan setelah itu bukan kesuksesan lagi.

Orang sukses adalah orang yang terus melakukan perjuangan, mau belajar dan mengubah diri, untuk melakukan peningkatan ke arah perbaikan terus menerus. Perjuangan yang kita lakukan tanpa mengenal lelah ini merupakan kesuksesan yang sebenarnya.

Minggu, 20 Februari 2011

Manajemen Kehidupan [SKDAG690]

Kehidupan sebenarnya sangatlah sederhana, tetapi terkadang kita yang memaksanya dengan menjadikannya rumit.

Kehidupan memang memiliki berbagai skenario, banyak hal yang tidak terduga terjadi, ada yang menyenangkan dan membuat hati bahagia, tetapi tidak sedikit yang menyakitkan dan membuat kita menjadi sedih. Berbagai hal tersebut pasti sudah dialami oleh semua manusia, tidak ada manusia yang tidak mengalami masalah selama hidupnya.
Banyak konglomerat yang waktu krisis moneter tahun 1997 mengalami kebangkrutan yang luar biasa, tetapi dalam waktu beberapa tahun saja ternyata kondisi keuangan mereka telah pulih dan kembali menjadi konglomerat papan atas di Indonesia.

Tetapi tidak sedikit orang yang setelah mengalami kegagalan, kemudian terus menerus menyesali kegagalan yang telah dilakukannya. Hal ini tentu saja tidak ada gunanya, kegagalan tersebut telah terjadi, dan yang perlu kita lakukan sekarang adalah bagaimana melangkah ke masa depan tanpa mengulangi kegagalan tersebut. Sederhanakanlah kehidupan kita dengan berlapang dada untuk berani menerima kegagalan, yang merupakan variasi dari kehidupan.

Ada pula orang yang diliputi kekuatiran, ketakutan dalam menghadapi kehidupan mendatang; ia merasa tidak mampu sehingga tidak berani menghadi hari esok. Orang-orang seperti ini adalah orang yang menyerah sebelum bertanding, padahal kenyataan hari esok mungkin tidak sebesar bayangan yang ditakutkannya. Karena itu janganlah memperumit kehidupan ini, terimalah apa adanya, sehingga kita pun tidak terbeban dengan hidup ini.

Marilah kita jalani hidup dengan penuh ucapan syukur atas segala hal yang terjadi. Kesuksesan kita syukuri dan berterimakasih pada Tuhan, demikian juga dengan kegagalan kita syukuri juga, karena hal ini membuat kita tidak menjadi sombong dan mau untuk terus belajar. Selamat menjalani kehidupan …!

Sabtu, 19 Februari 2011

Manajemen Kehidupan [SKDAG690]

Kehidupan sebenarnya sangatlah sederhana, tetapi terkadang kita yang memaksanya dengan menjadikannya rumit.


Kehidupan memang memiliki berbagai skenario, banyak hal yang tidak terduga terjadi, ada yang menyenangkan dan membuat hati bahagia, tetapi tidak sedikit yang menyakitkan dan membuat kita menjadi sedih. Berbagai hal tersebut pasti sudah dialami oleh semua manusia, tidak ada manusia yang tidak mengalami masalah selama hidupnya.

Banyak konglomerat yang waktu krisis moneter tahun 1997 mengalami kebangkrutan yang luar biasa, tetapi dalam waktu beberapa tahun saja ternyata kondisi keuangan mereka telah pulih dan kembali menjadi konglomerat papan atas di Indonesia.

Tetapi tidak sedikit orang yang setelah mengalami kegagalan, kemudian terus menerus menyesali kegagalan yang telah dilakukannya. Hal ini tentu saja tidak ada gunanya, kegagalan tersebut telah terjadi, dan yang perlu kita lakukan sekarang adalah bagaimana melangkah ke masa depan tanpa mengulangi kegagalan tersebut. Sederhanakanlah kehidupan kita dengan berlapang dada untuk berani menerima kegagalan, yang merupakan variasi dari kehidupan.

Ada pula orang yang diliputi kekuatiran, ketakutan dalam menghadapi kehidupan mendatang; ia merasa tidak mampu sehingga tidak berani menghadi hari esok. Orang-orang seperti ini adalah orang yang menyerah sebelum bertanding, padahal kenyataan hari esok mungkin tidak sebesar bayangan yang ditakutkannya. Karena itu janganlah memperumit kehidupan ini, terimalah apa adanya, sehingga kita pun tidak terbeban dengan hidup ini.

Marilah kita jalani hidup dengan penuh ucapan syukur atas segala hal yang terjadi. Kesuksesan kita syukuri dan berterimakasih pada Tuhan, demikian juga dengan kegagalan kita syukuri juga, karena hal ini membuat kita tidak menjadi sombong dan mau untuk terus belajar. Selamat menjalani kehidupan …!

Jumat, 18 Februari 2011

Never Give Up [SKDAG257]

Semangat manusia tidak akan pernah berakhir saat ia dikalahkan . . .
Ia berakhir kalau ia menyerah (Ben Stein).
So . . . never give up. Keep trying !

Di dunia ini banyak manusia yang mudah menyerah; saat ia ditinggal orang yang dikasihi atau saat masalah yang dihadapi tak kunjung selesai, ia tidak dapat bertahan lagi, sehingga ia memilih untuk bunuh diri atau lari ke narkoba. Pada saat menyerah, berarti kita telah mengangkat tangan dan menyatakan tidak ada harapan lagi. Karena tidak ada harapan lagi, maka semua kehidupan ini menjadi tidak ada gunanya lagi, semua menjadi sia-sia; akibatnya jelas orang seperti ini memilih jalan pintas dan saat itu maka semua berakhir.

Saat kita mengalami masalah dan menderita kegagalan, memang kita merasa kalah. Tetapi walaupun kalah seharusnya kita tidak menyerah; kekalahan menunjukkan bahwa kita memiliki kelemahan atau kekurangan, untuk itu kita perlu belajar dan berusaha lagi dengan cara berbeda. Kita membutuhkan semangat untuk bangkit kembali saat menderita kekalahan, karena kita percaya bahwa selalu ada harapan saat kita mau berusaha.

Percayalah dengan terus tekun berusaha, pasti ada hasil yang dapat kita petik. Janganlah pernah menyerah, kita perlu terus berusaha serta tidak lupa untuk berserah pada Tuhan.

Kemampuan, Motivasi, dan Sikap [SKDAG256]

KEMAMPUAN menentukan yang dapat anda lakukan.
MOTIVASI menentukan tekad untuk melakukan.
SIKAP menentukan sebaik apa anda melakukannya.
(Lou Holtz)


Salah satu kata kunci yang penting untuk mencapai keberhasilan adalan melakukan atau action. Tentu saja dalam hal ini tidak hanya asal melakukan, tetapi melakukan dengan penuh persiapan; untuk itu kita perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu kemampuan, motivasi, dan sikap.

Pertama untuk dapat melakukan dengan baik, maka kita jelas perlu memiliki kemampuan, baik pengetahuan maupun ketrampilan. Dengan memiliki kemampuan maka kita dapat melakukannya dan mewujudkan semua yang telah kita rencanakan.

Yang kedua adalah motivasi; hal ini dibutuhkan agar kita memiliki tekad untuk melakukannya dengan penuh semangat, pantang menyerah atau putus asa. Memiliki kemampuan tanpa motivasi membuat kita melakukannya dengan setengah hati atau terpaksa, tetapi dengan motivasi maka kita melakukannya dengan sepenuh hati karena kita telah memiliki tujuan.

Faktor terakhir yang tidak kalah penting adalah sikap. Ada orang yang melakukannya dengan asal tetapi ada orang yang melakukannya dengan sungguh-sungguh untuk memberikan hasil yang terbaik. Kita perlu menanamkan prinsip ”do it right the first time” dan tidak pernah puas dengan hasil yang telah kita capai, sehingga kita terus melakukan ’continuous improvement’.

Rabu, 16 Februari 2011

Tetaplah Berjuang! [SKDAG689]

Hal yang terpenting dalam hidup ini bukanlah kemenangan atau kesuksesan, tetapi berjuang terus dengan baik.

Kemenangan dan kekalahan silih berganti memenuhi kehidupan kita; tidak ada orang yang terus menerus menikmati kemenangan, demikian juga tidak ada orang yang terus menerus menderita kekalahan. Memang kita wajib mengejar kemenangan atau kesuksesan, tetapi jelas kita tidak selalu mendapatkan yang kita kejar.

Bila berhasil memang kita senang dan penuh sukacita, sedangkan bila menderita kekalahan kita sedih dan menderita. Tetapi apa pun yang terjadi, kesenangan atau penderitaan, hendaknya tidak berlarut-larut; yang penting semua hal tersebut, baik keberhasilan maupun kelahan, perlu kita syukuri.

Bila dalam kehidupan ini kita hanya mencari kemenangan atau kesuksesan, maka seringkali kita menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Tentu saja bila hal ini terjadi terus menerus, maka prilaku kita pun terpengaruh, sehingga dipenuhi oleh pikiran dan kehendak yang negatif, seperti menyogok, merekayasa hasil dan lain-lain. Akibatnya hal ini tentu saja merugikan semua pihak.

Apa pun hasil yang kita peroleh, menang atau kalah, merupakan suatu pengalaman yang berarti. Kita perlu menggali faktor-faktor yang menyebabkan kita memperoleh kemenangan dan faktor-faktor yang menyebabkan kita menderita kekalahan. Semua kelebihan perlu kita pertahankan, sedangkan kekurangan perlu kita atasi agar tidak terulang lagi. Artinya kita perlu terus berjuang dengan penuh kejujuran dalam hidup ini, sedangkan kesuksesan adalah hasil yang kita peroleh bila semuanya berjalan dengan baik dan tentu saja sesuai juga dengan kehendak Tuhan.

Minggu, 13 Februari 2011

Menjadi Merdeka! [SKDAG255]

MERDEKAkan dirimu pikiran dan perasaan yang mengekang selama ini.
Buang pikiran jahat, sombong dll, serta buang perasaan benci, iri dll.
Selamat menjadi MERDEKA !

Negara kita secara fisik sudah merdeka dari penjajahan sejak tahun 1945, tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa secara non-fisik, negara kita belum merdeka, karena masih banyak penindasan bagi golongan tertentu, korupsi dan ketidakadilan masih merajalela dimana-mana.

Hal yang sama terjadi juga pada diri manusia. Manusia dewasa yang telah memiliki penghasilan sendiri, mengatakan bahwa dirinya sekarang telah merdeka, karena tidak tergantung pada orang lain lagi. Tetapi banyak juga yang belum merdeka secara menyeluruh, terutama terkait dengan mental dan rohani. Banyak hal negatif yang mempengaruhi pikiran dan perasaan kita, misalnya seringkali kita merasa sombong, tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, iri hati, benci, memfitnah orang lain, dan lain-lain. Manusia memang gampang terpengaruh oleh berbagai hal negatif, dibandingkan dengan hal positif, artinya hal ini menunjukkan bahwa kita belum merdeka atau belum terbebas dari hal-hal negatif tersebut.

Untuk menjadi manusia yang merdeka, kita harus bebas dari berbagai hal negatif tersebut. Kita perlu berpikir dan berperasaan positif. Berbagai respon yang kita terima dari luar jangan langsung ditanggapi secara emosional, tetapi perlu dipikirkan dulu dengan prinsip ”nanti bagaimana”. Artinya kita perlu memikirkan dampak dari tindakan yang kita lakukan; bila merugikan, baik diri sendiri maupun orang lain, maka tindakan tersebut tidak perlu dilakukan. Pola seperti ini dapat membuat kita menjadi manusia yang merdeka, karena memiliki pikiran dan perasaan yang positif.

Sabtu, 12 Februari 2011

Optimis dan Bersyukur [SKDAG688]

Saat hidup menjadi buruk, jangan lupa mengangkat wajah dengan optimis ... namun bila hidup menjadi baik jangan lupa tetap menekuk lutut untuk bersyukur.


Hidup kita seperti roda, kadang di atas kadang di bawah. Dalam setiap kondisi hidup apa pun, kita perlu selalu berpikir positif, selalu optimis serta tidak lupa juga untuk selalu bersyukur.

Yang seringkali orang lakukan pada saat mengalami kondisi hidup yang buruk, ia menjadi putus asa, mudah menyerah, dan kehilangan sifat optimisnya. Pada saat seperti inilah, kita perlu datang pada Tuhan, menyerahkan kesulitan kepada-Nya dan mohon bimbingan-Nya agar kita segera dapat mengatasi kesulitan tersebut. Terhadap kesulitan tersebut pun, kita perlu tetap bersyukur pada Tuhan karena hal itu membuat kita menyadari kelemahan dan kekurangan diri kita sehingga perlu belajar lagi dan meningkatkan usaha kita. Setelah itu bangkitlah dengan penuh semangat dan optimisme, serta berusahalah.

Pada saat kita berada di puncak, mungkin ia tetap, bahkan semakin optimis, tetapi seringkali kita menjadi lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Jangan lupa bahwa semua keberhasilan dan kesuksesan yang telah kita raih, tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, bukan semata-mata karena kehebatan diri pribadi kita sendiri. Karena itu marilah segera kita datang kepada-Nya, untuk bersyukur dan berserah.

Kamis, 10 Februari 2011

Makna Kegagalan [SKDAG254]

KEGAGALAN mengajarkan kita untuk rendah hati dan berfungsi untuk menguji daya tahan kita. Kegagalan juga menunjukkan bahwa kita butuh bantuan orang yang tepat untuk selanjutnya (Paulus W).

Tentu saja tidak ada orang yang mau gagal, tetapi kita juga perlu menyadari bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses menuju keberhasilan. Tidak mungkin kita meraih keberhasilan tanpa persiapan, tetapi persiapan yang sebaik apa pun tidak menjamin memberikan keberhasilan, karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya, misalnya tindakan pesaing, keinginan konsumen, perubahan suhu, serta tentu saja kehendak dan rencana Tuhan.

Jadi kegagalan itu merupakan hal yang alami dan dialami oleh semua orang; tidak ada orang yang tidak pernah mengalami kegagalan. Yang penting, jadikanlah kegagalan yang kita alami sebagai batu pijakan untuk melangkah maju. Janganlah menyerah karena kita hanya satu atau dua kali mengalami kegagalan. Thomas Alfa Edison mengatakan bahwa ia ratusan kali gagal, sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Saat kita gagal kita membutuhkan semangat untuk melanjutkan dan jangan pernah menyerah.

Di sisi lain, kegagalan juga membuat manusia tidak menjadi sombong. Bayangkan bila ada orang yang tidak pernah gagal …. Lama kelamaan ia akan merasa dirinya hebat, sangat hebat, dan jangan-jangan menganggap dirinya dewa atau bahkan tuhan. Kegagalan membuat kita rendah hati dan menyadari bahwa ada faktor lain yang menentukan keberhasilan kita, misalnya kita membutuhkan bantuan orang lain dan tentu saja pertolongan dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Bila kita gagal, berarti ada sesuatu yang kurang dalam diri kita; untuk itu kita perlu belajar lagi. Jangan putus asa, karena banyak orang mengatakan bahwa kegagalan merupakan sukses yang tertunda. Bila kita jatuh, jangan terus meratap, tetapi segera bangkit kembali karena kita masih memiliki harapan untuk meraih kesuksesan pada masa yang akan datang.

Rabu, 09 Februari 2011

Selalu ada Harapan [SKDAG687]

Tatkala satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka, tetapi sering kita begitu terpaku lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu yang terbuka di depan kita (Helen Keller).

Manusia lebih banyak terpaku dan memperhatikan berbagai hal negatif daripada melihat hal yang positif. Keburukan atau kesalahan seseorang lebih mudah diingat dibandingkan dengan banyak hal positif yang telah dilakukannya. Hal ini terbentuk karena sejak kecil kita dididik untuk lebih melihat hal yang negatif, misalnya waktu ulangan kita selalu mendapat penekanan tentang salahnya; guru berkata “Kamu salah 2”, padahal ada 18 soal yang benar, tetapi tidak pernah dikatakan “Kamu benar 18”.

Selain itu, kita pun sering memikirkan terus hal negatif yang telah terjadi; kita menjadi kecewa dan berpikir “seandainya …”, misalnya “seandainya saya tidak lakukan hal tersebut, maka hal itu tidak terjadi”, “seandainya saya tidak pergi, pasti saya selamat”, dan lain-lain. Dengan memikirkan kegagalan yang telah terjadi terus menerus, tidak ada gunanya, karena hal tersebut tidak mungkin mengubah keadaan yang telah terjadi. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah mengambil hikmah dari peristiwa tersebut dan melihat bahwa masih banyak harapan dan peluang bagi kita.

Untuk setiap peristiwa yang kita alami pasti ada dampak positifnya bagi kita, hanya memang pikiran kita bersifat instant. Selain itu kita terus memikirkan peristiwa tersebut karena harapan yang telah kita rancang sebelumnya tidak terwujud. Kegagalan masa lalu tersebut minimal memberikan makna bahwa kita perlu terus belajar dan mencari cara baru untuk menyelesaikannya. Kita pun perlu terus melihat ke depan dan melihat peluang lain yang ternyata masih banyak di depan kita, karena percayalah Tuhan memiliki rencana yang indah bagi kita dan terjadi tepat pada waktunya. Amin …

Selasa, 08 Februari 2011

Do Your Best! [SKDAG253]

Lakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan atau pelayanan, baik yang dilihat orang maupun tidak, karena Tuhan selalu mengawasi dan Dia menginginkan yang terbaik dari kita. DO YOUR BEST!

Banyak karyawan yang bekerja saat boss-nya ada di tempat, selain itu lebih banyak ngobrol atau main games di komputer. Demikian juga dengan anak-anak di rumah, bila orang tuanya mengawasi barulah mereka belajar, selain itu mungkin lebih banyak main atau menonton televisi.

Nah ... bila kita ingin menjadi manusia yang luar biasa, maka kita perlu memiliki tanggung jawab atas diri pribadi masing-masing. Kita bertanggung jawab terhadap pekerjaan atau pelayanan yang telah menjadi kewajiban kita. Untuk itu lakukanlah semua hal tersebut semaksimal mungkin tanpa terpengaruh oleh berbagai hal dari luar. Ada atau tidak pengawas atau orang yang melihat kita, hendaknya tetap lakukan yang terbaik, karena Tuhan selalu melihat seluruh perbuatan dan tindakan kita.

Marilah kita buat yang terbaik atas seluruh kewajiban kita, seperti kita melakukannya hanya untuk Tuhan. Tetapi jangan lupa, kita perlu melakukannya dengan bumbu kasih, agar hasilnya menjadi lebih harum dan luar biasa ...

Senin, 07 Februari 2011

Bertanggung-jawablah! [SKDAG686]

Saat menang janganlah sombong.
Saat kalah janganlah mencari-cari alasan.
Jadilah manusia yang bertanggung jawab.

Tanpa adanya tanggung jawab maka hubungan antar manusia menjadi kacau, karena yang ada hanya sikap saling menyalahkan dan mencari kambing hitam; pekerjaan menjadi tidak selesai dan muncul berbagai kekacauan. Melalaikan tanggung jawab, menunjukkan bahwa kualitas diri orang tersebut masih rendah dan belum dapat dipercaya. Sebaliknya dengan memiliki tanggung jawab, maka orang lain akan mempercayai kita, sehingga kita memiliki banyak teman dan memiliki banyak peluang untuk maju.

Sebelum dapat bertanggungjawab pada orang lain, maka kita perlu bertanggungjawab pada diri sendiri terlebih dahulu. Lakukanlah tugas dan kewajiban yang telah diberikan dengan sungguh-sungguh dan selesaikan tepat pada waktunya. Bila kita berhasil melakukannya, kita pun tidak perlu membusungkan dada, karena hal ini sikap tinggi hati.

Demikian juga saat gagal, kita jangan mencari-cari alasan atau kambing hitam. Bertanggungjawablah atas kegagalan tersebut, lalu cari cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut dan ulangi kembali dengan penuh semangat.

Minggu, 06 Februari 2011

Manfaat Tantangan [SKDAG252]

Selalu ada tantangan dalam setiap pekerjaan dan pelayanan. Janganlah cepat menyerah, miliki mental JALAN TERUS sehingga kita tidak membiarkan tantangan tersebut menghentikan langkah kita.

Dalam menjalani kehidupan dan melakukan kegiatan kita sehari-hari, banyak hambatan atau tantangan yang kita temui. Seringkali kita merasakan tantangan tersebut sedemikian berat dan kita merasa tidak mampu untuk mengatasinya; hal inilah yang membuat kita menyerah, karena ada ketakutan dan kekuatiran dalam diri kita yang mungkin berlebihan.

Tidak ada orang yang lepas dari tantangan atau masalah, selain itu kita pun perlu menyadari bahwa masih banyak orang yang menghadapi masalah jauh lebih berat daripada yang sedang kita alami, tetapi ternyata mereka dapat mengatasinya. Nah ... hal ini perlu menjadi dorongan bagi kita juga untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi. Mental ”jalan terus” memang suatu pedoman untuk maju terus dalam menghadapi tantangan, jangan biarkan ia menghentikan langkah kita. Yang penting kita terus berusaha dan maju selangkah demi selangkah, sehingga akhirnya kita dapat sampai di tujuan akhir.

Dalam setiap tantangan yang kita hadapi pasti selalu ada jalan keluarnya, untuk itu kita perlu terus mencoba dan belajar melakukan dengan cara yang berbeda. Sebaliknya tanpa tantangan membuat kita terjebak dalam rutinitas. Mental positif dan sifat pantang menyerah pun merupakan syarat yang perlu kita miliki untuk terus maju menghadapi setiap tantangan dan meraih masa depan yang lebih baik.

Sabtu, 05 Februari 2011

Pembiasaan (Shitsuke) [SKDAG685]

Motivasi membuat kita memulai segala sesuatu tetapi kebiasaanlah yang membuat kita tetap berjalan terus.

Untuk memulai sesuatu yang baru, kita membutuhkan motivasi atau dorongan, dapat dari luar tetapi lebih baik bila dari dalam diri sendiri. Motivasi ini merupakan suatu api semangat yang memberikan dorongan, sehingga kita mau dan berani untuk melakukan hal tersebut. Tetapi motivasi ini hanya merupakan pemicu awal yang membuat kita berubah melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

Agar semua yang telah kita mulai tersebut dapat berjalan terus dengan sendirinya, maka kita perlu melakukannya terus menerus sehingga menjadi suatu kebiasaan. Dalam konsep 5S, hal ini dikenal dengan istilah shitsuke atau pembiasaan.

Contoh yang kita alami sendiri adalah waktu kecil kita memiliki motivasi yang luara biasa, misalnya kita belajar berjalan; walau jatuh berkali-kali kita bangkit kembali dan berjalan lagi, selangkah demi selangkah. Ternyata memang kita, sewaktu masih kecil, memiliki motivasi yang luar biasa, tanpa ada rasa takut dan malu. Setelah kita berjalan terus menerus dari hari ke hari, maka kini kita dapat berjalan dengan baik, semua dilakukan secara otomatis oleh otak bawah sadar, karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan.

Karena itu marilah kita mulai melakukan suatu hal yang positif dan bermanfaat, lakukan terus menerus sehingga menjadi suatu kebiasaan. Memang dibutuhkan waktu untuk melakukan ini terus menerus, tetapi hasilnya kita nikmati pada masa mendatang. Semua ternyata muncul secara otomatis, karena kita melakukannya tanpa berpikir lagi (dilakukan oleh otak bawah sadar).

Jumat, 04 Februari 2011

Karakteristik Pemenang [SKDAG251]

PEMENANG adalah mereka yang dapat memberi tanpa mengingat-ingat dan mengambil tanpa melupakan. Sudahkah anda jadi seorang PEMENANG? Kalau belum, gunakan kesempatan yang ada.

Salah satu karakteristik pemenang adalah selalu mengingat jasa baik orang lain dan juga mengetahui kekurangannya, sedangkan karakteristik pecundang adalah selalu mengingat-ingat jasa dirinya kepada orang lain. Pemenang tidak pernah mengingat-ingat pemberian atau perbuatan baik yang dilakukannya pada orang lain, tetapi pecundang selalu mengagungkan dan menggembar-gemborkan perbuatan baik yang pernah dilakukannya.

Memang tidak mudah untuk menjadi pemenang, karena dalam diri kita terdapat kedagingan, yaitu berbagai hal jelek yang ada dalam diri kita, misalnya kesombongan, iri hati, nafsu marah, dan lain-lain. Seringkali kita tergoda oleh kedagingan sehingga melupakan berbagai hal yang positif. Jadi pada dasarnya untuk menjadi pemenang, maka kita harus dapat meninggalkan berbagai godaan, termasuk kedagingan.

Seorang pemenang sudah tidak menonjolkan ego dirinya lagi, tetapi ia lebih memperhatikan kepentingan orang lain. Memang tidak mudah, tetapi kita perlu terus berusaha untuk menjadi seorang pemenang. Setuju?

Kamis, 03 Februari 2011

Kuatir? No …. [SKDAG684]

Kekuatiran tidak akan menghilangkan masalah besok, tetapi hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini. Jadi ... janganlah kamu kuatir!

Dalam kehidupan pasti selalu ada masalah, walaupun mungkin sebagian masalah sebenarnya tidak real, tetapi berada dalam pikiran kita sendiri. Masalah real kita alami, misalnya saat kita sedang menderita sakit, kesulitan ekonomi, atau mengalami kebanjiran. Masalah dalam pikiran terjadi untuk hal yang belum terjadi, tetapi kita membayangkan dan menganggap hal tersebut sebagai suatu kesulitan, misalnya kekuatiran karena besok, Anda akan memberikan presentasi atau memimpin rapat untuk pertama kali, ketakutan besok hari akan hujan dan lain-lain.

Untuk mengatasi masalah real, jelas kita perlu untuk melakukan berbagai tindakan. Kekuatiran terhadap masalah real tidak dapat diatasi dengan hanya diam dan berharap saja; memang kita perlu berdoa mohon bantuan Tuhan, tetapi jelas bantuan itu tidak turun dari langit begitu saja, kita perlu berusaha dan bertindak. Misalnya saat anak kita sakit, ya segera bawa ke rumah sakit atau dokter terdekat.

Masalah tidak real diatasi dengan cara mengendalikan pikiran. Pikirkan dan bayangkan hal yang positif, misalnya untuk presentasi besok, bayangkanlah Anda sedang melakukan presentasi di ruang tersebut dengan baik dan bersemangat, lihat para pendengar terpesona dan bertepuk tangan memberikan tanggapan positif kepada Anda. Proses visualisasi ini jelas hanya untuk menenangkan mental kita, setelah itu jelas kita perlu belajar dan mempersiapkan diri untuk presentasi tersebut, serta tidak lupa untuk berserah dan mohon bimbingan Tuhan yang Maha Kuasa.

Bila kita kuatir, jelas tidak membawa damai di hati, kita malah menjadi gelisah dan tidak dapat melakukan apa pun. Jadi janganlah kuatir, tetapi berusahalah dan yakinlah bahwa Tuhan memberikan yang terbaik, tepat pada waktunya, tetapi seturut dengan kehendak-Nya, bukan kehendak kita.

Selasa, 01 Februari 2011

Dampak Kebaikan dan Kejahatan [SKDAG250]

Walaupun rejeki belum menghampiri orang baik, bencana sudah pasti menjauhinya.
Meskipun bencana belum menghampiri orang jahat, rejeki pasti sudah menjauhinya.

Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menjalani hidup ini sebagai orang baik atau orang jahat. Tuhan tidak memaksa, semua diserahkan kepada manusia untuk menentukannya sendiri; tentu saja semua harus bertanggungjawab terhadap pilihan masing-masing.

Tuhan jelas senang bila kita menjadi orang baik, dan Dia pasti akan memberkati semua orang baik. Manusia biasanya secara instant menginginkan agar mendapatkan rejeki dan kesehatan bila telah berbuat baik, tetapi kita perlu menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana yang tidak kita ketahui. Rencana-Nya belum tentu sama dengan keinginan kita, tetapi rencana-Nya pasti suatu rencana indah yang terjadi tepat pada waktunya. Jadi walaupun rasanya rejeki dan kesehatan belum datang menghampiri kita, tetapi yakinlah Tuhan telah melindungi kita dari bencana.

Terhadap orang jahat, Tuhan mungkin tidak langsung menghukumnya, karen Dia selalu memberikan kesempatan pada manusia untuk bertobat. Tetapi jelas akibat perbuatan jahatnya dia mengalami berbagai kesulitan terhadap orang-orang di sekelilingnya. Jadi untuk orang jahat, meskipun dia tidak mengalami bencana, tetapi pasti rejeki sudah menjauhinya, karena orang akan sangat berhati-hati bila melakukan transaksi bisnis dengannya.

Jadi mana yang kita pilih? Jadi orang baik atau jahat? Tentu Anda tahu pilihan terbaik yang harus kita pilih ….