Selasa, 31 Mei 2011

Mari Berjiwa Besar [SKDAG731]

Berjiwa besar membuat kita mampu untuk memaafkan orang lain dan tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan.

Manusia secara tidak sadar memang dilatih untuk lebih memperhatikan berbagai hal yang negatif, dibandingkan dengan hal-hal yang positif. Cobalah Anda tarik kesimpulan dari tiga soal / hubungan matematika berikut ?
3 + 4 = 8
4 – 2 = 2
7 + 2 = 9

Sebagian besar orang akan mengatakan bahwa dari tiga soal di atas satu salah atau salah satu atau yang pertama salah. Sedikit orang yang akan mengatakan bahwa dua benar, padahal kan jumlah yang benar lebih banyak daripada yang salah.

Untuk itu marilah kita berubah menjadi manusia yang berjiwa besar, sehingga kita memiliki kemampuan di atas orang rata-rata. Bila ada orang yang bersalah kepada kita, maka kita mampu memaafkan orang itu dan tidak dipenuhi oleh perasaan benci dan permusuhan dengan orang tersebut. Marilah kita belajar mengasihi semua orang termasuk yang sudah menyakiti kita. Sulit? Betul, memang tidak mudah, tetapi marilah kita bersandar pada kuasa Tuhan, karena Dia lah yang memampukan kita untuk melakukan hal tersebut …

Senin, 30 Mei 2011

Lakukan untuk Orang Lain Lebih Dahulu [SKDAG296]

Jika ingin bahagia, usahakan agar orang-orang lain juga bahagia (Russell).
Jika ingin dicintai seseorang, cintailah dia dan bersikaplah agar layak dicintai (Ben. Franklin)

Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri; kita membutuhkan dan dibutuhka oleh orang lain. Walaupun demikian seringkali kita terlalu egois, hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan kepentingan orang lain. Padahal kita seharusnya mencintai sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri, bahkan seharusnya kita mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri kita sendiri.

Berdasarkan hal itu, bila kita ingin dihormati orang lain, maka kita pun perlu terlebih dahulu menghormatinya. Bila kita ingin bahagia, maka kita perlu membahagiakan orang lain terlebih dahulu, demikian juga bila kita ingin mencintai orang lain, maka kita pun perlu mencintai orang lain. Selain itu tentu saja kita pun perlu menjadi pribadi yang memang layak untuk dihormati, dibahagiakan dan dicintai.

Jadi kita perlu memperbaiki kualitas diri kita terlebih dahulu, dan setelah itu tidak lupa untuk melakukan yang terbaik bagi orang lain. Dengan melakukan dua hal ini, niscaya hidup kita menjadi lebih penuh dengan sukacita dan damai sejahtera.

Minggu, 29 Mei 2011

Mari, Salurkan Berkat … [SKDAG730]

Berkat tidak dapat disimpan; ia akan raib jika tidak disalurkan. Biarkan berkat itu menyebar ke segala penjuru demi Kebahagiaan, Kedamaian, dan Kesuksesan semua makhluk hidup.

Tuhan sudah memberikan berbagai anugrah dan berkat kepada kita semua. Kemampuan bernafas dan Oksigen yang tersedia dengan bebas merupakan anugrah terbesar dan utama bagi kita semua. Selain itu kita telah memiliki kekayaan, harta benda, berbagai kepintaran, ketrampilan, dan lain-lain; semua berasal dari Tuhan dan sebagian besar kita memperolehnya secara gratis dan tanpa usaha apa pun.

Bila semua yang kita miliki berasal daripada-Nya, maka sebenarnya semua itu merupakan milik Tuhan yang dititipkannya kepada kita. Artinya Dia dapat mengambil balik milik-Nya setiap saat dari tangan kita, apalagi bila Ia melihat bahwa semuanya hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi saja dan tidak memiliki nilai positif bagi orang-orang lain.

Ada perumpamaan, seorang tuan yang akan pergi jauh, memanggil tiga orang kepercayaannya. Kepada orang pertama ia memberikan uang Rp. 100 juta, kepada orang ke dua ia memberikan Rp. 50 juta, dan pada orang ke tiga ia memberikan Rp. 10 juta. Waktu tuan itu pulang, ia menanyakan uang titipannya kepada ke tiga orang tersebut. Orang pertama melaporkan bahwa uang tersebut telah diolahnya dan menghasilkan Rp. 100 juta, demikian juga orang ke dua, yang telah menghasilkan uang Rp. 50 juta. Melihat hal itu tuan tersebut sungguh gembira, dan memberikan uang tersebut beserta hasilnya kepada hamba-hamba yang dapat dipercaya tersebut. Tetapi orang ke tiga yang takut karena tuannya sangat galak, maka ia hanya menyimpan uangnya di dalam tanah. Saat ditanya tuannya, ia mengembalikan uang Rp. 10 juta; melihat hal ini, tentu saja tuannya marah dan menghukum orang tersebut karena tidak dapat dipercaya, dan uang Rp. 10 juta diberikannya kepada orang pertama yang telah menghasilkan banyak.

Dengan mengingat hal tersebut, maka marilah kita menggunakan semua berkat yang telah diberikan-Nya tersebut kepada kita, demi membantu lingkungan, agar orang dan juga mahluk hidup lain memiliki kebahagiaan, kedamaian, dan kesuksesan. Janganlah kita takut untuk menggunakan semua berkat yang telah kita terima demi berbagai hal positif yang bermanfaat bagi semua ciptaan Tuhan.

Sabtu, 28 Mei 2011

Tataplah Masa Depan yang Cerah [SKDAG295]

Hadapkan wajahmu ke cahaya matahari, maka bayangan gelap jatuh di belakangmu (M. Gandhi).
Lihatlah masa depan yang terang, maka kamu tidak melihat masa lalu yang kelam.

Bila kita berjalan ke arah yang terang, matahari atau lampu yang menyala, maka kita tidak akan melihat bayangan kita sendiri, karena bayangan tersebut berada di belakang kita. Semakin dekat kita ke sumber cahaya, maka bayangan yang muncul di belakang kita pun semakin besar. Bila kita berjalan menjauhi terang, maka yang tampak adalah kegelapan, yaitu daerah yang tertutup oleh bayangan kita sendiri.

Hal ini menunjukkan bila kita melakukan dan bertindak benar, maka kita sedang menuju terang. Diri kita pun menjadi cerah, penuh sukacita, sedangkan kegelapan, yang melambangkan kekacauan dan dukacita, berada di belakang dan menjauhi kita.

Analogi lain yang dapat kita peroleh dari hal ini adalah masa depan yang kita jalani memiliki potensi yang luar biasa, karena itu marilah kita merancang dan membuat masa depan yang terang benderang. Bayangan melambangkan masa lalu, yang mungkin disertai kegagalan dan kekecewaan. Jadi dalam menjalani hidup ini, janganlah terpaku akan kehidupan masa lalu yang penuh kegelapan, tetapi marilah berjalan menuju terang untuk membuat masa depan yang gilang gemilang.

Jumat, 27 Mei 2011

Kerendahan Hati [SKDAG729]

Kerendahan hati menunjukkan kekuatan. Hanya orang yang berjiwa kuat dapat bersikap rendah hati, sehingga mau mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.

Banyak orang yang tidak mau mengakui keunggulan dan kelebihan orang lain; bahkan ada orang yang berani melakukan perbuatan yang licik untuk menjatuhkan orang tersebut atau mencegahnya memperoleh keberhasilan. Orang seperti ini jelas sangat egois, menganggap dirinya yang terbaik dan tidak mau mengakui keunggulan orang lain.

Kita harus ingat bahwa di atas langit masih ada langit; janganlah pernah merasa bahwa diri kita yang paling hebat. Ingat juga bahwa setiap manusia memiliki keunggulan masing-masing dan tidak ada seorang manusia pun yang unggul di segala bidang. Mungkin ia unggul dalam suatu bidang tertentu, tetapi tentu saja hal ini pun tidak berlangsung untuk selamanya, karena tidak lama lagi akan ada orang yang memiliki teknik atau pengetahuan baru, sehingga orang ini sekarang menjadi lebih unggul lagi.

Janganlah iri bila melihat ada orang lain yang lebih unggul atau lebih baik daripada diri kita. Milikilah kerendahan hati dan jadikanlah orang itu teladan bagi diri kita; jangan segan-segan untuk mencontoh dan belajar dari orang tersebut. Janganlah segan untuk belajar dari orang lain, tanpa memandang umur, kedudukan, suku bangsa atau apa pun juga, karena hal inilah yang membuat diri kita menjadi semakin maju dan semakin baik.

Selasa, 24 Mei 2011

Lebih Baik Gagal daripada Diam! [SKDAG294]

Yang membuat kita gagal bukanlah jatuh, melainkan tidak melakukan apa-apa. Bila kita sudah mencoba, maka kita belajar sesuatu, tetapi bila diam saja, tidak ada hasil.

Dalam melakukan sesuatu, seringkali kita mengalami kegagalan; hal ini merupakan suatu hal yang lumrah, karena kegagalan tersebut merupakan suatu proses belajar. Dalam hal ini yang penting kita tidak boleh menyerah, tetapi belajar lagi lalu melakukan kembali hal tersebut tentu saja dengan cara dan usaha yang berbeda. Jadi dalam menghadapi kegagalan pun kita perlu bersyukur karena ternyata selalu ada manfaat positif di balik kegagalan tersebut.

Kegagalan jauh lebih baik daripada tidak berani melakukan apa pun, karena bila kita tidak berani melakukan maka kita pasti gagal, tetapi bila kita mencoba masih ada kemungkinan untuk berhasil. Jadi janganlah pernah menyerah sebelum mencoba; lebih baik mencoba dan melakukannya daripada tidak melakukan apa pun.

Lebih baik lagi saat kita mencoba melakukannya, kita pun telah memiliki persiapan dan perencanaan yang matang. Hal ini tentu saja membuat kita tidak hanya asal mencoba, tetapi mencoba secara matang, sehingga kemungkinan untuk berhasil pun menjadi lebih meningkat.

Daripada diam lebih baik mencoba, tetapi mencoba perlu persiapan dan perencanaan yang matang. Dalam mencoba, kita tidak cukup hanya bermodalkan kenekadan, karena nekad hanya merupakan suatu perjudian. Jadi dalam mencoba kita pun tidak boleh membuang berbagai sumber daya sia-sia tetapi melakukannya dengan persiapan yang matang.

Senin, 23 Mei 2011

Kualitas Upaya … [SKDAG728]

Kita sudah terlambat memperbaiki masa lalu tetapi kita masih dapat memperbaiki masa depan melalui kualitas kerja hari ini. Kualitas nasib ditentukan oleh kualitas upaya.

Kualitas upaya yang kita lakukan menentukan hasil yang kita peroleh. Seringkali orang mengatakan bahwa hasil yang diperolehnya hanya ditentukan oleh nasib. Nasib tidak ditentukan oleh siapa pun, tetapi oleh usaha yang kita lakukan sendiri. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan, maka kita perlu melakukan upaya atau usaha semaksimal mungkin.

Masa lalu sudah tidak dapat diperbaiki lagi, karena waktu tidak mungkin diputar balik. Tetapi masa depan masih dapat kita tentukan sendiri. Hasil seperti apa yang kita harapkan dimasa depan sangat tergantung pada kualitas kerja kita sekarang. Jadi dengan memperbaiki kualitas kerja kita hari ini maka kita akan mendapatkan hasil di masa depan yang lebih baik, sesuai dengan kerja keras hari ini.

Kita perlu mencontoh dari seorang anak kecil yang tidak henti-hentinya belajar berjalan; walaupun ia jatuh dan menangis karena sakit, tetapi ia bangkit kembali dan berjalan lagi dengan tertatih-tatih. Bila dia tidak berupaya untuk melakukan hal tersebut, maka pasti setelah dewasa, ia hanya bisa merangkak.

Minggu, 22 Mei 2011

Yang Paling Bernilai ... [SKDAG293]

Harta yg paling berharga adalah iman.
Kesetiaan adalah kasih yg terbesar.
Bahasa terindah adalah syukur.
Kekuatan yang paling istimewa adalah doa.

Dengan memiliki iman, maka kita percaya bahwa Tuhan selalu ada beserta kita dan Dia tidak pernah meninggalkan kita barang sedetikpun. Pada keadaan sulit sekali pun, pasti ada solusi yang diberkan Tuhan kepada kita. Jadi yakinlah bahwa iman itu memang harta yang paling berharga untuk kita semua.

Dalam hidup ini kita perlu untuk saling mengasihi satu sama lain; karena itu kasih harus diterjemahkan menjadi suatu tindakan. Salah satu tindakan yang menunjukkan kasih adalah kesetiaan. Dengan memiliki kesetiaan terhadap tugas maka kita tidak akan pernah meninggalkan tugas dan kewajiban tersebut. Kesetiaan kita pada seseorang merupakan bentuk kasih yang nyata dari kita kepada orang tersebut; jadi memang kesetiaan merupakan kasih yang terbesar.

Terhadap segala hal yang kita alami kita perlu selalu bersyukur; dengan mengucap syukur, maka dari mulut kita tidak pernah keluar suatu umpatan atau cacian. Jadi syukur memang merupakan bahasa yang paling indah.

Doa merupakan komunikasi antara manusia dengan Tuhan; kita dapat menyampaikan permohonan, ucapan syukur, permohonan ampun, ataupun hanya sekedar ’curhat’ kepada Tuhan. Tuhan pasti mengabulkan semua permohonan kita, walaupun tentu saja bukan menurut kehendak kita tetapi menurut kehendak-Nya yang jauh lebih luar biasa dan jauh lebih indah hasilnya. Jadi doa memang merupakan suatu kekuatan istimewa yang memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan Tuhan.

Sabtu, 21 Mei 2011

Ciptakan Saat-saat Indah … [SKDAG727]

Marilah kita penuhi hidup dengan saat-saat indah dengan:
- selalu berpikir positif
- tersenyum pada setiap orang
- berlaku ramah dan bersahabat.
- bekerja lebih cerdas

Hidup ini indah atau tidak, tergantung pada diri kita sendiri; lebih tepatnya tergantung pada pikiran, hati, dan tindakan yang kita lakukan. Hidup yang indah tidak tergantung pada lingkungan dan orang lain; kitalah yang menciptakan keindahan tersebut dalam hidup kita.

Marilah kita ciptakan keindahan tersebut dalam hidup kita dengan jalan melakukan berbagai cara berikut:
• Selalu berpikir positif. Dengan berpikir positif, maka tidak ada kekuatiran, ketakutan, dan perasaan curiga terhadap orang lain.
• Tersenyum pada setiap orang. Dengan tersenyum hati kita pun bahagia dan orang lain yang menerima senyum pun berbahagia juga; ia akan membalas senyum kita, dan hal ini tentu saja membuat kita pun menjadi lebih bahagia.
• Berlaku ramah dan bersahabat. Dengan selalu siap menolong orang maka kita pun merasa bahagia, karena kita menjadi manusia yang berguna.
• Bekerja lebih cerdas. Hal ini membuat kita mendapatkan hasil yang lebih baik secara efisien, dan tentu saja kita pun menjadi lebih berbahagia.

Ayo, mari segera kita lakukan sekarang juga dan mulai dari diri kita sendiri, untuk menciptakan hidup yang indah dan penuh kebahagiaan …

Jumat, 20 Mei 2011

Manfaat Syukur ... [SKDAG292]

Makin banyak Anda mengenali dan mengucap syukur untuk hal-hal yg Anda miliki, makin banyak hal yang Anda miliki yang dapat Anda ucapkan syukur (Zig Ziglar).

Apa yang akan Anda lakukan, sebagai orang tua, bila anak Anda selalu mengucap syukur dan terima kasih saat diberi sesuatu? Tentu Anda pun senangkan, karena pemberian Anda dihargai dan dibutuhkannya; akibatnya tentu saja Anda pun berusaha untuk memberi dan memberi lagi dengan sepenuh hati.

Nah hal seperti inilah yang terjadi dengan Bapa kita di Surga; bila kita selalu mengucap syukur atas semua pemberian dan anugerah-Nya, maka Dia pun penuh dengan sukacita dan akan memberikan lebih banyak lagi kepada kita. Jadi marilah kita mengucap syukur dalam segala hal, baik pada saat suka maupun saat duka. Apa pun yang kita alami saat ini, kita percaya bahwa Tuhan memiliki rencana indah di balik kejadian tersebut, dan yakinlah rencana-Nya selalu indah dan terjadi tepat pada waktunya.

Dengan bersyukur pun kita telah membuang perasaan iri hati atas milik orang lain, perasaan tidak puas terhadap milik kita sendiri. Yakinlah walaupun katanya rumput di rumah tetangga lebih hijau, tetapi taman di rumah kita lebih indah dan penuh dengan bunga yang indah. Amin ...

Kamis, 19 Mei 2011

Kualitas Manusia [SKDAG291]

Kualitas diri manusia tidak ditentukan oleh apa yang dimilikinya tetapi oleh apa yang telah dilakukannya bagi orang lain, bagi negara, bagi keluarga dan juga bagi diri sendiri.

Setiap orang tentu saja ingin menjadi manusia yang berkualitas, tetapi banyak orang yang tidak mengetahui caranya. Ada orang yang menonjolkan diri dengan memamerkan kekayaan yang dimilikinya, pangkat yang disandangnya, atau ilmu pengetahuan yang dikuasainya. Tentu saja semua itu baik dan berguna, tetapi percuma bila hanya digunakan untuk memenuhi keinginan diri sendiri.

Manusia berkualitas ditunjukkan oleh hasil yang telah dilakukannya bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga, orang lain, negara, dan mungkin juga untuk kebutuhan seluruh umat manusia di dunia ini. Kualitas diri bernilai bila kita bermanfaat bagi orang lain, dan tentu saja semua dilakukan dengan hati yang tulus, tanpa pamrih apa pun.

Marilah kita menjadi manusia berkualitas dengan mengabdikan semua yang kita miliki: harta, waktu, kepintaran, bakat, dan lain sebagainya, bagi orang-orang lain di sekitar dengan tujuan untuk menyenangkan, membuat mereka menjadi lebih pandai dan terampil, atau memberdayakan mereka.

Karakteristik Manusia Besar [SKDAG726]

Manusia besar memiliki dua hal berikut:
(1) mampu memberi pada saat kekurangan, dan
(2) memaafkan musuhnya.
(John C. Maxwell)

Manusia selama hidupnya di dunia dipenuhi oleh kedagingan, yaitu segala nafsu jelek yang ada dalam dirinya. Hal ini lah yang menyebabkan manusia menjadi manusia yang egois, tidak mampu menguasai diri, ingin menang sendiri, dan lain-lain.

Tetapi kita juga perlu menyadari bahwa setiap manusia memiliki hati nurani atau budi di dalam dirinya. Hal inilah yang mendorong manusia untuk melakukaan tindakan yang benar dan sesuai dengan keinginan Tuhan.

Menurut John C. Maxwell, manusia yang besar memiliki dua hal yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Hal tersebut adalah (1) mampu memberi pada saat kekurangan, dan (2) memaafkan musuh. Manusia besar mampu mengatasi kedagingan yang ada di dalam dirinya, sehingga pada saat kekurangan pun ia masih mampu untuk memberi, padahal orang lain akan memberi pada saat kelebihan. Selain itu manusia besar pun mampu memaafkan musuhnya; dalam hal ini ia tidak memiliki dendam sedikit pun.
Apakah kita sanggup melakukan hal tersebut, sehingga kita layak untuk dianggap sebagai manusia besar? Mari kita terus berusaha …

Selasa, 17 Mei 2011

Cara Tuhan memang Luar Biasa ... [SKDAG290]

Cara Tuhan memang luar biasa. Ketika saya mohon diberikan kasih sayang, Ia memberikanku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat berbagi dengannya.

Manusia seringkali hanya berpikir jangka pendek, sedangkan rencana Tuhan bersifat jangka panjang, sehingga pikiran kita sebagai manusia tidak mampu untuk memahaminya. Walaupun manusia memiliki otak yang luar biasa, tetapi tetap saja kemampuan otak dan logika kita tidak mampu mengerti logika Tuhan yang sangat luar biasa.

Misalnya saat kita memohon kesetiaan, maka Tuhan mendatangkan banyak cobaan dalam hidup kita; nah ... sebenarnya dengan adanya cobaan ini, maka kita dapat menunjukkan dan memiliki kesetiaan kepada Tuhan. Saat kita memohon kasih sayang, maka Tuhan mendatangkan orang-orang yang luka hatinya dengan tujuan agar kita dapat mengasihi dan menyayangi mereka, sesuai dengan yang kita mohon. Itu semua logika-Nya yang berada jauh di atas logika manusia.

Jadi saat kita mengajukan permohonan kepada Tuhan, jangan lupa juga untuk berserah kepada-Nya, karena permohonan kita pasti dikabulkan, tetapi sesuai dengan cara-Nya yang tidak dapat kita pahami. Tuhan menjawab permohonan kita, minimal dengan tiga cara,yaitu dengan (1) mengabulkannya saat ini juga, (2) menundanya, artinya akan dikabulkan tetapi bukan sekarang, atau (3) menggantinya dengan hal lain yang jauh lebih baik. Pada alternati ke 2 dan ke 3, seringkali kita melihat bahwa permohonan kita seolah-olah tidak dikabulkan-Nya, tetapi sebenarnya Ia mengabulkan dan memberikannya menurut kehendak-Nya yang jauh lebih baik, dan terjadi tepat pada waktunya, karena itu kita perlu untuk selalu berserah kepada kehendak-Nya.

Minggu, 15 Mei 2011

Hargai Milik Kita ... [SKDAG725]

Saat tidak memiliki lagi, kita baru menyadari betapa berharganya hal tersebut. Jadi sebelum kehilangan, marilah kita menghargai dan menjaganya dengan baik, serta bersyukur selalu.

Seringkali manusia kurang menghargai atau mengabaikan sesuatu yang telah dimilikinya, baik itu berupa barang, ilmu pengetahuan, keterampilan, maupun keluarga, teman atau rekan kerja. Misalnya Anda kecewa karena hanya memiliki sepeda motor yang tua, tetapi saat motor itu hilang, maka Anda pun kecewa dan baru merasakan kehilangan. Demikian juga dengan anak, yang mungkin sering malas dan sering membuat malu orang tua, sehingga ia diusir oleh orang tuanya; tetapi saat anaknya pergi dan tidak kembali lagi ke rumah, barulah orang tua merasakan kehilangan.

Nah … itulah sifat manusia, saat ada di tangan, biasanya kita kurang atau tidak menghargainya, tetapi saat tidak ada barulah kita merasa kehilangn dan menyesal. Penyesalan memang selalu datang terlambat; karena itu agar tidak menyesal, maka marilah kita menghargai segala sesuatu yang kita miliki. Cintailah pekerjaan yang sekarang kita lakukan; janganlah berpikir bahwa pekerjaan itu berat sedangkan gajinya tidak memadai, karena memang tidak mudah untuk mencari pekerjaan baru.

Ingat juga bahwa segala sesuatu yang kita miliki saat ini itu semuanya berasal dari Tuhan. Dia lah yang menitipkannya kepada kita, sehingga kita wajib memelihara dan menjaga, serta menggunakannya secara benar untuk kepentingan banyak orang. Bila titipan Tuhan kita gunakan dengan layak dan benar, maka pasti Dia menambahkannya lagi kepada kita, tetapi bila kita tidak mau menggunakan, maka mungkin Tuhan mengambil semuanya.

Sabtu, 14 Mei 2011

Cerahkan Hari yang Baru ... [SKDAG289]

Tiap hari adalah hari yang baru, jangan cegah masa depan luar biasa yang Tuhan sediakan bagimu dengan tinggal diam dalam rasa sakit masa lalu. Jangan biarkan masa lalu menentukan masa depanmu.

Apa yang akan terjadi pada masa depan? Tidak ada yang tahu, tetapi bagaimanakah masa depan saya? Tergantung dari setiap tindakan yang kita lakukan saat ini. Bila saat ini kita hanya bersantai dan diam saja, tentu saja masa depan kita pun tidak jelas, tetapi bila kita rajin belajar, bekerja, dan terus mengembangkan diri untuk mewujudkan impian kita, maka percayalah impian tersebut akan terwujud sesuai dengan rencana Tuhan.

Masa lalu sudah berlalu dan tidak dapat kembali lagi, karena itu janganlah kita terpaku pada masa lalu, baik keberhasilan maupun kegagalan, karena tidak akan mengubah masa depan kita. Bila kita terus memikirkan masa lalu, maka yang jelas kita tidak memiliki masa depan, karena kita sudah tidak mempedulikan lagi masa depan kita sendiri.

Masa depan ditentukan oleh hari ini, saat sekarang yang sedang kita jalani. Setiap hari yang kita peroleh pada saat bangun pagi merupakan hari baru yang memiliki potensi luar biasa. Tugas kita lah untuk mencerahkan hari yang baru ini; saat bangun pagi, tersenyumlah dan jangan lupa untuk berdoa, mengucap syukur kepada Tuhan. Setelah itu bayangkanlah rencana yang akan kita jalankan hari ini mulai dari pagi sampai malam; buat semuanya berhasil dengan baik dan luar biasa. Sekali lagi tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan, setelah itu mandi lalu sarapan. Kemudian lakukan semua aktivitas kita pada hari itu dengan penuh semangat dan sukacita. Niscaya semua rencana kita terwujud bila sesuai dengan rencana Tuhan. Amin ...

Kamis, 12 Mei 2011

Manfaatkan Kesempatan [SKDAG288]

Kesempatan hanya datang satu kali, karena itu hiduplah seperti orang-orang bijaksana yang dapat menggunakan setiap kesempatan yang ada dengan se-baik2nya.

Setiap kesempatan yang datang itu hanya satu kali; bila ada kesempatan lagi walaupun mengenai hal yang sama, tetapi kondisi dan situasinya sudah berbeda, sehingga tetap tidak sama. Karena itu marilah kita manfaatkan setiap kesempatan yang ada agar kita tidak kehilangan peluang tersebut.

Tentu saja tidak setiap penawaran yang datang pada kita langsung kita terima, karena bila hanya mengandalkan keberanian saja, tidaklah cukup. Jangan-jangan kita malahan mendapat kegagalan dan menderita kerugian. Jadi untuk meraih kesempatan yang datang tentu saja kita perlu menerimanya secara bijaksana. Kesempatan yang sesuai dengan kompetensi yang kita miliki barulah kita terima, tetapi bila tidak sesuai, ya ... artinya memang tidak cocok untuk kita.

Agar kita siap untuk meraih kesempatan yang datang, maka tentu saja dalam bidang yang kita minati, kita perlu terus mempersiapkan diri, belajar dan terus mengembangkan diri tanpa mengenal lelah. Dan tentu saja tidak lupa untuk terus berserah dan mohon petunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa ...

Selasa, 10 Mei 2011

Mencapai Kebahagiaan Sejati [SKDAG723]

Cara sederhana untuk menyelesaikan masalah dan mencapai kebahagiaan sejati adalah dengan tetap tersenyum dan terus memberikan perhatian pada orang lain (DAG).

Dalam hidup ini, masalah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan; hampir selalu ia hadir dalam setiap kegiatan yang kita lakukan. Banyak yang menganggap masalah merupakan batu sandungan, hambatan, ganjalan yang membuat kita menjadi tidak bahagia. Ada orang yang mengatakan: “Saya akan bahagia, kalau saya sudah kaya, memiliki rumah 3 lantai”, atau ada juga yang mengatakan: “Seandainya saya tidak menikah dengan dia, pasti saya sudah berbahagia”.

Nah … kedua kalimat tersebut menunjukkan orang-orang yang bahagia pada masa yang akan datang dan bahagia pada masa lalu; semuanya disertai dengan syarat tertentu. Kalau begitu, apakah dia sudah bahagia sekarang? Pasti belum! Sekarang ia sedang berpikir dengan kening berkerut untuk memecahkan masalah yang dihadapinya terus menerus. Jelas hal ini merupakan suatu kesalahan; bahagia ada di tangan kita dan tidak tergantung pada syarat atau kondisi apa pun. Bahagia itu sekarang dan setiap saat, jadi janganlah kita menundanya lagi, karena akan merugikan diri sendiri.

Dengan bersyukur dan mau memahami semua hal yang terjadi akan membuat kita bahagia. Selain itu tentu saja dengan memperhatikan orang lain. Bila kita tersenyum pada orang lain dan ia membalas senyum kita, maka kita sungguh merasa berbahagia. Bagaimana bila senyum kita tidak dibalas? Tidak usah dipikirkan yang penting kita memberi senyum pada orang itu; walaupun dia tidak membalasnya, kan kita tidak menderita kerugian apa pun. Jangan merasa kecewa atau diremehkan, karena hal tersebut membua kita menjadi tidak bahagia; untuk apa memikirkan hal tersebut, kan masih banyak yang harus kita pikirkan dan kerjakan. Membantu orang lain pun merupakan suatu kebahagiaan tersendiri, karena kita merasa bahwa diri kita ternyata berguna; kita bersyukur karena kita ternyata mendapat kelebihan dari Tuhan, baik harta, kesehatan, maupun waktu.

Jadi untuk bahagia, bersyukurlah dan perhatikanlah orang lain. Mari kita lakukan sekarang juga …

Senin, 09 Mei 2011

Tipe Stetoskop vs Tipe Teropong [SKDAG722]

Ada dua tipe manusia: tipe stetoskop yang selalu mencari masalah dan berpikir 'why', serta tipe teropong yang selalu melihat ke masa depan dan berpikir 'how'. Tipe ke-2 jelas lebih baik dan efektif.

Stetoskop digunakan oleh dokter untuk memeriksa kondisi pasien, terutama mengenai denyut jantung. Dengan alat ini dokter dapat menemukan penyebab dari masalah / penyakit yang sedang kita derita. Sedangkan teropong digunakan untuk melihat ke tempat yang jauh.

Nah … manusia pun demikian, ada yang bersifat seperti stetoskop, dan ada juga yang bersifat seperti teropong. Manusia tipe stetoskop selalu melihat ke masa lalu dan berpikir ‘why’ atau ‘mengapa’; untuk setiap hal yang sedang dihadapinya, maka ia akan berpikir ‘mengapa demikian’ dan ‘apa penyebabnya’. Misalnya saat ia mengalami PHK, maka ia akan mencari apa atau siapa yang menyebabkan ia hal tersebut. Berpikir seperti membuat kita hanya fokus pada masalah; penyebab masalah belum tentu dapat diungkapkan, sehingga yang terjadi adalah kita memunculkan kambing hitam, sebagai pihak yang dikorbankan dan dianggap menjadi penyebab hal tersebut.

Sedangkan manusia tipe teropong lebih melihat ke masa depan dan berpikir ‘how’ atau ‘bagaimana’; untuk setiap hal yang sedang dihadapinya, maka ia lebih berpikir untuk ‘apa yang harus dilakukannya setelah hal tersebut terjadi’. Misalnya saat ia di-PHK, maka ia mensyukuri hal tersebut, tidak putus asa dan menyerah. Lalu ia mulai berpikir untuk mencari solusi; langkah apa yang harus dilakukan agar ia dapat meraih masa depannya, bahkan masa depan yang lebih baik. Ia segera melamar mencari pekerjaan yang baru atau mungkin juga ia mempersiapkan diri untuk berwirausaha.
,
Jelas, daripada memikirkan masalah lebih baik kita mencari solusinya. Artinya marilah kita menjadi manusia tipe teropong yang tidak mengungkit-ungkit kesalahan atau kegagalan pada masa lalu, tetapi lebih berfokus untuk mewujudkan cita-cita di masa depan. Amin …

Orang Suci dan Pertobatan [SKDAG287]

Orang suci bukanlah orang yang tidak pernah berbuat dosa, tetapi orang suci adalah orang yang mempunyai kepekaan yang besar terhadap dosa yang kecil (Calvin).

Bila kita membahas tentang orang suci, maka yang ada dalam pikiran kita adalah orang yang dalam hidupnya tidak pernah berdosa, selalu melakukan kebaikan, dan tidak pernah melakukan hal yang tercela. Apakah mungkin hal ini terjadi? Jelas tidak mungkin, karena manusia memiliki tiga kelemahan dan godaan, yaitu dangdutan, yang merupakan singkatan dari daging, dunia, dan setan.

Yang dimaksud dengan daging adalah segala keinginan buruk yang ada dalam diri manusia, misalnya nafsu untuk marah, nafsu seks dan lain-lain; godaan ini berasal dari dalam diri kita sendiri. Sedangkan dunia merupakan godaan yang berasal dari luar, misalnya kita yang selama ini bekerja dengan jujur, mulai tertarik untuk melakukan korupsi karena tergiur dengan kehidupan tetangga yang kaya raya akibat hasil korupsi. Godaan yang ke-tiga adalah setan, yaitu godaan dari kekuatan lain, yang ingin membuat manusia menjadi berdosa, misalnya menyembah berhala, datang ke tempat kramat, percaya kepada dukun dll.

Orang suci pun mengalami godaan dangdutan ini, dan mereka pun pernah jatuh dalam godaan-godaan. Tetapi bila orang biasa menikmati dangdutan, maka orang suci adalah orang yang sangat peka dengan setiap kesalahan atau dosa. Untuk setiap dosa yang kecil pun, ia segera bertobat, datang ke hadapan Tuhan, dan segera memohon ampun kepada-Nya.

Mau jadi orang suci? Mari kita mulai dengan menyadari setiap kesalahan, sekecil apa pun itu, lalu datang ke hadapan Tuhan dan pertobatan yang terus menerus. Amin ...

Jumat, 06 Mei 2011

Melihat … [SKDAG721]

Dengan mata fisik kita dapat melihat keindahan dan juga memancarkannya, tetapi mata iman kita dapat melihat hal yang jauh luar biasa, yaitu percaya kepada Allah.

Salah satu panca indra yang paling dibutuhkan manusia adalah mata, yang membuat kita dapat melihat keindahaan alam semesta, kecantikan atau ketampanan manusia ciptaan Tuhan. Selain berfungsi untuk melihat, mata juga memancarkan keindahan bagi orang lain yang melihatnya. Banyak orang mengatakan bahwa dengan melihat mata seseorang maka kita akan tahu isi hatinya.

Selain mata fisik dan mata hati, masih ada lagi mata iman, yang fungsinya jauh lebih penting, karena dengan mata iman, kita dapat melihat berbagai hal secara luar biasa, bukan hanya yang kasat mata, tetapi juga yang tidak terlihat. Dengan mata iman, kita dapat percaya kepada Allah dengan sepenuh hati, walaupun mungkin kondisi kita sedang menghadapi masalah atau kesulitan. Mata iman membuat kita yakin bahwa Allah memiliki rencana yang indah, dan akan terjadi tepat pada waktunya; kita juga percaya bahwa Allah tidak pernah membuat rancangan kecelakaan atau rancangan dukacita buat kita semua. Mata iman mampu membuat kita beriman kepada Allah dan mewujudkannya dalam tindakan sehari-hari.

Selasa, 03 Mei 2011

Mewujudkan Goal [SKDAG286]

Tidak ada kata gagal yang ada hanya kesuksesan yang tertunda, fokuslah pada GOAL anda dan lakukan segala cara dan upaya positif untuk mencapainya.

Untuk mewujudkan goal atau sasaran yang ingin dicapai, kita perlu mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Gunakan akal dan pikiran untuk memilih ide terbaik, gunakan tenaga, keterampilan untuk menentukan cara terbaik mewujudkannya. Jadi intinya kita harus menggunakan segala cara dan terus berupaya secara positif untuk mencapai sasaran atau goal yang telah kita tetapkan.

Tetapi untuk mencapai hal tersebut, tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan; walaupun sudah berjuang setengah mati, ternyata seringkali kita pun tetap gagal. Nah kegagalan ini merupakan suatu ujian untuk mencapai keberhasilan; bila kita merasa putus asa dan tidak mau mencoba lagi, maka jelas kita gagal, dan sasaran pasti tidak tercapai. Kegagalan merupakan ujian; kita perlu belajar dari kegagalan dan mencari cara lain yang lebih baik untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Bila kita terus berusaha, mau bertanya, dan tidak henti belajar, maka pasti suatu saat kita berhasil mencapai sasaran yang telah kita tentukan. Jadi kegagalan itu merupakan kesuksesan yang tertunda. Bila kita tidak pernah mengalami kegagalan, maka jangan-jangan kita menjadi manusia yang sombong, tidak mau mendengar pendapat orang lain, dan juga mungkin tidak percaya pada kuasa Tuhan.

Marilah kita syukuri kegagalan yang telah kita alami, karena dari hal itulah kita dapat belajar dari kesalahan atau kegagalan, sehingga kita menjadi bertumbuh. Bila gagal, maka kita jangan putus asa, tetapi segera bangun lagi, cari cara baru dan lakukan lagi dengan berbeda. Percayalah kita sedang menuju keberhasilan ...

Senin, 02 Mei 2011

Kendalikan Kebahagiaan Pribadi … [SKDAG720]

Ketika Anda tidak lagi mencemaskan pendapat/pikiran orang lain tentang diri Anda, Anda dapat mengendalikan kebahagiaan diri sendiri (Fanny S).

Janganlah diri kita dikendalikan oleh pikiran, tetapi biarkanlah kita yang mengendalikan pikiran. Seringkali saat kita sedih, maka kita pun menjadi tidak dapat bekerja dengan baik, karena pikiran kita terus mengingat-ingat peristiwa tersebut. Nah … sekarang kita perlu membaliknya, peristiwa sedih itu sudah terjadi dan kita tidak mungkin untuk mengubahnya. Untuk itu kita perlu dengan ikhlas menerima kejadian tersebut dan berkonsentrasi untuk melakukan tugas yang ada di depan mata, karena hal tersebut menentukan masa depan kita. Janganlah mengorbankan masa depan dengan mengingat kesedihan atau kegagalan pada masa lalu; yang penting sekarang kita bangkit, memperbaiki dan mengubah diri kita sendiri.

Pikiran kita sering terkontaminasi juga dari pendapat orang-orang lain yang ada di sekitar kita, termasuk juga orang-orang yang dekat dengan kita. Pendapat mereka mungkin perlu kita dengar juga, tetapi keputusan ada pada diri kita sendiri. Misalnya bila Anda memiliki cita-cita untuk menjadi seorang penyanyi dan Anda memiliki suara yang bagus, apalagi sudah mengasahnya dengan terus belajar, maka saat ada teman yaang mengatakan: “Kamu ga mungkin jadi penyanyi terkenal, karena tampangmu biasa-biasa aja ..”. Nah kepercayaan diri Anda jangan menjadi goyah, untuk menjadi penyanyi kan yang penting suara, tampang hanya faktor pendukung saja.

Jadi bila Anda sudah yakin dengan keputusan Anda, jangan pikirkan pendapat orang lain. Yang perlu kita pikirkan adalah penyertaan Tuhan terhadap langkah yang telah kita pilih. Kita perlu bertanya pada Tuhan dan mengevaluasi apakah langkah yang kita pilih sudah sesuai dengan rencana-Nya.

Minggu, 01 Mei 2011

Perkataan Manusia dan Sabda Allah [SKDAG285]

Kata-kata manusia sering memberikan pengaruh yang luar biasa dan hebat, tetapi Sabda Allah memberikan apa yang dikatakanNya. Bila Ia bersabda maka segalanya terjadi.

Dalam komunikasi dengan orang lain, pengaruh kata-kata ternyata hanya 7%; intonasi suara memberi pengaruh 38%, dan pengaruh terbesar diperoleh dari bahasa tubuh, yaitu sebesar 55%. Jadi bila kita berkomunikasi dengan orang lain, maka kita harus mengucapkan kata-kata dengan intonasi suara yang tepat dan bahasa tubuh yang mendukung. Hal ini menyebabkan pengaruh komunikasi menjadi 100% dan dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi lawan bicara kita.

Tetapi bila kita melakukan komunikasi internal (berkata pada diri sendiri), maka kata-kata di pikiran kita saja sudah memberikan dampak 100%. Jadi kita perlu berhati-hati bila berbicara pada diri sendiri; janganlah berpikir negatif, karena hal itulah yang terjadi. Misalnya bila saat Anda diminta untuk melakukan presentasi, kemudian Anda berpikir: ”Saya tidak bisa presentasi, bagaimana bila nanti gemetaran, gugup, dan lupa materinya?”. Dan yang terjadi saat Anda tampil ke depan, Anda memang gemetaran, gugup, dan lupa akan materi yang harus disampaikan.

Saat berbicara dengan diri sendiri, tanamkanlah kata-kata positif yang memberikan semangat, misalnya: ”Saya pasti bisa presentasi dengan lancar dan baik” atau ”Saat di depan, saya dapat mengingat seluruh materi yang sudah saya siapkan, dan saya menyampaikannya dengan lancar dan menarik”.

Yang lebih luar biasa lagi, tentulah Sabda Allah, karena bagi Dia tidak ada yang mustahil; semua yang diinginkan-Nya pasti terwujud. Tetapi Allah juga memperhatikan kebebasan yang dimiliki manusia, sehingga Dia tidak memaksakan kehendak-Nya. Tugas kita adalah menyesuaikan rencana kita dengan rencana Allah, agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Amin ...