Jumat, 28 Desember 2012

Jaminan Masa Depan [SKDAG935]


Jaminan yang dapat diandalkan bagi masa depan Anda bukan UANG, tetapi PENGETAHUAN, PENGALAMAN dan KEMAMPUAN.

Semua harta yang kita miliki saat ini dapat hilang dalam waktu sekejap mata; hal ini menunjukkan bahwa uang tidak dapat memberikan jaminan bagi masa depan. Walaupun demikian hendaknya kita jangan terlalu kuatir akan masa depan, karena Allah kita telah memelihara burung-burung di udara dan bunga-bunga di ladang; apalagi kita, manusia – ciptaan terbaik Allah, pastilah Dia akan pelihara juga.

Data menunjukkan bahwa beberapa orang pemenang hadiah lottere yang bernilai ratusan juta, ternyata setelah beberapa tahun, orang itu ternyata telah menjadi miskin kembali bahkan sampai ada yang memiliki hutang yang luar biasa banyaknya. Tetapi di sisi lain, ada juga beberapa orang pengusaha yang telah bangkrut, tetapi dalam waktu beberapa tahun saja, dia telah berdiri kembali sebagai pengusaha papan atas.

Ternyata yang menentukan masa depan itu adalah berbagai faktor yang ada dalam diri kita, misalnya ilmu pengetahuan, pengalaman, kemampuan, kepribadian, serta jaringan (network) yang dimilikinya. Salah satu faktor lagi yang sangat menentukan masa depan kita adalah berserah kepada Tuhan!

Senin, 24 Desember 2012

Fungsi Semangat … [SKDAG934]

Tanpa semangat, Anda tidak akan punya energi, tanpa energi Anda tidak akan punya apa pun (Donald Trump).

Semangat itu adalah api, yang berfungsi untuk membakar atau menghangatkan semua yang dingin dan lesu. Bila hati kita beku dan dingin, tiada lagi semangat, maka kita pun menjadi ‘mati’, karena tidak ada lagi yang akan kita kerjakan; yang ada hanya perasaan malas dan statis ….

Jadi semangat itu adalah awal dari segala prestasi yang dapat kita raih, karena semangat merupakan sumber energi yang membuat kita tidak pernah kehabisan energi. Dengan semangat, kita dapat belajar dan berusaha semaksimal mungkin, tanpa mengenal lelah. Fisik yang sudah melemah akibat rasa lelah, seperti mendapatkan energi tambahan, pada saat semangat muncul membakar …

Apa yang terjadi bila kita tidak memiliki semangat? Tanpa semangat tidak ada energi, dan tanpa energi tidak akan ada hasil apa-apa; yang kita dapat hanyal nol besar. Marilah terus dan tetap bersemangat untuk mewujudkan semua cita-cita dan mimpi kita.

Sabtu, 22 Desember 2012

Dampak Kekuatiran [SKDAG933]


Kekuatiran tidak mengosongkan kesukaran esok hari; tetapi mengosongkan kekuatan hari ini (Corrie Ten Boom)

Manusia seringkali kuatir akan berbagai hal yang belum pasti pada masa depan, misalnya kuatir apakah besok akan terjadi kiamat? Kiamat atau kejadian pada masa depan itu tidak ada manusia yang tahu, hanya Tuhanlah dengan kuasanya yang mengetahui semua rancangannya yang akan dilakukannya.

Dengan kita memiliki kekuatiran apakah kejadian pada masa depan dapat kita tentukan? Tentu saja tidak, kekuatiran kita tidak dapat meniadakan kesukaran yang akan terjadi pada masa depan. Tetapi bila kita terus dirundung kekuatiran, maka yang terjadi seluruh aktivitas kita pada hari ini pun akan terganggu karena fokus pikiran kita tidak tertuju pada pekerjaan yang kita lakukan tetapi pada kekuatiran itu sendiri. Jadi jelas kekuatiran itu sudah mengosongkan kekuatan kita hari ini.

Kekuatiran itu belum tentu terjadi, jadi solusi terbaik untuk mengatasi kekuatiran yang kita hadapi adalah dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya, sehingga bila hal tersebut terjadi, kita pun sudah siap, sehingga tidak perlu takut lagi. Jangan kamu kuatir, tetapi bersiaplah dan belajarlah senantiasa …

Jumat, 21 Desember 2012

Awalnya … Netral [SKDAG932]



Berbagai peristiwa yang  kita lihat, dengar, rasakan atau alami, bersifat netral, sampai kita memberikan "arti" terhadap peristiwa itu sendiri (Ursula Erna)

Apakah pisau berbahaya? Pisau sebenarnya hanya suatu alat, berupa benda mati yang tidak dapat melakukan apa-apa. Pisau itu dapat berbahaya atau bermanfaat tergantung pemakainya; bila pisau digunakan untuk memotong cabai dan bawang, pasti bermanfaat karena sangat membantu dalam proses memasak makanan. Tetapi bila pisau digunakan untuk menodong atau membunuh, memang dia dapat menjadi alat yang (sangat) berbahaya. Jadi berbahaya atau tidak, tergantung dari manusia yang menggunakannya, dan dari tujuan yang ingin diwujudkan oleh orang tersebut.

Demikian juga dengan semua peristiwa yang ‘masuk’ ke dalam pikiran kita melalui panca indra, dalam bentuk penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, atau pengecapan. Pada awalnya semua itu bersifat netral; data tersebut menjadi bermakna setelah kita memberi ‘arti’ dalam pikiran kita sendiri. Misalnya saat Anda sedang berdiri tiba-tiba ada seseorang yang menatap mata Anda; sebenarnya tidak ada apa-apa, dia hanya menatap Anda saja. Tetapi bila Anda memaknainya sebagai suatu penghinaan atau tantangan, maka Anda pun dapat menjadi marah terhadap orang tersebut. Tetapi saat ia memandang dan Anda menganggap itu adalah pandangan biasa saja atau mungkin pandangan kagum terhadap pakaian Anda, maka Anda dapat memaknainya secara berbeda.

Memang perasaan Anda pada saat peristiwa itu terjadi pun dapat mempengaruhi tindakan Anda. Karena itu sebaiknya kita tidak menggunakan perasaan, tetapi gunakanlah akal budi dan beri makna yang positif dalam segala peristiwa yang kita alami, maka hal ini pasti akan membuat kita menjadi bahagia dan penuh sukacita …

Menerima Kekurangan [SKDAG931]


Yang terindah belum tentu yang terbaik, yang sempurna tidak selalu menjanjikan kebahagiaan, tetapi jika kita dapat menerima kekurangan sebagai anugrah, itulah kesempurnaan.

Manusia adalah mahluk yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan, tetapi selalu menuntut berbagai hal yang sempurna dan memuaskan. Tentu saja hal ini kita lihat sebagai sesuatu yang kontraversial, tetapi itulah kita … manusia. Manusia menginginkan selalu yang terindah, terbaik, dan yang sempurna, padahal di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna hanyalah Allah yang Maha Kuasa; manusia dan segala yang dihasilkannya tidak sempurna, karena memang kita memiliki banyak kekurangan.

Kekurangan itu adalah ciri manusia, dan itu perlu kita terima dan kita syukuri. Pada saat kita mampu menerima kekurangan kita, maka itulah kesempurnaan. Jadi bila Anda bermata sipit atau berhidung kurang mancung, terimalah itu apa adanya, karena hal itu merupakan ciri khas atau keunikan pribadi Anda. Syukurilah semua itu karena dengan mata yang sipit tetap kita dapat melihat berbagai keindahan ciptaan Tuhan dan dengan hidung yang kurang mancung kita tetap dapat mencium berbagai aroma, baik yang wangi maupun yang bau.

Bersyukurlah dalam segala hal, karena hal inilah yang membuat kita bahagia. Sedangkan bila kita tidak bersyukur maka muncul kegundahan, iri hati, dan kekecewaan. Semua ditentukan oleh pikiran dan perasaan kita; manakah yang Anda pilih?

Rabu, 19 Desember 2012

Merdeka! [SKDAG930]


Cara sederhana untuk Merdeka:
1. Buanglah hal-hal yang menyedihkan
2. Lakukan hal yang membahagiakan
3. Kasihi sesama
4. Berserah pada Tuhan.
(DAG)

Ada tiga tahapan dalam kehidupan ini, yaitu:
  1.  Tahap ketergantungan (dependence); pada tahap ini kita tidak dapat berbuat apa-apa, semua tergantung pada pihak luar. Hal ini terjadi waktu kita masih bayi; saat itu kita membutuhkan bantuan orang lain untuk melayani kita.
  2.  Tahap bebas / merdeka (independence); pada tahap ini kita bebas lepas, tidak tergantung dari apa pun, semua keputusan ditentukan oleh diri kita sendiri. Hal ini terjadi saat kita menjadi dewasa dan telah memiliki kemampuan serta penghasilan sendiri.
  3.  Tahap saling ketergantungan (inter dependence); pada tahap ini kita bebas, tetapi memiliki toleransi terhadap hal-hal lain di sekitar kita. Tahap ini kita lalui pada saat kita berkeluarga; kini kita tidak bebas lagi untuk berbuat semaunya, karena kita memiliki tanggungjawab terhadap keluarga.

Jadi untuk merdeka, dalam arti lepas bebas, kita perlu untuk mengusahakan agar diri kita menjadi mandiri, tidak tergantung pada orang lain dan juga pada masa lalu. Untuk itu kita perlu (1) membuang hal-hal yang menyedihkan, (2) melakukan hal yang membahagiakan, dan (3) mengasihi sesama. Tetapi ada satu hal yang tidak dapat kita lepaskan, yaitu Tuhan. Untuk-Nya kita perlu berserah, karena kita tidak dapat bebas dari kuasa dan kasih-Nya; kita memiliki saling ketergantungan dengan-Nya. Marilah kita menjadi merdeka dengan benar …

Senin, 17 Desember 2012

Fungsi Karakter [SKDAG929]


Karunia atau berkat dari Tuhan dapat membawa kita ke puncak, tetapi karakterlah yang membuat kita bertahan di puncak.

Untuk meraih kesuksesan,  kita membutuhkan berbagai hal, misalnya talenta, karunia atau berkat dari Tuhan, kerja keras dan kerja cerdas, dan lain-lain. Tanpa salah satu di antaranya, kita tidak mungkin mencapi puncak keberhasilan. Tetapi setelah kita mencapai keberhasilan apakah yang kita butuhkan?

Banyak orang yang setelah mencapai keberhasilan, ia tidak dapat memeliharanya, sehingga akhirnya pun ia jatuh kembali. Misalnya karena ia menjadi sombong dengan kedudukan dan kekuasaan, maka ia pun akhirnya tidak disenangi oleh orang lain dan tidak mendapatkan dukungan lagi. Atau ada juga yang setelah mencapai suatu kedudukan tertentu, ternyata ia menjadi lupa diri dan tidak bertanggungjawab lagi terhadap tugas yang dibebankannya.

Jadi untuk mempertahankan agar kita dapat berada terus di puncak keberhasilan, dibutuhkan karakter yang baik. Ia perlu dapat mengendalikan diri, sehingga tidak menjadi sombong dan lupa diri, serta terus rendah hati, menghargai orang lain, dan memiliki semangat untuk mau belajar dari siapa pun.

Rabu, 05 Desember 2012

Jangan Mencari Kambing Hitam [SKDAG928]


Kalau seseorang menyalahkan orang lain atas kegagalan-kegagalannya, sebaiknya semua keberhasilannya di atas namakan orang lain pula (Herbert Bayard Swope).

Kita sangat mudah mencari kambing hitam, sebagai penyebab dari kegagalan yang telah kita lakukan. Dengan adanya kambing hitam ini maka kita dapat membebaskan diri dari tanggung jawab, misalnya saat seorang pelatih sepakbola kalah, maka ia menyalahkan pemainnya yang tidak mengikuti perintahnya, atau orang tua yang menuding anaknya sebagai pemalas sehingga ia tidak naik kelas.

Di sisi lain, bila ada keberhasilan, banyak orang yang akan menonjolkan diri dan mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena peran serta dirinya, artinya ia menunjuk dirinya sendiri sebagai si kambing putih. Jelas orang seperti ini adalah orang yang munafik; bila gagal menyalahkan orang lain, tetapi bila berhasil dirinya yang ditonjolkan.

Manusia adalah mahluk sosial, kita saling membutuhkan satu sama lain, dan keberadaaan diri kita masing-masing sampai saat ini bukan karena usaha kita sendiri, tetapi hasil pengaruh dari banyak orang, misalnya orang tua, guru, sahabat, bahkan musuh juga. Jadi sesungguhnya bila ada kegagalan, hendaknya kita berani bertanggungjawab atas peran serta kita, dan saat kita mengalami keberhasilan jangan lupa untuk mengakui bahwa ada peran orang lain dalam hal tersebut. Marilah kita selalu bersyukur dalam segala hal, baik kegagalan maupun keberhasilan. Amin …