Jumat, 28 Desember 2012

Jaminan Masa Depan [SKDAG935]


Jaminan yang dapat diandalkan bagi masa depan Anda bukan UANG, tetapi PENGETAHUAN, PENGALAMAN dan KEMAMPUAN.

Semua harta yang kita miliki saat ini dapat hilang dalam waktu sekejap mata; hal ini menunjukkan bahwa uang tidak dapat memberikan jaminan bagi masa depan. Walaupun demikian hendaknya kita jangan terlalu kuatir akan masa depan, karena Allah kita telah memelihara burung-burung di udara dan bunga-bunga di ladang; apalagi kita, manusia – ciptaan terbaik Allah, pastilah Dia akan pelihara juga.

Data menunjukkan bahwa beberapa orang pemenang hadiah lottere yang bernilai ratusan juta, ternyata setelah beberapa tahun, orang itu ternyata telah menjadi miskin kembali bahkan sampai ada yang memiliki hutang yang luar biasa banyaknya. Tetapi di sisi lain, ada juga beberapa orang pengusaha yang telah bangkrut, tetapi dalam waktu beberapa tahun saja, dia telah berdiri kembali sebagai pengusaha papan atas.

Ternyata yang menentukan masa depan itu adalah berbagai faktor yang ada dalam diri kita, misalnya ilmu pengetahuan, pengalaman, kemampuan, kepribadian, serta jaringan (network) yang dimilikinya. Salah satu faktor lagi yang sangat menentukan masa depan kita adalah berserah kepada Tuhan!

Senin, 24 Desember 2012

Fungsi Semangat … [SKDAG934]

Tanpa semangat, Anda tidak akan punya energi, tanpa energi Anda tidak akan punya apa pun (Donald Trump).

Semangat itu adalah api, yang berfungsi untuk membakar atau menghangatkan semua yang dingin dan lesu. Bila hati kita beku dan dingin, tiada lagi semangat, maka kita pun menjadi ‘mati’, karena tidak ada lagi yang akan kita kerjakan; yang ada hanya perasaan malas dan statis ….

Jadi semangat itu adalah awal dari segala prestasi yang dapat kita raih, karena semangat merupakan sumber energi yang membuat kita tidak pernah kehabisan energi. Dengan semangat, kita dapat belajar dan berusaha semaksimal mungkin, tanpa mengenal lelah. Fisik yang sudah melemah akibat rasa lelah, seperti mendapatkan energi tambahan, pada saat semangat muncul membakar …

Apa yang terjadi bila kita tidak memiliki semangat? Tanpa semangat tidak ada energi, dan tanpa energi tidak akan ada hasil apa-apa; yang kita dapat hanyal nol besar. Marilah terus dan tetap bersemangat untuk mewujudkan semua cita-cita dan mimpi kita.

Sabtu, 22 Desember 2012

Dampak Kekuatiran [SKDAG933]


Kekuatiran tidak mengosongkan kesukaran esok hari; tetapi mengosongkan kekuatan hari ini (Corrie Ten Boom)

Manusia seringkali kuatir akan berbagai hal yang belum pasti pada masa depan, misalnya kuatir apakah besok akan terjadi kiamat? Kiamat atau kejadian pada masa depan itu tidak ada manusia yang tahu, hanya Tuhanlah dengan kuasanya yang mengetahui semua rancangannya yang akan dilakukannya.

Dengan kita memiliki kekuatiran apakah kejadian pada masa depan dapat kita tentukan? Tentu saja tidak, kekuatiran kita tidak dapat meniadakan kesukaran yang akan terjadi pada masa depan. Tetapi bila kita terus dirundung kekuatiran, maka yang terjadi seluruh aktivitas kita pada hari ini pun akan terganggu karena fokus pikiran kita tidak tertuju pada pekerjaan yang kita lakukan tetapi pada kekuatiran itu sendiri. Jadi jelas kekuatiran itu sudah mengosongkan kekuatan kita hari ini.

Kekuatiran itu belum tentu terjadi, jadi solusi terbaik untuk mengatasi kekuatiran yang kita hadapi adalah dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya, sehingga bila hal tersebut terjadi, kita pun sudah siap, sehingga tidak perlu takut lagi. Jangan kamu kuatir, tetapi bersiaplah dan belajarlah senantiasa …

Jumat, 21 Desember 2012

Awalnya … Netral [SKDAG932]



Berbagai peristiwa yang  kita lihat, dengar, rasakan atau alami, bersifat netral, sampai kita memberikan "arti" terhadap peristiwa itu sendiri (Ursula Erna)

Apakah pisau berbahaya? Pisau sebenarnya hanya suatu alat, berupa benda mati yang tidak dapat melakukan apa-apa. Pisau itu dapat berbahaya atau bermanfaat tergantung pemakainya; bila pisau digunakan untuk memotong cabai dan bawang, pasti bermanfaat karena sangat membantu dalam proses memasak makanan. Tetapi bila pisau digunakan untuk menodong atau membunuh, memang dia dapat menjadi alat yang (sangat) berbahaya. Jadi berbahaya atau tidak, tergantung dari manusia yang menggunakannya, dan dari tujuan yang ingin diwujudkan oleh orang tersebut.

Demikian juga dengan semua peristiwa yang ‘masuk’ ke dalam pikiran kita melalui panca indra, dalam bentuk penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, atau pengecapan. Pada awalnya semua itu bersifat netral; data tersebut menjadi bermakna setelah kita memberi ‘arti’ dalam pikiran kita sendiri. Misalnya saat Anda sedang berdiri tiba-tiba ada seseorang yang menatap mata Anda; sebenarnya tidak ada apa-apa, dia hanya menatap Anda saja. Tetapi bila Anda memaknainya sebagai suatu penghinaan atau tantangan, maka Anda pun dapat menjadi marah terhadap orang tersebut. Tetapi saat ia memandang dan Anda menganggap itu adalah pandangan biasa saja atau mungkin pandangan kagum terhadap pakaian Anda, maka Anda dapat memaknainya secara berbeda.

Memang perasaan Anda pada saat peristiwa itu terjadi pun dapat mempengaruhi tindakan Anda. Karena itu sebaiknya kita tidak menggunakan perasaan, tetapi gunakanlah akal budi dan beri makna yang positif dalam segala peristiwa yang kita alami, maka hal ini pasti akan membuat kita menjadi bahagia dan penuh sukacita …

Menerima Kekurangan [SKDAG931]


Yang terindah belum tentu yang terbaik, yang sempurna tidak selalu menjanjikan kebahagiaan, tetapi jika kita dapat menerima kekurangan sebagai anugrah, itulah kesempurnaan.

Manusia adalah mahluk yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan, tetapi selalu menuntut berbagai hal yang sempurna dan memuaskan. Tentu saja hal ini kita lihat sebagai sesuatu yang kontraversial, tetapi itulah kita … manusia. Manusia menginginkan selalu yang terindah, terbaik, dan yang sempurna, padahal di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna hanyalah Allah yang Maha Kuasa; manusia dan segala yang dihasilkannya tidak sempurna, karena memang kita memiliki banyak kekurangan.

Kekurangan itu adalah ciri manusia, dan itu perlu kita terima dan kita syukuri. Pada saat kita mampu menerima kekurangan kita, maka itulah kesempurnaan. Jadi bila Anda bermata sipit atau berhidung kurang mancung, terimalah itu apa adanya, karena hal itu merupakan ciri khas atau keunikan pribadi Anda. Syukurilah semua itu karena dengan mata yang sipit tetap kita dapat melihat berbagai keindahan ciptaan Tuhan dan dengan hidung yang kurang mancung kita tetap dapat mencium berbagai aroma, baik yang wangi maupun yang bau.

Bersyukurlah dalam segala hal, karena hal inilah yang membuat kita bahagia. Sedangkan bila kita tidak bersyukur maka muncul kegundahan, iri hati, dan kekecewaan. Semua ditentukan oleh pikiran dan perasaan kita; manakah yang Anda pilih?

Rabu, 19 Desember 2012

Merdeka! [SKDAG930]


Cara sederhana untuk Merdeka:
1. Buanglah hal-hal yang menyedihkan
2. Lakukan hal yang membahagiakan
3. Kasihi sesama
4. Berserah pada Tuhan.
(DAG)

Ada tiga tahapan dalam kehidupan ini, yaitu:
  1.  Tahap ketergantungan (dependence); pada tahap ini kita tidak dapat berbuat apa-apa, semua tergantung pada pihak luar. Hal ini terjadi waktu kita masih bayi; saat itu kita membutuhkan bantuan orang lain untuk melayani kita.
  2.  Tahap bebas / merdeka (independence); pada tahap ini kita bebas lepas, tidak tergantung dari apa pun, semua keputusan ditentukan oleh diri kita sendiri. Hal ini terjadi saat kita menjadi dewasa dan telah memiliki kemampuan serta penghasilan sendiri.
  3.  Tahap saling ketergantungan (inter dependence); pada tahap ini kita bebas, tetapi memiliki toleransi terhadap hal-hal lain di sekitar kita. Tahap ini kita lalui pada saat kita berkeluarga; kini kita tidak bebas lagi untuk berbuat semaunya, karena kita memiliki tanggungjawab terhadap keluarga.

Jadi untuk merdeka, dalam arti lepas bebas, kita perlu untuk mengusahakan agar diri kita menjadi mandiri, tidak tergantung pada orang lain dan juga pada masa lalu. Untuk itu kita perlu (1) membuang hal-hal yang menyedihkan, (2) melakukan hal yang membahagiakan, dan (3) mengasihi sesama. Tetapi ada satu hal yang tidak dapat kita lepaskan, yaitu Tuhan. Untuk-Nya kita perlu berserah, karena kita tidak dapat bebas dari kuasa dan kasih-Nya; kita memiliki saling ketergantungan dengan-Nya. Marilah kita menjadi merdeka dengan benar …

Senin, 17 Desember 2012

Fungsi Karakter [SKDAG929]


Karunia atau berkat dari Tuhan dapat membawa kita ke puncak, tetapi karakterlah yang membuat kita bertahan di puncak.

Untuk meraih kesuksesan,  kita membutuhkan berbagai hal, misalnya talenta, karunia atau berkat dari Tuhan, kerja keras dan kerja cerdas, dan lain-lain. Tanpa salah satu di antaranya, kita tidak mungkin mencapi puncak keberhasilan. Tetapi setelah kita mencapai keberhasilan apakah yang kita butuhkan?

Banyak orang yang setelah mencapai keberhasilan, ia tidak dapat memeliharanya, sehingga akhirnya pun ia jatuh kembali. Misalnya karena ia menjadi sombong dengan kedudukan dan kekuasaan, maka ia pun akhirnya tidak disenangi oleh orang lain dan tidak mendapatkan dukungan lagi. Atau ada juga yang setelah mencapai suatu kedudukan tertentu, ternyata ia menjadi lupa diri dan tidak bertanggungjawab lagi terhadap tugas yang dibebankannya.

Jadi untuk mempertahankan agar kita dapat berada terus di puncak keberhasilan, dibutuhkan karakter yang baik. Ia perlu dapat mengendalikan diri, sehingga tidak menjadi sombong dan lupa diri, serta terus rendah hati, menghargai orang lain, dan memiliki semangat untuk mau belajar dari siapa pun.

Rabu, 05 Desember 2012

Jangan Mencari Kambing Hitam [SKDAG928]


Kalau seseorang menyalahkan orang lain atas kegagalan-kegagalannya, sebaiknya semua keberhasilannya di atas namakan orang lain pula (Herbert Bayard Swope).

Kita sangat mudah mencari kambing hitam, sebagai penyebab dari kegagalan yang telah kita lakukan. Dengan adanya kambing hitam ini maka kita dapat membebaskan diri dari tanggung jawab, misalnya saat seorang pelatih sepakbola kalah, maka ia menyalahkan pemainnya yang tidak mengikuti perintahnya, atau orang tua yang menuding anaknya sebagai pemalas sehingga ia tidak naik kelas.

Di sisi lain, bila ada keberhasilan, banyak orang yang akan menonjolkan diri dan mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena peran serta dirinya, artinya ia menunjuk dirinya sendiri sebagai si kambing putih. Jelas orang seperti ini adalah orang yang munafik; bila gagal menyalahkan orang lain, tetapi bila berhasil dirinya yang ditonjolkan.

Manusia adalah mahluk sosial, kita saling membutuhkan satu sama lain, dan keberadaaan diri kita masing-masing sampai saat ini bukan karena usaha kita sendiri, tetapi hasil pengaruh dari banyak orang, misalnya orang tua, guru, sahabat, bahkan musuh juga. Jadi sesungguhnya bila ada kegagalan, hendaknya kita berani bertanggungjawab atas peran serta kita, dan saat kita mengalami keberhasilan jangan lupa untuk mengakui bahwa ada peran orang lain dalam hal tersebut. Marilah kita selalu bersyukur dalam segala hal, baik kegagalan maupun keberhasilan. Amin …

Jumat, 30 November 2012

Waktu Berdoa [SKDAG927]


BERDOA tidak boleh PART TIME atau SOMETIME, apalagi NO TIME, harus ON TI ME, mesti FULL TIME, kalau bisa OVER TIME, sebab kita mungkin meninggal ANYTIME.

Allah menciptakan manusia karena Ia mengasihinya; walaupun manusia jatuh ke dalam dosa, Ia tidak meninggalkan, tetapi Ia selalu mendekat kepada kita dan selalu menyodorkan tangannya bagi mereka yang ingin diselamatkan-Nya. Di sisi lain, apakah manusia telah sungguh mengasihi Allahnya? Rasanya masih jauh … dibandingkan dengan kasih Allah kepada kita.

Salah satu cara untuk mewujudkan terimakasih kita kepada Allah adalah dengan jalan berdoa. Dalam doa kita dapat bersyukur dan berterimakasih atas segala anugrah-Nya, kemudian kita juga dapat memuji dan menyembah-Nya dengan sepenuh hati. Lakukan pertobatan dan permohonan ampun atas segala kesalahan yang telah kita perbuat, melalui doa yang kita haturkan kepada-Nya. Doa kita pun dapat berisi permohonan atas segala hal yang memang sungguh-sungguh kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Percayalah, Allah selalu membuka telinga-Nya untuk mendengarkan doa-doa kita. Dia menyediakan saluran langsung 24 jam untuk menerima segala perkataan yang kita ucapkan melalui doa. Tetapi ternyata masih banyak orang yang tidak menggunakan kesempatan ini untuk langsung datang dan berkomunikasi kepada-Nya; banyak yang tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang luar biasa. Cobalah Anda bandingkan, bagaimana perasaan Anda bila dapat menelpon bapak Presiden? Wow … pasti kita bangga sekali. Nah sekarang bagaimana bila kita dapat berbicara langsung dengan Allah kita? Sungguh dahsyat dan luar biasa, kan?

Fungsi Keberanian [SKDAG926]


Kita tidak akan pernah menemukan lautan baru kecuali kita punya keberanian untuk tersesat di laut.

Banyak orang yang tidak mau berubah lagi, karena dia sudah merasa nyaman dengan posisi, pekerjaan, atau kedudukannya sekarang ini; ia sangat menikmati comfort zone-nya. Beberapa orang mungkin melihat hal ini sebagai suatu hal yang biasa saja dan tidak perlu dipermasalahkan, tetapi sebenarnya hal ini dapat memberikan dampak yang besar juga. Orang yang terus berada di comfort zone, menjadi statis, tidak dinamis lagi. Ia cendurung mempertahankan sistem, prosedur, atau proses kerja yang sudah ada.

Hal ini menimbulkan sikap yang apatis, tidak ada inovasi lagi dalam kegiatan yang dilakukannya. Akibatnya akan muncul banyak pesaing yang dapat membahayakan kedudukan orang atau perusahaan yang terlena tersebut, dan akhirnya ia akan terlindas oleh kemajuan jaman.

Untuk menghadapi perubahan yang terjadi di sekeliling kita, maka kita perlu memiliki keberanian untuk berubah, artinya kita perlu keluar dari comfort zoneᄌdan mencari tantangan baru, yang memungkinkan kita melakukan sesuatu yang baru secara kreatif dan penuh inovasi. Memang hal, tempat, atau posisi yang baru tidak menjamin kesuksesan; disini kita perlu terus belajar dan belajar lagi untuk mencoba berbagai hal baru yang belum pernah kita lakukan.

Hal inilah yang membuat kita menjadi bertumbuh dan mendapatkan posisi baru yang lebih baik daripada posisi sebelumnya. Jadi manakah yang Anda pilih: tetap mempertahankan kenikmatan saat ini atau mencari tantangan baru agar dapat lebih berkembang?

Minggu, 25 November 2012

Sukses vs Gagal [SKDAG925]

Sukses membuat kita tidak toleran pada kegagalan dan kegagalan membuat kita tidak toleran pada sukses (William Feather).

Bila seorang atlet yang gagal terus waktu bertanding di babak penyisihan, maka ia akan merasa frustasi; harga dirinya pun semakin lama akan semakin jatuh, karena saat ia gagal dan gagal lagi, maka ia mulai merasa bahwa ia tidak berbakat, tidak memiliki kemampuan yang mumpuni dalam olah raga tersebut. Jadi dengan semakin gagal, maka sukses pun menjadi semakin menjauh dari dirinya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia perlu terus belajar dan berlatih lebih giat. Tetapi hal ini pun masih belum cukup, karena yang terpenting adalah membangun kembali kepercayaan dirinya yang sedang goyah. Ia perlu mengatur strategi bertandingnya, yaitu memilih pertandingan yang levelnya lebih rendah pada tahap-tahap awal. Dengan level yang lebih rendah, maka ia pun dapat memenangkan pertandingan karena tingkat persaingannya tidak terlalu ketat.

Waktu ia mengalami kemenangan maka kepercayaan dirinya pun mulai tumbuh kembali; hal ini akan berguna untuk melangkah ke proses berikutnya. Setelah ia berhasil beberapa kali memenangkan pertandingan di level tersebut, maka barulah ia naik ke level yang lebih tinggi. Lakukan hal ini demikian seterusnya secara bertahap.

Percayalah setelah kita familiar dengan sukses atau kemenangan, maka kegagalan akan menyingkir dengan sendirinya. Amin.

Rabu, 21 November 2012

Daya Tahan Cinta [SKDAG924]

Simpanlah cinta yang Anda terima melebihi apa pun sebab cinta akan bertahan lama setelah uang dan kesehatan sirna (Og. Mandino).


Memang di dunia ini tidak ada yang kekal. Harta kekayaan yang kita miliki, walaupun saat ini mungkin tersedia dalam jumlah besar dan cukup untuk tujuh turunan, tetapi ternyata dapat lenyap dalam waktu singkat. Hal tersebut dapat terjadi bukan hanya di meja judi, tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari, misalnya waktu Indonesia mengalami krisis pada tahun 1998, maka banyak pengusaha besar yang bangkrut dalam waktu singkat, karena nilai US$ meningkat lebih dari enam kali lipat.

Demikian juga dengan kesehatan; dengan bertambahnya usia, maka daya tahan tubuh pasti menurun dengan sendirinya sehingga kita pun mudah menderita sakit. Tidak sedikit juga orang muda yang masih sehat, tiba-tiba menderita kanker stadium tinggi, sakit jantung, dan lain-lain. Kondisi tubuh dan kesehatan kita pun memang tidak kekal, dapat berubah drastis dalam waktu yang singkat.

Bagaimana dengan cinta? Cinta sejati atau kasih, relatif dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan uang, kesehatan, dan yang lainnya. Misalnya sepasang suami istri yang tampan dan cantik serta saling mengasihi, tetapi apa yang terjadi bila suaminya tiba-tiba menderita sakit yang aneh, sehingga hilang ketampanannya. Uang sudah habis digunakan untuk berobat, kondisi tubuh dan kesehatan sudah tidak karuan lagi, tetapi kasih dari sang istri tetap bertahan untuk terus mencintai suaminya dalam kondisi apa pun. Jadi jelas kasih atau cinta sejati lebih tahan lama dibandingkan dengan uang dan kesehatan.

Senin, 19 November 2012

Fungsi Kasih [SKDAG923]


Jangan biarkan Kasih berfungsi seperti gunting: memisahkan yang menyatu, tetapi biarkan Kasih seperti Jarum, meski menusuk dan menyakitkan tetapi ia menyatukan yang terpisah.

Kasih itu merupakan suatu ikatan batin yang berfungsi untuk menyatukan dua hati yang terpisah, menyatukan dua pribadi yang berlainan, menyatukan orang tua dengan anak, dan lain sebagainya. Bila ada kasih maka disitu ada suatu ikatan kuat yang sulit untuk dipisahkan; walaupun ada hal-hal yang menyakitkan, tetapi kasih dapat memulihkannya kembali, karena kasih itu memaafkan, kasih itu lemah lembut, kasih menutupi segala peristiwa yang tidak mengenakkan.

Jelas kasih itu tidak berfungsi seperti jarum yang menyatukan dua bagian terpisah, walaupun mungkin menimbulkan rasa sakit. Ia tidak berfungsi seperti gunting yang memisahkan; yang seperti ini adalah akibat dari benci dan sakit hati. Jadi kasih itu berlawanan dengan benci atau sakit hati. Manakah yang Anda pilih?

Minggu, 18 November 2012

Pendidikan Sejak Usia Dini [SKDAG922]

Pendidikan dimulai di pangkuan ibu, dan setiap kata yang diucapkan dalam jarak dengar anak-anak kecil cenderung membentuk wataknya (Hosea Bailou).

Dalam dunia yang sibuk dan penuh persaingan saat ini, banyak orang tua yang meninggalkan anaknya untuk meniti karir di tempat kerjanya. Anak-anak dididik oleh baby sister, pembantu, atau oleh anggota keluarga lain yang mungkin belum atau tidak kita kenal perilaku dan kepribadiannya. Akibatnya anak kita akan dididik dengan cara mereka, bukan sesuai dengan keinginan orang tuanya. Tata nilai atau value yang tertanam pada anak kita adalah tata nilai dari baby sister atau pembantu yang kita bayar.

 
Hal tersebut terjadi, karena anak-anak usia balita belum memiliki otak kritis, sehingga apa pun yang dikatakan oleh orang di sekitarnya, maka hal tersebut akan masuk dan tertanam dalam pikirannya. Bila yang dikatakan kepada anak kita adalah hal-hal yang negatif atau ancaman, misalnya “Kalau kamu tidak mau makan, maka nanti kamu saya kurung di kamar gelap yang banyak setannya”, “Kalau tidak nurut, nanti kamu saya pukul”. Hal ini jelas membuat anak kita menjadi penuh dengan ketakutan dan kekejaman dalam pikirannya.

Sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan, anak-anak perlu dididik secara positif oleh orang tuanya. Perlu dibisiki kata-kata yang positif dan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam pikirannya. Bila anak kita sudah terlanjur besar, maka tidak mudah lagi untuk melakukan hal tersebut, karena dalam pikirannya sudah terisi dengan hal-hal lain. Jadi janganlah sampai terlambat …

Minggu, 11 November 2012

Fokus Orang Sukses [SKDAG921]


Orang sukses berfokus pada tujuan yang lebih besar daripada diri mereka sendiri (Robert T. Kiyosaki).

Ada tiga kelompok manusia, yaitu (1) safety player, yaitu orang yang tidak berani mengambil resiko, dia mau yang aman-aman saja, (2) gambler, yaitu orang yang nekad, sangat berani mengambil resiko, dan (3) risk taker, orang yang berani mengambil resiko yang sudah diperhitungkan.

Tipe ke dua, jelas berlawanan dengan tipe pertama; keduanya merupakan ekstrim kiri dan ekstrim kanan. Tipe pertama senang berada dalam comfort zone (zona nyaman) yang sudah dinikmatinya selama ini; ia tidak berani keluar untuk mengambil resiko. Tipe ke dua orang yang bertipe penjudi; dia bisa menang atau sukses besar, tetapi dapat juga langsung jatuh bangkrut. Kedua jenis ini jelas bukan tipe orang sukses.

Untuk menjadi orang sukses, kita perlu berani mengambil resiko, bukan secara nekad, tetapi resiko yang sudah diperhitungkan, sehingga dengan bekerja lebih keras dan lebih cerdas, ia yakin dapat mewujudkan rencananya tersebut. Jadi kita perlu memiliki tujuan yang berada di atas kemampuan kita, sehingga kita perlu terus belajar dan pantang menyerah untuk dapat mewujudkannya.

Rabu, 07 November 2012

Tidak Kenal Maka Tidak Sayang … [SKDAG920]


Bila saya tidak menyukai seseorang, maka saya perlu mengenalnya lebih baik lagi (Abraham Lincoln).

Bila kita tidak menyukai atau membenci seseorang, biasanya pasti kita tidak mau mengenal lagi orang itu. Kalau orang itu datang, maka kita pun berusaha menghindarinya. Itulah yang biasa dilakukan oleh orang-orang (biasa), tetapi bila mau jadi orang luar biasa, maka menurut Abraham Lincoln, kita perlu mengenali orang itu lebih baik dan lebih dalam lagi.

Nasehat tersebut sebenarnya sama dengan prinsip “tidak kenal maka tidak sayang”. Bila kita belum mengenal suatu jenis makanan maka kita pun belum tentu menyukainya, tetapi setelah kita mengenalinya, dengan cara mencicipinya, maka kita pun menyukainya karena rasanya cocok dengan lidah kita. Prinsip inipun berlaku untuk hubungan dengan sesama. Bila kita belum menyayangi seseorang, bahkan tidak menyukainya, maka artinya kita belum mengenali orang tersebut dengan sesungguhnya. Kita perlu mengetahui kepribadian, perilaku, dan kebiasaan orang itu, kemudian kita perlu menyesuaikan diri dengan orang tersebut. Sehingga bila semuanya sudah ‘berfrekuensi sama’, maka hubungan kita pun menjadi jauh lebih baik.

Untuk mengenali orang lain, jelas dari diri kita dibutuhkan sifat kerendahan hati untuk menerima orang itu apa adanya, dan juga sikap peduli terhadapnya. Mari kita segera lakukan, bersama Tuhan tidak ada yang mustahil.

Minggu, 04 November 2012

Berserah Kepada Tuhan [SKDAG919]



Allah selalu memberikan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan pilihan itu kepadaNya.

Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk menentukan pilihannya sendiri, misalnya mau mendengar perintahnya atau tidak; Dia tidak memaksa manusia untuk mengikuti perintah-Nya, tetapi bila kita tidak mau mengikutinya maka silakan menanggung akibat atau resikonya nanti.

Demikian juga dengan hal pengambilan keputusan untuk suatu hal pada masa yang akan datang. Allah tidak memaksa kita untuk menyerahkan keputusan kepada-Nya; kita bebas membuat keputusan sendiri. Tetapi bila kita mengaku sebagai umat beriman dan percaya kepada Allah, maka tentu saja sebelum membuat keputusan untuk suatu hal tertentu, sudah selayaknya kita memohon petunjuk dari-Nya. Untuk itu, sebelum membuat keputusan maka hendaknya kita bertanya kepada Allah dan membiarkan Ia memberi petunjuk tentang pilihan yang sesuai dengan rencana-Nya. Hal ini dapat kita lakukan dengan menyediakan saat teduh dalam doa kita dan membiarkan Allah berbicara kepada kita.


Bila kita selalu berserah kepada-Nya, tentu Allah sangat berkenaan dengan hal ini, karena kita telah merendahkan diri untuk memohon kepada-Nya. Tentu saja Ia akan memberikan yang terbaik kepada kita, anak yang berkenaan di hati-Nya.

Rabu, 31 Oktober 2012

Manfaat Kegagalan [SKDAG918]


Saya gagal berkali-kali dalam hidup saya dan hal itulah yang membuat saya menjadi sukses (Michael Jordan)

Banyak orang menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya; hal inilah yang menyebabkan orang menjadi gampang menyerah, mudah putus asa, bahkan tidak sedikit yang bunuh diri atau jatuh ke dalam narkoba. Mereka mau melarikan diri dari kegagalan yang telah terjadi dengan jalan tidak mau melakukan lagi atau melarikan pikiran dari masalah tersebut.

Padahal bagi banyak orang sukses, kegagalan itu hanyalah kesuksesan yang tertunda. Thomas Alfa Edison, mengatakan bahwa ratusan kali pencobaan yang tidak berhasil bukanlah kegagalan, tetapi kesuksesan karena dia sekarang mengetahui ratusan cara yang salah untuk membuat lampu pijar. Demikian juga dengan Michael Jordan, bagi dia kegagalan itulah yang membuat dia memperoleh kesuksesan pada akhirnya.

Untuk meraih kesuksesan memang butuh perjuangan dan pengorbanan, salah satunya adalah kegagalan. Tidak ada seorang pun yang tidak pernah gagal dalam menjalani hidupnya di dunia ini, ada yang gagal dalam pendidikan, gagal dalam pergaulan, dan lain-lain. Kegagalan tersebut merupakan suatu kesempatan bagi kita untuk belajar dan memperbaiki diri, sehingga kita tidak mengulanginya lagi, dan mengambil jalan lain yang menuju kesuksesan.

Marilah kita tanamkan dalam pikiran kita, bahwa tidak ada kata “gagal”, yang ada hanya “berhasil” atau “belajar”. Ayo maju terus menuju keberhasilan …

Selasa, 30 Oktober 2012

Semangat untuk Menang [SKDAG917]


Saya bermain untuk menang selama latihan dan game sesungguhnya. Dan saya tidak akan membiarkan apa pun menghalangi antusiasme bersaing saya untuk menang (Michael Jordan).

Michael Jordan, sebagai salah seorang maha bintang liga basket NBA, memang memiliki semangat, pekerja keras, profesional, dan memiliki komitmen yang tinggi. Sebagai atlet dia melakukan kegiatannya dengan penuh antusiasme, bukan hanya dalam pertandingan, tetapi juga dalam latihan. Dia selalu berusaha untuk memenangkan persaingan; dalam latihan dengan sungguh-sungguh ia bermain agar tim-nya menang, apalagi dalam pertandingan sebenarnya yang ditonton oleh ribuan orang.

Dengan semangat untuk menang itu, maka Michael Jordan, yang dilahirkan di BrooklynNew YorkAmerika Serikat17 Februari 1963, telah enam kali merebut kejuaraan NBA bersama klub Chicago Bulls (1991-19931996-1998), dan juga lima kali terpilih sebagai pemain terbaik (MVP – Most Valuable Player) dalam pertandingan final, dan berbagai penghargaan lainnya yang luar biasa.

Kita sebenarnya telah lahir sebagai pemenang, karena diri kita dibentuk oleh spermatozoid unggulan, yang mengalahkan ribuan pesaing lainnya, sehingga dapat menembus indung telur ibu kita dan hasilnya adalah diri kita saat ini. Saat kita kecilpun kita tetap memiliki semangat untuk menang, misalnya saat kita belajar berjalan, kita pantang menyerah. Walaupun jatuh dan menangis kesakitan, kita tetap bangkit lagi, dan hasilnya … saat ini kita dapat berjalan dan berlari.

Tetapi mengapa setelah dewasa menjadi gampang cepat menyerah? Hal inilah yang perlu kita lawan, kita tetap perlu memiliki semangat untuk menang, sehingga dapat meraih kembali prestasi-prestasi yang luar biasa. Ayo maju terus …

Senin, 29 Oktober 2012

Tetaplah Merasa Kurang [SKDAG916]


Stay hungry and stay foolish (Steve Jobs).

Bila kita sudah merasa menjadi yang terbaik, atau sudah merasa memiliki segalanya, maka pada umumnya manusia menjadi puas diri, sehingga kehilangan motivasi untuk lebih lagi. Ia sudah berada pada zona nyaman (comfort zone), sehingga relatif tidak mau atau sulit untuk berubah atau mengembangkan diri lebih lanjut.Steve Jobs, salah seorang pendiri perusahaan komputer Apple, yang dikenal sebagai Thomas Alfa Edison abad ini, memberikan sambutan wisuda pada tahun 2005 di Stanford University, yang mengeluarkannya dari bangku kuliah beberapa puluh tahun sebelumnya. Dalam sambutannya kepada para wisudawan, Steve Jobs – yang telah meninggal pada tanggal 5 Oktober 2011 dengan usia 56 tahun,  mengatakan hendaknya kalian stay hungry and stay foolish (tetaplah merasa lapar dan merasa bodoh).
Hal ini dikatakannya agar kita semua tidak berpuas diri, pada saat kita lapar, maka kita terdorong untuk mencari makanan dengan lebih baik dan lebih sungguh-sungguh. Demikian juga bila kita merasa tetap bodoh, maka kita tidak menjadi sombong karena merasa pintar, tetapi terus mau belajar untuk meningkatkan diri. Jadi Steve Jobs meminta kita untuk selalu berubah, karena saat kita menjadi statis maka kita akan terlindas oleh kemajuan dan perubahan jaman.

Minggu, 28 Oktober 2012


Manfaat Harapan [SKDAG915]

Harapan adalah kekuatan untuk melihat yang tidak terbayang, dan menghormati semua kemungkinan dan mengupayakan pencapaian yang tidak mungkin (Bambang Nur).

Apa yang terjadi dengan diri Anda bila mengetahui bahwa besok Anda pasti akan meninggal, tidak ada cara apa pun untuk menghambat atau membatalkan kejadian tersebut? Tentu saja hal ini membuat Anda bingung, karena tidak ada jalan keluar untuk masalah tersebut. Anda tidak memiliki harapan lagi. Saat itu mungkin Anda stress, tidak tahu berbuat apa-apa; paling Anda hanya bisa berteriak …
Tetapi bagaimana bila tiba-tiba datang malaikat ke hadapan Anda, dan mengatakan bahwa Anda besok tetap dapat hidup, bila segera pergi ke puncak Gunung Pangrango. Walau Anda mungkin tahu bahwa naik gunung itu melelahkan, tetapi pasti Anda segera berkemas, mengajak beberapa teman-teman, dan segera berangkat untuk naik ke gunung tersebut. Dengan adanya harapan yang muncul, maka Anda berusaha untuk mewujudkannya; harapan membuat hidup Anda menjadi berseri kembali. Kelelahan akibat naik gunung, tidak Anda perhatikan lagi karena Anda melihat suatu harapan yang jauh lebih besar.
Satu hal yang tidak boleh kita lupakan, bila semua orang di dunia mengatakan sudah tidak ada harapan, tetapi percayalah bahwa masih ada harapan terbesar, yaitu berharaplah kepada Tuhan yang maha kuasa, karena bagi Dia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk itu marilah kita bangkitkan harapan dalam hidup kita; lihatlah masa depan yang terbuka dan penuh kemungkinan untuk kita isi dengan berbagai hal yang positif dan menggembirakan. Dengan harapan, maka semuanya menjadi ceria, indah, dan membuat kita menjadi bersemangat kembali. Ayo … bangkitkan terus harapan Anda!

Kamis, 25 Oktober 2012


Hidup Hanya Sementara[SKDAG914]

Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, dan jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena semua tidak akan bertahan lama.

Tidak ada yang tetap di dunia ini, kecuali perubahan yang terjadi terus menerus setiap saat. Hal ini menunjukkan bahwa di dunia tidak ada yang abadi atau kekal, semuanya hanya bersifat sementara. Demikian juga dengan semua yang kita miliki: keluarga, harta kekayaan, pangkat, ilmu, dll., bersifat tidak tetap. Semuanya hanyalah ciptaan Tuhan kepada kita; tugas kita adalah hanya untuk memelihara dan mengembangkannya. Dia dapat mengambil kembali milik-Nya sewaktu-waktu.
Pada saat Tuhan mengambil titipan-Nya, maka kita tidak dapat melakukan apa pun, apalagi untuk mencegahnya. Kita hanya melaksanakan perintah-Nya, dan serahkan semua penilaian dan keputusan kepada Tuhan. Syukurilah semua yang kita alami dan semua yang terjadi terhadap diri kita. Bila berlangsung baik, maka nikmatilah keberhasilan dan kebahagiaan yang terjadi, tetapi jangan berlebihan. Sedangkan bila berlangsung kurang / tidak baik, pasti ada makna di balik peristiwa tersebut, dan yakinlah bahwa Tuhan memiliki rancangan indah yang akan terjadi tepat pada waktunya.
Bila hari ini kita berada di atas, mungkin besok atau lusa kita berada di bawah, demikian juga sebaliknya. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur dalam segala hal yang terjadi dan tetap berserah kepada Tuhan, karena Dialah yang empunya semua. Amin.

Selasa, 23 Oktober 2012

Kepedulian Lebih Utama … [SKDAG913]



Kebesaran manusia tidak dilihat dari kegagahan fisik, reputasi, dan kedudukannya, tetapi dari kepeduliannya kepada orang lain.

Untuk menjadi manusia yang hebat, seringkali orang mengutamakan penampilan fisik, misalnya ketampanan / kecantikan, kegagahan fisik, atau juga dari prestasi yang diperolehnya, misalnya reputasi atau kedudukan / pangkatnya. Padahal semua faktor tersebut bersifat temporer, ketampanan/kecantikan akan hilang dengan bertambahnya usia, demikian juga dengan kegagahan fisik, dan reputasi atau kedudukan/pangkat juga tidak bersifat kekal. Bila ukurannya tidak kekal maka kehebatannya pun hanya bersifat sementara.

Di sisi lain kebesaran atau kehebatan manusi itu terlihat pada saat ia peduli terhadap orang lain, mau menolong atau membantu orang yang kesusahan, menghibur orang yang berduka. Orang seperti inilah yang akan dikenang sebagai orang yang telah berjasa, dan hal tersebut akan tetap dikenang walaupun sudah berlangsung lama. Jadi marilah kita bangun sifat peduli kepada orang lain di sekeliling kita, walaupun mungkin dia tidak kenal. Cara termudah adalah dengan menyebarkan senyum, karena hal ini memberikan sukacita pada orang yang melihatnya.

Sabtu, 20 Oktober 2012

Karakter dan Kemampuan [SKDAG912]



Kemampuan/reputasi sehebat apapun tidak akan berarti apabila tanpa disertai karakter.
Karakter itu seperti pohon, sedangkan reputasi adalah bayangannya!

Di dunia ini banyak orang yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidangnya, misalnya Ronaldo dan Messi hebat dalam mengolah bola dengan kakinya, Mike Tyson hebat dengan kepalannya pada saat sedang berjaya, Einstein dengan teori relativitasnya, dan masih banyak yang lainnya. Tetapi apakah kehebatan itu bertahan selamanya? Ternyata tidak; Mike Tyson kini sudah tidak hebat lagi kepalannya, apalagi reputasinya pun hancur sejak ia menggigit telinga Evander Holyfield.

Jadi untuk menjadi manusia yang hebat, bukan kemampuan yang terutama dibutuhkan, masih ada hal lainnya yang lebih penting, yaitu karakter. Mahatma Gandhi dengan prinsip ‘tanpa kekerasan’-nya telah menjadi manusia hebat yang ditunjukkan dalam perjalanan hidupnya karena ia memiliki karakter yang luar biasa. Demikian juga dengan ibu Theresa yang melayani orang-orang Hindu di India dengan tulus tanpa pilih kasih, dia sudah menunjukkan karakternya yang luar biasa juga.


Karakter itu adalah pohon, yang menjadi sumber kehidupan, sedangkan kemampuan hanya merupakan bayangan, yang dapat hilang bila tidak ada sumber cahaya, tetapi pohon itu tetap berdiri tegak, dengan ataupun tanpa sumber cahaya. Untuk itu marilah kita membentuk karakter pribadi kita terlebih dahulu di atas pembentukan kemampuan kita dan anak-anak kita.

Rabu, 10 Oktober 2012

Memaknai Ketakutan [SKDAG911]


Setiap manusia normal memiliki rasa takut, cemas, gelisah dll, tetapi manusia efektif akan memaknainya secara positif (Kevin Wu).

Hari esok memang tidak ada yang tahu; kita tidak tahu: ”Apakah saya mendapatkan rejeki pada esok hari atau malahan mendapat kecelakaan?”. Karena itu manusia menjadi khawatir, takut, cemaas akan keadaan pada masa mendatang. Tetapi apakah sebenarnya masa depan sedemikian menakutkan atau kejam sehingga kita perlu menjadi takut, cemas, atau gelisah?

Bila kita tidak dapat mengendalikan perasaan negatif tersebut, maka ternyata hal itulah yang akan terjadi pada diri kita pada masa mendatang. Misalnya Tendi besok akan mempresentasikan proposalnya di hadapan dewan direksi; bila Tendi berpikir “Bagaimana kalau besok saya gugup dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari dewan direksi?”. Maka esok hari pada saat presentasi, ternyata memang benar Tendi menjadi gugup dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dewan direksi.

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sesungguhnya terjadi dua kali; yang pertama terjadi pada saat kita memikirkannya (baik hal yang negatif maupun positif), dan kedua saat kejadiannya sungguh-sungguh berlangsung. Jadi pada saat kita berpikir dan berperasaan takut, kuatir, atau gelisah, maka terimalah hal tersebut apa adanya dan kita beri makna yang positif. Anda takut, mungkin karena kurang siap, untuk itu marilah segera mempersiapkan diri sejak dini sebelum hal tersebut terjadi. Mungkin juga kita takut karena kekuatiran dalam pikiran saja; untuk itu bayangkanlah kita dapat melakukan hal tersebut secara positif, maka hal inilah yang akan terjadi pada waktunya. Dan jangan lupa untuk menyerahkan seluruh ketakutan dan kecemasan kita ke dalam tangan Tuhan.

Dengan memberi makna positif pada setiap ketakutan yang kita alami, maka kita akan menjadi manusia yang efektif, dan dapat mewujudkan sasaran hidup atau sasaran perusahaan dengan hasil yang maksimal.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Ketika Keinginan Diistimewakan [SKDAG910]


Ketidaktaatan terhadap Allah terjadi saat keinginan-keinginan manusia diutamakan dan didewa-dewakan (Warren Wiersbe).

Manusia memang memiliki banyak kebutuhan, dan hal inilah yang memang perlu kita kejar agar tersedia. Janganlah mengejar keinginan, karena memang tidak kita butuhkan saat ini; kita mengejarnya hanya untuk memenuhi hawa nafsu untuk memberi kepuasan pada diri sendiri. Jadi utamakanlah kebutuhan bukan keinginan.

Di sisi lain orang pemasaran berfungsi untuk membuat agar para pelanggannya tertarik untuk mengejar bukan hanya kebutuhan, tetapi juga keinginan, sehingga ia dapat menjual produknya dalam jumlah yang banyak. Karena itu marilah kita - terutama para wanita, untuk mampu menahan diri bila ditawarkan berbagai promosi yang menarik; tanyakanlah kepada diri sendiri: “Apakah barang ini sungguh saya butuhkan? Bila tidak ada apakah saya tidak dapat menyelesaikan suatu tugas tertentu?”. Bila jawabannya ‘ya’, silakan Anda membelinya, tetapi bila jawabannya ‘tidak’, berarti Anda tidak perlu membelinya saat ini.

Bila semua keinginan kita harus terpenuhi, maka manusia tidak pernah akan puas, karena keinginan itu akan selalu muncul. Saat kita memiliki A, kita menginginkan B; setelah B pun kita miliki ternyata kita menginginkan C, demikian seterusnya. Nah bila hal ini terjadi terus menerus, maka berarti kita mengutamakan nafsu yang ada dalam diri kita, hal ini membuat kita menjadi tidak taat kepada Allah. Beberapa dosa pokok pun terjadi karena nafsu seperti ini misalnya gelojoh (ingin makan terus), serakah (ingin memiliki lebih dan lebih lagi), serta sombong (ingin dipandang lebih tinggi).

Selasa, 02 Oktober 2012

Tetap Berlaku dan Bersikap Baik [SKDAG909]


Senantiasa berlaku dan bersikap baik walau diperlakukan tidak baik adalah pengalaman serta ujian iman (Stephen D Bryant).

Kehidupan kita tidak berjalan datar-datar saja, tetapi seperti roda berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Saat di atas mungkin tidak ada masalah bagi kita, tetapi saat sedang berada di bawah, maka sebagian besar dari kita merasa sedang menghadapi masalah atau beban yang berat. Saat itu mungkin kita merasa tidak diperhatikan Tuhan, marah terhadap penyebab masalah yang terjadi tersebut, putus asa dan lain-lain.

Walaupun kita sedang berada di bawah, hendaknya kita tetap bersyukur karena kita memiliki Tuhan yang maha adil, maha kasih, dan maha rahim. Ingatlah semua kebaikan yang telah kita terima dari-Nya, misalnya nafas kehidupan yang telah kita lakukan sejak lahir; bila kita bandingkan dengan harga 1 tabung Oksigen di rumah sakit, maka sungguh sangat besar nilai dari Oksigen yang telah gunakan untuk bernafas tersebut.

Karena Tuhaan sungguh mengasihi kita, maka hendaknya kita pun mengasihi sesama dengan sungguh-sungguh juga, termasuk juga mengasihi musuh yang telah memperlakukan kita dengan tidak baik. Hal ini memang tidak mudah, tetapi pada saat kita berserah kepada-Nya, maka semuanya menjadi mungkin. Untuk itu marilah kita senantiasa berlaku dan bersikap baik dalam setiap kondisi, pada saat suka maupun duka. Balaslah perbuatan tidak baik dengan perbuatan kasih yang sepenuh hati, pasti kita merasakan manfaat yang luar biasa. Amin

Minggu, 30 September 2012


Fungsi Firman Allah [SKDAG908]

Firman Allah sama sekali bukanlah pesan tertulis dengan tinta emas di langit, tetapi merupakan rambu-rambu hidup kita di dunia yang penuh tantangan (Margaretha).

Semua agama memiliki Kitab Suci yang berisi tentang ajaran yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, umat ciptaan-Nya. Firman Allah dalam Kitab Suci tersebut berisi rambu-rambu agar kita dapat menjalankan kehidupan dengan baik, mampu mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan yang ada, serta memiliki harapan atas janji-janji Allah yang terdapat dalam Kitab Suci tersebut.

Firman Allah dalam Kitab Suci, bukan hanya untuk dibaca dan dihafalkan, karena semuanya tidak akan bermanfaat. Firman Allah tersebut perlu untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, dan menjadi pedoman bagi kita untuk berhubungan dengan Tuhan, serta juga berhubungan dengan sesama.

Jadi marilah kita menerapkan Firman Allah dalam seluruh kehidupan, untuk mewujudkan dunia yang damai sejahtera dan mempersiapkan kehidupan kekal pada masa mendatang. Amin

Sabtu, 29 September 2012

Fungsi Doa [SKDAG907]


Doa bukanlah "ban serap" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

Kapan kita berdoa? Seringkali orang mengatakan bahwa ia berdoa kepada Tuhan saat ia sedang menghadapi masalah. Karena membutuhkan bantuan Tuhan maka ia berdoa memohon pertolongan kepada-Nya. Hal ini tidak terlalu buruk, walaupun doa hanya merupakan ‘ban serep’ yang baru dipakai pada saat terjadi situasi darurat.
Alangkah indahnya bila saat kita menghadapai masalah kita berdoa, tetapi pada saat bersuka pun kita tidak melupakannya dan tetap berdoa. Dalam hal ini kita dapat bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada Tuhan, serta senantiasa memohon bimbingannya. Dalam hal ini, artinya doa bukan lagi menjadi ‘ban serep’ tetapi menjadi ‘kemudi’ yang menjaga kita agar selalu berada pada jalur yang tepat.
Dengan demikian, kapankah kita berdoa? Berdoalah setiap saat dalam segala kondisi, karena setiap waktu kita perlu terus untuk berkomunikasi dengan-Nya, baik padai saat suka maupun pada saat duka. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Ia adalah Allah yang setia dan selalu membimbing serta menuntun jalan kita. Amin.

Selasa, 25 September 2012

Kepribadian di Atas Segalanya [SKDAG906]


Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota (Amsal 16:32).

Banyak orang yang memiliki prestasi luar biasa, misalnya menjadi pahlawan yang telah memenangkan pertempuran, peneliti yang telah menemukan hasil luar biasa, pemimpin yang telah membawa anak buahnya meraih keberhasilan, dll. Semua prestasi tersebut memang akan dikenang oleh orang banyak, tetapi biasanya tidak lama, karena setelah itu mungkin ada prestasi orang lain yang lebih besar.

Prestasi memang penting, tetapi kepribadian jauh lebih penting. Orang akan lebih terkesan dengan kepribadian yang baik yang dimiliki seseorang dibandingkan dengan prestasi yang telah diraih orang tersebut, apalagi bila ia kemudian menjadi sombong dan memandang rendah orang lain. Orang yang sabar dan memiliki penguasaan diri akan lebih menyenangkan dibandingkan dengan orang hebat dengan prestasi selangit.

Apa yang dituliskan dalam Kitab Amsal tersebut ternyata memang terbukti. Penelitian Daniel Goleman menunjukkan bahwa orang yang memiliki EQ (kecerdasan emosi) tinggi, rata-rata memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang memiliki IQ (kecerdasan intelektual/logika) tinggi. 

Selasa, 18 September 2012

Manfaatkan Hidupmu! [SKDAG904]


Hiduplah seperti Anda akan meninggal besok. Belajarlah seperti Anda akan hidup selamanya (Mahatma Gandhi).

Akhir hidup setiap manusia tidak ada yang tahu; mungkin besok kita akan meninggal tetapi mungkin juga 10 atau 25 tahun lagi. Karena akhir kehidupan itu suatu misteri, maka hendaknya kehidupan dapat kita manfaatkan seoptimal mungkin. Hidup perlu diisi dengan berbagai kegiatan untukmeningkatkan kualitas diri agar berguna bagi lingkungan dan banyak orang.

Untuk meningkatkan kualitas diri kita perlu terus belajar dan belajar; artinya kita jangan berhenti belajar. Belajarlah terus seolah-seolah Anda akan hidup selamanya, sehingga yang kita pelajari akan terus berguna sepanjang hidup kita.

Hidup juga perlu bermanfaat bagi orang lain, karena itu marilah kita lakukan pelayanan sekarang juga, jangan menunggu waktu lagi, karena mungkin saja kita akan meninggal besok. Bila Anda memiliki musuh, marilah segera kita mengampuni dan berdamai dengannya sebelum terlambat, karena kita tidak tahu apakah hari esok kita masih dapat melihat matahari atau tidak. Jadi manfaatkanlah hidup kita seoptimal mungkin mulai dari sekarang, jangan menundanya lagi. Amin.





Menyerah itu Gagal! [SKDAG905]


Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses, saat mereka memutuskan untuk menyerah (Thomas Alfa Edison).

Suatu saat, ada seorang pencari harta karun menggali suatu tempat berpedoman pada sebuah peta kuno yang dimilikinya. Ia menggali terus selama berhari-hari, sampai akhirnya ia merasa lelah dan mengganggap bahwa peta kuno yang dimilikinya tersebut adalah pesta palsu. Karena itu lalu ia memutuskan untuk menyerah dan menghentikan penggaliannya. Dengan menyerah jelas penggali pertama ini telah gagal untuk mendapatkan harta karun tersebut.
Tidak berapa lama kemudiaan datanglah penggali kedua yang melanjutkan penggalian dari si penggali pertama. Ternyata baru satu hari ia menggali, ia sudah menemukan sekotak harta karun yang berisi penuh dengan emas permata. Mendengar hal tersebut, bagaimanakah perasaan penggali pertama? Pasti ia sangat kecewa dan menyesali perbuatannya untuk menghentikan penggalian; tetapi memang penyesalan selalu muncul terlambat.
Jadi agar tidak menyesal, maka hendaknya kita terus berusaha untuk mewujudkan impian atau tujuan kita, karena mungkin saja titik sukses sudah sangat dekat dengan kita. Saat kita ingin menyerah pun, kita perlu bertanya pada Tuhan apakah kehendak kita untuk menyerah itu sesuai dengan rencana-Nya?

Minggu, 09 September 2012


Mulai dari yang Perlu [SKDAG903]

Lakukanlah mulai dari yang perlu, lalu yang mungkin dan tiba-tiba Anda sudah dapat melakukan yang tidak mungkin (St. Fransiskus Asisi).

Manusia memiliki banyak keinginan dan cita-cita, tetapi bila semuanya ingin diraih, maka hasilnya tidak ada satu pun yang didapat, karena kita tidak fokus. Kerjakan yang satu sebentar, kemudian beralih ke pekerjaan yang kedua, akibatnya semuanya tidak memberikan hasil yang memuaskan.

St. Fransiskus Asisi mengajarkan kepada kita bagaimana kita perlu mengelola keinginan kita. Beliau mengatakan bahwa kita perlu konsentrasi melakukan hal-hal yang penting dan perlu kita lakukan, hindari pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu dan tidak memberikan hasil, misalnya chatting berlebihan dengan BB, FB atau Twitter. Setelah yang penting dan perlu dapat kita selesaikan, maka sekarang kita mulai beralih untuk melakukan tugas-tugas yang mungkin dan mampu kita lakukan. Kerjakan semuanya dengan baik dan sepenuh hati agar memberikan hasil yang memuaskan serta membuat kita pun menjadi terlatih.

Setelah terlatih, ternyata kita sendiri pun menikmati hasilnya, karena sekarang kemampuan dan ketrampilan kita meningkat. Saat itu pun kita sudah dapat melakukan tugas lainnya, yang pada awalnya kita nilai tidak mungkin dapat kita lakukan. Jadi marilah mulai melakukan yang perlu, lalu yang mampu dengan sepenuh hati, maka ternyata kita dapat melakukan tugas lain yang jauh lebih besar. Amin.

Rabu, 05 September 2012

Prinsip Bekerja [SKDAG902]


Dalam bekerja, temukanlah
1. kesederhanaan di tengah kerumitan
2. keselarasan di tengah perdebatan
3. kesempatan di tengah kesulitan
(Einstein)

Keberadaan kita di dunia ini hendaknya dapat memberi dampak positif atau masukan kepada orang lain atau lingkungan tempat kita berada. Demikian juga pada saat kita berfungsi sebagai kepala keluarga, karyawan, atau apa pun juga, hendaknya kita dapat menjadi terang di tengah kegelapan, menjadi air di tengah kekeringan, dan  lain-lain.

Einstein mengemukakan bahwa dalam bekerja hendaknya kita dapat menemukan kesederhanaan di tengah kerumitan, artinya kita dapat menyederhanakan berbagai proses yang terlalu rumit atau terlalu panjang, sehingga hal tersebut menjadi lebih efisien. Lalu kita juga dapat menemukan keselarasan di tengah perdebatan, artinya kita dapat menjadi pemersatu di antara berbagai ide atau alternatif solusi yang dikemukan oleh rekan-rekan sekerja kita, sehingga dapat memperoleh solusi yang efektif. Dan juga kita dapat menemukan kesempatan di tengah kesulitan yang kita temui dalam bekerja; kita dapat menjadi penyemangat agar rekan-rekan tetap mau berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Dalam berbagai hal hendaknya dalam bekerja kita dapat menjadi pusat dari perubahan yang memberikan dampak postif  bagi lingkungan kita. Marilah kita berusaha untuk mewujudkan hal tersebut dengan bantuan Tuhan yang maha kuasa. Amin…

Kamis, 30 Agustus 2012

Perbudakan [SKDAG901]

Orang yang bekerja dengan fokus hanya mencari nafkah dan gaji telah menyerahkan dirinya pada perbudakan (Joseph Campbell).

Dalam hidup ini, kita perlu memiliki kegiatan, misalnya berolahraga dan bekerja. Berolahraga tentu saja agar tubuh kita menjadi sehat, agar olahraga menjadi kegiatan yang menyenangkan, maka ia tidak dapat dilakukan dengan terpaksa. Kita berolahraga dengan hati yang bergembira dan penuh suka cita; hal ini pun jelas membuat hidup kita menjadi sehat, tetapi bila kita berolahraga dengan terpaksa, maka hal tersebut membuat kita bosan dan tidak ingin melakukannya lagi. Bahkan mungkin bila ia dipaksa untuk berolahraga, maka sebenarnya kegiatan tersebut tidak lain dari suatu perbudakan.
Prinsip yang sama terjadi juga pada saat kita bekerja. Kalau kita melakukan pekerjaan sebagai suatu rutinitas, sehingga kita menjadi terpaksa, maka hal itu merupakan bentuk lain dari perbudakan bagi diri kita sendiri. Ada orang yang mencari kerja, dengan tujuan hanya untuk mencari uang, maka ia tidak memiliki sukacita dalam melakukan tugasnya. Hal ini membuat dia pun menjadi bosan dan melakukannya hanya karena terpaksa; nah … hal ini jelas kan merupakan suatu perbudakan.
Untuk itu marilah kita lakukan tugas atau pekerjaan kita dengan sepenuh hati, artinya kita memberikan yang terbaik dalam melakukannya dengan tujuan untuk memuaskan atasan dan pelanggan. Gunakan pikiran secara optimal agar dapat tercipta berbagai produk atau metoda yang inovatif dan berguna untuk rekan-rekan kerja, serta bermanfaat bagi pertumbuhan perusahaa. Do what you love and love what you do!

Senin, 27 Agustus 2012

Buat Hidup Bermakna … [SKDAG900]


Tanpa bekerja hidup akan membusuk, tetapi ketika kita bekerja tanpa menjiwainya, hidup akan terasa menyesakkan dan mati (Albert Camus)

Tuhan telah memberikan hidup kepada kita untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pertama, hidup perlu kita hargai, artinya pelihara tubuh, jiwa, dan roh kita agar tetap sehat; jangan menyakiti atau membunuh tubuh sendiri ataupun tubuh orang lain. Kedua, buat hidup kita bertumbuh dan bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bagi sesama, artinya kita perlu terus belajar dan berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Selain itu tubuh, jiwa, dan roh kita pun perlu diberi makanan yang sehat, misalnya makanan dan minuman fisik, berolahraga, hiburan atau refreshing, serta berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan.

Salah satu yang membuat hidup kita menjadi ‘hidup’ adalah dengan bekerja, karena hal ini membuat kita menjadi bermakna bagi orang lain. Tentu saja dalam hal ini bukan asal bekerja tetapi bekerja dengan sungguh-sungguh, dalam arti kata kita bekerja dengan sepenuh hati dan menjiwainya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan tempat kita bekerja, bagi diri sendiri dan sesama, serta tentu saja demi kemuliaan Tuhan.

Ingatlah bahwa kita perlu hidup, tetapi bukan asal hidup, melainkan hidup yang penuh makna. Amin …

Sabtu, 25 Agustus 2012

Menjadi Sempurna karena Sukacita [SKDAG899]

Sukacita dalam pekerjaan adalah kunci kesempurnaan pada karya (Aristoteles).

Bila melakukan sesuatu dengan penuh sukacita, maka semuanya akan terasa mudah dan ringan; saat mengerjakannya kita pun penuh dengan semangat tinggi untuk memberikan hasil yang terbaik. Tetapi sebaliknya bila kita melakukan sesuatu dengan terpaksa, maka hasil yang kita lakukan pun tidak terlalu baik, karena kita melakukannya tidak dengan sepenuh hati.

Persembahan yang terbaik / sempurna adalah tubuh kita, dalam arti kata semua tugas, pekerjaan, kegiatan sehari-hari kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh sukacita, karena semua hal tersebutlah yang akaan memberikan karya atau hasil terbaik. Dalam melakukan sesuatu janganlah dengan bersungut-sungut; bila hati Anda sedang galau berhentilah sejenak, datang ke hadirat Tuhan untuk berdoa dan mohon bimbingan-Nya untuk menenangkan hati kita. Niscaya dengan bersyukur atas segala sesuatu yang telah kita terima dan alami, maka kita pun dapat kembali melakukannya dengan semangat dan penuh sukacita.

Lakukanlah semua tugas, seperti kita melakukannya hanya untuk Tuhan, karena Dia yang sudah memberikan segalanya kepada kita. Amin.

Selasa, 21 Agustus 2012

Buanglah Sampah! [SKDAG898]


Jangan biarkan sampah hati seperti frustasi, kemarahan, kekecewaan, merusak suasana hati Anda karena hal tersebut akan menghambat kesuksesan Anda (DAG).


Hidup ini dapat dianalogikan sebagai suatu perjalanan untuk mencapai tujuan atau untuk mewujudkan visi kita. Dalam menempuh suatu perjalanan, tentu saja sebelumnya kita perlu menentukan tujuan atau sasaran, lalu membuat rencana perjalanan,  melaksanakannya, serta mengevaluasi setiap langkah yang telah dilakukan.


Agar perjalanan yang kita tempuh dapat berjalan dengan cepat, aman, dan nyaman, maka tentu saja sebelum berangkat kita perlu membersihkan sampah atau kotoran yang ada dalam kendaraan. Bila dibiarkan ada, maka sampah itu akan membusuk; akibatnya kita semua yang akan menjadi mabuk dan perjalanan menjadi terganggu. Demikian juga dalam hidup, agar perjalanan kita mencapai tujuan hidup dapat berjalan dengan lancar maka kita perlu meninggalkan sampah hati yang ada dalam pikiran dan hati kita, seperti kemarahan, frustasi, kekecewaan, dan lain-lain.

Sesudah membuang sampah hati tersebut, kita dapat segera mewujudkan tujuan hidup kita dengan lebih mudah dan lebih cepat.