Senin, 31 Mei 2010

Membuat Damai [SKDAG137]

Jalani hidup bermakna dengan mengasihi tanpa syarat, memberi tanpa mengharap, bersahabat sepenuh hati. Nikmati kasihNya dan bagikan pada sesama, sehingga damailah di bumi.

Setiap hari saat kita menonton berita di televisi, ternyata dimana-mana banyak terjadi kekerasan, mulai dari perang antar supporter, perkelahian mahasiswa, kerusuhan antar kampung, dan lain-lain. Kelihatannya tidak lagi ada kedamaian di Indonesia dan juga di seluruh dunia. Mengapa semua ini terjadi?

Padahal Tuhan sebenarnya menciptakan manusia agar dapat hidup bahagia dengan penuh kebahagiaan dan sukacita, tanpa ada penderitaan. Tetapi karena manusia berdosa, maka kini dunia dikuasai dosa atau maut; akibatnya tidak ada lagi citra Allah, yang penuh kasih, pada manusia ini, sehingga mereka menjadi egois, mengutamakan kedagingan dan saling menyakiti.

Karena itu setelah menikmati kasih dari Allah yang tiada batasnya, maka kini saatnya bagi kita untuk membagikan kasih itu kepada semua orang dengan tanpa syarat, tanpa pandang bulu, dan dalam segala bentuk. Membagikan kasih tidak hanya dalam bentuk memberikan bantuan materi, tetapi kita dapat juga dengan memberikan senyuman, sapaan, atau berbagai hal lainnya yang berguna bagi orang lain dan membuat mereka berbahagia. Nah ... mari kita lakukan sekarang juga!

Minggu, 30 Mei 2010

Membuat Perubahan [SKDAG574]

Jangan pernah berharap ada PERUBAHAN apalagi KEMAJUAN tanpa KEULETAN, KETEKUNAN, dan KESABARAN (Erich Watson).

Tidak akan ada perubahan bila aktivitas kita tidak pernah berubah, melakukan sesuatu dengan cara yang sama. Memang kita sering malas berubah, karena berada di ‘comfort zone’ (zone nyaman); saat kita menikmati kondisi nyaman, maka kita takut untuk berubah karena takut menderita, mengalami hal yang tidak enak, butuh kerja keras atau pengorbanan.

Lingkungan kita setiap saat mengalami perubahan, baik dari segi ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, politik, dan lain-lain. Agar kita dapat mengikuti perubahan tersebut, maka kita pun perlu berubah, karena bila tidak maka kita akan terlindas oleh perubahan tersebut.

Perubahan diri kita perlu dimulai oleh kita sendiri; memang untuk berubah itu tidak mudah, kita membutuhkan keuletan, ketekunan, dan kesabaran. Saat berubah berarti kita menghadapi hal yang baru, perlu belajar, berusaha, dan berjuang lagi. Hal ini semua merupakan tantangan yang harus dapat kita atasi. Bila kita cepat berputus asa, maka kita akan balik kembali ke hal yang lama, akibatnya ya … tidak terjadi perubahan.

Dengan usaha keras, bila perlu disertai keringat, air mata, bahkan darah, maka kita dapat berubah ke arah yang positif dan mengalami kemajuan. Nah … inilah hasil dari semua kerja keras kita itu. Tetapi kita perlu ingat bahwa perubahan terjadi terus menerus, karena itu kita pun perlu terus belajar dan berlatih, agar terus siap menghadapi perubahan tersebut.

Sabtu, 29 Mei 2010

Kesetaraan [SKDAG136]

Jika perempuan diciptakan dari kepala lelaki maka dia berada di atas lelaki. Jika dari kaki, maka ia berada di bawahnya, tetapi dari rusuk agar dapat dipeluk, dekat dengan tangan sehingga mudah dilindungi dan dekat dengan hati sehingga dapat dikasihi.

Allah tidak pernah membeda-bedakan manusia yang satu dengan manusia yang lain, bangsa yang satu dengan bangsa yang lain, yang baik dan yang buruk. Semua selalu dikasihi Tuhan dan diperlakukan secara sama; Dia menawarkan pertobatan kepada semua orang, Dia menyebarkan kasih kepada semua orang, baik yang baik maupun yang jahat. Contoh yang jelas: matahari tercipta untuk semua orang, Oksigen juga dapat dihirup semua orang secara gratis.

Saat menciptakan manusia pun, Allah tidak mengganggap laki-laki lebih tinggi daripada perempuan atau sebaliknya, tetapi keduanya perlu saling melengkapi. Keduanya memiliki hak dan kewajiban masing-masing; laki-laki tidak dapat menjalankan fungsi sebagai perempuan yang dapat hamil, sebaliknya perempuan pun tidak dapat menjadi laki-laki yang secara fisik lebih kuat. Jadi di dalam keluarga hendaknya suami dan istri dapat saling menghormati karena masing-masing memiliki fungsi tersendiri.

Perempuan perlu dilindungi, dan dikasihi laki-laki, di sisi lain laki-laki perlu didampingi perempuan untuk mengendalikan emosi dan membuat kedamaian. Itulah kesetaraan yang ideal, bukan harus sama rata secara menyeluruh!

Jumat, 28 Mei 2010

Menanggapi Penderitaan [SKDAG135]

Kamu tidak perlu marah atas penderitaan yang kamu hadapi, sebaliknya bersyukurlah karena penderitaan menimbulkan ketekunan dan kekurangan menguji kesetiaanmu.

Penderitaan yang kita alami memang tidak mengenakkan dan pada umumnya manusia mengatakan bahwa penderitaan membuat hidup kita tidak nyaman. Tuhan tidak merancangkan penderitaan bagi umat-Nya; penderitaan terjadi karena kesalahan diri sendiri, dunia, dan akibat kita terperosok ke dalam godaan setan.

Tetapi di sisi lain, dengan mengalami penderitaan maka kita mengerti akan maknanya kebahagiaan, pentingnya bersyukur, perlunya ketekunan, dan merasakan manfaatnya kesetiaan. Bila kita sadar, dan tidak mau menderita lagi, maka kita berusaha untuk berubah dan mengalami pertobatan ke arah yang lebih baik.

Ternyata memang di balik setiap peristiwa yang kita alami, Tuhan memberikan makna positif di baliknya. Jadi janganlah semua hal negatif dianggap merugikan; peristiwa itu sudah terjadi, jadi lihatlah dari sisi yang berbeda, yaitu dari sisi positifnya. Misalnya bila anak kita tidak naik kelas, maka lihatlah manfaatnya, misalnya hal tersebut menyadarkan bahwa kita sebagai orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan atau pelayanan sehingga keluarga sendiri tidak atau kurang diperhatikan.

Yang penting kita perlu bersyukur dalam segala hal, bersukacita dalam setiap keadaan, dan tidak lupa untuk berdoa. Dengan demikian kita dapat memaknai setiap peristiwa yang kita dari sisi yang positif.

Mengatur Beban [SKDAG573]

Beban membuat kita terlatih dan menjadi kuat. Tetapi beban berlebih saat kita belum siap dapat membuat kita hancur, karena itu selalulah berlatih dan belajar.

Tingkat stress ditentukan oleh seberapa besar dan seberapa lama beban yang kita tanggung; karena itu beban perlu dikendalikan agar sesuai dengan daya tahan yang kita miliki, tidak boleh berlebih, tetapi juga jangan terlalu ringan.

Seperti saat berlatih beban fisik, maka beban yang kita angkat perlu disesuaikan dengan kemampuan fisik kita. Bila kita hanya mampu mengangkat 20 kg, ya jangan dikasih beban yang 50 kg, karena kita akan memaksa otot kita dan akibatnya mungkin menjadi cidera. Tetapi jangan juga menggunakan beban 15 kg untuk mengangkatnya, karena otot kita sudah terbiasa melakukannya. Tingkatkanlah beban kita sedikit di atas kemampuan rata-rata, misalnya antara 22 sampai 25 kg, sehingga kita mampu mengangkatnya dan melatih otot kita agar menjadi lebih kuat lagi. Bila nanti sudah terbiasa, barulah kita tingkatkanlah beban tersebut, demikian seterusnya.

Hal yang sama perlu kita lakukan dengan beban kehidupan; janganlah safety player saya yang hanya mencari aman, tetapi kita membutuhkan tantangan yang moderat dan dapat kita atasi dengan berusaha maksimal. Jangan pasang target terlalu tinggi, karena hal tersebut tidak beda dengan berjudi yang menyebabkan kita dapat hancur. Buat target moderat, latih dan belajar untuk mencapainya; setelah tercapai baru kita tingkatkan lagi.

Selasa, 25 Mei 2010

Mengendalikan Pikiran [SKDAG572]

Lihat sekeliling, dengarkan suaranya, dan rasakan perasaan yang muncul. Lalu pikirkan apakah hal itu bermanfaat? Bila tidak, ubah atau buang semuanya. Bila ya, simpanlah! (DAG)

Manusia memiliki panca indra untuk menangkap semua data dan informasi dari sekeliling kita, melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, merasakan dengan kulit, mengecap dengan lidah, dan mencium dengan hidung. Semuanya lalu diproses oleh otak atau pikiran kita, sehingga menghasilkan suatu respon tertentu. Jadi respon tersebut bukan hasil dari panca indra tetapi dari pikiran kita, karena itu pikiran harus kita kendalikan agar dapat memberikan respons positif yang bermanfaat bagi kita sekalian.

Bila kita mendapat masukan tentang kondisi yang menakutkan dan mengkuatirkan, maka kita dapat menyuruh otak kita untuk membuang semua itu. Gantikanlah informasi yang negatif dan tidak berguna dengan informasi lain yang bermanfaat demi pengembangan diri kita.

Tetapi informasi yang bermanfaat dan berguna serta menguatkan kita tentu saja perlu kita simpan, misalnya memori waktu anda lulus ujian, waktu menikah, atau waktu mendapatkan anak pertama. Agar memori tentang hal itu menjadi lebih kuat maka kita perlu mengingat kembali hal tersebut, memutar kembali filmnya dalam memori kita, mendengarkan suara-suara dan merasakan kebanggan yang muncul, serta memperbesar gambaran, pendengaran, dan perasaan tersebut.

Jadi pada saat pikiran kita lagi loyo, takut, atau kuatir, maka putar kembali film yang bermanfaat ini dalam memori anda, sehingga menggantikan kesan negatif sebelumnya. Jangan biarkan perasaan mengendalikan diri kita tetapi kitalah yang mengendalikan perasaan yang muncul dalam diri kita.

Senin, 24 Mei 2010

Perhatikan Hal Kecil [SKDAG571]

Manusia tidak tersandung oleh batu sebesar lemari, tetapi jatuh karena batu kerikil. Jadi untuk meraih sukses, perhatikan hal-hal kecil.

Sesuatu yang besar dan kelihatan jelas, membuat kita melakukan persiapan yang matang sebelum menghadapinya. Tetapi hal-hal kecil seringkali membuat kita lupa dan mengabaikannya, padahal hal ini lah yang dapat membuat kita jatuh.

Dalam bidang olahraga, bila kita menghadapi lawan yang lebih kuat maka jelas kita membuat persiapan yang matang agar dapat mengalahkannya. Bila menang kita membuat prestasi yang luar biasa, tetapi bila kalah pun orang lain akan memakluminya karena dia lebih kuat dari kita. Tetapi saat menghadapi lawan yang lebih lemah atau peringkatnya jauh di bawah, kita sering memandang sebelah mata dan mengabaikannya; hal inilah yang membuat kita kalah terhadap dia, sehingga orang lain mencela kita karena kalah dari lawan yang lebih lemah.

Untuk mengatasinya kita perlu memperhatikan semua faktor, tidak boleh ada yang dianggap remeh, dan melakukan persiapan semaksimal mungkin. Hal inilah yang menjadi kunci kesuksesan kita.

Di sisi lain, manusia juga sering jatuh karena melakukan dosa-dosa yang kecil, misalnya melakukan korupsi waktu atau membawa peralatan kantor ke rumah. Tetapi bila hal ini dilakukan terus meneru maka kita menjadi terbiasa, dan akan terjerumus untuk melakukan dosa yang lebih besar – apalagi si setan pun tak henti-hentinya memprovokasi diri kita. Karena itu jauhilah semua dosa, sekecil apa pun itu, dan kita perlu untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa dan membaca FirmanNya. Amin!

Minggu, 23 Mei 2010

Pekalah Terhadap Tuhan ... [SKDAG134]

Tuhan berbisik melalui kebahagiaan tetapi seringkali kita tidak mendengarNya.
Tuhan bicara melalui hati tetapi kita sangat sibuk untuk mendengarNya.
Ketika ada masalah barulah kita mencariNya.


Seringkali saat kita sibuk dengan dunia dan diri kita sendiri, maka kita melupakan atau tidak memperhatikan Tuhan, padahal Dia selalu memperhatikan kita setiap saat. Saat kita sedang mengalami kebahagiaan, karena mendapatkan kenaikan pangkat atau lulus ujian, seringkali kita lupa bersyukur kepadaNya karena kita sedang sibuk dengan merayakan pesta kita. Saat itu Tuhan tersenyum turut merasakan kebahagiaan kita, dan seringkali Dia berbisik untuk mengingatkan agar kita tidak bersukacita secara berlebihan, sehingga menimbulkan pemborosan atau merusak diri sendiri, misalnya dengan menenggak minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.

Demikian juga saat kita bingung karena ada beban yang menimpa kita, misalnya penyakit, masalah ekonomi, dan lain-lain, sebenarnya Tuhan berbicara melalui kita untuk meneguhkan dan menguatkan kita, bahkan mungkin Dia memberikan solusi. Tetapi karena kita sibuk memikirkan kekuatiran dan ketakutan, maka kita tidak dapat mendengar suara Tuhan tersebut.

Singkirkanlah kekuatiran dan ketakutan tersebut, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Sebagian besar manusia, baru mencari Tuhan saat mengalami beban yang berat; mereka berkeluh-kesah dan memohon bantuan kepadaNya. Mungkin ini saat yang baik untuk berubah menghadap kembali kepada Tuhan, tetapi alangkah baiknya bila mulai saat ini kita datang ke Hadirat-Nya dan peka serta mendengarkan bisikan dan petunjukNya.

Sabtu, 22 Mei 2010

Antisipasi [SKDAG570]

Antisipasi merupakan ketrampilan yang perlu kita miliki untuk meraih sukses sehingga kita dapat mempersiapkan diri lebih awal dalam menghadapi setiap perubahan.

Dunia di sekeliling kita terus mengalami perubahan yang tidak dapat kita cegah atau hindari. Karena itu agar kita tidak terlindas oleh perubahan maka kita perlu mengantisipasi dengan tepat, agar ketika perubahan tersebut terjadi maka kita telah siap untuk menghadapinya.

Antisipasi merupakan suatu keterampilan yang perlu kita miliki untuk menghadapi setiap perubahan. Misalnya bila kita tahu harga bahan baku akan naik cukup besar, maka pengusaha dapat mengantisipasinya dengan membeli lebih dahulu dan menyimpannya di gudang. Bila kita tahu bahwa ahli Teknologi Informasi tetap dibutuhkan pada masa yang akan datang, maka kita mengantisipasinya dengan memperdalam hal tersebut.

Jadi bila kita dapat melakukan antisipasi dengan tepat, maka kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap perubahan yang akan terjadi. Jelas hal ini merupakan suatu jaminan untuk meraih keberhasilan pada masa yang akan datang. Untuk itu ketrampilan antisipasi ini perlu terus kita latih dan matangkan terus, karena sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.

Jumat, 21 Mei 2010

Rasakan dan Nikmati Kebaikan Tuhan ... [SKDAG133]

Awali hari Anda dengan TARIKAN NAPAS yang dalam, rasakan dan hiruplah KASIH dan KEBAIKAN TUHAN. Buanglah semua DUKA, KETAKUTAN dan KERAGUAN, lalu SENYUMLAH.

Bila hari ini kita awali dengan ucapan syukur dan sukacita, maka sepanjang hari ini pun kita dipenuhi dengan syukur dan sukacita, tetapi bila terjadi sebaliknya maka sepanjang hari ini kita merasakan banyak masalah. Mana yang kita pilih? Tentu saja yang pertama kan ...

Untuk itu setiap bangun pagi mari kita rasakan kasih dan kebaikan Tuhan karena semalam kita telah dapat beristirahat dengan nyenyak, hiruplah Oksigen yang diberikan Tuhan secara gratis, kesehatan yang kita peroleh pagi ini, dan lain-lain. Setelah merasakan semua kasih dan kebaikanNya, maka kita perlu bersyukur atas semua hal tersebut.

Karena Tuhan itu sangat baik, maka serahkanlah semua dukacita, ketakutan, keraguan, dan kekuatiran kita kepadaNya. Percayalah Dia akan menerimanya dengan sukacita dan Dia ingin kita terlepas dari berbagai beban. Setelah membuang semua beban tersebut, maka sekaranglah saat untuk kita tersenyum, dan membagikannya kepada orang lain agar orang lain pun bersukacita. Amin ...

Kamis, 20 Mei 2010

Komitmen [SKDAG569]

Ketika anda melakukan sesuatu karena komitmen, anda tidak lagi merasa keberatan dalam keadaan apa pun untuk mencapai keberhasilan.

Komitmen itu lebih dari sekedar janji, yang mudah diucapkan di mulut tetapi seringkali sulit dilakukan. Komitmen itu bukan komat-kamit, maksudnya bukan hanya ucapan di mulut, tetapi ada tekad di hati untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.

Bila kita memiliki komitmen, maka di dalam diri kita telah ada komunikasi untuk mewujudkan hal tersebut dengan segala resikonya. Dengan komitmen, maka dalam diri kita sudah ada kemauan yang luar biasa, sehingga halangan atau hambatan yang ada tidak lagi merupakan masalah besar, kita berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi semua itu.

Bila kita memiliki suatu keinginan untuk mencapai sesuatu, maka jadikanlah hal tersebut sebagai suatu komitmen. Beberapa cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menuliskan keinginan atau impian tersebut di tempat yang mudah kita baca setiap saat, misalnya di dekat tempat tidur dan di tempat kita biasa menyikat gigi. Ingat waktu sikat gigi kita biasanya tidak melakukan hal yang lain, tetapi mata kita masih dapat membaca berbagai hal. Kemudian katakan komitmen tersebut ke beberapa teman dekat kita, sehingga mereka pun mengetahuinya dan minta mereka menjadi pendorong dan pengingat saat kita mengalami kelesuan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dan tentu saja tidak lupa untuk selalu berdoa dan mohon kekuatan dari Tuhan untuk mempertahankan komitmen kita. Amin!

Rabu, 19 Mei 2010

Cerna, bukan asal Telan! [SKDAG568]

Pikiran tak ubahnya perut, tidaklah penting seberapa banyak yang habis DITELAN tetapi seberapa banyak mampu DICERNA (Clair Hess).

Apa yang terjadi bila kita makan dengan cepat-cepat dengan tujuan agar kenyang? Semua makanan hanya dikunyah sebentar dan langsung ditelan karena ingin cepat-cepat; jelas rasa dan gizi makanan itu sudah tidak penting lagi, yang penting segera masuk ke dalam perut dan menjadi kenyang. Kenyang sih jelas, tetapi kita tidak menikmati makanan tersebut, belum lagi bila perut kita mengalami ganggungan, misalnya kembung, karena kemasukan makanan dalam jumlah banyak secara tiba-tiba atau bahkan makanan yang berbahaya.

Jelas tidak penting berapa banyak makanan yang ditelan, tetapi lebih penting berapa banyak yang dapat dicerna dengan baik sehingga bermanfaat bagi tubuh kita. Hal yang sama terjadi dengan pikiran kita; seringkali kita masukan berupa data, informasi, atau pengetahuan dari luar yang sangat banyak, sehingga untuk menampungnya pun kita mengalami kesulitan, dan ternyata sebagian besar pun mungkin tidak bermanfaat bagi pengembangan diri dan rohani kita. Karena itu kita perlu selektif untuk memilih apa yang baik dan berguna bagi pikiran kita.

Cernalah berbagai hal yang positif dan berguna bagi pengembangan diri kita, baik pikiran maupun hati. Untuk apa kita mengingat hal-hal yang menyakitkan dan negatif; lebih baik kita buang memori seperti itu. Berita-berita negatif tentang gossip, kekerasan, pertikaian yang banyak di televisi dan media lainnya, biarlah semua itu hanya untuk sekedar tahu saja dan tidak perlu ditelan secara mendalam, malah bila perlu kita muntahkan kembali berbagai informasi negatif tersebut.

Simpanlah ke dalam pikiran kita berbagai hal yang berguna, seperti pengetahuan, ketrampilan, dan tentu saja berbagai hal yang memperkuat kehidupan rohani dan spiritual kita. Karena itu membaca Kitab Suci dan renungan-renungan yang baik tentu sangat bermanfaat untuk perkembangan jiwa kita. Amin!

Selasa, 18 Mei 2010

Tuhan Maha Kuasa ... [SKDAG132]

Tuhan maha kuasa, tidak ada yang mustahil bagiNya!
Tetapi ada satu yang tidak sanggup Dia lakukan, yaitu “DIA TIDAK SANGGUP BERHENTI UNTUK MENGASIHI KITA!”


Sebagai manusia beriman, kita telah mengetahui bahwa Tuhan adalah segala-galanya; Tuhan maha kuasa, karena bagi Dia tidak ada yang mustahil. Manusia yang berdosa besar, dapat Dia pulihkan, asal mau menyerahkan diri kepadaNya dan bertobat. Yang sakit disembuhkanNya, yang buta dibuat melihat, bahkan yang mati pun dibangkitkanNya.

Tetapi karena kasihNya yang besar, ada satu hal yang tidak dapat Tuhan lakukan, yaitu “Dia tidak sanggup berhenti untuk mengasihi kita!”. Tuhan selalu mengasihi manusia, bahkan selagi manusia masih berdosa; Dia ingin memulihkan hubungan dan bersatu dengan manusia, tetapi kita sebagai manusia yang sering menolak ajakanNya itu.

Jadi jelas sekali bahwa Tuhan itu sangat mengasihi manusia, tetapi kita yang sering mengabaikan bahkan menolaknya, padahal semuanya diberikan Tuhan secara cuma-cuma. Di sisi lain, bila kita menghadapi masalah, hal tersebut bukan berasal dari Tuhan tetapi karena kesalahan kita sendiri atau karena godaan dari setan. Karena itu marilah kita bertobat saat ini juga sebelum terlambat. Amin!

Senin, 17 Mei 2010

Pengaruh Idola [SKDAG567]

Karakter seseorang dapat diketahui dari orang-orang seperti apa yang dihormati atau dicintainya (pepatah suku Creole).

Lingkungan memberikan pengaruh besar pada karakter seseorang; seseorang yang tinggal di lingkungan yang biasa berkata kasar, maka ia pun akan terbiasa berkata-kata kasar, sedangkan bila ia tinggal di lingkungan yang sopan, maka ia pun memiliki karakter yang baik dan sopan. Setelah karakter terbentuk pada diri seseorang, maka selanjutnya ia akan merasa cocok dengan orang yang memiliki karakter yang mirip dengannya, karena merasa memiliki kesamaan.

Bila kita lihat seseorang yang mengidolakan mantan Presiden Soekarno, maka jelas ia memiliki prinsip nasionalisme yang kuat seperti yang dimiliki oleh idolanya. Demikian juga bila seorang anak mengidolakan pemain sepak bola seperti Ronaldo atau Messi, nah … pasti mereka akan meniru idolanya atau memiliki cita-cita untuk menjadi pemain bola yang hebat seperti idolanya tersebut.

Dari sisi lain, ada prinsip ‘kita akan menjadi seperti yang kita pikirkan”, sehingga bila kita memikirkan idola kita, entah olahragawan, pemain musik, negarawan atau yang lainnya, maka kita mempelajari dan berusaha untuk mengenalinya secara lebih mendalam dengan tujuan agar diri kita menjadi seperti sang idola tersebut.

Jadi untuk membentuk karakter positif dalam diri kita, marilah kita cari satu sosok idola positif yang luar biasa, sehingga dapat menginspirasi dan membentuk karakter kita menjadi seperti dia.

Minggu, 16 Mei 2010

Bahaya Merasa Hebat … [SKDAG566]

Merasa diri hebat seringkali menjadikan seseorang mengabaikan hal yang semestinya dilakukan (Wayne Huizenga)

Salah satu penyakit yang membahayakan bagi kita semua adalah kesombongan, karena hal ini membuat diri kita menjadi yang paling hebat, paling pintar, paling tahu, dan lain-lain. Akibatnya kita tidak mau memperhatikan masukan atau pendapat orang lain, selain itu kesombongan juga membuat kita meremehkan orang lain dan berbagai hal lain.

Nah sekarang mari kita lihat, salah satu bentuk kesombongan, yaitu merasa (paling) hebat. Bila kita merasa hebat, maka semuanya kita pandang rendah dan tidak ada nilainya lagi. Hal ini membuat kita tidak melakukan persiapan sebagaimana mestinya, dan ternyata pada saatnya … kita menyesal, karena gagal melakukan hal tersebut.

Misalnya bila seorang juara menganggap rendah lawannya, yang memang ranking dan kemampuannya jauh di bawah dirinya, maka ia tidak melakukan persiapan secara optimal. Ternyata pada saat pertandingan ia kaget sendiri karena kok sulit sekali mengalahkan lawannya. Apakah lawannya lebih hebat? Mungkin secara kenyataan tidak terlalu hebat, tetapi yang jelas ia tidak mengasah kemampuannya sendiri secara optimal, hasilnya hanya penyesalan yang diperoleh …. dan semua itu sudah terlambat.

Jadi marilah kita selalu merendahkan diri, karena di atas langit masih ada langit. Yang perlu kita lakukan adalah selalu mempersiapkan diri dengan baik, terus belajar untuk meningkatkan diri, serta tidak lupa untuk berserah diri kepada Tuhan yang maha kuasa.

Sabtu, 15 Mei 2010

Tanggung Jawab Pribadi [SKDAG131]

Awali pagi anda setiap hari dengan pikiran positif dan penuh ucapan syukur.
Semua ada di bawah kendalimu, janganlah menyalahkan orang lain atas setiap kegagalanmu.


Memang keberhasilan atau kegagalan yang kita alami dalam hidup dipengaruhi oleh banyak faktor; yang terutama jelas adalah kehendak Tuhan, lalu faktor lingkungan, yang dimulai dari orang-orang yang paling dekat dengan kita, serta juga faktor keberuntungan. Sebagian orang mengatakan tidak ada faktor keberuntungan, karena semuanya telah diatur dan dikendalikan oleh Tuhan.

Semua faktor tersebut (Tuhan, lingkungan, dan keberuntungan) tidak dapat kita pengaruhi atau kita ubah sesuai dengan kehendak kita; semua berjalan di luar kendali kita. Kalau begitu, faktor apa yang menentukan keberhasilan atau kegagalan pada diri kita sendiri? Salah satu faktor terpenting (ingat bukan satu-satunya faktor) yang menentukan jalan hidup kita adalah diri kita sendiri, dan faktor ini berada dalam kendali kita sendiri, sehingga lebih mudah mengelolanya dibandingkan dengan faktor-faktor yang lain.

Karena itu bila kita mengalami kegagalan, maka semua adalah tanggung jawab kita sendiri, janganlah suka mencari ‘kambing hitam’ dengan menyalahkan Tuhan, lingkungan, atau faktor lainnya. Bila kita mengalami kegagalan janganlah menyerah, tetapi terus belajar dan belajar lagi.

Keberhasilan dan kegagalan yang kita alami sepanjang hari ini ditentukan oleh tindakan kita pada pagi hari setelah bangun tidur. Bila kita bangun tidur dengan pikiran kacau, dan waktu melangkah saja kaki kita tersandung, maka sepanjang hari itu pun hidup kita tidak berjalan lancar. Karena itu marilah kita awali hari kita dengan berdoa, mengucap syukur pada Tuhan, selalu berpikir positif atas seluruh tindakan yang akan kita lakukan, dan jangan lupa lakukan visualisasi – bayangkan tindakan yang kita rencanakan hari ini berjalan dengan lancar dan positif.

Jumat, 14 Mei 2010

Karakteristik Pemimpin [SKDAG565]

Kita menjadi pemimpin karena berani melakukan yang tidak mungkin dilakukan orang biasa dan bersedia memikul tanggung jawab yang dijauhi orang lain.

Untuk menjadi seorang pemimpin tentu saja kita harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan anak buah kita. Dari segi ilmu dan ketrampilan mungkin seorang pemimpin tidak lebih terlalu jauh dibandingkan dengan anak buahnya, tetapi pemimpin jelas harus memiliki attitude / kepribadian yang berbeda dengan karakater anak buahnya.

Bila anak buah mengatakan tidak mungkin, maka pemimpin perlu mencari jalan keluar dan melakukan hal yang tidak mungkin tersebut. Jadi seorang pemimpin perlu menjadi teladan bagi anak buahnya dan juga menjadi pemecah masalah bagi setiap persoalan yang ada. Ia harus memiliki semangat pejuang untuk mencoba dan belajar lagi, pantang menyerah.

Pemimpin juga bertanggungjawab atas seluruh yang dilakukan anak buahnya. Bila orang lain menghindari tanggungjawab, maka pemimpin yang efektif berani memikul tanggung jawab secara menyeluruh. Kesalahan anak buah merupakan kesalahan pemimpinnya, dan ia tidak akan mencari-cari kambing hitam.

Kamis, 13 Mei 2010

Dibakar, Ditempa, dan ... Menjadi Indah [SKDAG129]

Besi yang dibakar terus akan meleleh, sehingga dapat dibentuk secara mudah untuk menghasilkan bentuk baru yang bagus dan kuat. Jadilah seperti besi yang semakin bagus setelah dibakar dan ditempa.

Banyak orang yang mengeluh: ”Mengapa banyak sekali masalah yang saya hadapi dalam hidup ini?”, atau “Orang lain kok hidupnya lebih enak, sedangkan makan saja saya paling cuma tempe dan tahu”. Tetapi bila kita lihat di sekeliling atau lihat gambar di sebelah ini, maka ternyata masih banyak orang yang kehidupannya lebih menderita dibandingkan kita. Coba lihat, diri kita masih memiliki pakaian yang layak, dapat mengakses FB, mendapat makanan yang cukup, serta memperoleh pendidikan yang memadai. Mengapa kita tidak bersyukur atas semua itu? Sebenarnya masih banyak yang perlu kita syukuri, Oksigen yang kita hirup setiap saat secara gratis, hangatnya matahari, dan air hujan yang menyejukkan lingkungan.

Sebenarnya masalah yang kita hadapi itu merupakan ujian, bukan cobaan. Ujian itu seharusnya membuat kita menjadi lebih kuat, lebih pintar, dan lebih hebat. Memang untuk lulus ujian tidak mudah; kita perlu belajar dan bekerja keras, mengeluarkan keringat dan juga air mata. Tetapi setelah berhasil, maka kita akan menikmati kebahagiaan, suka cita, dan kebanggaan, sehingga kita menjadi lebih bersemangat lagi dalam menghadapi kehidupan ini.

Hal ini seperti proses pembentukan besi, yang perlu dibakar sampai meleleh karena panas. Setelah itu ditempa agar bentuknya sesuai dengan keinginan si pandai besi. Tetapi setelah selesai, wow ... hasilnya indah, kuat, dan jelas memberi manfaat kepada orang lain.

Jadi janganlah takut dan berputus asa terhadap berbagai masalah yang kita hadapi, karena hal ini membuat kita menjadi lebih kuat dan lebih indah. Amin!

Selasa, 11 Mei 2010

Renungkan Tindakan/Pekerjaan Kita [SKDAG564]

Hendaknya tiap hari kita meluangkan waktu merenung tindakan / pekerjaan yang telah kita lakukan. Ini penting agar kita tidak hidup otomatis seperti robot.

Manusia memiliki otak / pikiran dan hati / perasaan; ke dua hal inilah yang membedakan manusia dengan hewan dan tumbuhan. Manusia memiliki pikiran untuk menciptakan sesuatu dan juga untuk menganalisis, dan dengan hati, manusia dapat menentukan kebaikan atau kejahatan.

Manusia juga berbeda dengan robot, yang hanya mengerjakan pekerjaan secara otomatis tanpa perasaan apa pun. Robot tidak mengenal lelah dan bosan dalam melakukan pekerjaan, dan ia melakukannya terus menerus dengan cara yang sama, sampai programnya diubah.

Berbeda dengan robot, manusia dengan pikirannya berusaha terus untuk memperbaiki pekerjaan atau tindakan yang telah dilakukannya agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Tanpa pembaharuan, manusia malah akan bosan bila harus bekerja terus menerus dengan cara yang sama, tanpa pembaharuan atau perubahan sama sekali.

Dengan akalnya, maka manusia perlu merenungkan kembali semua yang telah dilakukannya, melakukan evaluasi apakah pekerjaannya sudah baik dan berguna bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Bila belum maka perlu dilakukan tindakan perbaikan, sedangkan bila sudah berhasil, perlu dipikirkan apakah ada tindakan lain yang lebih efektif.

Senyum, Doa, dan Kasih [SKDAG130]

SENYUM membuat kita menjadi lebih baik.
BERDOA membuat kita menjadi kuat.
KASIH membuat kita dapat menikmati hidup.


Semua orang memiliki berbagai persoalan dan masalah dalam hidupnya. Apakah semua hal tersebut membuat kita menjadi sedih dan mengerutkan dahi terus menerus? Bila ini yang kita lakukan, maka kita sendiri yang rugi, karena semua menjadi gelap, tidak ada harapan, dan tidak membahagiakan.

Bila kita menghadapi persoalan, maka sadarilah orang lain pun memiliki persoalan dan masalahnya sendiri, bahkan banyak di antaranya yang lebih besar dari masalah yang sedang kita hadapi. Karena itu marilah kita bersyukur dalam segala hal, bersukacita senantiasa, dan tetap berdoa.

Dengan berdoa, kita dapat mencurahkan seluruh isi hati kita kepada Tuhan, dan jelas hal ini membuat kita menjadi ‘plong’. Hadapi semua persoalan dengan lapang dada, sehingga kita tetap dapat tersenyum dan bersukacita. Menurut penelitian bila kita tersenyum dan tertawa, maka dalam tubuh kita mengalir hormon yang menyehatkan kita. Kemudian jangan lupa, bahwa Tuhan memiliki rencana indah dalam setiap persoalan yang kita hadapi. Jadi marilah kita melihat setiap persoalan dari sisi positif serta lihat manfaatnya, jangan hanya dari kerugian atau sisi negatif. Hal inilah yang membuat kita dapat bersyukur dalam segala hal. Misalnya saat kita menderita sakit, maka bila kita melihat dari sisi negatif maka kita memikirkan berbagai kerugian yang kita alami, tetapi bila kita melihat dari sisi positif, maka kita dapat berkata “Terimakasih atas sakit ini Tuhan, karena tubuh saya dapat beristirahat”.

Jadi daripada merenung dan memikirkan hal yang tidak bermanfaat, maka marilah kita menebarkan senyum, karena hal ini pun membuat kita menjadi lebih baik , tetaplah berdoa sehingga kita mendapat kekuatan baru dari Tuhan, dan nikmatilah hidup dengan selalu menebarkan kasih kepada lingkungan kita.

Senin, 10 Mei 2010

Kasih Tanpa Syarat ... [SKDAG128]

Tetaplah mengasihi walaupun tindakan mereka tidak masuk akal dan seenaknya sendiri. Tetaplah beri bantuan walaupun ketika dibantu mereka menyerang kita.

Bila ada orang yang menyakiti kita, maka hukum dunia menyatakan bahwa kita harus membalasnya : “mata ganti mata, tangan ganti tangan”. Tetapi bila semua orang melakukan hukum ini, maka apakah yang tersisa? Pasti semuanya habis, karena semua orang saling membalas dendam.

Ada hukum lain yang jelas jauh lebih baik, yaitu hukum kasih, yang mengajarkan kita untuk tetap berbuat baik tanpa mempedulikan tanggapan dari orang lain. Prinsip hukum kasih yang benar adalah tanpa syarat, yang dinyatakan dalam bentuk “aku mengasihi kamu, walaupun ....”. Misalnya “Saya mengasihi kamu, walaupun kamu bertindak seenak sendiri”, “Saya tetap memberi bantuan, walaupun mereka menyerang atau memusihi saya”.

Bila kita masih menerapkan prinsip “aku mengasihi kamu, asalkan / tetapi ...”, maka berarti kita mengasihi tetapi dengan mengajukan syarat, misalnya “Saya bersedia memberi pinjaman, asalkan nanti kamu memilih saya ya ...”, “Saya menemani kamu sekarang, tetapi besok kamu yang menemani saya”.

Marilah kita renungkan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita? Segalanya ..., mulai dari Oksigen yang kita hirup secara gratis, sinar matahari yang menghangatkan, air hujan dan lain sebagainya. Semua itu diberikan Tuhan kepada kita tanpa syarat; Dia tidak membeda-bedakan penerimanya, semua menerima sama. Karena itu sudah selayaknya kita selalu bersyukur kepada Tuhan, dan membalas kebaikannya kepada sesama, juga tanpa syarat. Sanggup?

Jumat, 07 Mei 2010

Yang Terbaik dari Kehidupan [SKDAG127]

Cara untuk mendapatkan yang terbaik dari kehidupan:
'Hadapi masa lalu tanpa penyesalan, tangani masa kini dengan keyakinan dan siapkan masa depan tanpa rasa takut!"


Semua yang kita alami dalam hidup ini, sejak lahir, saat ini, dan sampai akhir hidup kita kelak, merupakan hal yang berharga. Sejak lahir kita semua telah mendapat anugrah dari Tuhan yang luar biasa, sehingga kita dapat menjalankan kehidupan sampai pada hari ini. Banyak ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah kita miliki, pengalaman yang telah kita raih, baik berupa keberhasilan maupun kegagalan. Semua hal tersebut pasti ada manfaatnya bagi keberadaan kita pada saat ini, karena itu kita tidak perlu menyesali pengalaman masa lalu.

Semua yang telah terjadi tersebut terwujud nyata dalam kondisi kita saat ini. Karena itu tanganilah masa kini dengan penuh keyakinan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Dengan persiapan masa kini, maka masa depan akan kita raih dengan kepastian; jadi tidak perlu takut akan masa depan.

Bersyukurlah atas masa lalu, berbuat terbaik untuk saat ini, dan persiapkan demi masa depan yang cerah! Amin!

Otak Bawah Sadar [SKDAG563]

Segala sesuatu yang dikerjakan otak bawah sadar berjalan lancar, efektif dan santai. Volume otak bawah sadar 7 kali lebih besar daripada volume otak sadar.

Secara sederhana otak manusia dapat dibedakan menjadi otak sadar dan otak tidak/bawah sadar, dan ternyata volume otak bawah sadar jauh lebih besar dibandingkan dengan volume otak sadar. Bila otak sadar hanya sekitar 12% dari seluruh otak, maka otak bawah sadar sekitar 88%.

Bila kita melakukan sesuatu dengan harus berpikir dulu, berarti kita melakukannya dengan otak sadar. Misalnya saat kita baru belajar mengendarai motor, maka semuanya dikendalikan dengan otak sadar yang memprogram langkah pertama, kedua, dan seterusnya. Proses yang dilakukan otak sadar membutuhkan konsentrasi, tegang dan kurang atau tidak efektif. Sehingga saat menjalankan motor pertama kali, mungkin motornya melompat atau mesinnya mati; sedangkan pada saat ada orang menyebrang, pengendara menginjak rem mendadak sehingga tidak nyaman bagi orang yang diboncengnya.

Tetapi bila ia telah mahir mengendarai motor tersebut, maka proses menjalankan motor kini telah diambil alih oleh otak bawah sadar. Sekarang semuanya berjalan otomatis, santai, tidak menegangkan, tetapi hasilnya efektif. Pada saat ada orang menyebrang jalan, motor secara otomatis dapat di rem dengan segera, tidak tiba-tiba lagi seperti saat awal belajar.

Banyak hal yang dilakukan oleh otak bawah sadar kita, mulai dari memerintah jantung, paru-paru, dan berbagai organ tubuh lainnya secara otomatis, sampai melakukan berbagai tugas yang sudah menjadi kebiasaan kita. Misalnya coba anda pikirkan waktu anda pakai kemeja setelah mandi, masukkan tangan kanan atau kiri lebih dulu? Nah … sekarang ternyata anda harus berpikir dan membayangkan proses memakai baju, padahal waktu memakai baju kita tidak perlu berpikir lagi, karena sudah dikendalikan otak bawah sadar.

Kamis, 06 Mei 2010

ALLAH yang Maha segalanya ...[SKDAG126]

Di mata ALLAH cinta tidak pernah habis.
Di hati ALLAH pengampunan selalu diberikan.
Di pelukan ALLAH tidak seorangpun merasa sendirian.
Sudahkah kita mengasihiNYA?


Siapakah yang maha segalanya? Ya, pasti Allah yang menciptakan manusia. Allah adalah penguasa segala yang ada di surga dan di dunia, jadi jelas Dia juga adalah penguasa diri kita, dan bagi Dia tidak ada yang mustahil.

Allah adalah sumber cinta yang tidak pernah habis, karena itu bila kita kehabisan cinta sehingga tidak mampu mencintai orang lain, maka datanglah dan mintalah kepadaNya. Sedangkan saat kita berbuat salah, kita pun mohon ampun kepadaNya karena Dia pun adalah sumber pengampunan. Allah kita maha pengampun; Dia bersedia mengampuni dosa kita seberapa pun besarnya, asal kita mau menyerahkan kepadaNya dengan sepenuh hati dan berjanji untuk bertobat secara total.

Saat kita merasa sendirian, karena merasa semua orang meninggalkan kita, maka jangan takut masih ada Allah yang tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir jaman.

Bila Allah selalu mengasihi, memberi pengampunan, dan selalu menyertai kita, maka apakah yang telah kita lakukan bagi Allah? Tugas kita cukup mengasihi Allah dengan segenap hati dan pikiran kita!

Rabu, 05 Mei 2010

Hati, Senyum, dan Kata yang Membahagiakan [SKDAG562]

Milikilah hati yang tidak pernah membenci, senyum yang tak pernah memudar, kata yang tak pernah menyakiti, dan milikilah Tuhan yang selalu MENGASIHI …

Apa yang perlu kita lakukan agar hidup kita berbahagia? Ternyata semuanya bukan berasal dari luar, kebahagiaan itu berasal dari dalam diri kita sendiri. Kita berbahagia bila memiliki hati yang tidak pernah membenci, karena bila kita membenci seseorang maka yang menanggung beban adalah diri kita sendiri, misalnya kita menjadi tidak bahagia bila melihat orang yang kita benci ada dalam satu acara dengan kita.

Bila kita ingin bahagia, maka bagikanlah senyum yang tidak pernah memudar. Bila kita membagikan senyum kepada orang lain, maka percayalah kita pun menerima senyum dan keramahan dari mereka. Kita pun berbahagia bila kita tidak pernah menyakiti orang lain, baik dengan pikiran maupun dengan perbuatan. Bila kita membantu dan menolong orang lain, maka kita pun pasti merasakankan sukacita dari orang yang telah kita tolong.

Dan satu hal yang terpenting …, kita berbahagia bila di hati kita bertahta Tuhan yang menjadi sumber dari cinta kasih itu sendiri. Bila Tuhan yang bertahta dalam diri kita, maka semua yang kita lakukan adalah demi Tuhan, bukannya demi diriku lagi. Marilah kita tahtakan Tuhan di dalam diri kita sendiri!

Senin, 03 Mei 2010

Gagal itu Bukan Menyerah! [SKDAG561]

Gagal atau kalah adalah kondisi sementara. Menyerah yang membuatnya menjadi permanent (Marilyn vos Savant)

Walaupun di dunia ini, kita tidak mungkin untuk selalu menang dan tidak pernah kalah, tetapi yang jelas, kita tidak boleh menyerah. Kekalahan atau kegagalan merupakan hal yang lumrah dan hanya bersifat sementara; dengan terus belajar dan mengintrospeksi diri maka kita pun suatu saat dapat mengatasi kekalahan atau kegagalan yang kita derita selama ini.

Kekalahan atau kegagalan merupakan hal yang lumrah, dan yang terpenting kita tetap berusaha dan terus memperbaiki diri. Bila gagal berarti kita perlu untuk terus belajar dan belajar lagi. Gagal tidak sama dengan menyerah. Bila kita menyerah berarti kita tidak mau dan tidak berusaha untuk mencoba lagi mengatasi kekalahan / kegagalan. Menyerah berarti kita tidak memiliki harapan lagi, padahal kegagalan atau kegagalan itu hanya bersifat sementara dan pasti dapat kita atasi pada saatnya.

Dalam setiap persoalan yang kita hadapi, kita perlu terus untuk berusaha dan melakukan action untuk mengatasi persoalan tersebut. Kita pasti bisa dan mampu mengatasi persoalan itu, artinya saat itu kita mengalami kenaikan kelas. Tetapi ingat bila kita naik kelas, berarti kita pun siap untuk menghadapi persoalan dan ujian yang lebih sulit lagi. Artinya untuk itu kita pun perlu untuk terus dan terus belajar …

Manfaatkanlah Hidup [SKDAG125]

Hidup ini singkat, ampunilah segera, kasihi sepenuhnya, tertawa bebas, jangan pernah menyesali hal yang menyenangkan dan bersiaplah menempuh masa depan yang luar biasa!

Rata-rata manusia hidup di dunia paling sekitar 70 tahun, yang terdiri dari sekitar 12 tahun masa kanak-kanak yang relatif menikmati kasih sayang orang tua yang luar biasa, tetapi tidak bebas. Lalu sekitar 12 tahun berikutnya menikmati masa remaja yang relatif penuh dengan kebebasan dan keinginan untuk mencoba berbagai hal. Kemudian sekitar 30 tahun masa untuk bekerja keras mencari nafkah demi keluarga, dan 15 tahun sisanya untuk menikmati hidup pada masa tua (ini pun kalau masih sempat, dan memiliki cukup uang serta fisik yang sehat).

Ada orang yang mengatakan bahwa pada mudanya ia bekerja keras untuk mengumpulkan uang, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk menikmati hidup; relatif ia tidak pernah pergi jalan-jalan, menikmati makan yang enak, bahkan mungkin saat itu pun ia melupakan Tuhan, karena fokusnya hanya uang untuk masa tuanya. Apa yang terjadi saat ia berusia lanjut dan akan menikmati uang yang telah dikumpulkannya itu? Ternyata karena fisiknya terkuras waktu muda, maka sekarang ia menderita berbagai penyakit. Akibatnya jelas ia dilarang menikmati berbagai makanan yang sangat disukainya, dan untuk mengobati penyakitnya pun ia terpaksa menguras seluruh isi tabungannya. Kalau kejadiannya seperti ini, apakah yang ia rasakan dalam hidup ini? Mudah-mudahan pada akhir hidupnya ia dapat bertemu dengan Tuhan sehingga dapat merasakan kedamaian dan kebahagiaan ...

Untuk itu marilah kita manfaatkan hidup yang singkat ini dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat dan penuh keseimbangan. Kita memang perlu mencari uang, tetapi ingat uang bukanlah segala-galanya. Marilah kita mengasihi sesama dan membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Nikmatilah hidup dengan penuh kebahagiaan, lepaslah senyum dan tawa kita dengan bebas, nikmati berbagai hal yang membuat kita senang, pergilah berjalan-jalan ke tempat yang indah. Dan jangan lupa untuk membuat persiapan bagi masa depan kita yang luar biasa, artinya jagalah fisik kita agar tetap sehat, dan juga persiapkan rohani kita agar siap setiap saat bila kita dipanggil oleh Tuhan.

Minggu, 02 Mei 2010

Rendah Hati, bukan Rendah Diri [SKDAG124]

RENDAH DIRI itu kelemahan, sedangkan RENDAH HATI merupakan kekuatan.
Orang yang rendah hati dapat mengakui/menghargai keunggulan orang lain sehingga atasan merasa ok dan bawahan tidak minder.


Orang yang rendah diri berarti ia tidak memiliki kepercayaan diri, takut kepada orang lain, dan merasa kemampuan dirinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan orang lain. Jadi rendah diri itu merupakan suatu kelemahan kita sebagai manusia.

Yang dibutuhkan seorang manusia di hadapan orang lain, adalah kerendahan hati. Rendah hati berarti ia tidak sombong (tinggi hati), mampu menempatkan diri sesuai dengan orang yang kita hadapi. Jadi bila kita memiliki kerendahan hati, hal ini merupakan kekuatan bagi diri kita.

Kerendahan hati membuat kita mau dam mampu mengakui atau menghargai kelebihan orang lain, baik atasan, bawahan atau pun orang lain. Dengan kerendahan hati, maka diri kita dapat diterima oleh semua orang, relasi kita dengan orang lain pun menjadi semakin baik.

Untuk itu marilah kita miliki kerendahan hati, tetapi jauhkanlah kerendahan diri. Kerendahan diri hanya perlu kita lakukan di hadapan Tuhan. Amin!