Selasa, 25 November 2008

The Power of ”Syukur”

Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai,
Oleh karena itu aku selalu menyukai apa pun yang aku dapatkan ...

Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan ....
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ...

Sumber: Unknown

Jangan Menikah Karena ...

1. Jangan menikah karena harta

Tidak ada gunanya hidup bergelimangan harta tanpa cinta. Harta dapat datang dan pergi setiap saat. "Cinta" yang sesat dan sesaat dapat diperoleh setiap saat, tapi cinta yang sejati tidak dapat dibeli dengan harta.  

2. Jangan menikah karena perasaan asmara
Rasa tertarik, simpati, naksir, yang merupakan asmara yang sering disalahartikan sebagai cinta. Asmara itu bukan cinta. Asmara dapat cepat berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan. Asmara itu buta, tidak tahan lama dan tidak tahan uji. Cinta perlu diuji dalam suka dan duka dengan mata terbuka.  

3. Jangan menikah karena rupa saja
Kecantikan yang diluar memang indah, tapi dapat luntur termakan umur.
Utamakanlah kecantikan yang di dalam.  

4. Jangan menikah karena iba
Iba (rasa kasihan) memang baik dan harus ada dalam hidup kita, tapi tidak boleh menjadi dasar pernikahan. Kasihan dapat habis,tapi kasih tidak berkesudahan. Dasar pemikahan adalah kasih, bukan kasihan

5. Jangan menikah untuk kepuasan sex saja
Memang sex suci dan penting dalam hubungan suami-istri, namun tidak boleh menjadi tujuan utama dari pemikahan. Sex hanyalah salah satu bagian dari pernikahan. Orang yang hanya mengejar kenikmatan sex akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang diciptakannya sendiri.

6. Jangan menikah karena paksaan keluarga
Seorang anak harus berbakti kepada keluarga, namun tidak boleh menyerah dalam hal nikah, kalau mereka memang salah dan anda benar. Berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada mereka, jangan dengan kekerasan.

7. Jangan menikah karena desakan usia
Bila semakin bertambahnya usia dan rekan-rekan sudah berpasangan, orang akan mulai gelisah (terutama pada wanita). Banyak orang akhimya asal tabrak dan sikat." Hindarilah tindakan tersebut. Sabarlah dan yakinilah bahwa Tuhan sudah menyediakan yang terbaik untuk anda. Jangan takut kehabisan jatah dan kadaluarsa.  

8. Jangan menikah untuk membalas jasa
Orang yang telah berbuat baik perlu dibalas, tapi jangan dengan pernikahan.  

Salah satu hal lain yang tidak boleh dilupakan, dan merupakan yang terpenting adalah jangan menikah tanpa pengertian dan persiapan, tetapi menikahlah menurut pola Rencana Allah. Daripada salah dan mengundang derita, lebih baik tidak menikah dulu. Allah yang menciptakan manusia sepasang-sepasang. Tanpa persetujuan Allah, tidak mungkin manusia dapat bersatu !

Sumber : unknown

SKDAG299 Sampai Dengan SKDAG303

Berpikir Realistis (SKDAG299)

Tugas besar kita bukanlah melihat yang samar-sama di kejauhan, tetapi mengerjakan yang sudah di depan mata (Thomas Carlyle).
Jangan tunggu tugas besar, lakukan yang kecil sekarang juga (DAG)


Untuk memulai sesuatu, lakukanlah sekarang juga entah besar atau kecil. Bila anda menundanya maka tidak akan ada hasil yang akan anda peroleh, tetapi bila memulainya sekarang, maka kita akan mendapatkan hasil sedikit demi sedikit (mungkin juga banyak yah ...).

Berpikirlah realistis dan jangan terlalu mengharapkan yang belum ada, tetapi pelihara dan tekuni yang sudah ada. Semua adalah karunia Tuhan yang terbaik bagi kita. Sekarang tergantung kita, mau diapakan karunia tersebut : disimpan saja atau dikembangkan sehingga bermanfaat bagi orang lain?


UANG dan CINTA AKAN UANG [SKDAG300]

Saya hanya takut akan satu hal, yaitu UANG ! Ketamakan – CINTA AKAN UANG – itulah yang mendorong seorang murid untuk menjual Tuannya (Ibu Teresa).


Tidak ada yang salah dengan uang. Uang bersifat netral; ia akan menjadi baik bila digunakan untuk menolong sesama, untuk mengembangkan diri dll., tetapi akan menjadi jahat bila digunakan sebagai pemuas nafsu, alat kuasa dll.

Yang menjadi sumber masalah sebenarnya adalah manusia yang menggunakan uang tersebut. Bila ia menganggap uang itu segalanya, maka ia menjadi CINTA AKAN UANG, sehingga ia menjadi orang yang tamak dan menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan uang. Bagi orang seperti ini : HIDUP UNTUK UANG !

Yang benar adalah UANG UNTUK HIDUP ! Kita butuh uang untuk menjalani kehidupan ini, dan gunakanlah secara baik ! Amin !


SESUATU dan TUHAN (SKDAG301)

Tinggalkan SESUATU untuk TUHAN, tetapi jangan pernah meninggalkan Tuhan karena SESUATU.
SESUATU setiap saat dapat meninggalkanmu, tetapi TUHAN selamanya pasti mendampingimu.



Kita semua tahu, bahwa Tuhanlah yang menciptakan manusia; Dialah penguasa atas alam semesta ini. Seharusnya Dialah yang menjadi nomor satu dalam kehidupan manusia, tetapi ternyata kita sering menomor-duakan Tuhan.

Karena kepentingan perut kita melakukan korupsi, bahkan membunuh orang lain, tanpa memperhatikan perintah Tuhan. Karena tergila-gila pada seseorang, kita rela meninggalkan Tuhan, tetapi ternyata kemudian kitalah yang ditinggalkan oleh wanita / pria tersebut. Setelah itu yang adalah sesal; walaupun demikian Tuhan tetap membuka tangannya untuk menerima kembali anaknya yang telah berdosa, asal kita mau bertobat. Jadi utamakanlah Tuhan di atas segala-galanya.


Kelembutan, Kecermatan, dan Kerendahan Hati [SKDAG302]

Ada 3 hal berharga: kelembutan, kecermatan, dan kerendahan hati yang menjagamu untuk tidak menempatkan diri di atas orang lain. Bersikaplah lembut dan kamu akan menjadi orang hebat, jadilah cermat sehingga kamu jadi orang liberal, jangan merasa diri paling hebat dan kamu akan jadi pemimpin (Lao Tzu).

Ajaran Lao Tzu tersebut sangat mendalam. Kamu diminta bersikap lembut untuk menjadi orang hebat. Orang hebat bukan dibentuk dengan kekerasan, karena kekerasan akan kalah dengan kelembutan. Bila kamu mampu menaklukkan orang yang keras, maka memang kamu adalah orang hebat.

Dengan bersikap cermat, maka kamu dapat bersikap tenang dan dapat memperhatikan berbagai situasi dengan seksama; dan menerimanya dengan pikiran terbuka. Itulah sifat orang liberal.

Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu perlu memiliki sifat rendah hati, tidak sombong, mau menerima pendapat orang lain. Dengan demikian anak buahmu akan hormat dan bangga memiliki pemimpin seperti kamu.


Jadilah Berarti (SKDAG303)

Jika hari ini lebih baik dari kemarin, maka kita beruntung.
Jika hari ini sama dengan kemarin, maka kita merugi.
Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, maka kita tergolong orang celaka.

Memang hidup ini bukan untung rugi, tetapi bila kita menyadari bahwa hidup kita sangat berharga maka kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin demi pertumbuhan diri kita sendiri, orang lain, serta membangun relasi kita dengan orang lain, dan terutama relasi kita dengan Tuhan.

Hidup ini terbatas, jadi kalau disia-siakan maka kita memang akan rugi, bahkan akan celaka bila semuanya disia-siakan. Marilah jadikan hidup kita BERARTI.

Selasa, 11 November 2008

SKDAG294 Sampai Dengan SKDAG298

Jangan Takut untuk Mencoba (SKDAG294)

Yang membuat kita gagal, bukanlah jatuh, melainkan tidak melakukan apa-apa. Bila kita sudah mencoba, maka kita belajar sesuatu, tetapi bila diam saja, tidak ada hasil.

Dengan berbagai pertimbangan, antara lain takut salah, malu dll., maka kita cenderung untuk tidak mau mencoba hal baru. Kita semua senang berada dalam ’comfort zone’ sehingga enggan mencoba. Padahal bila kita mencoba, ada kemungkinan untuk berhasil. Jadi masih ada probabilitas untuk berhasil.

Dan walaupun gagal, setidaknya kita telah belajar sesuatu yang salah, sehingga tidak akan mengulanginya lagi. Thomas Alfa Edison menyatakan ”Saya tidak gagal, tetapi menemukan cara yang salah untuk membuat lampu pijar !”. Dari proses belajar tersebut akhirnya ia berhasil.

Tetapi bila karena ketakutan, rasa malu, kita tidak mau mencoba, maka yang terjadi kita tidak memperoleh hasil apa-apa. Secara statistik probabilitasnya sama dengan nol.
So ... marilah kita berani mencoba hal baru, tentu saja dengan penuh perhitungan.

Komentar Fanny : Setuju kalau kita harus selalu berusaha untuk tidak menyerah sebelum mencoba segala hal.


Lihatlah ke Tempat Terang (SKDAG295)

Hadapkan wajahmu ke cahaya matahari, maka bayangan gelap jatuh di belakangmu (M. Gandhi).
Lihat masa depan yang terang, maka kamu tidak melihat masa lalu yang kelam.

Siapa yang tidak pernah gagal? Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan, kekecewaan pada masa lalu. Biarlah semua yang telah lalu tersebut menjadi bahan introspeksi bagi kita, tetapi tidak membebani perjalanan hidup kita sekarang.

Jalani kehidupan sekarang dengan penuh harapan dan sukacita. Lihatlah selalu ke tempat terang, sumber rahmat, kebaikan, pengharapan, kesehatan, dan lain-lain. Dengan demikian maka kita dapat meninggalkan kekelaman kehidupan masa lalu.

Majulah terus ke depan, jangan terhambat oleh kekelaman masa lalu !

Menurut Fanny : Masa lalu yang kelam kadang akan menguatkan kita, tetapi masa depan yang cerah harus selalu kita perjuangkan tentunya. Masa lalu yang menyenangkan akan menjadi memori yang indah.


Lakukan Dulu untuk Orang Lain (SKDAG296)

Jika ingin bahagia, usahakan agar orang-orang lain bahagia juga (Russel).
Jika ingin dicintai seseorang, cintailah dia dan bersikaplah agar layak dicintai (Benjamin Franklin).

Kita tidak dapat mengubah orang lain, tetapi dapat mengubah diri sendiri. Karena itu marilah kita mulai dari diri sendiri; bila kita ingin bahagia, maka tugas kita untuk membahagiakan orang lain. Rasakanlah bagaimana perasaan anda setelah berhasil membuat orang tersenyum bahagia ! Ternyata kita mengalami kepuasan dan kebahagiaan juga.

Demikian juga bila kita ingin dicintai dan dihargai orang lain, maka mulai dari diri kita sendiri untuk mencintai dan menghargai orang tersebut. Dan jangan lupa untuk bersikap dan bertindak bahwa diri kita memalang layak untuk dicintai dan dihargai. Jadi perilaku dan kepribadian dalam diri kita sangatlah menentukan pandangan orang lain.

Stephen Covey menyatakan hal ini dalam kebiasaan ke lima dari manusia yang sangat efektif : ”Berusahalah mengerti lebih dahulu, baru dimengerti (seek first to understand…then to be understood)”. Hal ini pun merupakan penerapan hukum cinta kasih yang kedua : ”Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri !”, seperti yang diajarkan Yesus Kristus.


Marilah Melayani Sesama [SKDAG297]

Allah hadir tidak hanya di dalam kita, tetapi juga di antara kita (Nguyen van Thuan).
Hidup ini pendek dan waktu cepat berlalu, jadi janganlah menunda berbuat baik (NN).

Manusia diciptakan bukan hanya untuk diri sendiri, dan juga bukan hanya untuk Allah. Manusia diminta untuk menjadi wakilNya di dunia yang turut berkarya untuk membantu umat yang membutuhkan pertolongan mulai saat ini juga. Jangan ditunda, karena nanti akan terlambat.

Allah sudah memberikan segalanya kepada saya dan anda, jadi kini giliran kita untuk juga memberikan titipan Allah tersebut kepada orang lain. Selamat berkarya, melayani sesama !


Jadilah yang Terbaik (SKDAG298)

Menjadi BAIK tidak cukup. Agar diingat orang dan dapat memenangkan persaingan kita perlu menjadi yang TERBAIK. Karena kecap saja selalu mau menjadi nomor satu, maka kita juga PERLU menjadi nomor satu.

Siapa juara Eropa 2008 ? Penggemar sepakbola segera akan menjawab SPANYOL, tetapi bila ditanya siapa juara duanya, banyak yang mikir dulu, bahkan sebagian besar sudah lupa bahwa Spanyol mengalahkan Rusia di final. Betul tidak ? Salah tuh, yang dikalahkan Spanyol adalah Jerman.

Memang manusia hanya mengingat yang terbaik (nomor satu); jadi janganlah berharap cukup untuk menjadi nomor 2 atau 3. Mungkin hal tersebut sudah baik, tetapi anda akan segera dilupakan dan tetap kalah bersaing dengan si nomor satu.

Bangkitkan semangat bersaing untuk menjadi pemenang dalam segala hal. Berusahalah untuk menjadi nomor satu, tetapi bila anda belum berhasil, jangan kecewa. Tetaplah bersukur karena kita telah berusaha, dan pasti kita pun telah menikmati hasil dari perjuangan yang telah kita lakukan.

Berusaha menang, tetapi juga siap kalah, merupakan suatu sikap yang luar biasa. Contohlah Mc Cain yang mengaku kalah dan mengucapkan selamat bagi Obama. Hal ini berlawanan dengan kandidat yang kalah dalam berbagai pilkada di Indonesia; mana mau mereka mengaku kalah … malah yang terjadi … mau menggasak sang pemenang.

Good is not enough, we must be the great (Jim Collins, Good to Great).

Minggu, 09 November 2008

Hidup Memaafkan

Cerita yang cukup panjang ini merupakan kisah nyata yang sangat mengharukan. Saya dapatkan kembali dalam email saya yang sudah lama ... Semoga bermanfaat !

Martha (35) adalah wanita yang menjadi pembicaraan semua orang. Ia dan suaminya, Peterson, adalah warga kulit putih, tetapi di antara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian warga di sekitarnya. Tapi, Martha hanya tersenyum dan berkata bahwa neneknya berkulit hitam dan kakeknya berkulit putih. Perkataan Martha itu membuat anaknya, Monika, mendapat kemungkinan seperti itu, berkulit hitam. Dan begitulah, meski banyak warga yang tak puas, tapi mereka seperti menemukan jawaban atas kasus Martha.

Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus mengalami demam tinggi. Terakhir, Dr Adely memvonis Monika menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari pendonor sumsum tulang belakang yang paling cocok untuknya. Dokter menjelaskan, di antara mereka yang ada hubungan darah dengan Monika merupakan pedonor tercocok. Ia lalu meminta seluruh anggota keluarga Martha berkumpul untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang.

Raut wajah Martha berubah. Tapi tetap saja seluruh keluarga menjalani pemeriksaan. Hasilnya tak satu pun yang cocok. Dokter memberi tahu, dalam kasus seperti Monika ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu cara yang paling manjur, Martha dan suaminya harus "membuat" anak lagi, dan mendonorkan darah anak itu untuk Monika.

Mendengar usul ini Martha tiba-tiba menjadi panik, dan berkata tanpa suara, "Tuhan... kenapa menjadi begini?" Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan dan putus asa. Peterson mengerutkan keningnya, berpikir. Dr Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat itu banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa para penderita leukemia. Lagi pula, cara itu tidak berpengaruh sama sekali terhadap bayi pendonor. Tapi, bukan itu yang dipikirkan Martha. Akhirnya, masih dengan nada bingung, dia memandang Dr Adely, " Biarkan kami memikirkannya dahulu."

Malam kedua, Dr Adely tengah bergiliran tugas, ketika pintu ruangannya di dorong, dan dia melihat pasangan suami-istri tersebut. Martha menggigit bibirnya keras,suaminya Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada Adely, "Kami ingin memberitahumu sesuatu, Tapi harap Anda berjanji untuk menjaga rahasia ini, rahasia kami suami-istri selama beberapa tahun ini." Dokter Adely yang membaca betapa tegangnya pasangan itu, segera mengangguk.
Peterson bercerita. "Sepuluh tahun lalu, Mei 1992. Waktu itu anak kami yang pertama, Eleana, telah berusia 2 tahun. Martha bekerja di sebuah restoran fast food. Setiap hari pukul 10 malam baru ia pulang kerja. Malam itu, turun hujan lebat. Seluruh jalanan telah tiada orang satu pun. Saat melalui suatu parkiran yang tak terpakai lagi, Martha mendengar suara langkah kaki, mengikutinya. Dengan ketakutan, Martha memutar kepala untuk melihat, seorang remaja berkulit hitam tengah berdiri di belakang tubuhnya. Orang
tersebut menggunakan sepotong kayu, memukulnya hingga pingsan, dan memperkosanya.
"Saat tersadar, Martha segera berlari, pulang. Malam telah pukul 1 malam. Waktu itu aku bagaikan gila, ke luar rumah mencari orang hitam itu untuk membuat perhitungan. Tapi telah tak ada bayangan orang satu pun. Malam itu kami hanya dapat memeluk kepala masing-masing, menangis menahan kepedihan.

Peterson mengisak, dan ia melanjutkan ceritanya dengan tersendat. "Tak lama
kemudian Martha mendapati dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila anak yang dia kandung merupakan milik orang hitam tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang dikandungnya adalah bayi kami, cinta kami. Begitulah, kami ketakutan menunggu beberapa bulan. "Maret 1993, Martha melahirkan bayi perempuan, dan ia berkulit hitam. Kami begitu putus asa, pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan.
Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak tega. Terlebih lagi, bagaimanapun Martha telah mengandungnya, ia juga merupakan sebuah nyawa. Apalagi, aku dan Martha merupakan seorang beragama yang taat. Pada akhirnya kami memutuskan untuk memeliharanya, dan memberinya nama Monika."

Mata Dr Adely juga basah. Pada akhirnya ia memahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan. Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala, berkata, "Jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekali pun akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk Monika!"

Ia terdiam, memandangai Martha. "Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika. Barangkali sumsum tulangnya, atau sumsum tulang belakang anaknya ada yang cocok untuk Monika. Tetapi, apakah kalian bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan kalian?"
"Demi anak ini, aku bersedia berlapang dada memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya. Aku tak akan memperkarakannya," kata Martha.
Dr Adely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu.

******

November 2002. Di koran Wayeli termuat berita pencarian seperti ini: 17 Mei
1992, di parkiran mobil ke-5 Wayeli, seorang wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak lama kemudian, sang wanita melahirkan seorang bayi perempuan berkulit hitam. Ia dan suaminya tiba-tiba saja harus "dibebani" untuk memelihara anak ini. Sayangnya, sang bayi kini menderita leukemia . Dan ia memerlukan transfer sumsum tulang belakang segera. Ayah kandungnya merupakan satu-satunya penyambung harapan hidupnya. Kami berharap, jika si ayah kandung membaca berita ini, semoga ia bersedia
menghubungi Dr. Adely di RS Elisabeth."

Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu menggemparkan. Kotak surat dan telepon Dr Adely bagaikan meledak, kebanjiran surat masuk dan telepon, orang-orang terus bertanya siapakah wanita ini. Mereka ingin bertemu dengannya, berharap dapat memberikan bantuan.
Tetapi Martha menolak semua perhatian mereka, ia tak ingin mengungkapkan identitas sebenarnya, lebih tak ingin lagi identitas Monika sebagai anak hasil pemerkosaan terungkap. Saat itu juga seluruh media penuh dengan diskusi tentang bagaimana cerita ini berakhir. "Jika orang hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat kita sekarang menilainya? Akankah menggunakan hukum yang berlaku untuk menghakiminya? Haruskah ia menerima hukuman dan cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima pujian karena keberaniannya hari ini?"

Berita pencarian ini mengharukan banyak orang. Tak sedikit orang yang bersukarela untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakah dirinya memenuhi kriteria. Para sukarelawan semakin lama semakin bertambah, di Wayeli timbullah wabah untuk mendonorkan sumsum tulang belakang. Hal yang mengejutkan adalah kesediaan para sukarelawan ini menyelamatkan banyak penderita leukimia lainnya. Sayang, Monika tidak termasuk penderita yang beruntung.

Martha dan Peterson menantikan dengan panik kemunculan si kulit hitam. Akhirnya dua bulan telah lewat, orang ini tak muncul-muncul juga. Dengan tidak tenang, mereka mulai berpikir, mungkin orang hitam itu telah meninggal dunia. Mungkin ia telah meninggalkan jauh-jauh kampung halamannya. Sudah sejak lama tak berada di Itali. Mungkin ia tak bersedia merusak kehidupannya sendiri, tak ingin muncul. Tapi tak peduli bagaimanapun, asalkan Monika hidup sehari lagi, mereka tak rela untuk melepaskan harapan untuk mencari orang hitam itu.

******

Saat itu berita pencarian juga muncul di Napulese, memporak porandakan perasaan seorang pengelola toko minuman keras berusia 30 tahun. Ia seorang kulit hitam, bernama Ajili.

17 Mei 1992 waktu itu, ia memiliki lembaran tergelam, merupakan mimpi terburuknya di malam berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini. Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu, pernah bekerja sebagai pencuci piring panggilan. Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak ia masih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan, terpaksa bekerja sejak dini. Ia yang begitu pandai dan cekatan, bekerja dengan giat demi mendapatkan sedikit uang dan penghargaan dari
orang lain. Tapi sialnya, bosnya merupakan seorang rasialis, yang selalu mendiskriminasikannya. Tak peduli segiat apa pun dirinya, selalu memukul dan memakinya.

17 Mei 1992, merupakan ulang tahunnya ke 20, ia berencana untuk pulang kerja lebih awal, merayakan hari ulang tahunnya. Siapa menyangka, di tengah kesibukan ia memecahkan sebuah piring. Sang bos menahan kepalanya, memaksanya untuk menelan pecahan piring. Ajili begitu marah dan memukul sang bos, lalu berlari keluar meninggalkan restoran.

Di tengah kemarahannya ia bertekad untuk membalas dendam pada si kulit putih. Malam berhujan lebat, tiada seorang pun lewat, dan di parkiran ia bertemu Martha. Untuk membalaskan dendamnya akibat pendiskriminasian, ia pun memperkosa sang wanita yang tak berdosa ini. Tapi selesai melakukannya, Ajili mulai panik dan ketakutan. Malam itu juga ia menggunakan uang ulang tahunnya untuk membeli tiket KA menuju Napulese, meninggalkan kota ini.

Di Napulese, ia bertemu keberuntungannya. Ajili mendapatkan pekerjaan dengan lancar di restoran milik orang Amerika. Kedua pasangan Amerika ini sangatlah mengagumi kemampuannya, dan menikahkannya dengan anak perempuan mereka, Lina, dan pada akhirnya juga mempercayainya untuk mengelola toko mereka. Beberapa tahun ini, ia yang begitu tangkas, tak hanya memajukan bisnis toko minuman keras ini, ia juga memiliki 3 anak yang lucu. Di mata pekerja lainnya dan seluruh anggota keluarga, Ajili merupakan bos yang baik, suami yang baik, ayah yang baik.

Tapi hati nuraninya tetap membuatnya tak melupakan dosa yang pernah dia perbuat. Ia selalu memohon ampun pada Tuhan dan berharap Tuhan melindungi wanita yang pernah dia perkosa, berharap ia selalu hidup damai dan tentram. Tapi ia menyimpan rahasianya rapat-rapat, tak memberitahu seorang pun.

Pagi hari itu, Ajili berkali-kali membolak-balik koran, ia terus mempertimbangkan kemungkinan dirinyalah pelaku yang dimaksud. Sedikit pun ia tak pernah membayangkan bahwa wanita malang itu mengandung anaknya, bahkan beranggung jawab untuk memelihara dan menjaga anak yang awalnya bukanlah miliknya. Hari itu, Ajili beberapa kali mencoba menghubungi nomor telepon Dr Adely. Tapi setiap kali, belum sempat menekan habis tombol telepon, ia telah menutupnya kembali. Hatinya terus bertentangan, bila ia bersedia mengakui semuanya, setiap orang kelak akan mengetahui sisi terburuknya ini, anak-anaknya tak akan lagi mencintainya, ia akan kehilangan keluarganya yang bahagia dan istrinya yang cantik. Juga akan kehilangan penghormatan masyarakat disekitarnya. Semua yang ia dapatkan dengan ditukar kerja kerasnya bertahun-tahun.

Malam itu, saat makan bersama, seluruh keluarga mendiskusikan kasus Martha. Sang istri, Lina, berkata, "Aku sangat mengagumi Martha. Bila aku di posisinya, aku tak akan memiliki keberanian untuk memelihara anak hasil perkosaan hingga dewasa. Aku lebih mengagumi lagi suami Martha, ia sungguh pria yang patut dihormati, tak disangka ia dapat menerima anak yang demikian."

Ajili termenung mendengarkan pendapat istrinya, dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan, "Kalau begitu, bagaimana kau memandang pelaku pemerkosaan itu?"
"Sedikitpun aku tak akan memaafkannya! Waktu itu ia sudah membuat kesalahan, kali ini juga hanya dapat meringkuk menyelingkupi dirinya sendiri, ia benar-benar begitu rendah, begitu egois, begitu pengecut! Ia benar-benar seorang pengecut!"

Malam itu, Ajili tak dapat terlelap, merasa dirinya bagaikan terbakar dalam neraka. Di matanya selalu terbayang kejadian malam berhujan deras itu, dan bayangan sang wanita. Ia sepertinya dapat mendengarkan jerit tangis wanita itu. Tak henti-hentinya ia bertanya pada dirinya sendiri: "Aku ini sebenarnya orang baik, atau orang jahat?" Mendengar bunyi napas istrinya yang teratur, ia pun kehilangan seluruh keberaniannya untuk berdiri.

Hari kedua, ia hampir tak tahan lagi rasanya. Istrinya mulai merasakan adanya ketidakberesan pada dirinya, memberikan perhatian padanya dengan menanyakan apakah ada masalah. Dan ia mencari alasan tak enak badan untuk meloloskan dirinya. Pagi hari di jam kerja, sang karyawan menyapanya ramah.
"Selamat pagi, manager!" Mendengar itu, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat pasi, dalam hati dipenuhi perasaan tak menentu dan rasa malu. Ia merasa dirinya hampir menjadi gila. Setelah berhari-hari memeriksa hati nuraninya, Ajili tak dapat terus diam , ia pun menelepon Dr Adely. Ia berusaha sekuat tenaga menjaga suaranya supaya tetap tenang, "Aku ingin mengetahui keadaan anak malang itu."

Dr Adely memberitahunya, keadaan sang anak sangat parah. Dr Adely menambahkan kalimat terakhirnya, "Entah apa ia dapat menunggu hari kemunculan ayah kandungnya."
Kalimat terakhir ini menyentuh hati Ajili yang paling dalam, suatu perasaan hangat sebagai ayah mengalir keluar, bagaimanapun anak itu juga merupakan darah dagingnya sendiri! Ia pun membulatkan tekad untuk menolong Monika.

Ia telah melakukan kesalahan sekali, tak boleh kembali membiarkan dirinya meneruskan kesalahan ini. Malam hari itu juga, ia pun mengobarkan keberaniannya sendiri untuk memberitahu sang istri tentang segala rahasianya. Terakhir ia berkata, "Sangatlah mungkin bahwa aku adalah ayah Monika! Aku harus menyelamatkannya!"
Lina sangat terkejut, marah dan terluka, mendengar semuanya, ia berteriak marah, "Kau PEMBOHONG!"
Malam itu juga ia membawa ketiga anak mereka, dan lari pulang ke rumah ayah
ibunya. Ketika ia memberitahu mereka tentang kisah Ajili, kemarahan keduasuami-istri tersebut dengan segera mereda. Mereka adalah dua orang tua yang penuh pengalaman hidup, mereka menasehatinya, "Memang benar, kita patut marah terhadap segala tingkah
laku Ajili di masa lalu. Tapi pernahkah kamu memikirkan, ia dapat mengulurkan dirinya untuk muncul, perlu berapa banyak keberanian besar. Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya terkubur.
"Apakah kau mengharapkan seorang suami yang pernah melakukan kesalahan tapi
kini bersedia memperbaiki dirinya? Ataukah seorang suami yang selamanya menyimpan kebusukan ini didalamnya?"

Mendengar ini Lina terpekur beberapa lama. Pagi di hari kedua, ia langsung kembali ke sisi Ajili, menatap mata sang suami yang dipenuhi penderitaan. Lina menetapkan hatinya, "Ajili, pergilah menemui Dr Adely! Aku akan menemanimu!"

******

3 Februari 2003, suami istri Ajili, menghubungi Dr Adely. 8 Februari, pasangan tersebut tiba di RS Elisabeth, demi untuk pemeriksaan DNA Ajili. Hasilnya Ajili benar-benar adalah ayah Monika.

Ketika Martha mengetahui bahwa orang hitam pemerkosanya itu pada akhirnya berani memunculkan dirinya, ia pun tak dapat menahan air matanya. Sepuluh tahun ini ia terus memendam dendam kesumat terhadap Ajili, namun saat ini ia hanya dipenuhi perasaan terharu. Segalanya berlangsung dalam keheningan. Demi untuk melindungi pasangan
Ajili dan pasangan Martha, pihak RS tidak mengungkapkan dengan jelas identitas mereka semua pada media, dan juga tak bersedia mengungkapkan keadaan sebenarnya, mereka hanya memberitahu media bahwa ayah kandung Monika telah ditemukan.

10 Februari, kedua pasangan Martha dan suami memohon untuk dapat bertemu muka langsung dengan Ajili. Awalnya Ajili tak berani untuk menemui mereka, namun pada permohonan ketiga Martha, ia pun menyetujui hal ini.

18 Februari, dalam ruang tertutup dan dirahasiakan di RS, Martha bertemu langsung dengan Ajili. Saat ia melihat Martha, langkah kakinya terasa sangatlah berat, raut wajahnya memucat. Martha dan suaminya melangkah maju, dan mereka bersama-sama saling menjabat tangan masing-masing, sesaat ketiga orang tersebut diam, tanpa suara menahan kepedihan, sebelum akhirnya air mata mereka bersama-sama mengalir. Lalu, dengan suara serak Ajili sesenggukkan, "Maaf... mohon maafkan aku! Kalimat ini telah terpendam dalam hatiku selama 10 tahun. Hari ini akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengatakannya langsung kepadamu."

"Terima kasih, kau dapat muncul. Semoga Tuhan memberkati, sehingga sumsum
tulang belakangmu dapat menolong putriku?"

19 Februari, dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang Ajili. Untungnya, sumsum tulang belakangnya sangat cocok bagi Monika! Sang dokter berkata dengan antusias, "Ini suatu keajaiban!"

22 Februari 2003, setelah sekian lama, harapan masyarakat luas akhirnya terkabulkan. Monika menerima sumsum tulang belakang Ajili, dan pada akhirnya Monika telah melewati masa kritis. Satu minggu kemudian, Monika boleh keluar RS dengan sehat walafiat.

Martha dan suami memaafkan Ajili sepenuhnya, dan secara khusus mengundang Ajili dan Dr Adely datang ke rumah mereka untuk merayakannya. Tapi hari itu Ajili tidak hadir, ia memohon Dr Adely membawa suratnya bagi mereka. Dalam suratnya ia menyatakan penyesalan dan rasa malunya. "Aku tak ingin kembali mengganggu kehidupan tenang kalian. Aku berharap Monika berbahagia selalu hidup dan tumbuh dewasa bersama kalian. Bila kalian menghadapi kesulitan bagaimanapun, harap hubungi aku. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kalian! Saat ini juga, aku sangat berterima kasih pada Monika, dari dalam lubuk hatiku terdalam, dialah yang memberiku kesempatan untuk menebus dosa. Dialah yang membuatku dapat memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia di saparuh usiaku selanjutnya. Ini adalah hadiah yang
ia berikan padaku!"

sumber: Suara Merdeka

Rabu, 05 November 2008

SKDAG289 sd SKDAG293

Masa Depan Tidak Ditentukan Masa Lalu (SKDAG289)

SKDAG289:
Tiap hari adalah hari yang baru, jangan cegah masa depan luar biasa yang Tuhan sediakan bagimu dengan tinggal dalam rasa sakit masa lalu. Jangan biarkan masa lalu menentukan masa depanmu.


Masa lalu yang telah kita lalui, meninggalkan berbagai kenangan, baik yang manis maupun yang pahit. Janganlah kita terpesona oleh hal tersebut, semuanya sudah berlalu. Biarlah semua itu menjadi pengalaman dan bahan refleksi bagi kita untuk terus melangkah ke masa depan.

Seperti kita menyetir mobil, maka pandangan kita tertuju ke depan, sesekali memang kita perlu melihat spion untuk melihat ke masa lalu. Apa yang terjadi bila kita terus melihat ke spion sambil mengendarai mobil? Tentu saja kita akan mengalami kecelakaan, karena tidak konsentrasi ke arah depan. Hal yang sama terjadi dengan kehidupan kita.

Tuhan juga sudah secara adil, menempatkan mata kita di depan, bukan di belakang. Artinya Ia memang menginginkan kita untuk terus menatap (melihat) masa depan, bukan ke masa lalu (belakang).
Selamat menempuh masa depan yang penuh harapan dan sukacita. Optimis selalu ...


Percayalah, Kamu Sudah Menerimanya (SKDAG290)

Cara Tuhan memang luar biasa. Ketika saya memohon diberikan kasih sayang, maka Ia memberikanku orang-orang yang luka hatinya agar aku dapat berbagi dengan mereka.


Karunia yang diberikan Tuhan hendaknya digunakan untuk melayani sesama, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Contoh yang menarik bila kita memohon kasih sayang, maka Tuhan langsung menyiapkan orang-orang yang membutuhkan kasih sayang. Dan kita diminta untuk membagikan kasih sayang tersebut kepada mereka.

Hal lain yang didapat adalah bahwa bila kita meminta kepada Tuhan, maka kita juga harus yakin dan percaya bahwa kita telah memperolehnya, sehingga siap untuk dipakai.
Untuk teman-teman yang beragama Kristen, dapat melihatnya dalam Mrk 11:24 : Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Mungkin di Kitab Suci agama lainpun ada ayat pendukung yang sama, mohon masukan dari rekan-rekan ...).

Gunakan Titipan Tuhan secara Optimal (SKDAG291)

Kualitas diri manusia tidak ditentukan oleh apa yang dimilikinya, tetapi oleh apa yang telah dilakukannya bagi orang lain, bagi negara, bagi keluarga dan juga bagi dirinya sendiri.

Semua yang telah kita miliki (keluarga, kekayaan, kepandaian, kejujuran, sukacita dll.) merupakan karunia Tuhan, bukan karena prestasi dan kehebatan kita. Semua itu milik Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dikelola dengan baik.

Kembangkan dan gunakanlah semua milik Tuhan tersebut untuk membangun Kerajaan Nya, bukan kerajaanku. Boleh digunakan untuk pengembangan diri, tetapi juga digunakan untuk pengembangan orang lain, baik keluarga dan sahabat, maupun orang lain dan juta buat negara kita tercinta, Indonesia.


Bersyukurlah, maka akan DitambahkanNya (SKDAG292)

Makin banyak anda mengenali dan mengucap syukur untuk hal-hal yang anda miliki, maka semakin banyak hal yang anda miliki yang dapat anda ucapkan syukur (Zig Ziglar)

Bersyukurlah atas semua milikmu (harta, keluarga, kesehatan dll.), karena semua adalah pemberian dari Allah yang dititipkan kepadamu untuk dikelola dengan baik.

Bila anda mengenali milikmu, mengelolanya dengan baik dan menggunakannya demi orang lain, maka anda akan dititipi lebih banyak lagi oleh Nya, karena Dia sudah mempercayai anda.


Iman, Kesetiaan, Syukur, dan Doa (SKDAG293)

Harta yang paling berharga adalah iman.
Kesetiaan adalah kasih yang terbesar.
Bahasa yang paling indah adalah syukur.
Kekuatan yang paling istimewa adalah doa.


Kehidupan dan seluruh isinya berasal dari Tuhan, karena itu segalanya pun kita serahkan kepadaNya. Hubungan dengan sesama harus kita lakukan seperti hubungan kita dengan Tuhan. Beberapa kata kunci yang penting untuk diperhatikan dalam hubungan dengan Tuhan adalah IMAN, SETIA, SYUKUR, dan DOA.

Minggu, 02 November 2008

Pesta Kawin dan Reuni

Beberapa minggu yang lalu (bulan Oktober 2008), salah seorang teman SMP / SMA saya (Amin dan Iing) menikahkan putra ke duanya. Walaupun beberapa saat sebelumnya hujan angin melanda Bogor, tetapi pesta tersebut berlangsung meriah, bahkan ada Barong dan Liong juga.

Pesta ini juga sekaligus menjadi sarana reuni, bagi teman-teman SMP Kesatuan dan SMA Regina Pacis. Di tengah ratusan tamu, kami dapat berkumpul beberapa orang. Dari SMP Kesatuan ada Abun, Harsono, Erwin, Rohim, Yap, Tatam, Lian Siu, Indri, Cong Kie, Jojo, Bun Coan dll.

Sedangkan ex SMA RP ada Helly dan Robby, serta Santi dari Bandung, Erwin, Leman dan Ingrid, TKW, Robert, Rohim, Wina, Tiong Seng dari Serang, Fanny dll.

Memang kita sering kali bertemu teman-teman lama pada saat ada keramaian, entah perkawinan atau pun pada saat yang meninggal. Disinilah kita saling berbagi kenangan dan kasih.

Tetapi dengan adanya fasilitas milist, kita pun dapat bertemu setiap saat yah ....

Seminar The Power of Words

Saya menjadi salah satu pembicara pada seminar The Power of Words bersama dengan 4 orang teman alumni NS/NLP Mast Practitioner dari Meta Mind, yang diselenggarakan pada hari Sabtu 11 Oktober 2008 di Jakarta Design Center.

Pembicara pertama adalah Pak Mulyawan, seorang praktisi HRD dari Semarang, yang aktif juga di Marriage Encounter Semarang. Beliau membawakan topik "The Power of Words in Family".

Pembicara kedua adalah MG Yulistin,  instruktur dari BRI. Topik yang dibawakannya adalah "Effective Communication to Children", yang masih berkaitan dengan topik pertama.

Setelah makan siang, saya tampil sebagai pembicara ketiga dengan tema "The Powerful Presentation". Setelah itu dilanjutkan oleh Wahyudi Akbar dengan teman "Positive Words".

Pembicara terakhir adalah Pak Zainal, dengan Tema "Become A Great Teacher". 

Inti dari seminar ini adalah kita harus berhati-hati dengan kata-kata yang kita ucapkan, karena hal tersebut akan meresap ke dalam benak lawan bicara kita, terutama untuk anak-anak dalam keluarga. Sedangkan dalam dunia bisnis, kata-kata akan berperan dalam melakukan pendekatan dengan orang lain, sehingga komunikasi yang terjadi menjadi lebih efektif.

Setelah itu acara diakhiri dengan upacara wisuda, berupa penyerahan sertifikat NS/NLP Mast Practitioner oleh pimpinan Meta Mind, yaitu ibu Mariani Ng. Walaupun beliau harusnya masih bed rest di rumah sakit, tetapi karena acara ini sangat penting, maka beliau meluangkan waktu untuk hadir. 

Terimakasih untuk Ibu Mariani, yang telah menjadi guru kami. Demikian juga untuk teman-teman yang telah mau hadir untuk memenuhi undangan saya, yaitu Adrianto, Maryati, Lucya, Indah, Mimi, Rena dan Pak Nur, serta istri saya Erna.