Kamis, 28 Februari 2013

Penentu Masa Depanmu … [SKDAG946]

Masa depan bukan terletak pada pekerjaan apapun, tetapi pada orang yang mengerjakannya (George Crane).

Yang menentukan masa depan Anda, bukanlah berbagai kondisi pada masa lalu. Masa depan tidak tergantung pada kegagalan atau kesuksesan yang telah Anda raih pada masa lalu, tidak  tergantung pada kondisi orang tua Anda, bebas dari tingkat pendidikan Anda, dan lain-lain. Orang yang miskin dapat berhasil, orang yang cacat juga memiliki kesempatan untuk berhasil.
Masa lalu hanyalah menjadi bahan refleksi untuk melangkah ke masa depan; lihatlah faktor penyebab kegagalan dan jangan ulangi lagi, carilah faktor penyebab keberhasilan dan tumbuh kembangkan hal tersebut karena mungkin berguna untuk masa depan Anda.

Keberhasilan Anda pada masa depan tidak ditentukan oleh pekerjaan yang sedang atau akan Anda lakukan. Bila Anda seorang guru, maka dapat dilihat bahwa ada guru yang berhasil tetapi ada juga yang mengalami kegagalan, demikian juga dengan berbagai pekerjaan lainnya.

Penentu keberhasilan tidak ditentukan oleh jenis pekerjaan, tetapi ditentukan oleh pelakunya. Bila kita melakukan pekerjaan tersebut dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, maka pastilah benih-benih keberhasilan ada di dalamnya. Karena itu marilah kita cintai pekerjaan yang kita lakukan, niscaya kita akan memetik keberhasilan dari usaha kita tersebut. Amin …

Rabu, 27 Februari 2013

Semangat vs Bakat [SKDAG945]



Orang mengatakan bahwa bakat memberi banyak kesempatan untuk maju. Namun semangat besarlah yang kerap memberi kesempatan dan bahkan memberi banyak bakat (Dick Hoffer).

Apakah faktor terpenting untuk memperoleh keberhasilan? Banyak orang mengatakan bahwa bakatlah faktor terpenting yang menentukan keberhasilan seseorang. Sebenarnya bakat baru menunjukkan potensi yang dimiliki seseorang, yang perlu ditindaklanjuti agar menjadi suatu kenyataan. Bila bakat tidak digunakan dan diasah, maka bakat tersebut hanya tinggal bakat saja, dan relatif tidak ada manfaatnya.

Semangat berada di sisi lain dari penyebab keberhasilan. Bila ada orang yang tidak memiliki bakat tetapi ia memiliki semangat yang tinggi untuk berhasil di suatu bidang, maka ia pun dapat mencapai keberhasilan tersebut. Bila ia memiliki semangat maka ia pasti bekerja, berlatih, dan belajar semaksimal mungkin untuk mewujudkan cita-cita atau keinginannya tersebut. Dengan berlatih dan belajar, maka ia pun telah memiliki berbagai kemampuan atau bakat yang baru.

Jadi bakat itu penting tetapi perlu diasah, dan yang lebih penting adalah semangat untuk mewujudkan keinginan kita. Semangat inilah yang dapat membuat hal yang kelihatan tidak mungkin menjadi suatu kenyataan.

Minggu, 24 Februari 2013

Yang Dipakai Tuhan [SKDAG944]


Jika Tuhan hanya menggunakan orang-orang yang sempurna, tak ada apapun yang dapat dilakukan. Tuhan akan memakai siapapun yang mau/bersedia." (Rick Warren)

Semua orang berharga di mata Tuhan, tidak ada seorang pun yang lebih dikasihi-Nya dibandingkan dengan orang lain, karena Tuhan kita maha adil. Dia mengasihi semua orang dan Dia tidak pernah menciptakan sampah; semua berharga di mata-Nya.

Tuhan memberikan talenta yang berbeda kepada setiap orang, dan tugas setiap manusialah untuk mengembangkan setiap talenta tersebut. Tetapi yang dipakai Tuhan belum tentu yang memiliki talenta paling banyak atau paling hebat. Siapa saja dapat dipakai Tuhan, asalkan dia bersedia atau mau. Tuhan tidak memilih yang sempurna atau orang yang memiliki kemampuan.

Jadi untuk bekerja bagi Tuhan kita tidak perlu untuk menjadi sempurna terlebih dahulu, karena kita tidak pernah menjadi sempurna berdasarkan kemampuan diri sendiri; kita hanya dapat menjadi sempurna bila bersama Dia. Yang penting adalah motivasi dari diri kita untuk mau bekerja bagi Tuhan, maka orang seperti inilah yang dipilih Tuhan.

Selasa, 19 Februari 2013

Pemimpin [SKDAG943]


Jika tindakan Anda mengilhami orang lain untuk lebih sering bermimpi, belajar dan berbuat, maka Anda adalah seorang pemimpin (John Quincy Adams).

Banyak definisi mengenai pemimpin dan kepemimpinan, dan pada intinya pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuannya. Kata ‘pengaruh’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
John Quincy Adams mengemukakan bahwa tindakan seorang pemimpin dapat mengilhami orang lain untuk lebih sering bermimpi, belajar, dan berbuat.
Dalam buku Choice Theory, William menyebutkan delapan ciri perilaku yang menggambarkan sifat seorang pemimpin yang baik (sumber: http://intisari-online.com/read/8-sifat-pemimpin-yang-baik).
  1. Beri teladan tentang arti sukses kepada bawahan.
Alasan umum seseorang tidak berusaha keras dalam bekerja adalah karena mereka tidak tahu persis tujuan mereka bekerja. Ketidakadaan tujuan dan arah sering mematahkan motivasi kerja. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memberi contoh kesuksesan yang bisa diraih para bawahannya.
  1. Beri bawahan Anda peralatan yang mereka butuhkan.
Banyak orang mempersepsikan, tugas seorang pemimpin adalah menyelesaikan masalah bawahannya. Namun, sebenarnya itu bukan tugas Anda sebagai atasan. Daripada terus-menerus turun tangan menyelesaikan masalah orang lain, lebih baik berikan bawahan Anda cara dan rambu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
  1. Jangan sungkan untuk memuji keberhasilan bawahan.
Tak hanya kritik, pujian dan apresiasi terhadap hasil kerja bawahan juga dapat memotivasi produktivitas dan membangun kepercayaan diri bawahan untuk lebih sukses lagi.
  1. Berikan ruang untuk kesalahan.
Sesungguhnya kesalahan adalah guru terbaik bagi pembelajaran, maka berilah toleransi bagi kesalahan yang dilakukan bawahan. Terkadang kesalahan dilakukan bawahan bukan karena ia tidak becus bekerja, tapi karena ketidaktahuannya akan suatu hal.
  1. Delegasikan tugas tanpa banyak turut campur.
Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu mempercayakan tugas secara penuh kepada bawahannya. Biarkan bawahan mengatasi kendala pekerjaannya sendiri. Namun, di sisi lain pastikan diri Anda selalu ada untuk membantu saat mereka membutuhkan Anda.
  1. Lebih baik bertanya daripada memberi nasihat
Seringkali bawahan Anda tahu lebih banyak daripada yang Anda pikir mereka ketahui. Tanyakan pendapat mereka tentang masalah-masalah yang sedang mereka hadapi di kantor. Dengan demikian, Anda membantu mereka menyimpulkan sendiri jalan keluar terbaik dari masalah tersebut. Hindari memberi nasihat, karena akan terkesan menggurui.
  1. Bersikaplah ramah.
Aturan mainnya sungguh sederhana. Jangan berharap orang lain bersikap ramah kepada Anda jika Anda sendiri tidak ramah terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu menjadi galak untuk bisa tegas dan efektif memanajeri bawahannya. Dengan bersikap ramah, Anda akan selalu bisa melihat sisi positif dari setiap karyawan Anda dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik lagi.
  1. Tak kenal maka tak sayang.

Kepemimpinan erat terkait dengan hubungan antar manusia. Saat bawahan percaya bahwa Anda tulus peduli dengan mereka, mereka akan berusaha lebih baik dalam bekerja. Kenali lebih dekat bawahan Anda, dengarkan cerita dan keluh kesahnya. Pada akhirnya, kualitas kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari kualitas hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.

Selasa, 12 Februari 2013

Membangun Reputasi [SKDAG942]

Diperlukan waktu dua puluh tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk melenyapkannya. Jika memikirkan hal ini, maka anda akan melakukan segala sesuatunya secara berbeda (Warren Buffet).

Reputasi dan nama baik memang penting untuk membangun kepercayaan orang lain kepada kita, apa pun profesi kita. Reputasi para profesional seperti dokter atau konsultan, membuat mereka dicari oleh kliennya. Dalam hubungan antar manusia pun, kepercayaan sangat menentukan relasi yang terjadi; bila kita memiliki reputasi yang baik, maka orang lain akan dengan mudah untuk membina hubungan bisnis dengan kita.

Tentu saja reputasi ini tidak terwujud dalam waktu singkat atau instant, tetapi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangunnya. Bila kita telah membuktikan bahwa kita dapat dipercaya untuk perkara kecil, maka orang akan memberi kepercayaan yang lebih besar lagi kepada kita. Tetapi sekali kita melakukan perbuatan tercela, maka kepercayaan dan reputasi tersebut akan segera hancur dalam waktu singkat. Hal ini pun dikatakan dalam peribahasa “rusak susu sebelanga karena nila setitik”.

Membangun reputasi memang tidak mudah, tetapi mempertahankannya jauh lebih sulit. Karena itu marilah kita terus menjaga perkataan, perbuatan, dan sikap kita agar tidak menghancurkan reputasi yang telah kita bangun bertahun-tahun.

Minggu, 10 Februari 2013

Yang Tidak Dapat Dibeli dengan Uang [SKDAG941]


Sungguh baik untuk memiliki uang dan hal-hal yang bisa dibeli dengan uang, tetapi baik pula untuk sekali-sekali memeriksa dan meyakinkan diri kita, bahwa kita tidak kehilangan hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang (George Horace Lorimer).



Banyak orang yang mengatakan bahwa ia hidup di dunia untuk mengajar kekayaan, karena dengan memiliki banyak uang, maka ia dapat membeli berbagai macam barang, seperti rumah yang indah, mobil mewah, perhiasan, dan lain sebagainya. Bila kekayaan tersebut kita peroleh dengan halal, maka memang hal tersebut tidak salah, karena semua barang yang akan dibeli memang merupakan hak kita, menggunakan uang pribadi kita.

Tetapi bila uang hanya dibelikan untuk barang-barang fisik, pada suat saat barang-barang tersebut dapat menjadi rusak, kadaluwarsa, atau bahkan hilang. Pada saat itu mungkin kita merasa menyesal dan kecewa atas kejadian tersebut.

Bila barang yang dibeli dengan uang tersebut mungkin hanya bersifat sementara, maka apakah ada barang atau hal lain yang tidak dapat kita peroleh atau beli dengan uang? Ternyata banyak hal seperti itu, misalnya ketenangan, kenyamanan, suka cita, dan lain-lain. Mungkin Anda memiliki banyak uang, tetapi karena uang lah maka Anda menjadi tidak tenang, karena setiap saat otak Anda selalu memikirkan keamanan uang tersebut; mungkin Anda takut kehilangan uang tersebut secara tiba-tiba.Hal inilah yang dapat membuat Anda menjadi tidak dapat tidur, tidak fokus dalam melakukan tugas, sehingga akibatnya Anda menjadi tidak tenang setiap saat. Bila hal ini terjadi, ternyata percumalah semua uang yang Anda miliki bila Anda tidak memiliki ketenangan lagi.

Karena itu marilah kita gunakan waktu, tenaga, dan pikiran kita bukan hanya untuk mencari uang, tetapi juga untuk mencari hal-hal lain yang membuat hidup kita menjadi tenang, nyaman, dan penuh suka cita. Alangkah baiknya bila terjadi keseimbangan dalam hidup antara kedua hal tersebut.

Sabtu, 09 Februari 2013

Iman, Pengharapan, dan Kasih [SKDAG940]


Sabar kepada rencana Tuhan, itulah Iman.
Sabar kepada janji Tuhan, itulah Pengharapan.
Sabar kepada orang lain, itulah Kasih.

Iman merupakan suatu keyakinan kita kepada Tuhan, dan untuk membuktikannya kita tidak membutuhkan panca indra. Jadi iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, dengar, cium, kecap, dan rasakan; intinya adalah percaya dan penyerahan diri kepada-Nya. Kalau kita memiliki iman, maka kita pasti taat dan sabar pada rencana Tuhan, walaupun mungkin tidak sesuai dengan rencana kita pribadi.

Tuhan tidak pernah membuat rancangan penderitaan bagi umat-Nya. Dia pasti mengabulkan seluruh permohonan kita, tetapi tentu saja menurut kehendak-Nya, yang jelas jauh lebih baik daripada kehendak manusia. Karena itu terhadap janji Tuhan kita perlu sabar, karena hal ini menunjukkan pengharapan kita kepada-Nya.

Kasih kepada Tuhan perlu diwujudkan dalam bentuk kasih kepada sesama. Bila ada orang yang menyakiti kita, dan kita menanggapinya dengan pengampunan dan kesabaran, maka kita sebenarnya telah menunjukkan kasih kepada orang tersebut.

Marilah kita miliki iman, pengharapan, dan kasih. Iman dan pengharapan perlu kita wujudkan dalam berbagai tindakan yang berdasarkan kasih.

Kamis, 07 Februari 2013

Sikap Pemaaf [SKDAG939]

Selain berlaku adil, marilah kita juga bersikap pemaaf (Henry Wadsworth Longfellow), karena memberi ampun adalah bunga kemenangan yang paling terpilih (Peribahasa Arab).
Banyak sikap positif yang perlu dimiliki manusia, seperti adil, jujur, tanggung jawab, mau menolong, dan lain-lain, tetapi ada satu sikap positif yang tidak boleh dilupakan, yaitu kemampuan untuk memberi ampun / maaf. Sikap ini membuat kita dapat memulihkan hubungan dengan orang lain, yang sebelumnya terputus karena perasaan sakit hati, kecewa atau dendam.


Sikap pemaaf menunjukkan kerendahan hati; kita mau melupakan kejadian masa lalu yang tidak menyenangkan dan melihat ke depan untuk meraih hasil atau presetasi yang lebih baik;dengan memaafkan maka kita menghapuskan dendam, membersihkan hati, dan meluruskan niat.

Apakah setelah memaafkan kita dapat melupakan peristiwa tersebut? Mungkin tidak, karena manusiawi bila kita mengingat kembali peristiwa tersebut, tetapi tanggapan kita terhadapnya sudah berubah. Kalau dulu kita menanggapinya dengan kekecewaan, kini kita dapat menanggapinya dengan senyuman sambil mengucap syukur.

Memberi maaf itu memang bukan hal yang mudah, tetapi tidak memberi maaf juga merupakan beban karena membuat hidup kita menjadi tidak nyaman dan memiliki beban. Jadi daripada merugikan diri sendiri dengan tidak mau memaafkan, jelas lebih baik memberi maaf kepada orang-orang yang telah menyakiti. Karena memaafkan itu memang tidak mudah, maka kita juga perlu meminta bantuan Tuhan untuk memampukan kita melakukannya. Jadi mari datang kepada-Nya dan berserahlah, sehingga kita mampu memaafkan dan melupakan (forgive and forget).