Senin, 26 Juli 2010

Simpati vs Empati [SKDAG600]

Simpati berarti saya TURUT merasakan emosi orang itu atau memberi emosi untuknya, sedangkan empati berarti saya berbagi emosi DENGAN orang itu.

Salah satu karakteristik orang yang memiliki Emotional Quotient (EQ) tinggi adalah mampu mengenali emosi orang lain, artinya kita mampu melihat apakah orang yang sedang kita hadapi sedang bahagia, bersedih, bermasalah atau yang lainnya. Nah … setelah mengenali emosi orang itu, kita dapat memberikan simpati atau ber-empati dengannya.

Misalnya pada teman yang sedang berduka karena salah satu anggota keluarganya meninggal, maka bila kita ber-simpati pada orang itu, kita hanya berkata “Saya turut berdukacita!”. Tetapi bila kita ber-empati, maka yang kita lakukan bukan hanya dengan kata-kata saja, tetapi kita memeluknya dengan segenap emosi, sehingga mungkin saja kita ikut menangis bersamanya.

Bila kita sungguh-sungguh berempati, maka teman kita pun pasti dapat merasakan ketulusan yang kita berikan. Semua yang kita lakukan pada saat teman kita sedang emosional akan diingatnya dalam jangka panjang, karena semua hal tersebut tersimpan pada otak kanannya, yang terkait dengan emosi. Hal inilah yang menyebabkan kita juga dapat dengan mudah mengingat berbagai peristiwa yang melibatkan emosi, misalnya saat kita mengalami jatuh cinta pertama, mendapatkan penghargaan, ataupun saat kehilangan orang yang kita kasihi.

Tidak ada komentar: