Misalnya pada teman yang sedang berduka karena salah satu anggota keluarganya meninggal, maka bila kita ber-simpati pada orang itu, kita hanya berkata “Saya turut berdukacita!”. Tetapi bila kita ber-empati, maka yang kita lakukan bukan hanya dengan kata-kata saja, tetapi kita memeluknya dengan segenap emosi, sehingga mungkin saja kita ikut menangis bersamanya.
Bila kita sungguh-sungguh berempati, maka teman kita pun pasti dapat merasakan ketulusan yang kita berikan. Semua yang kita lakukan pada saat teman kita sedang emosional akan diingatnya dalam jangka panjang, karena semua hal tersebut tersimpan pada otak kanannya, yang terkait dengan emosi. Hal inilah yang menyebabkan kita juga dapat dengan mudah mengingat berbagai peristiwa yang melibatkan emosi, misalnya saat kita mengalami jatuh cinta pertama, mendapatkan penghargaan, ataupun saat kehilangan orang yang kita kasihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar