Hati orang bodoh ada dalam mulutnya, tetapi mulut orang bijak ada dalam hatinya (Benyamin Franklin). Sudahkah kita memfungsikan hati dan mulut dengan benar?
Semua yang kita pikirkan (dalam otak) dan rasakan (dalam hati) akan terwujud menjadi kata-kata yang keluar dari mulut kita. Kata-kata ini pada saatnya diwujudkan menjadi tindakan, yang akhirnya memberikan hasil.
Bila kita sedang emosional, maka pikiran kita dipenuhi dengan berbagi hal yang negatif, dan semua itu terungkap pada ucapan-ucapan kotor yang keluar dari mulut kita. Hasil yang diperoleh pun pasti memberikan dampak yang negatif. Kondisi inilah yang dikatakan Benyamin Franklin sebagai “hati orang bodoh ada dalam mulutnya!”. Semua kekecewaan, kemarahan, dan sakit hatinya segera diungkapkan melalui mulutnya.
Sedangkan orang bijak sebelum mengeluarkan kata-kata, ia akan menggunakan pikiran dan perasaannya terlebih dahulu. Apakah dengan kata-kata yang akan saya ucapkan ada orang yang tersinggung dan menjadi sakit hati. Bila ada, maka saya akan mengubah kata-kata tersebut atau mungkin saya lebih baik diam daripada menyakitkan hati. Semua perkataan yang nyaris keluar dari mulutnya kini sudah dikembalikan dan disimpan dalam hatinya.
Marilah kita gunakan hati dan mulut kita secara benar. Rasakan dulu dampak dari perkataan kita kepada orang lain dan keluarkan dari mulut hanyalah hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi orang itu dan juga bagi kita. Amin!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar