Sabtu, 10 Juli 2010

Kesehatan, Kekayaan, dan Kasih? [SKDAG154]

KESEHATAN membuat semuanya menjadi mungkin dan KEKAYAAN membuat semuanya dapat bekerja, tetapi KASIH membuat semuanya menjadi indah. Mau pilih yang mana?

Seorang teman waktu menerima sms saya di atas, mengatakan: ”Saya mau menjadi orang sehat,sehingga dapat bekerja dengan baik agar menjadi kaya dan memiliki hati yang penuh kasih sehingga dapat berbagi”. Jadi menurut dia kesehatan yang paling utama, karena dapat menjadikannya kaya dan memiliki kasih. Tentu saja saya tidak perlu menilai apakah pendapatnya benar atau salah.

Sekarang marilah kita melihat dua hal lebih dahulu: kesehatan dan kekayaan; apakah kita membutuhkan keduanya? Hampir semua orang pasti mengatakan ”jelas dong!”. Memang untuk melakukan aktivitas kita membutuhkan kesehatan dan juga kekayaan. Kita jelas tidak dapat melakukan apa-apa pada saat kita menderita sakit, demikian juga bila kita memiliki uang atau kekayaan. Betul sekali bila dikatakan bahwa kesehatan membuat semua menjadi mungkin dan kekayaan membuat semuanya dapat bekerja.

Keduanya kita butuhkan, tetapi keduanya bukan segala-galanya. Dalam kondisi tidak sehat dan tanpa memiliki kekayaan kita tetap dapat melakukan aktivitas, tentu saja dengan segala keterbatasannya. Yang penting kita tidak mendewa-dewakan kesehatan maupun kekayaan, karena keduanya dapat menjadi berhala dalam kehidupan kita. Janganlah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan dan kesehatan. Banyak orang mencari keduanya dengan mendatangi tempat-tempat kramat, bahkan bersedia menyediakn tumbal sebagai penggantinya.

Faktor ketiga, yaitu kasih, merupakan faktor terpenting, karena bila kita memiliki kasih maka semuanya menjadi indah. Bagaimanapun kondisi kita saat itu, bila kasih bekerja, maka kita pasti sanggup melakukan aktivitas dan pelayanan kita. Karena itu marilah kita miliki kasih dan menggunakannya agar semua menjadi indah.

Tidak ada komentar: