Sabtu, 30 Oktober 2010

Tanggapi Masa Lalu dengan Positif [SKDAG205]

Ubah SRESS menjadi SUKSES, dan belajarlah dari kegagalan masa lalu !
Ubah TRAGEDI menjadi KOMEDI, dan lupakan masa lalu yang pahit dan mari hadapi masa depan dengan penuh sukacita.


Kejadian yang telah lalu memang tidak dapat kita ubah lagi, tetapi kesan dan maknanya dapat kita ubah; jadi bila ada kesan atau makna yang negatif marilah kita ubah menjadi sesuatu yang positif. Mungkin ada pengalaman masa lalu kita yang tidak menggembirakan, misalnya saat kita tidak lulus ujian, dikhianati teman, kegagalan usaha, dan lain-lain. Bila kita memikirkan berbagai hal negatif tersebut, maka kita pun menjadi stress, karena menganggap semua sebagai suatu tragedi.

Marilah kita evaluasi mengapa hal tersebut dapat terjadi. Waktu tidak lulus ujian, apakah kita sudah belajar dengan baik atau belum? Waktu kita dikhianati teman, bagaimana cara kita memperlakukannya? Apakah kita salah membuat keputusan waktu mengalami kegagalan usaha? Belajarlah dari temuan yang kita peroleh atas hasil evaluasi tersebut, dan jadikan hal tersebut sebagai titik tolak untuk meraih sukses. Hindari berbagai hal negatif yang merugikan, dan ubah dengan melakukan berbagai hal yang positif.

Masa lalu yang kelam memang merupakan suatu tragedi, tetapi kita jangan fokus pada hal tersebut, tetapi alihkan fokus ke masa depan. Tanggapan kegagalan dengan santai, bukan tragedi tetap merupakan komedi, suatu cerita lucu yang terjadi karena kebodohan kita sendiri. Jadi janganlah berpikir ”why”, yang fokus pada kegagalan di masa lalu, tetapi marilah kita berpikir ”how” dan pikirkan bagaimana cara kita untuk meraih masa depan yang penuh harapan.

Kisah Nyata (lihat gambar) :

Pria dalam gambar di atas bernama Peng Shulin dari China. Pada tahun 1995 dia mengalami kecelakaan, ia terlindas truk sehingga tubuhnya terbelah menjadi 2 bagian. Akibatnya mulai bagian pinggang hingga kaki harus dibuang, sehingga dia harus hidup hanya dengan tubuh dari pinggang ke atas.

Lebih 20 orang dokter spesialis yang berjuang keras menyelamatkan hidupnya pada saat itu. Dan yang pasti, menurut mereka adalah sebuah keajaiban bila Peng Shulin bisa berhasil mempertahankan hidupnya. Bagian bawah tubuhnyapun harus ditambal dengan cara mengambil kulit di bagian tubuhnya yang lain.

Penderitaan baru saja dimulai ketika Peng harus mengalami tekanan mental dan fisik yang dihadapinya. Mengapa? karena meskipun dia bisa bertahan hidup, hari-harinya harus dilalui di tempat tidur, hal ini dilakukannya selama 12 tahun. Dia tidak memiliki organ tubuh bagian bawah untuk membantu menyangga tubuhnya saat hendak berjalan dengan kedua tangannya. Terapi kejiwaan harus dijalaninya dengan amat sangat sabar. Peng harus harus mempersiapkan hal terburuk yang harus dilalui untuk menjalani waktu di depannya.

Tetapi bukan Peng bila berputus asa. Senyumnya dan ketegaran hatinya yang luar biasa membuahkan hasil. Tim dokter yang selalu mengawasi perkembangannya, Pusat Penelitian Rehabilitasi China di Beijing selama ini berpikir bagaimana caranya agar Peng bisa beraktifitas seperti manusia pada umumnya. Dan hasilnya, sebuah alat bantu telah diciptakan seperti yang terlihat pada gambar.

Peng Shulin adalah orang yang sederhana; kini ia sangat gembira, selalu tersenyum dan bersyukur karena masih bisa hidup. Melalui terapi latihan otot-otot tangan yang diberikan dan latihan untuk belajar jalan, akhirnya alat tersebut mampu membantunya untuk berjalan. Dan tentunya masih banyak kesulitan yang harus dihadapinya di masa mendatang.

Mungkin kita akan kagum dan terharu melihat kisah dan kehebatan Peng Shulin dalam menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya. tetapi pertanyaannya adalah apakah kita bisa bertahan bila "kita" di posisi Peng Shulin? Pasti Anda sependapat dengan saya bahwa jawabannya sangat tidak mudah.

Dan itu pula yang salah satunya bisa menginspirasi kita. Ketika kita mengalami masa-masa tersulit, baik dalam hal pekerjaan, pribadi, ataupun keluarga, jangan putus asa. Cobalah untuk tidak menggerutu karena itu akan semakin menambah beban kita. Peng berhasil mengubah stress menjadi sukses, mengubah tragedi menjadi komedi. Bila Peng bisa tersenyum dan bersyukur dalam keadaannya sekarang, Anda dan saya juga pasti bisa. Tersenyumlah, bersyukurlah dan berpikirlah positif. Hidup harus terus berjalan. Jangan pernah menyerah!

Tidak ada komentar: