Senin, 25 Oktober 2010

S1, lalu S2, tetapi jangan S3 [SKDAG202]

Senyum merupakan bahasa universal, karena itu SENYUMlah (S1) pada setiap orang. Jadikan kebiasaan sehingga kita SELALU SENYUM (S2).
Tetapi jangan S3: SELALU SENYUM SENDIRIAN.

Judul di atas jelas tidak terkait dengan pendidikan, karena dalam bidang pendidikan kita selalu ingin meraih jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini jelas kita menyarankan kepada anak cucu kita untuk meraih gelar S1, lalu melanjutkan S2, dan sampai ke S3. Dengan pendidikan yang benar, maka kita pun dapat membangun negara kita sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Yang kita bahas dalam artikel ini adalah tentang senyum, yang merupakan bahasa universal yang dipahami oleh semua orang. Saat kita tersenyum, maka siapa pun yang menerima dan melihatnya pasti merasakan hal positif dalam hatinya, misalnya ”Orang itu ramah”, ”Dia orang baik”. Si penerima pun kemudian akan membalasnya dengan senyum lagi, dan terjalinlah komunikasi efektif dari hati ke hati.

Untuk itu marilah kita menyebarkan senyum pada setiap orang; inilah prinsip S1 (senyum). Bila hal ini kita lakukan terus menerus, maka sangat baik bila telah menjadi kebiasaan yang positif, artinya sekarang kita sudah menjalani prinsip S2 (selalu senyum) pada setiap orang. Hal ini tentu saja sangat positif untuk menciptakan sukacita dan damai sejahtera di lingkungan kita.

Tetapi janganlah sampai anda menjadi S3 (selalu senyum sendirian), karena bila hal ini terjadi maka orang-orang pun akan meninggalkan kita. Jadi tersenyum itu positif bila ada partner-nya; tanpa itu kita dapat dianggap orang yang sedikit ’kurang’.

Tidak ada komentar: