Yang terdekat dengan kita adalah kematian, yang terjauh adalah masa lalu.
Di dunia yang terbesar adalah nafsu, yang terberat adalah memegang amanah, yang teringan adalah meninggalkan ibadah, dan yang paling tajam adalah lidah manusia.
Banyak hal yang terjadi di dunia berada di luar kemampuan manusia, misalnya sebagai manusia kita tidak dapat menghindari kematian dan tidak dapat mengulangi masa lalu. Jadi kematian merupakan suatu hal yang terdekat dengan kita, karena dapat terjadi setiap saat; bukan kita tetapi Tuhanlah yang menentukan. Semua hal yang terjadi pada masa lalu, baik yang negatif maupun positif, tidak dapat kita ulangi karena semua berada di luar jangkauan manusia. Jadi masa lalu merupakan hal yang paling jauh karena sama sekali tidak dapat kita capai.
Kemudian manusia juga memiliki kelemahan, karena masih mengandalkan kedagingan, yaitu nafsu jelek yang berada dalam diri kita. Banyak manusia tidak dapat mengendalikan nafsunya, karena itu nafsu merupakan hal yang paling besar. Sedangkan yang terberat adalah memegang amanah, karena seringkali kita melalaikan amanah yang telah diberikan kepada kita.
Karena kelemahan juga banyak hal yang dilanggar manusia dengan mudah, meskipun hal tersebut merusak hubungan kita dengan Allah ataupun dengan sesama. Kita seringkali meninggalkan ibadah yang seharusnya kita lakukan dengan mencari berbagai alasan, misalnya sibuk dengan pekerjaan, capai, sakit, dan lain-lain. Waktu meninggalkan ibadah yang menjadi kewajiban, seringkali kita melakukannya tanpa beban dan tanpa perasaan bersalah. Kemudian dengan lidah kita pun sering menyakiti orang lain dengan jalan mengejek atau memarahinya secara berlebihan. Kita harus menyadari bahwa lidah kita merupakan organ yang tertajam karena dapat menyakiti bahkan membunuh orang lain.
Marilah kita perhatikan ke-enam hal tersebut, dan mengendalikan empat di antaranya yaitu nafsu, amanah yang telah diberikan, ibadah yang diwajibkan, dan kata-kata yang kita ucapkan. Dua hal lain memang berada di luar kendali kita, yaitu kematian dan masa lalu, tetapi agar kita tidak menyesal maka kita perlu memperhatikan tindakan kita mulai saat sekarang. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar