Matahari tidak pernah kecewa, karena itu kodratnya ...
Sudahkah kita seperti matahari ?

Nah sekarang marilah kita lihat sifat kita sebagai manusia yang memiliki akal budi dan perasaan. Ternyata kita seringkali tidak konsisten dengan tugas yang seharusnya kita jalankan. Kita sering terpengaruh perasaan akibat tanggapan dari pihak yang kita layani, misalnya atasan atau anggota keluarga. Bila atasan tidak menerima ide atau masukan yang kita lontarkan, maka seringkali kita menjadi kecewa dan tidak mau memberikan masukan lagi. Demikian juga bila maksud baik kita ternyata ditanggapi secara negatif oleh pasangan hidup atau pacar kita, maka kita pun seringkali menjadi putus asa dan kecewa.
Marilah kita meneladani matahari agar kita dapat terus melakukan yang terbaik bagi diri sendiri, lingkungan, alam semesta, dan tentu saja bagi Tuhan. Selama yang kita lakukan itu benar, maka janganlah pedulikan tanggapan dari orang lain; kita terus konsentrasi pada tugas kita dan lakukan terus menerus dengan semakin baik dan semakin sempurna. Sanggup? Jangan kuatir, kita pasti sanggup …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar