Jumat, 10 Desember 2010

Pengalaman vs Kenyataan [SKDAG224- SKDAG225]

Pengalaman itu bukan kenyataan. Kenyataan adalah lingkungan fisik yang kita alami setiap saat dan bersifat objektif, sedangkan pengalaman adalah kenyataan yang diinterpretasikan sehingga memiliki arti dan bersifat subjektif.
Marilah kita beri arti positif pada setiap kenyataan yang kita alami sehingga kita mendapat pengalaman yang menyenangkan.

Dua orang yang naik gunung memiliki kenyataan yang sama, jalur sama yang ditempuh, kelelahan bersama; mereka perlu mengeluarkan tenaga dan menjaga motivasi untuk sampai ke puncak. Tetapi pengalaman yang mereka bawa mungkin berbeda; orang pertama mengatakan naik gunung itu merupakan pengalaman yang melelahkan dan membuatnya jera, sehingga ia berjanji tidak akan naik gunung lagi. Sedangkan orang ke dua mengatakan bahwa naik gunung itu memang melelahkan tetapi semua sirna setelah mencapai puncak gunung dan melihat kebesaran Tuhan yang luar biasa indah; ia mengatakan untuk naik gunung lagi pada kesempatan mendatang.

Kenyataan yang mereka alami memang sama dan objektif, tetapi pengalaman yang diperoleh setiap orang dapat berbeda dan bersifat subjektif. Pengalaman berbeda tergantung dari sudut pandang kita sendiri waktu menginterpretasikan kenyataan yang kita alami.

Karena itu setiap kenyataan perlu kita artikan secara positif, yaitu dengan selalu mengucap syukur atas segala hal yang kita alami; untuk itu kita perlu mencari nilai positif dari setiap kenyataan yang kita alami. Dengan demikian maka kita akan memperoleh pengalaman yang bermanfaat untuk perbaikan diri kita pada masa mendatang. Dan jangan lupa untuk menjadikan pengalaman sebagai sumber belajar kita ...


Tidak ada komentar: