Sabtu, 04 Desember 2010

Memberi itu Menyenangkan [SKDAG221]

Ingatlah tidak ada orang yang dipuji karena ia DIBERI sesuatu, tetapi orang dipuji karena MEMBERIKAN sesuatu. Jadi belajarlah memberi karena memberi itu menyenangkan.

“Lebih baik memberi daripada menerima” merupakan prinsip yang sering kita dengar, tetapi pada kenyataannya lebih banyak orang yang hanya mau menerima, tetapi segan bahkan tidak mau untuk memberi. Saat kita memberi sebenarnya terdapat minimal tiga hal positif yang telah kita lakukan, yaitu:
1. Bersyukur pada Tuhan, karena kita memiliki sesuatu yang dapat diberikan kepada orang lain.
2. Berterimakasih pada diri sendiri karena memiliki hati yang mengasihi untuk menolong orang lain.
3. Membantu orang lain dengan penuh ketulusan.

Jadi memberi itu memang suatu perbuatan yang menyenangkan bagi Tuhan, bagi diri sendiri, dan tentu saja bagi orang yang menerima pemberian kita. Karena itu untuk mensyukuri semua rahmat dan anugrah dari Tuhan maka marilah kita belajar memberi kepada semua pihak yang membutuhkan, baik berupa bantuan fisik, uang, ataupun berupa ide dan pemikira, termasuk juga memberi kasih dan pengampunan.

Kasih dan ketulusan membuat pemberian yang kita lakukan menjadi lebih berarti, karena setelah memberi kita tidak mengharapkan apa pun, termasuk juga pujian. Tentu saja bila ada yang memuji kita perlu mensyukuri semua hal tersebut kepada Tuhan.

Memang benar orang yang menerima jarang menerima pujian, sedangkan yang memberi sering menerima pujian. Saat kita menerima penghargaan maka kita pun jelas menerima pujian, tetapi perlu diingat kita menerima karena sebelumnya kita telah memberikan sesuatu yang berharga. Misalnya para atlet yang telah mempersembahkan medali kepada Indonesia mendapatkan penghargaan dari pemerintah karena telah mengharumkan negara kita.

Untuk itu marilah kita belajar memberi dari sekarang sebelum terlambat. Memberi doa (mendoakan) lebih baik daripada didoakan (menerima doa) kan?

Tidak ada komentar: