
Pada suatu saat ada dua orang ibu yang melahirkan pada saat yang sama, tetapi bayi dari salah satu ibu tersebut meninggal dunia; untuk itu ia ingin mengakui bayi dari ibu satunya lagi sebagai bayi kandungnya. Jadi pada saat itu ada dua orang ibu yang mengakui bahwa bayi yang masih hidup adalah anaknya. Karena kedua belah pihak tetap mengotot, maka dipanggillah seorang hakim yang terkenal sangat bijaksana. Setelah hakim menginterogasi ke dua ibu tersebut, ternyata ia pun tidak dapat memilih ibu kandung yang asli. Akhirnya ia pun membuat keputusan sebagai berikut ”Karena kedua belah pihak tetap pada pendirian masing-masing, maka saya akan mengambil keputusan yang adil, yaitu memotong dua bayi ini, sehingga setiap ibu memiliki setengah dari bayinya. Bagaimana pendapat anda masing-masing?”
Ibu, yang bayinya sudah meninggal, mengatakan ”Setuju pak Hakim, itu suatu keputusan yang adil!”, tetapi ibu yang lain, sebagai ibu kandung bayi tersebut, dengan sedih berkata ”Pak Hakim jangan lakukan hal tersebut, biarkanlah bayi itu menjadi milik ibu itu”, sambil menunjuk ibu yang satunya lagi. Sekarang sambil tersenyum, sang Hakim memutuskan untuk memberikan bayi kepada ibu tersebut, dan memberikan hukuman berat bagi ibu yang menyetujui agar bayi tersebut dibagi dua.
Dari ilustrasi di atas, kita dapat melihat bahwa ibu yang iri hati tidak rela melihat orang lain senang, karena itu daripada ia tidak memilikinya maka lebih baik dua-duanya tidak memiliki. Tetapi ibu kandung bayi tersebut, tentu saja sangat mengasihi darah dagingnya sendiri, sehingga dengan hati yang hancur ia merelakan bayi itu menjadi milik orang lain daripada harus dibunuh.
Mari tinggalkan iri hati, dan bersyukurlah atas semua yang telah kita peroleh dan kita miliki, karena Tuhan mengasihi semua orang. Dia tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lainnya; bagi Dia semua orang sama dihadapan-Nya. Semua tergantung pada diri kita sendiri, apakah kita mau membalas kasih-Nya dengan sungguh-sungguh atau bersikap masa bodoh dengan prinsip ”asal aku senang”. Saya yakin Anda dapat menentukan jalan terbaik ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar