Berbahagialah saat melihat orang lain bahagia, bukan saat dia menderita.
Bersedihlah saat melihat orang lain menderita, bukan saat dia bahagia.
Iri hati membuat kita mati (DAG).
Dalam membina hubungan antar manusia yang efektif, kita perlu membina empati. Empati secara sederhana dikatakan sebagai menempatkan diri pada posisi orang tersebut, sehingga kita dapat menghayati perasaan dan pikiran orang tersebut. Bila ia sedang berbahagia, maka kita pun turut merasakan kebahagiaannya, sehingga kita dapat bersukacita bersama. Sedangkan bila ia sedang mengalami suatu masalah, maka kita pun turut merasakan kesulitannya sehingga kita dapat turut bersedih dan prihatin.
Janganlah berbuat sebaliknya karena akan sangat menyakitkan hati orang yang bersangkutan. Coba anda bayangkan dan rasakan apa yang terjadi saat anda sedang sedih dan menghadapi masalah, tetapi ada orang lain yang tertawa atas penderitaan anda! Karena itu kita perlu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kita untuk berempati, yaitu dengan jalan mengamati kondisi orang tersebut dan lingkungannya, lalu sebelum berkata atau bertindak hendaknya kita berpikir “nanti bagaimana” bukan “bagaimana nanti”. Dengan demikian kita dapat menyeleksi perkataan dan tindakan terbaik yang sesuai dengan kondisi lawan bicara kita.
Salah satu kondisi yang merusak empati adalah rasa ‘iri hati’. Bila kita iri terhadap orang lain, maka kita sulit untuk merasakan kebahagiaannya, malahan kita ingin merusak atau menghancurkan kebahagiaannya. Iri hati sangat berbahaya karena membuat kita senang melihat orang menderita, tetapi tidak senang melihat orang bahagia. Bila iri hati terus berkembang di hati kita, maka kita menjadi manusia yang tidak berhati, artinya kita telah mati dalam perasaan dan kepekaan. Berempatilah untuk menghindari iri hati …
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar