D

Nah … kedua kalimat tersebut menunjukkan orang-orang yang bahagia pada masa yang akan datang dan bahagia pada masa lalu; semuanya disertai dengan syarat tertentu. Kalau begitu, apakah dia sudah bahagia sekarang? Pasti belum! Sekarang ia sedang berpikir dengan kening berkerut untuk memecahkan masalah yang dihadapinya terus menerus. Jelas hal ini merupakan suatu kesalahan; bahagia ada di tangan kita dan tidak tergantung pada syarat atau kondisi apa pun. Bahagia itu sekarang dan setiap saat, jadi janganlah kita menundanya lagi, karena akan merugikan diri sendiri.
Dengan bersyukur dan mau memahami semua hal yang terjadi akan membuat kita bahagia. Selain itu tentu saja dengan memperhatikan orang lain. Bila kita tersenyum pada orang lain dan ia membalas senyum kita, maka kita sungguh merasa berbahagia. Bagaimana bila senyum kita tidak dibalas? Tidak usah dipikirkan yang penting kita memberi senyum pada orang itu; walaupun dia tidak membalasnya, kan kita tidak menderita kerugian apa pun. Jangan merasa kecewa atau diremehkan, karena hal tersebut membua kita menjadi tidak bahagia; untuk apa memikirkan hal tersebut, kan masih banyak yang harus kita pikirkan dan kerjakan. Membantu orang lain pun merupakan suatu kebahagiaan tersendiri, karena kita merasa bahwa diri kita ternyata berguna; kita bersyukur karena kita ternyata mendapat kelebihan dari Tuhan, baik harta, kesehatan, maupun waktu.
Jadi untuk bahagia, bersyukurlah dan perhatikanlah orang lain. Mari kita lakukan sekarang juga …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar