
Sebagai ilustrasi, beberapa sendok makan garam akan membuat segelas air menjadi sangat asin, tetapi bila garam yang sama dimasukkan ke dalam kolam, maka relatif tidak mengubah rasa air di kolam tersebut. Jadi hati kita jangan diperkecil hingga hanya sebesar gelas, tetapi perlu diperluas menjadi sebesar kolam, agar masalah, garam tersebut, tidak terasa lagi.
Masalah yang kita alami juga jangan dianggap sebagai suatu cobaan dari Tuhan, karena Tuhan sangat mengasihi dan tidak pernah mencobai umat-Nya. Memang Tuhan mengijinkan masalah tersebut terjadi untuk membentuk dan melatih kita agar menjadi lebih tangguh; tanpa masalah kita menjadi manusia yang statis dan tidak terlatih. Anggaplah masalah tersebut sebagai suatu ujian yang membuat kita menjadi semakin pandai dan semakin hebat, sehingga kita dapat naik tingkat.
Darimana asalnya masalah tersebut? Sebagian besar berasal dari diri kita sendiri; masalah timbul bila keinginan kita tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kita menjadi kecewa. Masalah juga timbul karena sifat-sifat buruk yang ada pada diri kita sendiri, misalnya kemalasan, tidak dapat mengendalikan diri, tidak jujur, dan lain-lain. Jadi marilah kita kendalikan pikiran dan perasaan kita, selalu bersyukur, dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar