Cinta bukan menemukan orang yang tepat, namun menciptakan hubungan yang benar. Bukan berapa banyak cinta yang kita miliki di awal, tapi berapa banyak cinta yang kita bangun sampai akhir (Anonim).
Cinta itu memang kompleks, karena terkait dengan hubungan antara dua manusia yang jelas memiliki perbedaan. Banyak cinta yang terpengaruh oleh emosi, sehingga saat emosi positif maka cinta berkembang, tetapi saat emosi negatif maka cinta pun melemah bahkan dapat hilang. Cinta sejati adalah cinta yang tulus, mencintai apa adanya yang tidak pudar terhadap waktu dan perubahan kondisi apa pun, tidak tergantung usia, kondisi ekonomi, dan juga emosi yang muncul sesaat.
Kita juga menyadari bahwa setiap manusia pasti memiliki kekurangan, karena itu tidak mungkin kita mencari orang yang sempurna untuk menjadi sahabat atau pasangan hidup kita. Bukan mencari orang yang sempurna atau cocok untuk diri kita, tetapi kita yang harus menyocokkan diri dengan pasangan kita; lebih ideal lagi bila dapat saling menyocokkan diri. Nah … untuk menyocokkan diri jelas kita perlu menciptakan hubungan yang baik dan benar antar ke dua pribadi yang terlibat.
Walaupun banyak orang mengatakan bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi secara logika cinta baru berkembang setelah ada relasi antara kedua belah pihak. Jadi sangat tepat bila dikatakan, tidak penting berapa banyak cinta yang kita miliki di awal, tetapi berapa banyak cinta yang dapat kita kembangkan dan kita peroleh pada akhirnya. Jadi dalam manajemen cinta, input tidak terlalu penting (bukan sama sekali tidak penting tentunya), tetapi proses dan output lebih penting, dan menjadi target yang harus dikejar untuk diwujudkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar