Rabu, 02 Maret 2011

Why atau How? [SKDAG262]


Lebih baik menyalakan lilin daripada hanya mengutuki kegelapan.
Dalam menghadapi masalah janganlah konsentrasi untuk cara penyebabnya (WHY) tetapi lebih baik mencari solusi (HOW).

Memang untuk setiap persoalan yang terjadi, kita perlu mencari penyebabnya agar hal tersebut dapat segera diatasi, sehingga tidak terulang kembali pada masa mendatang. Hal ini sangat baik dilakukan dalam dunia formal, terutama yang terkait dengan masalah hukum; dalam hal ini kita memang perlu berpikir ’why’. Harapannya jelas agar langkah ke depan, dengan berpikir ’how’, menjadi lebih mudah.

Tetapi dalam kehidupan sehari-hari, bila kita terus berkutat pada persoalan yang telah terjadi pada masa lalu, maka mungkin saja tidak akan menghasilkan solusi. Seringkali pencarian penyebab tersebut malah menghasilkan ’kambing hitam’ yang sengaja dikorbankan. Nah ... daripada seperti itu, lebih baik kita segera melangkah ke depan dan berpikir ’how’ untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Berpikir ’why’ untuk mencari penyebab memang penting, tetapi lebih penting lagi bila kita segera berpikir ’how’ untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Daripada mencari-cari alasan, berpikir ’why’ yang negatif, maka jelas lebih baik mencari solusi dengan berpikir ’how’.

Jadi pada saat mati lampu, daripada mengutuki kegelapan dan mencari mengapa PLN tidak dapat bekerja dengan baik, maka lebih baik mari segera kita menyalakan lilin agar kita dapat melakukan aktivitas kembali.

Tidak ada komentar: