
Tetapi bagaimankah menjadi mitra yang dapat dipercaya? Untuk itu jelas mitra harus memiliki kesamaan hati dan pikiran dengan sosok utamanya. Tanpa ini maka organisasi itu ibarat kapal dengan dua nakhoda yang saling bertentangan, sehingga bukan kemajuan yang diperoleh tetapi suatu kehancuran. Selain itu mitra juga harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan, sehingga dapat diandalkan oleh ‘tuan’nya. Sebagai seorang mitra, kita pun harus mampu bekerja sama dengan ‘tuan’nya, saling mengisi dan saling melengkapi; mitra yang baik tidak hanya mementingkan diri sendiri.
Sekarang marilah kita lihat hubungan kita dengan Allah. Kita merupaikan mitra kerja Allah di dunia yang bertugas untuk mewujudkan semua rencana-Nya yang indah. Sudahkah kita memiliki karakteristik untuk menjadi mitra yang terpercaya? Dalam hal ini artinya kita tidak boleh mementingkan diri sendiri, tetapi mengutamakan kepentingan Allah, memiliki kompetensi untuk mewujudkan rencana-Nya, dapat dipercaya – jujur terhadap-Nya, serta yang terpenting pikiran dan hati kita perlu sama dengan pikiran dan hati Allah sendiri. Marilah kita wujudkan hal ini dan tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar