Senin, 28 Maret 2011

Pengaruh Kata-kata [SKDAG705]

Kata yang keras dan kasar melahirkan kebencian, kata yang tidak sopan membuat cinta menjadi hambar, tetapi satu kata maaf melahirkan cinta mendalam bagi pendengarnya.


Kata-kata yang keluar dari mulut kita dapat menjadi berkat, tetapi juga dapat menjadi kutuk bagi orang lain. Mulut kita dapat mengeluarkan kata-kata yang dapat menyadarkan, menyemangati, atau mengasihi orang lain, tetapi di sisi lain kata-kata tersebut juga mungkin dapat membunuh, menyiksa, atau membuat orang menjadi sakit hati.

Daripada kita mengeluarkan kata-kata yang keras, kasar, dan menyakiti hati orang, maka lebih baik kita diam, dan tidak mengeluarkan perkataan apa pun. Tetapi perkataan yang indah, walaupun sederhana, akan memberikan kesan lama bagi penerimanya.

Menurut penelitian Dr. Mazaru Emoto dalam bukunya “The True Power of Water”, air itu memahami kata-kata; air yang baik itu memiliki struktur segi enam (heksagonal), tetapi pengaruh kata-kata negatif seperti “bodoh”, “jelek” dan pengaruh elektromagnet membuat struktur heksagonal itu menjadi hancur. Menurut Emoto, ada dua perkataan yang sangat kuat untuk menetralisis pengaruh negatif tersebut, yaitu kata “terimakasih” dan “cinta”, kedua kata ini dapat mengembalikan struktur heksagonal air. Air yang dimasukkan ke dalam microwave tidak memiliki lagi struktur heksagonal, tetapi air yang di botolnya diberi tulisan “terimakasih’ atau “cinta” ternyata tetap memiliki struktur heksagonal.

Nah bila air mengerti perkataan yang kita ucapkan, dan tubuh kita sekitar 70% terdiri dari air, maka sudah selayaknya kita selalu berkata-kata positif kepada lawan bicara kita. Setuju?

Tidak ada komentar: