Salah satu kunci sukses adalah PATIENCE (sabar) - mampu mengendalikan emosi dan PERSISTENCE (gigih) - mau mencoba terus, tidak mudah putus asa.
Ada dua karakteristik yang perlu kita miliki untuk meraih keberhasilan, yaitu kesabaran (patience) dan kegigihan (persistence). Kedua hal ini membuat kita berani melakukan suatu hal tanpa emosional serta berani mencoba tanpa takut gagal atau putus asa.
Kesabaran membuat kita tidak berpikir instant, tetapi lebih menghargai proses. Untuk mencapai suatu hal tentu saja banyak hal yang perlu kita persiapkan dan lakukan, sehingga untuk mendapatkannya dibutuhkan waktu atau mungkin juga proses tambahan, karena itu kita perlu bersabar. Kita juga perlu yakin bahwa Tuhan akan menyediakan yang kita butuhkan dengan indah dan tepat pada waktunya.
Banyak orang yang menyerah saat mengalami kegagalan; kegagalan sebenarnya adalah proses untuk menuju keberhasilan. Kegagalan membuat kita berani mencari cara lain untuk mencapai keberhasilan. Dalam hal ini kita perlu memiliki kegigihan, yaitu suatu semangat pantang menyerah, mau mencoba lagi saat mengalami kegagalan.
Rabu, 30 Maret 2011
Selasa, 29 Maret 2011
Menjadi Mitra Terpercaya [SKDAG706]
Mitra kerja terpercaya punya kesamaan pikiran dan hati, dapat diandalkan, saling mengisi dan melengkapi serta tidak mementingkan diri sendiri (RK Trimurti)
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita membutuhkan mitra sebagai rekan sekerja yang dapat dipercaya. Mitra tersebut membuat kita dapat mensharingkan keputusan atau perencanaan yang akan dilakukan, dengan harapan hasilnya menjadi semakin baik.
Tetapi bagaimankah menjadi mitra yang dapat dipercaya? Untuk itu jelas mitra harus memiliki kesamaan hati dan pikiran dengan sosok utamanya. Tanpa ini maka organisasi itu ibarat kapal dengan dua nakhoda yang saling bertentangan, sehingga bukan kemajuan yang diperoleh tetapi suatu kehancuran. Selain itu mitra juga harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan, sehingga dapat diandalkan oleh ‘tuan’nya. Sebagai seorang mitra, kita pun harus mampu bekerja sama dengan ‘tuan’nya, saling mengisi dan saling melengkapi; mitra yang baik tidak hanya mementingkan diri sendiri.
Sekarang marilah kita lihat hubungan kita dengan Allah. Kita merupaikan mitra kerja Allah di dunia yang bertugas untuk mewujudkan semua rencana-Nya yang indah. Sudahkah kita memiliki karakteristik untuk menjadi mitra yang terpercaya? Dalam hal ini artinya kita tidak boleh mementingkan diri sendiri, tetapi mengutamakan kepentingan Allah, memiliki kompetensi untuk mewujudkan rencana-Nya, dapat dipercaya – jujur terhadap-Nya, serta yang terpenting pikiran dan hati kita perlu sama dengan pikiran dan hati Allah sendiri. Marilah kita wujudkan hal ini dan tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita membutuhkan mitra sebagai rekan sekerja yang dapat dipercaya. Mitra tersebut membuat kita dapat mensharingkan keputusan atau perencanaan yang akan dilakukan, dengan harapan hasilnya menjadi semakin baik.
Tetapi bagaimankah menjadi mitra yang dapat dipercaya? Untuk itu jelas mitra harus memiliki kesamaan hati dan pikiran dengan sosok utamanya. Tanpa ini maka organisasi itu ibarat kapal dengan dua nakhoda yang saling bertentangan, sehingga bukan kemajuan yang diperoleh tetapi suatu kehancuran. Selain itu mitra juga harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan, sehingga dapat diandalkan oleh ‘tuan’nya. Sebagai seorang mitra, kita pun harus mampu bekerja sama dengan ‘tuan’nya, saling mengisi dan saling melengkapi; mitra yang baik tidak hanya mementingkan diri sendiri.
Sekarang marilah kita lihat hubungan kita dengan Allah. Kita merupaikan mitra kerja Allah di dunia yang bertugas untuk mewujudkan semua rencana-Nya yang indah. Sudahkah kita memiliki karakteristik untuk menjadi mitra yang terpercaya? Dalam hal ini artinya kita tidak boleh mementingkan diri sendiri, tetapi mengutamakan kepentingan Allah, memiliki kompetensi untuk mewujudkan rencana-Nya, dapat dipercaya – jujur terhadap-Nya, serta yang terpenting pikiran dan hati kita perlu sama dengan pikiran dan hati Allah sendiri. Marilah kita wujudkan hal ini dan tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Senin, 28 Maret 2011
Procastination [SKDAG271]
Menunda-nunda pekerjaan berarti tidak mampu meraih impian. Lakukanlah pekerjaan penting sesegera mungkin sebelum ia menjadi urgent. Bila sudah urgent maka hasilnya tidak akan maksimal.
Procastination merupakan suatu kebiasaan untuk menunda-nunda pekerjaan. Saat suatu tugas penting masih satu bulan lagi, Anda menundanya karena masih lama; saat tinggal seminggu lagi, Anda berpikir masih tujuh hari lagi, saat besok tugas harus diselesaikan, Anda berpikir masih 24 jam lagi, dan mungkin saat tinggal beberapa jam barulah Anda mengerjakannya. Saat itu pekerjaan tersebut telah menjadi mendesak / urgent. Bagimana hasilnya? Pasti tidak optimal, karena tugas tersebut dilakukan dengan waktu yang relatif singkat, sehingga jelas kualitasnya dikorbankan.
Untuk mencapai hasil terbaik kita perlu mengatasi dan membuang sifat suka menunda-nuda pekerjaan, karena bila kita ingin melakukan manajemen waktu dengan baik, maka kita perlu melakukan tugas penting sebelum menjadi mendesak. Hal ini membuat kualitas pekerjaan menjadi jauh lebih baik karena bila kita merasa belum puas, maka kita dapat memperbaikinya lagi, Selain itu setelah tugas pertama selesai, maka kita pun masih memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas selanjutnya.
Jadi untuk menyelesaikan tugas, lakukanlah prioritas. Utamakan tugas-tugas yang penting dan segera selesaikannya secara optimal tanpa menunda-nunda lagi; jangan biarkan tugas penting menjadi mendesak. Sedangkan untuk tugas-tugas yang tidak penting, biarkan mereka menunggu, kita dapat menunda mengerjakannya setelah tugas yang penting selesai.
Procastination merupakan suatu kebiasaan untuk menunda-nunda pekerjaan. Saat suatu tugas penting masih satu bulan lagi, Anda menundanya karena masih lama; saat tinggal seminggu lagi, Anda berpikir masih tujuh hari lagi, saat besok tugas harus diselesaikan, Anda berpikir masih 24 jam lagi, dan mungkin saat tinggal beberapa jam barulah Anda mengerjakannya. Saat itu pekerjaan tersebut telah menjadi mendesak / urgent. Bagimana hasilnya? Pasti tidak optimal, karena tugas tersebut dilakukan dengan waktu yang relatif singkat, sehingga jelas kualitasnya dikorbankan.
Untuk mencapai hasil terbaik kita perlu mengatasi dan membuang sifat suka menunda-nuda pekerjaan, karena bila kita ingin melakukan manajemen waktu dengan baik, maka kita perlu melakukan tugas penting sebelum menjadi mendesak. Hal ini membuat kualitas pekerjaan menjadi jauh lebih baik karena bila kita merasa belum puas, maka kita dapat memperbaikinya lagi, Selain itu setelah tugas pertama selesai, maka kita pun masih memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas selanjutnya.
Jadi untuk menyelesaikan tugas, lakukanlah prioritas. Utamakan tugas-tugas yang penting dan segera selesaikannya secara optimal tanpa menunda-nunda lagi; jangan biarkan tugas penting menjadi mendesak. Sedangkan untuk tugas-tugas yang tidak penting, biarkan mereka menunggu, kita dapat menunda mengerjakannya setelah tugas yang penting selesai.
Pengaruh Kata-kata [SKDAG705]
Kata yang keras dan kasar melahirkan kebencian, kata yang tidak sopan membuat cinta menjadi hambar, tetapi satu kata maaf melahirkan cinta mendalam bagi pendengarnya.
Kata-kata yang keluar dari mulut kita dapat menjadi berkat, tetapi juga dapat menjadi kutuk bagi orang lain. Mulut kita dapat mengeluarkan kata-kata yang dapat menyadarkan, menyemangati, atau mengasihi orang lain, tetapi di sisi lain kata-kata tersebut juga mungkin dapat membunuh, menyiksa, atau membuat orang menjadi sakit hati.
Daripada kita mengeluarkan kata-kata yang keras, kasar, dan menyakiti hati orang, maka lebih baik kita diam, dan tidak mengeluarkan perkataan apa pun. Tetapi perkataan yang indah, walaupun sederhana, akan memberikan kesan lama bagi penerimanya.
Menurut penelitian Dr. Mazaru Emoto dalam bukunya “The True Power of Water”, air itu memahami kata-kata; air yang baik itu memiliki struktur segi enam (heksagonal), tetapi pengaruh kata-kata negatif seperti “bodoh”, “jelek” dan pengaruh elektromagnet membuat struktur heksagonal itu menjadi hancur. Menurut Emoto, ada dua perkataan yang sangat kuat untuk menetralisis pengaruh negatif tersebut, yaitu kata “terimakasih” dan “cinta”, kedua kata ini dapat mengembalikan struktur heksagonal air. Air yang dimasukkan ke dalam microwave tidak memiliki lagi struktur heksagonal, tetapi air yang di botolnya diberi tulisan “terimakasih’ atau “cinta” ternyata tetap memiliki struktur heksagonal.
Nah bila air mengerti perkataan yang kita ucapkan, dan tubuh kita sekitar 70% terdiri dari air, maka sudah selayaknya kita selalu berkata-kata positif kepada lawan bicara kita. Setuju?
Kata-kata yang keluar dari mulut kita dapat menjadi berkat, tetapi juga dapat menjadi kutuk bagi orang lain. Mulut kita dapat mengeluarkan kata-kata yang dapat menyadarkan, menyemangati, atau mengasihi orang lain, tetapi di sisi lain kata-kata tersebut juga mungkin dapat membunuh, menyiksa, atau membuat orang menjadi sakit hati.
Daripada kita mengeluarkan kata-kata yang keras, kasar, dan menyakiti hati orang, maka lebih baik kita diam, dan tidak mengeluarkan perkataan apa pun. Tetapi perkataan yang indah, walaupun sederhana, akan memberikan kesan lama bagi penerimanya.
Menurut penelitian Dr. Mazaru Emoto dalam bukunya “The True Power of Water”, air itu memahami kata-kata; air yang baik itu memiliki struktur segi enam (heksagonal), tetapi pengaruh kata-kata negatif seperti “bodoh”, “jelek” dan pengaruh elektromagnet membuat struktur heksagonal itu menjadi hancur. Menurut Emoto, ada dua perkataan yang sangat kuat untuk menetralisis pengaruh negatif tersebut, yaitu kata “terimakasih” dan “cinta”, kedua kata ini dapat mengembalikan struktur heksagonal air. Air yang dimasukkan ke dalam microwave tidak memiliki lagi struktur heksagonal, tetapi air yang di botolnya diberi tulisan “terimakasih’ atau “cinta” ternyata tetap memiliki struktur heksagonal.
Nah bila air mengerti perkataan yang kita ucapkan, dan tubuh kita sekitar 70% terdiri dari air, maka sudah selayaknya kita selalu berkata-kata positif kepada lawan bicara kita. Setuju?
Minggu, 27 Maret 2011
Tentang Kemampuan Mengubah .... [SKDAG270]
Jika anda tidak menyukai sesuatu maka ubahlah !
Jika anda tidak dapat mengubahnya, maka ubahlah cara anda berpikir tentang hal tersebut (Mary Engebreit).
Perubahan itu selalu terjadi setiap saat, baik yang berada di dalam diri kita maupun di luar diri kita; untuk yang ada dalam diri, kita biasanya yang melakukan perubahan tersebut, karena kita memiliki kekuasaan untuk mengubahnya, sedangkan bagi yang ada di luar diri, seringkali kita tidak mampu untuk mengubahnya.
Untuk segala kebiasaan buruk yang ada pada diri kita, setiap manusia memiliki kekuasaan untuk mengubahnya. Kita memiliki kemampuan untuk menghentikan kebiasaan yang merugikan seperti minum minuman keras, merokok, membentuk kebiasaan baru seperti berolah raga secara rutin, melakukan puasa pada saat-saat tertentu, dan lain-lain. Manusia berkuasa atas dirinya sendiri, karena itu janganlah biarkan perasaan menguasai kita. Misalnya saat perasaan sedang tidak bahagia karena kita baru dimarahi pasangan atau orang tua di rumah, maka kita harus dapat mengatasi ketidak-bahagiaan tersebut, agar kita dapat bekerja dengan optimal di kantor. Jangan biarkan selama bekerja kita dikendalikan oleh perasaaan yang merugikan tersebut, tetapi fokuslah pada hal lain yang membahagiakan dan membanggakan, sehingga kita menjadi bersemangat dan berbahagia.
Tetapi untuk hal yang berada di luar diri, seringkali kita tidak mengubahnya karena memang hal tersebut tidak berada di bawah kendali kita. Misalnya sebagai pengusaha, kita tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah ketentuan pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah. Lantas apa yang kita lakukan? Ya sederhana saja, kita perlu mengubah pola pikir kita; bila semula kita tidak menyukai aturan pajak tersebut, maka sekarang sebagai seorang warganegara yang baik, kita hanya dapat menerimanya, lalu melaksanakan kewajiban tersebut. Contoh lain, bila seorang pengusah mendapatkan pesaing baru yang memiliki produk luar biasa, sehingga pangsa pasar kita mulai tergerogoti. Mungkin saja terpikir bahwa kita harus mengubah produk pesaing tersebut menjadi lebih buruk; jelas hal ini tidak mungkin kita lakukan. Untuk itu kita perlu berpikir ulang dan menentukan langkah lain, misalnya dengan memperbaiki kualitas produk kita sendiri atau mengajaknya untuk bekerja sama, dan lain-lain.
Jika anda tidak dapat mengubahnya, maka ubahlah cara anda berpikir tentang hal tersebut (Mary Engebreit).
Perubahan itu selalu terjadi setiap saat, baik yang berada di dalam diri kita maupun di luar diri kita; untuk yang ada dalam diri, kita biasanya yang melakukan perubahan tersebut, karena kita memiliki kekuasaan untuk mengubahnya, sedangkan bagi yang ada di luar diri, seringkali kita tidak mampu untuk mengubahnya.
Untuk segala kebiasaan buruk yang ada pada diri kita, setiap manusia memiliki kekuasaan untuk mengubahnya. Kita memiliki kemampuan untuk menghentikan kebiasaan yang merugikan seperti minum minuman keras, merokok, membentuk kebiasaan baru seperti berolah raga secara rutin, melakukan puasa pada saat-saat tertentu, dan lain-lain. Manusia berkuasa atas dirinya sendiri, karena itu janganlah biarkan perasaan menguasai kita. Misalnya saat perasaan sedang tidak bahagia karena kita baru dimarahi pasangan atau orang tua di rumah, maka kita harus dapat mengatasi ketidak-bahagiaan tersebut, agar kita dapat bekerja dengan optimal di kantor. Jangan biarkan selama bekerja kita dikendalikan oleh perasaaan yang merugikan tersebut, tetapi fokuslah pada hal lain yang membahagiakan dan membanggakan, sehingga kita menjadi bersemangat dan berbahagia.
Tetapi untuk hal yang berada di luar diri, seringkali kita tidak mengubahnya karena memang hal tersebut tidak berada di bawah kendali kita. Misalnya sebagai pengusaha, kita tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah ketentuan pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah. Lantas apa yang kita lakukan? Ya sederhana saja, kita perlu mengubah pola pikir kita; bila semula kita tidak menyukai aturan pajak tersebut, maka sekarang sebagai seorang warganegara yang baik, kita hanya dapat menerimanya, lalu melaksanakan kewajiban tersebut. Contoh lain, bila seorang pengusah mendapatkan pesaing baru yang memiliki produk luar biasa, sehingga pangsa pasar kita mulai tergerogoti. Mungkin saja terpikir bahwa kita harus mengubah produk pesaing tersebut menjadi lebih buruk; jelas hal ini tidak mungkin kita lakukan. Untuk itu kita perlu berpikir ulang dan menentukan langkah lain, misalnya dengan memperbaiki kualitas produk kita sendiri atau mengajaknya untuk bekerja sama, dan lain-lain.
Sabtu, 26 Maret 2011
Bersyukur dengan Berbagi [SKDAG704]
Cara kita mensyukuri berkat Tuhan adalah dengan berbagi sekecil apapun dari hasil kerja kita bagi orang lain yang membutuhkannya (Erich Watson).
Segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini, misalnya kekayaan, kedudukan, bakat, dan lain-lain, sebenarnya adalah milik Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dikelola sebaik mungkin sehingga mengalami pelipatgandaan. Bila kita lihat kondisi kita saat ini, maka mungkin kita baru menyadari bahwa begitu banyak kasih dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Walaupun kita seringkali melakukan berbagai hal yang berkenaan kepada-Nya, tetapi Ia tetap dan selalu mengasihi kita; berkat-Nya pun berlimpah dalam kehidupan kita.
Atas semua yang telah kita terima dan alami dari Tuhan, maka tentu saja kita perlu bersyukur kepada-Nya. Dan hal ini perlu kita terjemahkan menjadi tindakan nyata untuk melayani sesama yang sangat membutuhkan bantuannya. Bila kita memiliki harta yang lebih dari cukup, maka marilah kita berbagi dengan korban bencana alam, orang yang sedang terpuruk perekonomiannya. Bila kita memiliki ketrampilan dan keahlian dalam bidang tertentu, maka gunakanlah semuanya untuk membuat karya atau produk terbaik yang berguna bagi sesama kita.
Jadi marilah kita bersyukur kepada Tuhan dengan melakukan berbagai tindakan yang bermanfaat bagi orang-orang lain. Marilah kita lakukan sekarang juga, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari diri sendiri. Amin …
Segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini, misalnya kekayaan, kedudukan, bakat, dan lain-lain, sebenarnya adalah milik Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dikelola sebaik mungkin sehingga mengalami pelipatgandaan. Bila kita lihat kondisi kita saat ini, maka mungkin kita baru menyadari bahwa begitu banyak kasih dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Walaupun kita seringkali melakukan berbagai hal yang berkenaan kepada-Nya, tetapi Ia tetap dan selalu mengasihi kita; berkat-Nya pun berlimpah dalam kehidupan kita.
Atas semua yang telah kita terima dan alami dari Tuhan, maka tentu saja kita perlu bersyukur kepada-Nya. Dan hal ini perlu kita terjemahkan menjadi tindakan nyata untuk melayani sesama yang sangat membutuhkan bantuannya. Bila kita memiliki harta yang lebih dari cukup, maka marilah kita berbagi dengan korban bencana alam, orang yang sedang terpuruk perekonomiannya. Bila kita memiliki ketrampilan dan keahlian dalam bidang tertentu, maka gunakanlah semuanya untuk membuat karya atau produk terbaik yang berguna bagi sesama kita.
Jadi marilah kita bersyukur kepada Tuhan dengan melakukan berbagai tindakan yang bermanfaat bagi orang-orang lain. Marilah kita lakukan sekarang juga, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari diri sendiri. Amin …
Bersyukur dengan Berbagi [SKDAG704]
Cara kita mensyukuri berkat Tuhan adalah dengan berbagi sekecil apapun dari hasil kerja kita bagi orang lain yang membutuhkannya (Erich Watson).
Segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini, misalnya kekayaan, kedudukan, bakat, dan lain-lain, sebenarnya adalah milik Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dikelola sebaik mungkin sehingga mengalami pelipatgandaan. Bila kita lihat kondisi kita saat ini, maka mungkin kita baru menyadari bahwa begitu banyak kasih dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Walaupun kita seringkali melakukan berbagai hal yang berkenaan kepada-Nya, tetapi Ia tetap dan selalu mengasihi kita; berkat-Nya pun berlimpah dalam kehidupan kita.
Atas semua yang telah kita terima dan alami dari Tuhan, maka tentu saja kita perlu bersyukur kepada-Nya. Dan hal ini perlu kita terjemahkan menjadi tindakan nyata untuk melayani sesama yang sangat membutuhkan bantuannya. Bila kita memiliki harta yang lebih dari cukup, maka marilah kita berbagi dengan korban bencana alam, orang yang sedang terpuruk perekonomiannya. Bila kita memiliki ketrampilan dan keahlian dalam bidang tertentu, maka gunakanlah semuanya untuk membuat karya atau produk terbaik yang berguna bagi sesama kita.
Jadi marilah kita bersyukur kepada Tuhan dengan melakukan berbagai tindakan yang bermanfaat bagi orang-orang lain. Marilah kita lakukan sekarang juga, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari diri sendiri. Amin …
Segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini, misalnya kekayaan, kedudukan, bakat, dan lain-lain, sebenarnya adalah milik Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dikelola sebaik mungkin sehingga mengalami pelipatgandaan. Bila kita lihat kondisi kita saat ini, maka mungkin kita baru menyadari bahwa begitu banyak kasih dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Walaupun kita seringkali melakukan berbagai hal yang berkenaan kepada-Nya, tetapi Ia tetap dan selalu mengasihi kita; berkat-Nya pun berlimpah dalam kehidupan kita.
Atas semua yang telah kita terima dan alami dari Tuhan, maka tentu saja kita perlu bersyukur kepada-Nya. Dan hal ini perlu kita terjemahkan menjadi tindakan nyata untuk melayani sesama yang sangat membutuhkan bantuannya. Bila kita memiliki harta yang lebih dari cukup, maka marilah kita berbagi dengan korban bencana alam, orang yang sedang terpuruk perekonomiannya. Bila kita memiliki ketrampilan dan keahlian dalam bidang tertentu, maka gunakanlah semuanya untuk membuat karya atau produk terbaik yang berguna bagi sesama kita.
Jadi marilah kita bersyukur kepada Tuhan dengan melakukan berbagai tindakan yang bermanfaat bagi orang-orang lain. Marilah kita lakukan sekarang juga, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari diri sendiri. Amin …
Rabu, 23 Maret 2011
Lakukan untuk Orang Lain [SKDAG269]
Yang kita lakukan untuk diri sendiri akan mati bersama kita dan dilupakan orang. Yang kita lakukan bagi orang lain dan dunia akan tetap ada/abadi (Albert Pike).
Sebagai manusia, jelas kita ingin memberikan yang terbaik kepada diri kita sendiri dan juga kepada keluarga kita. Kita ingin berpenampilan menarik, memberi pendidikan terbaik bagi anak-anak kita, memberi kenyamanan bagi keluarga, dan lain-lain. Tetapi semua yang telah kita lakukan ini hanya bermanfaat kepada orang-orang di sekeliling kita, yang jumlahnya pun relatif tidak banyak; mereka adalah memang orang-orang yang kita kasihi.
Sekarang marilah kita memperluas dampak dari perbuatan baik yang kita lakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan perbuatan penuh kasih kepada orang-orang lain di sekeliling kita, mulai dari teman-teman, keluarga jauh, lalu ke orang-orang yang mungkin secara pribadi tidak kita kenal, bahkan juga kepada musuh kita. Caranya adalah dengan memberi bantuan, baik berupa materi maupun moril, kepada mereka yang membutuhkannya. Lakukanlah semuanya dengan tulus tanpa mengharapkan balas jasa apa pun.
Percayalah kini perbuatan kita, telah dirasakan banyak orang, dan mereka mengingatnya secara luar biasa, karena yang telah kita lakukan itu memberikan dampak luar biasa kepada mereka. Jadi marilah kita mulai melakukan tindakan kasih kepada orang lain dan dunia, sehingga mereka pun merasakan dampaknya secara luar biasa.
Sebagai manusia, jelas kita ingin memberikan yang terbaik kepada diri kita sendiri dan juga kepada keluarga kita. Kita ingin berpenampilan menarik, memberi pendidikan terbaik bagi anak-anak kita, memberi kenyamanan bagi keluarga, dan lain-lain. Tetapi semua yang telah kita lakukan ini hanya bermanfaat kepada orang-orang di sekeliling kita, yang jumlahnya pun relatif tidak banyak; mereka adalah memang orang-orang yang kita kasihi.
Sekarang marilah kita memperluas dampak dari perbuatan baik yang kita lakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan perbuatan penuh kasih kepada orang-orang lain di sekeliling kita, mulai dari teman-teman, keluarga jauh, lalu ke orang-orang yang mungkin secara pribadi tidak kita kenal, bahkan juga kepada musuh kita. Caranya adalah dengan memberi bantuan, baik berupa materi maupun moril, kepada mereka yang membutuhkannya. Lakukanlah semuanya dengan tulus tanpa mengharapkan balas jasa apa pun.
Percayalah kini perbuatan kita, telah dirasakan banyak orang, dan mereka mengingatnya secara luar biasa, karena yang telah kita lakukan itu memberikan dampak luar biasa kepada mereka. Jadi marilah kita mulai melakukan tindakan kasih kepada orang lain dan dunia, sehingga mereka pun merasakan dampaknya secara luar biasa.
Selasa, 22 Maret 2011
Keras pada Diri Sendiri [SKDAG703]
Kalau kita "keras" pada diri sendiri, maka hidup akan "lunak" pada kita
Tetapi jika kita "lunak" pd diri sendiri, maka hidup akan "keras" pd kita.
Bila ada atlet yang selama latihan tidak mau berlatih dengan keras alias lunak terhadap diri sendiri, maka jelas pada saat pertandingan ia tidak siap, sehingga dapat dikalahkan, bahkan dipermainkan oleh lawannya. Hal yang sama berlaku juga dengan kehidupan kita ini.
Terhadap diri sendiri, kita harus berani bertindak keras, misalnya dengan disiplin, berlatih, dan bekerja keras. Hal ini jelas membuat hidup kita menjadi lebih mudah untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan. Sebaliknya bila kita lunak terhadap diri sendiri, maka kehidupan menjadi keras, karena kita akan menghadapi banyak kegagalan, kekalahan, dan kekecewaan.
Jadi bila kita mau berhasil, maka marilah kita keras terhadap hidup kita saat ini, dan jadikan hal ini sebagai suatu kebiasaan. Misalnya bila kita setiap saat melakukan disiplin, maka lama kelamaan hal tersebut menjadi suatu kebiasaan dan bila kita tidak disiplin, maka diri kita pun merasa ada suatu hal yang aneh.
Pilihan ada di tangan kita sendiri; mau keras atau lunak dalam hidup ini? Jelas untuk menjadi orang berhasil, kita perlu keras terhadap diri sendiri.
Tetapi jika kita "lunak" pd diri sendiri, maka hidup akan "keras" pd kita.
Bila ada atlet yang selama latihan tidak mau berlatih dengan keras alias lunak terhadap diri sendiri, maka jelas pada saat pertandingan ia tidak siap, sehingga dapat dikalahkan, bahkan dipermainkan oleh lawannya. Hal yang sama berlaku juga dengan kehidupan kita ini.
Terhadap diri sendiri, kita harus berani bertindak keras, misalnya dengan disiplin, berlatih, dan bekerja keras. Hal ini jelas membuat hidup kita menjadi lebih mudah untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan. Sebaliknya bila kita lunak terhadap diri sendiri, maka kehidupan menjadi keras, karena kita akan menghadapi banyak kegagalan, kekalahan, dan kekecewaan.
Jadi bila kita mau berhasil, maka marilah kita keras terhadap hidup kita saat ini, dan jadikan hal ini sebagai suatu kebiasaan. Misalnya bila kita setiap saat melakukan disiplin, maka lama kelamaan hal tersebut menjadi suatu kebiasaan dan bila kita tidak disiplin, maka diri kita pun merasa ada suatu hal yang aneh.
Pilihan ada di tangan kita sendiri; mau keras atau lunak dalam hidup ini? Jelas untuk menjadi orang berhasil, kita perlu keras terhadap diri sendiri.
Minggu, 20 Maret 2011
Pentingnya Perencanaan [SKDAG268]
Stress biasanya hadir, saat kita TIDAK memiliki perencanaan yang baik.
Karena itu rencanakan pekerjaan anda, dan kerjakan perencanaan anda !
Bila kita tidak memiliki perencanaan / planning, maka semua yang kita kerjakan biasanya menjadi kacau, karena dalam melakukan proses tidak ada persiapan, jelas akibatnya pun ... kualitas dan kuantitas hasil pun menjadi kacau. Hal seperti ini membuat para pelaksana dan manajemen menjadi stress.
Untuk menghindari hal itu, maka kita perlu membuat rencana untuk setiap hal yang akan kita lakukan. Tentu saja rencana ini jangan hanya di atas kertas, tetapi harus terwujud menjadi suatu tindakan nyata. Sehingga dengan perancanaan yang matang dan pelaksanaan yang bertanggungjawab, maka kita pun mendapat hasil yang diharapkan. Hal ini tentu saja membuka peluang sukses untuk kita.
Jadi agar kita dapat bekerja tanpa terbebani perasaan stress, maka kita perlu membuat rencana untuk setiap pekerjaan yang akan kita laksanakan. Selain itu pastikan bahwa rencana yang telah anda buat itu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Karena itu rencanakan pekerjaan anda, dan kerjakan perencanaan anda !
Bila kita tidak memiliki perencanaan / planning, maka semua yang kita kerjakan biasanya menjadi kacau, karena dalam melakukan proses tidak ada persiapan, jelas akibatnya pun ... kualitas dan kuantitas hasil pun menjadi kacau. Hal seperti ini membuat para pelaksana dan manajemen menjadi stress.
Untuk menghindari hal itu, maka kita perlu membuat rencana untuk setiap hal yang akan kita lakukan. Tentu saja rencana ini jangan hanya di atas kertas, tetapi harus terwujud menjadi suatu tindakan nyata. Sehingga dengan perancanaan yang matang dan pelaksanaan yang bertanggungjawab, maka kita pun mendapat hasil yang diharapkan. Hal ini tentu saja membuka peluang sukses untuk kita.
Jadi agar kita dapat bekerja tanpa terbebani perasaan stress, maka kita perlu membuat rencana untuk setiap pekerjaan yang akan kita laksanakan. Selain itu pastikan bahwa rencana yang telah anda buat itu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Kamis, 17 Maret 2011
Cinta yang Sempurna [SKDAG702]
Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan sehingga menjadi sempurna.
Cinta menjadi sempurna, bila semua proses untuk mewujudkannya terintegrasi dengan baik. Setelah ditanamkan oleh panca indra, cinta bersemi dalam hati, berkembang dalam kata-kata yang diucapkan, dan terurai dalam perbuatan nyata. Bila hanya sampai bersemi dalam hati, maka cinta itu tidak pernah muncul ke permukaan; ia mati sebelum berkembang. Bila ia sampai pada tahap selanjutnya, berkembang dalam kata-kata, maka cinta itu hanya di mulut saja, dapat dipenuhi oleh kepalsuan.
Cinta sempurna terwujud bila ia sudah terurai menjadi tindakan nyata. Jadi cinta itu merupakan suatu kata kerja, bukan kata sifat. Cinta itu seperti pohon, akar berada di dalam hati dan tertanam dalam-dalam, kata-kata yang diucapkan merupakan batang yang tumbuh tegak menjulang tinggi, dan buahnya adalah perbuatan nyata yang kita lakukan.
Cinta yang berbuah, artinya perlu dibagikan kepada orang lain. Ingatlah bahwa cinta tidak sama dengan uang, yang berkurang bila kita bagikan. Cinta kasih tidak akan berkurang bila kita membagikannya, malah ia akan berkembang dan menjadi banyak, karena kita pun akan menerima cinta dari orang-orang lain. Marilah kita maknai cinta kasih yang sempurna dan wujudkan kasih sayang setiap saat pada setiap orang yang membutuhkannya.
Cinta menjadi sempurna, bila semua proses untuk mewujudkannya terintegrasi dengan baik. Setelah ditanamkan oleh panca indra, cinta bersemi dalam hati, berkembang dalam kata-kata yang diucapkan, dan terurai dalam perbuatan nyata. Bila hanya sampai bersemi dalam hati, maka cinta itu tidak pernah muncul ke permukaan; ia mati sebelum berkembang. Bila ia sampai pada tahap selanjutnya, berkembang dalam kata-kata, maka cinta itu hanya di mulut saja, dapat dipenuhi oleh kepalsuan.
Cinta sempurna terwujud bila ia sudah terurai menjadi tindakan nyata. Jadi cinta itu merupakan suatu kata kerja, bukan kata sifat. Cinta itu seperti pohon, akar berada di dalam hati dan tertanam dalam-dalam, kata-kata yang diucapkan merupakan batang yang tumbuh tegak menjulang tinggi, dan buahnya adalah perbuatan nyata yang kita lakukan.
Cinta yang berbuah, artinya perlu dibagikan kepada orang lain. Ingatlah bahwa cinta tidak sama dengan uang, yang berkurang bila kita bagikan. Cinta kasih tidak akan berkurang bila kita membagikannya, malah ia akan berkembang dan menjadi banyak, karena kita pun akan menerima cinta dari orang-orang lain. Marilah kita maknai cinta kasih yang sempurna dan wujudkan kasih sayang setiap saat pada setiap orang yang membutuhkannya.
Rabu, 16 Maret 2011
Mari Buka Hati … [SKDAG267]
Biarkan lapangan rumput menghijau ada dalam hatimu dan mungkin seekor burung berkicau akan datang (Pepatah Cina).
Buka hati maka anda menikmati hasilnya.
Bila kita memiliki lapangan rumput yang subur menghijau atau taman yang penuh dengan bunga, maka tentu saja kita tidak dapat mencegah datangnya burung atau kupu-kupu untuk turut menikmati lapangan atau taman itu. Burung atau kupu-kupu tersebut pasti memberikan manfaat, mungkin burung akan berkembang biak dan kupu-kupu melakukan penyerbukan; selain itu jelas muncul suatu kehidupan yang menyemarakkan suasana di tempat itu.
Untuk itu marilah kita mau membuka hati untuk menerima berbagai masukan, ide, bahkan kritik yang berguna. Bila mementingkan ego, maka mungkin sekali kita menolak semua hal tersebut, tetapi marilah kita melihatnya sebagai suatu hal positif yang memberikan manfaaat bagi pengembangan diri kita sendiri, karena dengan membuka hati, kita mendapatkan banyak bahan pembelajaran yang berguna.
Buka hati maka anda menikmati hasilnya.
Bila kita memiliki lapangan rumput yang subur menghijau atau taman yang penuh dengan bunga, maka tentu saja kita tidak dapat mencegah datangnya burung atau kupu-kupu untuk turut menikmati lapangan atau taman itu. Burung atau kupu-kupu tersebut pasti memberikan manfaat, mungkin burung akan berkembang biak dan kupu-kupu melakukan penyerbukan; selain itu jelas muncul suatu kehidupan yang menyemarakkan suasana di tempat itu.
Untuk itu marilah kita mau membuka hati untuk menerima berbagai masukan, ide, bahkan kritik yang berguna. Bila mementingkan ego, maka mungkin sekali kita menolak semua hal tersebut, tetapi marilah kita melihatnya sebagai suatu hal positif yang memberikan manfaaat bagi pengembangan diri kita sendiri, karena dengan membuka hati, kita mendapatkan banyak bahan pembelajaran yang berguna.
Selasa, 15 Maret 2011
Kecewa dan Jiwa Besar [SKDAG701]
Kecewa dan berjiwa besar ibarat air dengan logam. Air dituang selagi logam merah membara. Air diharap justeru menguatkan bukan menjadikan logam keropos (Eliza Tabor).
Kita mengalami kekecewaan saat harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi; tentu saja penyebabnya bisa macam-macam, misalnya kesalahan kita sendiri, kesalahan rekanan kita, atau kondisi yang berubah dan sebagainya. Kekecewaan itu manusiawi, tetapi bila kita terus berada dalam kondisi tersebut, tentu saja tidak ada manfaat yang dapat kita peroleh. Jelas sangat merugikan pada saat kita kecewa malah meluapkan emosi secara negatif, misalnya dengan meluapkan amarah atau mencari kambing hitam.
Saat kita kecewa, emosi kita memang meluap-luap, nah saat itulah dibutuhkan sikap positif untuk selalu berjiwa besar. Jiwa besar inilah yang akan mendinginkan emosi yang sedang panas ini. Dengan berjiwa besar, maka kita memiliki pengalaman untuk mengatasi hal negatif (kekecewaan); hal ini tentu saja membentuk kita menjadi semakin dewasa dan semakin kuat.
Jadi saat keinginan kita tidak tercapai, kita perlu tetap bersyukur, karena di balik semua itu pasti Tuhan memiliki rencana yang indah bagi kita. Dia tidak memiliki rancangan kecelakaan dan dukacita untuk umat yang sangat dikasihi-Nya.
Kita mengalami kekecewaan saat harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi; tentu saja penyebabnya bisa macam-macam, misalnya kesalahan kita sendiri, kesalahan rekanan kita, atau kondisi yang berubah dan sebagainya. Kekecewaan itu manusiawi, tetapi bila kita terus berada dalam kondisi tersebut, tentu saja tidak ada manfaat yang dapat kita peroleh. Jelas sangat merugikan pada saat kita kecewa malah meluapkan emosi secara negatif, misalnya dengan meluapkan amarah atau mencari kambing hitam.
Saat kita kecewa, emosi kita memang meluap-luap, nah saat itulah dibutuhkan sikap positif untuk selalu berjiwa besar. Jiwa besar inilah yang akan mendinginkan emosi yang sedang panas ini. Dengan berjiwa besar, maka kita memiliki pengalaman untuk mengatasi hal negatif (kekecewaan); hal ini tentu saja membentuk kita menjadi semakin dewasa dan semakin kuat.
Jadi saat keinginan kita tidak tercapai, kita perlu tetap bersyukur, karena di balik semua itu pasti Tuhan memiliki rencana yang indah bagi kita. Dia tidak memiliki rancangan kecelakaan dan dukacita untuk umat yang sangat dikasihi-Nya.
Minggu, 13 Maret 2011
Mempercayai Orang Lain! [SKDAG700]
Lebih baik Anda percaya pada seseorang dan ternyata Anda salah, daripada Anda tidak percaya padanya dan ternyata Anda salah (Bambang Nur)
Memang tidak mudah untuk mempercayai orang lain, apalagi bila orang itu baru kita kenal atau orang itu sudah diketahui memiliki reputasi yang kurang baik. Apakah orang itu dapat kita percayai? Memang belum tentu … kita dapat benar, tetapi kita juga dapat salah.
Lebih baik percaya atau tidak? Bila kita tidak percaya tetapi ternyata orang itu benar dan dapat dipercaya, maka tentu saja kita menyesali keputusan yang telah kita buat tersebut. Dalam hal ini jelas kita pun telah bersalah kepada Tuhan, karena ternyata kita telah menghakimi orang itu sebagai orang yang bersalah, padahal kenyataannya tidak. Selain itu mungkin kita juga menjadi malu untuk menemui orang itu.
Bila kita mempercayai dan yakin bahwa orang itu benar dan dapat dipercaya, tetapi pada kenyataannya ia menipu atau menyalahgunakan kepercayaan yang kita buat, maka memang keputusan kita salah tetapi kita tidak menghakiminya. Memang mungkin kita menderita kerugian secara material, tetapi kesalahan itu sekarang menjadi tanggungjawab dia kepada pihak berwajib dan juga kepada Tuhan. Dan orang itu pun menjadi malu dan segan untuk berjumpa dengan kita lagi.
Jadi ternyata lebih baik kita mempercayai orang daripada tidak mempercayainya, tentu saja setelah kita melihat data dan informasi yang dapat dipercaya, atau setela kita berserah dan memohon petunjuk dari Tuhan. Bila kita tidak tahu, lebih baik kita tidak menghakimi orang itu.
Memang tidak mudah untuk mempercayai orang lain, apalagi bila orang itu baru kita kenal atau orang itu sudah diketahui memiliki reputasi yang kurang baik. Apakah orang itu dapat kita percayai? Memang belum tentu … kita dapat benar, tetapi kita juga dapat salah.
Lebih baik percaya atau tidak? Bila kita tidak percaya tetapi ternyata orang itu benar dan dapat dipercaya, maka tentu saja kita menyesali keputusan yang telah kita buat tersebut. Dalam hal ini jelas kita pun telah bersalah kepada Tuhan, karena ternyata kita telah menghakimi orang itu sebagai orang yang bersalah, padahal kenyataannya tidak. Selain itu mungkin kita juga menjadi malu untuk menemui orang itu.
Bila kita mempercayai dan yakin bahwa orang itu benar dan dapat dipercaya, tetapi pada kenyataannya ia menipu atau menyalahgunakan kepercayaan yang kita buat, maka memang keputusan kita salah tetapi kita tidak menghakiminya. Memang mungkin kita menderita kerugian secara material, tetapi kesalahan itu sekarang menjadi tanggungjawab dia kepada pihak berwajib dan juga kepada Tuhan. Dan orang itu pun menjadi malu dan segan untuk berjumpa dengan kita lagi.
Jadi ternyata lebih baik kita mempercayai orang daripada tidak mempercayainya, tentu saja setelah kita melihat data dan informasi yang dapat dipercaya, atau setela kita berserah dan memohon petunjuk dari Tuhan. Bila kita tidak tahu, lebih baik kita tidak menghakimi orang itu.
Jumat, 11 Maret 2011
Sahabat itu seperti Komputer [SKDAG266]
Sahabat yang baik itu seperti COMPUTER
Ia akan masuk/ENTER ke dalam kehidupanmu, SAVE anda dalam hatinya, dan FORMAT masalahmu, tetapi tidak akan menDELETEmu dari memorinya.
Saat ini bagi banyak orang komputer sudah merupakan kebutuhan utama dalam melaksanakan kegiatannya; tanpa komputer banyak orang yang kehilangan semangat, kreativitas, dan tidak dapat melakukan apa pun. Komputer sudah menjadi sahabat manusia yang utama, bahkan seringkali keluarga atau sahabatpun kalah dengan komputer.
Tetapi di sisi lain sahabatpun dapat bersifat seperti komputer, karena seorang sahabat itu sudah memasuki (ENTER) ke dalam kehidupan kita, dan diri kita pun masuk ke dalam kehidupannya, sehingga sahabat itu sudah tidak terpisahkan lagi. Sahabat yang baik akan menyimpan (SAVE) keberadaan kita di dalam hatinya; dia berusaha membantu bila kita sedang menghadapi masalah, dan turut bergembira saat kita bersukacita. Dia juga mampu menDOWNLOAD sukaduka kita dan mengUPLOAD dukungan serta semangat untuk kita.
Bila suatu saat ada masalah antara diri kita dengan sahabat, maka sahabat yang baik akan membuang semua hal tersebut seperti komputer memFORMAT disk. Dia juga menDELETE kesalahan yang terjadi dan kemudian merRESTART hubungan yang baik. Tetapi percayalah sahabat yang baik tidak pernah menDELETE diri kita beserta semua kenangan yang telah terjadi dari dalam memorinya. Marilah menjadi sahabat yang baik seperti komputer.
Ia akan masuk/ENTER ke dalam kehidupanmu, SAVE anda dalam hatinya, dan FORMAT masalahmu, tetapi tidak akan menDELETEmu dari memorinya.
Saat ini bagi banyak orang komputer sudah merupakan kebutuhan utama dalam melaksanakan kegiatannya; tanpa komputer banyak orang yang kehilangan semangat, kreativitas, dan tidak dapat melakukan apa pun. Komputer sudah menjadi sahabat manusia yang utama, bahkan seringkali keluarga atau sahabatpun kalah dengan komputer.
Tetapi di sisi lain sahabatpun dapat bersifat seperti komputer, karena seorang sahabat itu sudah memasuki (ENTER) ke dalam kehidupan kita, dan diri kita pun masuk ke dalam kehidupannya, sehingga sahabat itu sudah tidak terpisahkan lagi. Sahabat yang baik akan menyimpan (SAVE) keberadaan kita di dalam hatinya; dia berusaha membantu bila kita sedang menghadapi masalah, dan turut bergembira saat kita bersukacita. Dia juga mampu menDOWNLOAD sukaduka kita dan mengUPLOAD dukungan serta semangat untuk kita.
Bila suatu saat ada masalah antara diri kita dengan sahabat, maka sahabat yang baik akan membuang semua hal tersebut seperti komputer memFORMAT disk. Dia juga menDELETE kesalahan yang terjadi dan kemudian merRESTART hubungan yang baik. Tetapi percayalah sahabat yang baik tidak pernah menDELETE diri kita beserta semua kenangan yang telah terjadi dari dalam memorinya. Marilah menjadi sahabat yang baik seperti komputer.
Kamis, 10 Maret 2011
Pengaruh Cinta [SKDAG699]
Cinta itu indah membuat hidup penuh gairah. Cinta membuat hidup lebih hidup. Cinta sejati mau menerima apa adanya tanpa mengharapkan apa-apa.
Bayangkan bila kita hidup tanpa cinta, tidak ada yang mencintai dan kita pun tidak mencintai apa atau siapa pun … Pas semuanya menjadi hambar dan hidup kita pun tidak berwarna lagi, bahkan mungkin kita menjadi bosan hidup, karena sudah tidak ada harapan lagi. Manusia, yang memiliki hati nurani, jelas sangat membutuhkan cinta dalam menjalani hidup ini.
Cinta membuat hidup menjadi penuh gairah dan membuat hidup menjadi lebih hidup. Jelas cinta membuat hidup kita berarti, hidup bukan asal hidup, bukan hanya bernafas atau makan saja; bila begitu maka kita tidak berbeda dengan tanaman atau robot. Dengan mencintai pekerjaan yang kita lakukan, maka kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tidak pernah puas dengan hasil yang telah kita peroleh; kita terus melakukan inovasi dan pembaharuan agar hasilnya terus menjadi lebih baik lagi.
Demikian juga bila kita mencintai keluarga atau seseorang, maka semua upaya kita akan dicurahkan sepenuhnya untuk mereka. Kita melakukannya tanpa mengenal lelah, karena kita memiliki tujuan untuk memenuhi cinta kita. Cinta sejati adalah cinta agape, artinya kita melakukan dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan apa pun; prinsip dari cinta agape adalah “Aku mencintai kamu, meskipun kamu menyakiti atau membenci aku ..”
Tetapi hati-hati juga, karena banyak cinta yang buta, semata-mata dilakukan hanya untuk memuaskan emosi tanpa melihat kebenaran yang ada. Karena itu kita perlu memperhatikan apakah cinta yang kita ekspresikan dalam tindakan atau pekerjaan kita sudah sesuai dengan berbagai faktor kebenaran yang berlaku, baik di keluarga maupun masyarakat, agama, atau pun hukum negara.
Jadi marilah kita mencintai Tuhan Allah dengan segenap keberadaan kita, dan diwujudkan dengan mencintai sesama dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Amin …
Bayangkan bila kita hidup tanpa cinta, tidak ada yang mencintai dan kita pun tidak mencintai apa atau siapa pun … Pas semuanya menjadi hambar dan hidup kita pun tidak berwarna lagi, bahkan mungkin kita menjadi bosan hidup, karena sudah tidak ada harapan lagi. Manusia, yang memiliki hati nurani, jelas sangat membutuhkan cinta dalam menjalani hidup ini.
Cinta membuat hidup menjadi penuh gairah dan membuat hidup menjadi lebih hidup. Jelas cinta membuat hidup kita berarti, hidup bukan asal hidup, bukan hanya bernafas atau makan saja; bila begitu maka kita tidak berbeda dengan tanaman atau robot. Dengan mencintai pekerjaan yang kita lakukan, maka kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tidak pernah puas dengan hasil yang telah kita peroleh; kita terus melakukan inovasi dan pembaharuan agar hasilnya terus menjadi lebih baik lagi.
Demikian juga bila kita mencintai keluarga atau seseorang, maka semua upaya kita akan dicurahkan sepenuhnya untuk mereka. Kita melakukannya tanpa mengenal lelah, karena kita memiliki tujuan untuk memenuhi cinta kita. Cinta sejati adalah cinta agape, artinya kita melakukan dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan apa pun; prinsip dari cinta agape adalah “Aku mencintai kamu, meskipun kamu menyakiti atau membenci aku ..”
Tetapi hati-hati juga, karena banyak cinta yang buta, semata-mata dilakukan hanya untuk memuaskan emosi tanpa melihat kebenaran yang ada. Karena itu kita perlu memperhatikan apakah cinta yang kita ekspresikan dalam tindakan atau pekerjaan kita sudah sesuai dengan berbagai faktor kebenaran yang berlaku, baik di keluarga maupun masyarakat, agama, atau pun hukum negara.
Jadi marilah kita mencintai Tuhan Allah dengan segenap keberadaan kita, dan diwujudkan dengan mencintai sesama dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Amin …
Rabu, 09 Maret 2011
Hanya Allah yang Sempurna [SKDAG265]
Tuhan tidak meminta agar kita mencari kekuatan dan kesempurnaan hikmat dari diri sendiri tetapi Ia ingin kita percaya pada kesempurnaan dan kekuatan-Nya. Amin.
Manusia memang ciptaan Tuhan yang terbaik, jauh di atas kemampuan mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Manusia memiliki akal untuk berpikir dan mencari solusi, serta hati nurani yang berguna untuk menentukan benar atau salah dan untuk mengasihi. Dengan akal dan hatinya, manusia dapat membuat karya yang luar biasa, serta dapat mengembangkan diri dan kemampuannya secara optimal.
Tetapi kemampuan manusia itu ada batasnya, karena itu kita perlu menyadari bahwa masih ada kekuatan atau kuasa lain yang melebihi kemampuan manusia, yaitu kekuasaan dari Tuhan sendiri yang sungguh tidak terbatas. Kita membutuhkan kuasa dan penyertaan Tuhan untuk menyelesaikan semua permasalahan yang kita hadapi.
Saat kita menghadapi masalah, memang kita perlu berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan seluruh daya upaya; artinya kita tidak boleh menyerah. Tetapi di sisi lain kita pun perlu berserah pada Tuhan, artinya kita percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar dan lebih indah dibandingkan dengan rencana manusia.
Percayalah pada Tuhan, maka semuanya menjadi pulih dan lancar kembali, tetapi tentu saja sesuai dengan kehendak-Nya, bukan menurut kehendak kita. Tugas kita adalah berusaha semaksimal mungkin, dan setelah itu menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.
Manusia memang ciptaan Tuhan yang terbaik, jauh di atas kemampuan mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Manusia memiliki akal untuk berpikir dan mencari solusi, serta hati nurani yang berguna untuk menentukan benar atau salah dan untuk mengasihi. Dengan akal dan hatinya, manusia dapat membuat karya yang luar biasa, serta dapat mengembangkan diri dan kemampuannya secara optimal.
Tetapi kemampuan manusia itu ada batasnya, karena itu kita perlu menyadari bahwa masih ada kekuatan atau kuasa lain yang melebihi kemampuan manusia, yaitu kekuasaan dari Tuhan sendiri yang sungguh tidak terbatas. Kita membutuhkan kuasa dan penyertaan Tuhan untuk menyelesaikan semua permasalahan yang kita hadapi.
Saat kita menghadapi masalah, memang kita perlu berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan seluruh daya upaya; artinya kita tidak boleh menyerah. Tetapi di sisi lain kita pun perlu berserah pada Tuhan, artinya kita percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar dan lebih indah dibandingkan dengan rencana manusia.
Percayalah pada Tuhan, maka semuanya menjadi pulih dan lancar kembali, tetapi tentu saja sesuai dengan kehendak-Nya, bukan menurut kehendak kita. Tugas kita adalah berusaha semaksimal mungkin, dan setelah itu menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.
Selasa, 08 Maret 2011
Cinta dan Kebenaran [SKDAG698]
Cinta tanpa kebenaran menjadi sentimental. Kebenaran tanpa cinta menjadi dingin dan penuh perhitungan manusiawi. Tanpa cinta dan kebenaran, relasi manusiawi menjadi hampa (Caritas in Veritate, 3)
Cinta merupakan dasar dari relasi antar manusia, yang membuat semua hal tersebut menjadi indah. Cinta membuat kita mau membantu atau menolong orang lain yang sedang membutuhkan. Tetapi di sisi lain hubungan antar manusia juga harus memiliki dasar yang lain, yaitu kebenaran; kebenaran membuat kita menjadi saling percaya dan melakukannya dengan tulus. Kedua hal tersebut, cinta dan kebenaran, sangat dibutuhkan dan perlu hadir bersama untuk membina hubungan antar manusia yang baik dan sehat.
Bila cinta hadir tanpa disertai kebenaran, maka yang ada hanyalah emosional dan sentimental. Dalam hal ini karena cinta, maka kita menghalalkan segala cara untuk membahagiakan orang yang kita cintai; kebenaran tidak diperhatikan lagi, hukum dilanggar, bahkan peraturan agama pun tidak berlaku lagi. Hal inilah yang sebenarnya merupakan ‘cinta buta’.
Di sisi lain, bila kebenaran hadir tanpa disertai cinta, maka yang ada hanyalah penerapan peraturan yang kaku dan dingin. Perasaan tidak berfungsi lagi dalam menerapkan peraturan, sehingga semua harus diterapkan sesuai dengan yang tertulis. Karena penerapan seperti inilah maka sering terjadi keputusan pengadilan yang aneh, misalnya seorang nenek yang sudah tua renta dihukum beberapa tahun penjara karena mengambil buah yang berada di tanahnya sendiri, padahal koruptor yang jelas-jelas merugikan negara puluhan bahkan ratusan milyar hanya mendapat hukuman singkat, yang kemudian juga mendapatkan remisi (pemotongan hukuman) berkali-kali.
Bila keduanya, cinta dan kebenaran, tidak hadir, maka yang ada hanyalah hukum rimba, tidak ada lagi hubungan antar manusia yang perlu diperhatikan. Sekarang kita pilih yang mana? Jelas … membina hubungan antar manusia berdasarkan cinta dan kebenaran secara bersama-sama. Amin ….
Cinta merupakan dasar dari relasi antar manusia, yang membuat semua hal tersebut menjadi indah. Cinta membuat kita mau membantu atau menolong orang lain yang sedang membutuhkan. Tetapi di sisi lain hubungan antar manusia juga harus memiliki dasar yang lain, yaitu kebenaran; kebenaran membuat kita menjadi saling percaya dan melakukannya dengan tulus. Kedua hal tersebut, cinta dan kebenaran, sangat dibutuhkan dan perlu hadir bersama untuk membina hubungan antar manusia yang baik dan sehat.
Bila cinta hadir tanpa disertai kebenaran, maka yang ada hanyalah emosional dan sentimental. Dalam hal ini karena cinta, maka kita menghalalkan segala cara untuk membahagiakan orang yang kita cintai; kebenaran tidak diperhatikan lagi, hukum dilanggar, bahkan peraturan agama pun tidak berlaku lagi. Hal inilah yang sebenarnya merupakan ‘cinta buta’.
Di sisi lain, bila kebenaran hadir tanpa disertai cinta, maka yang ada hanyalah penerapan peraturan yang kaku dan dingin. Perasaan tidak berfungsi lagi dalam menerapkan peraturan, sehingga semua harus diterapkan sesuai dengan yang tertulis. Karena penerapan seperti inilah maka sering terjadi keputusan pengadilan yang aneh, misalnya seorang nenek yang sudah tua renta dihukum beberapa tahun penjara karena mengambil buah yang berada di tanahnya sendiri, padahal koruptor yang jelas-jelas merugikan negara puluhan bahkan ratusan milyar hanya mendapat hukuman singkat, yang kemudian juga mendapatkan remisi (pemotongan hukuman) berkali-kali.
Bila keduanya, cinta dan kebenaran, tidak hadir, maka yang ada hanyalah hukum rimba, tidak ada lagi hubungan antar manusia yang perlu diperhatikan. Sekarang kita pilih yang mana? Jelas … membina hubungan antar manusia berdasarkan cinta dan kebenaran secara bersama-sama. Amin ….
Senin, 07 Maret 2011
Makna Berbuat Salah … [SKDAG264]
Sukses berasal dari keputusan baik, hasil penilaian tepat berdasarkan pengalaman masa lalu. Dalam pengalaman terdapat kesalahan; jadi sukses sama dengan kesalahan, so jangan takut berbuat salah.
Sukses bukan hasil proses instant, yang dapat terjadi saat kita menginginkannya. Untuk meraih kesuksesan banyak hal yang harus kita lakukan, misalnya persiapan yang baik, sumber daya yang mendukung, keputusan yang tepat, dan berbagai faktor lain yang kebanyakan berada di luar kendali kita. Sukses merupakan hasil dari suatu proses; banyak pengalaman yang harus kita lalui untuk meraihnya. Ada pengalaman yang menyenangkan, tetapi tidak sedikit juga pengalaman yang menyakitkan, misalnya kegagalan dan kekecewaan.
Semua pengalaman tersebut merupakan guru yang berharga, kita perlu menganalisisnya secara mendalam dan menjadi bahan pegangan untuk melangkah ke masa depan. Kesalahan atau kegagalan jangan hanya disesali, tetapi kita perlu menggali penyebabnya, sehingga tidak mengulangi lagi dan memperoleh makna bagi keberhasilan masa depan.
Saat kita menghadapi suatu masalah, maka kita perlu keberanian untuk mengambil keputusan dan melakukan hal tersebut. Bila kita tidak pernah melakukannya maka kita tidak pernah belajar apa pun, sedangkan bila kita telah melakukan, maka kita mendapat pengalaman dan telah memiliki suatu proses belajar. Jadi … kita perlu berani melakukan tindakan dengan penuh persiapan; jangan takut untuk berbuat salah, karena di balik itu ada jalan menuju sukses.
Sukses bukan hasil proses instant, yang dapat terjadi saat kita menginginkannya. Untuk meraih kesuksesan banyak hal yang harus kita lakukan, misalnya persiapan yang baik, sumber daya yang mendukung, keputusan yang tepat, dan berbagai faktor lain yang kebanyakan berada di luar kendali kita. Sukses merupakan hasil dari suatu proses; banyak pengalaman yang harus kita lalui untuk meraihnya. Ada pengalaman yang menyenangkan, tetapi tidak sedikit juga pengalaman yang menyakitkan, misalnya kegagalan dan kekecewaan.
Semua pengalaman tersebut merupakan guru yang berharga, kita perlu menganalisisnya secara mendalam dan menjadi bahan pegangan untuk melangkah ke masa depan. Kesalahan atau kegagalan jangan hanya disesali, tetapi kita perlu menggali penyebabnya, sehingga tidak mengulangi lagi dan memperoleh makna bagi keberhasilan masa depan.
Saat kita menghadapi suatu masalah, maka kita perlu keberanian untuk mengambil keputusan dan melakukan hal tersebut. Bila kita tidak pernah melakukannya maka kita tidak pernah belajar apa pun, sedangkan bila kita telah melakukan, maka kita mendapat pengalaman dan telah memiliki suatu proses belajar. Jadi … kita perlu berani melakukan tindakan dengan penuh persiapan; jangan takut untuk berbuat salah, karena di balik itu ada jalan menuju sukses.
Minggu, 06 Maret 2011
Belajar dari Kesalahan Orang Lain! [SKDAG697]
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri (Martin Vanbee).
Banyak cara untuk meningkatkan diri; salah satunya adalah dengan terus belajar untuk mengasah diri. Belajar tentu saja dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya belajar formal di sekolah, belajar sendiri melalui buku, pengamatan, dan bertanya kepada orang lain. Banyak hal yang dapat kita pelajari, misalnya keterampilan, pengetahuan, termasuk sifat dan karakter dari orang-orang yang telah terbukti berhasil dalam hidupnya.
Tetapi jangan lupa, kita pun perlu belajar dari kesalahan yang telah dilakukan orang lain; kita tidak perlu mengulang kesalahan yang sama, karena hal ini hanya membuang-buang waktu dan sumber daya lainnya. Jadikanlah pengalaman orang lain, dan juga pengalaman kita sendiri, sebagai guru yang paling berharga.
Kegagalan dan kesuksesan orang lain, perlu kita analisis untuk mencari penyebab utamanya. Penyebab kegagalan perlu kita buang, sedangkan penyebab kesuksesan perlu kita modelkan dan kita gunakan kembali untuk mengulang kesuksesan tersebut. Jadi, marilah kita manfaatkan semua keberhasilan maupun kegagalan yang telah kita alami, karena semua memiliki dampak positif.
Banyak cara untuk meningkatkan diri; salah satunya adalah dengan terus belajar untuk mengasah diri. Belajar tentu saja dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya belajar formal di sekolah, belajar sendiri melalui buku, pengamatan, dan bertanya kepada orang lain. Banyak hal yang dapat kita pelajari, misalnya keterampilan, pengetahuan, termasuk sifat dan karakter dari orang-orang yang telah terbukti berhasil dalam hidupnya.
Tetapi jangan lupa, kita pun perlu belajar dari kesalahan yang telah dilakukan orang lain; kita tidak perlu mengulang kesalahan yang sama, karena hal ini hanya membuang-buang waktu dan sumber daya lainnya. Jadikanlah pengalaman orang lain, dan juga pengalaman kita sendiri, sebagai guru yang paling berharga.
Kegagalan dan kesuksesan orang lain, perlu kita analisis untuk mencari penyebab utamanya. Penyebab kegagalan perlu kita buang, sedangkan penyebab kesuksesan perlu kita modelkan dan kita gunakan kembali untuk mengulang kesuksesan tersebut. Jadi, marilah kita manfaatkan semua keberhasilan maupun kegagalan yang telah kita alami, karena semua memiliki dampak positif.
Jumat, 04 Maret 2011
Sukses dan Bahagia! [SKDAG263]
Sukses berarti anda mendapatkan yang anda inginkan, tetapi masih banyak hal lain yang ingin diraih. Bahagia berarti anda menginginkan dan mensukuri yang sudah anda peroleh.
Selamat BAHAGIA !
Banyak orang yang ingin meraih kesuksesan dan mengerahkan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk meraih kesuksesan tersebut, tetapi apa yang terjadi sesudah itu? Ternyata tidak sedikit peraih kesuksesan yang kemudian menghadapi masalah lainnya. Misalnya untuk menjadi seorang kepala daerah di Indonesia, katanya setiap calon harus mengeluarkan sejumlah besar uang. Saat ia diangkat menjadi kepala daerah tersebut, maka target di dalam dirinya adalah mengembalikan sejumlah uang yang sudah diinvestasikannya. Selama target ini belum tercapai jelas ia tidak bahagia, target sukses berikut yang ingin dicapai jelas adalah mengumpulkan harta dengan mengandalkan jabatan yang telah diraihnya. Dampak dan akibatnya jelas telah kita ketahui …
Sukses sebenarnya memang bukan suatu tujuan, tetapi merupakan suatu proses. Setelah mencapai satu kesuksesan kita memang perlu terus maju untuk meraih kesuksesan berikutnya. Tetapi bila hal ini merupakan suatu keterpaksaan, jelas hal ini merupakan suatu tekanan yang membuat kita tidak bahagia.
Bahagia dapat kita capai bila kita mau mensyukuri semua hal yang telah kita alami dan terima. Hal positif yang membahagiakan jelas mudah disyukuri, tetapi berbagai hal yang kita nilai negatif dan memberikan kesulitan pun sebenarnya perlu kita syukuri, karena di balik setiap hal tersebut pasti terdapat hal positif yang bermanfaat bagi kita. Saat kita gagal ujian, kita dapat melihatnya sebagai suatu masalah, tetapi hal ini pun dapat kita syukuri karena mendapat kesempatan untuk belajar lagi secara lebih mendalam sehingga kita benar-benar menguasai hal tersebut. Nah bersyukur inilah yang menjadi kata kunci untuk menuju kebahagiaan. Selamat berbahagia!
Selamat BAHAGIA !
Banyak orang yang ingin meraih kesuksesan dan mengerahkan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk meraih kesuksesan tersebut, tetapi apa yang terjadi sesudah itu? Ternyata tidak sedikit peraih kesuksesan yang kemudian menghadapi masalah lainnya. Misalnya untuk menjadi seorang kepala daerah di Indonesia, katanya setiap calon harus mengeluarkan sejumlah besar uang. Saat ia diangkat menjadi kepala daerah tersebut, maka target di dalam dirinya adalah mengembalikan sejumlah uang yang sudah diinvestasikannya. Selama target ini belum tercapai jelas ia tidak bahagia, target sukses berikut yang ingin dicapai jelas adalah mengumpulkan harta dengan mengandalkan jabatan yang telah diraihnya. Dampak dan akibatnya jelas telah kita ketahui …
Sukses sebenarnya memang bukan suatu tujuan, tetapi merupakan suatu proses. Setelah mencapai satu kesuksesan kita memang perlu terus maju untuk meraih kesuksesan berikutnya. Tetapi bila hal ini merupakan suatu keterpaksaan, jelas hal ini merupakan suatu tekanan yang membuat kita tidak bahagia.
Bahagia dapat kita capai bila kita mau mensyukuri semua hal yang telah kita alami dan terima. Hal positif yang membahagiakan jelas mudah disyukuri, tetapi berbagai hal yang kita nilai negatif dan memberikan kesulitan pun sebenarnya perlu kita syukuri, karena di balik setiap hal tersebut pasti terdapat hal positif yang bermanfaat bagi kita. Saat kita gagal ujian, kita dapat melihatnya sebagai suatu masalah, tetapi hal ini pun dapat kita syukuri karena mendapat kesempatan untuk belajar lagi secara lebih mendalam sehingga kita benar-benar menguasai hal tersebut. Nah bersyukur inilah yang menjadi kata kunci untuk menuju kebahagiaan. Selamat berbahagia!
Kamis, 03 Maret 2011
Ubah Fokus! [SKDAG696]
Matahari bersinar, menghangati, dan menerangi kita, tetapi kita tidak pernah bertanya dan memperhatikannya. Perhatian kita hanya pada kejahatan, sakit, kelaparan, dan lain-lain. (Ralph Waldo Emerson)
Pikiran kita lebih sering diarahkan untuk memperhatikan berbagai hal negatif yang pernah atau sedang kita hadapi saat ini, misalnya rasa lapar, penyakit, kekecewaan, dan lain-lain. Apa manfaat dan keuntungan yang kita peroleh? Jelas tidak ada manfaatnya, malahan kita menjadi semakin kecewa dan putus asa.
Syukurilah semua yang telah kita alami, dan mari kita lihat ke sekeliling kita … Ternyata banyak orang yang jauh lebih menderita dari kita, tetapi mengapa mereka kok tenang-tenang saja, sedangkan kita sudah seperti cacing kepanasan? Nah … janganlah terlalu menyalahkan atau menyesali diri sendiri, tetapi marilah kita belajar bersyukur terhaap berbagai hal yang telah kita alami. Bersyukurlah saat kita sakit, karena sekarang kita memiliki waktu untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga.
Kalau kita masih belum dapat bersyukur, marilah kita belajar untuk mengalihkan fokus pikiran kita dari pikiran negatif ke berbagai hal positif. Perhatikanlah alam yang indah, matari yang bersinar terang, anak-anak kecil yang bermain dengan suka cita. Dengan mengubah fokus, maka kita pun mengubah pola pikir, sehingga perasaan kita pun berubah. Buat apa susah? … marilah ubah fokus dan bersyukur dalam segala hal.
Pikiran kita lebih sering diarahkan untuk memperhatikan berbagai hal negatif yang pernah atau sedang kita hadapi saat ini, misalnya rasa lapar, penyakit, kekecewaan, dan lain-lain. Apa manfaat dan keuntungan yang kita peroleh? Jelas tidak ada manfaatnya, malahan kita menjadi semakin kecewa dan putus asa.
Syukurilah semua yang telah kita alami, dan mari kita lihat ke sekeliling kita … Ternyata banyak orang yang jauh lebih menderita dari kita, tetapi mengapa mereka kok tenang-tenang saja, sedangkan kita sudah seperti cacing kepanasan? Nah … janganlah terlalu menyalahkan atau menyesali diri sendiri, tetapi marilah kita belajar bersyukur terhaap berbagai hal yang telah kita alami. Bersyukurlah saat kita sakit, karena sekarang kita memiliki waktu untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga.
Kalau kita masih belum dapat bersyukur, marilah kita belajar untuk mengalihkan fokus pikiran kita dari pikiran negatif ke berbagai hal positif. Perhatikanlah alam yang indah, matari yang bersinar terang, anak-anak kecil yang bermain dengan suka cita. Dengan mengubah fokus, maka kita pun mengubah pola pikir, sehingga perasaan kita pun berubah. Buat apa susah? … marilah ubah fokus dan bersyukur dalam segala hal.
Rabu, 02 Maret 2011
Why atau How? [SKDAG262]
Lebih baik menyalakan lilin daripada hanya mengutuki kegelapan.
Dalam menghadapi masalah janganlah konsentrasi untuk cara penyebabnya (WHY) tetapi lebih baik mencari solusi (HOW).
Memang untuk setiap persoalan yang terjadi, kita perlu mencari penyebabnya agar hal tersebut dapat segera diatasi, sehingga tidak terulang kembali pada masa mendatang. Hal ini sangat baik dilakukan dalam dunia formal, terutama yang terkait dengan masalah hukum; dalam hal ini kita memang perlu berpikir ’why’. Harapannya jelas agar langkah ke depan, dengan berpikir ’how’, menjadi lebih mudah.
Tetapi dalam kehidupan sehari-hari, bila kita terus berkutat pada persoalan yang telah terjadi pada masa lalu, maka mungkin saja tidak akan menghasilkan solusi. Seringkali pencarian penyebab tersebut malah menghasilkan ’kambing hitam’ yang sengaja dikorbankan. Nah ... daripada seperti itu, lebih baik kita segera melangkah ke depan dan berpikir ’how’ untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Berpikir ’why’ untuk mencari penyebab memang penting, tetapi lebih penting lagi bila kita segera berpikir ’how’ untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Daripada mencari-cari alasan, berpikir ’why’ yang negatif, maka jelas lebih baik mencari solusi dengan berpikir ’how’.
Jadi pada saat mati lampu, daripada mengutuki kegelapan dan mencari mengapa PLN tidak dapat bekerja dengan baik, maka lebih baik mari segera kita menyalakan lilin agar kita dapat melakukan aktivitas kembali.
Selasa, 01 Maret 2011
Tetaplah Optimis! [SKDAG695]
Setiap hari mungkin tidak berjalan baik, tetapi pasti ada sesuatu yang baik setiap hari (anonim)
Tidak ada orang yang selalu sukses sepanjang hidupnya dan tidak ada kehidupan yang berjalan dengan baik setiap hari; artinya selalu ada kegagalan atau hal-hal yang tidak memuaskan saat kita menjalani kehidupan ini. Tetapi kita juga perlu mengingat bahwa selalu ada hal yang positif dan keberhasilan pada setiap saat yang kita jalani.
Karena itu janganlah konsentrasi pada berbagai hal yang negatif, tetapi berfokuslah pada hal-hal positif yang kita alami. Hal negatif itu pun mungkin berkembang menjadi hal yang positif pada masa mendatang, misalnya hari ini Anda kecewa karena dipecat dari pekerjaan, mungkin tahun depan Anda bersyukur karena dengan peristiwa itu Anda terpaksa berwirausaha dan ternyata mengalami keberhasilan yang luar biasa.
Jadi yang perlu kita lakukan adalah selalu bersyukur dalam segala hal yang terjadi. Lihatlah setiap hal negatif dari sudut pandang lain, sehingga kita dapat melihat hal yang positif dan kita dapat bersyukur atas hal tersebut. Bila Anda memiliki tetangga yang cerewet, maka mungkin Anda ingin dia pindah; kita melihat peristiwa ini dari sudut pandang negatif dan untuk itu tentu saja kita sulit untuk bersyukur. Tetapi marilah kita lihat apa manfaat dari tetangga yang cerewet? Oh … mungkin ia dapat membuat suasana menjadi ramai, ia menjadi sumber informasi mengenai banyak hal. Nah … hal ini tentu membuat kita dapat bersyukur karena memiliki tetangga yang cerewet tersebut. Marilah kita bersyukur dalam segala hal, karena Tuhan kita selalu setia dan Dia memiliki rencana yang indah untuk kita tepat pada waktunya. Amin.
Tidak ada orang yang selalu sukses sepanjang hidupnya dan tidak ada kehidupan yang berjalan dengan baik setiap hari; artinya selalu ada kegagalan atau hal-hal yang tidak memuaskan saat kita menjalani kehidupan ini. Tetapi kita juga perlu mengingat bahwa selalu ada hal yang positif dan keberhasilan pada setiap saat yang kita jalani.
Karena itu janganlah konsentrasi pada berbagai hal yang negatif, tetapi berfokuslah pada hal-hal positif yang kita alami. Hal negatif itu pun mungkin berkembang menjadi hal yang positif pada masa mendatang, misalnya hari ini Anda kecewa karena dipecat dari pekerjaan, mungkin tahun depan Anda bersyukur karena dengan peristiwa itu Anda terpaksa berwirausaha dan ternyata mengalami keberhasilan yang luar biasa.
Jadi yang perlu kita lakukan adalah selalu bersyukur dalam segala hal yang terjadi. Lihatlah setiap hal negatif dari sudut pandang lain, sehingga kita dapat melihat hal yang positif dan kita dapat bersyukur atas hal tersebut. Bila Anda memiliki tetangga yang cerewet, maka mungkin Anda ingin dia pindah; kita melihat peristiwa ini dari sudut pandang negatif dan untuk itu tentu saja kita sulit untuk bersyukur. Tetapi marilah kita lihat apa manfaat dari tetangga yang cerewet? Oh … mungkin ia dapat membuat suasana menjadi ramai, ia menjadi sumber informasi mengenai banyak hal. Nah … hal ini tentu membuat kita dapat bersyukur karena memiliki tetangga yang cerewet tersebut. Marilah kita bersyukur dalam segala hal, karena Tuhan kita selalu setia dan Dia memiliki rencana yang indah untuk kita tepat pada waktunya. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)