Bila saya tidak
menyukai seseorang, maka saya perlu mengenalnya lebih baik lagi (Abraham
Lincoln).
Bila kita tidak menyukai atau membenci seseorang, biasanya pasti
kita tidak mau mengenal lagi orang itu. Kalau orang itu datang, maka kita pun berusaha
menghindarinya. Itulah yang biasa dilakukan oleh orang-orang (biasa), tetapi
bila mau jadi orang luar biasa, maka menurut Abraham Lincoln, kita perlu
mengenali orang itu lebih baik dan lebih dalam lagi.
Nasehat tersebut sebenarnya sama dengan prinsip “tidak kenal
maka tidak sayang”. Bila kita belum mengenal suatu jenis makanan maka kita pun
belum tentu menyukainya, tetapi setelah kita mengenalinya, dengan cara
mencicipinya, maka kita pun menyukainya karena rasanya cocok dengan lidah kita.
Prinsip inipun berlaku untuk hubungan dengan sesama. Bila kita belum menyayangi
seseorang, bahkan tidak menyukainya, maka artinya kita belum mengenali orang
tersebut dengan sesungguhnya. Kita perlu mengetahui kepribadian, perilaku, dan
kebiasaan orang itu, kemudian kita perlu menyesuaikan diri dengan orang
tersebut. Sehingga bila semuanya sudah ‘berfrekuensi sama’, maka hubungan kita
pun menjadi jauh lebih baik.
Untuk mengenali orang lain, jelas dari diri kita dibutuhkan
sifat kerendahan hati untuk menerima orang itu apa adanya, dan juga sikap
peduli terhadapnya. Mari kita segera lakukan, bersama Tuhan tidak ada yang
mustahil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar