Berbagai peristiwa yang kita lihat, dengar, rasakan atau alami, bersifat netral, sampai kita memberikan "arti" terhadap peristiwa itu sendiri (Ursula Erna)
Apakah pisau berbahaya? Pisau sebenarnya hanya suatu alat, berupa benda mati yang tidak dapat melakukan apa-apa. Pisau itu dapat berbahaya atau bermanfaat tergantung pemakainya; bila pisau digunakan untuk memotong cabai dan bawang, pasti bermanfaat karena sangat membantu dalam proses memasak makanan. Tetapi bila pisau digunakan untuk menodong atau membunuh, memang dia dapat menjadi alat yang (sangat) berbahaya. Jadi berbahaya atau tidak, tergantung dari manusia yang menggunakannya, dan dari tujuan yang ingin diwujudkan oleh orang tersebut.
Demikian juga dengan semua peristiwa yang ‘masuk’ ke dalam
pikiran kita melalui panca indra, dalam bentuk penglihatan, pendengaran,
perabaan, penciuman, atau pengecapan. Pada awalnya semua itu bersifat netral;
data tersebut menjadi bermakna setelah kita memberi ‘arti’ dalam pikiran kita
sendiri. Misalnya saat Anda sedang berdiri tiba-tiba ada seseorang yang menatap
mata Anda; sebenarnya tidak ada apa-apa, dia hanya menatap Anda saja. Tetapi
bila Anda memaknainya sebagai suatu penghinaan atau tantangan, maka Anda pun
dapat menjadi marah terhadap orang tersebut. Tetapi saat ia memandang dan Anda
menganggap itu adalah pandangan biasa saja atau mungkin pandangan kagum
terhadap pakaian Anda, maka Anda dapat memaknainya secara berbeda.
Memang perasaan Anda pada saat peristiwa itu terjadi pun dapat
mempengaruhi tindakan Anda. Karena itu sebaiknya kita tidak menggunakan
perasaan, tetapi gunakanlah akal budi dan beri makna yang positif dalam segala
peristiwa yang kita alami, maka hal ini pasti akan membuat kita menjadi bahagia
dan penuh sukacita …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar