Jumat, 21 Desember 2012

Menerima Kekurangan [SKDAG931]


Yang terindah belum tentu yang terbaik, yang sempurna tidak selalu menjanjikan kebahagiaan, tetapi jika kita dapat menerima kekurangan sebagai anugrah, itulah kesempurnaan.

Manusia adalah mahluk yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan, tetapi selalu menuntut berbagai hal yang sempurna dan memuaskan. Tentu saja hal ini kita lihat sebagai sesuatu yang kontraversial, tetapi itulah kita … manusia. Manusia menginginkan selalu yang terindah, terbaik, dan yang sempurna, padahal di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna hanyalah Allah yang Maha Kuasa; manusia dan segala yang dihasilkannya tidak sempurna, karena memang kita memiliki banyak kekurangan.

Kekurangan itu adalah ciri manusia, dan itu perlu kita terima dan kita syukuri. Pada saat kita mampu menerima kekurangan kita, maka itulah kesempurnaan. Jadi bila Anda bermata sipit atau berhidung kurang mancung, terimalah itu apa adanya, karena hal itu merupakan ciri khas atau keunikan pribadi Anda. Syukurilah semua itu karena dengan mata yang sipit tetap kita dapat melihat berbagai keindahan ciptaan Tuhan dan dengan hidung yang kurang mancung kita tetap dapat mencium berbagai aroma, baik yang wangi maupun yang bau.

Bersyukurlah dalam segala hal, karena hal inilah yang membuat kita bahagia. Sedangkan bila kita tidak bersyukur maka muncul kegundahan, iri hati, dan kekecewaan. Semua ditentukan oleh pikiran dan perasaan kita; manakah yang Anda pilih?

Tidak ada komentar: