Sukses membuat kita tidak toleran pada kegagalan dan kegagalan membuat kita
tidak toleran pada sukses (William Feather).
Bila seorang atlet yang gagal terus waktu bertanding di babak penyisihan, maka
ia akan merasa frustasi; harga dirinya pun semakin lama akan semakin jatuh,
karena saat ia gagal dan gagal lagi, maka ia mulai merasa bahwa ia tidak
berbakat, tidak memiliki kemampuan yang mumpuni dalam olah raga tersebut. Jadi
dengan semakin gagal, maka sukses pun menjadi semakin menjauh dari dirinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia perlu terus belajar dan
berlatih lebih giat. Tetapi hal ini pun masih belum cukup, karena yang
terpenting adalah membangun kembali kepercayaan dirinya yang sedang goyah. Ia
perlu mengatur strategi bertandingnya, yaitu memilih pertandingan yang levelnya
lebih rendah pada tahap-tahap awal. Dengan level yang lebih rendah, maka ia pun
dapat memenangkan pertandingan karena tingkat persaingannya tidak terlalu
ketat.
Waktu ia mengalami kemenangan maka kepercayaan dirinya pun
mulai tumbuh kembali; hal ini akan berguna untuk melangkah ke proses berikutnya.
Setelah ia berhasil beberapa kali memenangkan pertandingan di level tersebut,
maka barulah ia naik ke level yang lebih tinggi. Lakukan hal ini demikian
seterusnya secara bertahap.
Percayalah setelah kita familiar dengan sukses atau
kemenangan, maka kegagalan akan menyingkir dengan sendirinya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar